TINJAUAN PUSTAKA
terhadap kinerja pegawai pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi
faktor pelatihan. (2) Faktor yang paling dominan mempengaruhi kinerja pegawai
pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulawesi Tenggara adalah
faktor pelatihan.
Penelitian lain yang juga relevan adalah penelitian yang dilakukan oleh
Kualitas Pelayanan Publik Pada Kantor Kelurahan Bende Kecamatan Kadia Kota
Kelurahan Bende Kecamatan Kadia Kota Kendari. Hal ini didasarkan pada hasil
uji statistik dengan menggunakan uji F, dimana F hitung = 82,733 > Ftabel yaitu 3,20
atau dengan nilai probabalitas = 0,000 < 0,05. Ini berarti bahwa faktor
publik pada Kantor Kelurahan Bende Kecamatan Kadia Kota Kendari. Disamping
itu secara parsial faktor pengetahuan memiliki pengaruh yang lebih dominan
terhadap kualitas pelayanan publik dengan nilai thitung tertinggi yaitu sebesar 5,265.
dengan kompetensi yang ditetapkan untuk jabatan itu serta syarat objektif lainnya
dengan jabatan struktural, perbedaan ini menunjukkan karena tugas pokok, fungsi,
dan karakteristik yang dimiliki oleh seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) berupa
dilaksanakan staf serta kemampuan merumuskan kembali visi, misi dan tujuan
yang dibuat oleh pimpinan organisasi menjadi kenyataan atau dengan kata lain
professional.
berhubungan dengan efektivitas atau kinerja yang sangat baik. Beranjak dari
konsep ini maka harus dibedakan antara kompeten dan kompetensi. Kompeten
menurut sudut pandang mereka sesuai dengan kebutuhan dan aplikasinya dengan
1) Digunakan untuk merujuk pada area pekerjaan atau peranan yang mampu
kinerja yang kompeten seperti orientasi efisiensi, hasil dan lainnya. Pada
pendekatan ini lebih menekankan pada perilaku, sikap dan karakteristik orang
indikator yang digunakan adalah : (1) Ratio jumlah pegawai dengan penduduk, (2)
Masa kerja pegawai, (3) Golongan pegawai, (4) Pendidikan formal yang dicapai
dan sebagainya yang kesemuanya berkisar tntang dan sekitar kualitas dan
pembangunan dimana saja sering bukan karena kelemahan konsep, tetapi karena
Hubungan ini sangat mendasar untuk mencapai tujuan lembaga tersebut. Dengan
1. Pengetahuan
benar, maka keyakinan yang hanya secara kebetulan benar tidak dapat diterima
1. Tahu (know)
sebelumnya. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang itu tahu tentang apa
2. Memahami (comprehensif)
secara benar. Orang yang telah paham terhadap obyek atau materi harus dapat
3. Aplikasi (application)
dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya). Aplikasi di sini dapat
4. Analisis (analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu obyek
organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini
sebagainya.
5. Sintesis (synthesis)
Dengan kata lain, sintesis itu suatu kemampuan untuk menyusun formulasi
6. Evaluasi (evaluation)
berpikir dari segala arah, kelincahan mental berpikir ke segala arah, fleksibel
kecakapan.
b) Gagasan-gagasan kreatif yang sudah dihasilkan, kriterinya adalah : bekerja
hal-hal yang kompleks, rasa ingin tahu tentang pengetahuan, senang humor,
terbuka dan menerima informasi atau gagasan baru, arah hidupnya mantap dan
mandiri.
2. Keterampilan
memberikan pemahaman moral kerja, pengarahan tugas pokok dan fungsi dari
3. Sikap
sebagai kesediaan berreaksi individu terhadap suatu hal. Sikap berkaitan dengan
motif dan mendasari tingkah laku seseorang. Dapat diramalkan tingkah laku apa
saja yang terjadi dan akan diperbuat jika telah diketahui sikapnya. Sikap belum
merupakan suatu tindakan akan aktivitas, akan tetapi berupa kecenderungan
kemungkinan untuk bertindak. Orang yang memiliki sikap yang jelas akan
mampu untuk memilih secara tegas di antara beberapa kemungkinan, sedang yang
tidak mempunyai sikap jelas, akan merasa ragu-ragu dan bingung mana yang
Sikap sebagai suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan sikap seseorang
maupun perasaan tidak mendukung atau tidak memihak (unfavorable) pada suatu
derajat afek positif dan afek negatif terhadap suatu objek psikologis (Azwar,
2003:4)
mendefinisikan sikap adalah evaluasi umum yang dibuat manusia terhadap dirinya
(afektif)
(konatif)
suatu sikap tertentu. Untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu sangat
Beberapa macam sikap yang akan muncul dari dalam diri seseorang
terhadap suatu objek, tentunya di dasarkan pada hubungan yang pernah terjadi
antara individu dengan obyek tersebut. Jika kesan yang timbul saat hubungan
terjadi tidak baik maka sikap yang muncul adalah negatif atau bentuk evaluasi
negatif, sedang jika hubungan tersebut berlangsung baik maka sikap akan terjadi
adalah sikap positif. Apabila individu tidak pernah mengetahui atau memiliki
suatu hubungan sama sekali maka sikap yang muncul adalah netral.
terdapat tiga kemungkinan sikap yang dapat terjadi bila individu berhadapan
dengan suatu objek, atau suatu situasi, yaitu : sikap mendukung, netral dan tidak
mendukung
2.3 Pendidikan dan Latihan
proses pembelajaran dan atau cara lain yang di kenal dan di akui oleh masyarakat.
2. Proses sosial yang terjadi pada orang yang di harapkan pada pengaruh
laku individu.
proses, teknik dan metode belajar mengajar dalam rangka mengalihkan suatu
pengetahuan dari seseorang kepada orang lain sesuai standar yang telah
ditetapkan.
merupakan proses belajar yang dihayati sepanjang hidupnya baik dalam jalur
dipersiapkan untuk menilai berbagai situasi dan memilih respon yang palimg
mempersiapkan pegawai dalam menempati posisi atau jabatan yang baru melalui
Sertifikat (non-degree)
6. Gelar (degree)
pengalaman sehari-hari dengan sadar atau tidak sadar sejak lahir sampai mati.
3. Pendidikan non formal, adalah pendidikan yang diatur dengan sadar dilakukan
pada dasarnya pendidikan dan latihan yang diselenggarakan bagi pegawai adalah
untuk meningkatkan prestasi kerja baik secara konseptual maupun secara teknis
keseluruhan.
yang diembannya.
diserahi tugas dalam suatu jabatan negara atau diserahi tugas negara lainnya yang
tersebut dinyatakan pula bahwa Pegawai Negeri Sipil adalah pelaksana peraturan
tersebut. Untuk dapat mewujudkan hal itu, diperlukan adanya motivasi kerja yang
tinggi. Pegawai merupakan tenaga kerja manusia, jasmaniah dan rohaniah (mental
dan pikiran) yang senantiasa dibutuhkan dan karena itu menjadi salah satu modal
sebagai berikut :
Pegawai negeri adalah mereka yang telah memenuhi syarat-syarat yang telah
pejabat yang berwenang atau diserahi tugas negara lainnya yang ditetapkan
kepadanya dapat terselesaikan dengan baik dalam arti disertai kecakapan, disiplin
serta tanggung jawab yang tinggi. Apabila keadaan ini tercipta akan berhubungan
sekali terhadap hasilnya, baik dalam kuantitas maupun kualitasnya. Disamping itu
sesuatu yang dikerjakan atau produk jasa-jasa yang diberikan atau yang dihasilkan
menghasilkan sesuatu.
langsung dapat tercermin dari output yang dihasilkan baik kuantitas maupun
specified time period (prestasi kerja adalah catatan tentang hasil-hasil yang
diperoleh dari fungsi-fungsi pekerjaan tertentu atau kegiatan tertentu selama kurun
waktu tertentu).
Prestasi kerja adalah sesuatu yang dikerjakan atau produk atau jasa yang
dihasilkan oleh seseorang atau kelompok, bagaimana kualitas kerja, ketelitian dan
loyalitas, rasa kesatuan dan tanggung jawab serta hubungan antar pribadi).
output dari outcomes yang dihasilkan suatu kelompok atau organisasi tertentu baik
Pada organisasi atau unit kerja di mana input dapat teridentifikasi secara individu
dapat diukur dengan mudah, yaitu banyaknya output yang dicapai dalam kurun
waktu tertentu. Namun untuk unit kerja kelompok atau tim, kinerja tersebut agak
Sesuai pengertian prestasi kerja di atas jelaslah bahwa hasil kerja dari
penilaian atas prestasi kerja tersebut. Penilaian prestasi kerja dalam rangka
prestasi kerja adalah untuk menentukan apakah suatu pekerjaan bisa dikerjakan
atau diselesaikan dengan baik, maka deskripsi jabatan akan sangat membantu
penilaian pegawai adalah penilaian yang sistematis dari pada seorang pegawai
oleh atasannya atau beberapa orang ahli lainnya yang faham akan pelaksanaan
dan memberikan umpan balik kepada para pegawai tentang pelaksanaan kerja
organisasi.
kerja adalah proses suatu organisasi mengevaluasi atau menilai kerja pegawainya.
Apabila penilaian prestasi kerja dilaksanakan dengan baik, tertib, dan benar akan
loyalitas para anggota organisasi yang ada di dalamnya, dan apabila ini terjadi
akan menguntungkan organisasi itu sendiri. Oleh karena itu penilaian prestasi
kerja perlu dilakukan secara formal dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan
prestasi kerja merupakan alat yang berfaedah tidak hanya untuk mengevaluasi
kerja dari para pegawai, tetapi juga untuk mengembangkan dan memotivasi
kerja atau hal-hal khusus sesuai bidang tugasnya semuanya layak untuk dinilai.
pekerjaan dari rongrongan orang yang tidak bertanggung jawab.2). Prestasi kerja,
penilai menilai hasil kerja baik kualitas maupun kuantitas yang dapat dihasilkan
dirinya maupun terhadap orang lain seperti kepada para bawahannya, 4).
peraturan yang ada dan melakukan pekerjaannya sesuai dengan instruksi yang
bekerja lebih berdaya guna dan berhasil guna, 6). Kerjasama. penilai menilai
berwibawa, dan dapat memotivasi orang lain atau bawahannya untuk bekerja
secara efektif, 8). Kepribadian. penilai menilai pegawai dari sikap perilaku,
sikap yang baik, serta berpenampilan simpatik dan wajar, 9). Prakarsa. penilai
menilai kemampuan berpikir yang orisinal dan berdasarkan inisiatif sendiri sendiri
Unsur prestasi kerja yang dinilai oleh setiap organisasi tidaklah selalu sama,
tetapi pada dasamya unsur-unsur yang dinilai itu mencakup seperti hal-hal di atas.
Sementara itu Bernardin dan Rusel dalam Ruky (2002:340), mengemukakan enam
kriteria primer yang dapat digunakan untuk mengukur prestasi kerja, yaitu : (1)
Quality, merupakan tingkat sejauh mana proses atau hasil pelaksanaan pekerjaan
merupakan jumlah yang dihasilkan, misalnya jumlah rupiah, jumlah unit atau
memperhatikan jumlah output lain serta waktu yang tersedia untuk kegiatan lain.
mencapai hasil yang maksimal atau pengurangan kerugian pada setiap unit
impact, kemampuan seorang pegawai untuk memelihara harga diri, nama baik dan
pegawai dapat diamati dari dimensi : kualitas kerja, kuantitas kerja, konsistensi,
Kuantitas kerja mencakup indikator keluaran hasil kerja serta kecepatan dalam
dan daya tahan, mengikuti instruksi, memiliki inisiatif, hati-hati dalam bekerja
pegawai mencakup : sikap terhadap instansi atau lembaga lain serta sikap atau
namun prestasi kerja mereka tidaklah sama. Menurut Gibson, (dalam Srimulyo,
1999:39), ada tiga perangkat variabel yang mempengaruhi prestasi kerja, yaitu: 1)
Variabel individual, terdiri dari: a. kemampuan dan keterampilan: mental dan fisik
motivasi.
dua variabel yang dapat mempengaruhi prestasi kerja, yaitu: (1) Variabel
pengalaman, umur, jenis kelamin, pcndidikan, serta faktor individual lainnya. (2)
Variabel situasional: a. Faktor fisik dan pekerjaan, terdiri dari; metode kerja,
kondisi dan desain perlengkapan kerja, penataan ruang dan lingkungan fisik
ini adalah bahwa Dinas Pendidikan Nasional Provinsi Sulawesi Tenggara sebagai
salah satu instansi pemerintah tentunya harus memiliki pegawai yang kinerjanya
baik. Oleh karena itu diperlukan adanya upaya peningkatan kompetensi pegawai
regresi linear berganda. Dari hasil analisis selanjutnya akan diperoleh kesimpulan
Analisis Data :
Kesimpulan dan
Rekomendasi
2.6 Hipotesis
positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada Dinas Pendidikan Nasional