PENDAHULUAN
termasuk sebagai unsur yang sangat krusial bila dibanding unsur produksi
berarti serta sulit terpisahkan. Sukses maupun tidak tujuan dari sebuah
perusahaan akan bergantung dari peranan manusia, sebab SDM menjadi yang
membuat keseluruhan sumber daya serta aspek yang perusahaan miliki akan
Pelaksanaan pelatihan akan diperlukan baik untuk karyawan yang baru ataupun
perusahaan. Sementara itu karyawan lama harus turut melalui pelatihan demi
1
2
standar kinerja serta dasar pengetahuan yang disyaratkan agar sukses dalam
hasil perilaku.
sekarang ini mempunyai paran yang penting sekali untuk beragam sektor, yang
pencapaian tujuan perusahaan, yang mana tujuan ini akan bergantung secara
menjelaskan kinerja yakni hasil dari kerja dalam hal kuantitas serta kualitas yang
jawabnya.
lain.
Faktor lain yang juga penting untuk memberi pengaruh terhadap kinerja
nominal uang maupun barang dari perusahaan yang karyawan peroleh sebagai
Perbankan menjadi salah satu dari ranah usaha yang turut merasakan
yang bermunculan di Mojokerto, dari bank milik pemerintah seperti Mandiri, BRI,
serta BNI, hingga dari swasta seperti Bank Panin, BCA, BII, Bank Jatim, Bank
semakin selektif untuk memilih serta menilai jasa dari perbankan tersebut.
Sehingga kemudian kondisi ini membuat seluruh perbankan turut berlomba untuk
menguasai kompetisi.
Objek yang diterapkan peneliti kali ini yakni Bank Central Asia (BCA)
KCU Mojokerto selaku salah satu dari bank terbesar di Mojokerto. BCA
bidang cash management, trade finance, serta pasar modal, melalui menyajikan
Masih munculnya keluhan dari nasabah untuk Bank Central Asia (BCA)
yang nasabah inginkan selaku seorang konsumen terhadap layanan yang telah
kinerja karyawan Bank Central Asia (BCA) KCU Mojokerto. Banyak faktor yang
harapannya karyawan.
Mengacu dari penelitian Pratiwi (2020), diketahui bahwa dari hasil uji
Palembang.
5
artinya akan membuat karyawan senantiasa bisa menyajikan hasil kerja yang
maksimal.
kajian serta penelitian lebih dalam melalui judul “Pengaruh pelatihan, kompetensi
dan kompensasi terhadap kinerja karyawan di Bank Central Asia (BCA) KCU
Mojokerto”.
Mojokerto ?
Mojokerto
1. Secara Akademis
karyawan
2. Secara Praktis
Mojokerto
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
di masa mendatang akan menentukan nasib dari perusahaan. SDM ini juga
maupun jasa.
peran yang krusial dalam sebuah perusahaan. Sebab tidak terdapat satupun
potensi, berpribadi dengan kategori tertentu, serta kemampuan yang tepat guna
masyarakat.
9
terpadu dari daya fisik serta daya pikir yang seseorang miliki. Sifat serta
sekaligus penentu dari jalannya sebuah perusahaan, sebab SDM yakni sebuah
untuk meraih tujuan secara maksimal. Kemudian MSDM juga menjadi wadah
baik.
mengelola peranan serta hubungan karyawan sehingga lebih efisien serta efektif
MSDM yakni sebuah seni sekaligus ilmu penting untuk sebuah perusahaan
1. Pengertian Pelatihan
2015:233).
11
dinyatakan sebagai bagian dari pendidikan yang berkaitan pada aktivitas belajar
sebagai:
4. Meningkatkan produktivitas.
1. Membenahi kinerja
teknologi.
efektif.
ini akan memudahkan mentransisi pekerjaan saat ini dari karyawan yang
Karyawan dalam beberapa hari awal bekerja baru akan memperoleh kesan
mencakup kesan yang menyenangkan hingga yang tidak dimana juga akan
a. Pelatihan keahlian
c. Pelatihan ulang
d. Pelatihan kreativitas
e. Pelatihan tim
Tim yakni kelompok dari beragam individu yang menjalankan kerja sama
untuk tujuan mereka bersama. Sehingga hal pelatihan ini dianggap cukup
dari pelatihan yang bisa dipergunakan, diantaranya yakni on the job training serta
- Coaching
- Internship/Apprentisenceship
- Job Rotation
Kemudian untuk beragam jenis dari pelatihan off the job training
diantaranya yakni:
1. Video Presentation
2. Kuliah/Lectur
3. Role Playing
4. Simulation
Pelatihan ini disajikan dalam tempat khusus yang dibentuk hampir serupa
5. Self-study
6. Case Study
belajar.
17
7. Program learning
8. Action Learning
9. Laboratory training
2020:112):
1. Isi pelatihan, yakni apakah isi dari pelatihan sejalan ataupun relevan pada
bagi peserta serta apakah selaras pada gaya belajarnya para peserta yang
berpartisipasi.
belajar.
18
2.1.3. Kompetensi
1. Pengertian Kompetensi
mengarah terhadap kondisi yang sesuai serta mampu. Istilah competence dalam
kamus bahasa Inggris dijelaskan selaku kondisi yang cocok, memadai, ataupun
sesuai. Definisi dari kompetensi dalam tempat kerja mengarah terhadap definisi
kecocokan dari individu pada pekerjaan yang ia jalani. Tetapi pada koteks
pekerjaan maka terdapat dua makna berbeda dari kompotensi, bergantung dari
diberlakukan dengan situasi cakupan yang luas serta bertahan dalam jangka
panjang.
dalam perusahaan.
dukungan sikap kerja selaras pada tuntutan dari pekerjaan maupun tugas terkait.
19
yang diperlihatkan oleh individu ketika menghasilkan suatu jasa ataupun produk
aktual komunikasi.
mempunyai perilaku yang bisa diprediksi dalam bermacam kondisi serta tugas
pekerjaan. Penilaian siapakah yang memberikan kinerja baik serta tidaknya bisa
kompetensi ini akan diperlukan guna memahami efektivas dari tingkatan kinerja
yang diinginkan.
2. Kategori Kompetensi
(Wibowo, 2017:327):
keputusan.
perusahaan serta orang guna mewujudkan visi, maksud, serta tujuan dari
organisasional.
1. Motif
Motif yakni suatu hal yang diinginkan ataupun dipikirkan secara konsisten
tindakan.
2. Konsep Diri
Konsep diri yakni citra, nilai, ataupun sikap dari seorang individu. Percaya
diri yakni rasa yakin dari individu dimana mereka bisa memberikan efektifitas
di hampir seluruh situasi, dimana hal ini menjadi bagiannya konsep diri.
3. Pengetahuan
4. Keterampilan
2.1.4. Kompensasi
22
1. Pengertian Kompensasi
tidak. Manajemen kompensasi selaku bagian yang penting dalam MSDM akan
seluruh pendapatan dengan bentuk uang maupun barang yang layak karyawan
terima selaku imbalan untuk jasa yang mereka berikan ke perusahaan. Secara
kepuasan kerja secara optimal dalam menjalankan fungsi dan tugasnya dalam
yang penting, dimana perusahaan lakukan juga demi memberi kepuasan kerja
terhadap karyawan.
seluruh pendapatan dengan bentuk nominal uang ataupun barang yang akan
perusahaan.
kompensasi yakni imbalan yang diberikan untuk jasa karyawan sesuai dengan
2. Kompensasi dengan sifat non finansial, misalnya jam kerja yang luas,
a. Gaji
b. Upah
karyawan dengan berdasar dari jam kerja, seberapa banyak pelayanan yang
berbeda dengan gaji yang cenderung tetap dikarenakan besar dari upah
jasanya.
c. Insentif
yang tepat, dimana bila terlau tinggi akan membuat karyawan frustrasi,
perusahaan.
1. Gaji
2. Insentif
3. Bonus
4. Upah
5. Asuransi
suatu hal, namun hasil ini belum tentu memenuhi kinerja yang perusahaan
inginkan, sehingga hal ini membuat perusahaan harus menentukan standar dari
2016:7).
function or activity during a specified time period”. Artinya kinerja yakni sebuah
sebuah periode ataupun waktu. Kinerja di sini ditekankan terhadap hasil yang
periode tertentu terhadap target, standar, kriteria, maupun sasaran. Kinerja yang
26
diberikan karyawan akan lebih baik jika mereka memiliki keterampilan lebih baik,
memiliki harapan masa depan yang lebih baik, serta bersedia bekerja
gaji serta terhadap harapan, maka kemudian akan membentuk motivasi kerja
maksimal.
dilaksanakan oleh pimpinan dari setiap unit kerja dengan beragam alternatif
yang karyawan capai. Hal ini menandakan bahwasanya penilaian kinerja yakni
dalam mengevaluasi kinerja, dimana bila didapati hasil yang turun bisa diambil
sebuah tindakan.
penilaian kinerja, yakni mendongkrak job performance dari setiap karyawan serta
Selaras pada tujuannya penilaian kinerja, lebih baik penilaian ini dilaksanakan
27
dengan terbuka serta rahasia, maksud dari terbuka ini yakni bahwasanya
ataupun fakta yang logis. Sementara itu untuk sift rahasia yang dimaksud yakni
karyawan itu sendiri, serta pejabat perusahaan. Adapun perusahaan di sini akan
akan dinyatakan baik bila mampu mencerminkan hal yang semestinya akan
menilai untuk prestasi dari karyawan yang akan dinilai. Supaya penilaian bisa
digarisbawahi seperti:
diantaranya:
28
mereka.
3. Komite Penilai
proses ini juga bisa dinamakan dengan umpan balik dari bawah.
5. Penilaian Diri
para penyelia.
1. Jumlah pekerjaan
selaku syarat standard pekerjaan. Mengacu dari syarat ini kemudian bisa
mengerjakannya.
2. Kualitas Pekerjaan
perusahaan inginkan.
3. Ketepatan Waktu
misalnya ada jenis tertentu harus selesai tepat pada waktunya dikarenakan
terhambat, yang kemudian akan berdampak pada kualitas serta jumlah dari
4. Kehadiran
serta delapan jam sehari. Kinerja dari karyawan di sini bergantung dari
Terdapat jenis dari pekerjaan yang hanya bisa diselesaikan oleh kelompok,
baik dengan dua ataupun lebih karyawan. Hal ini tentunya mengharuskan
30
adanya kerja sama yang baik diantara mereka. Sehingga kinerja dari
kinerja dari karyawan untuk bisa pekerjaan yang tengah ia jalani. Gomes
perusahaan.
Kabupaten Deli Serdang secara mendasar telah memperoleh hasil serta nilai dari
terhadap kinerja karyawan, dimana dilihat dari t hitung > t tabel (3,445 >
1,65529), diperkuat melalui sig < 0,05. Sehingga semakin efektif pelatihan yang
secara unik berkaitan pada kriteria refrensi yang efektif maupun performansi
yang unggul pada sebuah situasi ataupun pekerjaan. Kompetensi selaku aspek
Adapun aspek pribadi tersebut diantaranya mencakup motif, sifat, sikap, sistem
miliki. Kompetensi yang lebih tinggi dari karyawan akan memberikannya potensi
yang lebih luas dalam mengembangkan kinerja. Bisa dinyatakan secara eksplisit
2016: 32).
yang individu miliki untuk menjalankan pekerjaan. Teori lainnya yang juga sejalan
dengan hal ini yakni dari Sutrisno (2016:202), dimana menjelaskan kompetensi
mengerjakan tugasnya.
dari t hitung > t tabel (4,525 > 1,65529), diperkuat melalui signifikansi <0,05.
kompensasi yang sesuai, serta keamanan kerja maka karyawan tersebut akan
artinya karyawan yang produktif akan lebih suka bila gaji mereka dibayar dengan
dalam menetapkan standard yang tepat, dimana bila terlau tinggi akan membuat
karyawan frustrasi, sementara itu bila terlalu rendah tentu tidak menguntungkan
untuk perusahaan.
MSDM yang baik, dengan fungsi untuk mengatur SDM sehingga mampu
kinerja karyawan.
Medan Kota Cimahi”. Sumber yakni seluruh hal yang menjadi asset untuk
maju dikarenakan mempunyai kaitan pada saham selaku modal pokok untuk
Pusat Kesenjataan Artileri Medan Kota Cimahi. Kemudian untuk hasil yang
sebuah bisnis baik secara global ataupun lokal, misalnya banyak dari
berupa deskriptif serta akan menekankan terhadap uji teori dari pengukuran
SPSS 21.0. Adapun untuk keterbatasan yang ditemui yakni kendala dari
responden meminta data dengan cara virtual serta keterbatasan dari lingkup
kinerja pekerja lepas baik secara parsial maupun simultan. Kontribusi yang
Kompensasi serta Motivasi Kerja terhadap kinerja dari karyawan PT. Bank
korelasi paling tinggi antar dimensi yakni dimensi Motivasi Instrinsik pada
kerja memberi pengaruh positif untuk kinerja Pegawai. (2) Secara simultan
pegawai.
for the whole world, including Indonesia. Many have speculated that the
Equation Model (SEM). This study shows that training is proven to have a
37
meaning that the Ministry of Health's increasing practice will improve the
by the training held by BBPK Jakarta for employees of the Ministry of Health
Dimana:
38
= Pengaruh Simultan
= Pengaruh Parsial
2.4. Hipotesis
BAB III
METODE PENELITIAN
metode dengan basis filsafat positifisme, dimana diterapkan dalam meneliti suatu
3.2.1. Populasi
penelitian. Bila peneliti berkeinginan untuk meneliti suatu elemen pada lingkup
udara di Bank Central Asia (BCA) KCU Mojokerto, sedangkan populasi yang
digunakan oleh peneliti yakni keseluruhan karyawan di BCA (Bank Central Asia)
3.2.2. Sampel
n = N
1 + (N x e²)
n = 100
1 + (100 x 0,1²)
n = 100
2
n = 50 responden
bahas diantaranya:
41
d. Pelatihan (X1)
6. Isi pelatihan
7. Metode pelatihan
9. Fasilitas pelatihan
e. Kompetensi (X2)
1. Motif (Motives)
3. Pengetahuan (Knowledge)
4. Keterampilan (Skills)
f. Kompensasi (X3)
perusahaan.
42
10. Gaji
11. Insentif
12. Bonus
13. Upah
14. Asuransi
Kinerja karyawan yakni sebuah output yang karyawan hasilkan selaku hasil
6. Jumlah pekerjaan
7. Kualitas Pekerjaan
8. Ketepatan Waktu
9. Kehadiran
Tabel 3.1
Skala Pengukuran Data
1 2 3 4 5
STS TS CS S SS
Dimana:
2. TS = Tidak Setuju
3. CS = Cukup Setuju
4. S = Setuju
5. SS = Sangat Setuju
diantaranya:
a. Data primer, yakni data yang didapat dari jawaban-jawaban kuesioner yang
kuesioner.
majalah, buku, arsip, serta koran yang mempunyai hubungan pada objek
dokumen ataupun individu lain. Sumber data ini akan memudahkan peneliti
validitas tinggi.
sebagai data.
didapatkan semasa penelitian (Gulo, W, 2003: 116). Data dari observasi ini
berlangsung.
1. Pengujian Validitas
Melalui pelaksanaan uji ini maka bisa ditentukan sah maupun tidak
valid bilamana mencakup pertanyaan yang bisa mengungkap suatu hal yang
sebetulnya ingin kuesioner itu ukur. Kondisi ini bisa ditentukan melaui
(Ghozali, 2016:135).
konvensi yang dilandaskan terhadap asumsi skor distribusi dari kelompok subjek
2. Pengujian Reliabilitas
ketelitian dari instrumen. Pengujian ini juga bisa dinyatakan selaku alat yang
indikator variabel.
46
maka terlebih dulu diperlukan pelaksanaan uji asumsi klasik, yang diantaranya:
1. Uji Normalitas
menentukan apakah data normal dalam mengikuti sebaran bisa melalui metode
diantaranya:
2. Pengujian Autokorelasi
dengan ketentuan:
3. Pengujian Multikolinearitas
korelasi antar variabel X (bebas). Sebuah model yang diharapkan yakni yang
melalui nilai tolerance serta variance inflation factor (VIF) dalam SPSS 21.0,
4. Pengujian Heteroskedastisitas
samaan dari simpangan residual dikarenakan tinggi rendahnya nilai salah satu
keseluruhan variabel X.
48
(Gujarati, 2016:168):
heteroskedastisitas.
heteroskedastisitas.
Dimana:
Y = Kinerja Karyawan
X1 = Pelatihan
X2 = Kompetensi
X3 = Kompensasi
0 = Konstanta
ei = Standard error
1. Uji F
Kompetensi (X2) serta Kompensasi (X3) terhadap Kinerja Karyawan (Y) di Bank
diantaranya:
Dimana:
n = banyaknya sampel
k = banyaknya variabel
10. Fhitung diperoleh melalui perhitungan dalam SPSS 21.0, sementara Ftabel
a. Bila didapatkan Fhitung < Ftabel atau sig > 0,05 akan mencerminkan Ho
Mojokerto
Gambar 3.1
2. Uji t
Pelatihan (X1), Kompetensi (X2), serta Kompensasi (X3) secara parsial terhadap
Kinerja Karyawan (Y) Bank Central Asia (BCA) KCU Mojokerto. Tahapan dari uji
ini diantaranya:
1. Membentuk hipotesis:
51
Dimana:
n = banyaknya sampel
k = banyaknya variabel
1. Bila –ttabel ≤ thitung ≤ ttabel atau sig > 0,05, akan mencerminkan H o diterima
2. Jika thitung > ttabel atau thitung < -ttabel atau sig 0,05, akan mencerminkan Ho
Gambar 3.2
Daerah Penerimaan/Penolakan Hipotesis Secara Parsial
53
BAB IV
Salah satu dari peristiwa penting dari sejarahnya BCA yakni di tahun
1997 pada saat Indonesia mendapati krisis ekonomi. Peristiwa itu memberikan
pengaruh untuk aliran dari dana tunai BCA, hingga sempat menjadi ancaman
bantuannya pemerintah.
manajemen serta operasi BCA pada 28 Mei 1998. Selaras pada keputusan itu,
status dari BCA diganti dengan BTO (Bank Taken Over) hingga 28 April 2000.
Sesudah masa restrukturisasi tersebut usai, kemudian Anggaran Dasar dari BCA
pada Mei 2000 mendapati perubahan selaras pada Penawaran Umum Perdana
saham. Keadaan ini kemudian merubah status dari BCA sebagai perusahaan
terbuka dengan nama PT Bank Central Asia Tbk. Bank ini memberikan
penawaran 22% dari modal saham yang disetor serta ditempatkan, selaku
Kemudian penawaran saham kedua diselenggarakan pada Juni serta Juli 2001,
54
dimana BPPN mendivestasikan kembali 10% dari sahamnya dalam BCA. BPPN
di tahun 2002 melepaskan 51% saham yang dimilikinya dalam BCA dengan
sebuah bank umum dalam sektor perbankan serta jasa keuangan lain selaras
pilih yakni menjadi transaksional bank. BCA juga menyiapkan infrastruktur bank
fungsi intermediasi dalam penyaluran kredit. BCA semenjak tahun 2000 juga
kredit yang termasuk baik sekali (kredit BCA telah tumbuh sejumlah 40% di
produktif BCA menuju produk kredit dengan yield (imbal jasa) lebih besar. BCA
kebutuhan itu.
55
bidang usaha dengan berdasar pada konsep SBU (Strategic Business Unit).
Konsep tersebut memungkinkan BCA lebih berfokus terhadap jenis jasa serta
pilar penting perekonomian Indonesia”. Melalui visi ini maka BCA menyampaikan
excellence untuk nasabah. Kondisi ini bisa diwujudkan melalui wujud kesiapan
bantuan untuk korban bencana alam. Hal lainnya yang ingin diwujudkan yakni
BCA sebagai perbankan yang mempunyai tata kelola baik sekaligus memberikan
yang tepat demi tercapainya kepuasan optimal bagi nasabah Meningkatkan nilai
ini akan bisa dimengerti seberapa jauh identitas dari responden penelitian kali ini.
Tabel 4.1.
Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin Responden
(N = 50)
dipilih, diantaranya yakni pria sejumlah 56% (28 orang) serta wanita sejumlah
Tabel 4.2
Karakteristik Berdasarkan Usia Responden
(N = 50)
19-30 tahun yakni sejumlah 36% (18 orang), usia 31-42 tahun sejumlah 40% (20
1. Pelatihan (X1)
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Tentang Pelatihan (X1)
dalam pelatihan di Bank Central Asia (BCA) KCU Mojokerto mudah dipahami
peserta“ dan “Fasilitas dalam pelatihan di Bank Central Asia (BCA) KCU
mudah dipahami peserta serta fasilitas yang disediakan Bank Central Asia (BCA)
rata-rata dari tanggapannya responden untuk Pelatihan (X1) yakni 4.485, dimana
pelatihan pada karyawan Bank Central Asia (BCA) KCU Mojokerto selama ini
2. Kompetensi (X2)
meliputi:
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Tentang Kompetensi (X2)
Bank Central Asia (BCA) KCU Mojokerto memiliki motivasi yang tinggi dalam
(BCA) KCU Mojokerto memiliki motivasi yang tinggi dalam bekerja. Sementara
Bank Central Asia (BCA) KCU Mojokerto memiliki kompetensi yang tinggi pada
pekerjaannya.
3. Kompensasi (X3)
perusahaan.
meliputi:
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Tentang Kompensasi (X3)
Mengacu dari tabel ini didapati pernyataan “Gaji karyawan Bank Central
Asia (BCA) KCU Mojokerto melebihi UMK yang telah dtetapkan oleh pemerintah
(BCA) KCU Mojokerto melebihi UMK yang telah dtetapkan oleh pemerintah
menyetujui kompensasi dari Bank Central Asia (BCA) KCU Mojokerto kepada
diantaranya:
Tabel 4.6
Distribusi Frekuensi Tentang Kinerja Karyawan (Y)
Kompensasi (X3), serta Kinerja Karyawan (Y) melalui pemanfaatan SPSS 21.0
Tabel 4.7.
Uji Validitas Variabel Pelatihan (X1)
Correlations
Total_X1
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
X1.1 ,949 ,000 50
X1.2 ,762 ,000 50
X1.3 ,928 ,000 50
X1.4 ,922 ,000 50
Total_X1 1 50
Sumber : Lampiran 3
Melalui hasil uji untuk Pelatihan (X1) diatas, didapati rhitung (pearson
Tabel 4.8.
Correlations
Total_X2
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
X2.1 ,909 ,000 50
X2.2 ,862 ,000 50
X2.3 ,538 ,000 50
X2.4 ,872 ,000 50
Total_X2 1 50
Sumber : Lampiran 3
Melalui hasil uji untuk Kompetensi (X2) diatas, didapati rhitung (pearson
Tabel 4.9.
Correlations
Total_X3
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
X3.1 ,520 ,000 50
X3.2 ,785 ,000 50
X3.3 ,725 ,000 50
X3.4 ,826 ,000 50
X3.5 ,654 ,000 50
Total_X3 1 50
Sumber : Lampiran 3
Melalui hasil uji untuk Kompensasi (X3) diatas, didapati rhitung (pearson
Tabel 4.10.
Correlations
Total_Y
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Y.1 ,792 ,000 50
Y.2 ,898 ,000 50
Y.3 ,645 ,000 50
Y.4 ,835 ,000 50
Y.5 ,781 ,000 50
Total_Y 1 50
Sumber : Lampiran 3
Melalui hasil uji untuk Kinerja Karyawan (Y) diatas, didapati rhitung (pearson
Kompensasi (X3), serta Kinerja Karyawan (Y), melalui dukungan SPSS 21.0
diantaranya:
Tabel 4.11.
Uji Reliabilitas Variabel Pelatihan (X1)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,914 4
Sumber : Lampiran 4
64
Melalui hasil uji untuk Pelatihan (X1) diatas, diperoleh cronbach alpha
reliabel.
Tabel 4.12.
Uji Reliabilitas Kompetensi (X2)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,781 4
Sumber : Lampiran 4
Melalui hasil uji untuk Kompetensi (X2) diatas, diperoleh cronbach alpha
reliabel.
Tabel 4.13.
Uji Reliabilitas Kompensasi (X3)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,749 5
Sumber : Lampiran 4
Melalui hasil uji untuk Kompensasi (X3) diatas, diperoleh cronbach alpha
reliabel.
Tabel 4.14.
Uji Reliabilitas Kinerja Karyawan (Y)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,833 5
Sumber : Lampiran 4
65
Melalui hasil uji untuk Kinerja Karyawan (Y) diatas, diperoleh cronbach
termasuk reliabel.
1. Uji Normalitas
mempunyai distribusi yang normal ataupun tidak. Adapun untuk hasil dari
Tabel 4.15
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 50
Normal Parameters a,b Mean .0000000
Std. Deviation .35311902
Most Extreme Absolute .089
Differences Positive .076
Negative -.089
Kolmogorov-Smirnov Z .628
Asymp. Sig. (2-tailed) .826
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Lampiran 5
variabel normal dalam berdistribusi, dengan perolehan sign melebihi 0,05, yang
berdistribusi normal.
66
2. Uji Autokorelasi
3. Uji Multikolinearitas
hubungan linier sempurna maupun sangat kuat, maupun bisa juga dinyatakan
tidak ada keterkaitan antar variabel X. Berikut perolehan uji untuk setiap variabel
X:
Tabel 4.16
Uji Multikolinearitas
4. Uji Heterokedastisitas
ketidak samaan nilai simpangan dari residual dikarenakan tinggi rendahnya nilai
Tabel 4.17
Uji Heterokedastisitas
Correlations
Unstandardized
Residual
Spearman's Correlation Pelatihan (X1) -.007
rho Coefficient Kompetensi (X2) .142
Kompensasi (X3) -.076
Unstandardized Residual 1.000
Sig. (2-tailed) Pelatihan (X1) .964
Kompetensi (X2) .325
Kompensasi (X3) .598
Unstandardized Residual .
N Pelatihan (X1) 50
Kompetensi (X2) 50
Kompensasi (X3) 50
Unstandardized Residual 50
Sumber : lampiran 7
Mengacu dari tabel ini, bisa diamati bahwasanya korelasi rank spearman
Tabel 4.18
Koefisien Regresi Berganda
Coefficientsa
Unstandardized Coefficients
Model B Std. Error
1 (Constant) ,060 ,569
Pelatihan (X1) ,345 ,066
Kompetensi (X2) ,180 ,083
Kompensasi (X3) ,514 ,079
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan (Y)
Sumber: Lampiran 5
68
berganda berupa:
Karyawan (Y), berarti bila variabel X setara nol, artinya diperkirakan Kinerja
Koefisien (1) Pelatihan (X1) yakni sejumlah 0,345, dimana bila Pelatihan (X1)
Tabel 4.19
Sumber: Lampiran 5
Tabel 4.20
Uji Simultan (Uji F)
ANOVAb
Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
1 Regression 9,247 3 3,082 23,206 ,000a
Residual 6,110 46 ,133
Total 15,357 49
a. Predictors: (Constant), Kompensasi (X3), Pelatihan (X1), Kompetensi (X2)
b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan (Y)
Sumber: Lampiran 5
a. Membentuk hipotesis:
Mojokerto .
71
e. Karena Fhitung (23,206) > Ftabel (2,81), berarti H1 akan peneliti terima.
bahwasanya variabel X lainnya bernilai tetap. Adapun hasil dari pelaksanaan Uji t
Tabel 4.21
Uji Parsial (Uji t)
Coefficientsa
Correlations
Model t Sig. Partial
1 (Constant) ,105 ,917
Pelatihan (X1) 5,211 ,000 ,609
Kompetensi (X2) 2,160 ,036 ,303
Kompensasi (X3) 6,477 ,000 ,691
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan (Y)
Sumber: Lampiran 5
72
dimana diantaranya:
Mojokerto
Ho akan peneliti tolak jika thitung > ttabel ataupun thitung < - ttabel
KCU Mojokerto.
Mojokerto
Ho akan peneliti tolak jika thitung > ttabel ataupun thitung < - ttabel
5. Dikarenakan thitung (2,160) > ttabel (2,0129), berarti Hi akan peneliti terima.
Mojokerto
Mojokerto
Ho akan peneliti tolak jika thitung > ttabel ataupun thitung < - ttabel
5. Dikarenakan thitung (6,477) > ttabel (2,0129), berarti Hi akan peneliti terima.
Mojokerto.
74
4.4. Pembahasan
simultan terhadap Kinerja Karyawan (Y) Bank Central Asia (BCA) KCU
Mojokerto, kondisi ini dibuktikan melalui Fhitung (23,206) > Ftabel (2,81), dimana
Kompensasi (X3) semakin baik akan mendorong Kinerja Karyawan (Y) di Bank
Central Asia (BCA) KCU Mojokerto semakin tinggi, sebaliknya jika X 1, X2, serta
X3 semakin kurang baik akan membuat Kinerja Karyawan (Y) semakin rendah.
dimana mencerminkan dari tiga variabel X yakni Pelatihan (X 1), Kompetensi (X2),
serta Kompensasi (X3) bisa menjabarkan Kinerja Karyawan (Y) sejumlah 57,6%,
secara parsial Pelatihan (X1) memberi pengaruh signifikan dan positif terhadap
Kinerja Karyawan (Y) BCA KCU Mojokerto, melalui nilai thitung (5,211) > ttabel
parsial terhadap kinerja karyawan di Bank Central Asia (BCA) KCU Mojokerto”,
dapat diterima.
75
dalam pelatihan) di Bank Central Asia (BCA) KCU Mojokerto selaras pada
kebutuhan, Metode yang diterapkan pada pelatihan dalam Bank Central Asia
dalam pelatihan di Bank Central Asia (BCA) KCU Mojokerto memiliki sikap dan
keterampilan yang baik, dan Fasilitas dalam pelatihan di Bank Central Asia
(BCA) KCU Mojokerto cukup lengkap) mampu memberi sebuah pengaruh positif
signifikan untuk kinerja karyawan BCA KCU Mojokerto. Jika frekuensi pelatihan
semakin tinggi, maka kinerjanya karyawan BCA KCU Mojokerto akan lebih tinggi
juga, begitupun juga kebalikannya bila frekuensi pelatihan lebih rendah, kinerja
secara mendasar telah memperoleh hasil serta nilai dari pelaksanaan pelatihan
dengan seberapa besar keinginan itu yang bisa dilaksanakan dengan pendidikan
hitung > t tabel (3,445 > 1,65529) dengan sig < 0,05. Semakin efektif pelatihan
semakin baik.
parsial Kompetensi (X2) memberi pengaruh signifikan dan positif terhadap Kinerja
Karyawan (Y) BCA KCU Mojokerto, melalui nilai thitung (2,160) > ttabel (2,0129),
terhadap kinerja karyawan di Bank Central Asia (BCA) KCU Mojokerto”, dapat
diterima.
Central Asia (BCA) KCU Mojokerto memiliki motivasi yang tinggi dalam bekerja,
Karyawan BCA KCU Mojokerto memiliki tingkat percaya diri yang tinggi dalam
baik terkait pekerjaannya, dan Karyawan di Bank Central Asia (BCA) KCU
Mojokerto memiliki keterampilan (skill) yang baik) bisa memberi pengaruh positif
karyawan semakin bagus, maka kinerja karyawan BCA KCU Mojokerto semakin
Kondisi ini selaras pada pernyataan Suryadana, dkk (2016: 32), dimana
individu yang berkaitan secara unik dengan kriteria – kriteria refrensi yang efektif
dan atau performansi yang unggul dalam suatu pekerjaan atau situasi.
77
unik berkaitan pada kriteria refrensi yang efektif maupun performansi yang
unggul pada sebuah situasi ataupun pekerjaan. Kompetensi selaku aspek pribadi
aspek pribadi tersebut diantaranya mencakup motif, sifat, sikap, sistem nilai,
yang lebih tinggi dari karyawan akan memberikannya potensi yang lebih luas
menjalankan pekerjaan. Teori lainnya yang juga sejalan dengan hal ini yakni dari
dari t hitung > t tabel (4,525 > 1,65529) dengan signifikansi <0,05. Semakin
semakin tinggi.
Kinerja Karyawan (Y) BCA KCU Mojokerto, dengan nilai thitung (6,477) > ttabel
78
parsial terhadap kinerja karyawan di Bank Central Asia (BCA) KCU Mojokerto”,
dapat diterima.
mencakup: Gaji karyawan Bank Central Asia (BCA) KCU Mojokerto melebihi
UMK yang telah dtetapkan oleh pemerintah kabupaten setempat, Bank Central
berkala yang besarannya sesuai dengan jabatan karyawan, Bank Central Asia
kali dalam setahun, Bank Central Asia (BCA) KCU Mojokerto juga memberikan
karyawannya pada asuransi baik asuransi jiwa maupun asuransi tenaga kerja)
memberi pengaruh positif signifikan untuk kinerja karyawan Bank Central Asia
(BCA) KCU Mojokerto. Jika kompensasi karyawan lebih besar, akan mencoeorng
kinerja yang karyawan BCA KCU Mojokerto berikan lebih tinggi, begitupun
kebalikannya.
memperoleh kepuasan.
intensif yakni contoh dari wujud kompensasi yang berupa sebuah imbalan untuk
karyawan semakin giat bekerja, artinya karyawan yang produktif akan lebih suka
bila gaji mereka dibayar dengan berdasar dari hasil kerjanya. Sehingga akan
bila terlau tinggi akan membuat karyawan frustrasi, sementara itu bila terlalu
semakin baik.
ataupun correlations partial (r) antar variabel. Kemudian variabel X yang bsia
regresi () atau nilai correlations partial (r) yang paling besar.
BCA KCU Mojokerto adalah Kompensasi (X3). Kondisi ini terlihat melalui nilai r
dari X3 sejumlah 0,691, dimana lebih tinggi dibanding Pelatihan (X1) maupun
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
terhadap Kinerja Karyawan (Y) di Bank Central Asia (BCA) KCU Mojokerto
Kompensasi (X3)
5.2. Saran
2. Diharapkan kepada karyawan Bank Central Asia (BCA) KCU Mojokerto agar
3. Diharapkan kepada pihak Bank Central Asia (BCA) KCU Mojokerto agar