Anda di halaman 1dari 5

Supporting Activity And Policy Of Cow

Nama Kelompok:
1. Jasmine Muntafiah Salim (220321100012)
2. Andini Dhamayanti (220321100048)
3. Rania Luthfianita Miarso (220321100088)
4. Adetia Dwi Firmansyah (220321100100)

Sapi memaikan peranan penting dalam pertanian dan produksi pangan. Mereka adalah
sumber susu, daging, kulit, dan produksi penting lainnya. Selain itu, mereka juga digunakan
untuk membajak sawah, transportasi, dan sebagai sumber pupuk. Dengan demikian,
mendukung kebijakan yang mempromosikan kesejahteraan mereka dapat bermanfaat baik
bagi petani maupun konsumen.
Kebijakan Pengembangan Ternak Sapi
Peternakan merupakan tempat dimana ternak dapat tumbuh dan berkembang, mulai
dari pembibitan, pemeliharaan dan penggemukan. Pembangunan peternakan sebagai bagian
dari pembangunan pertanian akan terkait dengan orientasi kebijakan pembangunan pertanian.
Pembangunan peternakan mempunyai paradigma baru, yakni secara makro berpihak kepada
rakyat, adanya tanggung jawab, perubahan struktur dan pemberdayaan masyarakat. Oleh
karena itu, perlu diformulasikan suatu strategi dan kebijakan yang sistematis, berdaya saing
dan berkelanjutan.
Pengembangan industri sapi potong mempunyai prospek yang sangat baik dengan
memanfaatkan sumber daya lahan maupun sumber daya pakan (limbah pertanian dan
perkebunan) yang tersedia terutama di luar Jawa, namun kenyataan menunjukkan
pengembangan sapi potong belum mampu memenuhi kebutuhan daging dalam negeri, selain
rentan terhadap serangan penyakit. Hal ini kemungkinan disebabkan adanya berbagai
kelemahan dalam system pengembangan peternakan. Oleh karena itu, perlu dirumuskan
model pengembangan dan kelembagaan usaha ternak sapi potong yang tepat, berbasis
masyarakat, dan secara ekonomi menguntungkan. Semua sumber daya yang ada dapat
dimanfaatkan untuk menghasilkan produk peternakan yang berkualitas, terjangkau, dan
bersaing dengan produk sejenis dari luar negeri sekaligus meningkatkan kesejahteraan
peternak.
Kebijakan-kebijakan pemerintah terhadap ternak sapi diantaranya yaitu :
 Kebijakan Fasilitasi Peningkatan Kemampuan Peternak

Peternak mendapatkan penyuluhan dan pelatihan dari dinas terkait. Tidak keseluruhan
peternak dapat mengikuti dan memahami penyuluhan yang diberikan. Hal ini disebabkan
latar belakang pendidikan peternak yang masih rendah. Pengetahauan yang masih rendah
menyebabkan pengetahuan peternak akan beternak sapi potong tidak optimal dalam
menjalankan usaha peternakan sapi potong. Hal ini sesuai dengan pendapat mereka yang
menyatakan bahwa sumber daya manusia (SDM) yang berpendidikan rendah akan
menghambat pembangunan usaha peternakan. Meningkatian pendidikan perlunya diadakan
pelatihan yang bertahap untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan peternak.
 Kebijakan Fasilitasi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Hewan Menular

Peternak mengatasi ternak sapi potong yang sakit menggunakan obat-obatan tradisional.
Pemerintah dalam hal ini memfasilitasi peternak dengan adanya mantri hewan dan
penyuluhan tentang pencegahan dan penangulangan penyakit ternak sapi potong yang
tujuannya yaitu, untuk mengurangi ternak yang mati akibat penyakit. Sebagian besar peternak
mengandalkan obat-obatan tradisional untuk pencegahan penyakit, dibandingkan dengan
mendatangkan mantri hewan untuk melakukan pemberian vaksinasi. Hal ini dilakukan oleh
peternak karena dengan mendatangkan matri hewan akan memakan waktu dan belum tentun
matri hewan ada ditempat. Pencegahan yang dilakukan peternak hanya dengan sanitasi
kandang yang dilakukan 1 minggu 2 kali, sanitasi sendiri baiknya dilakukan setiap hari untuk
mencegah terjadinya perkembangan penyakit. Hal ini sesuai dengan pendapat mereka yang
menyatakan bahwa sanitasi kandang dapat mencegah timbulnya penyakit pada ternak.
Tindakan pencegahan penyakit yang dilakukan peternak biasanya hanya sebatas sanitasi
kandang dan lingkungan disekitar kandang, seharusnya tidakan pencegahan juga bisa dengan
melakukan vaksinasi terhadap ternak. Ditambahkan pemberian vaksinasi sebaiknya dilakukan
setiap 2 ± 3 bulan sekali yang berguna sebagai pencegahan terhadap penyakit menular.
 Kebijakan Fasilitasi peningkatan ketahanan pangan asal hewan

Upaya yang dilakukan sebaiknya dengan melakukan Inseminasi Buatan (IB) untuk
menabah jumlah populasi ternak dan pengawasan terhadap pemotongan betina produktif.
 Kebijakan Fasilitasi peningkatan pemasaran produk dari hasil peternakan

Kenyataan dilapangan kurangnya pengetahuan peternak akan harga ternak sapi potong,
keterbatasan alat transportasi untuk menjual ternak dan peran belantik dalam pemasaran
ternak sapi potong. Peternak percaya kepada belantik dalam pemasaran harga ternak sapi
potong dan peternak tidak perlu lagi memikikan transportasi untuk menjual ternak sapi
potong. Belantik ini sangat berpengaruh terhadap pemasaran ternak sapi potong untuk
peternak rakyat. Harga ternak sapi potong dipasaran tidak ada patokan yang pasti membuat
harga ternak sapi potong tidak bisa dipastikan, harga sapi potong di Kabupaten Sermarang
berkisar antara 5.000.000 sampai 10.000.000 kondisi mengakibatkan peternak harus bersaing
dalam meningkatkan produtivitas ternak sapi potongnya.
 Kebijakan Penerapan teknologi tepat guna untuk pengembangan peternakan

Pemerintah dalam penerapan teknologi ini memberikan penyuluhan dan pelatihan


tentang pengolahan amoniasi jerami, penyuluhan Inseminasi Buatan (IB), pelatihan
pembuatan biogas dan pelatihan pembuatan pupuk kandang.
 Kebijakan Daya Dukung Lahan
 Kebijakan Ketersediaan Pakan Hijauan

Supporting Activity
Berikut adalah beberapa aktivitas pendukung yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
produksi sapi:
1. Pemberian pakan yang seimbang
Sapi membutuhkan pakan yang seimbang dengan kandungan protein, serat,
karbohidrat, lemak, mineral, dan vitamin yang cukup untuk tumbuh dan berkembang
dengan baik. Pastikan sapi mendapatkan pakan yang berkualitas dan dalam jumlah
yang cukup.
2. Penyediaan air yang cukup
Sapi membutuhkan akses air yang cukup dan bersih setiap hari. Pastikan bahwa
tempat minum sapi bersih dan bebas dari kotoran.
3. Pemberian vaksin dan obat-obatan yang tepat
Vaksin dan obat-obatan yang tepat dapat membantu mencegah dan mengobati
penyakit pada sapi. Pastikan sapi mendapatkan vaksin dan obat-obatan yang tepat
sesuai dengan jadwal yang ditentukan.
4. Perawatan kesehatan yang baik
Pastikan sapi tetap sehat dengan memberikan perawatan yang tepat seperti
membersihkan kandang secara teratur, memotong kuku, membersihkan gigi, dan
menjaga lingkungan sekitar sapi bersih.
5. Penggunaan teknologi
Gunakan teknologi yang tepat untuk membantu meningkatkan produksi sapi, seperti
alat pemotong rumput, alat penggembalaan, alat pengukur kesehatan sapi, dan alat
pengolahan pakan.
6. Pemeliharaan lingkungan yang bersih dan sehat
Pastikan lingkungan tempat sapi hidup bersih dan sehat dengan membersihkan
kandang secara teratur, membuang kotoran sapi dengan benar, dan menjaga
kebersihan air dan pakan sapi.
7. Pemilihan bibit yang baik
Pilih bibit sapi yang sehat dan berkualitas untuk menghasilkan produk yang baik dan
meningkatkan produksi sapi.
8. Pelatihan dan pendidikan
Pelatihan dan pendidikan bagi peternak sapi sangat penting untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan dalam merawat sapi, memilih bibit yang tepat,
menangani penyakit, dan mengoptimalkan produksi sapi.

Kegiatan pemerintah untuk mendukung meningkatkan produksi dan kualitas sapi:


1. Program Pembiakan
Pemerintah dapat mempromosikan program pembiakan sapi yang baik untuk
meningkatkan kualitas genetik sapi dan menghasilkan bibit sapi yang berkualitas
tinggi.
2. Pengawasan kualitas
Pemerintah dapat melakukan pengawasan kualitas susu dan daging sapi untuk
memastikan bahwa produk yang dihasilkan sesuai dengan standart kualitas dan
keamanan yang ditetapkan.
3. Melakukan pengendalian penyakit
Kegiatan ini bertujuan agar menjaga Kesehatan ternak dan mencegah penularan
penyakit pada ternak lainnya.
4. Bantuan keuangan
Pemerintah dapat memberikan bantuan keuangan dalam bentuk pinjaman atau
subsidi untuk membiayai investasi dalam invrastruktur, pengembangan teknologi,
dan program pengembangan sapi berkelanjutan.
5. Promosi ekspor
Pemerintah dapat membantu dalam promosi ekspor produk sapi dan
menegosiasikan perjanjian perdagangan bebas dengan negara negara tujuan
ekspor untuk membuka akses ke pasar internasional.

Peran sektor swasta untuk mendukung peningkatan produksi dan kualitas sapi:
1. Investasi dalam Infrastruktur
Sektor swasta dapat berinvestasi dalam infrastruktur yang membantu dalam
meningkatkan produktivitas dan evisiensi peternakan sapi, seperti aktivitas
pemrosesan dan transportasi.
2. Inovasi teknologi
Sektor swasta dapat memainkan peran penting dalam inovasi teknologi dan
pengembangan produk yang membantu dalam meningkatkan produktivitas, kualitas
dan evisiensi pemeliharaan sapi.
3. Kemitraan Peternak
Perusahaancswasta dapat membentuk kemitraan dengan peternak untuk membntu
meningkatkan produksi dan kualitas sapi. Ini dapat dilakukan melalui program
kemitraan, dimana perusahaan menyediakan dukungan finansial dan teknis kepada
peternak untuk meningkatkan produktivitas sapi mereka.
4. Penyediaan pakan ternak
Sektor swasta dapat memproduksi dan memasok pakan ternak yang berkualitas tinggi,
sehinga membantu dalam memenuhi kebutuhan nutrisi sapi yang berkualitas.
Peran masyarakat untuk mendukung peningkatan produksi dan kualitas sapi:
1. Membeli produk sapi dari peternak lokal
Masyarakat dapat membantu dalam meningkatkan penjualan produk sapi dari
peternak lokal, seperti daging, susu sapi, dan produk lainnya. Dengan membeli
produk sai dari peternak lokal, masyarakat dapat membantu meningkatkan pendapatan
peternak dan membantu dalam pengembangan peternakan sapi lokal.
2. Mendorong inovasi teknologi
Masyarakat dapat mendorong inovasi teknologi dalam pemeliharaan sapi, seperti
penggunaan teknologi modern dalam pemberian pakan dan manajemen sapi, sehingga
dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas sapi.
3. Mengikuti praktik peternakan yang baik
Masyarakat harus mengikuti praktik peternakan yang baik, seperti menjaga
kebersihan lingkungan sapi, memberikan pakan yang seimbang dan berkualitas, dan
memastikan bahwa sapi diberi vaksinasi yang tepat. Ini akan membantu mencegah
penyakit dan infeksi yang dapat mengurangi produksi dan kualitas sapi.
4. Menjaga kesehatan lingkungan
Masyarakat juga harus memastikan bahwa lingkungan di sekitar peternakan mereka
sehat dan bersih. Ini termasuk mengelola kotoran sapi dengan benar dan memastikan
bahwa tidak ada polusi lingkungan yang dihasilkan dari peternakan sapi.

KESIMPULAN

Semua sumber daya yang ada dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan produk peternakan
yang berkualitas, terjangkau, dan bersaing dengan produk sejenis dari luar negeri sekaligus
meningkatkan kesejahteraan peternak. Kebijakan-kebijakan pemerintah terhadap ternak sapi
diantaranya yaitu : Kebijakan Fasilitasi Peningkatan Kemampuan Peternak Peternak
mendapatkan penyuluhan dan pelatihan dari dinas terkait. Pengetahauan yang masih rendah
menyebabkan pengetahuan peternak akan beternak sapi potong tidak optimal dalam
menjalankan usaha peternakan sapi potong. Kebijakan Fasilitasi Pencegahan dan
Penanggulangan Penyakit Hewan Menular Peternak mengatasi ternak sapi potong yang sakit
menggunakan obat-obatan tradisional. Pemerintah dalam hal ini memfasilitasi peternak
dengan adanya mantri hewan dan penyuluhan tentang pencegahan dan penangulangan
penyakit ternak sapi potong yang tujuannya yaitu, untuk mengurangi ternak yang mati akibat
penyakit. Tindakan pencegahan penyakit yang dilakukan peternak biasanya hanya sebatas
sanitasi kandang dan lingkungan disekitar kandang, seharusnya tidakan pencegahan juga bisa
dengan melakukan vaksinasi terhadap ternak. Kebijakan Fasilitasi peningkatan ketahanan
pangan asal hewan Upaya yang dilakukan sebaiknya dengan melakukan Inseminasi Buatan
untuk menabah jumlah populasi ternak dan pengawasan terhadap pemotongan betina
produktif. Kebijakan Fasilitasi peningkatan pemasaran produk dari hasil peternakan
Kenyataan dilapangan kurangnya pengetahuan peternak akan harga ternak sapi potong,
keterbatasan alat transportasi untuk menjual ternak dan peran belantik dalam pemasaran
ternak sapi potong. Peternak percaya kepada belantik dalam pemasaran harga ternak sapi
potong dan peternak tidak perlu lagi memikikan transportasi untuk menjual ternak sapi
potong. Belantik ini sangat berpengaruh terhadap pemasaran ternak sapi potong untuk
peternak rakyat.

Anda mungkin juga menyukai