Anda di halaman 1dari 7

Prosiding Seminar Nasional Ekonomi dan Bisnis ke-II 22-23 Oktober 2022

Fakultas Ekonomi Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai


Dengan tema “Peran Leadership dalam perspektif Good Governance di Era 5.0”

Analisis Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia Dan


Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai
(Studi Kasus : Inspektorat Provinsi Lampung)

Andi Fathi1, Epi Parela1, Trisnowati Josiah1*


1
Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai, Lampung, Indonesia
*Correspondence:trisnowatij@gmail.com

Abstrak.
Sumber daya manusia mempunyai peranan penting bagi organisasi karena sumber daya manusia sebagai
pengelola sistem, agar sistem ini tetap berjalan, tentu dalam pengelolaannya harus memperhatikan aspek-aspek
penting seperti kompetensi, disiplin, pendidikan dan latihan serta tingkat kenyamanan bekerja sehingga pegawai
yang bersangkutan dapat terdorong untuk memberikan segala kemampuan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh
organisasi. Kompetensi adalah kemampuan seorang pegawai dalam melaksanakan tugas. Disiplin kerja adalah
perilaku dalam mematuhi suatu aturan. Kinerja adalah hasil kerja baik secara kualitas maupun kuantitas. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompetensi SDM dan disiplin kerja terhadap kinerja pegawai pada
Inspektorat Provinsi Lampung. Penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian
ini menggunakan 31 responden penelitian. Analisis data yang digunakan yaitu analisis regresi linier berganda.
Ada tiga variabel dalam penelitian ini yaitu: 2 (dua) variabel bebas (X1 dan X2) dan 1 (satu) variabel terikat dimana
kompetensi SDM (X1) dan disiplin kerja (X2) sebagai variabel bebas dan kinerja pegawai (Y) sebagai variabel
terikat. Dari hasil pengolahan data telah berhasil ditemukan jawaban hipotesis yakni sebagai berikut; terdapat
pengaruh kompetensi (X1) terhadap kinerja pegawai (Y), dengan tingkat pengaruh sebesar 96,6 persen, terdapat
pengaruh disiplin kerja (X2) terhadap kinerja pegawai (Y) dengan tingkat pengaruh sebesar 98,4 persen dan
kompetensi (X1) dan disiplin kerja (X2) secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja pegawai (Y), dengan
tingkat pengaruh sebesar 98,5 persen.

Kata kunci: Kompetensi SDM, Disiplin kerja, Kinerja pegawai

Abstract.
Human resources have an important role for organizations because human resources as system managers, so that
this system continues to run, of course in its management must pay attention to important aspects such as
competence, discipline, education and training as well as the level of work comfort so that the employees
concerned can be encouraged to work. provide all capabilities in accordance with the needs of the organization.
Competence is the ability of an employee in carrying out tasks. Work discipline is behavior in obeying a rule.
Performance is the result of work both in quality and quantity. This study aims to determine the effect of HR
competence and work discipline on employee performance at the Lampung Provincial Inspectorate. The research
carried out is descriptive quantitative research. This study used 31 research respondents. Analysis of the data
used is multiple linear regression analysis. There are three variables in this study, namely: 2 (two) independent
variables (X1 and X2) and 1 (one) dependent variable where HR competence (X1) and work discipline (X2) are
independent variables and employee performance (Y) is the dependent variable. . From the results of data
processing, it has been found that the answers to the hypothesis are as follows; there is an influence of competence
(X1) on employee performance (Y), with a level of influence of 96.6 percent, there is an influence of work discipline
(X2) on employee performance (Y) with a level of influence of 98.4 percent and competence (X1) and discipline
work (X2) jointly affect employee performance (Y), with an influence level of 98.5 percent.

Keywords: Human Resource, Competence, Discipline, Performance

PENDAHULUAN negara khususnya Pegawai Negeri Sipil


(PNS). Karena itu, dalam rangka pencapaian
Kelancaran penyelenggaraan tugas tujuan pembangunan nasional yakni
pemerintah dan pembangunan nasional sangat mewujudkan masyarakat madani dan taat
tergantung pada kesempurnaan aparatur hukum, berperadaban modern, demokratis,

- 81 -
Prosiding Seminar Nasional Ekonomi dan Bisnis ke-II
Andi Fathi, Epi Parela, Trisnowati Josiah

makmur, adil, dan bermoral tinggi, diperlukan dengan kata lain kompetensi yang dimiliki
Pegawai Negeri Sipil yang merupakan unsur indivivual dapat mendukung sistem kerja
aparatur negara yang bertugas sebagai abdi berdasarkan tim.
negara dan abdi masyarakat. Pegawai Negeri Penentuan tingkat kompetensi yang
Sipil berkedudukan sebagai unsur aparatur berbasis SDM dibutuhkan agar dapat
Negara yang bertugas untuk memberikan mengetahui tingkat prestasi atau kinerja yang
pelayanan kepada masyarakat secara diharapkan untuk kategori baik atau rata-rata.
professional, jujur, adil dan merata dalam Penentuan kompetensi yang dibutuhkan
penyelenggaraan tugas negara, pemerintah tentunya akan dapat dijadikan sebagai dasar
dan pembangunan kepada masyarakat dengan bagi evaluasi kinerja kerja. Kompetensi selalu
dilandasi kesetiaan dan ketaatan kepada mengandung maksud atau tujuan, yang
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. merupakan dorongan motif atau trait yang
Pelaksanaan tugas dengan baik, menyebabkan suatu tindakan atau
diperlukan pembinaan pegawai diarahkan memperoleh suatu hasil yakni kinerja
untuk meningkatkan kualitas sumber daya karyawan.
manusia agar memiliki sikap dan perilaku Sumber daya manusia merupakan salah
yang berintikan pengabdian, kejujuran, satu sumber daya yang ada dalam suatu
tanggung jawab, disiplin serta wibawa perusahaan/organisasi disamping sumber
sehingga dapat memberikan pelayanan sesuai daya yang lain, misalnya modal, material,
tuntutan perkembangan masyarakat. SDM mesin dan teknologi. Dewasa ini semakin
mempunyai peranan penting bagi organisasi disadari oleh banyak pihak bahwa dalam
karena sumber daya manusia sebagai menjalankan roda suatu organisasi, manusia
pengelola sistem, agar sistem ini tetap merupakan unsur terpenting. Hal ini karena
berjalan, tentu dalam pengelolaannya harus manusialah yang mengelola sumber daya
memperhatikan aspek-aspek penting seperti. lainnya yang ada dalam
Kompetensi merupakan suatu perusahaan/organisasi, sehingga menjadi
kemampuan untuk melaksanakan atau bermanfaat dan tanpa adanya sumber daya
melakukan suatu pekerjaan atau tugas yang manusia maka sumber daya lainnya menjadi
dilandasi atas keterampilan dan pengetahuan tidak berarti. Mengingat bahwa sumber daya
serta didukung oleh sikap kerja yang dituntut manusia merupakan unsur terpenting, maka
oleh pekerjaan tersebut. Dengan demikian, pemeliharaan hubungan yang kontinyu dan
kompetensi menunjukkan keterampilan serasi denga
danpengetahuan yang dicirikan oleh Selain kompetensi SDM, disiplin kerja
profesionalisme dalam suatu bidang tertentu juga merupakan salah satu faktor penting
sebagai sesuatu yang terpenting atau sebagai dalam mencapai tujuan organisasi. Mengisi
unggulan bidang tersebut. daftar hadir bukanlah jaminan bahwa pegawai
Pengembangan SDM berbasis akan bekerja dengan bersungguh-sungguh,
kompetensi dilakukan agar dapat memberikan karena bisa saja pada saat penyelia tidak
hasil yang sesuai dengan tujuan dan sasaran berada di tempat kerja para pegawai justru
organisasi dengan standar kinerja yang telah memanfaatkan waktu tersebut untuk
di tetapkan. Kompetensi menyangkut bersantai-santai. Suasana yang kurang
kewenangan setiap individu untuk melakukan kondusif, kurang perhatian atasan, tidak
tugas atau mengambil keputusan sesuai adanya penghargaan prestasi kerja, atau tidak
dengan perannya dalam organisasi yang adanya komunikasi yang baik dapat
relevan dengan keahlian, pengetahuan, dan memberikan pengaruh yang buruk terhadap
kemampuan yang dimiliki. Kompetensi yang kompetensi sumber daya manusia pegawai.
dimiliki karyawan secara individual harus Tercapainya tingkat kinerja yang tinggi
mampu mendukung pelaksanaan strategi tidak semata-mata disebabkan oleh gaji yang
organisasi dan mampu mendukung setiap tinggi, pemberian bonus akhir tahun, dan
perubahan yang dilakukan manajemen, fasilitas kerja yang cukup, akan tetapi dapat

Analisis Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia Dan Disiplin Kerja... | 82


Prosiding Seminar Nasional Ekonomi dan Bisnis ke-II
Andi Fathi, Epi Parela, Trisnowati Josiah

pula oleh hal-hal lain yang bisa menambah sikap, nilai, perilaku dan karakteristik
semangat atau gairah kerja pegawai seperti seseorang yang diperlukan untuk
melalui pengembangan sumber daya melaksanakan pekerjaan tertentu dengan
manusia. Disiplin ini tidak hanya dilihat dari tingkat kesuksesan secara optimal.
absensi saja tetapi juga dapat dilihat dari sikap Sudarmanto (2009) mengatakan bahwa
terhadap pekerjaan. Seorang pegawai yang kompetensi merupakan pengetahuan,
mempunyai disiplin tinggi akan selalu keahlian dan kemampuan yang dimiliki
menyelesaikan pekerjaannya dengan baik seserang, yang menjadi bagian dari dirinya,
walaupun tidak ada yang mengawasi. sehingga dia bisa menjalankan penampilan
Berdasarkan pengamatan peneliti selama kognisi, afeksi, dan perilaku psikomotorik
ini, keadaan yang terjadi pada Inspektorat tertentu. Wibowo (2017) mengatakan
Provinsi Lampung dapat dikategorikan masih kompetensi adalah suatu kemampuan untuk
rendah hal ini dapat dilihat pada rata-rata melaksanakan atau melakukan suatu
kehadiran pegawai yang tidak tepat pada pekerjaan atau tugas yang dilandasi atas
waktu yang telah ditetapkan dan mengakhiri keterampilan dan pengetahuan serta didukung
pekerjaan sebelum waktu yang telah oleh sikap kerja yang dituntut oleh pekerjaan
ditetapkan pula. Tingginya absensi pegawai tersebut. Dengan demikian, kompetensi
berfluktuasi mengakibatkan masih ada menunjukkan keterampilan atau pengetahuan
pekerjaan yang tidak dapat selesai tepat pada yang dicirikan oleh profesionalisme dalam
waktunya. Tingkat absensi yang tinggi juga suatu bidang tertentu sebagai sesuatu yang
menunjukkan keadaan dimana semangat dan terpenting, sebagai unggulan bidang tersebut.
kegairahan kerja pegawai terindikasi rendah Menurut Handoko (2017: 135), disiplin
sehingga mempengaruhi prestasi kerja. adalah sikap dari seseorang atau kelompok
Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil orang yang senantiasa berkehendak untuk
diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 94 mengikuti atau mematuhi segala aturan atau
Tahun 2021. Dalam Peraturan Disiplin PNS keputusan yang ditetapkan. Sedangkan
diatur ketentuan-ketentuan mengenai: menurut Hasibuan (2017: 97) disiplin kerja
Kewajiban, larangan, Hukuman disiplin, adalah sikap mental yang tercermin dalam
Pejabat yang berwenang menghukum, perbuatan atau tingkah laku seseorang,
Penjatuhan hukuman disiplin, Keberatan atas kelompok masyarakat berupa ketaatan
hukuman disiplin, berlakunya keputusan (obedience) terhadap peraturan, norma yang
hukuman disiplin. Dengan adanya peraturan berlaku dalam masyrarakat.
tersebut setiap pegawai negeri sipil wajib Dari beberapa pendapat itu dapat
mentaati segala peraturan tersebut, namun disimpulkan bahwa disiplin kerja adalah sikap
pada kenyataannya banyak pegawai negeri ketaatan dan kesetiaan seseorang atau
sipil, khususnya pegawai yang melakukan sekelompok orang terhadap peraturan tertulis
pelanggaran disiplin diantaranya dalam atau tidak tertulis yang tercermin dalam
bentuk ketidak tepatan waktu datang dan bentuk tingkah laku dan perbuatan pada suatu
pulang kerja, pelanggaran terhadap organisasi untuk mencapai suatu tujuan
pelaksanaana tugas dan tidak mentaati tertentu.
peraturan yang berlaku. Tujuan disiplin baik kolektif maupun
Menurut Edison (2016), kompetensi perorangan yang sebenarnya adalah untuk
adalah kemampuan individu untuk mengarahkan tingkah laku pada realita yang
melaksanakan suatu pekerjaan dengan benar harmonis. Untuk menciptakan kondisi
dan memiliki keunggulan yang didasarkan tersebut, terlebih dahulu harus diwujudkan
pada hal- hal yang menyangkut pengetahuan keselerasan antara hak dan kewajiban
(knowledge), keahlian (skill), dan sikap pegawai.alah sesuatu yang menimbulkan
(attitude). Menurut Rachman (2016) semangat atau dorongan kerja.
menyatakan bahwa kompetensi adalah Kinerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) telah
kemampuan, pengetahuan dan keterampilan, di atur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 94

Analisis Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia Dan Disiplin Kerja... | 83


Prosiding Seminar Nasional Ekonomi dan Bisnis ke-II
Andi Fathi, Epi Parela, Trisnowati Josiah

tahun 2021 menggantikan PP No 53 Tahun sosial, ekonomi dan pendidikan serta lainnya.
2010. Dalam PP Nomor 94 Tahun 2021 Kehadiran pemerintah ini tentu saja menjadi
tersebut diatur beberapa ketentuan yang pada kewajiban karena semuamya bertujuan untuk
intinya memuat kewajiban-kewajiban umum mensejahterakan masyarakat. Dunia
dan larangan-larangan bagi Pegawai Negeri pendidikan adalah termasuk fundamen utama
Sipil (PNS). Menurut Darma (2012: 35) yang harus dilaksanakan oleh pemerintah,
kinerja pegawai adalah hasil atau ukuran dari karena hal ini sesuai dengan undang-undang
suatu proses atau pencapaian/prestasi Dasar 1945 pasal 30 adalah suatu langkah
seseorang berkenaan dengan tugas-tugas yang untuk mencerdaskan kehidupan bangsa demi
dibebankan kepadanya. masa depan. Kelembagaan pendidikan yang
Hasibuan (2017) menyatakan Kinerja ditangani oleh pemerintah diperuntukan
adalah kesadaran dan kesediaan sesorang untuk mengkoordinir segala kegiatan
mentaati semua peraturan perusahaan dan pendidikan disuatu daerah, maka Dinas
norma-norma sosial yang berlaku. Dengan Pendidikan adalah elemen yang sangat
demikian, kinerja berangkat dari kesadaran menentukan keberhasilan pendidikan di suatu
diri sendiri untuk secara sukarela mentaati daerah.
semua peraturan yang berlaku terkait dengan Dinas pendidikan dan Kebudayaan yang
tugas pekerjaannya. Keith Davis dalam merupakan bagian integral dari kementerian
Mangkunegara (2012: 112), menyatakan Pendidikan Kebudayaan dan Riset Teknologi
bahwa kinerja adalah pengelolaan kegiatan adalah lembaga yang diberi tanggung jawab
guna memperkuat standar-standar organisasi. untuk mengkoordinir pelaksanaan pendidikan
Ada dua macam kinerja, yaitu kinerja di daerah, baik provinsi maupun yang berada
preventif dan kinerja korektif. di Kabupaten atau Kota. Kabupaten Lampung
Kinerja preventif adalah suatu upaya Utara sebagai salah satu kabupaten di
untuk menggerakkan pegawai mengikuti dan Provinsi Lampung merupakan lembaga
memenuhi pedoman kerja, aturan-aturan yang penyelenggara pendidikan yang diberi
telah digariskan. Dengan cara preventif wewenang mengkoordinir kegiatan
pegawai dapat memelihara dirinya terhadap pendidikan di Kabupaten. Sebagai kabupaten
peraturan-peraturan organisasi. Di Indonesia, tertua di Provinsi Lampung, maka Kabupaten
Pegawai Negeri Sipil terikat dengan Peraturan Lampung Utara harus menunjukkan
Kinerja Pegawai yang ditetapkan melalui kemampuannya didalam mengelola
Peraturan Pemerintah No 94 Tahun 2021 ini pendidikan.
disebutkan bahwa yang di maksud dengan
Peraturan Kinerja Pegawai Negeri Sipil METODE PENELITIAN
adalah peraturan kewajiban, larangan dan
sanksi apabila kewajiban tidak ditaati dan Penelitian ini dilaksanakan di Inspektorat
larangan dilanggar oleh Pegwai negeri Sipil. Provinsi Lampung. Penelitian yang
Yang dimaksud pelanggaran Kinerja dilaksanakan adalah penelitian deskriptif
adalah setiap ucapan, tulisan atau perbuatan kuantitatif. Jenis penelitian ini adalah
Kinerja Pegawai Negeri Sipil, baik yang penelitian yang bermaksud membuat
dilakukan di dalam maupun di luar jam kerja. pemaparan secara sistimatis, faktual, dan
Sedangkan hukuman Kinerja adalah akurat mengenai fakta – fakta dan sifat – sifat
hukuman yang dijatuhkan kepada Pegawai populasi tertentu. Jenis penelitian yang
Negeri Sipil. Peraturan kedinasan adalah digunakan dalam penelitian ini adalah
peraturan yang ditetapkan oleh pejabat yang penelitian lapangan (field reseach), bersifat
berwenang menangani kedinasan atau yang kuantitatif dimana penjelasannya bersifat
ada hubungannya dengan kedinasan. objektif dengan menjelaskan pendekatan-
Kehadiran pemerintah di dalam pendekatan yang ada.
memberikan pelayanan kepada masyarakat Definisi operasional berisikan indikator
sangatlah beragam, mulai dari kesehatan, dari suatu variabel yang memungkinkan

Analisis Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia Dan Disiplin Kerja... | 84


Prosiding Seminar Nasional Ekonomi dan Bisnis ke-II
Andi Fathi, Epi Parela, Trisnowati Josiah

peneliti mengumpulkan data secara relevan Untuk mengetahui tingkat keeratan


sehingga dari masing- masing variabel hubungan, maka koefisien-koefisien korelasi
tersebut lebih terarah dan sesuai dengan yang diperoleh dibandingkan dengan tabel
metode pengukuran yang telah direncanakan. interpretasi korelasi yaitu:
Kompetensi SDM sebagai variabel X1
dimaksudkan kompetensi sumber daya Tabel 1. Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi
manusia merupakan kemampuan Inteval Koefisien Tingkat Hubungan
menjalankan tugas atau pekerjaan dengan 0,000 - 0,199 Sangat lemah
0,200 - 0,399 Lemah
dilandasi oleh pengetahuan, keterampilan dan 0,400 - 0,599 Sedang
didukung oleh sikap yang menjadi 0,600 - 0,799 Kuat
karakteristik individu. Aspeknya meliputi; 0,800 - 1,00 Sangat kuat
pengetahuan, keterampilan dan sikap Sumber: Sugiyono (2017:116)
(attitude)
Disiplin kerja sebagai variabel X2 Untuk mengetahui besarnya pengaruh
dimaksudkan disiplin kerja yaitu sikap variabel bebas (kompetensi sumber daya
ketaatan dan kesetiaan seseorang atau manusia dan disiplin kerja) terhadap variabel
sekelompok orang terhadap peraturan tertulis terikat (kinerja pegawai), maka perhitungan
atau tidak tertulis yang tercermin dalam korelasi tersebut kemudian dilanjutkan
bentuk tingkah laku dan perbuatan pada suatu dengan Rumus Koefisien Determinasi (KD) =
organisasi untuk mencapai suatu tujuan r2 X 100 %.
tertentu. Aspeknya meliputi; kehadiran,
ketaatan, ketepatan waktu dan perilaku. HASIL DAN PEMBAHASAN
Kinerja pegawai sebagai variabel Y
dimaksudkan kinerja pegawai yaitu hasil atau Berdasarkan hasil analisis, diperoleh
ukuran dari suatu proses atau pencapaian/ persamaan regresi berganda Kompetensi
prestasi seseorang berkenaan dengan tugas- SDM, Disiplin kerja dan Kinerja Pegawai
tugas yang dibebankan kepadanya dari suatu sebagai berikut :
organisasi. Aspeknya meliputi; kuantitas,
kualitas, ketepatan waktu, pengetahuan Tabel 2. Perhitungan Regresi Berganda antara
Kompetensi SDM, Disiplin kerja dan Kinerja
tentang pekerjaan. Pegawai.
Menurut Arikunto (2013:174) populasi
adalah keseluruhan subjek penelitian. apabila
peneliti ingin meneliti semua elemennya yang
ada dalam wilayah penelitian maka
penelitiannya merupakan penelitian populasi.
Jumlah populasi pada Inspektorat Provinsi
Lampung adalah 155 orang. Berdasarkan tabel di atas, kemudian
Menurut Arikunto (2013: 174) sampel dimasukkan persamaan :
adalah bagian dari jumlah dan karakteristik Y = 2,291 + 0,129X1 + 1,085X2 + Et
yang dimiliki oleh populasi. Menurut Setiap terjadi peningkatan nilai pada
Arikunto (2017: 173) mengatakan bahwa variabel kompetensi SDM sebesar satu point,
apabila subjeknya kurang dari 100, maka maka kinerja pegawai akan meningkat
seluruh populasi menjadi sampel penelitian. sebesar 0,129 point. Setiap terjadi
tetapi jika subjeknya lebih dari 100 maka peningkatan nilai pada variabel disiplin kerja
dapat diambil 10-15% atau 20-25%. Maka sebesar satu point, maka kinerja pegawai akan
sampel yang digunakan sebagai responden meningkat sebesar 1,085 point.
dalam penelitian ini adalah 20% x 155 = 31 Berdasarkan hasil penelitian dinyatakan
orang responden. Jadi sampel dalam bahwa kompetensi SDM pada Inspektorat
penelitian ini adalah 31 orang. Provinsi Lampung dalam kategori sangat baik
namun pada item pernyataan pegawai

Analisis Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia Dan Disiplin Kerja... | 85


Prosiding Seminar Nasional Ekonomi dan Bisnis ke-II
Andi Fathi, Epi Parela, Trisnowati Josiah

memiliki latar belakang pendidikan yang artinya setiap kenaikan satu point dari
relevan dengan posisinya bekerja memiliki variabel disiplin kerja akan diikuti oleh
nilai paling rendah karena realita di lapangan variabel kinerja pegawai sebesar 0,859 point.
masih ada pegawai yang bekerja tidak sesuai Hal ini menunjukkan bahwa disiplin kerja
dengan latar belakang pendidikannya. Hal ini juga memberikan pengaruh dalam
dapat ditingkatkan dengan memberikan tugas meningkatkan kinerja pegawai sebesar 98,4%
dan Job Description yang sesuai dengan dan sisanya sebesar 1,6% dipengaruhi oleh
kemampuan dan latar pendidikan yang faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian
dimiliki pegawai sehingga pekerjaan dapat ini
diselesaikan dengan lebih efektif dan efisien. Berdasarkan data hasil penelitian
Besarnya koefisien Determinasi menunjukkan bahwa kompetensi SDM dan
kompetensi SDM terhadap kinerja pegawai disiplin kerja pegawai pada Inspektorat
adalah 96,6%. Uji hipotesis parsial melalui uji Provinsi Lampung dalam kategori baik, tetapi
t diperoleh nilai thitung kompetensi SDM pada item pernyataan pegawai dapat
terhadap kinerja pegawai sebesar thitung menyelesaikan pekerjaan tepat pada waktu
28,897>ttabel 1,701. Persamaan regresi antara yang telah ditentukan memiliki hasil skor
kompetensi SDM dan kinerja pegawai pada rendah, hal ini dapat menghambat efektivitas
Inspektorat Provinsi Lampung adalah sebesar organisasi. Untuk lebih meningkatkan
Y = 7,485 + 0,854X1, yang artinya setiap indikator ini dapat dilakukan dengan cara
kenaikan satu point dari pada variabel memberikan tugas dan Job Description yang
kompetensi SDM akan diikuti oleh naiknya sesuai sehingga pekerjaan dapat selesai
variabel kinerja pegawai pada Inspektorat dengan optimal, efektif dan efisien. Hasil
Provinsi Lampung sebesar 0,854 point. Hal pengujian hipotesis secara simultan
ini menunjukkan bahwa kompetensi SDM kompetensi SDM dan disiplin kerja terhadap
juga memberikan pengaruh dalam kinerja pegawai dibuktikan dari hasil
meningkatkan kinerja pegawai sebesar 96,6% perhitungan uji F dan memperoleh hasil
dan sisanya sebesar 3,4% dipengaruhi oleh 894,240 dan jauh lebih besar dari nilai Ftabel
faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian 3,354, pada taraf signifikan 5%. Jadi Fhitung
ini. adalah lebih besar dari Ftabel (F hitung>Ftabel).
Berdasarkan penelitian menunjukkan Besarnya koefisien determinasi 98,5%
bahwa disiplin kerja pegawai pada Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa besarnya
Inspektorat Provinsi Lampung dalam kategori pengaruh kompetensi SDM dan disiplin kerja
baik, tetapi pada item pernyataan mengenai terhadap kinerja pegawai sebesar 98,5%.
kehadiran pegawai ke kantor tepat waktu Hasil ini menunjukkan bahwa terdapat
memiliki nilai yang paling rendah, hal ini pengaruh kompetensi SDM dan disiplin kerja
disebabkan karena masih ada pegawai yang secara bersama-sama terhadap kinerja
datang terlambat yang terjadi di lapangan. pegawai pada Inspektorat Provinsi Lampung
Untuk lebih meningkatkan variabel ini dapat sebesar 98,5% dan sisanya sebesar 1,5%
dilakukan dengan memberikan sanksi bagi dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti
pegawai yang terlambat melebihi batas dalam penelitian ini.
ketentuan dan memberikan reward bagi
pegawai yang teladan. Besarnya koefisien KESIMPULAN
determinasi disiplin kerja (X2) terhadap
kinerja pegawai (Y) adalah 98,4%. Uji Berdasarkan analisis data dan
hipotesis parsial melalui uji t diperoleh nilai pembahasan pada bab sebelumnya diperoleh
thitung disiplin kerja terhadap kinerja pegawai kesimpulan bahwa ada pengaruh variabel
sebesar thitung 42,610 > ttabel 1,701. Persamaan kompetensi SDM terhadap kinerja pegawai
regresi antara disiplin kerja dengan kinerja pada Inspektorat Provinsi Lampung, Ada
pegawai pada Inspektorat Provinsi Lampung pengaruh variabel disiplin kerja terhadap
adalah sebesar Y = 2,884 + 0,945X2, yang kinerja pegawai pada Inspektorat Provinsi

Analisis Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia Dan Disiplin Kerja... | 86


Prosiding Seminar Nasional Ekonomi dan Bisnis ke-II
Andi Fathi, Epi Parela, Trisnowati Josiah

Lampung. Selain itu, ada pengaruh variabel Umar, Husein. 2005. Riset Pemasaran dan
kompetensi SDM dan disiplin kerja secara Perilaku Konsumen. Jakarta : PT.
bersama-sama terhadap kinerja pegawai pada Gramedia dan Jakarta Business Research
Inspektorat Provinsi Lampung Center.
Uyanto, S, Stanislaus. 2006. Pedoman
DAFTAR PUSTAKA Analisis Data dengan SPSS. Edisi
Pertama. Cetakan Pertama. Yogyakarta :
Abdul Rahman. 2006. Manajemen Sumber Graha Ilmu.
Daya Manusia. Perusahaan, Remaja Wibowo. 2017. Manajemen Kinerja. Edisi
Rosdakarya, Bandung. Ke-5. Jakarta. Rajawali Press.
Arikunto, Suharsimi. 2014. Prosedur Peraturan Pemerintah No 94 tahun 2021
Penelitian. Jakarta: Rhineka Cipta. tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil
Dharma, Surya. 2003. Penilaian Kinerja.
Jakarta : Pustaka Pelajar.
Dharma, Surya. 2012. Manajemen Kinerja
Falsafah Teori dan Penerapannya.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Edison, Emron., dkk. 2016. Manajemen
Sumber Daya Manusia. Alfabeta.
Bandung.
Handoko.T.Hani.2001.Manajemen
personalia dan Sumber Daya
Manusia,Edisi. II.BPFE Yogyakarta :
Yogyakarta.
Hasibuan, Malayu S.P.. 2017. Manajemen
Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi.
Jakarta: Bumi Aksara.
Hutapea dan Thoha. 2008. Kompetensi Plus.
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka.
Mangkunegawa, A. A. 2012. Manajemen
Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi.
Jakarta: PT Bumi Aksara.
Pedoman Penulisan Tesis Program
Pascasarjana Magister Manajemen
Universitas Saburai Bandar Lampung
2018
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin
Pegawai Negeri Sipil
Prihadi, Syaiful F, 2004. Assesment Centre:
Identifikasi, Pengukuran dan
Pengembangan. Kompetensi. Jakarta:
Gramedia Pustaka
Sudarmanto, 2009. Kinerja dan
Pengembangan Kompetensi SDM,.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
Sutrisno, Edi. 2009. Manajemen Sumber
Daya Manusia Edisi pertama. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.

Analisis Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia Dan Disiplin Kerja... | 87

Anda mungkin juga menyukai