Anda di halaman 1dari 3

Nama : I Made Wahyu Aum Suagestiya

Nim : 220210025

Program Studi : Peternakan

Pembangunan Peternakan

Pembangunan peternakan merupakan rangkaian kegiatan yang berkesinambungan untuk


mengembangkan kemampuan masyarakat petani khususnya masyarakat petani peternak agar
mampu melaksanakan usaha produktif dibidang peternakan secara mandiri. Dalam pembangunan
perternakan terdapat visi dan misi sebagai standar dan motivasi kerja agar lebih bertanggung
jawab. Salain itu, pembahasan ini juga mencangkup tujuan, sasaran dan program kerja.

Berikut penjelasan tentang apa saja visi, misi, tujuan, sasaran serta program kerja pada
pembangunan peternakan:

 Visi Pembangunan Peternakan :


Terwujudnya peternakan Indonesia yang berdaya saing dan berkelanjutan dalam
mewujudkan pertanian Indonesia maju, madiri dan modern.
 Misi Pembangunan peternakan :
1. Meningkatkan Ketersediaan Benih/Bibit dan Produksi Ternak yang
Berkualitas dan Berkelanjutan.
2. Meningkatkan Ketersediaan Pakan yang Berkualitas secara Berkelanjutan.
3. Mewujudkan Kesehatan Hewan dalam rangka Meningkatkan Produktivitas
ternak dan Mendukung Kesehatan Masyarakat.
4. Meningkatkan Keamanan dan Mutu Produk Hewan serta Kesehatan
Masyarakat.
5. Meningkatkan Usaha Peternakan, Pengolahan dan Pemasaran Produk
Peternakan Berdaya Saing.
6. Menerapkan Reformasi Birokrasi Ditjen PKH Menuju Birokrasi Profesional
dan Modern.
 Tujuan Pembangunan Peternakan ( melalui Ditjen PKH) periode 2020-2024 :
1. Tersedianya Benih/Bibit Ternak dan Peningkatan Produksi Ternak yang
Berkualitas dan Berkelanjutan.
2. Tersedianya Pakan Berkualitas dan Berkelanjutan.
3. Meningkatnya Kesehatan Hewan.
4. Terwujudnya Kesehatan Masyarakat Veteriner Nasional.
5. Tersedianya Produk Peternakan yang Bernilai Tambah dan Berdaya Saing.
 Sasaran Pembangunan Peternakan memiliki 4 Strategi yaitu :
1. Meningkatnya Ketersediaan, Akses dan Konsumsi Pangan Berkualitas.
2. Meningkatnya Nilai Tambah dan Daya Saing Komoditas Pertanian.
3. Meningkatnya Pemanfaatan Prasarana dan Sarana Pertanian.
4. Terwujudnya Birokrasi yang Efektif, Efisien, dan Terkelolanya Anggaran
yang Akuntabel.
 Program kerja Pembangunan Peternakan :
1. Meningkatnya Ketersediaan Pangan Asal Ternak.
Kinerja ketersediaan pangan strategis asal ternak dapat diukur dari capaian
produksi daging yang terdiri dari komoditas: sapi, kerbau, kambing, domba,
babi, ayam dan itik. Selain pangan strategis, kinerja ketersediaan pangan asal
ternak diukur juga dari capaian produksi telur dan susu.
2. Meningkatnya Pangan Segar yang Memenuhi Syarat Keamanan Pangan.
Kinerja keamanan pangan diukur berdasarkan persentase pangan segar asal
hewan yang memenuhi persyaratan keamanan dan mutu pangan.
Meningkatnya persentase keamanan dan mutu pangan merupakan sebuah
indikasi bahwa pangan asal hewan yang diproduksi untuk masyarakat dapat
dijamin aman, sehat, utuh dan halal bagi yang dipersyaratkan.
3. Termanfaatkannya Sarana Pertanian sesuai dengan Kebutuhan.
Indikator kinerja sasaran program ini diukur dari tingkat kemanfaatan sarana
produksi peternakan dan kesehatan hewan. Meningkatnya kemanfaatan sarana
prasarana produksi peternakan dan kesehatan hewan diharapkan akan
mendukung pencapaian kinerja produksi dan layanan lainnya.
4. Meningkatnya Luas Wilayah yang Terkendali dari Penyakit Hewan Menular.
Strategis Indikator kinerja sasaran program ini adalah persentase wilayah yang
terkendali dari penyakit hewan menular strategis. Dengan indikator kinerja ini
maka meningkat luas wilayah yang terbebas dari PHMS untuk mencapai
sasaran strategisnya yaitu meningkatnya ketersediaan, akses dan konsumsi
pangan berkualitas.
5. Meningkatnya Luas Wilayah yang Terkendali dari Zoonosis.
Indikator kinerja sasaran program ini adalah persentase wilayah yang
terkendali zoonosis. Dengan indikator ini maka sasaran program yaitu
meningkatnya luas wilayah yang terkendali dari zoonosis dapat mendukung
upaya peningkatan kesehatan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai