Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN AKHIR PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)

JURUSAN AL-AHWAL ASY-SYAKHSIYYAH (AS)


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUPANG

Lokasi:

KAU Kecamatan Alak

Oleh:
A. Karim Rahmat
171121002

PEMBIMBING:
Syarif Idris

AL-AHWAL ASY-SYAKHSIYYAH (AS)

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUPANG

2019

1
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN AKHIR PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)

Bismillahirrahmanirrahim

Setelah memberikan pengarahan, koreksi, dan perbaikan seperlunya atas Laporan


Akhir Praktik Kerja Lapangan (PKL) Jurusan Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah (AS) Fakultas
Agama Isalam Universitas Muhammadiyah Kupang Tahun 2019 dari mahasiswa;
Nama : A. Karim Rahamat
NIM : 1711211002
Lokasi : Kantor Urusan Agama Kecamatan Alak
Laporan ini sudah memenuhi syarat dan sesuai dengan pelaksanaan tugas PKL
mahasiswa yang bersangkutan, sehingga dapat diajukan sebagai tugas akhir PKL. Demikian
pengesahan ini dibuat untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Kota Kupang, 01 Syafar 1441 H
30 September 2019 M

Pembimbing I Pembimbing II
Kepala KUA Alak

Syarif Idris, SP.M.Ag M.Huhammad Ali,M.HI


NIDN.0820058501 NIP.

2
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Puji syukur kami haturkan kepada Allah yang bijaksana, atas segala rahmat dan
berkahNya, sehingga kami dapat menjalankan aktifitas dengan agenda besar yaitu
pelaksanaan PKL yang bertampat di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Alak .
Semoga banyak manfaat bagi kita dan pihak manapun yang terlibat dari awal kegiatan hingga
terselesaikannya laporan PKL ini.
Shalawat serta salam tetap tercurahkan keharibaan baginda Rasullullah Muhammad
SAW. Yang telah menolong manusia dari kebodohan dan kegelapan menuju zaman yang
berhias ilmu sehingga kita dapat merasakan nikmatnya iman dan Islam.
Dalam menyiarkan agama islam banyak cara yang ditempuh baik dengan melalui
pendidikan formal maupun informal demi tersiarnya syaria’at islam. Seperti halnya kegiatan
PKL yang diadakan oleh Universitas Muhammadiyah Kupang.
Selanjutnya saya ucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu saya
dalam melaksanakan PKL di KUA Alak dengan memberika informasi ilmu dan lain
sebagainya kepada kami yaitu:
1. Rektor Universitas Muhammadiyah Kupang.
2. Dekan Fakultas Agama Islam Muhammadiyah Kupang
3. Bapak Anton M.PDi, selaku ketua Jurusan AL-Ahwal Asy-syakhsiyyah Fakultas.
4. Lembaga Kantor Urusan Agama Alak Kupang.
5. Bapak Syarif Idris PS.M.Ag ., selaku pembimbing pertama.
6. Segenap staf pegawai KUA Kecamatan Alak.
7. Segenap teman-teman yang mengikuti PKL Jurusan Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah
Fakultas Agama Islam Muhammadiyah Kupang di KUA Alak Kupang.
Dan kepada semua pihak yang terlibat dalam dan membantu saya baik dalam proses
PKL maupun dalam penyusunan laporan ini. Dan semoga amal kebaikan kita semua diterima
di sisi Allah SWT. Amin….
Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Kupang, 1 Syafar 1441 H


30 September 2019 M

A. Karim Rahmat
NIM. 1711211002

3
DAFTARISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Kegiatan

B. Rencana Kegiatan

C. Tujuan dan Manfaat Kegiatan

D. Metode Kegiatan

E. Sistematika Laporan

BAB II : GAMBARAN UMUM LEMBAGA TEMPAT PRAKTIK KERJA

LAPANGAN (PKL)

A. Letak Geografis

B. Struktur Organisasi

C. Tugas dan Wewenang

BAB III : PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Bentuk kegiatan

B. Waktu Pelaksanaan

C. Analisis

BAB IV: PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran/Rekomendasi

LAMPIRAN: DAFTAR GAMBAR

4
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) termasuk salah Satu


dari program paket kurikulum yang wajib diikuti bagi mahasiswa yang hendak
menyelesaikan jenjang pendidikan Strata Satu (S1), khususnyan jurusan Al-Ahwal Asy-
Syakhsiyyah Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Kupang
Pelaksanaan kegiatan ini didasarkan atas pemikiran mengenai pentingnya
pengembangan wawasan mahasiswa secara akademik yang digali dari sumber realitas
dinamika kehidupan masyarakat, dan kegiatan ini merupakan aplikasi yang bersifat terapan
dari pemahaman teoritik dan konseptual tentang syari’at islam yamg selama ini dibungkus
dalam sebuah materi hukum keluarga dengan pendekatan deduktf teoritik normative dan
akademik murni, Sementara teori-teori yang didiskusikan banyak diangkat dari kenyataan
empiris kehidupan dalam keluarga, bermasyarakat yang sering bermunculan untuk dikritisi,
analisis, atau bahkan pengabilan hukum baru dengan istimbat hukum. Selain itu, juga untuk
mempelajari beberapa materi seputar tugas dan wewenang KUA yang sebelumnya tidak
diperoleh dibangku perkuliahan.
Dengan demikian kegiatan PKL ini dapat menjadi sarana latihan kerja bagi
mahasiswa setelah mendapatkan bekal teori dari perkuliahan pada semester-semester
sebelumnya, sehingga mahasiswa memiliki kemampuan yang tinggi dan nantinya tidak
terkejut ketika memasuki dunia kerja dan dapat bersaing dengan berbagai lulusan dari
fakultas hukum umum baik secara praktis maupun teoritis. Disamping itu, pelaksanaan PKL
ini juga sebagai bentuk keterlibatan mahasiswa secara langsung pada salah satu instansi
pemerintah sebagai wujud dari kompetensi kelulusan Fakultas Agama islam khususnya
jurusan Al-Ahwal Asy-syakhsiyyah
B. Rencana Kegiatan
Pola rencana kegiatan pada PKL yang dilaksanakan di KUA Kecamatan Alak adalah
dengan observasi, analisa, mendiskusikan, melaksanakan, evaluasi dan menyusun laporan
adapun langkah realisasinya antara lain:
1. Mahasiswa mengikuti tutorial/penyampaian materi tentang KUA yang
meliputi tugas dan wewenang KUA, materi seputar munakahat dan perwakafan.
2. Mahasiswa melakukan observasi terhadap blangko-blangko atau formulir dan berkas-
berkas yang berkaitan dengan pernikahan dan perwakafan.
5
3. Mahasiswa menyaksikan secara langsung prosesi pelaksanaan akad nikah (ijib qobul).
4. Mahasiswa melakukan simulasi akad nikah.
5. Mahasiswa menganalisis problematika yang terjadi seputar pernikahan.
C. Tujuan dan Manfaat Kegiatan
 Tujuan Umum
Setelah malaksanakan PKL ini mahasiswa diharapkan dapat menambah wawasan empiris
untuk pengembangan teoritik dan dapat meningkatkan ketrampilan praktis dalam dinamika
hukum keluarga yang sesuai dengan syari’at islam.
 Tujuan Khusus
a. Agar mahasiswa dapat mengaplikasikan secar langsung apa yang telah diperoleh
dari bangku kuliah sebagai wujud nyata.
b. Memberikan pngethuan dan pengalaman bagi mahasiswa terhadap profesi sebagai
penghulu yang melaksanakan pencatatan perkawinan, maupun kepala KUA
sebagai Pejabat Pembuay Ikrar Wakaf (PPAIW).
 Manfaat PKL
a. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa akan mendapatkan pengalaman belajar di lapangan sesuai dengan
disiplin ilmu yang dipelajari
b. Bagi Lembaga
Lembaga (tempat mahasiswa melaksanakan kegiatan PKL) dapat membantu
menstransformasikan ilmu kepada mahasiswa dengan beberapa permasalahan
yang ditangani lembaga. Berikut juga tidak dapat menutup kemungkinan
lembaga mendapat bantuan tenaga lapangan yang dapat membantu lembaga
dalam bekerja menjalankan tugas.
D.Metode Kegiatan
Untuk mempermudah dalam proses pelaksanaan kegiatan tersebut maka metode yang
digunakan dalam Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini adalah sebagai berikut:
1. Kuliah / penyampain materi dilokasi PKL oleh petugas KUA.
Dalam penyanpaian materi di lokasi PKL ini, mahasiswa diajarkan mengenai tugas
dan wewenang KUA, struktur organisasi,materi seputar munakahat dan wakaf.
2. Tanya Jawab
Setelah penyampaian materi selesai, diadaka sesi Tanya jawab dimana mahasiswa
dapat menanyakan hal-hal yang diangap kurang jelas serta mahasiswa diberikan kesempatan

6
untuk menyampaikan permasalahan yang terjadi di masyarakat berkaitan dengan materi yang
disampaikan untuk kemudian dianalisis berdasarkan segi teori.
3. Simulasi
Setelah mahasiswa diberikan materi mengenai hal-hal tersebut diatas, mahasiswa
diberikan kesempatan untuk melakukan simulasi / praktek berdasarkan materi yang telah
disampaikan. Adapun simulasi yang dilakukan adalah prosedir pernikahan hingga proses
akad nikah.
4. Penyusunan laporan akhir individual selama kegiatan PKL
Setelah mahasiswa menyelesaikan serangkaian kegiatan PKL yang dilaksanakan
kurang lebih 1 bulan, mahasiswa diwajibkan menyusun laporan akhir individual meliputi
seluruh rangkaian kegiatan yang telah dilakukan selama kgiatan PKL berlangsung.
E.Sistematika Laporan
Dalam penyusunan suatu laporan dibutuhkan penyusunan yang sistematis sehingga
diperoleh kemudahan dalam perincian bab maupun sub-bab laporan. Adapun perincian
sistematika laporan akhir pelaksanaan kegiatan PKL ini akan dijelaskan sebagai berikut:
Bab Pertama yaitu pendahuluan yamg meliputi latar belakang kegiatan, rencana
kegiatan, tujuan dan mnfaat kegiatan, metode kegiatan dan sistematika laporan.
Bab Kedua yaitu mengenai gambaran umum lokasi praktik kerja lapangan (PKL)
yang meliputi letak geografis lokasi PKL, struktur organisasi serta tugas dan wewenangnya.
Bab Ketiga berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan di lokasi Praktik Kerja Lapangan
(PKL) yang meliputi bentuk kegiatan, waktu kegiatan, analisis kegiatan.
Bab Keempat yaitu penutup yang berisi kesimpulan dari seluruh rangkaian kegiatan
yang dilaksanakan dalam PKL, dan kemudian dilanjutkan dengan saran / rekomendasi.
Disamping itu, laporan ini juga dilengkapi dengan lampiran yang berisi gambar yang diambil
selama kegiatan PKL, contoh berkas-berkas dan formulir yang berkaitan dengan pernikahan
dan wakaf.

7
BAB II
GAMBARAN UMUM LEMBAGA
TEMPAT PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)
A. Letak Geografis
Faktor letak bagi suatu daerah merupakan unsur yang penting bagi kelangsungan
hidup bagi suatu daerah, baik dalam bidang sosial, ekonomi, politik budaya maupun agama.
Gambaran umum tentang letak geografis KUA Alak adalah sebagai berikut:
 Batas-batas Wilayah
a. Utara : Teluk Kupang
b. Selatan : kabupaten Kupang
c. Timur : Maulafa,Kota Raja, Dan Kota Lama
d. Barat : Selat Semau
 Pemerintahan
Luas keseluruhan wilayah kecamatan Alak adalah 86,91km
Kelurahan
1. Kelurahan Alak
2. Kelurahan Pankase Oeleta
3. Kelurahan Namosain
4. Kelurahan Nunbaun Delha
5. Kelurahan Fatufeto
6. Kelurahan Nunhila
7. Kelurahan Mantasi
8. Kelurahan Manutapen
9. Kelurahan Batu Plat
10. Kelurahan Manulai 11
11. Kelurahan Naioni
12. Kelurahan Nunbaun Sabu
 Data Demografi
Secara demografis Kecamatan Alak mempunya situasi kependudukan sebagai berikut.
Jumlah penduduk kecamatan Alak adalah: 58;033 jiwa, Dari jumlah total penduduk tersebut
dilihat dari jenis kelaminnya terinci sebagai berikut:
Jenis kelamin laki-laki : 30 004 orang
Jenis kelamin perempuan : 28 029 orang

8
 Kondisi Sosial Budaya dan Kehidupan Beragama
 Jumlah Pemeluk Agama
Ditinjau dari aspek kehidupan umat beragama Wilayah Kecamatan Alak mempunyai
jumlah pemeluk agama sebagai berikut:
Islam : 11,119 orang
Katholik : 4,749 orang
Kristen : 39,622 orang
Hindu : 149 orang
Budha : 4 orang

Kehidupan umat beragama di wilayah kecamatana Alak berjalan secara harmonis dan
penuh kerukunan. Kerukunan umat beragama dimaksud meliputi kerukunan intern umat
beragama, kerukunan antar umat beragama, dan kerukunan umat beragama dengan
pemerintah. Keharmonisan umat beragama terwujud merupakan upaya dari berbagai pihak,
baik pemerintah, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan pimpinan lembaga-lembaga
keagamaan, selain juga kesadaran umat beragama itu sendiri.
B.Struktur Organisasi KUA
Struktur organisasi dan personalia KUA Kecamatan Alak terdiri dari 1 orang kepala
dan 4 orang staf, dengan susunan sebagai berikut :
a. Kepala : H. Muhamad Ali M.Ag M.H
b. Ketatausahaan & Kerumahtanggaan KUA : Abdurrahman Alhadad SH
c. Pramu Bhakti 1 : Fathurrahman Harun
d. Pramu Bhakti 11 : Nurhayati S.Ag

Adapun lembaga semi resmi KUA atau yang melekat dengan KUA dengan masing-masing
ketuanya adalah sebagai berikut :
1) MUI : Ali Nurawi M.Si
2) DMI : Muksin Thalib S.Pd
3) IPHI : H. MUhammad
D. Tugas dan Wewenang KUA
Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan mempunyai tugas melaksanakan sebagian
tugas Departemen Agama Kabupaten/Kotadalam bidang Urusan Agama Islam dalam wilayah
kecamatan sesuai dengan surat Keputusan Menteri Agama tahun 2001, tugas itu adalah:
1. Menyelenggarakan statistik dan dokumentasi
9
2. Menyelenggarakan surat-menyurat, pengurusan surat, kearsipan, pengetikan dan
rumah tangga Kantor Urusan Agama Kecamatan
3. Melaksanakan pencatatan nikah dan rujuk, mengurus dan membina zakat, masjid,
wakaf, Baitul Maal dan ibadah sosial, kependudukan dan pengembangan keluarga
sakinah sesuai kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Bimbingan
Masyarakat Islam dan penyelenggaraan haji berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

10
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Bentuk Kegiatan
Demi terealisasinya metode dan strategi kegiatan yang dilaksanakan dalam PKL ini
adalah dengan memunculkan bentuk kegiatan yang nyata. Dengan cara mahasiswa datang
dan terjun langsung ke lokasi PKL guna mengetahui secara detail mengenai seluk beluk,
tugas dan kewenangan KUA Kecamatan Alak Dalam hal ini, mahasiswa dihadapkan dengan
beberapa materi yang wajib diikuti dan sudah disusun rapi sesuai dengan prosedur yang
sudah disepakati lembaga dan kampus.
Adapun materi yang didapat mahasiswa dari lokasi Praktik Kerja Lapangan (PKL) di
KUA Kecamatan Alak antara lain adalah:
A. MATERI MUNAKAHAT / PERKAWINAN
 MATERI MUNAKAHAT
1. Prosedur Pendaftaran Nikah
Bagi seseorang yang hendak melangsungkan pernikahan, maka hendaklah
memperhatikan langkah-langkah yang hrus dilakukan antara lain:
 Calon mempelai Pria
- Datang ke RT/RW (sesuai dengan KTP) untuk memeperoleh surat pengantar untuk
menikah
- Kemudia ke kelurahan setempat untuk mendapatkan Formilir N-1, N-2, N-4, yang di
tandatangani oleh Lurah.
- Setelah dari kelurahan dengan membawa surat tersebut diatas, selanjutnya dibawa ke
KUA setempat untuk mendapatkan surat rekomendasi pmberitahun nikah.
 Calon mempelai wanita
- Dengan membaaberkas dari calon mempelai pria datng ke RT/RW setempat untuk
mendapatkan surat pengantar nikah.
- Kemidian dilanjutkan ke kelurahan setempat untuk mendapatkan surat N-1, N-2, N-4,
yang ditandatangani oleh lurah
Selain surat- surat diatas kedua calon mempelai juga harus melampirkan:
- Foto copy KTP dan C1 (Kartu Keluarga)
- Foto copy Akta Kelahiran
- Foto copy Surat Nikah orang tua/ Wali
- Foto copy surat kematian ayah pabila sudah meniggal
- Pas photo 2x3 (3 lembar)
11
- Pas Foto 4x6 (2 lembar)
- Surat keterangan wali nikah jika wali tidak sealamat dengan calon mempelai wanita.
Selain prosedur yang tertera diatas, ada prosedur-prosedur yang akan dijalani oleh kedua
calon mempelai yaitu:
- Bagi calon memepelai yang usianya kurang dari 21 tahun harus mengisi surat
keterangan model N-5, yaitu tentang izin orang tua, Hal ini dilakukan karena
keduanya dianggap belum matang dan ini berkaitan dengan penasehatan perkwinan.
- Bagi calon memepelai wanita ditambahkan satu surat yang harus diisi yaitu surat
model N-3 atau disebut juga dengan MoU yang nantinya akan ditandatangani oleh
kedua calon mempelai di depan petugas KUA.
- Untuk calon mempelai wanita yang usianya kurang dari 16 tahun dan laki-lakinya
kurang dari 19 tahun harus ada surat dispensasi dari Pengadilan Agama yang berada
disekitar calon mempelai terkait. Jika surat dispensasi nikah dari PA tidak ada maka
KUA akan mengeluarkan surat penolakan pernikahan yaitu model N-9.
- Bagi calon mempelai yang berstatus janda/duda karena ditinggal mati suami/istri,
maka harus ada surat model N-6 yang berisi surat kematian suami/istri dari kelurahan.
- Bagi calon memepelai yang brstatus janda/duda karena prcerian, maka harus
melampirkan akta cerai yang asli yang dikelurkan oleh PA yang menjatuhkan
purtusan cerai.
- Setelah berkas-berkas diatas sudah terpenuhi kemudian mengisi surat keterangan
model N-7 tenteng pemberitahuan nikah yang ditandatangani oleh calon mempelai
dan Pegawai Pencatat Nikah (PPN).
- Apabila semua syarat seperti yang tersebut diatas telah terpenuhi, mak calon
memepeli akan didaftarkan ke dalam buku pendaftaran nikah dan kemudian mengisi
surat keterangan model NB tentang daftar pemeriksaan nikah.
- Jika semua prosedur nikah telah dilaksanakan, maka kedua calon mempelai akan
mengikuti bimbingan atau pnyuluhan perkawinan yang diberiakan oleh petugas BP4
(Badan Penasehat Pelestarian Perkawinan) dan melakukan pemeriksaan kesehatan
(imunisasi).
- Bagi calon mampelai yang ingin menikah diluar wilayahnya maka:
 Untuk pria: Harus ada surat rekomendasi nikah dari KUA tempat tinggalya.
 Untuk wanita: Harus ada surat pengantar numpang nikah dari KUA tempat
tinggalnya.

12
- Untuk pernikahan campuran atau berbeda kewarganegaraan, maka calon mempelai
yang berkewarganegaraan asing harus mendapatkan izin dari kedutaan besar
negaranya yang ada di Indonesia dengan melampirkan paspor / visa.
- Bagi calon mempelai yang berasal dari golongan angkatan bersenjata (anggota
TNI/POLRI), maka harus ada izin dari atasannya.
- Setelah daftar pemeriksaan sudah valid (tidak ada yang kurang atau perlu
diperbaharui), maka para pihak menandatanganinya.
- Setelah kedua calon mempelai melaksanaka akad nikah, maka akan dicatat dalam akta
nikah (model N) dan masing-masimg berhak atas kutipan Akta Nikah tersebut (model
NA) dengan warna merah hati untuk suami, sedangkan warna hijau tua untuk istri.
Formulir model N ini dibuat dua rangkap, yaitu satu untuk KUA dab satu lagi untuk
PA.
2. Pemeriksaan Calon Mempelai dan Wali
Dalam proses suatu pernikahan, terdapat suatu hal yang sangat penting yang harus
dilaksanakan yaitu pemeriksaan terhadap calon mempelai dan walinya, karena hal ini sangat
penting terhadap pengaruh sah atau tidaknya suatu ikatan pernikahan. Kedua calon mempelai
harus dipastikan tidak memiliki hubungan nasab yang menyebabkan keduanya haram untuk
melaksanakan pernikahan.
Untuk wali nasab, harus mengisi surat keterangan menjadi wali nikah dan ikrar
sumpah. Sedangkan bagi calon mempelai wanita yang tidak mempunyai wali nasab atau wali
nasabnya berhalangan atau menolak untuk menikahkan, maka harus mengisi surat keterangan
permohonan wali hakim.
3. Prosesi Pelksanaan Akad Nikah (ijab qobul)
Setelah semua rukun dan prosedur-prosedur pernikahan telah terpeuhi, maka prosesi
ijab qobul dapat dilaksanakan dengan menghadirkan kedua calon mempelai, wali, saksi,
penghulu dan PPN. Setelah semua siap,acara akad nikah akan dipandu oleh penghulu dengan
rangkain acara:
a) .Pembukaan.
b) Pembacaan berita acara pernikahan atau pemerisaan ulang data-data kedua calon
mempelai, wali dan dua orang saksi.
c) Pembacaan syahadat yang dipimpim oleh penghuku diikuti oleh kedua mempelai atau
seluruh hadirin.
d) Pelaksanaan Ijab qobul, (untuk contoh kalimat ijab qobul dapat dilihat didalam
lampiran).
13
e) Penyerahan maskawin.
f) Khutbah nikah yang disampaikan oleh ketua KUA atau orang yang bertugas sekaligus
pembacaan doa untuk kedua mempelai.

4. Seputar Ta’lik Talak


Tugas KUA terhdap ta’lik tlak tidak hanya mengawasi saja, namun juga memberikan
kebebasankepda kedua mempelai apakah dalam akad nikah tersebut sighat ta’lik talak akan
diucapkan atau tidak, karena pada dasarnya perjanjian ta’lik talak merupakan kesepakatan
suami istri dan bukan sebagai suatu keharusan. Namun pihak KUA biasanya menawarkan
kepada mempelai pria untuk mengucapkannya atau tidak, karena pengucapan ini bertujuan
untuk melindungi hak-hak istri dari perlakuan kesewenang-wenangan suami. Disamping itu
apabila pengucapannya tidak dalam suatu perkawinan maka akan menimbulkan implikasi
hukum yang berbeda ketika dihadapkan pada perceraian.
Apabila dalam perjalanannya perjanjian ta’lik talak tersebut dilanggar, maka istri
diberi wewenang untuk menggugat cerai kepada Pengadilan Agama. Agar perjanjian tersebut
mempunyai dasar hukum yang kuat, maka setelah mempelai pria mengucapkan ta’lik talak
tersebut maka PPN segera meminta tanda tangan mempelai pria untuk dibubuhkan pada
lembar perjanjian tersebut. Apabila perjanjian ta’lik talak tidak ada tanda tangan dari
mempelai pria, maka dianggap tidak sah dan karenanya dianggap tidak rernah diucapkan.
5. Tugas KUA berkitan dengan Putusan / Penetapan Pengadilan Agama.
Tugas KUA yang berkaitan dengan pencatatan nikah yang diisbatkan oleh PA adalah
mengeluarkan duplikat akta nikah sebagai pengganti kutipan akta nikah, kalau tidak ada atau
belum ada isbat nikah dari PA maka KUA tidak akan mencatatat pendaftaran pernikahan
tersebut dan tidak mendapatkan duplikat akta nikah. Sedangkan terhadap putusan cerai yang
dikeluarkan oleh PA, KUA tempat pencatatan nikah bertugas:
a) Memberi catatan di Akta Nikah bahwa pasangan tersebut telah bercerai.
b) Mencatat di buku pendaftaran cerai atau talak
c) Melaporkannya ke Departemen Agama.
6. Perspektif KUA Terhadap Perikahan yang Tidak Dicatatkan
Fenomena yang terjadi saat ini adalah banyaknya pasangan yang melaksanakan
pernikahan dibawah tangan, dalam arti tidak mencatatkan pernikahan tersebut kepada petugas
yang berwenang atau KUA. Oleh karena itu, walaupun secara syari’at islam dianggap sah
namun tidak sah secara yuridis, dengan demikian pernikahan tersebut tidak diakiui oleh

14
Negara karena tidak terdaftar sehingga tidak memiliki kepastian hukum yang tetap,
danpernikahan seperti diatas dipandang mengakibatkan banyak dampak negatif.
Sehubungan dengan pernikahan yang tidak di catatkan ini, KUA memiliki tugas
diantaranya memberikan pengertian kepada para pihak yang melakukan pernikahan agar
supaya mencatatkan pernikahannya untuk mendapatkan jaminan kepastian hukum terhadap
status suatu pernikahan.Pencatatan pernikahan juga dimaksudkan agar terjamin hak para
pihak, terhindar dari fitnah dan untuk mendapatkan kejelasan stAtus keturunan/anak.
7. Berbagai Macam Formulir yang berkaitan Dengan Pernikahan
Seseorang yang hendak melangsungkan pernikahan hendaklah mengetahui dan
mengenal berbagai macam formulir yang berkaitan dengan pernikahan tersebut adalah:
a Model N-1 : Surat keterangan untuk nikah
b Model N-2 : Surat keterangan asal-usul calon memepelai
c Model N-3 : Surat persetujuan memepelai
d Model N-4 : Surat keterangan tentang orang tua
e Model N-5 : Surat izin orang tua
f Model N-6 : Surat kematian suami atau istri
g Model N-7 : Pemberitahuan kehendak nikah
h Model N-8 : Pemberitahuan adanya halangan atau kekurangan syarat
i Model N-9 : Penolakan pernikahan
j Model N : Akta nikah
k Model Na : Kutipan akta nikah
l Model Nb : Daftar pemeriksaan nikah
m Model Nc : Pengumuman kehendak nikah
n Model Nd : Pemberitahuan nikah
o Model Ne : Pemberitahuan poligami

15
B. Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di KUA Kecamatan Alak ini
berlangsung selama kurang lebih satu bulan, di mulai pada tanggal 6 agustus sampai dengan
tanggal 6 september 2019, Sebagaimana yang ditetapkan oleh panitia. Adapun perincian
waktu pelaksanaan kegiatan di lokasi PKL adalah sebagai berikut :
No HARI/TGL WAKTU METERI TEMPAT
Selasa 06
Fakultas
1. Agustus 08.00-10.00 Pembekalan
Agama Islam
2019
Selasa Penyerahan&
Aula KUA
2 06 Agustus 10.00-11.00 Penerimaan
Alak
2019
a. Proses Pendaftaran
Rabu 07
Nikah
3 Agustus 08.00-10.00 Mushola KUA
b. Membahas
2019
N1,N2,N3,N4
Kamis 08 Menyaksikan Pembinaan
4 Agustus 08.39 -10:00 Pranikah untuk catin Ruangan KUA
2019 pri/wanita
Minggu 18
Agustus
5 08.39 -10:00 Menyaksikan Akad Nika Ruangan KUA
2019

Kamis 22 Menyaksikan Pembinaan


6 Agustus 09.49 -11:30 Pernikahan untuk catin Ruangan KUA
2019 pria/wanita
Jum’at 23
Agustus
7 09:21-11:30 Simulasi akad nikah Ruangan KUA
2019

Senin 09
Penarikan Mahasiswa
8 September 13:49 Ruangan KUA
PKL
2019

16
C. Analisis
Pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) angkatan 1 ini merupakan
program baru yang diselenggarakan oleh jurusan Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah
Muhammadiyah Kupang guna mengaplikasikan teori yang selama ini diperoleh dibangku
kuliah. Program kegiatan ini sangat menunjang bagi mahasiswa untuk menambah wawasan
dan pengetahuan dalam bidang ilmu keluarga islam, juga sebagai wujud keterlibatan
mahasiswa secara langsung untuk mengenal dunia kerja yang nyata sesuai dengan
kompetensi.
Kegiatan PKL yang selama ini dikenal mahasiswa khususnya penyusun sendiri
adalah praktik kerja lapangan dimana mahasiswa akan terjun langsung untuk mengamati dan
membantu kinerja salah satu instansi Pemerintahan yang sudah ditunjuk sebagai lokasi PKL,
namun dalam kenyataannya, hal tesebut sangat jauh berbeda. Mahasiswa masih diberikan
serangkaian materi kuliah layaknya dibangku perkuliahan pada umumnya. Namun tidak
dapat dipungkiri bahwa kegiatan ini sangat berperan penting selain sebagai media penambah
materi juga sebagai implementasi pengayaan diri mahasiswa.
Dalam pelaksanaannya, tidak semuanya berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Dengan waktu pelaksanaan yang sangat singkat serta banyaknya mahasiswa yang di
tempatkan dalam satu lokasi mengakibatkan pelaksanaan PKL menjadi kurang maksimal.
KUA kecamatan Alak yang notabene lokasinya tidak terlalu besar, menjadikan mahasiswa
harus dibagi dalam empat kelompok, dimana masing-masing kelompok hanya mendapat jatah
satu kali pertemuan di lokasi PKL. Sehingga jatah waktu yang diberikan tidak seimbang
dengan jumlah materi yang harus dikuasai oleh mahasiswa dilokasi PKL. Serta mengingat
KUA sebagai lembaga yang sangat berperan penting dalam masyarakat, sudah barang tentu
mempunyai segudang pekerjaan yang harus diselesaikan sehingga hal ini juga berpengruh
terhadap kurang maksimalnya pelaksanaan PKL.
Dengan demikaian, ada beberapa hal yang harus diperbaiki untuk pelaksanaan PKL
ke depan, diantaranya adalah lokasi yang akan ditempati oleh mahasiswa yang akan
melaksanakan PKL sebisa mumgkin diperbanyak dan diperluas agar tidak terlampau banyak
mahasiswa yang ditempatkan dalam satu lokasi, sehingga hal itu tidak terlalu mengganggu
kinerja lembaga yang dijadikan lokasi PKL. Selain itu idealnya PKL dilakukan dalam waktu
satu bulan atau bahkan lebih dari satu bulan.

17
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kegiatan PKL ini dilaksanakan sejak tanggal 6 Agustus hingga 6 September 2019 di
KUA kecamatan Alak . Seluruh rangkaian kegiatan yang telah disusun dalam rencana
kegiatan pada kesempatan ini dapat terlaksana sesuai harapan, meskipum penyusun tidak
menutup mata akan kekurangan dari berbagai macam hal karenakan keterbatasan waktu dan
kemampuan. Berdasarkan kegiatan PKL yang telah dilaksanakan di KUA Alak ini,
mahasiswa dapat mengetahui berbagai macam hal diantaranya:
1. Mahasiswa mengetahui tentang seluk beluk KUA beserta tugas dan wewenangnya
melalui pertemuan bersama para staf KUA baik ketika menerima materi atau dengan
wawancara.
2. Mahasiswa mendapat tambahan materi seputar munakahat dan perwakafan.
3. Mahasiswa mengetahui berbagai macam blanko/formulir dan berkas-berkas penting
yang berkaitan dengan pernikahan dan perwakafan.
4. Mahasiswa mengetaui prosedur pendaftaran nikah dan wakaf.
5. Mahasiswa mengetahui dengan lebih jelas prosesi pelaksanaan akad nikah (ijab
qobul).
6. Mahasiswa lebih memahami berbagai macam kebijakan dan pembinaan tentang
perwakafan.

B. Saran/Rekomendasi
Dari seluruh kegiatan PKL yang telah dilaksanakan, Namun mumgkin ada beberapa
hal yang sekiranya perlu diperbaiki dalam pelaksanaan PKL untuk ke depannya, diantaranya:
1. Pihak Panitia
- Hendaknya waktu yang diberikan kepada mahasiswa peserta PKL lebih
banyak lagi agar mahasiswa lebih optimal dalam menyerap materi dan
pengetahuan yang diperoleh di lokasi PKL.
- Hendaknya jumlah mahasiswa dalam satu lokasi dibatasi/diperkecil jumlah
mahasiswanya dalam satu lokasi agar peleksanaan kegiatan PKL menjadi
lebih efektif.
- Hendaknya lebih selektif dalam memberikan pembekalan dan pengarahan
PKL, sehingga mahasiswa tidak kebingungan ketika terjun ke lokasi.
18
- Hendaknya kegiatan PKL lebih diorientasikan pada teori yang lebih aplikatif,
sehingga mahasiswa tidak hanya mampu mengetahui materi secara teoritis
namun juga praktis
2. Pihak Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)
- Hendaknya lebih intensif dalam memimbing dan mengarahkan mahasiswa,
baik di lokasi maupun di luar lokasi agar mahasiswa tidak banyak menemukan
kebingungan.

3. Peserta PKL
- Sebaiknya koordinasi antara kelompok satu dengan kelompok yang lain,
dalam satu lokasi lebih dipererat agar lebih mudah dalam hubungan
komunikasi.
- Sebaiknya datang ke lokasi tepat pada waktunya, agar proses pelaksanaan
kegiatan PKL dapat berjalan dengan baik.

19
LAMPIRAN KEGIATAN

Pengecatan kantor KUA Mengikuti proses akad nikah

Simulasi pernikahan Bimbingan pranikah

Model buku nikah Model akta nikah

20
21

Anda mungkin juga menyukai