Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI

TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR


PAJAK MUSI BANYUASIN
Hapsi Wanti Wadema1)
Rahman Hasim, S.IP., M.Si2)
1)
Mahasiswa Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Hukum Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Terbuka
Email :
2)
Dosen Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Hukum Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Terbuka
E-mail :

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan buat mengetahui gaya kepemimpian serta motivasi berpengaruh
terhadap kinerja pegawai kantor Pajak Musi Banyuasin. Jenis penelitian yang digunakan artinya
penelitian kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan menggunakan membagi berita umum pada
32 responden pegawai kantor Pajak Musi Banyuasin. Penelitian ini menggunakan metode
analisis regresi linear berganda. hasil dari penelitian ini memberikan bahwa, berdasarkan uji
statistik t, nilai t hitung untuk variabel gaya kepemimpinan 3.233 > t tabel 1,695 dan nilai
signifikan 0,002 < 0,05. Sedangkan variabel Motivasi 5,637> t tabel 1,695 serta nilai signifikan
0,000 < 0,05. sebagai akibatnya bisa disimpulkan gaya kepemimpinan serta motivasi
berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai.
kata Kunci : Gaya Kepemimpinan, Motivasi, Kinerja Pegawai

ABSTRACT
This research aims to determine the influence of leadership style and motivation on the
performance of Musi Banyuasin Tax office employees. The type of research used means
quantitative research. Data collection was carried out by dividing general news among 32
respondents who were employees of the Musi Banyuasin Tax Office. This research uses multiple
linear regression analysis methods. The results of this research show that, based on the t
statistical test, the calculated t value for the leadership style variable is 3,233 > t table 1.695
and the significant value is 0.002 < 0.05. Meanwhile, the Motivation variable is 5.637> t table
1.695 and the significant value is 0.000 <0.05. As a result, it can be concluded that leadership
style and motivation have a significant effect on employee performance.
Keywords: Leadership Style, Motivation, Employee Performance
PENDAHULUAN
Perusahaan tidak lagi mengandalkan sumber daya manusia menjadi faktor produksi,
namun tetap menganggapnya sebagai modal yang sangat penting. Efektivitas dan keunggulan
suatu perusahaan sangat bergantung di kualitas sumber daya manusianya. Secara teori, kinerja
suatu perusahaan akan ditentukan secara positif sang kehadiran individu-individu yg bertalenta.
Hal ini menciptakan lingkungan kerja yang aman pada mana kepemimpinan yang tepat dapat
mempengaruhi orang lain. Kepemimpinan diperlukan karena insan memiliki keterbatasan serta
kelebihan eksklusif.
di sinilah muncul kebutuhan akan manajer dan kepemimpinan. Pemimpin yg baik
merupakan pemimpin yg memanfaatkan asal daya manusianya secara aporisma. oleh sebab itu,
kepemimpinan adalah faktor kunci dalam menaikkan standar pegawai kantoran serta menaikkan
efisiensi kerja mereka. Kinerja karyawan merupakan aspek krusial yg perlu diperhatikan oleh
perusahaan karena kinerja karyawanlah yang sebagai pedoman perusahaan pada mencapai
tujuannya.
Perusahaan tidak lagi mengandalkan asal daya manusia menjadi faktor produksi, tetapi
permanen menganggapnya sebagai kapital yg sangat penting. Efektivitas dan keunggulan suatu
perusahaan sangat bergantung pada kualitas sumber daya manusianya. Secara teori, kinerja
suatu perusahaan akan ditentukan secara positif oleh kehadiran individu-individu yg bertalenta.
Hal ini membangun lingkungan kerja yang aman di mana kepemimpinan yg tepat bisa
mempengaruhi orang lain. Kepemimpinan dibutuhkan sebab insan memiliki keterbatasan dan
kelebihan tertentu.
di sinilah ada kebutuhan akan manajer dan kepemimpinan. Pemimpin yang baik adalah
pemimpin yang memanfaatkan sumber daya manusianya secara maksimal . sang sebab itu,
kepemimpinan adalah faktor kunci dalam menaikkan baku pegawai kantoran dan menaikkan
efisiensi kerja mereka. Kinerja karyawan ialah aspek penting yg perlu diperhatikan oleh
perusahaan sebab kinerja karyawanlah yg sebagai pedoman perusahaan dalam mencapai
tujuannya.

Kinerja merupakan taraf kerja seseorang individu (karyawan) setelah berusaha atau
kerja keras atau hasil akhir (Malayu Hasibuan SP), Organisasi dan motivasi, dasar peningkatan
produktivitas, kinerja. Kinerja harus membentuk kualitas kerja yg baik dan kuantitas pekerjaan
yg memenuhi baku. taraf pendidikan pegawai sangat mempengaruhi prestasi kerjanya, karena
dengan pendidikan maka masyarakat mempunyai wawasan yg lebih luas serta pada umumnya
taraf sosialnya juga lebih luas. Selain itu, kemampuan inisiatif serta inovasi seorang sangat
menghipnotis kinerjanya.
Kinerja merupakan keberhasilan seseorang dalam kaitannya menggunakan tugas yg
diberikan kepadanya. Kinerja jua disebut menjadi kombinasi kinerja (apa yg harus dicapai
seseorang) dan kompetensi (bagaimana seseorang mencapainya). (Marwansyah, 2012: 228)
Kinerja kepemimpinan hanya sebatas fungsi serta tugasnya dalam melaksanakan penggunaan
pengaruh, profesionalisme, pemberdayaan, mobilitas, motivasi, bimbingan serta pengarahan,
serta dalam menghasilkan komitmen. Efektivitas pengelolaan dipandang asal keterbukaan,
kemandirian, kerjasama, akuntabilitas serta keberlanjutan.
evaluasi kinerja adalah alat yang berguna tak hanya buat mengevaluasi kinerja
karyawan namun pula buat menyebarkan dan memotivasi karyawan Teknik tertua yang
digunakan manajemen buat menaikkan kinerja ialah penilaian. Motivasi karyawan,
pengembangan eksklusif serta pemugaran pada masa depan dipengaruhi sang umpan balik atas
kinerja serta perkembangan masa lalu. penilaian kinerja (performappraisal) merupakan proses
dengannya organisasi mengevaluasi pelaksanaan kerja individu serta ada beberapa faktor yang
menghipnotis penilaian kinerja antara lain.
Faktor-Faktor yang menghipnotis Kinerja Karyawan Kinerja adalah suatu konstruk
multidimensional yg mencakup banyak faktor yg mempengaruhinya. Faktor-faktor yang
mensugesti kinerja merupakan:
a. Faktor Personal/Individu, mencakup pengetahuan, keterampilan, kemampuan,
kepercayaan diri, motivasi, dan komitmen yg dimiliki sang setiap individu.
b. Faktor Kepemimpinan, meliputi; kualitas pada menyampaikan dorongan,
semangat arahan, dan dukungan yang memberikan manajer serta team leader.
c. Faktor Tim, mencakup; kualitas dukungan dan semangat yg diberikan sang
rekan pada satu tim, agama terhadap sesama anggota tim, kekompakan dan keeratan anggota
tim.
d. Faktor Sistem, meliputi; sistem kerja, fasilitas kerja atau infrastruktur yang
diberikan oleh organisasi, proses organisasi, dan kultur kinerja dalam organisasi.
e. Faktor Kontekstual (situasional) meliputi; tekanan serta perubahan lingkungan
eksternal dan internal. di sistem evaluasi kinerja tradisional, kinerja hanya dikaitkan
menggunakan faktor personal, namun dalam kenyataannya kinerja sering diakibatkan oleh
faktor-faktor lain diluar faktor personal, seperti sistem, situasi, kepemimpinan, atau tim.

Kartono (2002 h.62), menjelaskan bahwa gaya kepimpinan cara bekerja serta
bertingkah laris pemimpin pada membimbing para bawahannya buat berbuat sesuatu. Jadi gaya
kepemimpinan ialah sifat serta perilaku pemimpin yang diterapkan kepada bawahannya untuk
membimbing bawahannya pada melaksanakan pekerjaan.
Gaya kepemimpinan merupakan kemampuan seorang pada mengarahkan,
menghipnotis, mendorong serta mengendalikan orang lain atau bawahan buat mampu
melakukan sesuatu pekerjaan atas kesadarannya serta sukarela dalam mencapai suatu tujuan
eksklusif
Pemimpin harus mempertimbangkan gaya kepemimpinan yg paling efektif, terutama
yang dapat memaksimalkan kinerja serta simpel diubahsuaikan dengan semua lingkungan
organisasi. Kepemimpinan ialah proses mempengaruhi pada menentukan tujuan organisasi,
memotivasi sikap pengikut buat mencapai tujuan, serta mensugesti buat memperbaiki
gerombolan dan budayanya. Selain itu, hal ini memengaruhi pemahaman tentang program,
organisasi, serta aktivitas sang pengikut buat mencapai tujuan melalui kerja tim dan kerja sama,
memelihara korelasi kolaborasi, dan menerima dukungan dari kawan eksternal.
Tugas primer atasan merupakan menjalankan fungsi manajemen yang mencakup:
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan. Tugas-tugas ini bisa dilakukan
menggunakan memobilisasi pengikutnya. Pemimpin wajib kreatif, memberikan inisiatif serta
selalu memperhatikan hubungan antar insan agar bawahan dapat bekerja menggunakan baik.
pada bawah ini rincian tugas seseorang pemimpin organisasi: pengambilan keputusan,
penetapan tujuan dan perumusan kebijakan, pengorganisasian dan penempatan staf, koordinasi
aktivitas vertikal (antara bawahan serta atasan) dan horizontal (antar departemen atau unit),
serta pengarahan serta supervisi. kinerja pekerjaan.
Motivasi kerja adalah sesuatu yg menyebabkan semangat atau dorongan, dimana
bertenaga lemahnya motivasi tersebut ikut memilih tinggi rendahnya prestasi kinerjanya.
Motivasi kerja artinya kekuatan yg penting yang harus ada dalam diri pemimpin sehingga dia
memiliki hasrat atau semangat yg bertenaga buat berusaha serta berkerja keras sehingga dapat
diperoleh keberhasilan bagi dirinya dan perusahaan. Motivasi kerja adalah suatu faktor yang
turut memilih kinerja seorang. Motivasi kerja merupakan dorongan berasal pada diri seorang yg
membuat tergerak melakukan aktivitas produktif sampai menghasilkan sesuatu yg berguna bagi
dirinya ataupun orang lain. Adanya motivasi kerja ternyata berpengaruh akbar terhadap
kesuksesan seorang. seorang tidak akan berhasil meraih kesuksesan tanpa adanya dorongan
motivasi yg diikuti menggunakan tekadnya buat bekerja keras. Memperoleh akibat yang
memuaskan membutuhkan proses serta perjuangan yang relatif panjang.
Tujuan motivasi: pada Perusahaan, mengatasi motivasi krusial buat mempertinggi
kinerja karyawan. Tujuannya artinya buat memotivasi pegawai agar bisa menuntaskan tugasnya
secara efektif serta efisien. dengan demikian, organisasi bisa mendorong berkembangnya
motivasi berprestasi pada perusahaan, yg akan merangsang pertumbuhan serta mengembangkan
persaingan yang sehat antar individu/gerombolan kerja pada perusahaan. namun tidak semua
pegawai termotivasi oleh lingkungan kerjanya yg tak jarang dianggap menggunakan motivasi
ekstrinsik, namun ada pula pegawai yg termotivasi asal pada (motivasi intrinsik) tanpa ada
motivasi khusus yang didapatnya dalam lingkungan kerja dan motivasi yg diberikan oleh
karyawan tadi. mengharapkan karyawan bersedia bekerja menggunakan nrimo untuk mencapai
tujuan perusahaan.
Manajemen asal daya manusia adalah suatu proses yg menangani aneka macam
perseteruan pada konteks karyawan, karyawan, serta pekerja. Manajer dan karyawan lainnya
dapat mendukung aktivitas organisasi atau operasional buat mencapai tujuan yg ditentukan.
Kinerja adalah hasil kerja yg dapat dilakukan sang karyawan, proses manajemen, atau
organisasi secara keseluruhan, dan hasil kerja tadi ditunjukkan dalam praktik, baik secara
kualitatif maupun kuantitatif. Kinerja pula ialah perilaku aktual yg diperlihatkan setiap orang
pada pekerjaannya sesuai dengan kiprahnya. Kinerja karyawan sangat krusial bagi suatu
perusahaan buat mencapai tujuannya.
Kepemimpinan adalah proses memutuskan tujuan organisasi, memotivasi tindakan
pengikut untuk mencapai tujuan tersebut, serta memakai efek buat menaikkan grup dan
budayanya. Hal ini jua mensugesti interpretasi pengikut terhadap insiden, organisasi, serta
kegiatan untuk mencapai tujuan, memelihara hubungan kerja sama serta kerja grup, dan
memperoleh dukungan dan kolaborasi dari orang-orang pada luar gerombolan atau organisasi.
oleh sebab itu, kepemimpinan adalah faktor yg sangat penting dalam mensugesti serta
memberikan arahan kepada karyawan, apalagi waktu ini sistem telah sepenuhnya terbuka serta
pemimpin sedang memberdayakan karyawan. sebaliknya kepemimpinan yang bisa menaikkan
motivasi kerja pegawai adalah kepemimpinan yang bisa menumbuhkan rasa percaya diri yg
tinggi pada menuntaskan segala tugas pada pekerjaannya.
Gaya kepemimpinan teoritis lebih ihwal bagaimana pemimpin dapat menghipnotis
bawahannya buat secara sukarela melakukan berbagai tindakan bersama yang diperintahkan
oleh pemimpin tanpa merasa tertekan buat mencapai tujuan pemimpin organisasi. semua gaya
kepemimpinan tersebut tidak lepas dari kelebihan dan kekurangannya masing-masing yg
tergantung bagaimana pemimpin menerapkannya pada organisasi bisnis. Mengingat kelemahan
serta kelebihan gaya ini, penulis mengkhususkan diri di gaya kepemimpinan. Gaya
kepemimpinan ini ialah wahana mengarahkan seluruh kekuatan yang berada pada bawahnya
supaya secara beserta-sama mencapai tujuan organisasi secara efektif serta efisien (Lako, 2004).
buat mencapai tujuan organisasi dan menaikkan produktivitas tempat kerja Pelayanan Pajak
(KPP) Musi Banyuasin agar berdaya saing, diperlukan gaya kepemimpinan Gaya
Kepemimpinan mempunyai pengaruh yang besar .Berhubungan dengan isi diatas maka penulis
tertarik untuk meneliti lingkungan Kantor Pajak Musi Banyuasin dengan judul.. “PENGARUH
GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI, TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA
KANTOR PAJAK MUSI BANYUASIN”.

METODE PENELITIAN
Rancangan penelitian yang digunakan pada penelitian ini memakai metode informasi
lapangan, dimana penelitian ini mengambil sampel berasal satu polulasi serta memakai
kuesioner menjadi indera pengumpul data. Adapun desain asal metode survei ini merupakan
naratif kuantitatif. Penelitian kuantitatif dengan format naratif bertujuan buat mengungkapkan
meringkaskan berbagai syarat, berbagai situasi, atau banyak sekali variabel yang timbul di
rakyat yg menjadi objek penelitain itu sesuai apa yang terjadi. Penelitian ini termasuk desain
penelitian kuantitatif sebab ialah pengembangan konsep dan pengumpulan data buat menguji
dampak antara pengaruh Gaya kepemimpinan dan motivasi pada meningkatkan kinerja
pegawai tempat kerja Pajak Musi Banyuasin Penelitan serta pengumpulan data pada penelitian
ini dilakukan pada pegawai tempat kerja Pajak Musi Banyuasin.
Populasi dalam penelitian jenisnya adalah populasi yg terbatas serta berdasarkan
sifatnya ialah populasi yg rata dan populasi dalam penelitian ini adalah karyawan kantor Pajak
Musi Banyuasi yang berjumlah sebanyak 20 orang. Adapun sampel pada penelitian ini adalah
karyawan tempat kerja Pajak Musi Banyuasin yg berjumlah 20 orang.
Teknik analisis yg dipergunakan dalam penelitian ini artinya analisis kuantitatif adalah
metode analisis menggunakan angka-angka yg dapat dihitung maupun diukur. Analisis
kuantitatif ini dimaksudkan buat memperkirakan besarnya pengaruh secara kuantitatif berasal
perubahan satu atau beberapa insiden lainnya dengan memakai alat analisis statistik.

HASIL PENELITIAN
berdasarkan akibat uji regresi linear berganda, maka dapat didapatkan penelitian
menjadi berikut. imbas gaya kepemimpinan terhadap kinerja pegawai sesuai uji berasal
tabel koefisien uji statistik t, nilai t hitung buat variabel gaya kepemimpinan ialah
sebesar tiga.233 sedangkan t tabel 1,695. Maka bisa diketahui t hitung > t tabel. serta
nilai signifikan 0,002 lebih kecil dari 0,05. menjadi akibatnya bisa disimpulkan bahwa
gaya kepemimpinan berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pegawai.
yg akan terjadi penelitian ini sama menggunakan penelitian yang dilakukan sang
Penelitian yang dilakukan Bryanjohannes pada penelitiannya yang berjudul “akibat
gaya kepemimpinan dan motivasi terrhadap kinerja karyawan di tempat kerja pajak
musi banyuasin” membuat bahwa adanya korelasi langsung yang signifikan positif
antara gaya kepemimpinan dengan kinerja pegawai. dapat diartikan bahwa gaya
kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai. Senada menggunakan
pendapat yang dijelaskan bahwa, gaya kepemimpinan adalah cara yg digunakan
memimpin serta memengaruhi para pengikutnya. Gaya kepemimpinan artinya suatu
pola sikap seseorang pemimpin yang khas pada waktu memengaruhi anak butir.
menggunakan istilah lain, cara pemimpin bertindak pada memengaruhi anggota
gerombolan menghasilkan gaya kepemimpinan.
pengaruh motivasi terhadap kinerja pegawai sesuai dari tabel koefisien uji statistik t,
nilai t hitung untuk variabel motivasi artinya sebanyak 5,637 sedangkan t tabel 1,695.
Maka bisa diketahui t hitung > t tabel, dan nilai signifikan 0,000 lebih kecil dari 0,05.
sehingga bisa disimpulkan bahwa motivasi berpengaruh secara signifikan terhadap
kinerja pegawai kantor Pajak Musi Banyuasin.
Teori yg dijelaskan bahwa motivasi kerja adalah suatu faktor yang turut memilih kinerja
seorang. Motivasi kerja adalah dorongan berasal pada diri seseorang yang membentuk
tergerak melakukan aktivitas produktif hingga membuat sesuatu yang berguna bagi
dirinya ataupun orang lain. Adanya motivasi kerja ternyata berpengaruh besar terhadap
kesuksesan seseorang. seseorang tak akan berhasil meraih kesuksesan tanpa adanya
dorongan motivasi yang diikuti dengan tekad kyat buat bekerja keras. Memperoleh yang
akan terjadi yang memuaskan membutuhkan proses dan usaha yang relatif panjang.

KESIMPULAN
berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di kantor Pajak Musi Banyuasin , maka
akan di berikan beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Variabel Gaya Kepemimpinan berpengaruh positif (3,233) dan signifikan
(0,002) terhadap kinerja.
2. Variable motivasi berpengaruh positif (5,637) serta signifikan (0,000)
terhadap kinerja
berdasarkan akibat penelitian maka penulis sarankan kirannya tempat kerja Pajak Musi
Banyuasin sebagai berikut:
1. Hendaknya pimpinan pada tempat kerja Pajak Musi Banyuasi terus
menyampaikan kesempatan kepada karyawan buat memberikan ide, saran
dan kritiknya, dan mendukung karyawan pada mencari solusi pada
menyelesaikan pekerjaanya.
2. Kiranya motivasi kerja terus diberikan kepada karyawan mirip gaji, anugerah
penghargaan, perhatian, serta menjalin komunikasi yang baik antar karyawan
agar asal daya yang terdapat pula terus meningkat demi terwujudnya tujuan
organisasi motivasi sebab hal ini sangat berkaitan dengan kinerja karyawan.
3. kepada peneliti selanjutnya yang berminat melakukan penelitian perihal gaya
kepemimpinan serta motivasi sebaiknya pelajari serta kenali terlebih dahulu
wacana gaya kepemimpinan serta

DAFTAR PUSTAKA

Bryanjohannes. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Motivasi Terrhadap Kinerja


Karyawan Pada Pt. Bank Negara Indonesia, Tbk.
(Https://Ejournal.Unsrat.Ac.Id), 2014.
Bungin, Burhan. Metodologi Penelitian Kuantitatif. EdisiKedua. Jakarta: Kencana,
2013.
Denok Sunarsi, S.Pd., M.M.,CHt. Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Disiplin Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Usaha Mandiri Jakarta. JENIUS. Vol. 1,
No. 2, Januari 2017
Firana, Y., & Abbas, A. “Dimensi Keadilan dalam Partisipasi Penyusunan Anggaran
dan Kinerja Manajerial Rumah Sakit”. Jesya (Jurnal Ekonomi & Syariah), Vol 3
No. 2, (2020): 99-110. https://doi.org/10.36778/jesya.v3i2.150.
Gary Yukl. Kepemimpinan Dalam Organisasi (Alih Bahasa Yusuf Udaya). Jakarta:
Edisi Bahasa Indonesia Victory Jaya Abadi, 2012.
Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program Spss, Semarang Badan
Penerbit Universitas Di Ponegoro, 2013
Hamzah B. Uno, M. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara, 2012.
Hasibuan, Malayu SP. Organisasi dan Motivasi, Dasar Peningkatan Produktivitas.
Jakarta Bumi Aksara, 2013.
Larasati. Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Wilayah Telkom Jabar
Barat Utara (Witel Bekasi), 2014
Olivia Theodora. Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT .Sejahtera
Motor Gemilang, 2015.
Mahmudi. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta, 2012
Mathis, Robhert.L Dan Jack, John. Manajemen Sumber Daya Manusia. Salemba Empat,
Jakarta, 2013
Mulyadi & Rivai. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Letakan Kesembilan,
2012
Mulyasa. E. Praktik Penelitian Tindakan. Bandung: Rosdakarya, 2012.
Rivai, Veithzal dan Sagala Ela Jauvani. Manajemen sumber daya manusia untuk
Perusahaan Dari Teori Ke Praktis. Jakarta: Raja Gravindo, 2013
Rivai, Veithzal M.B.A. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. Jakarta:
Raja Grafindo, 2013.
Saputra Andri. Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan Badan Statistik BPS Kota Padang. Journal Of Economic And
Economic Education Vol.2 No.2 (Https://Media.Neliti.Com/Media/Pu
blications/43020-ID), 2014.
Syamsu Q. Badu & Novianty Djafri .Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi oleh Ideas
Publishing, September 2017 Alamat: Jalan Gelatik No. 24 Kota Gorontalo Surel:
infoideaspublishing@gmail.com Anggota Ikapi, No. 001/gtlo/II/17 ISBN : 978-
602-6635-43-3
Silalahi, Ulber. Asas-Asas Manajemen. Cetakan Kedua. PT. Refika Aditama. Bandung,
2013.
Slamet, Achmad. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Semarang: Unnes Press.
Sutrisno. Manajemen Keuangan Teori, Konsep Dan Aplikasi. Yogyakarta: Ekonisia,
2012

Anda mungkin juga menyukai