Anda di halaman 1dari 12

Serambi Konstruktivis , Volume 4, No.

2, Juni 2022 ISSN : 2656 - 5781

Pengaruh Kompetensi, Skeptisme Profesional, Motivasi dan Disiplin Terhadap


Kualitas Auditor Pada Kantor Inspektorat di Kabupaten Gayo Lues

Nisa Eryanti, Sarboini, Rahmah Yulianti


Program Studi Akuntansi – Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Serambi Mekkah Banda Aceh
Email. nisaeryanti545@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kompetensi, skeptisme profesional dan
motivasi dan disiplin berpengaruh secara simultan terhadap Kualitas Auditor Pada
Kantor Inspektorat di Kabupaten Gayo Lues. Populasi dalam penelitian ini adalah 57
Auditor Pengambilan sampel menggunakan total sampling, jadi sampel dalam
penelitian ini adalah 57 Auditor. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi,
wawancara dan kuisioner. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi linear
berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil perhitungan uji F tingkat
signifikan 62,045>2,550. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada Pengaruh kompetensi,
Skeptisme Profesional, Motivasi dan Disiplin Terhadap Kualitas Auditor Pada Kantor
Inspektorat di Kabupaten Gayo Lues. Kompetensi menunjukkan 4,893 nilai t table
pada tingkat keyakinan sebesar 95% menunjukkan angka sebesar 2,0066. Karena nilai
t hitung > t tabel maka Ha diterima dan H0 di tolak. Jadi dapat disimpulkan terdapat
pengaruh yang signifikan antara kompetensi, terhadap Kualitas Auditor Pada Kantor
Inspektorat di Kabupaten Gayo Lues. Skeptisme Profesional yang menunjukkan
bahwa diperoleh nilai t hitung pada (X2) sebesar 6,705 nilai t tabel pada tingkat
keyakinan sebesar 95% menunjukkan angka sebesar 2,0066. Karena nilai t hitung > t
tabel maka H0a dan H0 di tolak yang dapat diartikan bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan antara skeptime profesional, terhadap Kualitas Auditor Pada Kantor
Inspektorat di Kabupaten Gayo Lues. Motivasi yang menunjukkan bahwa diperoleh
nilai t hitung pada (X3) sebesar 0,274 nilai t tabel pada tingkat keyakinan sebesar
95% menunjukkan angka sebesar 2,0066. Karena nilai t hitung < t tabel maka H0
diterima dan Ha di tolak yang dapat diartikan bahwa tidak terdapat pengaruh yang
signifikan antara motivasi sebesar 0,274 terhadap Kualitas Auditor Pada Kantor
Inspektorat di Kabupaten Gayo Lues. Disiplin yang menunjukkan bahwa diperoleh
nilai t hitung pada (X4) sebesar 1,405 nilai t tabel pada tingkat keyakinan sebesar
95% menunjukkan angka sebesar 2,0066. Karena nilai t hitung < t tabel maka H0
diterima dan Ha di tolak yang dapat diartikan bahwa tidak terdapat pengaruh yang
signifikan antara disiplin, terhadap kualitas auditor pada Kantor Inspektorat di
Kabupaten Gayo Lues.
Kata Kunci : Kompetensi, Skeptisme Profesional, Motivasi, Disiplin,
Kualitas Auditor

PENDAHULUAN
Kualitas audit termasuk salah satu jasa yang sulit untuk diukur secara objektif,
tidak ada definisi yang pasti mengenai kualitas audit. Kualitas audit merupakan
sebuah konsep yang kompleks dan sulit dipahami, sehingga sering kali terdapat
44
Serambi Konstruktivis , Volume 4, No.2, Juni 2022 ISSN : 2656 - 5781

kesalahan dalam menentukan sifat dan kualitasnya. Selama audit berlangsung, auditor
harus sering berhubungan atau berinteraksi dengan manajemen untuk mendapatkan
bukti yang diperlukan.
Kualitas audit merupakan suatu bagian terpenting dalam penyajian laporan
audit atas perusahaan klien yang dilakukan oleh auditor independen. Auditor harus
mampu menghasilkan laporan hasil audit yang berkualitas dan laporan audit secara
wajar menurut prinsip akuntansi yang berlaku umum. Banyaknya kasus perusahaan
yang jatuh dan mengalami kegagalan bisnis, sering dikaitkan dengan kegagalan
auditor, hal ini mengancam kredibilitas laporan keuangan. Ancaman ini selanjutnya
mempengaruhi presepsi masyarakat khususnya pemakai laporan keuangan atas
kualitas audit (Arens, 2013).
Kompetensi karyawan yang masih minim karena kurangnya sebagian karyawan
akan pemahaman tugas ataupun kurangnya penguasaan akan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta masih kurang sigapnya karyawan dalam menghadapi tanggung jawab
akan pekerjaanya, karena didasari oleh kurangnya persiapan yang matang. Kurangnya
kemampuan seorang karyawan dalam berpartisipasi dalam proses kerja dalam suatu
organisasi dapat menghambat kemajuan, Keterlibatan Kerja juga dipengaruhi oleh
kurangnya disiplin dalam ketepatan waktu kehadiran karyawan. Karena itu
diharapkan bisa meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM).
Disiplin kerja sangat diperlukan suatu instansi agar dapat melaksanakan
program-program kerjanya untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Disiplin
kerja pegawai diukur dari ketepatan waktu datang dan pulang, tidak sering izin. Salah
satu cara yang dapat dilakukan yaitu dengan memperhatikan disiplin kerja pegawai.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Makkira (2016) menunjukkan bahwa
“disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja kayawan, sehingga
bila karyawan melaksanakan disiplin kerja yang tinggi, maka kinerja akan meningkat
secara signifikan.
Motivasi kerja sebagai suatu dorongan secara psikologis kepada seorang yang
menentukan arah dari perilaku (direction of behavior) seseorang dalam organisasi,
tingkat usaha (level of effort), dan tingkat kegigihan atau ketahanan di dalam
menghadapi suatu halangan atau masalah (level of persistence). Diberikannya
motivasi kepada karyawan yaitu untuk mendorong semangat dan girah karyawan,
meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan, meningkatkan produktivitas kerja
karyawan, mempertahankan loyalitas dan kestabilan karyawan, meningkatkan
kedisiplinan dan menurunkan tingkat absensi karyawan, menciptakan suasana dan
hubungan kerja yang baik, meningkatkan kreativitas dan partisipasi karyawan,
meningkatkan kesejahterahan karyawan, mempertinggi rasa tanggung jawab
karyawan terhadap tugas dan pekerjaannya.
Motivasi dianggap mempengaruhi kinerja pegawai, sehingga motivasi haruslah
dijadikan sebagai suatu perhatian yang serius dalam manajemen sumber daya
manusianya. Perusahaan maupun organisasi pemerintah dan non pemerintah yang
dimaksud ini haruslah menjadikan pegawai/ karyawan sebagai aset, tidak hanya
sebagai alat produksi saja. Oleh karena itu, maka perusahaan atau organisasi perlu
untuk senantiasa menciptakan suatu keadaan yang kondusif sehingga membuat
karyawan nyaman.
45
Serambi Konstruktivis , Volume 4, No.2, Juni 2022 ISSN : 2656 - 5781

Berdasarkan hasil wawancara dengan karyawan Melalui Via Telpon dengan


Mariana bagian pengawasan pada tanggal 23 Desember 2021 mengatakan bahwa
secara keseluruhan karyawan sudah termotivasi melakukan pekerjaan dengan baik,
hanya beberapa karyawan yang tidak memiliki motivasi yang baik.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh Kompetensi Skeptisme Profesional, Motivasi Dan
Disiplin Terhadap Kualitas Auditor Kantor Inspektorat di Kabupaten Gayo Lues.

Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah: Untuk mengetahui
pengaruh kompetensi, skeptisme profesional dan motivasi dan disiplin terhadap
Kualitas Auditor Pada Kantor Inspektorat di Kabupaten Gayo Lues, baik secara
simultan, maupun secara parsial.

KAJIAN KEPUSTAKAAN
Kualitas Auditor
Istilah "kualitas audit" mempunyai arti yang berbeda-beda bagi setiap orang.
Para pengguna laporan keuangan berpendapat bahwa kualitas audit yang dimaksud
terjadi jika auditor dapat memberikan jaminan bahwa tidak ada salah saji yang
material (no material misstatements) atau kecurangan (fraud) dalam laporan
keuangan audite. Auditor sendiri memandang kualitas audit terjadi apabila mereka
bekerja sesuai standar profesional yang ada, dapat menilai resiko bisnis audite dengan
tujuan untuk meminimalisasi resiko litigasi, dapat meminimalisasi ketidakpuasan
audite dan menjaga kerusakan reputasi auditor.
Ilmiyati dan Suharjo (2012:78) mengatakan bahwa, kualitas audit sebagai
kemungkinan bahwa auditor akan menemukan dan melaporkan pelanggaran dalam
sistem akuntansi dengan pengetahuan dan keahlian auditor”. Sedangkan pelaporan
pelanggaran tergantung kepada dorongan auditor untuk mengungkapkan pelanggaran
tersebut. Dorongan ini akan tergantung pada independensi yang dimiliki oleh auditor
tersebut.
Adapun menurut Tarigan dan Susanti (2013:98) mengatakan bahwa “Kualitas
audit adalah pelaksanaan audit yang dilakukan sesuai standar sehingga auditor
mampu mengungkapkan dan melaporkan apabila terjadi pelanggran yang dilakuakan
klien, standar yang mengatur pelaksanaan audit di Indonesia adalah Standar
Profesioanal Akuntan Publik.”
Auditor bertanggung jawab untuk menyediakan informasi berkualitas tinggi
karena informasi tersebut menjadi basis para pemakai laporan keuangan untuk
pengambilan keputusan perusahaan dan pemakai laporan keuangan biasa
mempersepsikan bahwa auditor yang berasal dari KAP besar yang menyediakan jasa
audit dengan kualitas yang tentunya lebih tinggi (Nuratama, 2011).
Sedangkan pengertian Kualitas Audit menurut Mulyadi (2014:43) yaitu suatu
proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara obyektif
mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomis, dengan
tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut

46
Serambi Konstruktivis , Volume 4, No.2, Juni 2022 ISSN : 2656 - 5781

dengan kriteria yang telah ditetapkan serta penyampaian hasil-hasil kepada pemakai
yang berkepentingan.
Seluruh personel yang bertugas harus mempertahankan independensi dalam
fakta dan penampilan, melaksanakan semua tanggung jawab professional dengan
integritas, serta mempertahankan objektivitas dalam melaksanakan tanggung jawab
profesional mereka.
Adapun indikator kualitas auditor menurut Ashari (2011:78) adalah sebagai
berikut:
1. Melaksanakan tupoksi dengan efektif.
2. Mempersiapkan kertas kerja pemeriksaan. Mempersiapkan kertas kerja
untuk pemeriksaan
3. Melaksanakan perencanaan, koordinasi
4. Penilaian efektifitas tindak lanjut audit
5. Konsistensi laporan audit. Konsistensi laporan audit yang dilakukan
karyawan untuk laporan audit

Kompetensi
Menurut Spencer & Spencer (Kandula, 2018:3) “Kompetensi adalah
karakteristik yang mendasari individu yang berkaitan dengan hubungan kausal atau
sebab-akibat pelaksanaan yang efektif dan/ atau unggul dalam pekerjaan atau
keadaan”. Menurut George Klemp (Edison et al, 2016:143): “Kompetensi adalah
karakteristik yang mendasari seseorang yang menghasilkan pekerjaan yang efektif
dan/ atau kinerja yang unggul.”
Kompetensi adalah kemampuan individu untuk melaksanakan suatu pekerjaan
dengan benar dan memiliki keunggulan yang didasarkan pada hal-hal yang
menyangkut pengetahuan (knowledge), keahlian (skill), dan sikap (attitude).
Kompetensi adalah suatu kemampuan untuk melaksanakan atau melakukan suatu
pekerjaan atau tugas yang dilandasi atas keterampilan dan pengetahuan serta
didukung oleh sikap kerja yang dituntutoleh pekerjaan tersebut. (Wibowo, 2016:271).
Kompetensi (competency) sebagai karakteristik yang mendasar yang dimiliki
seseorang yang berpengaruh langsung terhadap, atau dapat mendeskripsikan, kinerja
yang sangat baik. Dengan kata lain, kompetensi adalah apa yang para outstanding
performers lakukan lebih sering pada lebih banyak situasi dengan hasil yang lebih
baik, dari pada apa yang dilakukan para average performers (Rizal dkk. 2015 : 230).
Dari definisi yang disebutkan dapat disimpulkan bahwa suatu kemampuan atau
kecakapan yang dimiliki oleh seseorang dalam melaksanakan suatu pekerjaan atau
tugas di bidang tertentu, sesuai dengan jabatan yang disandangnya.
Pada dasarnya banyak indikator yang mempengaruhi kompetensi karyawan
suatu perusahaan, indikator kompetensi menurut Ruky dalam Fadillah, dkk (2017:98),
yaitu:
1. Karakter pribadi (traits)
2. Konsep diri (self concept)
3. Pengetahuan (knowledge)
4. Keterampilan (skill)
47
Serambi Konstruktivis , Volume 4, No.2, Juni 2022 ISSN : 2656 - 5781

5. Motivasi kerja (motives)

Skeptisme Profesional
Menurut Islahuzzaman (2012:429) Skeptisme sebagai berikut: “Skeptisme
adalah bersikap ragu-ragu terhadap peryataan-pernyataan yang belum cukup kuat
dasar-dasar pembuktiannya. Tidak begitu percaya saja, tapi perlu pembuktian.”
Skeptisme atau mempertanyakan, ketidakpercayaan, berasal dari bahasa Yunani
skeptomai. Dalam penggunaan umumnya adalah untuk melihat sekitar, untuk
mempertimbangkan. Skeptisme menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
aliran paham yang memandang sesuatu selalu tidak pasti, meragukan, mencurigakan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2010:897) profesionalisme adalah:
“Profesionalisme adalah mutu, kualitas, dan tindak-tanduk yang merupakan ciri suatu
profesi atau orang yang ahli di bidangnya, atau profesional.” Selanjutnya menurut
Arens et.all yang dialihbahasakan oleh Herman Wibowo (2011:105) profesionalisme
sebagai berikut: “Profesionalisme adalah tanggung jawab untuk bertindak lebih dari
sekedar memenuhi tanggung jawab diri sendiri maupun ketentuan hukum dan
peraturan masyarakat.” Sedangkan menurut pendapat Alex Sobur dalam Subijanto
(2010:82) bahwa: “Profesionalisme berarti isme atau paham yang menilai tinggi
keahlian profesional khususnya, atau kemampuan pribadi pada umumnya, sebagai
alat utama untuk meraih keberhasilan.”
Jadi dapat disimpulkan bahwa skeptisme professional adalah bersikap ragu-ragu
terhadap peryataan-pernyataan yang belum cukup kuat dasar-dasar pembuktiannya
dan bersikap professional. Sehingga dapat disimpulkan bahwa profesionalisme
merupakan suatu sikap, tingkah laku, serta kemampuan untuk menunjukkan suatu
kualitas dan kompetensi sebagai suatu profesi.
Menurut Hurtt (2010) dalam penelitian Dessy Arimbi (2012) Sifat-sifat yang
dapat menggambarkan skeptisme profesional yang dimiliki oleh seorang auditor,
antara lain:
1. Pikiran mempertanyakan (questioning mind).
2. Penangguhan penilaian (Suspension judgement).
3. Pencarian pengetahuan (Search for knowledge).
4. Otonomi (Autonomy).
5. Penghargaan diri (Self estem).

Motivasi
Menurut (Hasibuan, 2011:141) motivasi berasal dari kata Latin Movereyang
berarti dorongan atau menggerakkan. Motivasi (motivation) dalam manajemen hanya
ditujukan pada sumber daya manusia umumnya dan bawahan khususnya. Motivasi
mempersoalkan bagaimana caranya mengarahkan daya dan potensi bawahan, agar
mau bekerja sama secara produktif berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan yang
telah ditentukan. Motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan dan
mendukung perilaku manusia, supaya mau bekerja giat dan antusias mencapai hasil
yang optimal.
Menurut Sutrisno (2013:109) mengemukakan motivasi adalah “faktor yang
mendorong seseorang untuk melakukan suatu aktivitas tertentu, motivasi sering kali
48
Serambi Konstruktivis , Volume 4, No.2, Juni 2022 ISSN : 2656 - 5781

diartikan pula sebagai faktor pendorong perilaku seseorang”. Mangkunegara


(2012:61) juga mengemukakan motivasi adalah kondisi atau energi yang
menggerakkan diri karyawan yang terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan
organisasi perusahaan.
Menurut Wibowo (2011:378) Motivasi adalah proses psikologi yang
membangkitkan dan mengarahkan peilaku pada pencapaian tujuan atau goal-directed
behavior.Menurut wibowo (2011:162), indikator motivasi adalah sebagai berikut:
1. Kebutuhan untuk berprestasi :
a. Target kerja
b. Kualitas kerja
c. Tanggung jawab
d. Resiko

2. Kebutuhan memperluas pergaulan


a. Komunikasi
b. Persahabatan

3. Kebutuhan untuk menguasai sesuatu pekerjaan


a. Pemimpin
b. Duta perusahaan
c. Keteladanan

Disiplin
Disiplin kerja dapat diartikan sebagai pelaksaanaan manajemen untuk
memperteguh pedoman-pedoman organisasi. Pengertian disiplin sering juga disebut
adalah fungsi operasional kedua dari manajemen personalia. Disiplin karyawan
(baru/lama) perlu dilakukan secara terencana dan berkesinambungan. Disiplin harus
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual dan moral
karyawan supaya prestasi kerjanya baik dan mencapai hasil yang optimal
(Mangkunegara, 2011:129).
Kedisiplinan merupakan fungsi operatif yang penting untuk mencapai prestasi
kerja. Rianto (2010:46) mengatakan bahwa “apabila disiplin kerja tinggi maka
produktivitas kerjanya meningkat, hal ini disebabkan karena kedisiplinan merupakan
proses perkembangan yang konstruktif atau membangun bagi setiap karyawan.”
Motivasi merupakan faktor yang mempengaruhi disiplin kerja karyawan. Menurut
Mathis dan Jackson (2016:89) motivasi adalah “hasrat di dalam seseorang yang
menyebabkan orang tersebut melakukan tindakan. Apabila motivasi telah tercipta
maka disiplin kerja akan tumbuh pada setiap karyawan yang akan menyebabkan
meningkatnya produktivitas kerja”.
Menurut Handoko (2012: 208) disiplin adalah “kesediaan seseorang yang
timbul dengan kesadaran sendiri untuk mengikuti peraturan-peraturan yang berlaku
dalam organisasi”. Menurut Heidjrachman dan Husnan (2011:15) disiplin adalah
“setiap perseorangan dan juga kelompok yang menjamin adanya kepatuhan terhadap
perintah dan berinisiatif untuk melakukan suatu tindakan yang diperlukan seandainya
49
Serambi Konstruktivis , Volume 4, No.2, Juni 2022 ISSN : 2656 - 5781

tidak ada perintah”. Mangkunegara (2010:31) membagi disiplin menjadi 2 bentuk


yaitu disiplin preventif dan disiplin korektif.
Menurut Rivai (2011:98) disiplin kerja memilki lima indikator sebagai berikut:
1) Kehadiran.
2) Ketaatan pada peraturan kerja.
3) Ketaatan pada standar kerja.
4) Tingkat kewaspadaan tinggi.
5) Bekerja etis.

METODELOGI PENELITIAN
Lokasi dan Objek Penelitian
Penelitian merupakan suatu proses yang sistematis yang dilakukan melalui
langkah langkah untuk memecahkan permasalahan yang sedang diteliti. Untuk
memecahkan permasalahan yang sedang diteliti maka dibutuhkan data-data yang
akurat dan up to date. Penelitian ini bertempat pada kantor Inspektorat di Kabupaten
Gayo Lues, yang beralamat di Jl. Sentang Belangkejeren Gayo Lues Aceh, Kode Pos
24653.

Populasi dan Sampel


Penelitian ini menggunakan teknik total sampling, yaitu mengambil seluruh
subyek penelitian. Populasi Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
(Sugiyono, 2017: 80). Adapun Populasi dalam penelitian ini adalah 57 auditor di
kantor Inspektorat Kabupaten Gayo Lues. Pengambilan sampel menggunakan teknik
total sampling. Jadi sampel dalam penelitian ini adalah 57 auditor pada kantor
Inspektorat di Kabupaten Gayo Lues.

Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara
Mengadakan pengamatan langsung ke lokasi penelitian dan yang terakhir
membagikan kuesioner kepada pihak yang bersangkutan. Teknik pengumpulan data
yang dilakukan melalui daftar pertanyaan yang harus di isi oleh responden. Dalam
proses pengumpulan data dilakukan teknik pengumpulan data sebagai berikut;

Teknik Analisis Data


Analisis Deskriptif adalah suatu analisis yang menggambarkan tanggapan
responden mengenai pengaruh kompetensi, Skeptisme profesional, motivasi dan
Disiplin terhadap Kualitas Auditor pada kantor Inspektorat di Kabupaten Gayo Lues
Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model regresi linier
berganda. Menurut Priyatno (2017:36) analisis regresi linier berganda adalah alat
analisis yang dapat digunkan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas dan
variabel terikat yaitu kompetensi (X1), Skeptisme Profesional (X2), Motivasi (X3),
Disiplin (X4) Kualitas Auditor (Y) Mencari persamaan garis regresi linier berganda
dengan menggunakan rumus
50
Serambi Konstruktivis , Volume 4, No.2, Juni 2022 ISSN : 2656 - 5781

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Analisis Linear Berganda
Hasil analisis linear berganda dalam penelitian ini dengan menggunakan
variabel kejelasan kompetensi (X1), skeptisme profesional (X2) motivasi (X3)
Disiplin (X4) yang mempunyai pengaruh positif terhadap variabel terikat yaitu
kualitas auditor (Y). Untuk melihat pengaruh kompetensi, Skeptisme Profesional,
Motivasi dan Disiplin Terhadap Kualitas Auditor Pada Kantor Inspektorat di
Kabupaten Gayo Lues dapat dilihat pada tabel berikut.

Hasil Pengujian Regresi


Standar
Nama Variabel Βeta Error t-hitung Sig.
Constanta 0,474 0.312 1,520 0.135
Kompetensi 0,433 0,089 4,893 0.000
Skeptisme Profesional 0,621 0,093 6,705 0.000
Motivasi 0,022 0,082 0,274 0,785
Disiplin 0,127 0,090 1,405 0,166
Sumber: Data Primer, 2022 (diolah)
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS, yang menjelaskan
pengaruh kompetensi, Skeptisme Profesional, Motivasi dan Disiplin Terhadap
Kualitas Auditor Pada Kantor Inspektorat di Kabupaten Gayo Lues maka dapat
diperlihatkan pada hasil persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:
Y= 0,474+ 0,433 X1 +0,621 X2 + 0,022 X3 + 0,127X4 + e
1. Apabila constanta sebesar 0,474 jika kompetensi, Skeptisme Profesional,
Motivasi dan Disiplin Terhadap Kualitas Auditor Pada Kantor Inspektorat
adalah 0,474 atau 47,4%
2. Apabila variabel kompetensi mengalami kenaikan akan menyebabkan kenaikan
terhadap kualitas auditor sebesar 0,433 atau 43,3%. Berdasarkan hasil tersebut
menunjukkan arah model regresi ini adalah positif, yang berarti semakin tinggi
kompetensi maka semakin tinggi pula kualitas auditor.
3. Apabila variabel skeptisme profesional mengalami kenaikan 1 satuan akan
menyebabkan kenaikan terhadap variabel kualitas auditor sebesar 0,621 atau
(62,1%).
4. Apabila variabel motivasi mengalami kenaikan 1 satuan akan menyebabkan
kenaikan terhadap variabel kualitas auditor sebesar 0,022 atau (2,2%).
5. Apabila variabel disiplin mengalami kenaikan 1 satuan akan menyebabkan
kenaikan terhadap variabel kualitas auditor sebesar 0,127 atau (12,7%).
Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan arah model regresi ini adalah positif,
yang berarti semakin tinggi kompetensi, Skeptisme Profesional, Motivasi dan
51
Serambi Konstruktivis , Volume 4, No.2, Juni 2022 ISSN : 2656 - 5781

Disiplin Terhadap Kualitas Auditor Pada Kantor Inspektorat di Kabupaten Gayo Lues
dapat dijelaskan sebagai berikut.
Koefisien Determinasi
Adjusted R Std. Error of Durbin-
Model R R Square Square the Estimate Watson
1 0.909a 0.827 0.813 0.15754 1.999
Sumber: Data Primer, 2022 (diolah)
Koefisien korelasi (R) = 0,909 yang menunjukkan hubungan kompetensi,
Skeptisme Profesional, Motivasi dan Disiplin Terhadap Kualitas Auditor Pada Kantor
Inspektorat di Kabupaten Gayo Lues sebesar 90,9%. Koefisien Determinan (Adjusted
R2) menunjukkan pengaruh kompetensi, Skeptisme Profesional, Motivasi dan
Disiplin Terhadap Kualitas Auditor Pada Kantor Inspektorat di Kabupaten Gayo
Lues, pada koefisien determinan 0,813 atau 81,3% dan sisanya sebesar 18,7%
dipengaruhi variabel lain diluar model ini, seperti kompensasi, budaya organisasi,
beban kerja.

Pengujian Hipotesis
1. Hasil Uji-t
Kompetensi yang menunjukkan bahwa diperoleh nilai t hitung pada (X1)
sebesar 4,893 nilai t tabel pada tingkat keyakinan sebesar 95% menunjukkan angka
sebesar 2,0066. Karena nilai t hitung > t tabel maka Ha dan H0 di tolak yang dapat
diartikan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kompetensi, terhadap
Kualitas Auditor Pada Kantor Inspektorat di Kabupaten Gayo Lues.
Skeptisme Profesional yang menunjukkan bahwa diperoleh nilai t hitung pada
(X2) sebesar 6,705 nilai t tabel pada tingkat keyakinan sebesar 95% menunjukkan
angka sebesar 2,0066. Karena nilai t hitung > t tabel maka Ha dan H0 di tolak yang
dapat diartikan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara skeptisme profesional
terhadap Kualitas Auditor Pada Kantor Inspektorat di Kabupaten Gayo Lues.
Motivasi yang menunjukkan bahwa diperoleh nilai t hitung pada (X3) sebesar
0,274 nilai t tabel pada tingkat keyakinan sebesar 95% menunjukkan angka sebesar
2,0066. Karena nilai t hitung < t tabel maka H diterima dan Ha di tolak yang dapat
diartikan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi, terhadap
Kualitas Auditor Pada Kantor Inspektorat di Kabupaten Gayo Lues.
Disiplin yang menunjukkan bahwa diperoleh nilai t hitung pada (X4) sebesar
1,405 nilai t tabel pada tingkat keyakinan sebesar 95% menunjukkan angka sebesar
2,0066. Karena nilai t hitung < t tabel maka H0 diterima dan Ha di tolak yang dapat
diartikan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara disiplin, terhadap
Kualitas Auditor Pada Kantor Inspektorat di Kabupaten Gayo Lues.
2. Hasil Uji F (Secara Simultan)
Pengujian menunjukkan pengaruh kompetensi, Skeptisme Profesional, Motivasi
dan Disiplin Terhadap Kualitas Auditor Pada Kantor Inspektorat di Kabupaten Gayo
Lues adalah uji F. Fhitung untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Hasil Uji-F
52
Serambi Konstruktivis , Volume 4, No.2, Juni 2022 ISSN : 2656 - 5781

Sum of Mean
Model Squares DF Square F-hitung F-tabel Sig
Regresi 6,159 4 1,540
Sisa residual 1,291 52 0,025 62,045 2,550 0,000
Total 7,450 56
Berdasarkan tabel dilihat bahwa tingkat signifikan 62,045>2,550. Jadi dapat
disimpulkan bahwa ada Pengaruh kompetensi, Skeptisme Profesional, Motivasi dan
Disiplin Terhadap Kualitas Auditor Pada Kantor Inspektorat di Kabupaten Gayo
Lues.

Pembahasan
Pengaruh Kompetensi Terhadap Kualitas Auditor
Kompetensi yang menunjukkan bahwa diperoleh nilai t hitung pada (X1)
sebesar 4,893 nilai t tabel pada tingkat keyakinan sebesar 95% menunjukkan angka
sebesar 2,0066. Karena nilai t hitung > t tabel maka Ha diterima dan H0 di tolak yang
dapat diartikan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kompetensi, terhadap
Kualitas Auditor Pada Kantor Inspektorat di Kabupaten Gayo Lues.
Pengaruh Skeptisme Profesional Terhadap Kualitas Auditor
Skeptisme Profesional yang menunjukkan bahwa diperoleh nilai t hitung pada
(X2) sebesar 6,705 nilai t tabel pada tingkat keyakinan sebesar 95% menunjukkan
angka sebesar 2,0066. Karena nilai t hitung > t tabel maka H0a dan H0 di tolak yang
dapat diartikan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara skeptime profesional,
terhadap Kualitas Auditor Pada Kantor Inspektorat di Kabupaten Gayo Lues.
Pengaruh Motivasi Terhadap Kualitas Auditor
Motivasi yang menunjukkan bahwa diperoleh nilai t hitung pada (X3)
sebesar 0,274 nilai t tabel pada tingkat keyakinan sebesar 95% menunjukkan angka
sebesar 2,0066. Karena nilai t hitung < t tabel maka H0 diterima dan Ha di tolak
yang dapat diartikan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara
motivasi sebesar 0,274 terhadap Kualitas Auditor Pada Kantor Inspektorat di
Kabupaten Gayo Lues.
Pengaruh Disiplin Terhadap Kualitas Auditor
Disiplin yang menunjukkan bahwa diperoleh nilai t hitung pada (X4)
sebesar 1,405 nilai t tabel pada tingkat keyakinan sebesar 95% menunjukkan angka
sebesar 2,0066. Karena nilai t hitung < t tabel maka H0 diterima dan Ha di tolak
yang dapat diartikan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara disiplin,
terhadap kualitas auditor pada Kantor Inspektorat di Kabupaten Gayo Lues.
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti tidak berpengaruh karena masih
jeleknya kedisiplinan auditor di inspektorat kabupaten Gayo Lues hal ini dikarenakan
masih banyak karyawan yang tidak disiplin dalam bekerja.

Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah d i lakukan maka kesimpulannya yaitu
ada Pengaruh kompetensi, Skeptisme Profesional, Motivasi dan Disiplin
Terhadap Kualitas Auditor Pada Kantor Inspektorat di Kabupaten Gayo Lues.
53
Serambi Konstruktivis , Volume 4, No.2, Juni 2022 ISSN : 2656 - 5781

Terdapat pengaruh yang signifikan antara kompetensi, terhadap Kualitas


Auditor Pada Kantor Inspektorat di Kabupaten Gayo Lues. Terdapat pengaruh yang
signifikan antara skeptime profesional, terhadap Kualitas Auditor Pada Kantor
Inspektorat di Kabupaten Gayo Lues. Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara
motivasi sebesar 0,274 terhadap Kualitas Auditor Pada Kantor Inspektorat di
Kabupaten Gayo Lues. Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara disiplin,
terhadap kualitas auditor pada Kantor Inspektorat di Kabupaten Gayo Lues.

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2016. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta.
Arimbi, A. T. 2012. Faktor-faktor yang berhubungan dengan Katarak Degeneratif Di
RSUD Budhi Asih Tahun 2011. Universitas Islam Indonesia, 6–12.
Arens, Alvin. A, Randal J. Elder, Mark S. Beasley. 2013. Audit dan Jasa Assurance:
Pendekatan Terpadu (Penerjemah Herman Wibowo). Jakarta: Salemba Empat.
Ashari, Ruslan. 2011. Pengaruh Keahlian, Independensi, dan Etika Terhadap
Kualitas Auditor Pada Inspektorat Provinsi Maluku Utara. Fakultas
Edison, Emron. Yohny anwar, Imas komariyah.2016. Manajemen Sumber Daya
Manusia. Bandung: Alfabeta.
Fadillah, Rozi dkk. 2017. “Pengaruh Kompetensi, Disiplin Kerja dan Lingkungan
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Kantor Bank Kalsel Cabang Pembantu
di Banjarmasin”. Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin. Jurnal Bisnis
dan Pembangunan, Edisi Januari-Juni 2017 Vol 6, No. 1, ISSN 2541-178X
Hasibuan, Malayu. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi
Aksara.
Handoko, T. Hani. 2012. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.
Yogyakarta. BPFE.
Heidjrachman Ranupandojo dan Suad Husnan, 2012, Manajemen Personalia,.
Yogyakarta, BPFE.
Ilmiyati dan Suhardjo. 2012. Pengaruh Akuntabilitas dan Kompetensi Auditor.
Terhadap Kualitas Audit. Jurnal Akuntansi. Vol.1 No.1 (Januari).
Islahuzzaman. 2012. Istilah-istilah Akuntansi dan Auditing. Edisi Kesatu. Jakarta:
Bumi Aksara.
KBBI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2010
Kandula, R. Srinivas. 2013. Competency Based Human Resource Management: A
Compelette Text With Case Studies on Competency Mapping, Modelling,
Assessing and Applying. Gtae Corporation. Bangalore, Delhi.
Mangkunegara Prabu A.A. Mangkunegara. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia
Perusahaan. Bandung : Rosda.
Makkira, Gunawan dan Razak Munir, Abdul. 2016. Pengaruh Disiplin Kerja,
Komitmen Organisasi, dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
pada PT. Trans Retail Indonesia (Carrefour) Cabang Panakkukang Makassar.
E- Journal.
Mulyadi. (2002). Auditing (Ed. ke-6). Jakarta: Salemba Empat.
Mathis dan Jackson. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi 10. Jakarta:
54
Serambi Konstruktivis , Volume 4, No.2, Juni 2022 ISSN : 2656 - 5781

Selemba Empat.
Nuratama, I. (2011). Pengaruh tenur dan reputasi kap pada kualitas audit dengan
komite audit sebagai variabel moderasi perusahaan manufaktur yang terdaftar
di bursa efek indonesia. Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan
Program Studi Strata 1 Universitas Udayana.
Rianto Bambang. 2010. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, ed. 4, Yogyajarta:
BPFE.
Rizal, dkk. 2015. Kawasan EKonomi Khusus dan strategis di Indonesia. Yogyakarta
PT Kanisius.
Rivai, Veithzal. 2011, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan: dari
Teori ke Praktik, Jakarta : RajaGrafindo Persada.
Sutrisno, Edy. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana.
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Subijanto, 2011, Profesionalisme Auditor dan Kompetensi Auditor, Jakarta, Rineka
Cipta.
Sutrisno Edy 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: Oryza.
Tarigan dan Susanti. 2013. Pengaruh Kompetensi, Etika dan Fee Audit Terhadap
Kualitas Audit. Jurnal Akuntansi, Vol. 13 No.1. April.2013. 803-832.
Wibowo 2016.Manajemen Kinerja. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Widagdho, Djoko.
2010. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.

55

Anda mungkin juga menyukai