Anda di halaman 1dari 31

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN

DALAM MENGATASI KERAWANAN


PANGAN
DI KABUPATEN FLORES TIMUR

OLEH :
Ir. Antonius W. Sogen
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan
Kabupaten Flores Timur
2012
PENDAHULUAN
◊. Pembangunan Bidang Pertanian sangat penting
dan strategis.

◊. Sektor ini mempunyai kontribusi yang besar


terhadap PDRB, penyedia bahan pangan, pakan,
lapangan kerja terbesar, pendapatan serta
pelestarian lingkungan.

◊. Sumber mata pencaharian dan pendapatan


mayoritas penduduk.

2
Lanjutan ...
 Pembangunan di bidang pertanian
memberikan kontribusi sebagai penyedia
bahan pangan bagi masyarakat
 Ketahanan pangan (food security)
merupakan akses terhadap kecukupan
pangan bagi semua orang pada setiap saat
untuk memperolah tubuh yang sehat dan
kehidupan yang aktif
ifm 3
Lanjutan ...
 Ketahanan pangan menyangkut produksi
dan ketersediaan pangan, distribusi dan
keterjangkauan oleh semua orang, konsumsi
individual untuk memenuhi kebutuhan gizi
dan monitor kekurangan pangan (food
insecurity)
 Ketahanan pangan yang lemah berdampak
pada kerawanan pangan di tingkat
masyarakat
ifm 4
Lanjutan ...
 Pemerintah dan masyarakat perlu
membangun sistem kewaspadaan pangan
guna mendeteksi secara dini adanya gejala
kerawanan pangan di tingkat masyarakat
 Ketahanan pangan adalah menyediakan
makanan yang dengan jumlah dan
keragaman yang cukup.

ifm 5
VISI DAN MISI

Visi :
Visi Pembangunan Pertanian dan Peternakan
Kabupaten Flores Timur adalah :

“Menuju tersedianya pangan yang cukup,


berkelanjutan dan berdaya saing”.

6
Misi :
♥. Meningkatkan produktivitas, produksi dan mutu
komoditas pertanian dan peternakan untuk
kecukupan pangan, pakan dan bahan baku
lainnya secara berkelanjutan.
♥. Meningkatkan pemanfaatan potensi sumber daya
pertanian dan peternakan secara berkelanjutan
dan ramah lingkungan.
♥. Meningkatkan pengamanan produk pertanian dan
ternak secara berkelanjutan.
♥. Meningkatkan kapasitas kelembagaan petani /
peternak.
♥. Meningkatkan nilai tambah dan daya saing
komoditas pertanian / peternakan.
7
TUJUAN
♦. Meningkatkan produktivitas, produksi dan mutu produk
komoditas pertanian dan peternakan.
♦. Mengembangkan, sentra-sentra produksi pertanian /
peternakan diwilayah-wilayah potensial yang didukung
dengan prasarana dan sarana yang memadai.
♦. Meningkatkan kapasitas kelembagaan petani/peternak.
♦. Meningkatkan nilai tambah dan daya saing komoditas
pertanian / peternakan.
♦. Meningkatkan upaya pengendalian hama dan penyakit
tanaman dan ternak secara terpadu dan ramah lingkungan.
♦. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani /
peternak.

8
SASARAN
1. Meningkatnya kapasitas produksi dan produktivitas
komoditas pertanian unggulan daerah dan lokal spesifik
tanaman pangan dan hortikultura, dengan rata-rata
peningkatan pertumbuhan : padi sawah 0,24 %. Padi gogo
6,88%, jagung 6,99%, kedele 2,32%, kacang tanah
6,82%, kacang hijau 7,4%, sorghum 2,71%, ubi kayu
10,20%, ubi jalar 66,61%, rambutan 0,85%, jeruk 0,39%,
durian 1,02%, salak 0,70%, jahe 2,31%, sayur-sayuran
1,74%.
2. Tersedianya produksi beras dan pangan bersumber
karbohidrat alternatif non beras, pangan bersumber
protein, serta sayur-sayuran dan buah-buahan sesuai
kebutuhan konsumsi masyarakat : beras 21.677 Ton EB,
jagung 29.047 Ton EB, ubi kayu 5.994 Ton EB, ubi jalar
187 Ton EB, sorghum 8,10 Ton EB, kacang-kacangan
693 Ton EB, sayur-sayuran 2,87 Ton dan buah-buahan
9
3. Meningkatnya kapasitas produksi daging dengan rata-rata
peningkatan pertahun : daging sapi 9,62%, kambing
0,72%, babi 4,82%, ayam buras 1,18%, ayam broiler
8,37%, itik/bebek 2,29%.
4. Meningkatnya ketersedia fasilitas prasarana pertanian dan
peternakan, lahan baku sawah diwilayah potensial lahan
basah Konga, Waiwadan, Waikuma, Watanpao dan
prasarana JIDES, JITUT, JUT, Embung, Air Tanah
Dangkal dll.
5. Meningkatnya ketersediaan fasilitas sarana pertanian dan
peternakan : benih/bibit, pupuk pestisida, alat dan mesin.
6. Terwujudnya kualitas aparatur yang profesional, petani
mandiri, petani tangguh dan kelembagaan petani yang
kokoh.
7. Terkendalinya serangan hama dan penyakit tanaman dan
ternak ditingkat usahatani,
ifm 10
8. Berkembangnya sistem usahatani berorientasi agribisnis dan
agroindustri dipedesaan dengan akses pasar yang memadai.

9. Terwujudnya penguatan ketahanan pangan ditingkat rumah


tangga tani.

10. Meningkatnya pendapatan dan kesejahteraan petani dan pelaku


usaha pertanian / peternakan.

ifm 11
STRATEGI
Strategi :
1. Mengoptimalkan kinerja Dinas Pertanian Tanaman
Pangan dan peternakan Kabupaten Flores Timur
dalam rangka meningkatkan produksi dan
produktivitas tanaman dan ternak.
2. Peningkatan kuantitas dan kualitas aparatur yang ada
dalam rangka peningkatan peran dan fungsi
kelembagaan ekonomi rakyat pedesaan.
3. Meningkatkan kapasitas sumber daya pertanian
sehingga mampu mengadopsi teknologi dalam
mengelola sumber daya alam yang tersedia untuk
pembangunan pertanian dan peternakan yang
berorientasi agribisnis dan agroindustri.
12
4. Mengoptimalkan peran petani dalam membangun pertanian
yang tangguh dalam rangka meningkatkan produksi,
pendapatan dan kesejahteraan petani melalui usaha tani
yang berwawasan lingkungan.
5. Mengoptimalkan kinerja aparatur dinas dilapangan dalam
upaya peningkatan pendapatan daerah.
6. Dukungan dana operasional kegiatan rutin lapangan lebih
ditingkatkan.
7. Peningkatan luas areal tanam dalam rangka meningkatkan
produktivitas hasil pertanian untuk memenuhi kebutuhan
pangan masyarakat.
8. Meningkatkan kuantitas dan pemanfaatan infrastruktur
prasaran dan sarana untuk mendukung pembangunan
pertanian dan peternakan.

if 13
9. Peningkatan penyedia benih / bibit tanaman dan ternak
yang bermutu dalam rangka memenuhi kebutuhan
benih/bibit tananaman dan ternak.
10. Optimalisasi pemanfaatan lahan tidur untuk meningkatkan
luas areal tanam masyarakat.
11. Mendorong peran serta instansi terkait dan stakeholders
serta masyarakat untuk mendukung pembangunan sektor
pertanian dan peternakan.
12. Meningkatkan penyediaan alat / mesin panen dan pasca
panen untuk meminimalisasi kehilangan hasil pertanian dari
panen sampai pasca panen.

14
KEBIJAKAN
1. Melaksanakan intensifikasi dan ekstensifikasi
pertanian.
2. Membuka lahan-lahan pertanian potensial baik
lahan basah maupun lahan kering.
3. Membangun jaringan irigasi di lahan-lahan basah
potensial.
4. Membatasi jumlah pemotongan ternak sapi betina
produktif.
5. Meningkatkan koordinasi, pengawasan dan
pengendalian terhadap kegiatan antar pulau
tanaman dan ternak (karantina).

15
6. Mengembangkan usaha tani berbasis agribisnis dan
agroindustri.
7. Meningkatkan populasi dan distribusi ternak bantuan
pemerintah kepada masyarakat.
8. Meningkatkan pengawasan terhadap kesehatan daging
dan produk asal ternak.
9. Mengembangkan sentra-sentra produksi tanaman dan
ternak.
10. Meningkatkan penyedia prasarana dan sarana pertanian
dan peternakan diwilayah pengembangan.
11. Mengembangkan koordinasi pembangunan pertanian dan
peternakan dengan instansi-instansi terkait lainnya.
12. Meningkatkan kuantitas dan pemanfaatan prasarana dan
sarana pengolahan hasil pertanian dan peternakan.

16
PROGRAM
PROGRAM UTAMA :
1. Program Peningkatan Ketahanan Pangan

2. Program Pengembangan Agribisnis

3. Program Pemberdayaan Masyarakat Pertanian

17
KEGIATAN
1. Peningkatan Ketahanan Pangan
a. Penanganan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil
Pertanian.
b. Pengembangan Intensifikasi Tanaman Padi dan
Palawija
c. Pengembangan Perbenihan / Pembibitan.
d. Pembuatan Embung.
e. Pembangunan Jaringan Irigasi Desa (JIDES)
f. Perluasan Areal Lahan Kering

18
2. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi
Pertanian/Perkebunan
-. Pembangunan Jalan Usaha Tani (JUT)

3. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian


/ Perkebunan
a. Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi
Pertanian/Perkebunan Tepat Guna. (Mini Traktor)

4. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan


a. Pencegahan dan Penanggulangan OPT

19
5. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit
Ternak

a. Pelayanan Kesehatan Hewan

6. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan

a. Pendistribusian Bibit Ternak Kepada


Masyarakat
b. Pengembangan Agribisnis Peternakan.
c. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Ternak
Pemerintah.

20
KONDISI KETAHANAN PANGAN DI
KABUPATEN FLORES TIMUR
 1. Tingkat Ketersediaan Pangan Nabati
 * Berdasarkan Angka Tetap (ATAP) 2011

No Jenis komoditi Luas Luas Luas Produk- Produksi


Tanam Panen kerusakan ivitas (Ton)
(Ha) (Ha) (Ha) (Kw/Ha)

1 Padi 10.712 10.712 540 24,29 24.711

2 Jagung 14.693 14.693 593 23,04 32.481

3 K. Tanah 117 117 - 82,05 964

4 K.Hijau 149 149 - 7,65 114

5 U. Kayu 4.251 4.251 - 84,43 35.891

6 U. Jalar 710 710 - 63,50 4.509

7 Sorghum 14 14 - 9,89 14
ifm 21
Lanjutan ...
 b. Bedasarkan Produksi Komoditas
tanaman Pangan Sesuai ATAP 2011
Dikaitkan dengan Kebutuhan Konsumsi
(produksi tersedia dalam Ton EB untuk
kebutuhan penduduk 232.312 jiwa untuk
masing-masing komoditi Sbb :

ifm 22
Lanjutan ...
No Jenis Komoditi Produksi Tersedia Kebutuhan Kelebihan/
(Ton EB/Ton BK) Konsumsi kekurangan
(Ton EB/Ton
BK)

1 Padi 14.211,56 21.780,64 7.569,08 (-)

2 Jagung 26.750,69 9.700,42 17.050,28 (+)

3 K. Tanah 814,19 193,28 620,91 (+)

4 K.Hijau 78,06 262,98 184,92 (-)

5 U. Kayu 8.787,52 4.409,28 4.378,24 (+)

6 U. Jalar 4.410,97 434,89 3.976,08 (+)


ifm
7 Sorghum 13,16 72,48 59,32 (-) 23
Lanjutan ...
 2. Tingkat Ketersediaan
No Jenis ternak
Populasi
(ekor)
Pangan
Produksi Hewani
Produksi
Daging (Ton) Telur (Ton)
1 Sapi potong 1.527 8,90 -

2 Kuda 1.113 0,67 -

3 Kambing 54.707 41,03 -

4 Domba 782 0,62 -

5 Babi 70.721 166,97 -

6 Ayam Buras 283.876 7,72 136

7 Itik/itik manila 5.937 0,59 25

ifm 24
PERMASALAHAN
1. Aspek Produksi Tanaman :
-. Kondisi Iklim yang tidak menentu.
-. Produktivitas hasil masih rendah.
-. Sering terjadinya bencana alam (Angin, banjir dan
serangan OPT).
-. Kepemilikan Lahan yang sempit.
-. Alih Fungsi Lahan

2. Aspek Perlindungan Tanaman :


-. Penggunaan pupuk belum berimbang.
-. Penggunaan varietas unggul tahan OPT masih
rendah.
-. Penerapan pola usaha tani belum berorientasi pada
pemutusan siklus OPT.
-. Lebih mengandalkan pestisida dalam mengatasi
OPT. 25
3. Aspek Prasarana dan Sarana Pertanian/Peternakan :
-. Potensi pertanian belum dikelola secara maksimal.
-. Sistem usahatani tebas bakar.
-. Pengelolaan dan pemanfaatan prasarana dan sarana
irigasi belum optimal.
-. Rendahnya daya beli dan kurangnya kemampuan
modal petani.
-. Kepemilikan lahan yang masih bersifat komunal
(Hak Ulayat).
4. Aspek Pemasaran dan Promosi Hasil Pertanian :
-. Hasil pertanian yang berkualitas rendah.
-. Pemanfaatan informasi dan teknologi belum
optimal.
-. Sistem pemasaran dan distribusi hasil belum efisien.
-. Promosi pasaran hasil pertanian masih kurang.
-. Kemampuan pelaku dan kelembagaan pemasaran
masih rendah. 26
5. Aspek Produksi Peternakan :
-. Terbatasnya Lahan / Padang Pengembalaan.
-. Kurang Tersedianya HMT.
-. Memelihara Ternak sebagai Usaha Subsisten.
-. Belum Tersedianya Sentra Produksi Ternak.
-. Kurang Tersedianya Bibit Ternak Bermutu.
6. Aspek Perlindungan Hewan
-. Masih adanya Penyakit Hewan Menular Strategis
yang sangat merugikan terhadap hewan dan
kesehatan manusia.
-. Terbatasnya sumber daya aparat, Prasarana dan
Sarana dibidang Peternakan dan Kesehatan Manusia.
-. Kurangnya Kesadaran Masyarakat akan perlunya
perhatian terhadap aspek kesehatan.
7. Aspek Produksi Benih dan Bibit, Pengawasan/Sertifikasi
Benih/Bibit dan Proteksi Tanaman :
-. Lemahnya perencanaan kebutuhan benih/bibit
bermutu di tingkat petani.
-. Produsen benih/bibit masih berorientasi profit
dengan mengesampingkan kualitas benih/bibit.
-. Masih rendahnya pengetahuan pengawas benih/bibit
dlm pelayanan informasi penyediaan stok
benih/bibit.
-. Gairah petani dalam memanfaatkan benih
bermutu/berlabel masih rendah.

28
TERIMA
KASIH
PENUTUP

Dalam menjalankan program dan kegiatan,


Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan
Peternakan Kabupaten Flores Timur selalu
dan senantiasa berkoordinasi dengan berbagai
stakeholder sebagai mitra agar pelaksanaan di
lapangan dapat berjalan maksimal sehingga
dapat diperoleh hasil yang optimal agar tujuan
dan harapan dapat terwujud sesuai visi dan
misi yang diemban.
30
DINAS PERTANIAN TANAMAN
PANGAN DAN PETERNAKAN
KAB. FLORES TIMUR

Anda mungkin juga menyukai