Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sumber daya manusia sangat penting bagi perusahaan dalam mengelola,
mengatur dan memanfaatkan pegawai, sehingga dapat berfungsi secara produktif
untuk tercapainya tujuan perusahaan. Sumber daya manusia tidak bisa digantikan
oleh sumber daya lainnya, dikarenakan sumber daya manusia merupakan asset
organisasi yang harus dimiliki oleh pegawai secara efektif dan efisiensi.
Pencapaian tujuan suatu perusahaan sangat berpedoman pada potensi yang
dimiliki oleh masing-masing pegawai sebagai hasil kerja yang berkualitas dapat
dicapai dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan
di dalam perusahaan (Noviana, 2021).
Menurut Teguh (2009) sumber daya manusia memiliki posisi sangat
strategis dalam organisasi, artinya unsur manusia memegang peranan penting
dalam melakukan aktifitas untuk mencapai tujuan, oleh karena itulah eksistensi
sumber daya manusia dalam organisasi sangat kuat. Adanya sumber daya manusia
yang terampil, maka dapat menjadikan perusahaan khususnya pada industri
perbankan bisa menciptakan daya saing dan dapat memberikan kontribusi yang
baik terhadap perusahaan khususnya pada industri perbankan. Berhasil atau
tidaknya pencapaian tujuan perusahaan, tergantung oleh kemampuan SDM atau
karyawan yang ada di perusahaan tersebut (Sulistyaningsih, 2014).
Perkembangan teknologi yang jauh lebih pesat dan persaingan yang ketat
dapat menuntut SDM tersebut untuk terus dapat mengembangkan kemampuannya
secara proaktif di dalam perusahaan sehingga perusahaan khususnya industri
perbankan dapat bersaing (Agus salim & Putri, 2016). Kemajuan teknologi
memberikan peluang bagi manajer SDM maupun manajer lini untuk menjadi
pemain penting dalam tim manajemen Hammer dan Champy (1993). Sumber
daya manusia yang diperlukan perusahaan saat ini adalah sumber daya manusia
yang dapat berkembang secara terus menerus, mampu dan mau membantu
perusahaan dalam kondisi seperti apapun sehingga kepercayaan yang diberikan
oleh perusahaan kepada karyawan tersebut dengan peningkatan kemampuan dan
kinerja karyawan itu sendiri (Agus salim & Putri, 2016).
Kinerja karyawan dalam suatu perusahaan mengarah pada kemampuan
karyawan dalam melaksanakan keseluruhan tugas-tugas yang menjadi tanggung
jawabnya. Dengan menjaga kinerja sumber daya manusia tetap optimal, maka
kelangsungan hidup perusahaan khususnya industri perbankan akan dapat dijaga.
Kusnadi (2003) mengemukakan bahwa kinerja adalah setiap gerakan, perbuatan,
pelaksanaan, kegiatan, atau tindakan yang diarahkan untuk mencapai tujuan atau
target tertentu. Menurut Garvin (2002), mengemukakan dalam rangka mendorong
kelangsungan hidup, perusahaan perlu memperhatikan tinggi-rendahnya kinerja.
Menurut Handoko (2017: 12) kinerja sebagai proses perusahaan dalam
mengevaluasi dan menilai prestasi kerja yang didapatkan oleh karyawan.
Kemampuan kinerja dapat dilihat dengan melihat penyelesaian tugasnya dengan
baik dan tanggung jawab, sedangkan menurut Sedarmayanti (2017: 286) yang
dapat mempengaruhi kinerja karyawan seperti kualitas, kuantitas, tanggung jawab,
kerjasama dan inisiatif.
Sedangkan menurut Zami terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi
kinerja yaitu jumlah dan komposisi, penempatan kerja, pelatihan, promosi, rasa
aman di masa depan, hubungan dengan rekan kerja dan hubungan dengan
pemimpin. Berdasarkan teori yang dijelaskan oleh Zami maka tidak relevan
dengan yang terjadi dilapangan dimana pelatihan yang dilakukan oleh Bank BRI
Cabang Betununtuk karyawannya bersifat umum, sedangkan karyawan selain
pelatihan yang fokus sesuai dengan divisi mereka, akan tetapi hal itu tidak
dilakukan dan seharusnya kinerjanya menjadi kurang maksimal. Namun ternyata
hal tersebut tidak mempengaruhi kinerja karyawan, meskipun pelatihan tidak
dilakukan sesuai divisi kinerja karyawan tetap meningkat. Oleh karena itu
pelatihan ini dilakukan untuk membuktikann teori yang dijelaskan oleh Zami ada
atau tidak pengaruh terkait pelatihan dengan kinerja karyawan.
Sedangkan Kasmir menjelaskan bahwa kinerja merupakan hasil kerja atau
perilaku kerja seseorang dalam suatu periode. Seseorang yang memiliki kinerja
yang baik tentu akan memengaruhi karirnya untuk meningkat, apakah jabatan
maupun kepangkatan. Demikian sebaliknya jika kinerjanya dalam satu atau
beberapa periode tidak mencapai standar yang dibutuhkan, maka karirnya akan
tetap atau malah turun. Jadi kinerja karyawan akan memengaruhi pengembangan
karir seseorang selama bekerja.
Berdasarkan teori yang dijelaskan oleh Kasmir, maka tidak relevan dengan
yang terjadi dilapangan dimana pengembangan karir karyawan Bank BRI Cabang
Betunyaitu pengembangan karir yang diberikan oleh perusahaan kurang
mendapatkan perhatian dalam memberikan informasi mengenai kesempatan untuk
jenjang yang lebih tinggi dengan lengkap, akan tetapi hal itu tidak dilakukan dan
seharusnya kinerjanya menjadi kurang maksimal. Namun ternyata hal tersebut
tidak mempengaruhi kinerja karyawan, meskipun pengembangan karir kurang
mendapatkan perhatian kinerja karyawan tetap meningkat. Menurut S. P. Robbins
bahwa kinerja seseorang tidak hanya dipengaruhi oleh faktor internalnya sendiri
seperti motivasi dan kemampuan tetapi juga oleh kesempatannya untuk
mengembangkan karirnya yang disediakan oleh organisasi untuknya karena
pengembangan karir akan memicu dia untuk meningkatkan kemampuannya yang
pada akhirnya akan berdampak pada kinerjanya dalam bekerja. Oleh karena itu,
manajemen sumber daya manusia di suatu perusahaan harus dapat
mengembangkan karyawannya yang lebih selektif dengan meningkatkan pelatihan
dan pengembangan karir kepada karyawan.
Dengan adanya pelatihan kerja yang berjalan dengan baik di suatu
perusahaan mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam terciptanya
pengembangan karir yang baik, karena dapat meningkatkan kemampuan
karyawan yang dimiliki perusahaan dengan mempunyai keterampilan yang
diperoleh selama pelatihan tersebut dan dapat mempengaruhi sebuah kinerja
karyawan untuk mencapai tujuan di dalam perusahaan serta dapat mendukung
daya saing antar perusahaan secara berkualitas. BRI Cabang Betunsebagai Bank
Retail Modern yang memberikan solusi keuangan yang amanah serta merupakan
salah satu anak perusahaan Bank BRI yang memiliki visi menjadi bank ritel
modern terkemuka dengan ragam finansial sesuai kebutuhan nasabah dengan
jangkauan termudah untuk kehidupan lebih bermakna. Berdasarkan uraian di atas,
maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “PENGARUH
PELATIHAN KERJA, BUDAYA ORGANISASI, PENGEMBANGAN
KARIR DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI BANK
BRI CABANG BETUN”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka permasalahan yang
berkaitan dengan penelitian ini yaitu:
1. Apakah pelatihan kerja berpengaruh secara signifikan terhadap karyawan
pada Bank BRI Cabang Betun?
2. Apakah pengembangan karir berpengaruh secara signifikan terhadap
kinerja karyawan pada bank BRI Cabang Betun?
3. Apakah kompensasi berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja
karyawan pada bank BRI Cabang Betun?
4. Apakah pelatihan kerja, pengembangan karir dan kompensasi secara
bersama sama berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada bank BRI
Cabang Betun?
1.3 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang di ambil, maka tujuan
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh pelatihan kerja terhadap kinerja karyawan
pada Bank BRI Cabang Betun
2. Untuk mengetahui pengaruh pengembangan karir terhadap kinerja
karyawan pada Bank BRI Cabang Betun
3. Untuk mengetahui pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan pada
Bank BRI Cabang Betun
4. Untuk mengetahui pengaruh pengaruh pelatihan kerja, pengembangan
karir dan kompensasi secara bersama sama terhadap kinerja karyawan
pada Bank BRI Cabang Betun
1.4 Kegunaan Penelitian
1. Bagi Bank BRI Cabang Betun
Dengan penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perusahaan
untuk menjadi bahan evalusi mengenai kinerja karyawan dan dapat
menjadi pertimbangan untuk menentukan kebijakan perusahaan dalam
upaya meningkatkan kinerja karyawan di perusahaan.
2. Bagi Akamedisi
Penelitian ini dapat di gunakan sebagai bahan referensi untuk
penelitan lebih lanjut dan penelitian ini diharapkan dapat menambah
referensi di perpustakaan.
3. Bagi Pembaca
Penelitian ini diharapkan untuk menjadi referensi dan wacana guna
untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang manajemen
sumber daya manusia khususnya yang berhubungan dengan pelatihan
pengembangan karir dan kinerja karyawan.

Anda mungkin juga menyukai