Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Komitmen organisasi merupakan suatu keadaan dimana seorang

karyawan memihak organisasi tertentu serta tujuan-tujuan dan keinginannya

untuk mempertahankan keanggotaan dalam organisasi tersebut (Robbins

dan Judge, 2015). Komitmen organisasi menjadi suatu hal yang penting

pada zaman sekarang ini. Ketika sebuah perusahaan sangat sulit mencari

karyawan yang memiliki kualifikasi yang sangat baik dalam melakukan

pekerjaannya, komitmen organisasi adalah salah satu cara dalam

menentukan karyawan yang memiliki kualifikasi, loyalitas dan kinerja yang

baik. Dengan kata lain, komitmen organisasi dijadikan sebagai hal yang

penting dalam menentukan karyawan pada level kinerja didalam suatu

perusahaan.

Setiap perusahaan didirikan untuk mencapai tujuan yang akan

dicapai sesuai dengan visi misi nya. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu

adanya fungsi manajemen yang baik. Kesuksesan sebuah perusahaan tidak

terlepas dari kemampuan terbaik yang diberikan oleh para karyawannya.

Namun, tidak semua karyawan di suatu perusahaan memiliki komitmen

yang tinggi terhadap perusahaannya. Komitmen organisasi merupakan

keterikatan emosional, pengidentifikasian dan keterlibatan pegawai terhadap

satu institusi. Manfaat dari komitmen pegawai yang tinggi akan

1
2

meningkatkan produktivitas perusahaan, menurunkan tingkat keluar

masuknya pegawai, serta meningkatkan kualitas manajerial perusahaan.

Ketika komitmen pegawai terhadap perusahaan sudah terbentuk maka

pegawai akan memberikan kinerja yang optimal sehingga tujuan dari

perusahaan akan tercapai. Bagi pegawai, memiliki komitmen yang tinggi

dapat memberikan keuntungan bagi dirinya sendiri, seperti memperluas

kesempatan untuk dipromosikan, menurunkan kemungkinan didemosikan,

serta membuat dia semakin berpengalaman dalam bidangnya.

Keberlangsungan sebuah perusahaan sangat tergantung pada peran

tenaga kerja, mulai dari pimpinan hingga pekerja tingkat dasar. Hal ini

bukan berarti perusahaan mengeksploitasi para pekerjanya, tetapi para

pekerjalah yang menjadi tombak utama sebuah perusahaan untuk bertahan

dan berkembang pesat. Tenaga kerja atau sering disebut pegawai maupun

karyawan memiliki fungsi untuk mempertahankan produktifitas perusahaan,

menjalin hubungan baik dengan pihak internal maupun eksternal perusahan

dan menjaga nama baik perusahaan dengan menciptakan produk yang

berkualitas dan selalu berinovasi. Untuk mendapatkan pegawai atau

karyawan yang membantu perusahaan mencapai tujuannya, dibutuhkan

sebuah komitmen organisasi, Munandar (2017).

Hal diatas menyiratkan bahwa komitmen organisasi pekerja menjadi

salah satu faktor penting kesuksesan perusahaan dalam bersaing dengan

perusahaan lain. Komitmen organisasi saat ini tidak bisa disepelekan karena

perekonomian Indonesia semakin terbuka dan memaksa perusahaan-


3

perusahaan Indonesia untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaaan

sejenis baik dalam negeri maupun luar negeri (Robbin, 2015).

Menurut Larson (2013) bahwa pegawai yang mempunyai komitmen

yang tinggi akan berusaha lebih dari pada mereka yang mempunyai

komitmen yang rendah. Dalam bekerja disebuah organisasi atau perusahaan,

seorang pekerja setidaknya pernah mengalami masalah, bahkan terkadang

masalah yang dihadapi bisa mengancam perasaan untuk berkomitmen

dengan organisasi atau perusahaan tersebut, misalnya ditegur dengan keras

akibat kurang tanggap dalam menjalankan tugas, dipindah tugaskan dan

diberikan beban pekerjaan yang melebihi job description.

Steers dan Porter dalam Munandar (2017).mengemukakan ada

sejumlah faktor yang mempengaruhi komitmen karyawan pada organisasi.

Faktor yang pertama yaitu faktor personal yang meliputi job expectations,

psychological contract, job choice faktor, personal characteristic. Faktor

pembentuk komitmen yang paling awal dalam diri individu adalah faktor

personal. Faktor ini berasal dari dalam diri karyawan atau pegawai

diantaranya adalah harapan yang diinginkan dari pekerjaan, karyawan mau

melaksanakan pekerjaan karena dia ingin mencapai sesuatu misalnya

mendapatkan kompensasi sehingga dapat digunakan untuk memenuhi

kebutuhannya serta prestasi yang tinggi. Kemudian yang kedua adalah

faktor organisasi, meliputi initial works experiences, job scope, supervision,

goal consistency organizational. Faktor ini merupakan faktor yang timbul

akibat adanya visi misi yang ditetapkan oleh organisasi atau perusahaan,
4

dapat diartikan juga faktor yang berasal dari pekerjaan itu sendiri (yang

menjadi tanggung jawab karyawan). Faktor ini akan mempengaruhi

komitmen organisasi dengan cara seberapa besar organisasi memberikan

perhatian dalam pemberian tugas kepada para karyawan atau pegawai.

Misalnya adalah perusahaan memberikan training kepada calon karyawan

atau pegawai, memberikan pengawasan pada karyawan atau pegawai, atau

memberikan fasilitas kepada karyawan atau pegawai.

Menurut Husin, Hamid D dan Ruhana I (2014) selain faktor

organisasi, faktor yang ketiga adalah faktor non organisasi. Faktor ini dapat

diukur melalui kecakapan (kemampuan dan ketelitian) dan pekerjaan pilihan

(kesesuaian pekerjaan dengan pendidikan, kesesuaian pekerjaan dengan

keinginan). Semakin sesuai faktor non organisasi dengan harapan karyawan,

maka akan semakin tinggi komitmen organisasi karyawan terhadap

perusahaan. Faktor non organisasi mempengaruhi dalam komitmen

organisasi misalnya ada tidaknya alternatif pekerjaan lain yang seuai dengan

ekspektasi karyawan atau pegawai tersebut, jika ada dan lebih baik, tentu

pegawai akan meninggalkannya.

Kantor Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung memberikan

kesempatan kepada pegawai dan karyawan untuk mengembangkan SDM

dan perusahaan juga memberikan kebijakan kepada karyawan untuk

pengajuan pensiun secara suka rela apabila tidak mampu untuk menerima

job description yang diberikan Kantor Kecamatan Ngadirejo. Hal ini juga

memicu konflik dalam diri pekerja karena dinilai perusahaan tidak berpihak
5

kepada karyawan. Pada dasarnya, karyawan yang telah diberikan pelatihan

akan bekerja semaksimal mungkin sesuai kemampuan mereka komitmen

organisasi pekerja terhadap Kantor Kecamatan Ngadirejo.

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk mengambil

judul Pengaruh Faktor Individu, Faktor Organisasi dan Faktor Non

Organisasi Terhadap Komitmen Organisasi Pada Pegawai Kecamatan

Ngadirejo Kabupaten Temanggung”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan urian latar belakang masalah dapat dirumuskan masalah

penelitian sebagai berikut :

1. Adakah pengaruh faktor individu terhadap komitmen organisasi Pegawai

Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung?

2. Adakah pengaruh faktor organisasi terhadap komitmen organisasi

Pegawai Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung?

3. Adakah pengaruh faktor non organisasi terhadap komitmen organisasi

Pegawai Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah dapat disimpulkan tujuan penelitian

sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengaruh faktor personal terhadap komitmen

organisasi Pegawai Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung.


6

2. Untuk mengetahui pengaruh faktor organisasi terhadap komitmen

organisasi Pegawai Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung

3. Untuk mengetahui pengaruh faktor non organisasi terhadap komitmen

organisasi Pegawai Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung

1.3.2 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

Dengan adanya penelitian ini adalah sebagai tambahan referensi untuk

pengembangan ilmu pengetahuan Sumber Daya Manusia dan

mengaplikasikannya.

2. Manfaat praktis

Penelitian ini dapat memberikan saran atau masukan bagi Pegawai

Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung dalam hal komitmen

organisasi dan penerapanya.

1.4 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang masalah

yang melandasi pemilihan judul, perumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian dan sistematika pembahasan.


7

BAB II: TELAAH PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN MODEL

Bab ini membahas tentang pengertian faktor personal, faktor

organisasional, faktor non organisasional dan komitmen

organisasional, penelitian terdahulu, kerangka pemikiran dan

pengembangan hipotesis.

BAB III: METODE PENELITIAN

Bab ini membahas tentang jenis penelitian, populasi dan sample,

data dan sumber data, teknik pengambilan data dan metode

analisis.

BAB IV: ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang pelaksanaan penelitian, gambaran data

yang terkumpul, pengujian data, analisis data penelitian dan

pembahasan.

BAB V: PENUTUP

Dalam bab terakhir ini akan dibahas mengenai kesimpulan

dari hasil pembahasan pada bab sebelumnya, keterbatasan dan

saran.

Anda mungkin juga menyukai