Anda di halaman 1dari 20

ABSTRAK

PENGARUH PERSONAL KNOWLEDGE,JOB PROCEDURE DAN TECHNOLOGY


TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA
DINAS SOSIAL ACEH

MISWAR ARIFANDI
NPM : 1502120224

Febyolla Presilawati, SE, MM; Mahyuddin, A.Md, Par., SE, M.Par

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Personal Knowledge,
Job Procedure dan Technology terhadap Kinerja Pegawai pada Dinas Sosial Aceh. Metode
penelitian ini yaitu dengan pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi linier berganda,
uji F (simultan) dan uji t (parsial) dimaksud untuk mengetahui pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05). Objek dalam penelitian
ini yaitu Personal Knowledge, Job Procedure dan Technology terhadap Kinerja Pegawai
pada Dinas Sosial Aceh, ukuran sampel penelitian ini sebanyak 63 Pegawai. Data penelitian
dikumpulkan melalui daftar pertanyaan/kuisioner dan studi dokumentasi. Hasil penelitian
menunjukan bahwa secara uji simultan antara variabel Personal Knowledge, Job Procedure
dan Technology berpengaruh terhadap Kinerja Pegawai pada Dinas Sosial Aceh. Kemudian
secara parsial yaitu Personal Knowledge berpengaruh terhadap Kinerja Pegawai pada Dinas
Sosial Aceh. Job Procedure berpengaruh terhadap Kinerja Pegawai pada Dinas Sosial Aceh.
Kemudian secara parsial yaitu Technology berpengaruh terhadap Kinerja Pegawai pada
Dinas Sosial Aceh.

Kata kunci: Personal Knowledge, Job Procedure, Technology dan Kinerja Pegawai Pada
Dinas Sosial Aceh.

PENDAHULUAN
1.1. Latar BelakangPenelitian Manajemen sumber daya manusia
Kemajuan suatu organisasi tidak (MSDM) memiliki peranan untuk
terlepas dari peranan sumber daya manusia mengendalikan Dengan dimanfaatkannya
yang dimilikinya.Sumber Daya Manusia teknologi, informasi yang didapatkan
didefinisikan sebagai pendayagunaan atau diharapkan dapat membantu pihak yang
pemanfaatan manusia di dalam organisasi, berkepentingan dalam mengidentifikasi suatu
yang dilakukan melalui fungsi-fungsi masalah, menyelesaikan masalah dan
perencanaan sumber daya manusia, mengevaluasinya, sehingga informasi yang
rekruitmen dan seleksi, pengembangan didapatkan haruslah sebuah informasi yang
sumber daya manusia, perencanaan dan berkualitas. Kapasitas sumber daya manusia
pengembangan karir, pemberian kompensasi dan pemanfaatan teknologi informasi
dan kesejahteraan, keselamatan dan merupakan suatu kesatuan yang saling
kesehatan kerja serta hubungan industrial. berkaitan satu dengan yang lain. Dalam
Sumber daya manusia (SDM) merupakan menghasilkan suatu informasi yang bernilai,
asset yang paling penting bagi organisasi dan menyangkut dua elemen pokok yaitu
sebagai faktor penggerak bagi setiap kegiatan informasi yang dihasilkan serta sumberdaya
di dalam organisasi. yang menghasilkannya. Pencapain kerja
harus dibuat sedemikian rupa sehingga dapat
menghasilkan tersebut benar atau valid. 1.3.Tujuan Penelitian
Permasalahan selanjutnya mengenai Berdasarkan rumusan masalah,
Job Prosedure yang sesuai dengan maka tujuan penelitian ini adalah sebagai
prosedur dapat mempengaruhi kinerja berikut:
pegawai, adanyapegawai dengan kinerja 1. Untukmenganalisis pengaruh Personal
masih kurang sesuai yang diharapkan Knowledgeterhadap Kinerja Pegawai
seperti kualitas (penyelesaian kerja sesuai pada Dinas Sosial Aceh.
dengan harapan) kerja serta kuantitas 2. Untukmenganalisispengaruh Job
(penyelesaian tugas dengan tepat waktu) Prosedure terhadap Kinerja Pegawai
kerja pegawai, kualitas kerja pegawai pada Dinas Sosial Aceh.
masih kurang sesuai dengan yang 3. Untukmenganalisispengaruh
diharapkan, pengamalan kerja pegawai Technology terhadap Kinerja Pegawai
maupun kemampuan kerja pegawai atau pada Dinas Sosial Aceh
kemampaun dalam penguasaan teknologi 4. Untukmenganalisis pengaruh Personal
masih rendah sehingga pegawai mengalami Knowledge, Job Prosedure dan
kesulitan dalam menyelesaikan tugas Technologyterhadap Kinerja Pegawai
dengan waktu yang telah ditentukan oleh pada Dinas Sosial Aceh.
pimpinan. Kemudian sistem informasi
melalui teknologi yang diterapkan dapat 1.4. Manfaat Penelitian
meningkatkan kinerja pegawai apabila Dari hasil penulisan ini diharapkan
pegawai tersebut dapat memahami kinerja dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
yang baik dan pegawai paham (benar-benar a. Manfaat Praktis
teliti dengan keahlian masing-masing Sebagai bahan masukan dan
pegawai) dalam melaksanakan tugas maka pertimbangan bagiDinas Sosial
semakin baik kinerja pegawai Acehdalam meningkatkan Kinerja
Berdasarkan uraian di atas, maka Pegawai
penulis tertarik untuk melakukan penelitian b. Manfaat Teoritis
Pengaruh Personal Knowledge, Job 1 Untuk menambah wawasan dan
Prosedure dan Technology Terhadap pengetahuan penulis dibidang
Kinerja Pegawai pada Dinas Sosial Aceh Manajemen Sumber Daya Manusia
dalam hal pengaruh Personal
1.2.Rumusan Masalah Penelitian Knowledge, Job Prosedure
Berdasarkanlatarbelakangpenelitian danTechnology terhadap Kinerja
diatas,makarumusan masalah dalam Pegawai
penelitian ini adalah: 2 Sebagai referensi bagi penelitian
1. BagaimanaPersonal Knowledgesecara selanjutnya yang dilakukan dimasa
parsial berpengaruh terhadap Kinerja yang akan datang.
Pegawai pada Dinas Sosial Aceh.
2. Bagaimana Job Proseduresecara 1.5. Ruang Lingkup Penelitian
parsial berpengaruh terhadap Kinerja Berdasarkan latar belakang
Pegawai pada Dinas Sosial Aceh. penelitian dan rumusan masalah, waktu
3. Bagaimana Technologysecara parsial penelitian dan biaya, maka ruang lingkup
berpengaruh terhadap Kinerja Pegawai penelitian ini dibatasi denganPersonal
pada Dinas Sosial Aceh. Knowledge, Job Prosedure dan Technology
4. BagaimanaPersonal Knowledge, Job terhadap Kinerja Pegawai pada Dinas Sosial
Prosedure dan Technology secara Aceh.
simultan berpengaruh terhadapKinerja
Pegawai pada Dinas Sosial Aceh.
KAJIAN KEPUSTAKAAN
2.1 Landasan Teoritis rongrongan orang yang akan tidak
2.1.1 Kinerja Pegawai bertanggung jawab;
2.1.1.1 Pengertian Kinerja Pegawai 2) Prestasi kerja, penilaian hasil kerja baik
Istilah kinerja (performance) identik kualitas maupun kuantitas yang dapat
dengan prestasi kerja, yang artinya sebagai dihasilkan pegawai tersebut dari uraian
ungkapan kemampuan yang didasari oleh pekerjaannya,
pengetahuan, sikap, ketrampilan dan 3) Kejujuran, kejujuran dalam
motivasi dalam menghasilkan sesuatu. melaksanakan tugas-tugasnya memnuhi
kinerja seseorang ditentukan oleh perjanjian baik bagi dirinya sendiri
kemampuan dan motivasi untuk maupun terhadap orang lain;
melaksanakan pekerjaan sehingga dengan 4) Kedisiplinan, kedisiplinan pegawai
jelas output yang dihasilkan dalam kurun dalam memenuhi peraturan-peraturan
waktu tertentu, baik segi kualitas maupun yang ada dan melakukan pekerjaannya
kuantitasnya. Kinerja Pegawai akan sesuai dengan instruksi yang diberikan
menunjuk pada efektivitas kerja pegawai, kepadanya;
dimana hal ini akan menyangkut 5) Kreatifitas, kemampuan pegawai dalam
pengharapan untuk mencapai hasil yang mengembangkan kreativitasnya untuk
terbaik sesuai dengan tujuan kebijakan menyelesaikan pekerjaannya, sehingga
(Syahrani, 2014:3). Kinerja adalah bekerja lebih berdayaguna dan berhasil
penampilan suatu proses kerja dalam guna;
organisasi yang meliputi perilaku para 6) Kerjasama,kesediaan pegawai
pelakunya (atasan dan bawahan, berpartisipasi dalam bekerja sama
pegawai/pekerja), proses pekerjaan serta dengan pegawai lainnya secara vertical
hasil pekerjaan yang dicapai (Renny, atau horizontal di dalam maupun diluar
2017:32). sehingga hasil pekerjaannya akan
Kinerja adalah hasil kerja yang semakin baik;
dapat dicapai seseorang atau sekelompok 7) Kepemimpinan, kemampuan untuk
orang dalam suatu organisasi sesuai dengan memimpin, berpengaruh, mempunyai
hasil yang diharapkan dalam rangka pribadi yang kuat, dihormati,
mencapai tujuan organisasi dalam periode berwibawa, dan dapat memotivasi orang
waktu tertentu. Kinerja merupakan catatan lain atau bawahannya untuk bekerja
outcome yang dihasilkan dari fungsi secara efektif;
pegawai tertentu atau kegiatan yang 8) Kepribadian, sikap perilaku, kesopanan,
dilakukan selama periode waktu tertentu. periang, disukai memberi kesan yang
Kinerja suatu jabatan secara keseluruhan menyenangkan, memperlihatkan sikap
sama dengan jumlah (rata-rata) dari kinerja yang baik, serta berpenampilan simpatik
fungsi pegawai atau kegiatan yang dan wajar;
dilakukan (Yulius, 2014:8). 9) Prakarsa, kemampuan berfikir yang
orisinil dan berdasarkan inisiatif sendiri
2.1.1.2 Faktor-Faktor Yang untuk menganalisis, menilai,
Mempengaruhi Kinerja Pegawai menciptakan, memberikan alasan,
Pengukuran kinerja pegawai bisa mendapatkan kesimpulan, dan membuat
dilihat beberapa faktor, faktor-faktornya keputusan penyelesaian masalah yang
adalah sebagai berikut ini (Rosanti, 2014:6): dihadapinnya;
1) Kesetiaan, kesediaan pegawai menjaga 10) Kecakapan,kecakapan pegawai dalam
dan membela organisasi di dalam menyatukan dan menyelaraskan
maupun diluar pekerjaan dari bermacam -macam elemen yang
semuanya terlibat didalam penyusunan
kebijaksanaan dan di dalam situasi pengalaman terstruktur, nilai, informasi
manajemen; kontekstual dan wawasan pakar yang
11) Tanggung jawab, kesediaan pegawai menyediakan kerangka kerja untuk
dalam mempertanggung jawabkan mengevaluasi dan menggabungkan
kebijaksanaanya, pekerjaan, dan hasil pengalamaan dan pengetahuan baru yang
pekerjaannya, sarana dan prasarana menghasilkan tindakan serta menghasilkan
yang dipergunakannya, serta perilaku keputusan yang lebih baik dan
kerjanya. menghasilkan inputyang efektif pada dialog
dan kreativitas organisasi (Ali, 2017:71).
2.1.1.3 Indikator Kinerja Pegawai Pengetahuan merupakan salah satu aset
. Berbicara tentang penilaian kinerja perusahaan yang tidak berwujud. Melalui
memiliki esensi yang jelas karena melalui pengetahuan mengenai kapabilitas
penilaian kinerja dapat diketahui aspek- perusahaan, kondisi-kondisi eksternal dan
aspek apa yang dapat dijadikan parameter perubahan- perubahan yang telah, sedang
mengenai Kinerja Pegawai dalam dan akan terjadi dapat diantisipasi.Nilai
melaksanakan tugasnya. Penilaian kinerja ekonomis dari pengetahuan diperoleh dari
dapat dilihat melalui beberapa aspek dan penciptaan kinerja superior melalui nilai
indikator Kinerja Pegawai sebagai berikut pelanggan yang tinggi, keuntungan investor
(Renny, 2017:32) : dan jenjang karieryang baik bagi pegawai
1. Kualitas, merupakan tingkat sejauhmana (Ikrahmawati, 2016:10).
proses atau hasil pelaksana kegiatan Pengetahuan pegawai turut
mendekati kesempurnaan atau menentukan berhasil tidaknya
mendekati tujuan yang diharapkan. pelaksanaantugas yang dibebankan
2. Kuantitas, merupakan jumlah yang kepadanya, pengetahuan merujuk pada
dihasilkan, misalnya jumlah unit, informasi dan hasilpembelajaran. Pegawai
jumlah siklus kegiatan yang yang mempunyai pengetahuan yang cukup
diselesaikan dan lain-lain. akan meningkatkan efisiensi perusahaan.
3. Tepat waktu, merupakan tingkat Namun bagi pegawai yang belum
sejauhmana kegiatan dilaksanakan pada mempunyai pengetahuan cukup, maka akan
waktu yang dikehendaki, dengan bekerja tersendat-sendat. Pemborosan
memperhatikan koordinasi, output lain bahan,waktu dan tenaga serta faktor
serta waktu yang tersedia untuk produksi yang lain akan diperbuat oleh
kegiatan lain. pegawai berpengetahuan kurang.
4. Bisa diandalkan adalah sejauh mana Pemborosan ini akan mempertinggi biaya
seorang pegawai bisa diandalkan atas dalam pencapaian tujuan organisasi.
penyelesaian dan tindak lanjut tugas. Pengetahuan yang dimiliki seseorang bisa
5. Kehadiran adalah sejauh mana pegawai dikategorikan dalam dua jenis, yaitu:
tepat waktu, mengamati periode pengetahuanyang didasari dan pengetahuan
istirahat/makan yang ditentukan dan yang tidak didasari (Nisak, 2015:36).
catatan kehadiran secara keseluruhan
2.1.2.2. Faktor-Faktor Yang
2.1.2. Personal Knowledge Mempengaruhi Personal
2.1.2.1. Pengertian Personal Knowledge Knowledge
Personal Knowledge adalah salah Ketika seseorang menjalani
satu alat manajemen yang dapat digunakan kehidupannya dia akan mengumpulkan dan
untuk mendukung pencapaian tujuan mempelajari fakta, menyaksikan peristiwa,
organisasi dan menunjukkan keunggulan dan mendapatkan potongan-potongan
bersaing sehingga mampu menciptakan informasi lain yang kemudian ditambahkan
kinerja organisasi yang baik (Kusuma dan ke dalam simpanan memori dan akan
Devie, 2013:3). Pengetahuan adalah diakses ketika yang bersangkutan
memproses informasi baru dan/atau dan penerapan dari pengetahuan
mempersiapkan reaksi terhadapsuatu yang diperoleh.
instansi atau orang lain. Pengetahuan 2. Konversi pengetahuan (knowledge
meliputi kompetensi analytical thinking conversion). Pengetahuan yang
(AT), conceptua lthinking (CT), technical/ ditangkap dari berbagai sumber
professional/ managerial expertise (EXP) (baik internal maupun eksternal
(Nisak, 2015:36). untuk bisnis) perlu diubah menjadi
a. Analytical thinking (AT) adalah pengetahuan organisasi untuk
kemampuan memahami situasi dengan pemanfaatan efektif dalam bisnis.
merincinya menjadi bagian-bagian kecil, 3. Aplikasi pengetahuan (knowledge
atau melihat implikasi sebuah situasi application).Melalui pemanfaatan
secara rinci. Pada intinya, kompetensi ini pengetahuan dimana pengetahuan
memungkinkan seseorang berpikirsecara yang diperoleh dapat berubah dari
analitis atau sistematis terhadap sesuatu kemampuan potensial menjadi
yang kompleks. kemampuan terealisasi dan dinamis
b. Conceptual thinking (CT) adalah yang mempengaruhi kinerja
memahami sebuah situasi atau masalah organisasi.
dengan menempatkan setiap bagian 4. Perlindungan pengetahuan
menjadi satu kesatuan untuk (knowledge protection).Perlindungan
mendapatkan gambar yang lebih besar. pengetahuan adalah proses
Termasuk kemampuan mengidentifikasi pengamanan asset pengetahuan dan
pola atauhubungan antar situasi yang menyimpannya dengan aman serta
tidak secara jelas terkait; diakses hanya oleh petugas yang
mengidentifikasi isumendasar atau kunci berwenang. Melindungi
dalam situasi yang kompleks. CT bersifat pengetahuan dari penggunaan ilegal
kreatif,konsepsional, atau induktif. dan yang tidak tepat sangat penting
c. Expertise (EXP) termasuk pengetahuan bagi sebuah perusahaan untuk
terkait pada pekerjaan (bisa teknikal, membangun dan mempertahankan
profesional, atau manajerial), dan juga keunggulan kompetitif.
motivasi untuk memperluas,
memanfaatkan, dan mendistribusikan
pengetahuan tersebut. 2.1.3 Job Prosedure
2.1.3.1 Pengertian Job Prosedure
2.1.2.3.Indikator Personal Knowledge Dalam suatu instansi banyak
Personal Knowledge merupakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan baik
salah satu alat manajemen yang dapat bersifat internal maupun eksternal, seperti
digunakan untuk mendukung pencapaian pembelian barang, penerimaan piutang,
pembayaran hutang, kontrak kerja,
tujuan organisasi dan menunjukkan
pencairan dana, dan sebagainya. Untuk
keunggulan bersaing sehingga mampu melakukan hal tersebut, instansi tidak bisa
menciptakan kinerja organisasi yang baik. melakukan sembarangan dan ada sebuah
Ada empat indikator untuk mengukur sistem yang lebih sering disebut prosedur
varibael Personal Knowledge yaitu: akuisisi dalam menjalaninya, misalnya kegiatan
pengetahuan, konversi pengetahuan, internal perusahaan yang berhubungan
aplikasi pengetahuan, dan perlindungan langsung dengan karyawan atau pengguna
pengetahuan (Kusuma dan Devie, 2013:3). jasa yaitu proses pencairan dana/uang.
1. Akuisisi pengetahuan (knowledge Sehubungan dengan kaitannya dengan
acquisition). Akuisisi pengetahuan prosedur pencairan uang yang dibahas,
adalah sebuah proses yang meliputi
kegiatan pengumpulan, aksesibilitas,
maka pengertian prosedur merupakan hal dan karyawan. dengan dibantu oleh
yang penting. pengawasan yang dilaksanakan dalam
Menurut Sedarmayanti (2014:9), proses pekerjaan, maka standard
menerangkan bahwa pengertian prosedur operation procedure dapat dilaksanakan
sebagai berikut: “Prosedur kerja adalah secara lebih konsisten, dan menjamin
rangkaian dari tata kerja yang berkaitan satu terciptanya produk yang standar,
sama lain sehingga menunjukan suatu sekalipun dikerjakan oleh orang-orang
urutan tahap demi tahap serta jalan yang yang berbeda dan waktu pelaksanaan
harus ditempuh dalam rangka penyelesaian yang tidak bersamaan.
suatu bidang tugas”. Menurut Mulyadi
(2014:5) menerangkan bahwa pengertian 1.1.3.3 Indikator Pengukuran Job
prosedur sebagai berikut : “Prosedur adalah Prosedure
suatu urutan kegiatan klerikal (tulis Indikator untuk mengukur varibel
menulis, menggadakan, menghitung, Job Procedure adalah sebagai berikut
membandingkan antara data sumber dengan (Saputro, 2016:20):
data pendukung kedua belah pihak), 1. Ekspektasi
biasanya melibatkan beberapa orang dalam Suatu harapan atau keyakinan yang
suatu departemen atau lebih, yang dibuat diharapkan akan menjadi kenyataan di
untuk menjamin penanganan secara masa depan sesuai dengan keinginan
seragam transaksi perusahaan yang terjadi dimana untuk mencapainya harus
berulang-ulang”. dengan tindakan nyata.
2. Meningkatkan kinerja
1.1.3.2 Keuntungan-Keuntungan Job Upaya yang dilakukan oleh pegawai
Prosedure dalam pencapain target tertentu dengan
Keuntungan-keuntungan yang dapat meningkatkan prestasi kerja yang lebih
diperoleh dengan adanya atau digunakannya baik.
standard operation procedure adalah 3. Pelatihan
(Saputro, 2016:20): Keseluruhan kegiatan untuk memberi,
1. Mempunyai nilai sebagai alat atau memperoleh, meningkatkan, serta
saluran komunikasi bagi manajemen mengembangkan kompetensi kerja,
dengan para staf dan para pelaksanya. produktivitas, disiplin, sikap, dan etos
Melalui standard operation procedure, kerja pada tingkat keterampilan dan
seluruh staf dan karyawan akan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang
mengetahui secara jelas, berusaha untuk dan kualifikasi jabatan atau pekerjaan.
memahami tentang tujuan dan sasaran,
2.1.4. Technology
serta kebijakan dan prosedur kerja
2.1.4.1. Pengertian Technology
perusahaan. Dengan demikian setiap
Kewajiban pemanfaatan Technology
orang dalam organisasi akan menerima oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah
pesan yang jelas dari standard diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor
operation procedure tersebut. 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi
2. Standard operation procedure juga Keuangan Daerah. Dengan adanya
dapat digunakan sebagai alat atau acuan teknologi informasi diharapkan dapat
untuk melaksanakan peltihan baik bagi membantu dalam proses pelaporan
para staf dan karyawan, serta bagi keuangan sehingga dapat menghasilkan
karyawan baru. laporan keuangan yang handal dan tepat
3. Standard operation procedure dapat waktu. Pemerintah Daerah berkewajiban
mengurangi waktu yang terbuang, untuk mengembangkan dan memanfaatkan
dengan demikian diharapkan akan kemajuan teknologi informasi untuk
meningkatkan produktivitas kerja baik meningkatkan kemampuan mengelola
bagi manajemen ataupun bagi para staf
keuangan daerah, dan menyalurkan 2.1.4.2. Faktor-Faktor Yang
Informasi Keuangan Daerah kepada Mempengaruhi Technology
pelayanan publik. Dengan kemajuan Faktor-faktor yang mempengaruhi
teknologi informasi yang pesat serta potensi Teknologi informasi menurut Jumali (2014)
pemanfaatannya secara luas, maka dapat adalah sebagai berikut;
membuka peluang bagi berbagai pihak 1. Memenuhi kebutuhan
untuk mengakses, mengelola, dan 2. Tepat waktu
mendayagunakan informasi keuangan 3. Aktivitas umum
daerah secara cepat dan akurat. 4. Memenui kebutuhan
Kompleksitas (complecity) adalah 5. Mendapatkan pelatihan
tingkat dimana inovasi diinterprestasikan 6. Mendukung tugas
sesuatu yang relatif sulit untuk diartikan dan 7. Pemahaman
pemanfaatan teknologi. Kesesuaian tugas 8. Sistem
(job fit) berhubungan dengan kemampuan 9. Mengatasi kemacetan
individu menggunakan PC. Dimensi ini 10. Teknologi komputer
mengukur tingkat kepercayaan individual 11. Sistem lebih baik
bahwa pemanfaatan PC dapat meningkatkan
kinerja mereka. Kondisi yang menfasilitasi 2.1.4.3. Indikator Pengukuran
(fasilitating conditions) dalam teori triandis Technology
dinyatakan sebagai faktor objektif yang ada Technology merupakan mencakup
dilingkungan kerja yang memberikan adanya pengolahan data, pengolahan
kemudahan bagi pemakai untuk informasi, sistem manajemen dan proses
memanfaatan PC. kerja secara elektronik serta pemanfaatan
Thompson et al (2014:9) yang kemajuan teknologi informasi agar
menguji sebagian model pemanfaatan PC pelayanan publik dapat diakses dengan
berdasarkan teori triandis menyimpulkan mudah. Indikator untuk mengukur variabel
adanya hubungan yang positif dan Technology adalah sebagai berikut
signifikan antara faktor sosial kesesuaian (Sendow, 2016:3):
tugas dan konsekuensi jangka pajang a. Penggunaan computer
dengan pemanfaatan teknologi. Sebaliknya b. Menjadikan pekerjaan lebih mudah,
afeksi mempunyai hubungan yang tidak c. Mempertinggi efektifitas
signifikan dan bahkan kompleksitas dan d. Mengembangkan kinerja
kondisi yang menfasilitas mempunyai
hubungan yang negatif dengan pemanfaatan 2.2 Penelitian Sebelumnya
teknologi. Penelitian terdahulu digunakan
Pemanfaatan Technology mencakup untuk membandingkan perbedaan dan
adanya pengolahan data, pengolahan persamaan antara hasil penelitian terdahulu
informasi, sistem manajemen dan proses dengan hasil penelitian yang akan dilakukan
kerja secara elektronik serta pemanfaatan sekarang ini salah satunya peneliti dari
kemajuan teknologi informasi agar Saputro (2016) dengan judul Pengaruh
pelayanan publik dapat diakses dengan Personal Knowledge, Job Procedure dan
mudah. Indikator variabel pemanfaatan Technology Terhadap Kinerja Karyawan
teknologi informasi dilihat dari penggunaan Pada PT.Techno Multi Utama. Secara
computer, menjadikan pekerjaan lebih parsial, penelitian ini menunjukkan adanya
mudah, mempertinggi efektifitas dan pengaruh antara personal knowledge, job
mengembangkan kinerja (Soimah, procedure dan technology terhadap kinerja
2014:54). karyawan, hal ini ditunjukkan dengan
pengujian hipotesis yang menyatakan
bahwa adanya pengaruh yang signifikan
dari personal knowledge, job procedure dan
technology terhadap kinerja karyawan di Penelitian dari Lestari (2018)
PT. Techno Multi Utama, Cimahi. dengan judul Pengaruh Personal
Penelitian selanjutnya yang Knowledge, Job
dilakukan oleh Iskandar (2018) dengan
judul Pengaruh Personal Knowledge, Job 2.3 Kerangka Pemikiran
Procedure Dan Technology Terhadap Kemajuan suatu organisasi tidak
Kinerja Pegawai Organisasi Publik. Dengan terlepas dari sumber daya manusia yang
menggunakan teknis analisis jalur (path dimiliki. Sumber daya manusia memegang
analysis), penelitian menemukan bahwa (1) peranan penting dalam suatu organisasi
personal knowledge tidak terbukti secara karena selalu berperan aktif dan dominan
signifikan memengaruhi performance dalam setiap kegiatan organisasi. Setiap
(kinerja pegawai), job procedure terbukti organisasi baik yang bergerak dalam sektor
secara signifikan memengaruhi jasa maupun industri selalu berupaya
performance (kinerja) pegawai, dan mengelola manajemen sumber daya
technology terbukti secara signifikan manusia dengan cara-cara profesional untuk
memengaruhi performance (kinerja) meningkatkan Kinerja Pegawai. Dalam
pegawai; (2) personal knowledge terbukti upaya meningkatkan kinerja, maka hadirnya
secara signifikan memengaruhi pemahaman pegawai yang memiliki informasi yang
pegawai akan job procedure organisasi; dan relevan, Job Prosedure dan Technology
(3) personal knowledge dalam pengaruh yang sangat dibutuhkan.
tidak langsung terbukti secara signifikan Berdasarkan landasan teoritis dan
memengaruhi performance (kinerja) penelitian sebelumnya maka hubungan
pegawai yang dimediasi oleh job procedure. antara variabel penelitian dapat
digambarkan pada gambar 2.1 berikut:

Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran

Sumber: Dikembangkan oleh peneliti berdasarkan penelitian sebelumnya


2.4 Hipotesis H2 : Diduga Job Prosedure
Berdasarkan tujuan penelitian dan berpengaruh terhadap Kinerja
kerangka pemikiran maka dapat dirumuskan Pegawai pada Dinas Sosial Aceh
hipotesis penelitian adalah: H3 : Diduga Technology berpengaruh
H1 : Diduga Personal Knowledge terhadap Kinerja Pegawai pada
berpengaruh terhadap Kinerja Dinas Sosial Aceh
Pegawai pada Dinas Sosial Aceh H4 : Diduga Personal Knowledge, Job
Prosedure dan Technology
berpengaruh terhadap Kinerja
Pegawai pada Dinas Sosial Aceh

METODE PENELITIAN
3.1. Desain Penelitian Data penelitian ini dilakukan
3.1.1. Tujuan Penelitian berdasarkan rentang waktu (time horizon)
Tujuan penelitian merupakan yaitu cross sectional. Cross sectional
rumusan kalimat yang menunjukkan adanya merupakan penelitian yang hanya dilakukan
hasil, sesuatu yang diperoleh setelah pada satu periode terhadap berbagai sampel
penelitian selesai, sesuatu yang akan dicapai dalam populasi. Waktu penelitian ini
atau dituju dalam sebuah penelitian. dilakukan mulai dari bulan April tahun
Rumusan tujuan mengungkapkan keinginan 2019 sampai selesai
peneliti untuk memperoleh jawaban atas
permasalahan penelitian yang diajukan. 3.1.4. Unit Analisis
Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk Unit analisis merupakan tingkat
mengetahui pengaruh Personal Knowledge agregasi data yang dianalisis, antara lain
dan Job Prosedure terhadap Kinerja meliputi: individual, kelompok,
Pegawai pada Dinas Sosial Aceh. organisasional, perusahaan, industri atau
negara. Data yang dikumpulkan secara
3.1.2. Jenis Penelitian individual digunakan untuk menghitung
Metode penelitian yang digunakan unit analisis pada tingkat agregasi yang
dalam penelitian ini adalah metode studi lebih besar. Peneliti perlu memutuskan unit
empiris dengan pendekatan penelitian analisi bahkan saat kita merumuskan
Asosiatif. Di mana pengertian penelitian pertanyaan penelitian karena metode
asosiatif menurut Sugiyono (2017:14) pengumpulan data, ukuran sample, dan
adalah penelitian yang bertujuan untuk bahkan variabel yang termaksud dalam
mengetahui pengaruh ataupun juga kerangka kadang ditentukan oleh tingkat
hubungan antara dua variabel atau lebih. dimana data dijumlahkan untuk analisis.
Metode studi empiris merupakan metode Unit analisis dalam penelitian ini yaitu unit
penelitian terhadap fakta empiris yang analisis individu Dinas Sosial Aceh.
diperoleh berdasarkan observasi, dimana Untuk mengubah data kualitatif
objek yang diteliti lebih ditekankan pada Kategori pertanyaan yang dirancang dalam
kejadian sebenarnya daripada persepsi kuesioner diberi nilai skor 1-5 dengan
orang mengenai kejadian. kategori menurut Arikunto (2014: 66)
adalah sebagai berikut :
3.1.3. Horison Waktu
Tabel III.1
Skala Pengukuran
No Pilihan Jawaban Skor
1 Sangat Tidak Setuju 1
2 Tidak Setuju 2
3 Kurang Setuju 3
4 Setuju 4
5 Sangat Setuju 5
Sumber : Arikunto (2014)
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian mempunyai kualitas dan karakteristik
Populasi adalah wilayah generalisasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
yang terdiri atas obyek/subyek yang dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiyono, 2017: 61). dan Technology terhadap Kinerja
Populasi penelitian adalah pegawai di Dinas Pegawai Pegawai, maka dilakukan
Sosial Aceh sebanyak 173 pegawai. pengumpulan data dengan
Sampel adalah sebagian atau wakil dari menggunakan Kuesioner.
populasi yang diteliti dengan 2) Data sekunder dalam penelitian ini
mempertimbangkan dana, waktu, tenaga bersumber dari studi pustaka melalui
dan ketelitian dalam menganalisis datanya. artikel majalah pemasaran maupun
Maka penelitian ini menggunakan sampel yang diambil dari internet untuk
(Arikunto: 2014:120). Penentuan ukuran mendapatkan data-data dalam
sampel ini dilakukan menggunakan rumus penelitian ini.
Slovin (Umar, 2013:49) sebagai berikut : Untuk memperoleh data mengenai
Personal Knowledge dan Job Prosedure
n=
dan Technology terhadap Kinerja Pegawai
Keterangan: dilakukan pengumpulan data dengan cara
n = Ukuran sampel sebagai berikut:
N = Ukuran populasi a. Wawancara, merupakan teknik
e = Proses kelonggaran 10% pengumpulan data dengan cara
n = tanya jawab sambil bertatap muka
atau berhadapan langsung antara
n = pewawancara dengan responden.
b. Kuisioner, adalah teknik
n = pengumpulan data dengan
memberikan lembar pertanyaan
n= dalam bentuk daftar tertulis yang
telah dipersiapkan kepada
n = 63,36 responden dan dibulatkan
responden.
menjadi 63 pegawai
Dengan menggunakan margin of
3.5. Teknik Analisis Data
error sebesar 10%, maka jumlah sampel
Pengujian dan analisis data primer
minimal yang dapat diambil sebesar 63 dilakukan dengan menggunakan perangkat
responden. Teknik sampling merupakan SPSS Versi 22 dengan formulasi regresi
teknik pengambilan sampel (Sugiyono, linier berganda. Pengertian analisis regresi
2017:81). Untuk menentukan sampel yang
linier berganda menurut Sugiyono
akan digunakan dalam penelitian ini
(2017:277), “Analisis yang digunakan
digunkaan teknik Simple Random Sampling.
Menururt Sugiyono (2017:82) Simple peneliti, bila bermaksud meramalkan
Random Sampling merupakan teknik untuk bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel
menentukan jumlah sampel secara acak dependen (kriterium), bila dua atau lebih
tanpa memperhatikan strata yang ada dalam variabel independen sebagai faktor
populasi itu. prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan
3.3. Sumber dan Teknik Pengumpulan nilainya)”. adalah sebagi berikut:
Data Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + e
Sumber data dimaksudkan untuk Keterangan:
memperoleh informasi yang relevan, akurat Y1 = Kinerja Pegawai
dan reliabel. Sumber data yang digunakan a = Konstanta
antara lain (Sugiyono , 2017:139): b1. .b2 = Koefisien Variabel
1) Data primer diperoleh dari X1 = Personal Knowledge
dokumentasi dan daftar pertanyaan X2 = Job Prosedure
(kuisioner). Untuk memperoleh data X3 = Technology
mengenai variabel yang diteliti yaitu e = Error Term
Personal Knowledge, Job Prosedure
Untuk mengetahui hubungan antara satu set dimensi yang disebut faktor.
variabel terikat dan variabel bebas Ukuran data dianggap valid apabila korelasi
digunakan analisis korelasi (r) dan koefisien hitung lebih besar dari angka kritis nilai – r
determinasi (R2) . (table product moment). menurut Sugiyono
Korelasi (r) positif kuat apabila hasil (2017:267) “ Validitas merupakan derajat
korelasi sama dengan 1. Korelasi negatif ketetapan antara data yang terjadi pada
kuat apabila hasil korelasi sama dengan -1. objek penelitian dengan data yang dapat
Tidak ada korelasi apabila hasil korelasi dilaporkan oleh penelitian. Dengan
sama dengan 0.
demikian data yang valid adalah data “yang
Analisis ini digunakan untuk
mengetahui persentase sumbangan tidak berbeda” antara data yang dilaporkan
pengaruh variabel bebas (X) terhadap oleh peneliti dengan data yang
variabel terikat (Y). Koefisien determinasi sesungguhnya terjadi pada obyek
r2 (untuk regresi dua variabel) adalah suatu penelitian.”
ukuran kesesuaian garis regresi sampel
3.6.2. Uji Reliabilitas
terhadap data. Koefisien determinasi (R2)
Reliabilitas instrument adalah
pada intinya mengukur seberapa jauh
tingkat konsistensi hasil yang dicapai oleh
kemampuan model dalam menerangkan
kuesioner, meskipun digunakan secara
variasi variabel dependent Nilai koefisien
determinasi adalah antara nol dan satu.Nilai berulang-ulang. Pendekatan yang digunakan
adalah dengan cara menghitung Cronbach
(R2) yang kecil berarti kemampuan
Alpha masing-masing variabel yang terlibat.
variabel-variabel independent dalam
Cronbach Alpha menafsirkan korelasi
menjelaskan variasi variabel dependent
amat terbatas. Nilai yang mendekati satu antara skala yang dibuat dengan semua
berarti variabel-variabel indepen skala variabel yang ada. Menurut Sugiyono
memberikan hampir semua informasi yang (2017:172) adalah Uji reliabilitas digunakan
dibutuhkan untuk memprediksi variabel untuk mengetahui apakah alat pengumpul
dependent (Ghozali, 2014:97). data menunjukkan tingkat ketepatan, tingkat
keakuratan, kestabilan atau konsistensi
3.6. Pengujian Data dalam mengungkapkan gejala tertentu).
Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah kuisioner yang di isi 3.6.3 Uji Asumsi Klasik
langsung oleh responden, oleh karena itu 3.6.3.1 Uji Normalitas
untuk mengukur handal atau tidaknya Pengujian normalitas data menurut
kuisioner digunakan analisis validitas dan Ghozali (2014:110) bertujuan untuk
reliabilitas. menguji apakah dalam model regresi
variabel pengganggu atau residual memiliki
3.6.1. Uji Validitas distribusi normal. Model regresi yang baik
Uji validitas dimaksudkan untuk adalah distribusi data normal atau
mengukur apa yang seharusnya diukur mendekati normal. Ada dua cara untuk
menurut situasi, keperluan dan tujuan mendeteksi apakah residual berdistribusi
tertentu. Dengan kata lain bahwa kuesioner normal atau tidak yaitu dengan analisis
dianggap valid jika kuesioner tersebut gambar berupa plot dan uji statistik dengan
benar-benar dapat menyajikan suatu set data melihat nilai kurtosis dan skewness.
mengenai perilaku dan aktivitas responden Kenormalan data-data dapat dilihat
sebagaimana yang diharapkan. Uji validitas dari tampilan gambar normal probability
dalam penelitian ini dilakukan dengan plot yang membandingkan distribusi
menggunakan analysis corelation yang kumulatif dari distribusi normal. Distribusi
menjelaskan korelasi (hubungan) di antara akan membentuk satu garis lurus diagonal,
sejumlah variabel dengan menggunakan dan ploting data residual akan dibandingkan
dengan garis diagonal. Jika distribusi data
residual normal, maka garis yang Dinas Sosial Aceh. Dengan kriteria
menggambarkan data sesungguhnya akan pengujian :
mengikuti garis diagonalnya (Ghozali, a. Jika t hitung > t tabel, maka menerima
2014:110). H0 atau menolak Ha pada tingkat
signifikan 5%.
3.6.3.2 Uji Multikolinearitas b. t hitung < t tabel, maka menerima H0
Uji multikolinearitas menurut atau menolak Ha pada tingkat signifikan
Ghozali (2014:91) bertujuan untuk menguji 5%.
apakah dalam model regresi ditemukan H01 : Personal Knowledge tidak
adanya korelasi antar variabel independent. berpengaruh terhadap Kinerja
Bila ternyata dalam model regresi terdapat Pegawai pada Dinas Sosial Aceh
multikolinearitas, maka harus Ha1 : Personal Knowledge berpengaruh
menghilangkan variabel independent yang terhadap Kinerja Pegawai pada
mempunyai korelasi tinggi. Ghozali Dinas Sosial Aceh
(2014:91) juga menambahkan jika korelasi H02 : Job Prosedure tidak berpengaruh
antar variabel independent tinggi yaitu di terhadap Kinerja Pegawai pada
Dinas Sosial Aceh
atas 0,90 maka terdapat multikolinearitas.
Ha2 : Job Prosedure berpengaruh
Jika nilai tolerance lebih kecil dari 10% dan
terhadap Kinerja Pegawai pada
nilai VIF lebih besar dari 10 berarti ada
Dinas Sosial Aceh
multikolinearitas.
H03 : Technology tidak berpengaruh
terhadap Kinerja Pegawai pada
3.6.3.3 Uji Heterokedastisitas Dinas Sosial Aceh.
Menurut Wiyono (2013:160) uji Ha3 : Technology berpengaruh terhadap
heteroskedastisitas bertujuan menguji Kinerja Pegawai pada Dinas Sosial
apakah dalam model regresi terjadi Aceh
ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lainnya. Cara 3.7.2 Uji F
mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas Digunakan untuk menguji tingkat
dapat dilakukan dengan melihat ada signifikansi seluruh variabel bebas (X1 X2
tidaknya pola tertentu pada grafik scatter dan X3) terhadap variabel terikat (Y).
plot antara SRESID dan ZPRED dengan Kriteria Kinerja Pegawai pada tingkat
dasar analisis (1) jika ada pola tertentu, signifikansi 95% adalah :
seperti titik-titik yang ada membentuk pola Jika F hitung ≥ F tabel, maka menerima H0
tertentu yang teratur (bergelombang, atau menolak Ha
melebar, kemudian menyempit), maka Jika F hitung < F tabel, maka menolak H0
mengindikasikan telah terjadi atau menerima Ha
heteroskedastisitas; (2) Jika tidak ada pola H04 : Personal Knowledge, Job Prosedure
yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan Technology tidak berpengaruh
dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka terhadap Kinerja Pegawai pada
tidak terjadi heteroskedastisitas. Dinas Sosial Aceh
Ha4 : Personal Knowledge, Job Prosedure
dan Technology berpengaruh
3.7. Rancangan Pengujian Hipotesis
terhadap Kinerja Pegawai pada
3.7.1 Uji t Dinas Sosial Aceh
Digunakan untuk menguji tingkat
signifikan Personal Knowledge dan Job
Prosedure dan Technology secara
individual terhadap Kinerja Pegawai pada
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
kelamin, pendidikan terakhir dan lama
4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian bekerja.
Dinas Sosial Provinsi Aceh adalah Karakteristik berdasarkan
perangkat daerah sebagai unsur pelaksana Pendidikan terakhir dapat dijelaskan yang
Pemerintah Aceh yang memiliki tugas berpendidikan terakhir SLTA yaitu
melaksanakan tugas umum pemerintahan sebanyak 4 pegawai atau 6,3%, yang
Aceh di bidang Kesejahteraan Sosial Dinas berpendidikan terakhir Diploma yaitu
Sosial Provinsi Aceh seperti dibidang sebanyak 12 pegawai atau 19%, yang
kesejahteraan pemberdayaan, bantuan dan berpendidikan terakhir sarjana yaitu
rehabilitasi sosial sesuai dengan peraturan sebanyak 41 pegawai atau 65,1%, dan
perundang-undangan yang berlaku”. Visi yang berpendidikan terakhir Pasca sarjana
Dinas Sosial Aceh yaitu terwujudnya sebanyak 6 pegawai atau 9,5%.
Masyarakat Aceh yang bermartabat dan Mengenai tingkat pendapatan
berkesejahteraan sosial. Sedangkan misinya responden dapat dijelaskan bahwa sebanyak
yaitu 11 pegawai atau 17,5% dengan pendapatan
1. Meningkat akses pelayanan sosial bagi perbulan sebesar Rp. 2.600.000 - Rp.
penyandang masalah kesejahteraan 4.000.000, sebanyak 29 pegawai atau 46%
sosial (PMKS) guna menjamin dengan pendapatan sebesar Rp. 4.100.000 -
pemenuhan kebutuhan dasar, Rp. 5.500.000 dan sebanyak 23 pegawai
pemberdayaan sosial dan jaminan atau 36,5% dengan pendapatan di atas Rp
kesejahteraan sosial. 5.500.000.
2. Meningkatkan profesionalisme dalam
penyelengaraan pembangunan 4.3. Hasil Pengujian Data
kesejahteraan sosial meliputi; 4.3.1. Pengujian Instrumen
pemberdayaan, rehabilitasi, 4.3.1.2. Uji Reliabilitas Instrumen
perlindungan dan jaminan sosial. Pengujian Reliabilitas dilakukan
3. Meningkatkan dan melestarikan nilai- dengan internal consistency atau derajat
nilai kepahlawanan, kejuangan, ketepatan jawaban. Untuk pengujian ini
keperintisan dan kesetiakawanan sosial digunakan Statistical Packaged for Social
serta kemitraan dalam penyelenggaraan Sciences (SPSS). Setelah melakukan
usaha-usaha kesejahteraan sosial bagi pengujian reliabilitas untuk mengetahui
PMKS. konsistensi hasil sebuah jawaban tentang
tanggapan responden. Untuk melakukan
4.2 Karakteristik Responden pengujian reliabilitas penulis menggunakan
Responden yang penulis jadikan program SPSS. Hasil Uji Reliabilitas dapat
sampel dalam penelitian memiliki dilihat pada tabel berikut:
karakteristik berdasarkan Usia, jenis
Tabel IV.3
Uji Reliabilitas variabel penelitian (Alpha)
Nilai
No Variabel Item Variabel Kehandalan
Alpha
1. Kinerja Pegawai (Y) 5 0,729 Handal
2. Personal Knowledge (X1) 4 0,738 Handal
3. Job Procedure (X2) 3 0,733 Handal
4. Technology (X3) 4 0,865 Handal
Sumber : data diolah 2019
Hasil uji Reliabilitas dapat dilihat alpa reliabilitas yang baik adalah yang
dari nilai cronbach Alpha, nilai cronbach makin mendekati 1, Reliabilitas yang
kurang dari 0,60 adalah kurang baik, 4.3.2.2 Uji Multikolinearitas
sedangkan lebih dari 0,60 dapat diterima Uji multikolinearitas bertujuan
dan reliabilitas dengan cronbach alpha 0,80 untuk menguji apakah pada model regresi
atau diatasnya adalah baik. berdasarkan ditemukan adanya korelasi antar variabel
pengujian reliabilitas dari instrumen, independen. Jika terjadi korelasi, maka
diketahui bahwa hasil pengujian variabel terdapat masalah multikolinearitas. Pada
Kinerja Pegawai, Personal Knowledge, Job model regresi yang baik tidak terjadi
Procedure dan Technology seluruhnya korelasi diantara variabel independen.
adalah reliabel karena melebihi dari 0,60. Untuk uji multikolinearitas pada penelitian
ini adalah melihat nilai Variance Inflation
Factor (VIF).

Tabel IV.4
Hasil Uji Multikolinearitas
Variabel Bebas Toleransi VIF Keterangan
Personal Knowledge (X1) 0,882 1,134 Non Multikolinieritas
Job Procedure (X2) 0,941 1,063 Non Multikolinieritas
Technology (X3) 0,901 1,110 Non Multikolinieritas
Sumber: Hasil Penelitian, 2019 (Data diolah)
Dari Tabel IV.4 diatas dapat
menunjukkan bahwa variabel independen 4.5 Pembahasan
memiliki nilai Tolerance yang kurang dari 4.5.1 Pengujian Hipotesis
0,10 berarti lebih korelasi antara variabel Hipotesis menyatakan bahwa faktor-
independen. Hasil perhitungan nilai faktor Personal Knowledge (X1), Job
Variance Inflation Factor (VIF) juga Procedure (X2) dan Technology (X3)
menunjukan hal yang sama bahwa variabel berpengaruh terhadap Kinerja Pegawai Pada
independen memiliki nilai VIF kurang dari Dinas Sosial Aceh. Model yang digunakan
10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada untuk menduga pengaruh tersebut adalah:
multikolonieritas antar variabel independen
dalam model regresi pada penelitian ini.

Tabel IV.9
Pengaruh variabel bebas terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Sosial Aceh.
Nama variabel B Std thitung ttabel Sig.
Error
Konstanta 0,590 0,225 2,619 2,001 0,011
Personal Knowledge (X1) 0,135 0,056 2,410 2,001 0,014
Job Procedure (X2) 0,748 0,045 16,681 2,001 0,000
Technology (X3) 0,072 0,036 2,021 -2,001 0,040
Sumber: Hasil Penelitian,2019 (Data diolah)
Dari persamaan regresi di atas dapat
Berdasarkan hasil ouput komputer diketahui hasil penelitian sebagai berikut
melalui program SPSS seperti terlihat tabel 1) Koefesien Regresi (β )
di atas, maka diperoleh persamaan regresi Dalam penelitian nilai konstanta
berganda sebagai berikut, adalah 0,590 artinya bila mana
Y = 0,590 + 0,135X1 + 0,748X2 + Personal Knowledge (X1), Job
0,045X3 Procedure (X2) dan Technology
(X3), dianggap konstan, maka
Kinerja Pegawai pada Dinas Sosial Dinas Sosial Aceh. sebesar 7,2%
Aceh, adalah sebesar 0,590 pada dengan asumsi variabel Personal
satuan skala likert Knowledge (X1) dan Job Procedure
Koefisien regresi Personal (X2), dianggap konstan.
Knowledge (X1) sebesar 0,135. Berdasarkan hasil analisis diatas
Artinya setiap 100% perubahan dapat diketahui bahwa dari ke tiga
dalam variabel Personal Knowledge variabel yang diteliti bahwa variabel
akan meningkatkan Kinerja Pegawai Job Procedure mempunyai pengaruh
dominan dalam meningkatkan Kinerja
pada Dinas Sosial Aceh sebesar
Pegawai Pada Dinas Sosial Aceh,
13,5% dengan asumsi variabel Job karena diperoleh koefisien regresi
Procedure (X2) dan Technology sebesar 74,8%
(X3) dianggap konstan. 2) Koefisien Korelasi (R) dan Determinasi
Koefisien regresi Job Procedure
(X2) sebesar 0,748. Artinya setiap
Untuk mengetahui seberapa besar
100 % perubahan dalam variabel
kenaikan suatu linier dapat dijelaskan
Job Procedure secara relatif akan
melalui hubungan antara veriabel-
meningkatkan Kinerja Pegawai pada
variabel (korelasi). Jika seluruh nilai
Dinas Sosial Aceh sebesar 74,8%
dari variabel-variabel tersebut dapat
dengan asumsi variabel Personal
memenuhi suatu persamaan dengan
Knowledge (X1), dan Technology
benar, maka dapat dikatakan terdapat
(X3) dianggap konstan
korelasi yang sempurna dalam model
Koefisien regresi Technology (X3)
analisis ini. Dari output SPSS dapat
sebesar 0,072. Artinya setiap 100%
diketahui tingkat hubungan variabel
perubahan dalam variabel
Technology secara relatif akan bebas dengan variabel terikat antara
meningkatkan Kinerja Pegawai pada lain:
Tabel IV.10
Model Summary
Adjusted R
Model R R Square Square Std. Error of the Estimate
a
1 ,919 ,845 ,837 ,18162
a. Predictors: (Constant), Technology (X3), Job Procedure (X2), Personal
Knowledge (X1)
Berdasarkan dari output komputer Pegawai pada Dinas Sosial Aceh) dapat
diatas maka diperoleh koefisien korelasi dijelaskan oleh perubahan-perubahan
dalam penelitian diperoleh nilai sebesar Personal Knowledge (X1), Job Procedure
0,919 dimana dengan nilai tersebut terdapat (X2) dan Technology (X3). Sedangkan
hubungan antara variabel bebas dengan selebihnya sebesar 16,3% dijelaskan oleh
variabel terikat adalah sebesar 91,9%. faktor-faktor lain diluar tiga variabel seperti
Artinya faktor Personal Knowledge (X1), pengalaman kerja, kemampuan kerja dan
Job Procedure (X2), dan Technology (X3) kompetensi
mempunyai hubungan yang sangat kuat
terhadap Kinerja Pegawai pada Dinas 4.5.2. Uji Simultan ( uji F )
Sosial Aceh. Untuk menguji pengaruh Personal
Sementara itu koefisien determinasi Knowledge, Job Procedure dan Technology
yang diperoleh dengan nilai sebesar 0,837 secara simultan terhadap Kinerja Pegawai
artinya bahwa sebesar 83,7% perubahan- pada Dinas Sosial Aceh. digunakan uji
perubahan dalam variabel terikat (Kinerja Statistik F (uji F). Apabila nilai Fhitung >
nilai Ftabel , maka Ho ditolak dan Ha
diterima. Sebaliknya apabila nilai Fhitung < ditolak. Hasil uji secara parsial dapat dilihat
nilai Ftalel , maka Ho diterima dan Ha pada tabel berikut:

Tabel IV.11
ANOVAa
Sum of Mean
Model Squares df Square Fhitung Ftabel Sig.
1 Regression 10,611 3 3,537 107,225 2,764 ,000b
Residual 1,946 59 ,033
Total 12,557 62
a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai(Y)
b. Predictors: (Constant), Technology (X3), Job Procedure (X2), Personal
Knowledge (X1)
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh IV.9 nilai thitung (2,410) lebih besar dari
nilai Fhitung sebesar 107,225 dengan ttabel (2,001), maka keputusannya adalah
signifikasi 0,000, sedangkan Ftable pada menolak H0 dan menerima Ha. Dari
tingkat kepercayaan (confidence interval) hasil uji signifikansi secara parsial
95% atau α = 0,05 adalah 2,764. Dengan bahwa terdapat pengaruh dan signifikan
membandingkan nilai Fhitung dengan Ftable , antara Personal Knowledge terhadap
maka Fhitung (107,225) lebih besar dari Ftable Kinerja Pegawai pada Dinas Sosial
(2,764). Keputusannya adalah H0 ditolak Aceh, artinya Personal Knowledge
dan Ha diterima, artinya secara simultan berpengaruh terhadap Kinerja Pegawai
variabel (X1), Job Procedure (X2) dan Pada Dinas Sosial Aceh.
Technology (X3) berpengaruh sangat nyata
(high significant) terhadap Kinerja Pegawai 2. Job Procedure (X2)
Pada Dinas Sosial Aceh. Pengaruh Job Procedure terhadap
variabel Kinerja Pegawai(Y) secara
4.5.3. Uji Parsial ( uji t ) parsial dapat dilihat pada Tabel IV.9
Untuk menguji pengaruh Personal nilai thitung (16,681) lebih besar dari nilai
Knowledge, Job Procedure dan ttabel (2,001) nilai thitung > nilai ttabel,
Technology terhadap Kinerja Pegawai pada maka keputusannya adalah menolak Ha
Dinas Sosial Aceh, digunakan uji Statistik t dan menerima H0. Dari hasil uji
(uji t). Apabila nilai thitung > nilai ttabel, maka signifikansi secara parsial bahwa Job
H0 ditolak dan Ha diterima, sebaliknya Procedure berpengaruh terhadap
apabila nilai thitung < nilai ttabel , maka H0 Kinerja Pegawai pada Dinas Sosial
diterima dan Ha ditolak. Hasil pengujian Aceh.
hipotesis secara parsial dapat dilihat pada 3. Technology (X3 )
Tabel IV.9. Dapat ketahui besarnya nilai Pengaruh Technology terhadap variabel
thitung dari setiap variabel independen dalam Kinerja Pegawai (Y) secara parsial
penelitian ini. Nilai t hitung dari setiap dapat dilihat pada Tabel IV.9 nilai thitung
variabel independen akan dibandingkan sebesar 2,021 sedangkan nilai ttabel
dengan nilai t tabel dengan menggunakan pada tingkat kepercayaan 95% adalah
tingkat kepercayaan (confidence interval) 2,001. oleh karena thitung (2,021 ) lebih
95% atau α = 0,05. besar dari ttabel (2,001) maka menolak Ha
1. Personal Knowledge (X1) dan merima Ha. Artinya faktor
Pengaruh Personal Knowledge (X1) Technology berpengaruh terhadap
terhadap variabel Kinerja Pegawai (Y) Kinerja Pegawai pada Dinas Sosial
secara parsial dapat dilihat pada Tabel Aceh.
4.5.4. Implikasi Hasil Penelitian yaitu kinerja pegawai. Dari hasil penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang dapat diketahui bahwa usaha yang
telah dilakukan menunjukkan bahwa dilakukan oleh Dinas Sosial Aceh mampu
Personal Knowledge, Job Procedure dan meningkatkan kinerja pegawai seperti
Technology berpengaruh terhadap terhadap secara rata-rata pengetahuan yang dimiliki
Kinerja Pegawai pada Dinas Sosial Aceh oleh pegawai Dinas Sosial Aceh sudah
baik secara parsial maupun secara baik yaitu dari segi personal knowledge,
simultan. Artinya penelitian ini sama kemampuan yang dimiliki oleh pegawai
dengan hasil penelitian sebelumnya yaitu sudah sesuai dengan jabatan pegawai dan
penelitian dari Saputro (2016), Abdullah pegawai Dinas Sosial Aceh tetap
(2017) dan Iskandar (2018) karena variabel mempertahankan tingkat pengetahuan yang
independen yang diteliti sama-sama dimiliki.
berpengaruh terhadap variabel dependen

KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan kepada pegawai Dinas Sosial Acehdi
Berdasarkan hasil pengujian, sebagai berikut:
pengelohan, dan analisis data yang telah 1. Dapat menyelesaikan tugas dengan
dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan target yang telah ditentukan serta dapat
sebagai berikut : bertanggungjawab dengan semua tugas
1. Personal Knowledge berpengaruh yang diberikan dan tidak terpengaruh
terhadap Kinerja Pegawai pada Dinas dengan masalah diluar dalam
Sosial Aceh. menyelesaikan tugas di kantor
2. Job Procedure berpengaruh terhadap 2. Dapat meningkatkan pencapaian kerja
Kinerja Pegawai pada Dinas Sosial serta selalu ikut dalam organisasi yang
Aceh. diadakan oleh kantor
3. Technology berpengaruh terhadap 3. Dapat meningkatkan kemampuan diri
Kinerja Pegawai pada Dinas Sosial
serta tidak mempermasalahkan beban
Aceh.
4. Personal Knowledge, Job Procedure kerja yang dirasakan sebelum berusaha
dan Technology secara simultan semaksimal mungkin dalam pencapaian
terhadap Kinerja Pegawai pada Dinas kerja
Sosial Aceh. Untuk penelitian selanjutnya agar tidak
hanya meneliti variabel Personal
5.2 Saran Knowledge, Job Procedure dan Technology
Berdasarkan hasil penelitian maka tapi juga meneliti variabel lainnya seperti
penulis ingin menyampaikan beberapa saran loyalitas pegawai, kompetensi, motivasi
pegawai, pengalaman kerja dan lainnya.

DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Dudung. (2017). Analisis Arikunto, Suharsimi. (2014).Prosedur
Pengaruh Faktor-Faktor Knowledge Penelitian Suatu Pendekatan
Management Terhadap Kinerja Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Karyawan Perumda Bpr Djaya, Y. (2018). Pengaruh Faktor-Faktor
Majalengka. Jurnal Ilmiah Knowledge Management Yang
Manajemen & Akuntansi Vol.1, No.1 Berpengaruh Terhadap Kinerja
Tenaga Kependidikan Universitas
Hasanuddin. Jurnal Fakultas Mulyadi. (2014). Auditing. Jakarta:
Ekonomi Universitas Hasanuddin Salemba Empat.
Endriana, Yuni. (2014). Pengaruh Munandar, Ashar Sunyoto. (2014).
Knowledge Management dan Psikologi Industri dan Organisasi.
Strategic Partner Human Resources Jakarta : Universitas Indonesia (UI-
terhadap Perencanaan Strategik dan Press).
Kinerja Organisasi. Tesis Fakultas Nihayah, Anisatin (2015) Pengaruh Sumber
Ilmu Administrasi Universitas Daya Manusia, Pemanfaatan
Brawijaya. Teknologi Informasi, Pengendalian
Hasibuan, Malayu S.P. (2014). Manajemen Internal Terhadap Ketepatwaktuan
Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi. Dan Keterandalan Pelaporan
Jakarta: Bumi Aksara Keuangan Pemerintah Daerah
Ikramawati (2016) Pengaruh Knowledge (Studi Empiris pada DPPKAD Eks
Management Terhadap Kinerja Karesidenan Pati). Skripsi Fakultas
Ekonomi Dan Bisnis Universitas
Karyawan (Studi pada PT. Kumala
Muhammadiyah Surakarta
Motor Sejahtera Abadi Kendari). Nisa, R.C. (2016). Pengaruh Manajemen
Skripsi Jurusan Manajemen Fakultas Talenta Dan Manajemen
Ekonomi Dan Bisnis Universitas Pengetahuan Terhadap Kinerja
Halu Oleo Kendari. Karyawan (Studi pada Karyawan
Irawan, Bambang (2014) Pengaruh PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa
Kemampuan Kerja Dan Motivasi Timur, Surabaya). Jurnal
Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 39
Pada Dinas Perhubungan No.2.
Komunikasi Dan Informatika Nisak, Fahrun. (2015). Pengaruh
Kabupaten Kutai Timur. Jurnal Pengetahuan, Keterampilan, Konsep
Manajemen Universitas Diri Dan Karakteristik Pribadi
Mulawarman Samarinda Terhadap Kinerja Staf Pada SMK N
Iskandar , A. (2018). Pengaruh Personal Sekota Pekalongan. Skripsi Jurusan
Knowledge, Job Procedure Dan Pendidikan Ekonomi Fakultas
Technology Terhadap Kinerja Ekonomi Universitas Negeri
Pegawai Organisasi Publik. Jurnal Semarang.
Riset Manajemen Sains Indonesia Robbins, Stephen. P. & Timothy, A. Judge.
(JRMSI) Vol 9, No. 2 (2014). Perilaku Organisasi.
Kusuma, F.S.D dan Devie. (2013). Analisis Jakarta. Salemba Empat.
Pengaruh Knowledge Management Saputro, H. D. (2016). Pengaruh Personal
Terhadap Keunggulan Bersaing Dan Knowledge, Job Procedure dan
Kinerja Perusahaan. Jurnal Business Technology Terhadap Kinerja
Accounting Review, Vol. 1, No. 2 Karyawan Pada PT.Techno Multi
Lestari, P. S. (2018). Pengaruh Personal Utama. Skripsi Program Studi
Knowledge, Job Procedure Dan Manajemen Fakultas Ekonomi Dan
Teknologi Terhadap Kinerja Bisnis Universitas Komputer
Karyawan (Studi Kasus Penerapan Indonesia Bandung
Knowledge Management pada PT. Sedarmayanti dan Hidayat, Syarifudin.
Nasmoco Karangjati Motor). Jurnal (2014). Metodologi Penelitian.
Universitas Diponegoro, Vol. 1, Mandar Maju, Bandung.
No.1 Sedarmayanti. (2014). Sumber Daya
Mangkunegara AA. Anwar Prabu. (2014). Manusia dan Produktivitas Kerja.
Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: Bandung: CV Mandar Maju.
rafika ADITAMA.
Sendow (2016) Pengaruh Knowledge Keadilan Kompensasi Terhadap
Management, Skill Dan Attitude Kepuasan Kerja Di Perusahaan X.
Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Jurusan Teknik Industri, Fakultas
Pada PT. Bank Sulutgo Kantor Pusat Teknologi Industri, Universitas
Di Manado). Jurnal Manajemen Islam Indonesia,).
Silvianita, Anita. (2016). Pengaruh Syahrani (2014). Analisis Kinerja Aparatur
Knowledge Sharing Terhadap Pada Dinas Pertambangan Dan
Kinerja Organisasi Pada Badan Energi Kabupaten Nunukan. Journal
Lingkungan Hidup Provinsi Administrative Reform, 2014, 2 (3):
Sumatera Utara. Jurnal e- 1624-1636
Proceeding of Management : Vol.3, Thompson. R. L. (2014). “Task –
No.2. Technology and Individual
Simamora, Henry. (2013). Manajemen Performance”. Mis Quarterly
Sumber Daya Manusia. Jakarta : Tobing, Paul L. (2014). Knowledge
STIE YKPN. Management : Konsep, Arsitektur
Simamora, Henry. (2014). Manajemen dan Implementasi. Yogyakarta :
Sumber Daya Manusia. Jakarta : Graha Ilmu.
STIE YKPN. Trisaputra, A. (2014). Pengaruh
Soimah, Siti (2014) Pengaruh Kapasitas Pemanfaatan Teknologi Informasi
Sumber Daya Manusia, dan Pengawasan Ketepatwaktuan
Pemanfaatan Teknologi Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintah
Dan Sistem Pengendalian Intern Daerh (Studi Empiris pada SKPD
Pemerintah Terhadap Kualitas Pemerintah Provinsi Sumatera
Laporan Keuangan Pemerintah Barat). Skripsi, Fakultas Ekonomi
Daerah Kabupaten Bengkulu Utara. Universitas Negeri Padang.
Skripsi Universitas Bengkulu Widodo. (2014). Pengaruh Knowledge
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Management, Kompetensi Dan
Jurusan Akuntansi Motivasi Terhadap Kinerja
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Karyawan (Studi pada PT. Armada
Kuantitatif Kualitatif dan R&B. Tran’s Oil Bengkulu). Jurnal
Bandung: Alfabeta. Manajemen.
Suhartini (2016) Pengaruh Pengetahuan, Winardi, J. (2014). Motivasi dan
Keterampilan Dan Kemampuan Permotivasian . Jakarta : Raja
Karyawan Terhadap Kinerja Grafindo Persada.
Karyawan (Studi Pada Industri Yulius, S. (2014) Pengaruh Kemampuan
Kerajinan Kulit di Manding, Bantul, Dan Motivasi Terhadap Kinerja
Yogyakarta). Jurnal Manajemen Pegawai Bagian Sekretariat Di
Vol. 1, No. 2 Dinas Pekerjaan Umum Provinsi
Suhartini, Yati. (2015). Pengaruh Bengkulu. Jurnal Manajemen
Universitas Bengkulu
Pengetahuan, Keterampilan Dan
Yusriadi. (2014). Pengaruh Kompetensi
Kemampuan Karyawan Terhadap Pedagogik Guru terhadap Hasil
Kinerja Karyawan (Studi Pada Belajar Siswa pada Mata Pelajaran
Industri Kerajinan Kulit di Ekonomi di Madrasah Aliyah
Manding, Bantul, Pompanua Kabupaten Bone. Skripsi
Yogyakarta).Universitas PGRI Tidak Diterbitkan. Makassar: UNM
Yogyakarta Makassar
Supranto. (2014).Statistik Teori dan Armstrong, Michael. (2014). Strategic
Aplikasi, Jakarta: Erlangga Human Resource Management : a
Sutrisno, Wahyudi. (2014).Pengaruh
Persepsi Karyawan Tentang
Guide to Action. 4th Edition. United Kabupaten Pati. Jurnal Visi
Kingdom : Kogan Page. Ekonomi, No. 2, Vol. 2.
Renny, Aprilliyani. (2017). Pengaruh Ali, S. (2017). Pengaruh Knowledge
Kepemimpinan Kepala Sekolah, Management Terhadap Kinerja
Disiplin, Dan Pemanfaatan Sarana Karyawan: Studi Empiris Pada PT.
Prasarana Terhadap Kinerja Guru SMS Kabupaten Kotawaringin
Smk Cordova Margoyoso Timur. Jurnal Manajemen Vol. 12
No. 1

Anda mungkin juga menyukai