Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

REMAJA DAN MASLAHNYA


Mata Pelajaran Sosioligi Keluarga

Dosen Pengampu Ibu Linda Safitra M.si

Di susun :
Oleh Kelompok 4
1.Jimi Kasimpan (2169201003)

2.Rohma Nur Hayati (2169201008)

3.Desi Putri (2169201015)

4.Arif Rizki Zurriansyah (2169201006)

5.Frischa Lora Pelintya()

PRODI SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
BENGKULU
TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Kehadiran Tuhan yang Maha kuasa atas segala limpahan rahmat dan
taufik,dan hidayahnya sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah
ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan ,petunjuk maupun acuan.

Dalam penulisan makalah ini penulis masih merasa banyak kekurangan-


kekurangan baik kepada teknis penulisan maupun materi,mengingat kemampuan
yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak, sangat kami
harapkan demi penyempurnaan makalah ini.

Bengkulu, Mei 2022

Kelompok 4
DAFTAR ISI

COVER……………………………………………………………………………i

Kata Pengantar…………………………………………………………………..ii

Daftar Isi…………………………………………………………………………iii

BAB I PENDAHULUAN………………………………….……………………..1

1.1 Latar Belakang.…………………………………………….………………….1


1.2 Rumusan Masalah………………………………………….………………….1
1.3 Tujuan Penulisan………………………………………………………………1
1.4 Manfaat Penulisan………………………………………………………….….1

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………2

2.1 Pengantar Materi……………………………………………..………………..2

2.2 Remaja dan Ciri-cirinya…………………………...…………………………..2

2.3 Hubungan Orang Tua Dengan Remaja, Beberapa Kategori Masalah…..…….3

2.4 Remaja yang menentang…………………………………………………...….6

2.5 Penutup Materi…………………...……………………………………………7

BAB III PENUTUP………………………………………………………………8

3.1 Kesimpulan…………………………………………………………..………..8

3.2 Saran………………………………………………………………….………..9

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………...……10
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Secara umum persoalan yang dihadapi remaja berkisar pada masalah pribadi
dan yang khas remaja. Masalah pribadi antara lain yaitu:
a. Persoalan yang dihadapi dirumah
b. Masalah yang dihadapi disekolah
c. Persoalan kondisi fisik
d. Masalah penampilan
e. Persoalan perasaan
f. Masalah penyerasian social
g. Persoalan nilai-nilai
h. Masalah rasa khawatir

1.2 Rumusan masalah

Dalam makalah ini ada beberapa masalah atau pertanyaan yang akan menjadi
bahan diskusi kelompok kami. Berikut rumusan masalah yang kami dapat
setelah membaca materi dalam buku karya prof.soejono soekanto hal.50-60
yaitu:
a. Bagaimana remaja dan ciri-cirinya?
b. Bagaimana hubungan orang tuan dengan remaja?
c. Golongan remaja apa saja yang menentang?

1.3 Tujuan penulisan

a. Untuk memenuhi tanggung jawab yang diberikan dari dosen pengampu.


b. Untuk memenuhi tugas kelompok dalam matakuliah sosiologi keluarga.
c. Untuk memahami lebih dalam tentang keluarga khususnya dalam
makalah.

1.4 Manfaat penulisan

Dapat mengetahui apa itu keluarga serta peran dan fungsinya. Dan juga hal
yang mungkin terkait dalam pembahasan makalah ini. Mengembangkan cara
mahasiswa dalam menulis tugas atau membuat tulisan.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengantar Materi

Secara umum persoalan yang dihadapi remaja berkisar pada masalah pribadi
dan yang khas remaja. Masalah pribadi antara lain yaitu:
Masalah-masalah ini berkaitan erat dengan persoalan khas remaja, yaitu: soal
kemandirian, hak dan kewajiban, kebebasan, pengakuan terhadap eksistensi
budaya remaja dan lain masalah yang boleh dikatakan bersifat universallistik.

2.2 Remaja dan ciri-cirinya

Golongan remaja muda adalah para gadis berusia 13-17 tahun. Ini sangat
tergantung pada kematangannya secara seksual, sehingga penyimpangan
secara kasuistis pasti ada. Bagi laki-laki yang disebut remaja muda berusia 14-
17 tahun.
Dari sudut batas usia sudah tamoak bahwa golongan remaja sebenarnya
tergolong kalangan yang transisonal. Artinya keremajaan merupakan gejalan
social yang bersifat sementara. Sifat sementara dari kedudukannya
mengakibatka remaja masih mencari identitasnya, karna oleh anak-anak
dianggap sudah dewasa, sedangkan orang dewasa menganggap mereka masih
kecil.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa dari sudut kepribadian, maka para
remaja mempunyai berbagai ciri tertentu, baik yang bersifat spiritual maupun
badaniah. Contoh ciri-ciri itu adalah:
a. Perkembangan fisik yang pesat, sehingga ciri fisik sebagai laki-laki atau
wanita tampak semakin tegas.
b. Keinginan yang kuat untuk mengadakan interaksi social dengan kalangan
yang lebih dewasa atau yang dianggap lebih matang pribadinnya.
c. Keinginan yang kuat untuk mendapatkan kepercayaan dari kalangan
dewasa, mengenai masalah tanggung jawab secara relative walaupun
belum matang.
d. Mulai memikirkan kehidupan secara mandiri, baik secara social, ekonomis
maupun politis.
e. Adanya perkembangan taraf intelektuallitas (dalam arti netral) unruk
mendapatkan identitas diri.
f. Menginginkan system kaidah dan nilai yang serasi dengan kebutuhan atau
keinginannya, yang tidak selalu sama dengan system kaidah dan nilai yang
dianut oleh orang dewasa.

Para remaja biasannya mengharapkan bimbingan dating dari orang tuanya


sendiri yang diharapkan menjadi tokoh panutan atau tokoh ideal baginya.
Kalau harapan itu tidak terpenuhi, maka akan terjadi prustasi, yang mungkin
mengakibatkan terjadinya:

a. Sikap agresif
b. Mencari-cari kambing hitam yang sebenarnya merupakan korban yang
tidak bersalah
c. Mengundurkan diri, misalnya: banyak beranggan-anggan atau melamun
d. Regresi, yakni melakukan hal-hal yang dimasa lampau memuaskan
dirinya.
e. Mengurangi asfirasi atau sebaliknya.

2.3 Hubungan orang tua dengan remaja, beberapa kategori masalah

Kesulitan – kesulitan mengadakan hubungan yang serasi antara orang tua


dengan remaja pasti akan ada. Tetapi kesulitan – kesulitan itu ada yang dengan
mudah di atasi ,namun adapula yang sulit untuk di atasi. Walaupun tidak
selalu demikian ,akan tetapi ada kecenderungan umum mengenai masalah –
masalah yang sulit atau kurang sulit untuk di tanggulangi. Sudah tentu bahwa
ada berbagai factor yang mempengaruhi kemampuan untuk mengatasi
masalah - masalah itu ,misalnya keadaan social –
ekonomis ,mentalitas ,lingkungan pekerjaan, limgkungan social,dan
seterusnya.

Masalah – masalah yang biasanya menyebabkan terjadinya kesulitan


hubungan orang tua dengan putera puteri nya yang masih remaja adalah
sebagai berikut:

1. Sangat sulit :

a. Masalah sesksual
b. Penyalahgunaan narkotika dan yang sejenis
c. Kebiasaan minum – minuman keras
d. Penyelewengan

2. Sulit :
a. Memilih jenis pendidikan
b. Masalah pengguna uang
c. Pemakaian kendaraan bermotor
d. Pergaulan dengan teman sejenis dan berlawanan jenis
e. Rekreasi
f. Penggunaan waktu luang secara efektif .
g. Pemilihan hobi yang bermanfaat
h. Tanggung jawab mengurus milik sendiri
i. Tatacara berpakaian
j. Hubungan dengan kerabat

3. Agak sulit :
a. Kebebasan makan bersama – sama dan sopan santunnya .
b. Masalah – masalah politik
c. “privacy “

Daftar diatas hanyalah merupakan sebagian kecil dari masalah yang sering
dijumpai. Walaupun ada kategori sulit,agak sulit,sangat sulit,pada umumnya
penafsiran itu tergantung pada orang tua dan remaja dalam menanggulangi
masalah yang di hadapi. Mereka harus diberi tahu dan di ajak untuk memahami
berbagai hal yang mungkin tidak terpuji. Artinya ,jangan lah segala sesuatu hanya
diberikan dalam bentuk perintah yang berisikan larangan belaka. Berdasrkan tolak
ukur hubungan itu mungkin kesulitan – kesulitan yang mungkin dihadapi sebagai
berikut :

1. Menurut pandangan seorang ibu terhadap remaja laki – laki


a. Sangat sulit
 Masalah seks
 Kebiasaan begadang /tidur larut malam
 Penyelewengan
b. Sulit
 Berkencan
 Minum – minum
 Pertunangan dan perkawinan
 Merokok
 Mempergunakan kendaraan keluarga
 Kesehatan
 Hubungan

c. Agak sulit :
 Pembagian kerja
 Hubungan dengan kerabat
 Mengisi waktu liburan

2. Menurut pandangan ayah terhadap remaja wanita


a. Sangat sulit :
 Masalah seks
b. Sulit :
 Berkencan
 Pertunangan dan perkawinan
 Tidur larut malam
 Kesehatan
 Penyelewengan
 Traktir teman – teman
 Hubungan dengan orang tua
 Pemakaian kendaraan keluarga
c. Agak sulit
 Pola berpakaian
 Perilaku social
 Keuangan
 Rasa takut
 Pola rekreasi
 Pendidikan formal
 Kesenangan pada makanan tertentu
 Hubungan kerabat .

Jika kesulitan tidak ditanggulangi maka besar kemungkinan remaja merasa tidak
senang sehingga mengalami hal- hal sebagai berikut :

1. Disorganisasi perilaku
2. Bersikap murung
3. Senang bertengkar dengan orang lain
4. Bersikap anti social
5. Menderita kesepian
6. Masa bodoh akan kemajuan diri
7. Senang mengkambing hitamkan orang lain
8. Melarikan diri dari kenyataan yang di hadapi
2.4 Remaja Yang Menentang

Penanggung terhadap kesulitan pada hubungan antara orang tua dengan


remaja sangat penting. Hal ini disebabkan, oleh karena apabila masalah itu
tidak ditanggulangi, maka para remaja biasanya akan menentang orang
tuanya atau orang yang tua (misalnya,gurunya).

Para remaja yang menantang itu biasanya dapat dibedakan dalam paling
sedikit empat golongan. Penggolongan tersebut sedikit banyaknya
didasarkan pada efek negative dari pendidikan yang dialaminya di rumah.

Golongan yang menantang ini biasanya dapat dirinci menjadi bagian-


bagian ,sebagai berikut:
1. pemberontak, yang menantang atau tidak mentaati semua pihak yang
memegang kekuasaan.mereka juga tidak mentaati semua kaidah
ataupun nilai tradisional yang berlaku. Sikap menentang dilakukan
secara terbuka dan seringkali disertai amarah.
2. Pembaharu, mereka adalah yang berkeinginan untuk mengubah segala
pola sikap tindak tradisional maupun adat-istiadat. Pola sikap tindak
dan adat istiadat dianggapnya penuh dengan kekurangan-kekurangan
sehingga tidak adil
3. Aktivitas, yakni golongan yang sebenarnya merupakan pembaru, akan
tetapi mempergunakan cara-cara yang agak radikal atau keras.
4. Golongan eksentrik yang mengundurkan diri dari pergaulan umum dan
menciptakan kaidah-kaidah sendiri. Mereka rata-rata melakukan sikap
tindak menentang secara individual.

Walaupun lingkungan social juga memegang peranan penting untuk


menciptakan remaja yang menentang, akan tetapi intinya terletak pada
pendidikan di rumah. Pola pendidikan yang dilaksanakan oleh orang
tua yang memegang peranan utama, sehingga menghasilkan remaja
yang patuh ataun menentang.

Pola pendidikan yang serba otoriter, menciptakan kondisi bahwa


remaja bantinnya akan menjadi pemberontak atau yang eksentrik.orang
tua adalah mereka yang tergolong kalangan konservatif (kolot) yang
tidak begitu memperhitungkan pembaruan(inovatisme).anak-anak
meraka dididik untuk menjadi orang yang patuh, sehingga sedikit
banyaknya mempengaruhi daya kreasinya.
Teori-teori yang berasal dari masyarakat barat cenderung berpendapat
bahwa golongan orang tua demikian adalah yang termasuk status
social-ekonomi yang agak lemah. Remaja yang menentang yang
tergolong pemberontok dan eksentrik mungkin juga timbul dari pola
pendidikan yang lebih pelaksanaannya lebih diandalkan pada salah
satu di antara orang tua.

Pendidikan yang dilaksanakan secara liberal dirumah, kadang-kadang


menghasilkan remaja yang termasuk tipe pembaharuan atau aktivitas,
golongan remaja yang menentang ini lazimnya melancarkan kritik-
kritik terhadap kalangan-kalangan tertentu,misalnya orangtuanya,
kakak-kakaknya, kerabat, guru, dan seterusnya.

2.5 Penutup Materi

Secara teoritis tidak mungkin untuk menemukan upaya-upaya yang pasti untuk
menanggulangi permasalahn yang diuraikan tersebut diatas. Agaknya kunci yang
pokok adalah hubungan yang akrab antara orang tua dengan anak-anaknya yang
menginjak usia remaja.janganlah orang tua memaksakan ciri-ciri kehidupan
remaja pada zaman mereka pada anak-anaknya. Cara demikian hanyalah
memperbesar kesenjangan. Yang seyogianya dilakukan adalah membandingkan
yang sekarang dengan yang terjadi dahulu; kemudian berilah kesempatan pada
remaja untuk memilihnya sendiri.
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Remaja merupakan masa peralihan dari usia anak menjadi dewasa. Pada
umumnya masa remaja dianggap mulai saat anak secara seksual menjadi matang
dan berakhir saat anak mencapai usia matang secara hukum. Oleh karena itu
remaja mulai mengalami berbagai macam perubahan pada diri mereka mulai dari
fisik,perilaku,pola fikir, dan mental. Oleh karena itu orang tua harus mengawasih
dan mendidik anak mereka agar tidak terjerumus kedalam hal yang negatif,karena
diusia remaja mulai mempunyai perilaku dan pola fikir, namun pola fikir mereka
masih labil.

Sehingga biasanya pada usia remaja sering kali mendapat masalah contohnya:

a. Persoalan yang dihadapi dirumah, misalnya: disiplin, hubungan dengan


anggota-anggota keluarga lainnya.
b. Masalah yang dihadapi disekolah, umpamannya: hubungan dengan para
guru, nilai-nilai, dll.
c. Persoalan kondisi fisik, misalnya: kesehatan individual dan kesehatan
social.
d. Masalah penampilan, misalnya: ketampanan, kecantikan, pola berpakaian.
e. Persoalan perasaan, misalnya: sikap murung, mudah marah, dan senyum.
f. Masalah penyerasian social, umpamanya: pergaulan dengan teman sebaya,
kepemimpinan.
g. Persoalan nilai-nilai, misalnya: morallitas, soal seksual dan pergaulan.
h. Masalah rasa khawatir, misalnya: rasa berbahaya, dan kekecewaan
3.2 Saran

Saran untuk orang tua kepada anaknya saat usia remaja agar terhindar dari
masalah- masalah baik dari dalam keluarga maupun dari luar :

1. Biarkan anak remaja mengenali konsekuensi

2. Berikan anak remaja ruang

3. Kembangkan komunikasi yang baik

4. Mengganti sikap keras dengan sikap tegas

5. Mengawasi pergaulan anak namun tidak mengendalikannya

6. Memahami perasaan merek

7. Membuat aturan dan menetapkan batasan yang jelas

8. Menaruh rasa percaya pada anak

9. Memperkuat karakter positif anak

10. Mengendalikan diri


DAFTAR PUSTAKA

Buku Sosiologi Keluarga ,Tentang Ikhwal Keluaraga,Remaja dan Anak

Prof.Dr.Soerjono Soekanto.S.H.

Penerbit RINEKA CIPTA

Anda mungkin juga menyukai