Pembangunan peternakan merupakan rangkaian kegiatan yang berkesinambungan untuk
mengembangkan kemampuan masyarakat petani khususnya masyarakat petani peternak agar mampu melaksanakan usaha produktif dibidang peternakan secara mandiri. Dalam pembangunan perternakan terdapat visi dan misi sebagai standar dan motivasi kerja agar lebih bertanggung jawab. Salain itu, pembahasan ini juga mencangkup tujuan, sasaran dan program kerja.
Berikut penjelasan tentang apa saja visi, misi, tujuan, sasaran serta program kerja pada pembangunan peternakan:
Visi Pembangunan Peternakan :
Terwujudnya peternakan Indonesia yang berdaya saing dan berkelanjutan dalam mewujudkan pertanian Indonesia maju, madiri dan modern. Misi Pembangunan peternakan : 1. Meningkatkan Ketersediaan Benih/Bibit dan Produksi Ternak yang Berkualitas dan Berkelanjutan. 2. Meningkatkan Ketersediaan Pakan yang Berkualitas secara Berkelanjutan. 3. Mewujudkan Kesehatan Hewan dalam rangka Meningkatkan Produktivitas ternak dan Mendukung Kesehatan Masyarakat. 4. Meningkatkan Keamanan dan Mutu Produk Hewan serta Kesehatan Masyarakat. 5. Meningkatkan Usaha Peternakan, Pengolahan dan Pemasaran Produk Peternakan Berdaya Saing. 6. Menerapkan Reformasi Birokrasi Ditjen PKH Menuju Birokrasi Profesional dan Modern. Tujuan Pembangunan Peternakan ( melalui Ditjen PKH) periode 2020-2024 : 1. Tersedianya Benih/Bibit Ternak dan Peningkatan Produksi Ternak yang Berkualitas dan Berkelanjutan. 2. Tersedianya Pakan Berkualitas dan Berkelanjutan. 3. Meningkatnya Kesehatan Hewan. 4. Terwujudnya Kesehatan Masyarakat Veteriner Nasional. 5. Tersedianya Produk Peternakan yang Bernilai Tambah dan Berdaya Saing. Sasaran Pembangunan Peternakan memiliki 4 Strategi yaitu : 1. Meningkatnya Ketersediaan, Akses dan Konsumsi Pangan Berkualitas. 2. Meningkatnya Nilai Tambah dan Daya Saing Komoditas Pertanian. 3. Meningkatnya Pemanfaatan Prasarana dan Sarana Pertanian. 4. Terwujudnya Birokrasi yang Efektif, Efisien, dan Terkelolanya Anggaran yang Akuntabel. Program kerja Pembangunan Peternakan : 1. Meningkatnya Ketersediaan Pangan Asal Ternak. Kinerja ketersediaan pangan strategis asal ternak dapat diukur dari capaian produksi daging yang terdiri dari komoditas: sapi, kerbau, kambing, domba, babi, ayam dan itik. Selain pangan strategis, kinerja ketersediaan pangan asal ternak diukur juga dari capaian produksi telur dan susu. 2. Meningkatnya Pangan Segar yang Memenuhi Syarat Keamanan Pangan. Kinerja keamanan pangan diukur berdasarkan persentase pangan segar asal hewan yang memenuhi persyaratan keamanan dan mutu pangan. Meningkatnya persentase keamanan dan mutu pangan merupakan sebuah indikasi bahwa pangan asal hewan yang diproduksi untuk masyarakat dapat dijamin aman, sehat, utuh dan halal bagi yang dipersyaratkan. 3. Termanfaatkannya Sarana Pertanian sesuai dengan Kebutuhan. Indikator kinerja sasaran program ini diukur dari tingkat kemanfaatan sarana produksi peternakan dan kesehatan hewan. Meningkatnya kemanfaatan sarana prasarana produksi peternakan dan kesehatan hewan diharapkan akan mendukung pencapaian kinerja produksi dan layanan lainnya. 4. Meningkatnya Luas Wilayah yang Terkendali dari Penyakit Hewan Menular. Strategis Indikator kinerja sasaran program ini adalah persentase wilayah yang terkendali dari penyakit hewan menular strategis. Dengan indikator kinerja ini maka meningkat luas wilayah yang terbebas dari PHMS untuk mencapai sasaran strategisnya yaitu meningkatnya ketersediaan, akses dan konsumsi pangan berkualitas. 5. Meningkatnya Luas Wilayah yang Terkendali dari Zoonosis. Indikator kinerja sasaran program ini adalah persentase wilayah yang terkendali zoonosis. Dengan indikator ini maka sasaran program yaitu meningkatnya luas wilayah yang terkendali dari zoonosis dapat mendukung upaya peningkatan kesehatan masyarakat.
Tiara Nirmala Penerapan Inovasi Teknologi Pengolahan Susu Dalam Upaya Meningkatkan Kualitas Produk Dan Pendapatan Peternak Sapi Perah Di Bandar Lampung2019 PDF