PROPOSAL TESIS
Oleh :
PENDAHULUAN
sangat kompetitif. Hal ini dikarenakan banyaknya jumlah bank yang beroperasi di
Indonesia, baik yang beroperasi berskala lokal maupun yang beroperasi berskala
yang mampu bertahan melewati masa krisis moneter maupun bank-bank yang
pinjaman, produk dana atau produk jasa lainnya. Pada pasar kredit perbankan,
bank memiliki beberapa jenis kredit yang umum ditawarkan kepada nasabah
antara lain kredit korporasi, kredit modal kerja, investasi, kredit konsumtif, dan
Demikian pula yang terjadi pada PT. Bank Riau Kepri Kota Batam, dimana
Bank ini merupakan salah satu lembaga yang bergerak di bidang keuangan yang
1
2
mendapat perhatian serius dari Bank tersebut. Karena melalui komitmen tersebut
pekerjaan yang tinggi berarti memihak pada pekerjaan tertentu seorang individu,
yang merekrut dan merasa bahwa ia sedang bekerja bagi dirinya sendiri dan bukan
keinginan kuat untuk tetap sebagai anggota organisasi tertentu, dan keinginan
Sebagaimana visi dan misi agar dapat terwujud maka sumber daya
dan sumber daya manusia merupakan salah satu penggerak utama atas kelancaran
pegawai mempunyai kemampuan yang lebih tinggi dari kemampuan yang dimiliki
ada jalur karir yang telah ditetapkan (Yusuf, 2015). Pengembangan karir
sebuah organisasi ada jalur karir yang telah ditetapkan (Yusuf, 2015). Sedangkan
secara optimal, sehat, aman dan nyaman. Kesesuaian lingkungan kerja dapat
dilihat akibatnya dalam jangka waktu yang lama. Lingkungan kerja yang kurang
baik dapat menuntut tenaga kerja dan waktu yang lebih banyak dan tidak
yang diinginkan. Tinggi atau rendahnya self-efficacy yang dimiliki oleh seorang
dapat mengerjakan sesuatu sesuai dengan tuntutan situasi dan memiliki harapan
4
yang realistik. Namun apabila harapan yang dimaksud tidak masuk akal, maka
mungkin hingga titik 0 (nol). Untuk itu setiap pegawai agar dapat mengendalikan
self efficacy guna dapat menghasilkan tujuan yang dinginkan dan tujaan
organisasi.
tujuan organisasi.
Komitmen organisasi yang ada pada Bank Riau Kepri Syariah Kota Batam
juga dinilai sebagai salah satu faktor yang berpengaruh terhadap capaian tujuan
perusahaan, selain faktor pengembangan karir, lingkungan kerja, self efficacy dan
antara karyawan lama dan karyawan baru. Hal ini dibuktikan dengan fakta bahwa
karyawan lama lebih menunjukkan tingkat loyalitas kepada Bank Riau Kepri
Syariah Kota Batam yang lebih tinggi dibandingkan dengan karyawan baru.
5
yang rendah.
hal seperti pengembangan karir, lingkungan kerja dan self efficacy maka setiap
pegawai akan menilai apa yang diperoleh apakah sudah sesuai dengan yang
pekerjaanya.
organisasi.
Agar permasalahan yang dikaji terarah maka penelitian ini dibatasi pada
dimana kepuasan kerja sebagai variabel intervening dalam hal ini hanya dibatasi
pada 5 variabel dikarenakan keterbatasan sarana dan prasarana, biaya dan waktu
penelitian.
Rumusan masalah yang sudah ditetapkan oleh penulis dalam penulisan tesis
Batam?
Batam ?
10. Apakah self efficacy mempunyai pengaruh secara tidak langsung terhadap
terhadap Kepuasan Kerja pegawai Bank Riau Kepri Syariah Di Kota Batam.
terhadap Komitmen Organisasi pada Bank Riau Kepri Syariah Di Kota Batam.
8
10. Mengetahui self efficacy mempunyai pengaruh secara tidak langsung terhadap
baik Bank Riau Kepri Syariah Kota Batam. maupun bagi peneliti sendiri. Adapun
bahwa pada Bank Riau Kepri Syariah Kota Batam telah meningkatkan
kualitas serta sikap agar dapat melayani masyarakat dengan baik serta
pegawai.
BAB II
tesis. Hal ini dilakukan supaya data yang diambil terjamin keabsahannya. Berikut
masa depan tergabtung pada SDM (Nawawi, 2006:98). Tanpa memilki SDM yang
Sebelumnya perlu diketahui terlebih dahulu definisi dari karir itu sendiri.
Menurut Anoraga (2005:99), karir dalam arti sempit (sebagai upaya mecari
luas (sebagai langkah maju sepanjang hidup atau mengukir kehidupan seseorang).
10
11
pengembangan karir adalah suatu rangkaian (urutan) posisi atau jabatan yang
kehidupannya.
pengembangan karir, agar pekerja yang potensial dapat mencapai setiap jenjang
tujuan individu.
manajerial.
a. Kebijakan organisasi
perusahaan.
b. Prestasi kerja
d. Pelatihan
14
dimasa mendatang.
e. Pengalaman kerja
pekerjaan.
perusahaan.
adalah keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi, lingkungan sekitarnya
sesuatu yang ada disekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam
secara fisik maupun non fisik yang dapat memberikan kesan menyenangkan,
merupakan segala sesuatu yang ada di sekitar pegawai pada saat bekerja, baik
yang berbentuk fisik ataupun non fisik, langsung atau tidak langsung, yang dapat
(2017:2532) jenis lingkungan kerja dibagi menjadi dua yaitu : lingkungan kerja
keadaan berbentuk fisik yang terdapat di sekitar tempat kerja yang dapat
pegawai. Faktor-faktor fisik ini mencakup suhu udara di tempat kerja, luas
ruang kerja, kebisingan, kepadatan dan kesesakan. Faktor faktor fisik ini
(2017:2532) lingkungan kerja non fisik adalah semua keadaan yang terjadi
lingkungan kerja yang tidak dapat terdeteksi oleh panca indera manusia,
kerja adalah menciptakan gairah kerja, sehingga produktivitas dan prestasi kerja
kerja karyawan. Kepuasan kerja muncul sebagai akibat dari situasi kerja yang ada
mengenai senang atau tidak senang, nyaman atau tidak nyaman atas lingkungan
suasana kerja yang menyenangkan, tingkat otoriter atasan pegawai dalam bekerja,
Tata ruang kerja yang baik akan mendukung terciptanya hubungan kerja
yang baik antara sesama pegawai maupun dengan atasan, karena akan
Ruang kerja yang bersih, rapi, sehat dan aman akan menimbulkan rasa
nyaman dalam bekerja, tentu hal ini akan meningkatkan gairah dan
fisik adalah :
18
adalah :
harmonis antara pegawai dan atasan, karena pada hakekatnya manusia dalam
bekerja tidak mencari uang saja, akan tetapi bekerja merupakan bentuk aktivitas
non fisik merupakan cermin dari suasana kerja yang terjadi dalam suatu
organisasi. Suasana kerja yang nyaman dan kondusif akan mampu membuat
telah berkurang dan telah bercampur dengan gas atau bau-bauan yang
kematian.
(SATPAM).
Self efficacy merupakan suatu konsep yang diturunkan dari teori kognitif
dan perilaku anggota organisasional digerakkan dari lingkungan dan secara terus
tindakan – tindakan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan, dan berusaha untuk
menilai tingkatan dan kekuatan di seluruh kegiatan dan konteks. Secara umum
Self efficacy adalah penilaian seseorang terhadap dirinya sendiri atau tingkat
dalam mengatur dan melaksanakan tindakan atau tugas untuk mencapai suatu
tujuan.
22
(Bandura dalam Andiny 2008) menjelaskan bahwa ketika perasaan efficacy telah
terbentuk, maka akan sulit untuk berubah. Kepercayaan mengenai Self efficacy
merupakan penentu yang kuat dari tingkah laku. Terdapat beberapa fungsi dari
dan reaksi individu, baik dalam menghadapi situasi saat ini maupun
dihadapkan pada tugas –tugas dengan derajat kesulitan dan resiko yang
terhadap hasil yang akan diperoleh, mudah megalami stress dan mudah
putus asa.
efficacy tinggi memiliki minat dan keterlibatan yang tinggi dan lebih
dimana keyakinan mereka juga tinggi. Mereka tidak mudah putus asa
Self efficacy yang rendah cenderung lebih pemalu dan kurang terlibat
dalam tugas yang dihadapi. Selain itu mereka lebih banyak pasrah
merubah keadaan.
Self-efficacy tidak muncul begitu saja dalam diri seseorang, Hjelle dan
1) Pencapaian kinerja,
meningkatkan keyakinan.
kegembiraan atau pernyataan emosi yang positif hasil dari penilaian salah satu
atau sikap emosi positif yang berasal dari pengalaman kerja seseorang.
Kegembiraan yang dirasakan oleh pegawai akan memberikan dampak sikap yang
kepuasan sangat didasarkan atas kenyataan yang dihadapi dan diterima sebagai
kepuasan kerja merupakan suatu cara pandang seseorang baik yang positif
kerja merupakan hak yang bersifat pribadi. Setiap individu memiliki tingkat
kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan situasi dan nilai-nilai yang berlaku
yang diinginkan. Jadi kepuasan kerja adalah hasil keseluruhan dari derajat rasa
sukanya tenaga kerja terhadap berbagai aspek dari pekerjaannya. Dengan kata lain
dimana seseorang merasa afektif dan atau emosional terhadap berbagai pekerjaan
(Kreitner & Kinicki, 2014). Menurut Davis dan Newstrom (2014:245) kepuasan
26
merupakan kepuasan sejati yang bisa diperoleh dalam lingkungan kerja adalah
tersebut merasa berguna bagi organisasi. Kepuasan kerja yang dirasakan oleh
Kepuasan kerja menurut Robbins (2010:30) adalah suatu sikap umum terhadap
pekerja dan banyaknya yang mereka yakini seharusnya mereka terima. Selain itu
diterima pegawai dengan kenyataan yang ada. Perasaan yang timbul dari kepuasan
kerja pegawai melibatkan beberapa aspek yang di antaranya adalah faktor internal
pegawai yaitu, kemampuan, kesehatan, usia, jenis kelamin, motivasi, serta faktor
eksternal pegawai yaitu, hubungan dengan rekan kerja, lingkungan dan kondisi
bisa berasal dari luar individu yang disebut faktor ekstrinsik dan faktor yang
timbulnya rasa tidak puas, yaitu administrasi dan kebijakan perusahaan, kualitas
keamanan kerja, kondisi kerja, dan status. Faktor intrinsik kepuasan kerja
menyebabkan timbulnya rasa puas atau tidak puas, antara lain: prestasi,
berkembang. Bilamana kedua faktor ini terpenuhi dalam diri individu, maka
individu tersebut akan puas dan memunculkan sikap loyal serta menunjukkan
terpenuhi, maka individu akan merasa tidak puas dan menunjukkan Komitmen
seseorang sehubungan dengan perasaan senang atau tidak senang dari hasil
dipenuhi perusahaan maka pegawai akan puas dan sebaliknya jika kebutuhan
dan mencintai pekerjaannya. Sikap ini dicerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan
dan prestasi kerja. Kepuasan kerja dinikmati dalam pekerjaan, luar pekerjaan, dan
Kepuasan kerja merupakan hasil keseluruhan dari derajat rasa suka atau
tidak sukanya tenaga kerja terhadap berbagai aspek dari pekerjaannya. Dengan
gaji, penyeliaan, rekan-rekan sejawat yang menunjang dan kondisi kerja yang
pegawai yang terpuaskan akan lebih produktif dari pada pegawai yang tak
terpuaskan merupakan suatu ajaran dasar diantara para manajer selama bertahun-
juga penting untuk aktualisasi, pegawai yang tidak memperoleh kepuasan kerja
tidak akan pernah mencapai kematangan psikologis, dan pada gilirannya akan
menjadi frustasi. Pegawai yang seperti ini akan sering melamun, mempunyai
semangat kerja yang rendah, cepat lelah dan bosan, emosi tidak stabil, sering
29
absen dan melakukan kesibukan yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan
biasanya mempunyai catatan kehadiran dan perputaran kerja yang lebih baik,
bekerja lebih baik dari pada pegawai yang tidak memperoleh kepuasan kerja. Oleh
karena itu kepuasan kerja mempunyai arti penting baik bagi pegawai maupun
kerja perusahaan.
didasarkan atas kenyataan yang dihadapi dan diterima sebagai kompensasi usaha
182):
2. Gaji atau upah yang pantas. Para pegawai menginginkan sistem upah
pekerjaannya.
juga mengisi kebutuhan akan interaksi sosial. Oleh karena itu, tidaklah
pekerjaannya.
bekerja.
Indikator Kepuasan Kerja mengacu pada Boles et al. 2007 dalam puspita
(2013:32) yaitu :
32
kesulitan bekerja.
harapan seseorang yang memiliki komitmen yang tinggi terhadap organisasi, akan
terus berusaha untuk mengembangkan tanggung jawab dalam kondisi dan keadaan
apapun.
bervarisasi, ada yang mendefinisikannya sebagai komitmen saja dan ada yang
bahwa secara umum komitmen lebih bersifat individual dan komitmen organisasi
pelibatan yang dinyatakan oleh karyawan terhadap organisasi atau unit dalam
bagian dari organisasi, terlibat dalam proses kegiatan organisasi dan loyal
al. (2016) mendefinisikan komitmen organisasi sebagai suatu pola pikir yang
membentuk perilaku dan mengikat individu untuk melakukan suatu tindakan yang
relevan dan sesuai dengan target tertentu. Komitmen organisasi mengacu pada
hubungan serta identifikasi yang kuat antara nilai-nilai, perilaku dan tujuan
keanggotaan dalam organisasi tersebut. Mowday et al. (1982) dalam Albdour &
organisasi yang ditandai dengan keyakinan yang kuat serta penerimaan akan
34
tujuan dan nilai-nilai organisasi, kesediaan yang kuat untuk memberikan upaya
yang cukup bagi organisasi dan keinginan yang kuat untuk bertahan dalam
keanggotaan organisasi.
Meyer & Allen dalam Albdour & Altarawneh (2014) membagi komitmen
1. Komitmen afektif
2. Komitmen berkelanjutan
mereka tanamkan pada organisasi itu dan menyadari bahwa mereka tak
3. Komitmen normatif
1. Karakteristik personal
perusahaan. Karyawan yang lebih tua dan lebih lama bekerja secara
2. Karakteristik pekerjaan
level yang rendah pada konflik peran dan ambigu cenderung lebih
berkomitmen.
3. Karakteristik struktural
36
4. Pengalaman bekerja
pelaksanaan pekerjaanya.
yang bisa dijadikan sebagai acuan sumber penelitian. Penelitian terdahulu yang
digunakan berasal dari jurnal dan skripsi dengan melihat hasil penelitiannya dan
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Hubungan
Nama Model
No Judul Penelitian Hasil Penelitian dengan
Penelitian Penelitian
penelitian ini
01 Frianto (2016) Pengaruh Analisis Lingkungan kerja Sama-sama
Lingkungan Kerja Regresi berpengaruh positif mengeksplora
Terhadap Kinerja Berganda dan signifikan si variabel
Karyawan Melalui terhadap kinerja lingkungan
Motivasi karyawan, kerja
lingkungan kerja
memberikan
pengaruh positif dan
signifikan
terhadap motivasi
karyawan, motivasi
berpengaruh
positif dan
signifikan terhadap
kinerja karyawan,
dan motivasi tidak
memediasi pengaruh
lingkungan
kerja terhadap
kinerja karyawan
02 Amir Subagyo Pengaruh lingkungan Analisis Kepemimpinan Sama-sama
(2014) kerja dan self Regresi berpengaruh secara mengkaji dan
efficacy terhadap Berganda positif dan menganalisis
komitmen signifikan lingkungan
organisasional dosen terhadap kinerja kerja dan
politeknik negeri karyawan. Budaya komitmen
semarang organisasi organisasi
berpengaruh
positif terhadap
kinerja
karyawan.
03 Errica Herjany Pengaruh Analisis Hasil penelitian ini Sama-sama
dan Lingkungan Kerja, Jalur (path adalah lingkungan menganalisis
Innocentius Kepuasan Kerja, dan analysis) kerja, kepuasan pengaruh
Bernarto Stres Kerja Terhadap kerja berpengaruh lingkungan
(2018) Komitmen Organisasi positif terhadap kerja
Guru TK dan SD komitmen kepuasan
pada Sekolah X di organisasi. Di sisi kerja dan
Jakarta Barat lain, stres kerja komitmen
memiliki efek organisasi
negatif pada
komitmen
organisasi.
04 Andamdewi Hubungan teknik Hasil analisis Sama-sama
(2015) Lingkungan Kerja korelasi menunjukkan bahwa menganalisis
Dengan motivasi Product ada hubungan yang pengaruh
Kerja Pegawai Moment signifikan antara lingkungan
Bagian Sekretariat lingkungan kerja kerja
Dinas Tenaga Kerja dengan motivasi
dan Transmigrasi kerja pegawai
Provinsi Sumatera Bagian Sekretariat
38
Hubungan
Nama Model
No Judul Penelitian Hasil Penelitian dengan
Penelitian Penelitian
penelitian ini
Barat Dinas
Tenaga Kerja dan
Transmigrasi
Provinsi Sumatera
Barat.
05 Ferdian Pengaruh statistik Hasil penelitian ini Sama-sama
Maulana pengembangan karir, inferensial ditemukan bahwa menganalisis
(2019) lingkungan kerja, terdapat pengaruh
dan komitmen Pengembangan karir pengembanga
organisasi terhadap berpengaruh positif n karir,
kepuasan kerja dan signifkan lingkungan
pegawai dinas terhadap kepuasan kerja,
kesehatan rokan hilir kerja komitmen
riau dengan Lingkungan kerja terhadap
self efficacy sebagai berpengaruh positif kepuasan
variabel mediasi dan signifkan kerja
terhadap kepuasan
kerja
pada, Komitmen
organisasi
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap
kepuasan kerja. Self
efficacy berpengaruh
signifikan terhadap
kepuasan kerja,
06 Agung Pengaruh motivasi Analisis Hasil menunjukkan Sama-sama
Harianto kerja terhadap Regresi bahwa Motivasi menganalisis
(2016) komitmen afektif Berganda Kerja memiliki lingkungan
dengan pengaruh positif dan kerja
kepuasan kerja signifikan
sebagai variabel terhadap Kepuasan
mediator di hotel x Kerja, dan juga
memiliki pengaruh
positif dan
signifikan terhadap
Komitmen Afektif.
Sedangkan
Kepuasan kerja
berpengaruh positif
namun tidak
signifikan terhadap
Komitmen Afektif,
sehingga
Kepuasan Kerja
terbukti bukan
merupakan variabel
perantara antara
Motivasi Kerja dan
Komitmen Afektif
07 Vendriana Pengaruh Analisis Hasil penelitian Sama-sama
Lisdiani pengembangan karir Regresi menunjukkan bahwa menganalisis
39
Hubungan
Nama Model
No Judul Penelitian Hasil Penelitian dengan
Penelitian Penelitian
penelitian ini
(2017) terhadap kepuasan Berganda pengembangan karir pengembanga
kerja karyawan berpengaruh n karir
melalui motivasi signifikan pengaruh terhadap
kerja sebagai variabel terhadap kepuasan kepuasan
intervening kerja,
(studi kasus pada pengembangan karir
hotel grasia berpengaruh
semarang) signifikan terhadap
pekerjaan motivasi,
kepuasan kerja
berpengaruh
terhadap motivasi
kerja,
perkembangan karir
berpengaruh
pengaruh terhadap
kepuasan kerja
melalui mediasi
parsial motivasi
kerja. Setiap
uji hipotesis
memiliki
signifikansi 0,00.
Hubungan
Nama Model
No Judul Penelitian Hasil Penelitian dengan
Penelitian Penelitian
penelitian ini
positif artinya
semakin baik beban
kerja, motivasi dan
komitmen yang
dijalankan, maka
kepatuhan instruksi
kerja akan semakin
meningkat.
10 Endiet Jaloe Analisis gaya Analisis Hasil penelitian Sama-sama
Prasetiyo kepemimpinan, Regresi menunjukkan bahwa menganalisis
(2020) komitmen Berganda secara parsial komitmen
organisasional, variabel komitmen dan
budaya organisasi, organisasional lingkungan
dan lingkungan kerja berpengaruh tidak terhadap
terhadap kepuasan signifikan terhadap kepuasan
kerja karyawan kepuasan kerja kerja
karyawan
. Variabel lingkugan
kerja berpengaruh
signifikan terhadap
kepuasan kerja
karyawan.
Hubungan
Nama Model
No Judul Penelitian Hasil Penelitian dengan
Penelitian Penelitian
penelitian ini
pembentukan pimpinan STIE terhadap
organizational Pasaman Simpang kepuasan
citizenship behavior Empat didalam
(ocb) pegawai dalam meningkatkan
rangka peningkatan Efektivitas Kerja
Efektivitas Kerja pegawai melalui
pelatihan harus
dimulai dengan
upaya peningkatan
iklim organisasi dan
komitmen
organisasi.
14 Fatimah Pengaruh Self- Analisis self-efficacy dan Sama-sama
(2016) Efficacy, Regresi pengembangan karir menganalisis
Pengembangan Karir Berganda secara parsial self-efficacy
Terhadap Kinerja berpengaruh positif dan
Karyawan Dengan dan signifikan pengembanga
Kepuasan Kerja terhadap Kepuasan n karir
Sebagai Variabel Kerja karyawan terhadap
Intervening PD.BPR Bank kepuasan
Kebumen. (2) self- kerja
efficacy,
pengembangan karir
dan Kepuasan Kerja
secara parsial
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap kinerja
karyawan PD.BPR
Bank Kebumen.
15 Siti Fathonah Pengaruh Analisis Variabel inovasi, Sama-sama
(2016) kompensasi, Regresi kompensasi, menganalisis
pengembangan karir, Berganda pengembangan pengembanga
lingkungan kerja dan karir, lingkungan n karir dan
komitmen organisasi kerja memiliki komitmen
terhadap kepuasan pengaruh yang organisasi
kerja pegawai positif dan terhadap
sekretariat daerah signifikan terhadap kepuasan
kabupaten kepuasan.
karanganyar dengan
keyakinan diri (self
efficacy) sebagai
variabel pemoderasi
Kerangka berpikir merupakan dasar teori yang telah melalui sintesa teori
berdasarkan fakta, observasi serta telaah kepustakaan, oleh sebab itu kerangka
teori ini memuat hubungan atau pengaruh antara variabel yang terlibat dalam
42
antara variabel yang terjalin, disamping itu juga dapat dijadikan dasar untuk
menjawab permasalahan serta alur logika hubungan antar variabel yang terjalin
Sebelumnya perlu diketahui terlebih dahulu sebelum definisi dari karir itu
sendiri. Menurut Anoraga (2001), karir dalam arti sempit (sebagai upaya mencari
luas (sebagai langkah maju sepanjang hidup atau mengukir kehidupan sesorang).
tugas. Adapun indikator Self efficacy Sifat dari tugas yang dihadapi individu,
Insentif eksternal (reward) yang diterima individu dari orang lain , Status atau
Berdasarkan pernyataan teori ini maka dapat disusun hipotesis bahwa Self
seseorang sehubungan dengan perasaan senang atau tidak senang dari hasil
pengembangan karir adalah suatu rangkaian (urutan) posisi atau jabatan yang
44
kehidupannya..
lingkungan kerja merupakan segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja yang
antara mereka yang berkinerja tinggi yang dalam konteks ini menyangkut prestasi.
Berdasarkan pernyataan teori ini maka dapat disusun hipotesis bahwa self
Pengembangan
Karir
(X1)
H8
H1 H5 Komitme
Kepuasa n
Lingkungan n Kerja H4 Organisasi
H2
Kerja (Y) H9 (Z)
(X2)
H3 H7
H10
Self
Efficacy
(X3)
H6
2.4 Hipotesis
Batam.
46
METODE PENELITIAN
Batam, dalam jangka waktu lima bulan sejak April 2023 sampai dengan Agustus
laporan tesis sampai dengan ujian tesis. Secara skematis proses penelitian ini
Tabel 3.1
Schedule Waktu Penelitian
penelitian ini bertujuan untuk konfirmasi model teoretik dengan data empirik.
Penelitian ini berupaya menguji hipotesis yang digunakan dimana penelitian ini
47
48
akan mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai
X1
X2 X4 X5
X3
Keterangan:
X1 = Pengembangan karir
X2 = Lingkungan Kerja
X3 = Self Efficacy
X4 = Kepuasan Kerja
X5 = Komitmen Organisasi
Kantor Bank Riau Kepri Syariah di Kota Batam yang berjumlah sebanyak 108
orang tanpa melihat strata dan bidang tugas tertentu. Arikunto (dalam Riduwan,
kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya
dimana responden akan memberikan respon verbal dan atau respon tertulis
sebagai tanggapan atas pernyataan yang diberikan. Adapun jenis data yang
2. Data Sekunder, adalah data yang diperoleh secara tidak langsung melalui
perantara (diperoleh dan dicatat pihak lain). Dalam penelitian ini, data
penelitian.
instrumen angket untuk menjadi sumber pengukuran variabel yang diteliti. Data
ini adalah bahwa subyek penelitian merupakan orang yang paling tahu tentang
dirinya, dan pernyataan subyek yang diberikan adalah benar dan dapat dipercaya.
Jawaban atas daftar pertanyaan yang harus diisi oleh responden dibuat dengan
50
adalah pernyataan sangat tidak setuju dan nilai 5 adalah pernyataan sangat setuju.
Data yang diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner merupakan data yang
bersifat ordinal, maka untuk analisis lebih lanjut pengukurannya harus dinaikkan
ke skala pengukuran yang lebih tinggi menjadi skala interval. Untuk itu maka
2014:33), yang pada dasarnya adalah suatu prosedur untuk menempatkan setiap
dibagikan, hitung berapa banyak responden yang menjawab skor 1-5 untuk
setiap pertanyaan).
normal baku.
Scale Value =
Keterangan:
6. Mengubah Scale Of Value (SV) terkecil menjadi sama dengan satu (1)
rumus :
Y = SV + [1 + |SV min|]
akademis maka dapat dipergunakan sebagai alat untuk mengukur suatu objek ukur
Menurut Anoraga (2001), karir dalam arti sempit (sebagai upaya mencari
luas (sebagai langkah maju sepanjang hidup atau mengukir kehidupan sesorang).
tugas. Adapun indikator Self efficacy Sifat dari tugas yang dihadapi individu,
Insentif eksternal (reward) yang diterima individu dari orang lain , Status atau
1. Penerangan/cahaya
Lingkungan Kerja
2. Suhu udara
3. Suara bising
Ordinal
(X2)
1. Pencapaian kinerja.
2. Pengalaman dari orang lain Ordinal
(X3)
1-8
3. Verbal persuasion.
4. Dorongan emosional
Kepuasan Kerja
1. Beban Kerja
2. Gaji
Ordinal 1-7
(Y)
3. Kenaikan Jabatan
4. Pengawas
5. Rekan Kerja
1. Karakteristik personal
Organisasi
Komitmen
1-8
3. Karakteristik structural
4. Pengalaman bekerja
54
Untuk menilai sejauh mana kualitas data yang diperoleh pada penelitian
tidak. Kriteria pengujian dilihat dari nilai factor loading pada tabel
correlation matrix, jika nilai faktor loading lebih besar atau sama dengan
0,05 maka instrumen tersebut dikatakan valid dan layak dilakukan uji
instrumen dilakukan pada 30 orang untuk variabel X1, X2, X3, X4, X5
dan sampel uji coba instrumen tidak lagi digunakan untuk sampel
apabila nilai cross loading indikator pada variabelnya adalah yang terbesar
dibandingkan pada variabel lainnya. Berikut ini adalah nilai cross loading
indikator dari suatu variabel konstruk adalah valid atau tidak, maka dilihat
dari nilai outer loadingnya. Jika nilai outer loading lebih besar dari (0,4)
maka suatu indikator adalah valid. (Hair, Hult, Ringle, & Sarstedt, 2014).
untuk menilai konsistensi hasil lintas item pada suatu tes yang sama.
komposit > 0,600 (Hair, Hult, Ringle, & Sarstedt, 2014). Uji realibilitas
memenuhi cronbach alpha apabila memiliki nilai cronbach alpha > 0,7.
(jenis, kelamin, usia, status perkawinan, tingkat pendidikan, lama bekerja) dan
Keterangan :
Teknik analisis data pada penelitian ini menggunkan Partial Least Square
digunakan untuk jumlah sample yang kecil, dan tentunya dengan jumlah sample
yang besar akan lebih mampu meningkatkan presisi estimasi. PLS tidak
membutuhkan persyaratan asumsi distribusi data harus normal atau tidak. Bentuk
maksimum juga cukup besar yakni 1000 indikator (Hair, Hult, Ringle, & Sarstedt,
2014).
x
1
p1 p5
x x y
2 4 p6
x p2 g2
3
g1
p9
Gambar 3.2
Desain
p3 Penelitian
p7
Ada dua tahapan kelompok dalam menganalisis SEM-PLS : (1). Analisis
p4 p8
Model Pengukuran (Outer Model), (2). Analisis Model Struktural (Inner Model),
variable konstruk yang sedang diteliti, yakni validitas (ketepatan) dan reabilitas
(kehandalan) dari suatu variable, antara lain : (1) Konsistensi Internal (Internal
a. Konsistensi Internal
58
digunakan untuk menialai konsistensi hasil lintas item pada suatu tes yang
sama. Ini akan menentukan apakah item mengukur suatu konstruk yang sama
dalam skor mereka (yaitu, jika korelasi antara item adalah besar). Pengujian ini
reliable jika nilai composite reliability > 0.60 (Hair, Hult, Ringle, & Sarstedt,
2014).
b. Validitas Konvergen
secara positif dengan pengukuran alternative dari konstruk yang sama. Untuk
menilai suatu indicator dari suatu variable konstruk adalah valid atau tidak
adalah dilihat dari nilai outer loading. Jika nilai outer loading > 0.7, maka suatu
c. Validitas Diskriminan
dari suatu variable konstruk adalah valid atau tidak dilihat dari kriteria Fornell-
Larcker, yakni jika nilai-nilai akar kuadrat dari nilaii AVE lebih besar dari nilai
memiliki validitas diskriminan yang baik/valid (Hair, Hult, Ringle, & Sarstedt,
2014).
Minimal ada dua bagian yang perlu dianalisis di dalam model structural ini,
dipandang dari sudut mmetodologis jika terdapat korelasi yang kuat karena
VIF (Hair, Hult, Ringle, & Sarstedt, 2014). Jika nilai VIF > 5.00 maka
berarti terjadi masalah kolinearitas dan sebaliknya jika VIF < 5.00 (Hair,
Path Coeffisient).
Nilai koefisien jalur (pada original sample) : Jika nilai koefisien jalur
sebesar 0.05.
x1 Keterangan:
p1 X1= Pengembangan Karir
X2= Lingkungan Kerja
x2 p2 x4 X3= Self efficacy p3
X4= Kepuasan Kerja
p1= koefisien jalur X1 X4
x3 Gambar 3.2
p2= koefisien jalur X2X4.
Desain Struktural
1 1 koefisien jalur X3X4.
p3=
1=error term 1;
Gambar 3.3
Desain Struktural 1
Dari Gambar 3.3 Desain Struktural 1 persamaan strukturalnya adalah X4 =
adalah Lingkungan Kerja X3 adalah Self efficacy dan X4 adalah Kepuasan Kerja.
Pada struktural 1 ini sebagai variabel bebas adalah X1, X2 dan X3 sedangkan
Keterangan:
x1 X1= Pengembangan Karir
P4 X2= Lingkungan Kerja
X3= Self Efficacy
X4= Kepuasan Kerja
P6
x4 x5 X5= Komitmen Organisasi
p4=koefisien jalur X1Y
p5= koefisien jalur X2Y.
p4= koefisien jalur X3Y.
p7= koefisien jalur X4Y.
x3 P7 1=error term 1;
2
61
Gambar 3.4
Desain Struktural 2
Desain struktural 2 dari Gambar 3.4 di atas memiliki persamaan struktural
yaitu :
Organisasi. Pada struktural 2 ini sebagai variabel bebas adalah X1, X3 dan X4
suatu variable terhadap variable lain secara tidak langsung (melalui perantara).
oleh variasi nilai variable bebas pada sebuah model jalur. Semakin tinggi nilai R-
square maka semakin baik suatu variable bebas dalam menjelaskan variable
terikat. Dapat juga dilihat dari nilai probabilitas R-square, yakni jika nilainya
signifikan P-Values < 0.05 maka R-square tergolong baik (variable bebas cukup
baik dalam menjelaskan variable terikat) (Hair, Hult, Ringle, & Sarstedt, 2014).
Nilai R-square sebesar 0.75 menunjukkan model PLS yang kuat, R-square sebesar
0.50 menunjukkan model PLS yang moderat dan nilai R-square sebesar 0.25
Amri, Khaerul. 2015. Pengaruh kepemimpinan, motivasi, disiplin kerja, dan pelatihan
terhadap kinerja karyawan pada BMT BINA IHSANUL FIKRI Yogyakarta.
Skripsi Sarjana Ilmu Ekonomi Syariah, Yogyakarta : UIN sunan KaliJaga
Ananto Pramandika, ”Motivasi Kerja dalam Islam (Studi Kasus pada Guru TPQ di
Kecamatan Semarang Selatan)”, Skripsi Program Sarjana Fakultas Ekonomi
Universitas Diponogoro, 2011.
Brahmasari, Ida Ayu dan Agus Suprayetno. 2008. Pengaruh Motivasi Kerja,
Kepemimpinan, dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan
serta Dampaknya pada Kinerja Perusahaan (Studi kasus pada PT. Pei Hei
International Wiratama Indonesia). Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan.
Priyatno, Dwi. 2009. SPSS Untuk Analisis Korelasi, Regresi, dan Multivariate.
Jogyakarta : Gava Media.
54
55
Heriyanti, D., 2007, Analisis Pengaruh Budaya Organisasi Kepuasan Kerja dan Gaya
Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan dengan Komitmen Organisasional
Sebagai Variabel Interverning: Studi PT PLN (Persero) APJ Semarang, Tesis,
M.M., Universitas Diponegoro, Semarang.
Kartono, Kartini, 2008 : Pemimpin dan Kepemimpinan. PT. Raja Grafindo Persada.
Jakarta
Latan, Hengky dan Selva Temalagi. 2013. Analisis Multivariate Teknik dan Aplikasi
Menggunakan Program IBM SPSS 20,0. Bandung: Alfabeta.
M. Samsul Ma’arif dan Lindawati Kartika, 2012. Manajemen Kinerja Sumber Daya
Manusia (Implementasi Menuju Organisasi Berkelanjutan). Cetakan
pertama.Bogor: PT. Penerbit IPB Press.
Sari Kusuma Dewi dan Agus Frianto. 2013. Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan Melalui Motivasi. Jurnal Ilmiah Manajemen
Schein, 2006, Organizational Culture and Leadership, Third Edition, New Jersey:
Prentice-Hall
Sevilla, C. G.et. al. 1960. Research Methods. Quezon City: Rex Printing Company.
Sumarsono, S. 2009. Ekonomi Sumber Daya Manusia Teori dan Kebijakan Publik.
Jogyakarta : Graha Ilmu
Terry, GR, 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia Jilid 1 .Jakarta.PT Indeks
Yulk, Gary. 2010. Kepemimpinan dalam organisasi, edisi kelima, PT. indeks, Jakarta.