Lokasi:
Oleh:
A. Karim Rahmat
171121002
PEMBIMBING:
Syarif Idris
2019
1
HALAMAN PENGESAHAN
Bismillahirrahmanirrahim
Pembimbing I Pembimbing II
Kepala KUA Alak
2
KATA PENGANTAR
A. Karim Rahmat
NIM. 1711211002
3
DAFTARISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
B. Rencana Kegiatan
D. Metode Kegiatan
E. Sistematika Laporan
LAPANGAN (PKL)
A. Letak Geografis
B. Struktur Organisasi
A. Bentuk kegiatan
B. Waktu Pelaksanaan
C. Analisis
A. Kesimpulan
B. Saran/Rekomendasi
4
BAB I
PENDAHULUAN
6
untuk menyampaikan permasalahan yang terjadi di masyarakat berkaitan dengan materi yang
disampaikan untuk kemudian dianalisis berdasarkan segi teori.
3. Simulasi
Setelah mahasiswa diberikan materi mengenai hal-hal tersebut diatas, mahasiswa
diberikan kesempatan untuk melakukan simulasi / praktek berdasarkan materi yang telah
disampaikan. Adapun simulasi yang dilakukan adalah prosedir pernikahan hingga proses
akad nikah.
4. Penyusunan laporan akhir individual selama kegiatan PKL
Setelah mahasiswa menyelesaikan serangkaian kegiatan PKL yang dilaksanakan
kurang lebih 1 bulan, mahasiswa diwajibkan menyusun laporan akhir individual meliputi
seluruh rangkaian kegiatan yang telah dilakukan selama kgiatan PKL berlangsung.
E.Sistematika Laporan
Dalam penyusunan suatu laporan dibutuhkan penyusunan yang sistematis sehingga
diperoleh kemudahan dalam perincian bab maupun sub-bab laporan. Adapun perincian
sistematika laporan akhir pelaksanaan kegiatan PKL ini akan dijelaskan sebagai berikut:
Bab Pertama yaitu pendahuluan yamg meliputi latar belakang kegiatan, rencana
kegiatan, tujuan dan mnfaat kegiatan, metode kegiatan dan sistematika laporan.
Bab Kedua yaitu mengenai gambaran umum lokasi praktik kerja lapangan (PKL)
yang meliputi letak geografis lokasi PKL, struktur organisasi serta tugas dan wewenangnya.
Bab Ketiga berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan di lokasi Praktik Kerja Lapangan
(PKL) yang meliputi bentuk kegiatan, waktu kegiatan, analisis kegiatan.
Bab Keempat yaitu penutup yang berisi kesimpulan dari seluruh rangkaian kegiatan
yang dilaksanakan dalam PKL, dan kemudian dilanjutkan dengan saran / rekomendasi.
Disamping itu, laporan ini juga dilengkapi dengan lampiran yang berisi gambar yang diambil
selama kegiatan PKL, contoh berkas-berkas dan formulir yang berkaitan dengan pernikahan
dan wakaf.
7
BAB II
GAMBARAN UMUM LEMBAGA
TEMPAT PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)
A. Letak Geografis
Faktor letak bagi suatu daerah merupakan unsur yang penting bagi kelangsungan
hidup bagi suatu daerah, baik dalam bidang sosial, ekonomi, politik budaya maupun agama.
Gambaran umum tentang letak geografis KUA Alak adalah sebagai berikut:
Batas-batas Wilayah
a. Utara : Teluk Kupang
b. Selatan : kabupaten Kupang
c. Timur : Maulafa,Kota Raja, Dan Kota Lama
d. Barat : Selat Semau
Pemerintahan
Luas keseluruhan wilayah kecamatan Alak adalah 86,91km
Kelurahan
1. Kelurahan Alak
2. Kelurahan Pankase Oeleta
3. Kelurahan Namosain
4. Kelurahan Nunbaun Delha
5. Kelurahan Fatufeto
6. Kelurahan Nunhila
7. Kelurahan Mantasi
8. Kelurahan Manutapen
9. Kelurahan Batu Plat
10. Kelurahan Manulai 11
11. Kelurahan Naioni
12. Kelurahan Nunbaun Sabu
Data Demografi
Secara demografis Kecamatan Alak mempunya situasi kependudukan sebagai berikut.
Jumlah penduduk kecamatan Alak adalah: 58;033 jiwa, Dari jumlah total penduduk tersebut
dilihat dari jenis kelaminnya terinci sebagai berikut:
Jenis kelamin laki-laki : 30 004 orang
Jenis kelamin perempuan : 28 029 orang
8
Kondisi Sosial Budaya dan Kehidupan Beragama
Jumlah Pemeluk Agama
Ditinjau dari aspek kehidupan umat beragama Wilayah Kecamatan Alak mempunyai
jumlah pemeluk agama sebagai berikut:
Islam : 11,119 orang
Katholik : 4,749 orang
Kristen : 39,622 orang
Hindu : 149 orang
Budha : 4 orang
Kehidupan umat beragama di wilayah kecamatana Alak berjalan secara harmonis dan
penuh kerukunan. Kerukunan umat beragama dimaksud meliputi kerukunan intern umat
beragama, kerukunan antar umat beragama, dan kerukunan umat beragama dengan
pemerintah. Keharmonisan umat beragama terwujud merupakan upaya dari berbagai pihak,
baik pemerintah, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan pimpinan lembaga-lembaga
keagamaan, selain juga kesadaran umat beragama itu sendiri.
B.Struktur Organisasi KUA
Struktur organisasi dan personalia KUA Kecamatan Alak terdiri dari 1 orang kepala
dan 4 orang staf, dengan susunan sebagai berikut :
a. Kepala : H. Muhamad Ali M.Ag M.H
b. Ketatausahaan & Kerumahtanggaan KUA : Abdurrahman Alhadad SH
c. Pramu Bhakti 1 : Fathurrahman Harun
d. Pramu Bhakti 11 : Nurhayati S.Ag
Adapun lembaga semi resmi KUA atau yang melekat dengan KUA dengan masing-masing
ketuanya adalah sebagai berikut :
1) MUI : Ali Nurawi M.Si
2) DMI : Muksin Thalib S.Pd
3) IPHI : H. MUhammad
D. Tugas dan Wewenang KUA
Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan mempunyai tugas melaksanakan sebagian
tugas Departemen Agama Kabupaten/Kotadalam bidang Urusan Agama Islam dalam wilayah
kecamatan sesuai dengan surat Keputusan Menteri Agama tahun 2001, tugas itu adalah:
1. Menyelenggarakan statistik dan dokumentasi
9
2. Menyelenggarakan surat-menyurat, pengurusan surat, kearsipan, pengetikan dan
rumah tangga Kantor Urusan Agama Kecamatan
3. Melaksanakan pencatatan nikah dan rujuk, mengurus dan membina zakat, masjid,
wakaf, Baitul Maal dan ibadah sosial, kependudukan dan pengembangan keluarga
sakinah sesuai kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Bimbingan
Masyarakat Islam dan penyelenggaraan haji berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
10
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Bentuk Kegiatan
Demi terealisasinya metode dan strategi kegiatan yang dilaksanakan dalam PKL ini
adalah dengan memunculkan bentuk kegiatan yang nyata. Dengan cara mahasiswa datang
dan terjun langsung ke lokasi PKL guna mengetahui secara detail mengenai seluk beluk,
tugas dan kewenangan KUA Kecamatan Alak Dalam hal ini, mahasiswa dihadapkan dengan
beberapa materi yang wajib diikuti dan sudah disusun rapi sesuai dengan prosedur yang
sudah disepakati lembaga dan kampus.
Adapun materi yang didapat mahasiswa dari lokasi Praktik Kerja Lapangan (PKL) di
KUA Kecamatan Alak antara lain adalah:
A. MATERI MUNAKAHAT / PERKAWINAN
MATERI MUNAKAHAT
1. Prosedur Pendaftaran Nikah
Bagi seseorang yang hendak melangsungkan pernikahan, maka hendaklah
memperhatikan langkah-langkah yang hrus dilakukan antara lain:
Calon mempelai Pria
- Datang ke RT/RW (sesuai dengan KTP) untuk memeperoleh surat pengantar untuk
menikah
- Kemudia ke kelurahan setempat untuk mendapatkan Formilir N-1, N-2, N-4, yang di
tandatangani oleh Lurah.
- Setelah dari kelurahan dengan membawa surat tersebut diatas, selanjutnya dibawa ke
KUA setempat untuk mendapatkan surat rekomendasi pmberitahun nikah.
Calon mempelai wanita
- Dengan membaaberkas dari calon mempelai pria datng ke RT/RW setempat untuk
mendapatkan surat pengantar nikah.
- Kemidian dilanjutkan ke kelurahan setempat untuk mendapatkan surat N-1, N-2, N-4,
yang ditandatangani oleh lurah
Selain surat- surat diatas kedua calon mempelai juga harus melampirkan:
- Foto copy KTP dan C1 (Kartu Keluarga)
- Foto copy Akta Kelahiran
- Foto copy Surat Nikah orang tua/ Wali
- Foto copy surat kematian ayah pabila sudah meniggal
- Pas photo 2x3 (3 lembar)
11
- Pas Foto 4x6 (2 lembar)
- Surat keterangan wali nikah jika wali tidak sealamat dengan calon mempelai wanita.
Selain prosedur yang tertera diatas, ada prosedur-prosedur yang akan dijalani oleh kedua
calon mempelai yaitu:
- Bagi calon memepelai yang usianya kurang dari 21 tahun harus mengisi surat
keterangan model N-5, yaitu tentang izin orang tua, Hal ini dilakukan karena
keduanya dianggap belum matang dan ini berkaitan dengan penasehatan perkwinan.
- Bagi calon memepelai wanita ditambahkan satu surat yang harus diisi yaitu surat
model N-3 atau disebut juga dengan MoU yang nantinya akan ditandatangani oleh
kedua calon mempelai di depan petugas KUA.
- Untuk calon mempelai wanita yang usianya kurang dari 16 tahun dan laki-lakinya
kurang dari 19 tahun harus ada surat dispensasi dari Pengadilan Agama yang berada
disekitar calon mempelai terkait. Jika surat dispensasi nikah dari PA tidak ada maka
KUA akan mengeluarkan surat penolakan pernikahan yaitu model N-9.
- Bagi calon mempelai yang berstatus janda/duda karena ditinggal mati suami/istri,
maka harus ada surat model N-6 yang berisi surat kematian suami/istri dari kelurahan.
- Bagi calon memepelai yang brstatus janda/duda karena prcerian, maka harus
melampirkan akta cerai yang asli yang dikelurkan oleh PA yang menjatuhkan
purtusan cerai.
- Setelah berkas-berkas diatas sudah terpenuhi kemudian mengisi surat keterangan
model N-7 tenteng pemberitahuan nikah yang ditandatangani oleh calon mempelai
dan Pegawai Pencatat Nikah (PPN).
- Apabila semua syarat seperti yang tersebut diatas telah terpenuhi, mak calon
memepeli akan didaftarkan ke dalam buku pendaftaran nikah dan kemudian mengisi
surat keterangan model NB tentang daftar pemeriksaan nikah.
- Jika semua prosedur nikah telah dilaksanakan, maka kedua calon mempelai akan
mengikuti bimbingan atau pnyuluhan perkawinan yang diberiakan oleh petugas BP4
(Badan Penasehat Pelestarian Perkawinan) dan melakukan pemeriksaan kesehatan
(imunisasi).
- Bagi calon mampelai yang ingin menikah diluar wilayahnya maka:
Untuk pria: Harus ada surat rekomendasi nikah dari KUA tempat tinggalya.
Untuk wanita: Harus ada surat pengantar numpang nikah dari KUA tempat
tinggalnya.
12
- Untuk pernikahan campuran atau berbeda kewarganegaraan, maka calon mempelai
yang berkewarganegaraan asing harus mendapatkan izin dari kedutaan besar
negaranya yang ada di Indonesia dengan melampirkan paspor / visa.
- Bagi calon mempelai yang berasal dari golongan angkatan bersenjata (anggota
TNI/POLRI), maka harus ada izin dari atasannya.
- Setelah daftar pemeriksaan sudah valid (tidak ada yang kurang atau perlu
diperbaharui), maka para pihak menandatanganinya.
- Setelah kedua calon mempelai melaksanaka akad nikah, maka akan dicatat dalam akta
nikah (model N) dan masing-masimg berhak atas kutipan Akta Nikah tersebut (model
NA) dengan warna merah hati untuk suami, sedangkan warna hijau tua untuk istri.
Formulir model N ini dibuat dua rangkap, yaitu satu untuk KUA dab satu lagi untuk
PA.
2. Pemeriksaan Calon Mempelai dan Wali
Dalam proses suatu pernikahan, terdapat suatu hal yang sangat penting yang harus
dilaksanakan yaitu pemeriksaan terhadap calon mempelai dan walinya, karena hal ini sangat
penting terhadap pengaruh sah atau tidaknya suatu ikatan pernikahan. Kedua calon mempelai
harus dipastikan tidak memiliki hubungan nasab yang menyebabkan keduanya haram untuk
melaksanakan pernikahan.
Untuk wali nasab, harus mengisi surat keterangan menjadi wali nikah dan ikrar
sumpah. Sedangkan bagi calon mempelai wanita yang tidak mempunyai wali nasab atau wali
nasabnya berhalangan atau menolak untuk menikahkan, maka harus mengisi surat keterangan
permohonan wali hakim.
3. Prosesi Pelksanaan Akad Nikah (ijab qobul)
Setelah semua rukun dan prosedur-prosedur pernikahan telah terpeuhi, maka prosesi
ijab qobul dapat dilaksanakan dengan menghadirkan kedua calon mempelai, wali, saksi,
penghulu dan PPN. Setelah semua siap,acara akad nikah akan dipandu oleh penghulu dengan
rangkain acara:
a) .Pembukaan.
b) Pembacaan berita acara pernikahan atau pemerisaan ulang data-data kedua calon
mempelai, wali dan dua orang saksi.
c) Pembacaan syahadat yang dipimpim oleh penghuku diikuti oleh kedua mempelai atau
seluruh hadirin.
d) Pelaksanaan Ijab qobul, (untuk contoh kalimat ijab qobul dapat dilihat didalam
lampiran).
13
e) Penyerahan maskawin.
f) Khutbah nikah yang disampaikan oleh ketua KUA atau orang yang bertugas sekaligus
pembacaan doa untuk kedua mempelai.
14
Negara karena tidak terdaftar sehingga tidak memiliki kepastian hukum yang tetap,
danpernikahan seperti diatas dipandang mengakibatkan banyak dampak negatif.
Sehubungan dengan pernikahan yang tidak di catatkan ini, KUA memiliki tugas
diantaranya memberikan pengertian kepada para pihak yang melakukan pernikahan agar
supaya mencatatkan pernikahannya untuk mendapatkan jaminan kepastian hukum terhadap
status suatu pernikahan.Pencatatan pernikahan juga dimaksudkan agar terjamin hak para
pihak, terhindar dari fitnah dan untuk mendapatkan kejelasan stAtus keturunan/anak.
7. Berbagai Macam Formulir yang berkaitan Dengan Pernikahan
Seseorang yang hendak melangsungkan pernikahan hendaklah mengetahui dan
mengenal berbagai macam formulir yang berkaitan dengan pernikahan tersebut adalah:
a Model N-1 : Surat keterangan untuk nikah
b Model N-2 : Surat keterangan asal-usul calon memepelai
c Model N-3 : Surat persetujuan memepelai
d Model N-4 : Surat keterangan tentang orang tua
e Model N-5 : Surat izin orang tua
f Model N-6 : Surat kematian suami atau istri
g Model N-7 : Pemberitahuan kehendak nikah
h Model N-8 : Pemberitahuan adanya halangan atau kekurangan syarat
i Model N-9 : Penolakan pernikahan
j Model N : Akta nikah
k Model Na : Kutipan akta nikah
l Model Nb : Daftar pemeriksaan nikah
m Model Nc : Pengumuman kehendak nikah
n Model Nd : Pemberitahuan nikah
o Model Ne : Pemberitahuan poligami
15
B. Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di KUA Kecamatan Alak ini
berlangsung selama kurang lebih satu bulan, di mulai pada tanggal 6 agustus sampai dengan
tanggal 6 september 2019, Sebagaimana yang ditetapkan oleh panitia. Adapun perincian
waktu pelaksanaan kegiatan di lokasi PKL adalah sebagai berikut :
No HARI/TGL WAKTU METERI TEMPAT
Selasa 06
Fakultas
1. Agustus 08.00-10.00 Pembekalan
Agama Islam
2019
Selasa Penyerahan&
Aula KUA
2 06 Agustus 10.00-11.00 Penerimaan
Alak
2019
a. Proses Pendaftaran
Rabu 07
Nikah
3 Agustus 08.00-10.00 Mushola KUA
b. Membahas
2019
N1,N2,N3,N4
Kamis 08 Menyaksikan Pembinaan
4 Agustus 08.39 -10:00 Pranikah untuk catin Ruangan KUA
2019 pri/wanita
Minggu 18
Agustus
5 08.39 -10:00 Menyaksikan Akad Nika Ruangan KUA
2019
Senin 09
Penarikan Mahasiswa
8 September 13:49 Ruangan KUA
PKL
2019
16
C. Analisis
Pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) angkatan 1 ini merupakan
program baru yang diselenggarakan oleh jurusan Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah
Muhammadiyah Kupang guna mengaplikasikan teori yang selama ini diperoleh dibangku
kuliah. Program kegiatan ini sangat menunjang bagi mahasiswa untuk menambah wawasan
dan pengetahuan dalam bidang ilmu keluarga islam, juga sebagai wujud keterlibatan
mahasiswa secara langsung untuk mengenal dunia kerja yang nyata sesuai dengan
kompetensi.
Kegiatan PKL yang selama ini dikenal mahasiswa khususnya penyusun sendiri
adalah praktik kerja lapangan dimana mahasiswa akan terjun langsung untuk mengamati dan
membantu kinerja salah satu instansi Pemerintahan yang sudah ditunjuk sebagai lokasi PKL,
namun dalam kenyataannya, hal tesebut sangat jauh berbeda. Mahasiswa masih diberikan
serangkaian materi kuliah layaknya dibangku perkuliahan pada umumnya. Namun tidak
dapat dipungkiri bahwa kegiatan ini sangat berperan penting selain sebagai media penambah
materi juga sebagai implementasi pengayaan diri mahasiswa.
Dalam pelaksanaannya, tidak semuanya berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Dengan waktu pelaksanaan yang sangat singkat serta banyaknya mahasiswa yang di
tempatkan dalam satu lokasi mengakibatkan pelaksanaan PKL menjadi kurang maksimal.
KUA kecamatan Alak yang notabene lokasinya tidak terlalu besar, menjadikan mahasiswa
harus dibagi dalam empat kelompok, dimana masing-masing kelompok hanya mendapat jatah
satu kali pertemuan di lokasi PKL. Sehingga jatah waktu yang diberikan tidak seimbang
dengan jumlah materi yang harus dikuasai oleh mahasiswa dilokasi PKL. Serta mengingat
KUA sebagai lembaga yang sangat berperan penting dalam masyarakat, sudah barang tentu
mempunyai segudang pekerjaan yang harus diselesaikan sehingga hal ini juga berpengruh
terhadap kurang maksimalnya pelaksanaan PKL.
Dengan demikaian, ada beberapa hal yang harus diperbaiki untuk pelaksanaan PKL
ke depan, diantaranya adalah lokasi yang akan ditempati oleh mahasiswa yang akan
melaksanakan PKL sebisa mumgkin diperbanyak dan diperluas agar tidak terlampau banyak
mahasiswa yang ditempatkan dalam satu lokasi, sehingga hal itu tidak terlalu mengganggu
kinerja lembaga yang dijadikan lokasi PKL. Selain itu idealnya PKL dilakukan dalam waktu
satu bulan atau bahkan lebih dari satu bulan.
17
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kegiatan PKL ini dilaksanakan sejak tanggal 6 Agustus hingga 6 September 2019 di
KUA kecamatan Alak . Seluruh rangkaian kegiatan yang telah disusun dalam rencana
kegiatan pada kesempatan ini dapat terlaksana sesuai harapan, meskipum penyusun tidak
menutup mata akan kekurangan dari berbagai macam hal karenakan keterbatasan waktu dan
kemampuan. Berdasarkan kegiatan PKL yang telah dilaksanakan di KUA Alak ini,
mahasiswa dapat mengetahui berbagai macam hal diantaranya:
1. Mahasiswa mengetahui tentang seluk beluk KUA beserta tugas dan wewenangnya
melalui pertemuan bersama para staf KUA baik ketika menerima materi atau dengan
wawancara.
2. Mahasiswa mendapat tambahan materi seputar munakahat dan perwakafan.
3. Mahasiswa mengetahui berbagai macam blanko/formulir dan berkas-berkas penting
yang berkaitan dengan pernikahan dan perwakafan.
4. Mahasiswa mengetaui prosedur pendaftaran nikah dan wakaf.
5. Mahasiswa mengetahui dengan lebih jelas prosesi pelaksanaan akad nikah (ijab
qobul).
6. Mahasiswa lebih memahami berbagai macam kebijakan dan pembinaan tentang
perwakafan.
B. Saran/Rekomendasi
Dari seluruh kegiatan PKL yang telah dilaksanakan, Namun mumgkin ada beberapa
hal yang sekiranya perlu diperbaiki dalam pelaksanaan PKL untuk ke depannya, diantaranya:
1. Pihak Panitia
- Hendaknya waktu yang diberikan kepada mahasiswa peserta PKL lebih
banyak lagi agar mahasiswa lebih optimal dalam menyerap materi dan
pengetahuan yang diperoleh di lokasi PKL.
- Hendaknya jumlah mahasiswa dalam satu lokasi dibatasi/diperkecil jumlah
mahasiswanya dalam satu lokasi agar peleksanaan kegiatan PKL menjadi
lebih efektif.
- Hendaknya lebih selektif dalam memberikan pembekalan dan pengarahan
PKL, sehingga mahasiswa tidak kebingungan ketika terjun ke lokasi.
18
- Hendaknya kegiatan PKL lebih diorientasikan pada teori yang lebih aplikatif,
sehingga mahasiswa tidak hanya mampu mengetahui materi secara teoritis
namun juga praktis
2. Pihak Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)
- Hendaknya lebih intensif dalam memimbing dan mengarahkan mahasiswa,
baik di lokasi maupun di luar lokasi agar mahasiswa tidak banyak menemukan
kebingungan.
3. Peserta PKL
- Sebaiknya koordinasi antara kelompok satu dengan kelompok yang lain,
dalam satu lokasi lebih dipererat agar lebih mudah dalam hubungan
komunikasi.
- Sebaiknya datang ke lokasi tepat pada waktunya, agar proses pelaksanaan
kegiatan PKL dapat berjalan dengan baik.
19
LAMPIRAN KEGIATAN
20
21