0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
23 tayangan5 halaman
Berikut ringkasan dari dokumen review artikel tentang perilaku organisasi:
1. Dokumen tersebut membahas lima artikel yang meneliti pengaruh faktor-faktor perilaku organisasi seperti perilaku individu, kelompok, sistem organisasi, budaya organisasi, dan gaya kepemimpinan terhadap prestasi karyawan dan komitmen organisasi.
2. Salah satu artikel menyimpulkan bahwa budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap komit
Berikut ringkasan dari dokumen review artikel tentang perilaku organisasi:
1. Dokumen tersebut membahas lima artikel yang meneliti pengaruh faktor-faktor perilaku organisasi seperti perilaku individu, kelompok, sistem organisasi, budaya organisasi, dan gaya kepemimpinan terhadap prestasi karyawan dan komitmen organisasi.
2. Salah satu artikel menyimpulkan bahwa budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap komit
Berikut ringkasan dari dokumen review artikel tentang perilaku organisasi:
1. Dokumen tersebut membahas lima artikel yang meneliti pengaruh faktor-faktor perilaku organisasi seperti perilaku individu, kelompok, sistem organisasi, budaya organisasi, dan gaya kepemimpinan terhadap prestasi karyawan dan komitmen organisasi.
2. Salah satu artikel menyimpulkan bahwa budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap komit
1. Judul : PENGARUH PERILAKU ORGANISASI TERHADAP PRESTASI
KARYAWAN PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II (PERSERO) MEDAN Penulis : Justilira Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perilaku organisasi (perilaku individu, perilaku kelompok, sistem organisasi) terhadap prestasi karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara II (persero) Medan. Penelitian ini dilakukan pada PT. Perkebunan Nusantara II (persero) Medan. Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik sampling probablitas (probability). Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 68 orang. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis linear berganda. Hasil penelitian ini adalah perilaku individu (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi karyawan. Hal ini dapat dilihat dari nilai t hitung >t tabel (11,697 > 1,997) dan nilai signifikasi < taraf signifikasi (α) 0,05 (0,000t tabel (5,586 > 1,997) dan nilai signifikasi < taraf signifikasi (α) 0,05 (0,000< 1,997) dan nilai signifikasi < taraf signifikasi (α) 0,05 (0,045F tabel (76,481 > 3,14) dan nilai signifikasi < taraf signifikasi (α) 0,05 (0,000 2. Judul : Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Komitmen Organisasi dan Perilaku Kewargaan Organisasi Penulis : Ahmad Syarief, M. Syamsul Ma’arif, Anggraini Sukmawati Komitmen organisasi dan sikap ekstra peran karyawan dalam bekerja sangat dibutuhkan oleh setiap institusi agar pelayanan terhadap pemangku kepentingan dapat dilaksanakan dengan sangat baik. Banyak faktor yang mempengaruhi komitmen dan sikap ekstra peran pada karyawan. Diantaranya adalah gaya kepemimpinan dan budaya organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kepemimpinan transformasional dan budaya organisasi terhadap komitmen organisasi dan perilaku kewargaan organisasi. Pengambilan data dilakukan dengan cara penyebaran sebanyak 115 kuesioner kepada karyawan tenaga kependidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia. Alat analisis yang digunakan adalah Structural Equation Modelling (SEM). Hasil penelitian menunjukkan gaya kepemimpinan transformasional tidak mempengaruhi komitmen organisasi, budaya organisasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap komitmen organisasi. Kepemimpinan transformasional memiliki pengaruh terhadap perilaku kewargaan organisasi, budaya organisasi tidak mempengaruhi perilaku kewargaan organisasi, dan komitmen organisasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku kewargaan organisasi. Kepemimpinan transformasional berpengaruh terhadap perilaku kewargaan organisasi. Hal ini menunjukkan bahwa sikap kepemimpinan transformasional pada FEB UI dapat meningkatkan sikap ekstra peran pada bawahannya. Semakin tinggi nilai kepemimpinan maka akan semakin tinggi sikap ekstra peran pada karyawan FEB UI. Budaya organisasi di FEB UI tidak berpengaruh terhadap sikap perilaku kewargaan organisasi atau perilaku ekstra peran pada karyawan FEB UI. Artinya bagaimanapun budaya organisasi di FEB UI, tidak mempengaruhi sikap perilaku kewargaan organisasi pada karyawan. Variabel yang paling berpengaruh positif dan signifikan adalah antara komitmen organisasi terhadap perilaku kewargaan organisasi, karena karyawan FEB UI memiliki tingkat komitmen organisasi yang tinggi sehingga sangat mempengaruhi sikap ekstra peran pada karyawan. Hasil ini menyatakan bahwa semakin tinggi komitmen pada karyawan tenaga kependidikan FEB UI maka akan meningkatkan sikap ekstra peran di dalam organisasi. 3. Judul : PERILAKU ORGANISASI DALAM PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN (STUDI PELAYANAN PEMBUATAN KARTU KELUARGA (KK) PADA KANTOR KECAMATAN LEMAHABANG KABUPATEN KARAWANG) Penulis : HANNY PURNAMASARI, S.Sos, M.AP Perilaku organisasi adalah fungsi interaksi anatara individu dengan lingkungannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana perilaku organisasi dalam pelayanan administrasi kependudukan kantor kecamatan Lemahabang Kabupaten Karawang. Pelayanan administrasi kependudukan ini dilaksanakan dengan maksud dan tujuan untuk mencapai tertib administrasi, untuk memperoleh data kependudukan yang akurat sebagai dasar mengambil keputusan, hasil dari pendaftaran penduduk adalah diterbitkannya bukti identitas diri sebagai penduduk yang sah dan bukti identitas diri yang sah merupakan dasar untuk mengurus kepentingan bagi penduduk yang bersangkutan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan analisis data kualitatif. Dari pembahasan dapat disimpulkan bahwa perilaku organisasi di kantor Kecamatan Lemahabang masih perlu diperbaiki agar tercipta pelayanan yang tertib administrasi dengan yang efektif dan efisien. a. Manusia berbeda perilaku Peneliti menganalisis bahwa perbedaan perilaku pada kecamatan Lemahabang Kabupaten Karawang, karena adanya perbedaan kemampuan. Perbedaaan kemampuan ini disebabkan adanya perbedaan pegawai dalam menyerap informasi dari pengalaman kerja atau lamanya bekerja. Hal ini dapat terlihat dari pegawai yang masa kerjanya dan tindakan atau keputusan yang diambil dengan tidak terburu-buru sehingga hasil kerja dapat tercapai dengan optimal. b. Kebutuhan Peneliti menganalisis bahwa salah satu penyebab pegawai tidak bekerja sesuai dengan yang diharapkan atasannya adalah karena para pegawai mempunyai kebutuhan yang berbeda dengan pegawai lainnya. Seperti kebutuhan aktualisasi diri dapat dilakukan dengan cara meningkatkan kemampuan dan keterampilan pegawai melalui program pendidikan dan pelatihan baik pelatihan teknis maupun pelatihan administrasi. c. Pengalaman Peneliti menganalisis bahwa pengalaman keja pegawai sangat mempengaruhi terhadap proses kerja pegawai. Selain itu, lingkungan juga mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap kemampuan pegawai. 4. Judul : PERANAN FAKTOR INDIVIDU, BUDAYA ORGANISASI, DAN PERILAKU KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN RADIO SWASTA NASIONAL DI MALANG Penulis : Endi Sarwoko Setiap individu atau karyawan akan memiliki karakteristik yang berbeda dalam setiap hal, sehingga perusahaan harus mengetahui bagaimana perbedaan individu akan mempengaruhi perilaku dan kinerja karyawannya Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh faktor individu, budaya organisasi dan perilaku kerja terhadap kinerja karyawan Radio Swasta Nasional di Malang, serta menganalisis variabel yang berpengaruh dominan terhadap kinerja karyawan Radio Swasta Nasional di Malang. Menggunakan sampel sebanyak 78 karyawan Radio Swasta Nasional yang ada di Kota Malang yang diambil dengan teknik Purposive Samping, teknik analisis menggunakan Regresi Linier Berganda. Hasil peneltiian menunjukkan bahwa faktor individu, budaya organisasi, dan perilaku kerja memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap kinerja karyawan. Dengan kata lain faktor individu, budaya organisasi, dan perilaku kerja akan menentukan pencapaian kinerja karyawan. Variabel yang berpengaruh dominan terhadap kinerja karyawan adalah budaya organisasi, hal ini disebabkan budaya organisasi akan memadukan perbedaan individu dalam satu nilai atau norma yang dianut bersama oleh anggota organisasi, dan mengarahkan perilaku anggota organisasi pada satu tujuan yaitu pencapaian tujuan perusahaan. 5. Judul : PERILAKU ORGANISASI DALAM PELAYANAN PUBLIK (STUDI PADA APARATUR DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA AMBON) Penulis : Chynthia Imelda Tjokro Perilaku organisasi menunjukan karakteristik individu dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perilaku organisasi dalam penyelanggaraan pelayanan publik pada kantor catatan sipil kota Ambon. Metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik pengambilan data adalah observasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukan bahwa perilaku organisasi terkait pelayanan publik pada dinas kependudukan dan pencatatan sipil di kota Ambon masih perlu diperbaiki baik system maupun sumber daya manusianya sehingga kepuasan terhadap pelayanan aparatur dapat menjadi tolak ukur penilaian kinerja aparatur Disdukcapil kota Ambon. Terdapat beberapa saran terkait permasalahan yang masih dihadapi oleh dinas kependudukan dan pencatatn sipil di kota Ambon yakni : 1) Pimpinan organisasi harus lebih selektif lagi dalam menempatkan bawahannya dalam bekerja. Artinya bahwa dalam penempatan pegawai harus disesuaikan berdasarkan bidang yang dikuasai serta penempatan pegawai harus disesuaikan berdasarkan kemampuan serta pengalaman yang dimiliki oleh bawahannya. 2) Diikutsertakannya pegawai dalam pendidikan dan pelatihan ini dapat bertujuan untuk memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat walaupun didasari oleh perbedaan kebutuhan setiap pegawai. 3) Pimpinan juga harus senantiasa memotivasi para pegawainya agar lebih giat lagi dalam bekerja dan lebih optimal lagi dalam memberikan pelayanan sehingga masyarakat menjadi puas. 4) Mengadakan pendidikan dan pelatihan bagi pegawai yang pengalaman kerjanya masih kurang, baik itu pelatihan teknis maupun pelatihan administrasi. 5) Memberikan penghargaan, reward ataupun pujian untuk menghargai hasil kerja dari para pegawainya. 6) Berusaha menciptakan lingkungan kerja yang baik serta menyeragamkan kemampuan pegawai dalam bekerja agar tercipta suatu kondisi yang efektif dan efisiensi dalam bekerja. Karena pada dasarnya lingkungan mempunyai pengaruh yang besar terhadap pembentukan perilaku. 7) Penelitian selanjutnya diharapkan menambah informan yakni masyarakat sebagai pengguna jasa layanan publik agar dapat diketahui tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan aparatur dinas kependudukan dan pencatatan sipil kota Ambon. 6. Judul : PERILAKU ORGANISASI TERHADAP KINERJA MAN 1 KOTA KEDIRI Penulis : Rahadian Fatawi dan Sulistiyorini Kepala madrasah merupakan pejabat profesional yang ada dalam organisasi madrasah, yang bertugas mengatur semua sumber daya sekolah dan bekerjasama dengan guru-guru, staf dan pegawai lainnya dalam mencapai tujuan pendidikan serta memiliki peranan dalam perkembangan organisasi. Dengan posisi tersebut kepala madrasah mempunyai peran strategis dalam lembaga pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Menjelaskan strategi kepala Madrasah terhadap perilaku organisasi dalam meningkatkan kinerja madrasah. (2) Menjelaskan upaya kepala MAN 1 Kota Kediri dalam meningkatkan perilaku organisasi sebagai budaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan rancangan studi kasus. Lokasi penelitian ini adalah MAN 1 Kota Kediri. Pengumpulan data penelitian ini dilakukan melalui observasi non partisipan. Analisis data dilakukan dalam tiga tahap, yaitu pengumpulan data, reduksi data dan penyajian data. Reduksi data dimaksudkan sebagai proses memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting. reduksi data bukan hanya sekedar membuang data yang tidak diperlukan. Berdasarkan proses pengumpulan dan analisis data, penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama perilaku organisasi merupakan perilaku individu yang ada dalam suatu organisasi pendidikan yang melibatkan banyak komponen anatarlain guru, staf dan karyawan, diketahui bahwa dalam organisasi memiliki perilaku individu yang berbeda-beda baik dari tingkat emosional dan intelektual. Kepala madrasah berperan penting dalam mengatasi perilaku yang berbeda tersebut. kepala madrasah di MAN 1 Kota Kediri mengambil cara dengan memberikan tugas sesuai dengan latar belakang pendidikan, skill, dan kemampuan yang dimiliki. Adanya perbedaan dalam organisasi dapat terorganisir dan tidak menimbulkan konflik dalam organisasi. Kedua terorganisirnya perbedaan dalam organisasi maka guru dapat bekerja dengan aman nyaman dan terkendali. dengan begitu pekerjaan guru dan karyawan dapat berjalan dengan efektif dan efisien, dan organisasi dapat meningkat sesuai dengan tujuan yang diharapkan.