USULAN PENELITIAN
2021
Usulan Penelitian
PENDAHULUAN
Perkembangan zaman sekarang yang semakin maju, begitu juga dalam bidang
ekonomi dan bisnis. Perkembangan zaman menuntut kita untuk memiliki kemampuan
yang baik dalam segala bidang pendidikan terutama dalam bidang ekonomi dan bisnis
agar dapat menghadapi pertumbuhan pesat suatu perusahaan baik itu BUMN maupun
BUMD. Internal auditor sangat diperlukan bagi organisasi guna pengambilan keputusan
yang lebih obyektif dan accountable berdasarkan data/fakta dan internal auditor harus
memahami proses, pekerjaan, operasi yang sedang di audit. Informasi tersebut biasanya
pertanggung-jawaban. Karena laporan tersebut disajikan oleh orang atau pihak yang
melaksanakan pekerjaannya, maka bisa saja laporan tersebut dibuat rekayasa demi
menjaga nama baik yang membuat laporan perusahaan. Hal ini berbeda jika laporan
tersebut dibuat oleh internal auditor akan menghasilkan opini baik atau buruknya
perusahaan tersebut.
realibilitas dari pernyataan seseorang. Dalam pengertian yang lebih sempit, atestasi
realibilitas dari asersi tertulis yang merupakan tanggung jawab dari pihak lainnya”
maupun perusahaan swasta) yang tugas pokoknya adalah menentukan apakah kebijakan
dan prosedur yang ditetapkan oleh manajemen puncak telah dipatuhi, menentukan baik
nomor IX.1.7 mendefinisikan audit internal adalah suatu kegiatan pemberian keyakinan
(assurence) dan konsultasi yang bersifat indenpenden dan objektif dengan tujuan untuk
pengendalian, dan proses tata kelolah perusahaan (Soemarso, 2018:346). Audit laporan
keuangan adalah audit yang dilakukan oleh auditor indenpenden terhadap laporan
keuangan yang disajikan oleh kliennya untuk menyatakan pendapat mengenai kewajaran
laporan keuangan tersebut. Dalam audit laporan keuangan ini, auditor indenpenden
menilai kewajaran laporan keuangan atas dasar kesesuaiannya dengan prinsip akuntansi
berterima umum (Mulyadi, 2014:30). Audit internal timbul sebagai suatu cara atau teknik
guna mengatasi risiko yang meningkat akibat semakin pesatnya laju perkembangan dunia
usaha atau adanya kondisi dimana terjadi perubahan secara dinamis dan tidak dapat
diprediksi sehubungan dengan era globalisasi, sehingga sumber informasi yang sifatnya
tradisional dan informasi sudah tidak lagi mampu memenuhi kebutuhan para manajer
yang bertanggung jawab atas hal-hal yang tidak teramati secara langsung.
dengan itu, maka sudah layaknya apabila beberapa wewenang dan tanggung jawab
Audit internal merupakan suatu rangkaian proses dan teknis dimana karyawan
suatu perusahaan mencari kepastian atas keakuratan keuangan dan jalannya operasi
sesuai dengan yang ditetapkan. Audit internal memiliki fungsi untuk memastikan tujuan
mempergunakan sumber daya secara efesien, serta perusahaan dapat memperoleh input
(Media Pertamina, 2008). Selain itu, auditor internal dianggap kurang menguntungkan
karena dampak positif yang diberikan tidak signifikan bagi perkembangan perusahaan
(Roux, 2008).
Dengan demikian sangatlah jelas bahwa audit internal telah menjadi suatu alat
yang dominan bagi pemimpin perusahaan untuk memantau dan mengawasi jalannya
kegiatan operasional perusahaan. Apalagi pemeriksaan (pengawas) internal ini tentu saja
menjaga independensi, jujur secara intelektual, bebas dari beragam benturan kepentingan,
serta adalam menilai/membuat keputusan sesuai dengna kondisi di lapangan. Menurut
prinsip Etika Kode IAI dalam Sukariah dkk (2009) menyebutkan objektivitas adalah suau
kualittas yang memberikan nilas atas jasa yang diberikan anggota. Prinsip obejektivitas
mengharuskan anggota bersikap adil, tidak memihak, jujur secara intelektual, tidak
berprasangka atau bias, serta bebas daari benturan kepentingan dan pengaruh pihak lain.
perilaku, maupun ide seseorang auditor disebabkan oleh faktor internal. Artinya, dalam
melakukan pekerjaan audit dengan menegakkan objektivitas, auditor akan bertindak tidak
dapat dioengaruhi pihak manapun, bersikap dan berperilaku jujur dan adil, serta tidak
tindak terhadap tekanana dalam membuat judgement audit secara terus terang.
Berlakunya sikap objektif membuat penilaian yang dihasilkan tidak bias, tidak memihak,
dan bukan merupakan hasil kompromi (Yusnita, 2010 dalam Linting, 2013).
Semakin tinggi objektivitas seseorang audit, kualitas audit yang dihasilkan akan
semakin baik. Hal tersebut mendukung penelitian dari Sukariah dkk (2009). Arianti dkk
(2014) dan Sarazwati (2017) yang menyatakan bahwa objektivitas berpengaruh positif
Objektivitas adalah membuat penilaian yang seimbang dari semua keadaan yang
relevan dan tidak dipengaruhi oleh kepentingan – kepentingan mereka sendiri atau pun
orang lain dalam membuat penilaian. Auditor internal objektivitas professional tingkat
baik ditinjau dari segi kualitas hasil kerja maupun batas waktu yang ditargetkan (Betri,
2018:35). Efektivitas auditor internal merupakan suatu ukuran keberhasilan bagi suatu
audit internal di dalam suatu organisasi sampai seberapa jauh organisasi dinyatakan
Tujuan, kewenangan dan tanggung jawab fungsi audit internal harus dinyatakan
secara formal dalam charter audit internal, konsistensi dengan Standar Profesi Audit
Internal (SPAI) dan mendapat persetujuan dari pimpinan dan Dewan Pengawas
Organisasi, fungsi Audit Internal harus ditempatkan pada posisi yang memungkinkan
fungsi tersebut memenuhi tanggung jawabnya, independensi akan meningkat jika fungsi
audit inetrnal memiliki akses komunikasi yang memadai terhadap pimpinan dan Dewan
dengan konsep-konsep yanng dinyatakan oleh kualifikasi ini sangatlah penting apabila
para auditor internal ingin memenuhi tanggung jawabnya sebagaimana dinyatakan dalam
kode etik, para anggota haruslah menggunakan cara-cara yang tepat sesuai dengan
Singleton et al. (2006) juga menyatakan bahwa tanggung jawab seseorang auditor
dalam mendeteksi dan melaporakan kecurangan dan tindakan melawan hukum lainnya,
memperbaiki kefektifan audit, yaitu perbaikan dalam pendeteksian salah saji material,
mengkomunikasi dengan jelas kepada komita audit atau yang bertanggung jawab
akan tetapi auditor internal bertanggung jawab untuk membantu dalam mendeteksi
kecurangan. Suatu kecurangan tersebut dapat dicegah dengan cara meningkatkan sistem
penggendalian internal yang terdapat di perusahaan, karena pada dasarnya unsur yang
menentukan terjadinya kecurangan adalah diri manusia dan sisrem pengendalian internal
yang ada.
dengan penuh rasa tanggung jawab (tanggung jawab terhadap diri sendiri, peraturan
hukum serta tanggung jawab terhadap masyarakat). Profesional dimiliki oleh auditor
akan dibuktikan melalui pertanyaan yang diajukan oleh auditor kepada kliennya untuk
memperoleh alsan, bukti dan informassi mengenai obhek yang sedang dipermasalahkan.
Pertimbangan profesional auditor akan membawa pada sutau tindakan untuk memilih
prosedur audit yang efektif sehingga diperoleh kuali. Pertimbangan profesional auditor
akan membawa pada sutau tindakan untuk memilih prosedur audit yang efektif sehingga
diperoleh kualitas bahan bukti audit yang tepat. Profesional auditor juga dapar
auditor dapat bertindak jujur dan tegas dalam melaksakan audit dengan integritas yang
pengalaman kerja dan pertimbangan profesional auditor baik secara parsial maupun
simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas bahan bukti audit.
Auditor internal harus bersikap hati-hati dan bijaksana dalam menggunakan
informasi yang yang diperolehnya dalam pelaksanaan tugasnya. Auditor internal tidak
secara melanggar hukum atau dapat yang menimbulkan kerugian terhadap organisasinya.
fakta-fakta penting yang diketahuinya yaitu fakta-fakta yang jika tidak diungkap dapat
mendistorsi laporan atas kegiatan yang di reviu atau menutupi adanya praktik yang
Alasan peneliti memilih sikap auditor internal berhati-hati dan bijaksana, karena
peneliti ingin melihat seberapa besar para pegawai yang serius menunjukkan sikap
berhati-hati dan bijaksana kepada perusahaan. Karena sikap auditor internal berhati-hati
dan bijaksana berupa suatu sikap atau tingkah laku sesorang kepada perusahaan maupun
organisasi berupa loyalitas dan tercapainya visi, misi serta tujuan organisasi.
audit internal. Menurut penelitian yang dilakukan Goodwin dan Seow (2002), Scheiner
dan Wilner (1990), prawit, et al (2008), Gramling (2011), Lawrence, et al (2009) yang
keuangan. Hasil penelitian ini relevan dengan Arens dan Loebbecke (1997:788) yang
mengungkapkan bahwa fungsi auditi internal yang efektif (dengan auditor internal yang
independen, kompeten dan terlatih) akan mencapai pelaporan keuangan yang berkualitas.
Arens dan Loebbecke (1997:788) juga menyatakan bahwa di dalam audit internal,
internal auditor bertanggung jawab untuk mengevaluasi apakah laporan keuangan telah
Penelitian terdahhulu yang dilakukan oleh Rizky Pasca Baisary (2013) dengan
terhadap Kinerja Auditor pada Kantor Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan
dengan nilai adjusted R square 0,851 yang berarti bahwa kinerja auditor telah 85,1%
Tengah.
Berbagai istilah digunakan untuk fraud ini, seperti manipulasi laporan keuangan,
Direksi PT Waskita Karya dan 2 Kantor Akuntan Publik (KAP). Kementerian Negara
BUMN menonaktifkan dua direktur PT Waskita Karya terkait kasus kelebihan pencatatan
pada laporan keuangan 2004-2008 ketika mereka akan melakukan IPO pada tahun 2008.
(Infokorupsi.com : 2009).
terjadi pergantian direksi. Direktur Utama pengganti tidak menerima begitu saja laporan
keuangan manajemen lama dan kemudian meminta pihak ketiga lain untuk melakukan
penggelumbungan aset di tahun 2005 sebesar Rp5 miliar tersebut terdiri dari dua proyek
yang sedang berjalan, proyek yang pertama adalah proyek renovasi Kantor Gubernur
Riau. Proyek ini dimulai pada tahun 2004 dan sudah selesai 100%, nilai kontrak sebesar
Rp13,8 miliar. Namun pada akhir tahun 2005 terdapat pekerjaan tambah kurang senilai
Rp3 miliar. Sampai dengan akhir tahun 2008 saldo tersebut masih muncul di neraca
Proyek yang kedua adalah proyek pembangunan Gelanggang Olah Raga Bulian
Jambi. Nilai kontrak sebesar Rp33.998.000.000 dan PT Waskita Karya Persero mengakui
pendapatan kontrak dari progress tersebut sebesar Rp 2 miliar. Saldo tersebut masih
outstanding sampai dengan akhir tahun 2008. Kontrak itu diputus oleh Pemda Batang
Hari karena dianggap ditandatangani oleh pihak yang tidak berwenang, ada kasus
pergantian bupati. Sebagai gambaran tentang seberapa besar materi kas nilai dugaan
penggelumbungan aset pada tahun 2005. Tahun 2005 nilai aset PT Waskita Karya
Persero adalah sebesar Rp1,6 triliun, dan nilai yang diduga digelembungkan oleh
manajemen pada tahun 2005 adalah sebesar Rp5 miliar atau sebesar 0,3% dari nilai aset
tersebut.
memperoleh laba sebesar Rp 163,4 Milyar dan pada tahun 2009 memperoleh laba sebesar
Rp 307,1 Milyar. Berdasarkan data tersebut angka laba yang diperoleh oleh PT Waskita
Karya masih relatf kecil jika dibandingkan dengan perushaan lain yang sejenis. Jadi PT
hukum yang melibatkan manipulasi akuntansi untuk kepentingan pribadi. Profesi auditor
telah menjadi sorotan masyarakat pada saat ini, mulai dari kasus luar negeri sampai
dalam negeri. Seperti kasus dalam perusahaan milik pemerintah (BUMN dan BUMD)
konflik agency yang terjadi terletak pada dua hal yang utama. Pertama, konflik
Kedua dalam perusahaan BUMN memungkinkan praktek “two-board” antara direksi dan
dewan komisaris, implementasikan sistem ini dianggap tidak efektif (Kurniawan dan
Indrianto, 2000) hal ini kemungkinan disebabkan oleh kurang jelasnya job description
terdahulu, maka kurangnya pengawasan dari auditor internal atas seluruh kegiatan yang
dilakukan organisasi agar mematuhi aturan dan standar yang berlaku saaat ini dalam
perusahaan BUMN tersebut menimbulkan suatu sorotan yang mengarah pada kualitas
pelaporan keuangan yang baik adalah pelaporan keuangan yang memenuhi tujuan dari
pelaporan
Tabel 1.1
Survei Pendahuluan
internal auditor pada beberapa perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau
Berdasarkan latar belakang diatas maka dari itu penulis tertarik untuk melakukan
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka permasalahan yang dapat dikemukakan dalam
internal?
auditor terhadap efektivitas audit internal dengan sikap auditor internal berhati-hati dan
Berdasarkan dari perumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui :
internal
internal
pertimbangan profesional internal auditor terhadap efektivitas audit internal dengan sikap
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
ini dapat bermanfaat sebagai informasi untuk menambah wawasan mengenai Pengaruh
2. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapakan dapat memberikan manfat kepada perusahaan atau
Profesional Internal Auditor terhadap Efektivitas Audit Internal dengan Sikap Berhati-
3. Bagi Almamater
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi tambahan, menambah ilmu
pengetahuan, serta dapat menjadi acuan atau kajian bagi penulisan di masa yang akan
datang.
BAB II
A. Kajian kepustakaan
principal (pemberi kontrak) dan agen (penerima kontrak), principal menggontrak agen
untuk bekerja demi kepentingan atau tujuan principal sehingga principal memberikan
wewenag pembuatan keputusan kepada agen untuk mencapia tujuan tersebut. Agen
bertanggung jawab atas pencapaian tujuan tersebut dan agen menerima balas jasa dari
principal (R.A Supriyono, 2018:63). Pihak agen menguasai informasi secara sangat
maksimal (full information) dan di sisi lain pihak principal memiliki keuanggalan
suatu teori yang membahas tentang hubungan antara principal dan agen dimana pihak
agen memiliki informasi secara penuh sedangkan disi lain pihak principal memiliki
b. Teori Atribusi
Teori atribusi merupakan teori yang dikembangkan oleh Fritz Heider yang
internal (internal forces), yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam diri seseorang,
seperti kemampuan atau usaha dan kekuatan eksternal (eksternal forces), yaitu faktor-
faktor yang berasal dari luar seperti kesulitan dalam pekerjaan atau keberuntungan
(Arfan, 2019:129). Teori atribusi menjelaskan bahwa tentang pemahaman akan reaksi
atas kejadian yang dialami. Teori atribusi dijelaskan bahwa terdapat perilaku yang
berhubungan dengna sikap dan karakteristik individu, maka dapat dikatakan bahwa
hanya melihat perilakunya akan dapat diketahui sikap atau karakteristik orang tersebut
serta dapat juga memprediksi perilaku seseorang dalam menghadapai siatuasi tertentu.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa teori atrbusi adalah
teori yang menjelaskan tentang perilaki sesorang ditentukan dengan faktor internal yang
berasal dari dalam diri seseorang dan faktor eksternal yang berasal dari luar seperti usaha
dan kemampuan makan dapat diaktakan bahwa melihat perilaku seseorang bisa
memprediksi sikap atau karakteristik orangg tersebut saat menghadapi situasi tertentu.
2. Objektivitas
a. Definisi Objektivitas
Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia, objektivitas adalah sikap jujur tidak
dipengaruhi pendapat dan pertimbangan pribadi atau golongan dalam mengambil putusan
Mortimer A. Dittenhofer dan James H. Scheiner yang diterjemahkan oleh Desi Anhariani
(2006:103) objektivitas adalah suatu hal yang langka dan hendaknya tidak
ditempatkan dalam posisi dimana objektivitas mereka dapat dipertanyakan. Kode etik dan
standar auditor internal telah menetapkan aturan-aturan tertentu yang harus diikuti agar
terhindar dari kemungkinan pendangan akan kekurangannya objektivitas dan munculnya
kritikan dan pertanyaan mengenai kurangnya objektivitaass yang dimiliki oleh audit
internal.
Selain itu pengertian objektivitas menurut Siti Kurnia Rahayu dan Ely Suhayati
(2009:52) objektivitas ialah harus bebas dari masalah benturan kepentingan (conflict of
interest) dan tidak boleh membiarkan faktor salah saji material (material misstatement)
b. Indikator Objektivitas
Menurut Pusdiklatwas BPKP (2005) dalam Sukriah dkk (2009) unsur perilaku
2) Tidak merangkap sebagai panitia tender, kepanitian lainn dan atau pekerjaan lain
3) Tidak berangkat tugas dengan niat untuk mencari-cari kesalahan orang lain.
logis.
3. Tanggung Jawab
apakah laporan keuangan telah bebas dari salah saji material, yang disebabkan oleh
kesalhaan ataupun kecurangna dan oleh karena itu memungkinkan auditor untuk
menyatakan suatu opini tentang apakah laporam keuangan disusun, dalam semua hal
yang material, sesuai dena suatu kerangka pelaporam keuangan yang beraku dan
oleh standar auditing, sesuai dengan temuan auditorn (SPAP). Bila auditor juga
audit internal juga menyiapkan rencana tahunan untuk pemeriksaan semua unit
pemeriksaan, yang harus disetujui dan ditinjau atau di review oleh pengawas.
4) Membuat laporan hasil audit, kemudian menyampaikan pada Direktur Utama dan
Komite Audit
4. Pertimbangan Profesional
klien. Probabilitas auditor untuk melaporkan penyelewangan yang tejadi dalam sistem
akuntansi klien tergantung pada independensi auditor. Seorang auditor dituntu untuk
memeriksan dan mengujij apakah laporan kekuangan telah disajikan secara wajar
bekerja dengan penuh rasa tanggung jawab (tanggung jawab terhadap diri sendiri,
oleh auditor akan dibuktikan melalui pertanyaan yang diajukan oleh auditor kepada
kliennya untuk memperoleh alsaan, bukti dan informassi mengenai obhek yang
suatu tindakan untuk memilih prosedur audit yang efektif sehingga diperoleh kuali.
Pertimbangan profesional auditor akan membawa pada sutau tindakan untuk memilih
prosedur audit yang efektif sehingga diperoleh kualitas bahan bukti audit yang tepat.
profesional auditor diperlukan agar auditor dapat bertindak jujur dan tegas dalam
melaksakan audit dengan integritas yang tinggi, maka auditor dapat meningkatkn
Suatu evaluasi laporan keuanagn yang baik dihasilakn oleh auditor internal
sebagai berikut :
5) Meyakinkan
6) Jelas
7) ringkas
Efektivitas adalah pencapaian tujuan secara tepat atau memilih tujuan-tujuan yang
tepat dari serangkaian alternatif atau pilihan cara dan menentukan pilihan dari
merupakan unsur pokok untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditentukan
dalam setiap organisasi. Efektivitas disebut juga efektif, apabila tercapainya tujuan
Menurut Tugiman (1997) untuk mencapai fungsi audit internal yang efektif,
terdapat lima faktor atau syarat yang harus dipertimbangkan, antara lain:
auditor untuk menyatakan sesuatu yang diketahuinya tanpa rasa takut adanya
dalam diti auditor sehingga dapat dipengaruhi untuk menjadi lebih baik atau
lebih buruk.
Menurut Standar Profesi Audit Internal (SPAI) dalam Hiro Tugiman (1997),
department).
Auditor harus bersikap berhati-hati dan bijaksana serta bertanggung jawan dalam
segala tindakan pengambilan keputusan yang diambilnya. Selain itu, auditor juga
harus jujur dalam mengelola dan menggunakan sumber daya informasi di dalam
lingkungan otoritasnya.
memastikan bahwa klien atau pemberi kerja memperoleh manfaat dari jasa
Perilaku profesional adalah tindak tanduk yang merupakan ciri, mutu, dan
kualitas suatu rpfesi atau orang yang profesional di mana memerlukan kepandaian
dalam sikap konsisten dengan reputasi profesi yang baik dan menahan diri dari segala
internal dengan sikap auditor internal berhati-hati dan bijaksana sebagai variabel
Penelitian yang dilakukan oleh Dea, dkk (2016) dengan judul “ analisis
yogyakarta”. Sampel penelitian ini adalah auditor internal pada Inspektorat Provinsi
metode area sampling. Jenis data yang digunakan dalam enelitian ini adalah data primer.
Analisis dalam penelitian ini terdiri dari tiga tahap. Tahap yang pertama statistik
deskriptif analisis demografi responden. Tahap kedua ialah uji instrumen data yang terdiri
dari uji convergent validity, discriiminant validity, reabilitas cronbach alpha dan
Penelitian yang dilakukan oleh Rindu (2016) dengan judul “Efektivitas Fungsi
Pulau Jawa)”. Sumber data pada penelitian ini adalah sumber primer. Untuk menganalisis
model dalam penelitian ini menggunakan Structural Equation Model (SEM). Penelitian
ini menggunakan probability sampling yaitu cluster area sampling, khususnya single
Efektivitass Fungsi Audit internal sebesar 0,104 namun tidak signifikan karena nilai C.R
(Critical Ratio) atau t hitung <t tabel (0,744 < 1,64), dan nilai probabilitas > 0,05.
Dengan demikian H0 diterima dan Ha ditolak, sehingga tidak terbukti tidak terbukti
Audit Internal.
Penelitian yang dilakukan oleh Dean Nurfika Sari (2016) dengan judul “ Analisis
PLS, sampel yang digunakan penelitian ini yaitu auditor internal pada Inspektorat
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan menggunkan metode area sampling lalu
Penelitian yang dilakukan oleh Penelitian yang dilakukan oleh Rozmita dan Rizal
(2014) dengan judul “pengaruh efektivitas fungsi audit internak terhadap pengungkapan
kelemahan pengendalian internal”. Penelitian ini dilakukan pada BUMN yang berkantor
pusat di Kota Bandung, teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah
minimal yang representatice diambil menjadi 55 responden. Dari ukuran sample minimal
55, makam untuk pendistribusian pengambilan dari BUMN maka ditentukan BUMN
yang secara random terpilih menjadi uniti sample penelitian. Hasil analisis dalam
penelitian ini ialah Efektivitas fungdi sudit internal pada BUMN yang berkantor pusat di
Kota Bandung berada dalam kategori sangat baik. Fimensi lingkup tugas audit internal
memiliki skor yang paling rendah. Hal ini disebabkan karena sumber daya yang dimiliki
oleh perusahaan untuk melakukan pengujian sistem manajemen resiko kurang memadai.
Penelitian ini dilakukan oleh Ratna Andika Dewi (2016) dengan judul “ pengaruh
yang digunakna ialah perusahaan swasta, Sample yang digunakan purposive sampling,
Tabel II.1
Persamaan dan perbedaan penelitian sebelumnya
C. Kerangka Pemikiran
Audit internal merupakan sebuah penilaian yang sistematis dan objektif yang
dilakukan auditor internal, tetapi juga sebagai operasi dan kontrol yang berbeda-beda
dalam organisasi untuk menemukan apakah informasi keuangan dan operasi telalh
akurat dan daoat diandalkan, risiko yang dihadapi, aturan sudah diikuti dan kriteria
yang memuaskan serta sumber daya digunakan secara efisien dan ekonomis sesuai
tujuan organisasi.
atau penerimaan yang mempengaruhi langsung pada kas) dari suatu organisasi kepada
Objektivitas adalah membuat penilaian yang seimbang dari semua keadaan yang
pun orang lain dalam membuat penilaian. Auditor internal menunjukkan objektivitas
Penelitian yang dilakukan oleh frizky dan novia (2019) dan hasil penelitian ini
didukung oleh hasil penelitian dari Khaled (2015) yang menyatakan bahwa sikap
auditor internal berhati-hati dan bijaksana memiliki efek moderasi. Selain itu
penelitian ini juga didukung dengan penelitian Dessalegn dan Aderajew (2007)
efektivitas audit internal. Hasil penelitiam ini yang tidak bertolak belakang dengan
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ulfa (2015) yang menyatakan bahwa
jelas sesuai dengan penerapan Standar Akuntansi yang merupakan penerapan pada
standar umum kualitas profesionalisme. Auditor juga harus sesuai dengan kebijakan
yang sedang diteliti. Oleh karena itu, pemeriksaan serta penilaian audit internal
sama sekali tidak membebaskan tanggung jawab orang lain dalam peusahaan itu.
Agar laporan audit yang dihasilkan auditor berkualitas, maka auditor harus
terhadap klien, mematuhi stndar auditing dalamm melakukan audit atas laporan
atas laporan keuangan dan melakukan tahp-tahap proses audit secara lengkap. Bukti
audit adalah segala informasi yang mendukung angka-angka atau informasi lain
yang disajkan dalam mlaporan keuangan yang dapat digunakan oleh auditor sebagai
Fazio dan Zanna (1978) serta Regan dan Fazio (1977) merumuskan bahwa
auditor yang kurang berpengalaman memiliki tingkat kepercayaan diri yang lebih
jangka panjang auditor. Bila auditor menghadapi tugas yang sama selain mereka
dapat dengan mudah mengakses informasi yang tersimpan dalam memori mereka,
H1
H2a
Objektivitas (X1)
H3a
H2b
Tanggung Jawab
Efektivitas Audit Internal
(X2) H3b (Y)
Pertimbangan
Profesional
auditor internal H2c H3c
(X3)
Berdasarkan kerangka berfikir, maka penyusunan hipotesis dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Secara Bersama
2. Secara Persial
internal
3. Secara Moderasi
H3a : pengaruh objektivitas terhadap efektivitas audit internal yang dimoderasi oleh
H3b : pengaruh tanggung jawab terhadap efektivtas audit internal yang dimoderasi
internal yang dimoderasi oleh sikap auditor internal berhati-hati dan bijaksana
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Terdapat beberapa jenis penelitian dan dapat dilihat dari tingkat eksplanasinya
1. Penelitian Deskriptif
suatu variabel atau lebih sifatnya indpenden tanpa membuat hubungan maupun
secara sistematik dan akurat mengenai populasi atau mengenai bidang tertentu.
2. Penelitian Komparatif
Penelitian yang bersifat membandingkan variabel yang satu dengan yang lain atau
3. Penelitian Asosiatif
Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih
dengan penelitian ini maka akan dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian asosiatif
profesional terhadap efektivitas audit internal dengan sikap auditor internal berhati-
Lokasi yang penulis pilih adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMM) dan
Tabel III.1
1. Populasi
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
2. Sampel
Sampel adalah sebagian untuk diambil dari keseluruhan obyek yang diteliti dan
dengan jumlah 20 perusahaan BUMN dan BUMD di Kota Palembang dengan jumlah
responden 75 terdiri dari manajer keuangan, manajer akuntansi, staf akuntansi, bagian
Kriteria porposive sampling yang digunakan untuk penelitian pada BUMN dan
a) Karyawan terkait yang bekerja pada BUMN dan BUMD yang terdapat di Kota
Palembang.
b) Karyawan terkait yang bekerja pada BUMN dan BUMD yang terbuka dalam hal
c) Karyawan terkait yang bekerja pada BUMN dan BUMD yang mendukung
Seleksi Sample
Tabel III.4
Menurut Uma Sekaran dan Roger Bougie (2017:130) data penelitian pada
Data primer yaitu data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumbernya
Data Skunder yaitu data penelitian yang diperoleh secarra tidak langsung melalui
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan skunder. Data
primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang diambil secara langsung
oleh peneliti dari objek yang diteliti yaitu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan
Data skunder dalam penelitian ini merupakan data yang telah diolah oleh pihak lain.
Data in diambil melalui website yang diperlukan serta junrla, artikel dan penelitian-
penelitian sebelumya.
Data dalam penelitian dibagi menjadi 3 yaitu fakta, pendapat dan kemampuan.
Instrumen tes digunakan untuk mengukur ada atau tidaknya serta besarnya
kemampuan objek yang kita teliti. Tes dapat digunakan untuk mengukur kemampuan
dasar maupun pencapaian atau prestasi misalnya tes IQ, minat, khusus dan
sebagainya.
2. Wawancara ( Interview )
Wawancara adalah salah satu instrumen yang digunakan untuk menggali data secara
lisan. Hal ini haruslah dilakukan secara mendalam agar kita mmendapatkan data yang
3. Pengamatan ( Observasi )
Observasi adalah pengamatan data pencatatan secara sistematik terhadap gejaka yang
4. Penggunaan Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
sepakat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada para responden untuk dijawan.
Kuesioner merupakan instrumen oengumpulan daya yanng efesien bila peneliti tahu
dengna pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari para
responden.
5. Survey ( Survei )
Survei lebih banyak lagi digunakan utnuk pemecahan masalah-masalah yang berkaitan
dengan perumusan kebijakan dan bukan untuk pengembangan. Oleh karena itu servei
tidak digunakan untuk menguji suatu hipotesis. Maka apabila penelitian yang ada
6. Analisis Dokumen
Analisis dokumen lebih mengarah pada bukti konkret. Dengan instrumen ini, kita
diajak untuk menganalisis isi dari dokumen-dokumen yang dapat mendukung peneliti.
keuangan yang ada di beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha
1. Analisis Data
Analisis data dalam penelitian dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua) yaitu, (wiratna,
2019:11-12)
a. Analisis Kualitatif
lain-lain.
b. Analisis Kuantitatif
Analisis kuantitatif adalah metode analisis penelitian yang menghasilkan
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data
1. Skala Likert
Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang
Skala pengukuran dengan tipe ini, akan didapat jawaban yang tegas yaitu ya-
3. Semantic Defferensial
Osgood. Skala ini juga digunakan untuk mengukur sikap, hanya bentuknya tidak
pilihan ganda maupun checklist, tetapi tersusun dalam satu garis kontinum yang
jawaban “ sangat positifnya “ terletak di bagian kanan garis dan jawaban yang “
4. Ratting Scale
Dari ke tiga skala pengukuran seperti yan telah dilakukan, data yang diperoleh
mendapatkan data interval datau rasio. Hal ini tergantung pada bidang yang akan diukur.
Pada penelitian ini skala yang digunakan adalah skala Likert. Skala Likert digunakan
untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
fenomena sosial.
Pada Skala Likert, maka variabel yang akan diukur akan dijabarkan menjadi
indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan titik tolak untuk menyusun
Setuju =S =4
Netral =N =3
interval, maka data yanng diperoleh dari kuesioner yang berbentuk ordinal dinaikkan
skalanya menjadi interval. Proses menaikkan skala dari ordinal menjadi interval
2. Teknik Analisis
Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan
menggunakan model analisis regresi linear berganda untuk meyakinkan bahwa variabel
bebas berpengaruh terhadap vatiabel terikat, selanjutnya dilakukan uji hipotesis ( uji t
dan uji f ) untuk mengetahui signiifkasi dari variabel bebas terhadap variabel terkait serta
membuat kesimpulan dan yang terakhir adalah menghitung koefisisen determinasi untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh dari variabel bebas terhada variabel terkait. Teknik
analisis data dalam penelitian ini dibanntu oleh Statistical Program For Spemcince
(SPSS). Sebelum melakukan analisis, sesuai dengan syarat metode OLS (Ordinary Least
Square) maka terlebih dahulu harus melakukan uji validitas, uji reabilitas dan sumsi
klasik.
a. Uji Validitas
Uji validitas (Test of Validity) digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya
sutau kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan sah atau valid jika pertanyaaan pada
kuesionerr tersebut mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
itu. Uji signifikasi dilakukan dengan membandingkan nilai r dihitung (nilai corrected
2019:165)
r hitung > r tabel maka butir atau pertanyaan tersebut tidak valid
Ada tiga syarat yang harus dipenuhi agar sebuah butir dikatakan valid, yaitu :
b. Uji Reabilitas
Uji reabilitas dilakukan terhadap item pertanyaan yang dinyatakan valid. Uji ini
digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan dari variabel. Suatu
kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap oernyataan
r hitung < r tabel maka butir atau pertanyaan tersebut tidak valid.
Uji reliabilitas dilakukan terhadap item pertanyaan yang dinyatakan valid. Uji
ini digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan dari variabel. Suatu
kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seorang terdapat pernyataan
adalah konsisten dan stabil dari waktu ke waktu (V.Wiratna, 2018:178). Kriteria
jika :
c. Statistik Deskriptif
berasal dari suatu sampel. Data yan diolah dalam statistik deskriptif hanya satu
variabel saja. Statistik deskriptif dapat menghasilkan tabel, grafik dan diagram.
2019,113).
Uji normalitas data digunakan untuk menguji apakah nilai residu yang dihasilkan
dari regresi terdistribusi secara normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah
yang memiliki nilai residual yang terdistribusi normal. Beberapa uji normalitass
yaitu dengan melihat penyebaran data pada sumber diagonal pada grafik
(Romie, 2017:117-112)
a) Metode Grafik
Uji normalitas residual denga metode grafikk yaitu melihat penyeberan data
pada sumber diagonal pada grafik Normal P-P plot of regression standardized
residual yaitu :
(1) Bila titik menyebar di sekitar garis dan mengikuti garis diagonal makan
(2) Bila titik-titik menyebar jauh dari garis daan tidak mengikuti garis
(1) Jika nilai signifikasi > 0,05 maka nilai residual tersebut normal
(2) Jika nilai signifikasi < 0,05 maka nilai residual tersebut tidak normal.
2) Uji Multikolinearitas
regrsi yang baik seharusnya tidak terjadi koleraso di antara dua variabel bebas.
Dilihat nilai tolerance dan inflation factor (VIF). Diketahui nilai tolerance > 0,1
dari nilai VIF < 10 maka disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas pada model
3) Uji Heteroskedastisitas
Ialah keadaan yang mana dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variansi dari
residu pada satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik
e. Uji Hipotesis
dependen. Nilai koefisien determinasi (R²) adalah antara nol dan satu. Nilai R²
dependen amat terbatas. Jika koefisien determinasi sama dengan nol, maka
variabek independen tidak berpengharuh terhadap variabel dependen. Jika
(Wiratna, 2019:228).
a) Merumuskan Hipotesis
Tingkat signifikasi sebesar 5%. Taraf nyata dari t tabel ditentukan dari derajat
bebas (db) = n-k-1, taraf nyata (a) bearti nilai F tabel, Taraf nayat dari F tabel
tabel.
d) Kesimpulan
ke=oefisisn regresi berganda dengan hanya satu b (b1 atau b2) yang
a) Merumuskan Hipotesis
audit internal.
audit internal.
internal.
Tingkat signifikasi sebesar 5%. Taraf nyata dari t tabel ditentukan dari derajat
bebas (db) = n-k-1, taraf nyata (a) bearti nilai F tabel, Taraf nayat dari F tabel
c) Kesimpulan
Menarik kesimpulan jika t hitung < t tabel maka H0 diterima atau Ha ditolak. t
keputusan yaitu dengan cara melihat beta yang dihasilkan dari nilai signifikan X3
terhadap Y pada analisis pertama dan nilia signisikasi interasksi X3*X1 (M1)
a. Moderasi Murni (Pure Moderator) : jika pada interasksi pertama terjadi tidak
signifikan dan pada interaksi kedua terjadi signifikan pada variabel moderasi.
namun pada interaksi kedua tidak terjadi signifikan pada moderasi variabel.
pertama dan interaksi kedua tidak terjadi signifikan pada variabel moderasi.
Keterangan :
X1 = Objektivitas
X2 = Tanggung Jawab
X3 = Pertimbangan Profesional
a = Nilai Konstanta
b1b2b3 = Koefisien Regrsu Variabel X
5) Analisis Regresi Linear Berganda
Regresi linear berganda terdapat asumsi klasik yang harus terpenuhi yaitu
residual berdistribusi normal, tak ada multikolieritas, dan tak ada heteroskedositas
(Wiratna, 2019:227)
Keterangan :
A = Nilai Konstanta
X1 = Objektivitas
X2 = Tanggung Jawab
e = Error Term
individual (uji statistik t) yang dimoderasi dengan langkah dalam uji hipotesis
yaitu
berikut :
bijaksana
bijaksana.
bijaksana.
bijaksana.
bijaksana.
bijaksana
Tingkat signifikasi sebesar 5%. Taraf nyata dari t tabel ditentukan dari derajat
bebas (db) = n-k-1, taraf nyata (a) bearti nilai F tabel, Taraf nayat dari F tabel
c) Ha ditolak apabila t hitung > t tabel, Ha diterima apabila t hitung < t tabel.
d) Kesimpulan
Anggun Soraya Dyhati. 2019. Pengaruh Integritas, Ojektivitas dan Dukungan Manajemen Senior
Moderasi ( Studi Kasus Pada Bank Di Daerah OKU TIMUR dan OKU SELATAN).
Publik Versus Terbatas Dan Kondisi Keuangan Terhadap Kelayakan Bukti Audit Pada
KAP Di Kota Palembang. Forum Jurnal Dan Kewirausahaaan, Jurnal Ilmiah STIE
Betri Sirajuddin Dan Novia Fadhilah Sari Merlin. 2020. Pengaruh Kompetensi Internal Auditor,
Dea Nurfika Sari dan Haryanto. 2016. Analisis Determinan Efektivitas Auditor Internal Pada
Eka Saputri Nurmalasari, Hj. Anik Malikah dan Junaidi. 2017. Pengaruh Pengalaman Kerja Dan
Pertimbangan Profesional Auditor Terhadap Kualitas Bahan Bukti Audit (Studi Kasus
Ika ikramina, dkk. 2020. Tanggung jawab auditor internal: review pengendalian internal
Tanggung Jawab Auditor Dan Red Flags Terhadap Pendeteksian Kecurangan ( Survey
Nunuk Supadmi, Intiyas Utami Dan Aprina Nugrahesthy Sulistya Hapsari. 2018. Peran Dan
Tanggung Jawab Audit Internal (Studi Kasus Dili Institute Of Technology). Konferensi
Rezmita Dewi Yuniarti Rozali dan Rizal Alfian. 2014. Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit
Yang Berkantor Pusat di Kota Bandung). Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.2
No.2.
Rindu Rika Gamayuni. 2016. Efektivitas Fungsi Audit Internal: Faktor Yang Mempengaruhi,
Romie, Priyastama. 2017. Spss Pengolahan Data & Analisis Data. Yogyakarta : Start Up
V. Wiratna Sujarweni. 2019. Metode Penelitian Bisnis dan Ekonomi Pendekatan kuantitatif.
Yogyakarta : PustakaBaru