Manajemen sumber daya manusia merupakan suatu proses memperoleh, melatih, menilai,
dan memberikan kompensasi kepada karyawan, memperhatikan hubungan kerja mereka,
kesehatan, keamanan, dan masalah keadilan yang dibutuhkan oleh setiap karyawan dalam
menuntut adanya keadilan yang diberikan pada mereka. Analisis Jabatan (Job Analysis)
adalah suatu kegiatan untuk memberikan analisa pada setiap jabatan sehingga demikian
akan memberikan pula gambaran tentang syarat-syarat yang diperlukan bagi setiap
karyawan untuk jabatan tertentu. Deskripsi pekerjaan yaitu uraian pekerjaan merupakan
pernyataan tertulis mengenai apa yang dilaksanakan oleh pelaksana pekerjaan dan
bagaimana Deskripsi jabatan disusun secara teliti, dengan memaparkan keadaan yang
lengkap, tidak kurang dan tidak lebih dari apa yang sesungguhnya dilakukan di dalam
mengemban pekerjaan.
Penelitian ini dilaksanakan di Pengadilan Negeri Surakarta Kelas IA Khusus Jalan Slamet
Riyadi No 290, Sriwedari, Laweyan, Surakarta. Alasannya adanya masalah yang
ditemukan mengenai job description pegawai. Penelitian ini menggunakan jenis
penelitian deskriptif kualitatif. Jenis pendekatan dalam penelitian ini adalah dengan
pendekatan studi kasus. Dalam menentukan informan ini peneliti menggunakan teknik
purposive snowball samping. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan
wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Untuk menganaisis keabsahan data
yang telah diperoleh, maka peneliti menggunakan teknik triangulasi sumber dan metode.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data di
lapangan yang disebut pula dengan istilah teknik analisis data interaktif.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut peneliti memberi saran ntuk Ketua Pengadilan
Negeri Surakarta Kelas IA Khusus yaitu hendaknya pimpinan meningkatkan koordinasi
dengan Mahkamah Agung, hendaknya pimpinan dalam waktu tertentu mengupayakan
melaksanakan diklat, hendaknya pimpinan mengadakan kegiatan gathering. Bagi pegawai
yaitu sebaiknya pegawai lebih giat meningkatkan kreativitas, pegawai sebaiknya selalu
mengembangkan kemampuan dan keterampilan potensi dirinya dengan cara mengikuti
pelatihan, dan pegawai sebaiknya meningkatkan kerjasama dan membudayakan saling
membantu.
Sebelum dilakukan FGD pengabdi memaparkan tentang kajian Analisis Jabatan dan
manfaatnya sebagai salah wujud kegiatan pengabdian masyarakat. Pengabdi atau
pemateri memberikan paparan kajian tentang analisis jabatan dan manfaatnya
untuk mencapai tujuan organisasi yakni meningkatkan kinerja organisasi dan kinerja
karyawan. Selanjutnya perlu diberikan pemahaman tentang metode dan prosedur
analisis jabatan. Hasil analisis jabatan berupa informasi jabatan dapat dipergunakan
untuk melakukan pembenahan dan penyempurnaan suatu organisasi dari tiga aspek,
yaitu: kelembagaan, kepegawaian, dan ketatalaksanaan organisasi.
Metode pengabdian masyarakat yang dilakukan pengabdi dalam hal ini adalah
pemberian materi dan diskusi tentang pentingnya melakukan analisis jabatan.
Pemaparan dilakukan selama 2 jam dilanjutkan dengan mendiskusikan konsep yang
terkait dan permasalahan yang terjadi di lapangan. Peserta FGD yang hadir di dalam
forum tersebut adalah dari beberapa dinas terkait seperti Dinas Pertanian, Dinas
Perdagangan dan Industri, Disporapar, Dinas Kesehatan dan beberapa pejabat
terkait di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan. Acara dilaksanakan
pada tanggal 14-6-2017 di kantor Bupati Hulu Sungai Tengah Kalimantan Selatan
menyampaikan materi yang dikumpulkan dari berbagai literature. Peserta sangat
antusias untuk melakukan diskusi dan membahas permasalahan yang terjadi di unit
kerja nya masing-masing.
Hasil dari implementasi analisis jabatan akan membantu SDM dalam memahami
jabatan yang akan atau sedang diduduki. Organisasi akan memiliki kemudahan
dalam menempatkan SDM pada suatu jabatan. Jika sudah diimplementasikan
dengan baik maka karyawan akan bisa bekerja sesuai dengan keahliannya berdasar
prinsip the right man on the right place. Pengetahuan dan data yang dikumpulkan
dari metode dan prosedur analisis jabatan dapat digunakan oleh organisasi sebagai
dasar bagi setiap aktivitas manajemen sumber daya manusia lainnya, seperti
perekrutan, seleksi, pelatihan, evaluasi kinerja, dan kompensasi. Disamping juga
digunakan sebagai masukan bagi pendesainan dan pendesainan ulang jabatan dalam
organisasi.
Penerapan analisis jabatan ditinjau dari aspek uraian pekerjaan ternyata juga
mengalami kesenjangan antara harapan. Terutama dalam pernbagian
pekerjaan kurang memenuhi kualifikasi yang ditentukan dalam uraian
pekerjaan. Hal ter sebut tercermin bahwa yang seharusnya dalam
pernbagian tugas harus seimbang antara kemampuan dan keterampilan
dengan beban kerja. Tetapi dalam kenyataan masih saja terdapat pegawai
yang beban kerjanya tidak sebanding dengan kemampuan dan keahlian.
Penerapan analisis jabatan di Sekretariat Daerah Kabupaten Barat cukup
bervariasi terutama yang berkenaan dengan standarisasi persyaratan jabatan
yang seharusnya dapat menghasilkan aparatur yang memenuhi kualifikasi
untuk menduduki jabatan ternyata belum dapat diaplikasikan secara tepat
dan benar.