Anda di halaman 1dari 11

REVIEW JURNAL

Untuk memenuhi Salah Satu Tugas


Mata kuliah Filsafat Bisnis

Dosen Pengampu
Muh. Husriadi, S.AB., M.AB

Oleh:
ANDINI ANRIANI
-S1B120129-

JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2021
Judul Analisis Profesionalisme dan Etika Profesi dalam Menentukan
Pertimbangan Tingkat Materialitaspe

Jurnal publikasi Jurnal Ekonomi, Bisnis dan Akuntansi (JEBA)


Volume & Halaman Volume 21 Nomor 04
Link jurnal Schoolar.co.id
Tahun 2019
Penulis Arum Ardianingsih, Amalia Ilmiani
Reviewer Andini Anriani
Tanggal 8 November 2021

Latar belakang
Audit atas laporan keuangan diperlukan perusahaan untuk
meningkatkan kredibilitas dan akuntabilitasnya kepada pihak-pihak yang
berkepentingan. Salah satu kebijakan yang dapat dilakukan oleh pihak
perusahaan adalah meminta kepada pihak ketiga (independen) yaitu auditor
untuk melakukan pemeriksaan laporan keuangan perusahaan. Salah satu hal
yang perlu diperhatikan auditor dalam menjalankan perannya sebagai auditor
adalah mempertimbangkan materialitas yang tersaji dalam laporan keuangan.
Materialitas adalah besarnya informasi akuntansi yang apabila terjadi
penghilangan atau salah saji, dilihat dari keadaan yang melingkupnya, dapat
mengubah atau mempengaruhi pertimbangan orang yang meletakkan
kepercayaan atas informasi tersebut.
Pertimbangan auditor mengenai materialitas merupakan pertimbangan
professional dan dipengaruhi oleh persepsi atas kebutuhan orang yang
memiliki pengetahuan yang memadai dan yang akan meletakkan kepercayaan
terhadap laporan keuangan. Penetapan tingkat materialitas membantu auditor
dalam merencanakan bukti yang cukup dalam proses pengauditan. Jika
auditor menetapkan tingkat materialitas yang rendah, maka jumlah bukti yang
harus dikumpulkan lebih banyak dalam proses pengauditan.
Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah memberikan bukti empiris pengaruh
profesionalisme dan etika profesi auditor terhadap pertimbangan tingkat
materialitas.
Metode penelitian
Jenis penelitian adalah jenis penelitian kausal. Penelitian kausal
adalah penelitian yang memiliki tujuan utama untuk membuktikan hubungan
sebab akibat atau hubungan mempengaruhi dan dipengaruhi dari variabel-
variabel yang diteliti (Sekaran, 2011). Obyek Penelitian adalah auditor yang
bekerja di kantor akuntan publik (KAP) Semarang.
Hasil penelitian
Hubungan antara profesionalisme dengan pertimbangan tingkat
materialitas
Hasil pengujian dengan Regresi linier berganda menunjukan nilai
signifkan sebesar 0,003< 0,05 dan nilai koefesien korelasi sebesar 0,420. Hal
ini membuktikan bahwa profesionalisme (X1) berpengaruh positif signifikan
terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas (Y). Seorang yang professional
mampu menjalankan pekerjaan secara bertanggung jawab dan berdasarkan
pada norma atau peraturan – peraturan profesi yang telah ditetapkan.
Profesionalisme juga ditunjukkan dengan kemandirian auditor untuk
menyelesaikan tugas auditnya dan bekerjasama dengan rekan profesinya.
Auditor profesional juga harus memenuhi kewajiban sosialnya, memberikan
hasil audit yang baik kepada para stakeholders. Karena stakeholders adalah
pihak yang mendasarkan keputusan ekonomi mereka pada hasil laporan
auditor independen. Seorang auditor yang memiliki keyakinan dan penilaian
kualitas diri yang baik, mampu bekerjasama dengan rekan profesinya
sehingga mampu membuat pertimbangan materialitas yang jauh lebih baik
dan tepat.
Hubungan etika profesi dengan pertimbangan tingkat materialitas
Hasil pengujian dengan Regresi Linier Berganda menunjukan nilai
signifikan sebesar 0,000 < 0,05 dan nilai koefisien korelasi sebesar 0,341.
Artinya etika profesi adalah refleksi kritis dari perilaku auditor dalam
menjalankan tugas pemeriksaan atas laporan keuangan. Etika profesi
menuntun auditor dalam melaksanakan kode etik agar obyektif, cermat dan
hati-hati dalam mempertimbangkan besarnya salah saji yang terkandung
dalam laporan keuangan. Etika profesi menuntun auditor untuk cakap dan
tangkas dalam menentukan salah saji material dalam laporan keuangan. Etika
profesi juga membuat auditor memiliki sikap untuk melaporkan temuan salah
saji di laporan keuangan yang diperiksanya apa adanya.
Simpulan
Hasil uji hipotesis dan analisis pembahasan adalah dasar bagi peneliti
untuk memberikan beberapa simpulan sebagai berikut: 1) Profesionalisme
berpengaruh signifikan terhadap pertimbangan tingkat materialitas dengan
arah penelitian positif. Artinya Seorang auditor yang profesional akan
mempertimbangkan material atau tidaknya informasi yang terkandung dalam
laporan keuangan secara tepat, karena hal ini berhubungan dengan jenis
pendapat yang akan diberikan, 2) Etika profesi berpengaruh signifikan
terhadap pertimbangan tingkat materialitas dengan arah penelitian yang
positif. Artinya Etika profesi merupakan pedoman bagi auditor atas
pelaksanaan kode etik. Etika profesi mengharuskan seorang auditor memiliki
sikap obyektif, cermat dan hati-hati dalam mempertimbangkan besarnya
salah saji yang terkandung dalam laporan keuangan.

Kelebihan Penelitian
1. Teori dan model analisis yang diguakan
2. Penulis lengkap dalam menyimpulkan keseluruhan isi dari jurnal ini.
3. Penulis sangat detail dalam memberikan hasil yang didapat dalam
melakukan penelitiannya.
4. Analisisnya sangat rinci dan mudah dipahami
Kelemahan Penelitian
1. Peneliti tidak menjelaskan bagaimana dan kapan dilakukannya penelitian
2. erkadang mengandung istilah yang hanya berlaku pada bidang tertentu
Critical review Jurnal
Jurnal yang dipublikasikan dengan judul “Analisis Profesionalisme
dan Etika Profesi dalam Menentukan Pertimbangan Tingkat Materialitas” ini
ditulis dengan cukup baik dan terstruktur sehingga pembaca tidak pusing dan
mudah dipaham
Referensi
Ekawati, Luh Putu. (2013). Pengaruh Profesionalisme, Pengalaman Kerja dan
Tingkat Pendidikan terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas. Jurnal
Ilmiah Akuntansi & Humanika JINAH, Vol. 3 No.1 Singaraja.
Ghozali, Imam. (2013). Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS.Edisi
ke-4. Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Gujarati, Damodar. (2003). Ekonometrika dasar. Terjemah Sumarno Zein. Jakarta:
Erlangga.
Hall, R. (1968). Profesionalizaion and Bureacrutization.American Sociological
Review.Vol. 33.P211-228..Jurnal Ekonomi, Bisnis dan Akuntansi (JEBA)
Volume 21 Nomor 04 Tahun 2019
Hastuti , dkk. (2003). Hubungan antara Profesionalisme dengan Pertimbangan
Tingkat Materialitas dalam proses Pengauditan Laporan Keuangan.
Prossiding Simposium Nasional Akuntansi.Otober. Hal 1206-1220.
International standard on auditing (ISA). (2017). Handbook of international quality
control, auditing, review, other assurance, and related services
pronouncements. IAASB.
Kusuma, Novanda Friska Bayu Aji. (2012). Pengaruh Profesionalisme, Etika
Profesi, dan Pengalaman Auditor Terhadap Pertimbangan Tingkat
Materialitas. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta. (e-
journal)
Totok Mardikanto. (2014). CSR (corporate sosial responsibility), Bandung:
Alfabeta.
Yani Indras Widarti. (2015). Pengaruh profesionalisme, etika profesi dan
pengalaman terhadap pertimbangan tingkat materialitas”. Skripsi fakultas
ekonomi universitas muria kudus. (e-journal).
Judul Telaah Independensi Auditor: Rotasi, Etika Profesi dan Kecerdasan
Emosional

Jurnal publikasi CIENTIFIC JOURNAL OF REFLECTION: p-ISSN 2615-3009


Economic, Accounting, Management and Business e-ISSN 2621-3389

Volume & Halaman Volume 2, nomor 2


Link jurnal Schoolar.co.id
Tahun 2019
Penulis Moh. Yuddy Yudawirawan
Reviewer Andini Anriani
Tanggal 8 November 2021

Latar belakang

Untuk menjaga keseimbangan, maka peran kebebasan auditor sangat


penting. Perannya sebagai pemeriksa dan penilai terhadap laporan keuangan
suatu perusahaan menentukan keterpercayaan laporan keuangan tersebut,
dengan demikian perusahaan dapat dikatakan sebagai Good Corporate
Governance. Intinya adalah GCG, yakni terselenggara suatu kegiatan bisnis
yang terpercaya (Investor, Pelanggan, Pemerintah, Suplier, dll). Trisnaningsih
(2007) mengemukakan, bahwa independensi auditor adalah instrumen penting
dalam mencapai suatu penyelenggaraan GCG. Penilaiannya adalah ceklis
yang harus diisi dan mendapatkan nilai yang baik.

Urgensi independensi auditor adalah pada kepercayaan. Artinya,


perannya dapat meningkatkan reputasi perusahaan yang dilihat dari laporan
keuangan yang bersih,benar dan terbuka. Dalam penelitian Guna dan
Herawaty (2010) mengemukakan, peran independensi secara intrinsik dapat
menaikkan nilai perusahaan dan berdampak pada kemampuan perusahaan
mengoptimalkan bisnis dan laba. Selain itu, aspek kualitas audit hanya akan
dicapai melalui independensi audit (Septriani, 2012). Adapun peran kualitas
audit adalah apresiasi pemerintah dan publik, yang memperkuat GCG
perusahaan.
Variabel etika profesi dan kecerdasan emosional adalah aturan tidak
tertulis yang memperkuat aturan internal. Dalam upaya menciptakan kualitas
audit dan independensi auditor, maka dibutuhkan aturan tambahan yang
bersifat khas, yakni kepribadian auditor. Dalam penelitian yang dilakukan
oleh Putri dan Suputra (2013)mengemukakan, kinerja auditor adalah prestasi
perusahaan, nilainya tidak terlihat, namun pengaruhnya sangat besar bagi
publik. Persepsi yang dihasilkan dari sebuah penilaian auditor mampu
menciptakan kemajuan dari sisi nilai, dan para investor sertapelanggan lebih
mempercayai hasil audit.

Tujuan

Tujuan dari temuan ini adalah, untuk menciptakan kondisi


independensi perlu mengintegrasikan aturan, yaitu aturan normatif (menteri
keuangan), aturan profesional (KAP), aturan kerja dan regulasi sendiri.

Metode penelitian

Penelitian berangkat dari kaidah umum (deduktif), maka pendekatan


yang digunakan adalah kuantitatif. Metode ini dipilih, karena memiliki
karakteristik yang khas yakni penjelasannya sederhana dan mudah dipahami
(deskriptif). Unit analisis dalam penelitian ini adalah auditor eksternal yang
terdapat di KAP Jakarta Selatan. Adapun instrumen penelitian menggunakan
kuesioner dengan kriteria skala Likert. Metode analisis menggunakan regresi
linear, terdiri dari analisis deskriptif, validitas, reliabilitas, asumsi klasik,
parsial, simultan dan koefisien determinasi.

Hasil penelitian

Rotasi adalah suatu mekanisme yang dibuat secara teratur


(manajemen), sehingga dalam waktu yang lama menjadi sebuah sistem.
Namun, rotasi saja tidak cukup, perlu ada aturan lain yang memastikan bahwa
sistem rotasi benar-benar memberikan efek jera kepada para pelaku yang tidak
konsisten. Misalnya dibuat ketentuan rotasi secara periodik, dibuat tim kerja
kecil, dibuat pertukaran tim, dibuat sistem pemilihan secara acak, dan
diberikan pelatihan. Dengan demikian, kemungkinan niat curang atau kerja
sama curang semakin kecil kesempatannya.

Penelitian ini menegaskan, bahwa aturan profesi perlu ada. Selain itu,
sifatnya harus legal dan meluas, sehingga para auditor tidak menganggap
main-main atau mencari keuntungan semata. Hal tersebut, dilakukan sebagai
bentuk penguatan solidaritas antar auditor, sehingga terjadi saling
mengingatkan dalam menjaga etika profesi. Selain itu, agar etika profesi dapat
efektif, perlu dilekatkan sanksi bagi yang melanggan, sehingga para auditor
sekuat menjaga profesi yang sudah diperjuangkannya dengan susah payah,
misalnya berupa reputasi dan brand image.

Rotasi Auditor, Etika Profesi dan Kecerdasan Emosional terhadap


Independensi Auditor adalah positif dan signifikan karena nilai Fhitung > nilai
Ftabel yaitu 40.232 > 2.72 dengan nilai probabilitas (signifikansi) = 0,000
yaitu berada di bawah 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat
pengaruh yang positif dan signifikan antara Rotasi Auditor, Etika Profesi dan
Kecerdasan Emosional terhadap Independensi Auditor.

Simpulan

Perusahaan harus membuka diri pada auditor yang independen.


Karena mereka adalah harapan di masa mendatang untuk menjadi perusahaan
yang besar, maju dan terus berkembang tanpa batasan (waktu dan negara).
Kepribadiannya dapat menjadi strategi bagaimana perusahaan membenahi
bisnis melalu penilaian laporan keuangan, dengan demikian perusahaan tahu
kelemahan apa saja yang harus diperbaiki, mulai dari kebijakan hingga
implementasi. Bahkan, perusahaan dapat melihat peluang apa yang dapat
diambil sehingga diperhatikan oleh investor dan pemerintah. Dengan kata lain,
independensi auditor dapat memberikan nilai lebih bagi perusahaan di masa-
masa mendatang.

Hal lain dari temuan di atas, perusahaan dapat mengendalikan para


investor dan pelanggan. Ini adalah yang paling menguntungkan dari sisi
bisnis. Penilaian auditor dapat mempengaruhi psikologis investor dan
pelanggan. Sebagai manusia (investor danpelanggan) akan melihat perusahaan
tidak hanya baik dari sisi produksi dan pelayanan, lebih dari pada itu,
bagaimana perusahaan memberikan dampak multidimensi, seperti sosial,
pembangunan ekonomi, dan memiliki banyak peran di tengah-tengah
masyarakat maju dan berkeadaban (Era Teknologi dan Informasi).

Kelebihan Penelitian

1. Teori dan model analisis yang digunakan jelas


2. Penulis detail dalam memberikan hasil yang didapat dalam
melakukan penelitiannya
3. Penulis lengkap dalam menyimpulkan keseluruhan isi dari jurnal
ini.

Kelemahan Penelitian

1. Terkadang mengandung istilah yang hanya berlaku pada bidang


tertentu
2. Penulis tidak menyertakan bahasa Indonesia di bagian abstrak

Critical review Jurnal

Jurnal yang dipublikasikan dengan judul "Telaah Independensi


Auditor: Rotasi, Etika Profesi dan Kecerdasan Emosional” ini ditulis dengan
cukup baik dan terstruktur sehingga pembaca tidak pusing dan mudah
dipaham

Referensi

Adrian, A. (2013). Pengaruh Skeptisme Profesional, Etika, Pengalaman, Dan


Keahlian Audit Terhadap Ketepatan Pemberian Opini Oleh Auditor (Studi
Empiris pada BPK RI Perwakilan Provinsi Riau). Jurnal Akuntansi, 1(3).

Ardani, S. V. (2017). Pengaruh Tenure Audit, Rotasi Audit, Audit Fee terhadap
Kualitas Audit dengan Komite Audit Sebagai Variabel Moderasi (Studi
Pada Perusahaan Sektor Keuangan yang Terdaftar di Bei Tahun 2010 2014).
Jurnal Akuntansi (Media Riset Akuntansi & Keuangan), 6(1), 1-12.

Choiriah, A. (2013). Pengaruh Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Intelektual,


Kecerdasan Spiritual Dan Etika Profesi Terhadap Kinerja Auditor Dalam
Kantor Akuntan Publik. Jurnal Akuntansi, 1(1).

Fitriany, F., Utama, S., Martani, D., & Rosietta, H. (2016). Pengaruh Tenure, Rotasi
dan Spesialisasi Kantor Akuntan Publik (KAP) Terhadap Kualitas Audit:
Perbandingan Sebelum dan Sesudah Regulasi Rotasi KAP di Indonesia.
Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 17(1), 12-27.

Giri, E. F. (2010). Pengaruh Tenur Kantor Akuntan Publik (KAP) dan Reputasi
KAP terhadap Kualitas Audit: Kasus Rotasi Wajib Auditor di Indonesia.
Simposium Nasional Akuntansi XIII, 1-26.

Guna, W. I., & Herawaty, A. (2010). Pengaruh Mekanisme Good Corporate


Governance, Independensi Auditor, Kualitas Audit dan Faktor Lainnya
Terhadap Manajemen Laba. Jurnal bisnis dan akuntansi, 12(1), 53-68.

Pramaswaradana, I. G. N. I., & Astika, I. B. P. (2017). Pengaruh Audit Tenure,


Audit Fee, Rotasi Auditor, Spesialsiasi Auditor, dan Umur Publikasi pada
Kualitas Audit. E-Jurnal Akuntansi, 168-194.

Prasetia, I. F., & Rozali, R. D. Y. (2016). Pengaruh Tenur Audit, Rotasi Audit dan
Reputasi KAP Terhadap Kualitas Audit (Studi Pada Perusahaan Manufaktur
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2014). Jurnal ASET
(Akuntansi Riset), 8(1), 49-60.

Primaraharjo, B., & Handoko, J. (2011). Pengaruh Kode Etik Profesi Akuntan
Publik Terhadap Kualitas Audit Auditor Independen di Surabaya. Jurnal
Akuntansi Kontemporer, 3(1).

Purnamasari, D., & Hernawati, E. (2013). Pengaruh Etika Auditor, Pengalaman,


Pengetahuan dan Perilaku Disfungsional Terhadap Kualitas Audit. Neo-Bis,
7(2), 119-135.

Putri, K. M. D., & Suputra, I. D. (2013). Pengaruh Independensi, Profesionalisme,


dan Etika Profesi terhadap Kinerja Auditor pada Kantor Akuntan Publik di
Bali. E-Jurnal Akuntansi, 39-53.

Septriani, Y. (2012). Pengaruh Independensi Dan Kompetensi Auditor Terhadap


Kualitas Audit, Studi Kasus Auditor Kap Di Sumatera Barat. Jurnal
Akuntansi & Manajemen, 7(2), 78-100.

Silalahi, S. P. (2013). Pengaruh etika, kompetensi, pengalaman audit dan situasi


audit terhadap skeptisme profesional auditor. Jurnal Ekonomi, 21(03).

Sukmawati, N. L. G., Herawati, N. T., AK, S., & Sinarwati, N. K. (2014). Pengaruh
Etika Profesi, Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, Dan
Kecerdasan Spiritual Terhadap Opini Auditor (Studi Empiris Pada Kantor
Akuntan Publik Wilayah Bali). JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi)
Undiksha, 2(1).

Trihapsari, D. A., & Anisykurlillah, I. (2016). Pengaruh etika, independensi,


pengalaman audit dan premature sign off terhadap kualitas audit. Accounting
Analysis Journal, 5(1).

Trisnaningsih, S. (2007). Independensi auditor dan komitmen organisasi sebagai


mediasi pengaruh pemahaman good governance, gaya kepemimpinan dan
budaya organisasi terhadap kinerja auditor. Simposium Nasional Akuntansi
X, 10, 1-56.

Anda mungkin juga menyukai