Anda di halaman 1dari 10

Industri Sapi Potong

MK: Pengembangan Kawasan Peternakan


Nasifatul Mas'amah
POPULASI
 Penggalakan IB
 Pemberantasan penyakit dan gangguan reproduksi
 Pencegahan penyembelihan betina produktif
 Program budidaya dengan keunggulan komparatif dan kompetitif
 Peningkatan kualitas pakan dan subsistem penunjang (lahan,
pengairan)
 Pengembangan sapi potong berbasis agribisnis (integrated dengan
pertanian)
 Sosialisasi, pengawasan penyediaan dana talangan, retribusi yang
tinggi, pemberian penghargaan kepada petugas RPH dan masyarakat.
 Kebijakan pengembangan agribisnis sapi potong harus mendukung
pola usaha bersifat kerakyatan, berskala kecil, kepemilikan modal dan
sumberdaya sangat terbatas.
 Mengembangkan Pola integrasi dapat bersifat kemitraan investasi
dan penyediaan sarana produksi.
BIBIT
 program pemuliabiakan yang mencakup seleksi berdasarkan
karakteristik fenotip dan genetik serta pencatatan reguler untuk
meningkatkan mutu dan menghindari inbreeding.
 Selain itu diperlukan eksplorasi potensi sumberdaya genetik lokal serta
pemetaan genetik.
Analisis Masalah
1. Daya Saing
2. Berkelanjutan
3. Kerakyatan
4. Desentralisasi (Otonomi Daerah)

Isu penting dalam pengembangan usaha ternak sapi potong adalah penurunan
populasi ternak yang terus berlanjut dari tahun ke tahun. Rendahnya produktivitas
ternak serta kompleksnya masalah dalam sistem usaha ternak sapi potong
merupakan tantangan sekaligus peluang dalam pengembangan usaha ternak
sumber daging tersebut.

Solusi yang dapat dijangkau adalah mengintegrasikan usaha sapi potong dengan
sumber pakan. Sumber pakan dapat memanfaatkan limbah pertanian dan
perkebunan yang selama ini belum digunakan secara optimal.
Sasaran perbaikan mutu dan penyediaan bibit sapi potong

Mengatasi permasalahan ini perlu dilakukan tindakan nyata untuk


mempercepat pembangunan industri perbibitan di Indonesia. Sasaran
perbaikan mutu dan penyediaan bibit sapi potong, adalah:
1. Meningkatkan jumlah dan mutu bibit,
2. Mengoptimalkan keterkaitan dan saling ketergantungan pelaku
pembibitan dalam upaya penyediaan benih/ bibit ternak dalam
jumlah, jenis dan mutu sesuai kebutuhan.
3. Meningkatkan peran lembaga pembibitan ternak di perdesaan.
Kebijakan Pemerintah Dalam PERBIBITAN

Visi
Tersedianya benih dan bibit ternak berkualitas dalam jumlah yang
cukup mudah diperoleh dan dijangkau serta terjamin
kontinuitasnya

Misi
1. Memfasilitasi tersedianya benih dan bibit ternak
2. Mendorong usaha pembibitan ternak rakyat, pemerintah dan
swasta
3. Membina kelembagaan perbibitan
4. Meningkatkan kemampuan sumberdaya manusia dibidang
perbibitan
5. Memanfaatkan sumberdaya genetik ternak secara optimal
TUJUAN

1. Meningkatkan produksi dan produktivitas benih dan bibit ternak serta


pemanfaatan sumberdaya genetik ternak secara berkelanjutan
2. Menyusun kebijakan dan strategi perbibitan ternak secara nasional
3. Meningkatkan fungsi kelembagaan perbibitan rakyat, swasta dan
pemerintah
4. Meningkatkan kemampuan sumberdaya manusia perbibitan
5. Mewujudkan iklim usaha pembibitan yang kondusif
6. Menyusun perencanaan dan pelaporan kegiatan perbibitan
PROGRAM
1. Peningkatan ketersediaan benih dan bibit ternak
serta pelestarian, pemanfaatan dan
pengembangan plasma nutfah
2. Peningkatan minat usaha pembibitan ternak dan
membangun citra (brand image) bibit ternak
3. Peningkatan koordinasi dan kelembagaan
perbibitan
4. Peningkatan dan pemberdayaan SDM perbibitan
5. Penyusunan dan penyempurnaan peraturan
dibidang perbibitan
Video
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai