Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

BAB III WIRAUSAHA


PRODUK-PRODUK BUDIDAYA TERNAK UNGGAS PETELUR

KELOMPOK 3 :
 ATHIYYAH NUR QOLBI
 FITRIANI
 NUR ASIRA UMRAH
 NUR FAUZIAH
 RISHAN MULYADI

KELAS : XII IPS 2


KATA PENGANTAR

Rasa syukur yang dalam kami sampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha Pemurah, karena
berkat kemurahanNya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang diharapkan.Harapan
kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat
kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Samarinda,31 Juli 2018


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Budidaya merupakan kegiatan terencana pemeliharaan sumber daya hayati yang dilakukan
pada suatu areal lahan untuk diambil manfaat/hasil panennya. Kegiatan budi daya dapat
dianggap sebagai inti dari usaha tani. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, budi daya
adalah "usaha yg bermanfaat dan memberi hasil".

Budi daya hewan (husbandry) melibatkan usaha pembesaran bakalan (hewan muda) atau
bibit/benih (termasuk benur dan nener pada budi daya perikanan) pada suatu lahan
tertentu selama beberapa waktu untuk kemudian dijual, disembelih untuk dimanfaatkan
daging serta bagian tubuh lainnya, diambil telurnya, atau diperah susunya (pada peternakan
susu). Proses pengolahan produk budi daya ini biasanya bukan bagian dari budi daya sendiri
tetapi masih dianggap sebagai mata rantai usaha tani ternak itu. Budi daya hewan
dikategorikan ke dalam peternakan dan budi daya perikanan.

1.2 Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini, yaitu :


1. Untuk mengetahui apa saja yang dapat menyebabkan kegagalan dalam budidaya
ayam petelur.
2. Untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi wirausaha di bidang
budidaya unggas petelur.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Budidaya untuk Mencapai Ketahanan Pangan

Pangan merupakan kebutuhan pokok manusia. Menurut UU Pangan Nomor 18 Tahun 2012,
pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian,
perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan, perairan, dan air, baik yang diolah maupun
tidak diolah yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia,
termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan lainnya yang digunakan
dalam proses penyiapan, pengolahan, dan atau pembuatan makanan atau minuman.
Pangan berfungsi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi manusia untuk dapat tumbuh dan
berkembang dengan baik. Nutrisi yang dibutuhkan manusia terdiri dari karbohidrat, lemak,
protein, vitamin, dan mineral. Nutrisi yang dibutuhkan akan terpenuhi dengan baik jika
mengkonsumsi sumber pangan beragam. Sumber pangan terdiri dari pangan nabati dan
pangan hewani. Pangan nabati berasal dari tanaman, sedangkan pangan hewani berasal dari
hewan terutama lemak dan protein sehingga dalam kehidupan sehari sering dikenal lemak
dan protein nabati serta lemak dan protein hewani. Semua jenis nutrisi yang dibutuhkan
harus dikonsumsi dalam jumlah yang cukup dan seimbang.
Saat ini pola konsumsi pangan masyarakat sudah berubah. Peningkatan kesadaran
masyarakat akan pentingnya gizi untuk tumbuh kembang serta peningkatan pendapatan
cenderung mendorong peningkatan konsumsi bahan pangan yang menjadi sumber protein
dan lemak, seperti ikan, telur, daging, dan susu.
Indonesia adalah satu negara yang berpendudukan besar sehingga jumlah pangan yang
dibutuhkan juga besar. Usaha pemenuhan pangan menjadi persoalan penting bagi Bangsa
Indonesia. Tingkat pertumbuhan penduduk harus disikapi secara serius untuk memenuhi
kebutuhan pangan bangsa Indonesia sehingga ketahanan pangan dapat terwujud.
Menurut Undang-Undang RI nomor 7 tahun 1996 tentang pangan bahwa ketahanan pangan
adalah suatu kondisi dimana setiap individu dan rumah tangga memiliki akses secara !sik,
ekonomi, dan ketersediaan pangan yang cukup, aman, serta bergizi untuk memenuhi
kebutuhan sesuai dengan seleranya bagi kehidupan yang aktif dan sehat. Terdapat tiga pilar
utama dalam ketahanan pangan, yaitu: ketersediaan yang cukup, distribusi yang lancar dan
merata, serta konsumsi pangan yang aman dan berkecukupan gizi bagi seluruh individu
masyarakat. Agar dapat memenuhi kebutuhan individu dan/atau keluarga agar dapat
memperoleh akses pangan baik secara !sik, maka proses distribusi pangan yang lancar dari
produsen hingga ke pasar konsumen menjadi persyaratan yang utama.

Di antara ketiga pilar ketahanan pangan, usaha untuk meningkatkan produksi pangan
mendapat perhatian lebih banyak. Setelah dapat meningkatkan produksi pangan, maka
tahap berikutnya adalah mendistribusikan pangan yang dihasilkan. Sebaran wilayah
produksi pangan dan wilayah konsumsi sangat luas sehingga distribusi pangan sangat
penting agar pangan dapat diperoleh oleh konsumen. Distribusi pangan tidak terlepas dari
aspek pemasaran.
Budidaya adalah tindakan mengelola sumber daya nabati untuk diambil hasilnya. Budidaya
juga diartikan sebagai usaha memelihara tanaman atau ternak mulai dari menyiapkan benih
atau bibit untuk dipanen hasilnya. Budidaya ternak adalah satu usaha untuk mendapatkan
hasil dari peternakan. Salah satu budidaya ternak adalah telur. Telur adalah bahan pangan
yang kaya akan kandungan protein dan lemak.

B. Kewirausahaan Budidaya Unggas Petelur

Budidaya adalah tindakan mengelola sumber daya nabati untuk diambil hasilnya. Budidaya
juga diartikan sebagai usaha memelihara tanaman atau ternak mulai dari menyiapkan benih
atau bibit untuk dipanen hasilnya. Budidaya ternak adalah satu usaha untuk mendapatkan
hasil dari peternakan. Salah satu budidaya ternak adalah telur. Telur adalah bahan pangan
yang kaya akan kandungan protein dan lemak.

Unggas adalah jenis hewan yang termasuk ke dalam kelompok burung-burungan. Ciri-ciri
unggas adalah bersayap, berbulu, berkaki, dan memiliki paruh. Berdasar produk yang
dihasilkan, kita mengenal unggas petelur dan unggas pedaging. Unggas petelur adalah
unggas yang dipelihara untuk menghasilkan telur, sedang pedaging adalah unggas yang
menghasilkan antara lain adalah ayam, bebek/itik, burung puyuh, dan angsa.

Sebagai negara dengan jumlah penduduk yang besar dan memiliki sumber daya alam dan
sumber pangan yang beragam, Indonesia seharusnya dapat memenuhi kebutuhan
pangannya secara berdaulat dan mandiri. Pemenuhan kebutuhan pangan dapat dilakukan
dengan cara memproduksi pangan sendiri melalui kegiatan budidaya. Kegiatan budidaya di
bidang peternakan telah membuka peluang berwirausaha. Peluang wirausaha di bidang
budidaya unggas petelur sangat besar karena telur adalah pangan pokok sebagai sumber
utama protein dan lemak hewani bagi masyarakat. Ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam budidaya unggas petelur.

1. Saat ini tantangan untuk memenuhi kebutuhan pangan semakin besar. Jumlah
penduduk yang terus bertambah perlu diiringi dengan usaha meningkatkan produksi
pangan. Budidaya ternak unggas menjadi salah satu usaha untuk memproduksi
pangan, khususnya telur.
2. Peluang wirausaha di bidang budidaya ternak unggas petelur sangat besar karena
kebutuhan telur untuk memenuhi nutrisi masyarakat sangat tinggi. Hal ini menjadikan
wirausaha di bidang budidaya ternak unggas petelur sangat menarik. Agar kamu dapat
melakukan wirausaha di bidang usaha ternak ayam petelur, maka terlebih dahulu
kamu harus mengenal teknik budidaya unggas petelur.
3. Dalam berwirausaha, hal penting yang harus diperhatikan adalah pemasaran produk
yang dihasilkan. Sebelum memulai wirausaha, terlebih dahulu kamu harus memahami
pemasaran produk budidaya yang dihasilkan. Tantangan dalam berwirausaha adalah
pemasaran produk yang dihasilkan. Keberhasilan wirausaha sangat ditentukan oleh
peluang pasar dari produk yang hasilkan. Sebelum memulai wirausaha terlebih dahulu
pelajarilah produk sejenis yang sudah ada di pasar. Supaya produk yang kamu hasilkan
dapat diterima oleh pasar, buat produk budidaya yang kamu hasilkan lebih baik dari
sudah.

Perlu diperhatikan bahwa produk budidaya unggas petelur berfungsi sebagai pangan. Dalam
proses yang dilakukan harus mengacu pada cara budidaya ternak yang baik sehingga dapat
menghasilkan pangan yang sehat dan higienis. Untuk dapat berhasil dalam budidaya unggas
petelur dibutuhkan jiwa kewirausahaan. Ciri-ciri orang yang memiliki jiwa dan sikap
kewirausahaan anatara lain adalah sebagai berikut:

1. Penuh percaya diri, indikatornya adalah penuh keyakinan, optimis, berkomitmen,


disiplin, dan bertanggung jawab.
2. Memiliki inisiatif, indikatornya adalah penuh energi, cekatan dalam bertindak, dan
aktif.
3. Memiliki motif berpretasi, indikatornya terdiri atas orientasi pada hasil dan wawasan
ke depan.
4. Memiliki jiwa kepemimpinan, indikatornya adalah berani tampil beda, dapat dipercaya
dan tangguh dalam bertindak.
5. Berani mengambil resiko dengan penuh perhitungan.

Untuk menghasilkan pangan asal ternak yang aman perlu diikuti prosesnya sesuai dengan
rantai pangan yang menyertainya dengan pendekatan mulai dari peternakan sampai ke
meja atau piring konsumen (from farm to fork) dan dilakukan pengawasan yang ketat pada
titik-titik kritis dari setiap tahapan dari rantai pangan tersebut dengan menerapkan
prinsip-prinsip HACCP. Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) adalah suatu sistem
kontrol dalam upaya pencegahan terjadinya masalah yang didasarkan atas identifikasi
titik-titik kritis di dalam tahap penanganan dan proses produksi.

Tujuan dari penerapan HACCP dalam suatu industri pangan adalah untuk mencegah
terjadinya bahaya sehingga dapat dipakai sebagai jaminan mutu pangan guna memenuhi
tututan konsumen. HACCP bersifat sebagai sistem pengendalian mutu sejak bahan baku
dipersiapkan sampai produk akhir diproduksi masal dan didistribusikan. Oleh karena itu
dengan diterapkannya sistem HACCP akan mencegah resiko komplain karena adanya bahaya
pada suatu produk pangan. Selain itu, HACCP juga dapat berfungsi sebagai promosi
perdagangan di era pasar global yang memiliki daya saing kompetitif.

Periode kritis yang penting adalah pada tahap pemeliharaan di peternak atau farm dimana
faktor pakan, pemakaian obat hewan, pemakaian bahan kimia, cemaran pada air, tanah dan
lingkungan serta pemeliharaan kesehatan dan kesejahteraan hewan, merupakan faktor
terpenting yang harus dijalankan sesuai dengan ketentuan secara bertanggungjawab serta
diawasi dengan ketat.

Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh suatu industri pangan dengan penerapan
sistem HACCP antara lain meningkatkan keamanan pangan pada produk makanan yang
dihasilkan, meningkatkan kepuasan konsumen sehingga keluhan konsumen akan berkurang,
memperbaiki fungsi pengendalian, mengubah pendekatan pengujian akhir yang bersifat
retrospektif kepada pendekatan jaminan mutu yang bersifat preventif , dan mengurangi
limbah dan kerusakan produk atau waste .

C. Mengenal Unggas Petelur

Hewan unggas merupakan sumber protein dan lemak untuk memenuhi kebutuhan gizi
manusia. Salah satu jenis unggas yang ada di sekitar kita disebut unggas petelur.
Unggas adalah jenis hewan yang termasuk ke dalam kelompok burungburungan.
Ciri-ciri unggas adalah bersayap, berbulu, berkaki, dan memiliki paruh. Berdasarkan produk
yang dihasilkan, kita mengenal unggas petelur dan unggas pedaging.
Unggas petelur adalah yang dipelihara untuk menghasilkan telur. Jenis unggas petelur
antara lain
adalah ayam, bebek/itik, burung puyuh, dan angsa.

Ayam
Ayam adalah unggas petelur yang umum dibudidayakan karena permintaan dan kebutuhan
masyarakat terhadap telur ayam yang tinggi. Berdasarkan tujuan budidayanya ayam
dikelompokkan menjadi:
1. Ayam Pedaging
Ayam pedaging memiliki tubuh berukuran besar sehingga mengandung banyak daging,
pertumbuhan cepat, bergerak lamban, dan tenang, serta sebagian memiliki cakar dan kaki
berbulu.
2. Ayam Petelur
Ayam petelur berbadan ramping dan ringan serta mencapai dewasa lebih cepat.
3. Ayam Dwiguna

Ayam dwiguna adalah ayam yang dibudidayakan untuk menghasilkan telur dan daging.
Ayam ini memiliki badan berukuran sedang, tapi bergerak tidak lamban dan kemampuan
bertelur cukup baik.
4. Ayam Ornamental
Ayam ornamental adalah ayam yang digunakan untuk fungsi keindahan baik pada suara
maupun bulunya. Ayam ornamental ditandai dengan warna bulu dan bentuk badan yang
indah serta suara yang merdu.

Ayam petelur terdiri atas dua jenis, yaitu


1. Ayam petelur ringan dan ayam petelur medium. Ayam petelur ringan (ayam petelur putih)
memiliki ciri-ciri sebagai berikut: mempunyai badan yang ramping dan kecil, bulu berwarna
putih, berjengger merah. Ayam petelur putih mampu bertelur sampai 260 butir setiap tahun.
2. Ayam petelur medium ditandai dengan bobot tubuh yang lebih besar dibandingkan
dengan ayam petelur putih sehingga dapat menghasilkan daging cukup banyak. Ayam
petelur medium memiliki telur berwarna coklat. Telur yang dihasilkan ayam petelur medium
lebih besar dari pada telur yang dihasilkan oleh petelur putih, namun jumlah telur coklat
yang dihasilkan lebih sedikit.

Itik

Itik merupakan unggas yang hidup di air. Itik memiliki badan kecil dan ramping serta dapat
bergerak lincah.

Bebek/Entok
Bebek juga merupakan unggas air yangn memiliki badan lebih gemuk dan bergerak lebih
lamban dibandingkan dengan itik.
Angsa
Angsa merupakan unggas air yang memilik badan lebih tinggi dan besar serta bulu berwarna
putih. Angsa memiliki leher yang lebih panjang dibandingkan dengan bebek, itik, atau ayam.
Pengusahaan angsa sebagai petelur tidak sebanyak itik dan bebek.

Burung puyuh
Burung puyuh merupakan salah satu jenis burung yang banyak diternakkan untuk komersial.
Burung puyuh memiliki bulu yang berwarna coklat bercak-bercak hitam putih. Burung puyuh
terlihat pendek dan gemuk.

D. Budidaya Ungas Petelur


Budidaya ungas bertelur adalah usaha pengelolaan sumber daya hayati berupa unggas
dengan tujuan untuk dipanen hasilnya. Dalam budidaya unggas petelur dibutuhkan sarana
dan peralatan. Selanjutnya kamu akan mempelajari sarana dan peralatan yang dibutuhkan
dalam budidaya unggas petelur. Dalam budidaya unggas petelur pemilihan lokasi harus
dilakukan sebaik mungkin. Lokasi yang sesuai untuk budidaya ayam petelur adalah jauh dari
keramaian, mudah dijangkau untuk pemasaran, dan bersifat menetap.

1. Aneka jenis produk budidaya ternak unggas bertelur

Produk yang dihasilkan dalam budidaya ternak unggas bertelur ini adlah Telur yang
dihasilkan dapat langsung dikonsumsi dengan cara direbus atau di goreng.telur adalah
bahan baku dalam industry berbagai jenis makanan,kue,dan,roti.selain itu telur dapat juga
diolah menjadi produk dengan nilai jual lebih tinggi seperti telur asin,yaitu telur asin,yaitu
itik yang asin.

2. Manfaat unggas bertelur

Manfaat dari unggas bertelur adalah telurnya. Namun, selain telur, kita dapat
memanfaatkan kotorannya seperti kotoran ayam sebagai pupuk kandang, maupun sebagai
media pakan bagi ikan seperti ikan lele. Bulu - bulunya bisa digunakan untuk berbagai
keperluan diantaranya kelut atau alat kebersihan. Tak hanya itu, kotoran ayam kini bisa
digunakan untuk bahan pembuatan biogas.

3. Teknik pengemasan hasil budidaya ternak unggas bertelur

Pengemasan membatasi bahan pangan dengan lingkungan sekitarnya, sehingga dapat


mencegah atau menghambat kerusakan. Dalam memilih bahan kemasan, perlu diketahui
tentang persyaratan yang dibutuhkan, seperti penyebab kerusakan dan apa yang dialami
produk yang dikemas sebelum dikonsumsi (Syarief et al., 1989).

Tujuan utama pengemasan makanan yaitu mempertahankan mutu kesegaran, untuk


menarik selera pandang konsumen, memberikan kemudahan penyimpanan dan distribusi,
serta yang lebih penting lagi dapat menekan peluang kontaminasi dari udara dan tanah, baik
oleh mikroba pembusuk maupun mikroba yang dapat membahayakan kesehatan konsumen
(Winarno,1994).

Pengemasan telur yang baik mempunyai banyak kegunaan. Kegunaan yang paling penting
adalah untuk mengurangi kerusakan selama pengangkutan dan penjualan. Dengan
pengemasan yang baik telur bisa tampil lebih memikat. Selain itu, kemasan juga berperan
untuk memudahkan konsumen dalam membawanya.

Penggunaan kemasan berbeda-beda berdasarkan kebutuhan dan tujuan pemasaran. Untuk


tujuan pasar lokal yang diperlukan berupa kemasan utuk pengangkutan yang cukup
sederhana. Sementara untuk keperluan pasar swalayan atau ekspor, selain kemasan
pengangkutan, juga diperlukan kemasan konsumen.

Kemasan pengangkutan untuk tujuan lokal biasanya dibuat sederhana, berupa peti kayu
yang dilapisi jerami. Namun, cara ini sebenarnya kurang baik karena persentase kerusakan
(telur pecah) cukup besar. Pada pengemasan yang baik, biasanya antarlapisan telur diberi
alas yang dibuat khusus untuk meletakkan telur. Ada juga yang menggunakan kemasan
konsumen sebelum dimasukkan ke dalam kemasan pengangkutan.

Cara pengemasan yang sederhana yaitu dengan menggunakan kotak papan yang didasari
jerami. Jerami diletakkan pada dasar kotak, setiap lapisan peletakan telur, dan pada
penutupnya. Kapasitas setiap kotaknya sebaiknya dibatasi paling banyak 500 butir.

4. Peluang usaha dan pengembangan ide budidaya ternak unggas bertelur

Ada beberapa peluang usaha dan pengembangan ide budidaya ternak unggas
bertelur,adalah:

1. Budidaya Ayam Petelur

Satu lagi sektor usaha atau bisnis budidaya hewan ternak yang dikenal mampu
menghasilkan keuntungan yang menjanjikan, ya, ayam petelur memamg merupakan salah
satu segmen usaha budidaya hewan yang menjanjikan karena hasil dari usaha budidaya
tersebut dapat dikatakan sebagai salah satu bahan kebutuhan pangan manusia yang
dibutuhkan dalam keseharian. Hanya saja memang sektor usaha atau bisnis budidaya ayam
petelur sendiri akan membutuhkan investasi moda awal yang terhitung relatif besar, karena
selain kuantiti ayam petelurnya sendiri yang mungkin harus terhitung relati banyak, sektor
usaha tersebut juga akan membutuhkan kandang khusus yang besar dan jauh dari
pemukiman warga. Namun jika berbicara hasilnya, tentu saja telur ayam sendiri hingga saat
ini masih banyak yang membutuhkannya, terlebih akhir-akhir ini diketahui bahwa pasokan
telur ayam negeri sendiri pada saat ini masih dirasa kurang memenuhi permintaan pasar
yang reltif tinggi dan terus meningkat.

2. Budidaya Ayam Potong

Selain ayam petelur, diketahui bahwa daging ayamnya sendiri masih memiliki tingkat
permintaan pasar yang terhitung relatif tinggi hingga saat ini, karena selain telur ayam,
daging ayam sendiri juga akan selalu dibutuhkan untuk di konsumsi oleh sebagian besar
manusia. Maka dari itulah mengapa hingga saat ini permintaan pasar terhadap daging ayam
tersebut masih tinggi di berbagai daerah, karena walaupun bukan jenis kebutuhan pangan
yang dikonsumsi sehari-hari namun tetap saja tingkat permintaan pasarnya sendiri masih
terhitung tinggi hingga saat ini. Dan untuk memulai sektor usaha budidaya ayam potong ini
tentunya tidak berbeda jauh dengan sektor usaha budidaya ayam petelur tadi, hanya saja
perbedaannya sendiri terletak pada jenis kandang yang tidak menggunakan banyak sistem
atau metode seperti ayam petelur.

5. Sarana dan Peralatan Budidaya Unggas Petelur


Sarana dan peralatan yang dibutuhkan dalam budidaya ayam petelur terdiri dari kandang
dan perlengkapan kandang, bibit, pakan, vitamin dan obat-obatan.
a. Kandang
Kandang adalah kebutuhan utama dalam usaha budidaya ternak unggas. Kandang
berguna untuk menjaga agar unggas peliharaan tidak berkeliaran, memudahkan
pemeliharaan, seperti pemberian pakan dan obat-obatan, serta memudahkan pemanenan
atau pengumpulan hasil peternakan. Selain itu kandang juga berfungsi untuk memperoleh
hasil panen yang berkualitas.
Kandang yang umum digunakan pada budidaya unggas petelur adalah kandang
sangkar yang dimodifikasi menjadi kandang battery. Unggas petelur biasanya dipelihara
terlebih dahulu dalam kandang postal, selanjutnya dipindahkan ke kandang battery jika
sudah dewasa. Biasanya kandang battery diletakkan dalam bangunan kandang, jika
seolah-olah ada kandang dalam kandang. Kandang battery dapat dibuat dari kawat, kayu
atau bambu yang didesain sedemikian rupa sehingga telur dapat mengelinding keluar dari
kandang battery. Biaya oembuatan kandang battery cukup besar, sedangkan keuntungan
kandang battery adalah:
 Memudahkan mengambil dan mengumpulkan telur
 Menghindari kerusakan telur dari unggas
 Memperoleh telur yang bersih dari kotoran unggas
 Menghindari kanibalisme antarunggas
b. Peralatan kandang
Selain kandang dibutuhkan juga peralata seperti di bawah tempat makan, minum,
dan grit. Kandang postal harus dilengkapi dengan tempat makan dan minum sehinnga harus
tersedia dalam jumlah yang cukup. Tempat makan dan minum pada kandang battery sudah
cukup menyatu dengan kandang yang dapat terbuat dari bambu, aluminium atau bahan
lainnya yang kuat, tidak bocor, dan tidak berkarat.
c. Bibit ayam
Bibit ayam petelur dapat diperoleh pada penyedia bibit. Bibit ayam yang digunakan
disebut DOC/ ayam umur sehari. Persyaratan bibit DOC adalah:
1. Anak ayam berasal dari induk yang sehat
2. Bulu tampak halus dan penuh serta baik pertumbuhannya
3. Tidak terdapat kecacatan pada tubuhnya
4. Anak ayam mempunyai nafsu makan yang baik
5. Ukura badan normal, yaitu mempunyai berat badan antara 35-40 gram
6. Tidak ada letajan tinja diduburnya
d. Pakan
Pakan adalah campuran dari beberapa bahan baku pakan, baik yang sudah lengkap
maupun yang masih akan dilengkapi, yang disusun secara khusus dan mengandung zat gizi
yang mencukupi kebutuhan ternak untuk dapat dipergunakan sesuai dengan jenis ternaknya.
Pakan dapat dibuat dari bahan-bahan hasil pertanian, perikanan, peternakan, dan hasil
industri yang mengandung zat gizi dan layak dipergunakan sebagai pakan baik yang telah
diolah maupun yang belum diolah.
Pakan unggas terdiri atas campuran bahan makanan seperti jagung, kedelai, dan
bahan lainnya sehingga memiliki komposisi nutrisi karbohidrat, serat kasar, protein, lemak,
kalsium, dan fospor sehingga sesuai sebagai pakan ayam. Pakan ayam sudah tersedia dalam
bentuk siap pakai dibeli di toko pakan ternak.
e. Obat-obatan, vitamin, dan Hormon Pertumbuhan
Obat-obatan diberikan kepada unggas jika diperlukan, yaitu untuk yang sakit.
Obat-obatan yang diberikan harus disesuaikan dengan penyakit yang diderita oleh unggas.
Obat juga diberikan sesuai dosis, julah serta waktu yang tepat.
Vitamin berfungsi untuk membantu pertumbuhan dan menjaga kesehatan unggas,
sedangkan hormon pertubuhan berfungsi untuk menpercepat pertumbuhan unggas. Secara
alami unggas dapat tumbuh sehat jika mendapatkan pakan dalam jumlah yang cukup.
f. Peralatan panen
Peralatan panen diperlukan untuk mempermudah dan mempercepat panen. Disamping itu,
peralatan panen dapat digunakan untuk mencegah telur yang dihasilkan tidak pecah dan
ruak. Peralatan panen adalah wadh untuk mengumpulkan telur yang telah dipanen.
6. Teknik Budidaya Unggas Petelur
Kegiatan budidaya unggas petelur meliputi:
a. Penyediaan Kandang
b. Penyediaan bibit
c. Pemeliharaan
d. Panen
e. Pasca panen

E. Perencanaan Wirausaha di Bidang Budidaya Unggas Petelur

Langkah awal yang harus dilakukan sebelum kita melakukan suatu kegiatan wirusaha adalah
melakukan perencanaan usaha. Perencanaan wirausaha merupakan titik tolak dari
pencapaian sebuah tujuan atau proses kerja fikir dan rasa dalam menentukan bagaimana
cara bertindak untuk mencapai tujuan. perencanaan usaha ini menyangkut pembuatan
keputusan tentang apa yang akan dilakukan, bagaimana melakukannya, kapan
melakukannya dan siapa yang akan melakukannya. Keberhasilan dalam suatu usaha sangat
ditentukan oleh faktor perencanaan usaha. Keberhasilan dalam suatu usaha sangat
ditentukan oleh faktor perencanaan usaha. Oleh karena itu, perencanaan usaha hendaklah
dibuat/disusun sebaik mungkin.

Manfaat dari perencanaan wirausaha adalah sebagai bahan pertimbangan dalam


pengambilan keputusan. Sebuah rencana wirausaha akan membantu untuk memilah-milah
proses dimaksud menjadi bagian-bagian kecil yang lebih jelas. Dengan demikian sebuah
masalah bisnis yang besar dapat dilihat sebagai sebuah urutan masalah-masalah kecil. Dan
dengan memecahkan masalah masalah kecil dimaksud, otomatis masalah besar tersebut
juga akan dapat terpecahkan..Berikut ini adalah hal-hal penting harus direncanakan sebelum
memulai wirausaha, yaitu:

1. Menentukan Jenis Ternak

Analisis pasar adalah suatu penganalisasisan untuk mempelajari berbagai masalah pasar.
Analisis pasar dilakukan setelah produk sudah ditentukan, dan manajemen sudah disiapkan ,
maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengadakan analisa pasar. Maksudnya
agar ketika produk peternakan yang kita usahakan sudah berproduksi dengan baik dan
manajemen yang dilakukan sudah benar maka kita tidak akan bingung mau di kemanakan
produk yang telah kita buat.

Berdasarkan pengalaman survei pasar yang dilakukan pada pembelajaran sebelumnya,


dapat menentukan jenis unggas yang akan dibudidayakan. Pilih jenis unggas yang produk
budidayanya laku dipasaran atau pilih produk yang kompetitornya lebih sedikit. Salah satu
hewan petelur yang memenuhi kriteria tersebut adalah Puyuh.

Banyak sekali alasan mengapa beternak burung puyuh semakin digemari di Indonesia. Selain
daging dan telurnya yang dapat dikonsumsi, kotoran burung puyuh bahkan banyak dicari
para petani dan peternak ikan. Kandungan protein serta nitrogen yang tinggi ternyata dapat
menyuburkan tanah dan pakan yang bergizi. Ada beberapa keunggulan wirausaha burung
puyuh yang menguntungkan, di antaranya adalah sebagai berikut.

 Permintaan telur puyuh yang tinggi serta harga dipasaran juga menguntungkan
peternak puyuh, serta masih terjadi kekurangan pasokan telur puyuh.
 Harga telur puyuh cenderung naik dari waktu ke waktu.
 Daging puyuh juga mulai dilirik pengusaha kuliner. Rasanya yang lezat dan bertekstur
lembut membuat daging puyuh digemari. Hal ini sebagai alternatif jika nantinya
putuh sudah kurang maksimal bertelur.
 Sebagai unggas penghasil telur terbesar kedua setelah ayam ras petelur, puyuh mulai
bertelur saat berumur 45 hari. Masa produktif puyuh berlangsung sekitar 18 bulan.
 Untuk memulai beternak puyuh tidak diperlukan modal besar dan lahan yang luas.
Jika beternak ayam membutuhkan luas lahan sekitar 100 m2 untuk memelihara
1.000 ekor, maka untuk 1.000 ekor puyuh hanya membutuhkan luas lahan sekitar 12
m2.
 Dibandingkan dengan unggas lain, puyuh tidak mengidap terlalu banyak penyakit.
Vaksin yang diberikan cukup ND-Lasota dan AI.
2. Menentukan Lokasi Kandang

Kandang merupakan bagian penting dalam usaha ternak puyuh petelur, kandang digunakan
untuk puyuh yang sudah siap untuk bertelur dan puyuh yang masih perlu untuk dirawat dan
dipelihara hingga siap bertelur. Calon peternak juga perlu untuk memperhatikan tempat
yang akan dijadikan tempat pembuangan kotoran burung puyuh agar tidak menjadi sumber
bau yang kurang menyenangkan bagi lingkungan sekitar.

Kandang yang baik untuk digunakan dalam cara budidaya burung puyuh haruslah terjaga
suhunya yaitu berkisar pada 20°C hingga 25°C dengan kelembapan sekitar 30% hingga 80%.
Saluran air dan suplai listrik juga sangat penting untuk diperhatikan. Kandang burung puyuh
membutuhkan listrik untuk menyalakan lampu dan menjaga suhu kandang. Didalam cara
beternak burung puyuh yang benar, selama musim penghujan dibutuhkan lampu 25 hingga
40 watt di siang hari dan 40 hingga 60 watt di malam hari. Ukuran dan tata letak untuk
kandang juga perlu untuk diperhatikan.

3. Menentukan Skala Usaha

Menentukan skala usaha berarti menentukan jumlah hewan puyuh yang akan dipelihara
agar bisnis bisa berjalan secara kontinu dan menguntungkan. Beberapa faktor yang harus
dipertimbangkan dalam menjalankan usaha puyuh petelur sebagai berikut.
 Modal yang tersedia. Jumlah ternak yang akan dipelihara, tergantung besarnya
modal yang dimiliki. Semakin besar modal (uang), semakin banyak pula ayam yang
dapat dipelihara, asalkan faktor-faktor lain mendukung.
 Ketersediaan lahan. Jika menghendaki beternak dengan kandang pribadi, perlu
membangun kandang terlebih dahulu.
 Kapasitas kandang dan perlengkapan. Jika kandang sudah tersedia, kapasitas
kandang dan jumlah perlengkapan menentukan skala usaha.
 Efisiensi biaya produksi. Efisiensi produksi terkait dengan jumlah tenaga kerja dan
penggunaan bahan yang lainya.
 Kebutuhan atau permintaan pasar. Pasar merupakan faktor penting dalam
menentukan skala usaha. Percuma memelihara puyuh dalam jumlah besar jika tidak
bisa memasarkan. Peliharalah puyuh sesuai dengan permintaan pasar. Suplai yang
melebihi permintaan dapat mengakibatkan harga jatuh.

Guna mengurangi resiko, wirausaha dapat dimulai dengan skala usaha yang kecil. Sambil
melaksanakan wirausaha dalam skala kecil juga dapat mempelajari berbagai hal sehingga
dapat menjadi pengalaman dan pedoman jika suatu saat nanti ingin memperbesar skala
usaha. Anda dapat menerapkan prinsip learning by doing (belajar sambil bekerja).

Selanjutnya lakukanlah analisis biaya yang diperlukan dalam wirausaha di bidang budidaya
ternak unggas petelur. Komponen biaya produksi dalam usaha ternak unggas sangat
ditentukan oleh skala wirausaha. Semakin besar skala wirausaha, semakin besar pula biaya
yang dibutuhkan.

Komponen biaya dalam suatu wirausaha terdiri atas biaya tetap dan tidak tetap. Biaya tetap
terdiri atas biaya pembuatan kandang dan pembelian peralatan kandang, sedangkan biaya
tidak tetap terdiri atas biaya bibit, pakan, dan obat-obatan.

Berikut ini analisa usaha budidaya puyuh petelur skala rumah tangga ( sekitar seribu ekor)
dengan luas lahan 20 m persegi dan waktu yang digunakan untuk mengelola sebanyak 30
menit hingga satu jam.
No. Jenis Biaya Harga Biaya Banyaknya Total

Biaya Tetap

1. Sangkar produksi. @ Rp 600,000 5 Unit Rp 3,000.000

2. Puyuh betina siap


@ Rp. 9,000 1.000 ekor Rp 9.000.000
bertelur

3. Pakan selama 30 hari @ Rp 5.600 20 kg/hari Rp 3.360.000

Jumlah Rp 15.360.000

Biaya Tidak Tetap (Biaya per hari)

4. Pakan harian @ Rp 5.600 22 kg Rp 123.200

5. Biaya lain (Obat = 20%) @ Rp. 9,000 1.000 ekor Rp 12.300

Jumlah Rp 135.500

Pendapatan (Produksi 75-80%)

6. Telur @ Rp. 280 775 butir Rp 217.000

Pendapatan - Biaya = 217.000 - 135.500 = 81.500 - 12.300 = Rp. 69.200

BEP = Rp. 15.360.000 : Rp. 69.200 = 221 hari atau 7,4 bulan (Saat ini Puyuh mampu
dipelihara hingga 18 Bulan Sudah Tercapai Break Event Point (titik Balik Modal)
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan
Adapun beberapa simpulan dalam karya tulis ini, yakni sebagai berikut.
1. Sarana dan peralatan yang dibutuhkan dalam budidaya unggas petelur terdiri dari
kandang dan perlengkapan kandang, bibit, pakan, vitamin dan obat-obatan.
2. Wirausaha di bidang budidaya unggas petelur sangat terpengaruh oleh
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilannya baik dari luar maupun
faktor dari dalam perusahaan itu sendiri.
3. Perencanaan usaha ini menyangkut pembuatan keputusan tentang apa yang akan
dilakukan, bagaimana melakukannya, kapan melakukannya dan siapa yang akan
melakukannya.

B. Saran
Adapun saran dalam karya tulis ini yakni sebagai berikut.
1. Bagi pemerintah diharapkan agar dapat memberikan sosialisasi bagi masyarakat
tentang budidaya unggas petelur ini agar mayarakat tau bagaimana tata cara yang
baik dan benar dalam peternakan unggas petelur.
2. Bagi masyarakat diharapkan agar mengetahui bagaimana berternak unggas untuk
memperkecil kemungkinan kerugian atau kegagalan.
3. Bagi pelajar diharapkan dapat memberi tahu masyarakat terdekat seperti tetangga
tentang budidaya unggas petelur ini.

Anda mungkin juga menyukai