Anda di halaman 1dari 21

MATERI

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
PETERNAKAN

OLEH :
Oleh : YUDI PERMADI, ST
Kasi. Ekbang Kecamatan Waled
Waled, 22 Februari 2019
PETERNAKAN
(UU No. 41/2014 Tentang Perubahan Atas UU N0. 18/2OO9 Tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan)

•adalah segala urusan yang berkaitan dengan sumber daya


fisik, Benih, Bibit, Bakalan, Ternak Ruminansia Indukan,
Pakan, Alat dan Mesin Peternakan, budi daya Ternak,
panen, pascapanen, pengolahan, pemasaran, pengusahaan,
Peternakan pembiayaan, serta sarana dan prasarana.

•adalah segala urusan yang berkaitan dengan pelindungan


sumber daya Hewan, kesehatan masyarakat, dan
lingkungan serta penjaminan keamanan Produk Hewan,
Kesejahteraan Hewan, dan peningkatan akses pasar untuk
mendukung kedaulatan, kemandirian, dan ketahanan
Kesehatan pangan asal Hewan.
Hewan
Pengertian Peternakan
 Peternakan adalah kegiatan
mengembangbiakkan dan
membudidayakan hewan ternak untuk
mendapatkan manfaat dan hasil dari
kegiatan tersebut.
 Pengertian peternakan tidak terbatas
pada pemeliharaaan saja, memelihara
dan peternakan perbedaannya terletak
pada tujuan yang ditetapkan.
 Tujuan peternakan adalah mencari
keuntungan dengan penerapan prinsip-
prinsip manajemen pada faktor-faktor
produksi yang telah dikombinasikan
secara optimal.
Pengertian Pembangunan Peternakan
 Pembangunan peternakan
merupakan bagian
pembangunan nasional yang
sangat penting, karena salah
satu tujuan pembangunan
peternakan adalah
peningkatan kualitas
sumberdaya manusia yang
unggul.

 Tujuan pembangunan
peternakan adalah
meningkatkan pendapatan
dan kesejahteraan peternak,
pelesatarian lingkungan hidup
serta peningkatan devisa
negara.
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
PETERNAKAN
• Kebijakan adalah rangkaian konsep dan asas yang
menjadi pedoman dan dasar rencana dalam
pelaksanaan suatu pekerjaan, kepemimpinan, dan cara
bertindak.

• Istilah ini dapat diterapkan pada pemerintahan,


organisasi dan kelompok sektor swasta, serta individu.
Kebijakan berbeda dengan peraturan dan hukum. Jika
hukum dapat memaksakan atau melarang suatu
perilaku, sedangkan kebijakan hanya menjadi
pedoman tindakan yang paling mungkin memperoleh
hasil yang diinginkan.
PEMERINTAH PUSAT
UU No. 41/2014

KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM


BIDANG PETERNAKAN

 Menjamin ketersediaan dan mutu benih dan bibit


ternak;
 Meningkatkan populasi dan produktifitas ternak;
 Meningkatkan produksi pakan ternak;
 Meningkatkan status kesehatan hewan;
 Menjamin produk hewan yang ASUH dan berdaya
saing;
 Meningkatan peran dan fungsi kelembagaan.
PEMERINTAH PUSAT
TUJUAN

Program Pembangunan Peternakan

 Swasembada daging sapi dan kerbau


 Peningkatan penyediaan pangan hewani yang aman,
sehat, utuh dan halal” (ASUH).
PEMERINTAH PUSAT
RENSTRA
UU No. 41/2014

Kegiatan Pembangunan Peternakan


 Mengoptimalkan kelembagaan perbibitan dan sertifikasi;
 Peningkatan kuantitas dan kualitas benih dan bibit dengan
mengoptimalkan sumber daya lokal.
 Peningkatan produksi ternak dengan pendayagunaan sumber
daya lokal.
 Peningkatan produksi pakan ternak dengan pendayagunaan
sumber daya lokal.
 Pengendalian dan penanggulangan penyakit hewan menular
strategis dan penyakit zoonosis. (merupakan penyakit yang disebabkan oleh
organisme infeksius seperti virus, bakteri, dan parasit yang dapat ditularkan dari hewan)
 Penjaminan pangan asal hewan yang aman dan halal serta
pemenuhan persyaratan produk hewan non pangan.
 Peningkatan koordinasi dan dukungan manajemen dibidang
peternakan.
PEMERINTAH PUSAT
STRATEGI

Pencapaian Tujuan
 Memperlancar arus produk peternakan melalui peningkatan
efisiensi distribusi.
 Meningkatkan daya saing produk peternakan dengan
mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya lokal.
 Memperkuat regulasi untuk mendorong peran peternak
dalam negeri sehingga menjadi mandiri..
 Meningkatkan koordinasi dan kerjasama antar sektor terkait
serta networking antar daerah.
 Meningkatkan promosi produk peternakan untuk ekspor.
 Memperkuat kelembagaan peternakan di semua lapisan dan
otoritas veteriner. (Adalah kelembagaan Pemerintah atau Pemerintah Daerah yang
bertanggung jawab dan memiliki kompetensi dalam penyelenggaraan Kesehatan Hewan). [PP No.3/2017 ttg
otoritas veteriner]
KEBIJAKAN PEMERINTAH
PROVINSI JAWA BARAT
Misi Kedua
RPJMD 2013-2018

Membangun Perkonomian yang Kokoh dan Berkeadilan

 Bidang Ekonomi khususnya pertanian:

yaitu fokus terhadap pemberantasan hama, pertanian multi


aktivitas (padi-ternak), serta relokasi dan optimalisasi check
point ternak dan hasil hutan.
STRATEGI

Pencapaian Tujuan
 Strategi Pertama, mempertahankan dan menggantikan
luas baku lahan sawah yang beralih fungsi lahan dari
pertanian ke non pertanian dengan arah kebijakan mencetak
lahan sawah baru untuk mencapai lahan pertanian
berkelanjutan.

 Strategi kedua, meningkatkan produksi, inovasi dan nilai


tambah hasil pertanian, perkebunan dan peternakan.
ARAH KEBIJAKAN

Pencapaian
 Peningkatan produksi Tujuan
dan produktivitas komoditas
pertanian, perkebunan, dan peternakan
 Peningkatan kinerja sumber daya dan kelembagaan
pertanian, perkebunan dan peternakan
 Peningkatan kuantitas pengendalian hama dan penyakit
tanaman dan ternak
 Pengembangan usaha dan sarana prasarana pengolahan
serta pemasaran produk pertanian, perkebunan, dan
peternakan.
KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN CIREBON
RPJMD 2014-2019

SEKTOR PERTANIAN (BIDANG PETERNAKAN)

a. Sapi
Lahan potensial untuk pengembangan budidaya sapi seluas
±100 hektar adalah Desa Jatimerta (Gunungjati), Desa
Ujungsemi, Bayalangu (Gegesik), dan Desa Tonjong
(Pasaleman).
b. Domba
Lahan potensial untuk pengembangan budidaya domba seluas
±70 hektar adalah Kecamatan Mundu, Jamblang, Gegesik,
Sumber, Talun, Losari, Pabedilan, Pabuaran, dan Waled.
Strategi dan Arah Kebijakan
Penjabaran
Misi Ke-5

Program-program Bidang Pertanian

1. Peningkatan Kesejahteraan Petani


2. Peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan
3. Peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan
4. Peningkatan produksi pertanian/perkebunan
5. Pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan lapangan
6. Peningkatan produksi hasil peternakan
7. Pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak
8. Peningkatan penerapan teknologi peternakan
9. Peningkatan Infrastruktur pertanian, perkebunan,
kehutanan, dan perikanan
10.Peningkatan Kualitas Bahan Baku Tembakau
11.Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Hewan
18 Program Unggulan Kepala Daerah
2014-2019

1. Cirebon Bebas Buta Huruf al Qur’an / Cirebon Melek Huruf Qur’an;


2. Cirebon Bebas Biaya Pendidikan & Bebas Putus Sekolah pd Jenjang Pendidikan
Dasar dan Menengah / Pendidikan Dasar dan Menengah untuk Semua;
3. Cirebon Berbudaya Membaca;
4. Cirebon Gratis Pelayanan Kesehatan Bagi Warga Miskin/Cirebon Bebas Balita
Gizi Buruk /Cirebon Gratis Pelayanan Jaminan Persalinan/Cirebon Sehat;
5. Cirebon Kota Kreasi Seni, Berbudaya, dan Dimensi Destinasi Wisata;
6. Cirebon Berprestasi;
7. Cirebon Bebas Pengangguran;
8. Kampung Keluarga Berencana (Ber KB);
9. Cirebon Berhotmik, Mulus dan Bebas Banjir;
10. Penyediaan Rumah Layak Huni dan Terjangkau;
11. Cirebon Bersih, Asri, dan Lestari;
12. Cirebon Berkesetaraan Gender dan Anak Ceria;
13. Cirebon Bebas Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) dan Jaminan Kesehatan
Bagi Pekerja Informal;
14. Kampung Wirausaha;
15. Cirebon Bebas Rawan Pangan;
16. Klinik Agribisnis Bagi Petani;
17. Cirebon Terang Bagi Keluarga Miskin;
18. Fasilitasi Beasiswa 250 Master.
Perda No. 7/2018 Ttg Rencana Tata
Ruang Wilayah Kab. Cirebon
Tahun
2018-2038

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENATAAN RUANG WILAYAH

Untuk mewujudkan tujuan penataan ruang wilayah ditetapkan


kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah. Kebijakan Penataan
Ruang meliputi Pengembangan kawasan agropolitan dan minapolitan
terpadu dengan strategi:
1. Meningkatkan akses jalan dari sentra industri ke pusat pemasaran
2. Mengembangkan kawasan agropolitan
3. Mengembangkan kawasan minapolitan, dan
4. Mempertahankan luas pertanian tanaman pangan dan perikanan
sebagai basis perekonomian kabupaten.
RENCANA STRUKTUR RUANG WILAYAH KABUPATEN

(Pasal 11)

Dalam Rencana Sistem Perdesaan, Kecamatan Waled ditetapkan sebagai Pusat


Pelayanan Lingkungan (PPL).

RENCANA POLA RUANG (BUDIDAYA) Pasal 37 Ayat (1)


Kawasan peruntukan pertanian tanaman pangan seluas 45.000
(empat puluh lima ribu) hektar, meliputi :
 Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B);
Kecamatan Waled seluas kurang lebih 1.200 (seribu dua
ratus) hektar;
 Kawasan Peruntukan Holtikultura; seluas 2.000 (dua
ribu) hektar, meliputi:Kecamatan Waled;
 Kawasan Peruntukan Perkebunan; seluas kurang lebih
3.000 (tiga ribu) hektar meliputi:Kecamatan Waled;
 Lahan Cadangan Pertanian Pangan Berkelanjutan
(LCP2B).
RENCANA POLA RUANG WILAYAH KABUPATEN

(Pasal 38)

Kawasan peruntukan pertanian tanaman pangan seluas 45.000 Ha


Pasal 37 Ayat (1)

 Kawasan peruntukan peternakan sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 36 huruf b seluas kurang lebih 1.684 (seribu
enam ratus delapan puluh empat) hektar, terdiri atas:
a. peternakan hewan besar dan kecil; dan
b. peternakan unggas.
 Peternakan hewan besar dan kecil sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf a seluas kurang lebih
1.009 (seribu sembilan) hektar tersebar di wilayah
kabupaten.
 Peternakan unggas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf b seluas kurang lebih 675 (enam ratus tujuh puluh
lima) hektar tersebar di wilayah kabupaten.
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DI KECAMATAN WALED
TAHUN 2019
(15 %)

Objek: Pelatihan/Kaji Terap


(Pertanian, Peternakan, Perkebunan dan Perikanan)
Total PIK : Rp. 2.240.344.185,-
Bidang Pertanian : Rp. 335.000.000,- (15 %)

 Pelatihan kelembagaan petani


 Kaji Terap Jamur Tiram
 Kaji terap tanaman padi Varietas Unggul Baru (VUB)
 Kaji terap jagung manis;
 Kaji Terap Tanaman Padi (Jajar Legowo 2:3)
 Kaji terap tanaman padi pemupukan berimbang
 Pelatihan dan Kaji terap domba ***
SUMBER BACAAN
 ____ Undang-undang Nomor 41 tahun 2014 Tentang
Perubahan Atas Undang-undang Nomor 18 tahun 2OO9 Tentang
Peternakan dan Kesehatan Hewan, Tahun 2014;
 ____ Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018, Tahun
2013;
 ____ Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
(RPJPD) Kabupaten Cirebon Tahun 2005-2025, Tahun 2005;
 ____ Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Kabupaten Cirebon Tahun 2014-2019, Tahun
2014;
 ____ Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 3 Tahun
2017 Tentang Otoritas Veteriner, Tahun 2017;
 ____ Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon Nomor 7 Tahun
2018 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Cirebon
Tahun 2018-2038, Tahun 2018;
 ____ Dokumen Penetapan Prioritas Rencana Pembangunan di
Kecamatan Waled Tahun Anggaran 2019, Tahun 2018. ***
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai