Anda di halaman 1dari 24

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN

PETERNAKAN

Endro Puji Astoko.SP.,MMA.


Fakultas Pertanian Universitas Islam Kadiri
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
PETERNAKAN

Kebijakan adalah rangkaian konsep dan asas yang


menjadi pedoman dan dasar rencana dalam
pelaksanaan suatu pekerjaan, kepemimpinan, dan cara
bertindak [1]. Istilah ini dapat diterapkan pada
pemerintahan, organisasi dan kelompok sektor swasta,
serta individu. Kebijakan berbeda dengan peraturan dan
hukum. Jika hukum dapat memaksakan atau melarang
suatu perilaku (misalnya suatu hukum yang
mengharuskan pembayaran pajak penghasilan),
kebijakan hanya menjadi pedoman tindakan yang paling
mungkin memperoleh hasil yang diinginkan.
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
PETERNAKAN

1. Menjamin ketersediaan dan mutu benih dan


bibit ternak;
2. Meningkatkan populasi dan produktifitas
ternak;
3. Meningkatkan produksi pakan ternak;
4. Meningkatkan status kesehatan hewan;
5. Menjamin produk hewan yang ASUH dan
berdaya saing;
6. Meningkatan peran dan fungsi kelembagaan.
Ketersediaan Dan Mutu Benih Dan
Bibit Ternak

1. Mengoptimalkan kelembagaan perbibitan dan


sertifikasi;
2. Pewilayahan sumber bibit berbasiskan potensi
dan agroekosistem;
3. Pengembangan kawasan/sentra sumber bibit;
4. Pelestarian sumber daya genetik secara
berkelanjutan;
5. Peningkatan penerapan teknolog perbibitan
6. Pengembangan usaha dan investasi perbibitan
Populasi Dan Produktivitas Ternak

1. Meningkatkan populasi dan optimalisasi


produksi ternak ruminansia dan non ruminansia
2. Melaksanakan revitalisasi persusuan;
3. Melaksanakan restrukturisasi perunggasan;
4. Pengembangan kelembagaan dan usaha.
Produksi Pakan Ternak

1. Menambah penyediaan pakan dan air;


2. Mengembangkan teknologi dan industri
pakan ternak berbasiskan sumber daya
lokal;
3. Meningkatkan pengawasan mutu dan
keamanan pakan;
4. Pengembangan dan pemanfaatan lahan
kehutanan.
Status Kesehatan Hewan

1. Meningkatkan perlindungan hewan,


pengamatan, pengendalian, dan
pemberantasan penyakit hewan;
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan hewan;
3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas obat
hewan;
4. Meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga
dokter hewan dan paramedik veteriner.
Keamanan Produk Hewan

• Menguatkan peran dan fungsi lembaga otoritas


veteriner;
• Meningkatkan jaminan produk hewan yang
ASUH dan daya saing produk hewan;
• Meningkatkan penerapan kesrawan;
• Mengoptimalkan pengaturan stock daging;
• Mengoptimalkan pengaturan dan pemasaran
daging sapi.
Peran Dan Fungsi Kelembagaan

1. Meningkatkan peran dan fungsi kelembagaan


serta SDM peternakan;
2. Meningkatkan pelayanan prima pada
masyarakat;
3. Meningkatkan kerjasama internasional;
4. Meningkatkan kualitas perencanaan, evaluasi,
data dan informasi;
5. Meningkatkan pemberdayaan dan peran serta
masyarakat.
Strategi Pencapaian Tujuan
1. Memperlancar arus produk peternakan melalui
peningkatan efisiensi distribusi.
2. Meningkatkan daya saing produk peternakan dengan
mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya lokal.
3. Memperkuat regulasi untuk mendorong peran peternak
dalam negeri sehingga menjadi mandiri..
4. Meningkatkan koordinasi dan kerjasama antar sektor
terkait serta networking antar daerah.
5. Meningkatkan promosi produk peternakan untuk
ekspor.
6. Memperkuat kelembagaan peternakan di semua lapisan
dan otoritas veteriner.
Program Pembangunan Peternakan

• Swasembada daging sapi dan kerbau


• Peningkatan penyediaan pangan
hewani yang aman, sehat, utuh dan
halal” (ASUH).
Kegiatan Pembangunan Peternakan
1. Peningkatan kuantitas dan kualitas benih dan bibit
dengan mengoptimalkan sumber daya lokal.
2. Peningkatan produksi ternak dengan pendayagunaan
sumber daya lokal.
3. Peningkatan produksi pakan ternak dengan
pendayagunaan sumber daya lokal.
4. Pengendalian dan penanggulangan penyakit hewan
menular strategis dan penyakit zoonosis.
5. Penjaminan pangan asal hewan yang aman dan halal
serta pemenuhan persyaratan produk hewan non
pangan.
6. Peningkatan koordinasi dan dukungan manajemen di
bidang peternakan.
Peningkatan Kuantitas Dan Kualitas
Benih Dan Bibit Dengan
Mengoptimalkan Sumber Daya Lokal
Output:
meningkatnya kualitas dan kuantitas benih dan bibit
ternak (sapi potong, sapi perah, domba, kambing, ayam
buras, itik, babi) yang bersertifikat

Aktivitas
• Penguatan kelembagaan perbibitan yang menerapkan
good breeding practices, peningkatan penerapan
standar mutu benih dan bibit ternak;
• Peningkatan penerapan teknologi perbibitan,
• Pengembangan usaha dan investasi.
Indikator Kinerja: Peningkatan
1) Kualitas dan kuantitas semen,
2) Kualitas dan kuantitas embrio,
3) Kualitas dan kuantitas bibit sapi potong,
4) Kualitas dan kuantitas bibit sapi perah,
5) Kualitas dan kuantitas ayam buras,
6) Kualitas dan kuantitas itik,
7) Kualitas dan kuantitas kambing,
8) Kualitas dan kuantitas domba.
Peningkatan produksi ternak dengan
pendayagunaan sumber daya lokal.
Output kegiatan: meningkatnya populasi dan produksi
Indikator keberhasilan kegiatan:
1) Pertumbuhan populasi dan produksi ternak ruminansia
(sapi potong, sapi perah, domba dan kambing),
2) Meningkatnya proporsi produksi susu sapi domestik
terhadap total permintaan susu nasional,
3) Pertumbuhan populasi dan produksi ayam buras dan itik,
4) Proporsi produksi telur ayam buras terhadap total
produksi telur nasional,
5) Proporsi produksi daging unggas lokal terhadap total
produksi daging unggas nasional.
Peningkatan Produksi Pakan Ternak
Dengan Pendayagunaan Sumber
Daya Lokal
1) Berkembangnya usaha pakan dan bahan
pakan,
2) Meningkatnya pemanfaatan hijauan pakan yag
berkualitas,
3) Berkembangnya unit usaha pengolahan pakan,
4) Meningkatnya mutu pakan dan terjaminnya
5) Keamanan pakan,
6) Meningkatnya pelayanan di bidang pakan.
Pengendalian Dan Penanggulangan Penyakit
Hewan Menular Strategis Dan Penyakit Zoonosis.

Output Kegiatan:

1)penguatan kelembagaan kesehatan hewan,


2)pengendalian dan penanggulangan PHMS dan
zoonosis,
3)perlindungan hewan terhadap penyakit eksotik,
4)terjaminnya mutu obat hewan.
Pengendalian Dan Penanggulangan Penyakit
Hewan Menular Strategis Dan Penyakit Zoonosis

Indikator Kinerja:
1) Kemampuan mempertahankan status ”daerah bebas”
PMK dan BSE dan peningkatan status wilayah yang
bebas penyakit menular.
2) Penguatan otoritas veteriner melalui pertumbuhan
jumlah puskeswan yang terfasilitasi,
3) Penguatan otoritas veteriner melalui pertumbuhan
jumlah laboratorium veteriner kabupaten/kota yang
terfasilitasi,
4) Surveilans nasional PHMSZE (prevalensi dan atau
insidensi),
5) Ketersediaan alat, mesin, dan obat hewan bermutu.
Penjaminan pangan asal hewan yang aman
dan halal serta pemenuhan persyaratan
produk hewan non pangan

Output:
1) Penguatan peran dan fungsi lembaga otoritas veteriner,
2) Peningkatan jaminan produk hewan yang ASUH bagi
yang dipersyaratkan dan daya saing produk hewan,
3) Meningkatkan penjaminan produk hewan non pangan
4) Tersosialisasikannya resiko residu dan cemaran pada
produk hewan serta zoonosis kepada masyarakat dan
5) Tersedianya profil keamanan produk hewan nasional dan
peta zoonosis,
6) Peningkatan penerapan kesrawan di RPH/RPU.
.
Penjaminan pangan asal hewan yang aman
dan halal serta pemenuhan persyaratan
produk hewan non pangan

Indikator Kinerja:

1) Peningkatan kualitas penerapan fungsi otoritas veteriner, UPT


pelayanan, dan laboratorium veteriner,
2) Pertumbuhan terpenuhinya persyaratan dan standar keamanan dan
mutu produk hewan pangan dan non pangan,
3) Persentase penurunan produk asal hewan yang di atas BMCM dan
BMR,
4) Penurunan prevalensi dan atau insidensi zoonosis,
5) Peningkatan persentase jumlah RPH yang menerapkan kesrawan,
6) Peningkatan persentase jumlah RPU yang menerapkan kesrawan.
Peningkatan Koordinasi Dan Dukungan
Manajemen Di Bidang Peternakan

• Output kegiatan ini adalah meningkatnya pelayanan


prima kepada masyarakat.

• Indikator keberhasilan kegiatan ini adalah indeks


kepuasan pelanggan.
.
PADANG PENGGEMBALAAN
PADANG PENGGEMBALAAN
GEMBALA KERBAU

Anda mungkin juga menyukai