PENDAHULUAN
1
juga dapat menjadi bahan rujukan bagi peternak, pelaku usaha, dan lembaga
pendidikan dalam mengambil keputusan terkait investasi dan pengembangan
usaha di sektor ini. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi
kontribusi pada literatur terkait pengembangan sektor pertanian dan
dampaknya terhadap perekonomian lokal.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
3
6. Pengembangan Pribadi: Proses individu untuk memperluas pemahaman,
keterampilan, dan potensi diri melalui pendidikan, pembelajaran, dan
pengalaman.
7. Pengembangan Produk: Pengenalan inovasi atau perubahan dalam produk
yang ada atau penciptaan produk baru yang lebih sesuai dengan kebutuhan
dan keinginan pasar.
4
Setiap para ahli di bidangnya memiliki pandangan atau pendapat
tersendiri dalam mengartikan budidaya, dan berikut ini adalah pengertian
budidaya berdasarkan para ahli:
1. Chairun Hanum
Chairun Hanum menjelaskan bahwa budidaya adalah suatu upaya yang
mampu menghasilkan bahan pangan ataupun produk agroindustri lainnya
dengan menggunakan sumber daya tumbuhan dan juga menjadikan tanaman
hortikultura, tanaman perkebunan, dan juga tanaman pangan sebagai objek
budidaya.
2. Sunjian
Sunjian berpendapat bahwa budidaya adalah pengembangan pertanian yang
dilakukan oleh masyarakat agar bisa mendapatkan hasil yang mampu
memenuhi keperluan pokok manusia.
3. PP RI No 18 Tahun 2010
Berdasarkan PP RI No 18 Tahun 2010 tentang Usaha Budidaya Tanaman,
budidaya adalah suatu kegiatan pengembangan dan juga pemanfaatan
sumber daya nabati yang dikerjakan oleh manusia dengan memanfaatkan
modal, teknologi, atau sumber daya lainnya agar bisa menghasilkan suatu
produk barang yang mampu memenuhi keperluannya.
Salah satu contohnya adalah budidaya tanaman hias yang bisa digunakan
untuk mendekorasi seperti tanaman pakis haji, cemara, bunga mawar, bunga
melati, dan palem kipas. Contoh lainnya adalah budidaya tanaman pangan
seperti tanaman sawi, kentang, wortel, bayam, bayang, dan tanaman lainnya.
5
Beberapa ciri khas sapi perah meliputi:
1. Produksi Susu yang Tinggi: Sapi perah telah mengalami seleksi dan
pemuliaan untuk meningkatkan produksi susu. Mereka dapat menghasilkan
volume susu yang lebih besar dibandingkan dengan jenis sapi lainnya.
2. Anatomi dan Genetika: Sapi perah umumnya memiliki bentuk tubuh yang
lebih besar dan berotot di bagian perut dan bagian belakang. Genetika
mereka juga dimodifikasi untuk meningkatkan produksi susu dan efisiensi
pemeliharaan.
3. Perawatan Khusus: Sapi perah membutuhkan perawatan khusus dalam hal
pemberian pakan yang seimbang, perawatan kesehatan yang baik,
manajemen reproduksi, dan kenyamanan lingkungan.
4. Reproduksi dan Kebuntingan: Sapi perah sering kali dibiakkan untuk
reproduksi secara buatan atau bantuan reproduksi lainnya untuk
memaksimalkan genetika yang menguntungkan produksi susu.
5. Pakan Berkualitas: Diet yang kaya nutrisi dan pakan berkualitas tinggi
sangat penting untuk mendukung produksi susu yang optimal.
Sapi perah juga dapat memiliki jenis dan ras yang berbeda, masing-
masing dengan karakteristik genetika dan produktivitasnya sendiri. Beberapa
ras sapi perah yang umum ditemukan di berbagai negara termasuk Holstein,
Jersey, Guernsey, Ayrshire, dan Brown Swiss.
Produksi susu dari sapi perah merupakan komponen penting dalam
industri pertanian dan pangan di banyak negara. Produk-produk susu yang
dihasilkan oleh sapi perah berkontribusi pada kebutuhan gizi manusia dan
menjadi bahan baku bagi berbagai produk makanan dan minuman.
6
ekonomi ini membentuk dasar bagaimana masyarakat memenuhi kebutuhan
sehari-hari dan menciptakan kesejahteraan.
Berikut beberapa elemen penting dalam perekonomian masyarakat:
1. Produksi: Ini mencakup semua aktivitas yang berkaitan dengan
pembuatan barang dan jasa, baik oleh individu maupun perusahaan.
Produksi melibatkan pemanfaatan sumber daya seperti tenaga kerja,
modal, bahan baku, dan teknologi untuk menciptakan nilai tambah.
2. Distribusi: Distribusi melibatkan penyaluran barang dan jasa dari
produsen ke konsumen. Aktivitas ini termasuk transportasi, penyimpanan,
dan manajemen rantai pasokan untuk memastikan produk dapat sampai ke
tangan konsumen.
3. Konsumsi: Konsumsi merujuk pada penggunaan barang dan jasa oleh
individu dan rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
mereka. Ini mencakup belanja harian, pembelian besar seperti rumah atau
kendaraan, serta pengeluaran untuk rekreasi dan hiburan.
4. Pertukaran: Pertukaran melibatkan proses di mana individu atau
kelompok menukar barang atau jasa dengan orang lain. Pertukaran dapat
terjadi dalam berbagai bentuk, seperti jual beli, perdagangan, atau
transaksi lainnya.
5. Pendapatan dan Pengeluaran: Pendapatan adalah jumlah uang yang
diterima oleh individu atau kelompok dari aktivitas ekonomi, seperti gaji,
dividen, atau keuntungan usaha. Pengeluaran adalah uang yang
dikeluarkan untuk membeli barang dan jasa. Hubungan antara pendapatan
dan pengeluaran menentukan sejauh mana masyarakat dapat mengelola
keuangan mereka.
6. Kesejahteraan Ekonomi: Perekonomian masyarakat juga mencakup
aspek kesejahteraan ekonomi, di mana pendapatan, pekerjaan, dan akses
terhadap sumber daya penting seperti pendidikan, perumahan, dan layanan
kesehatan memainkan peran penting dalam menentukan kualitas hidup
individu dan kelompok.
7
perekonomian masyarakat membantu mengidentifikasi potensi masalah dan
peluang untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial dalam suatu
wilayah atau komunitas.
8
BAB III
PEMBAHASAN
9
3.2 Temuan Lapangan
Saat kunjungan di bulan Juli 2023, ada 2 jenis sapi yang penulis ketahui
dibudidayakan di lokasi ini, yaitu Wagyu dan Friesian Holstein (Fries
Holland).
10
Gambar 3.2.4 Poster Tiket Masuk Moosa
11
secara tidak langsung perekonomian peternak meningkat. Usaha ternak
sapi perah di peternak secara ekonomi layak untuk diusahakan kembali.
Budidaya sapi perah memiliki potensi besar untuk meningkatkan
perekonomian masyarakat Sumatra Barat, terutama jika dilakukan dengan
baik dan berkelanjutan. Berikut adalah beberapa cara bagaimana budidaya
sapi perah dapat memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian
daerah ini:
1. Peningkatan Pendapatan Peternak:
Budidaya sapi perah dapat menghasilkan pendapatan yang stabil bagi
peternak di Sumatra Barat. Dengan meningkatnya produksi susu dan
pemasaran produk susu, pendapatan peternak dapat meningkat secara
signifikan.
2. Diversifikasi Pendapatan:
Budidaya sapi perah memberikan alternatif pendapatan bagi peternak,
mengurangi risiko yang terkait dengan ketergantungan pada satu jenis
usaha pertanian atau peternakan.
3. Penciptaan Lapangan Kerja:Pengembangan budidaya sapi perah dapat
menciptakan lapangan kerja baru dalam berbagai sektor, termasuk
perawatan ternak, pengolahan susu, distribusi, dan pemasaran produk
olahan susu.
4. Kontribusi Terhadap PDB Daerah:Dengan peningkatan produksi susu dan
nilai tambah yang dihasilkan, budidaya sapi perah dapat berkontribusi
pada pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Sumatra Barat.
5. Pengembangan Infrastruktur:
Pertumbuhan sektor budidaya sapi perah dapat mendorong pengembangan
infrastruktur yang mendukung, seperti jaringan transportasi dan fasilitas
pengolahan susu yang lebih baik.
6. Peningkatan Daya Beli Masyarakat:
Melalui peningkatan pendapatan peternak dan peningkatan ketersediaan
produk susu berkualitas, masyarakat akan memiliki daya beli yang lebih
tinggi, yang akan mendorong permintaan konsumsi lokal dan mendukung
pertumbuhan sektor ritel.
12
7. Peningkatan Investasi Lokal:
Keuntungan dari budidaya sapi perah dapat mendorong investasi lebih
lanjut dalam sektor pertanian dan peternakan Sumatra Barat, termasuk
pendidikan peternak, fasilitas pemrosesan, dan infrastruktur lainnya.
8. Pengembangan Usaha Sekunder dan Nilai Tambah Sektor Pertanian:
Pengolahan susu menjadi produk bernilai tambah seperti yogurt, keju, dan
produk susu lainnya dapat membuka peluang bisnis baru dan mendukung
ekonomi lokal secara luas. Pengembangan budidaya sapi perah akan
memberikan nilai tambah pada sektor pertanian Sumatra Barat, membantu
mengangkat citra pertanian sebagai sumber potensi ekonomi yang kuat.
9. Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat:
Dampak positif dari budidaya sapi perah akan berkontribusi pada
peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan ekonomi
lokal dan akses yang lebih baik ke layanan pendidikan dan kesehatan.
Namun, penting untuk mencatat bahwa untuk mencapai dampak-
dampak positif ini, diperlukan dukungan yang kuat dari berbagai pihak,
termasuk pemerintah daerah, lembaga pendidikan, penelitian, dan pelaku
usaha terkait. Selain itu, upaya budidaya sapi perah harus memperhatikan
keberlanjutan lingkungan, kesejahteraan hewan, dan praktik berkelanjutan
agar dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi Sumatra Barat.
13
Berikut wisata yang tersedia di Moosa Edufarm:
a. Mengunjungi kandang pedet (sambil memberi susu)
Interaksi pedet dengan pengunjung bisa dikatakan cukup erat. Hal tersebut
mungkin dikarenakan salah satu isian paket tour yang mengagendakan
bolehnya pengunjung memberi susu pada pedet dengan menggunakan
botol khusus. Jumlah yang diberikan sekitar 100ml. Jadi bagi kalian atau
pengunjung yang didominasi anak-anak, lokasi ini sangat cocok sebagai
salah satu aktivitas belajar bagi anak. Untuk paket ini, pengunjung akan
didampingi guide.
14
c. Mengunjungi kandang kelinci
Ini adalah salah satu atraksi wisata yang ditawarkan juga di Moosa
Edufarm. Mengunjungi kandang kelinci. Jenis kelinci yang ada yaitu jenis
anggora yang memiliki bulu yang lebat. Kelinci-kelinci tersebut berada
didalam kandang. Jumlah kelinci yang ada sebanyak 5 buah dengan usia
rata-rata sekitar 1 tahunan. Pengunjung diperbolehkan menyentuh kelinci
saat kunjungan tour.
15
e. Kebun stroberi
Stoberi ditanam didalam polybag yang diletakan disepanjang jalan
pengunjung.
g. Toko oleh-oleh
Moosa Edufarm melakukan kolaborasi dengan produk lokal, seperti coklat
(Sumatera Indonesia MilkChocolate Lilechocolate). Beberapa produk
tersebut dijual pengelola di salah satu spot dalam kawasan. Lokasinya
berada didepan loket masuk. Hanya saja untuk catatan, terhadap produk
yang dijual sebaliknya diperhatikan akan kondisi produk. Kejadian yang
16
peneliti temukan adalah produk coklat yang sudah agak lama dan kondisi
hancur walaupun masih layak makan untuk 4 bulan kedepan. Mungkin ini
disebabkan karena kondisi pandemi yang menyebabkan lokasi lebih
banyak ditutup untuk kunjungan wisata. Selain produk kolaborasi, pada
spot ini pengelola juga menjual oleh-oleh seperti kaos/baju, dan hasil
olahan susu seperti minuman dari susu dengan beragam rasa. Salah satu
rekomendasi yang harus dicoba adalah bublegum.
17
a. Sapi Lokal
Di Indonesia, perbaikan genetik breed sapi lokal sangat penting untuk
meningkatkan produksi daging dan memenuhi permintaan daging sapi
yang cocok untuk masakan lokal. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa
ternak merupakan sumber makanan dan pendapatan penting bagi banyak
komunitas di seluruh negeri. Sapi terbaik dengan sifat yang diinginkan,
seperti kualitas daging yang tinggi, tingkat pertumbuhan yang wajar, dan
ketahanan terhadap penyakit, dipilih untuk program pemuliaan sapi lokal
kami.
18
Berdasarkan informasi pengelola, masih banyak hal yang harus
diedukasi kepada masyarakat umumnya agar pengetahuan dan edukasi
akan pengembangan usaha ini menjadilebih baik. Pengelola Moosa Farm
berharap kedepannya akan lebih banyak produk bernilai tambah yang
dihasilkan, seperti yogourt, mozarella, ice ream, gelato dan lainnya.
Seain itu untuk membantu perekonomian warga sekitar, terhadap pakan
ternak yang digunakan, pengelola membeli rumput seperti jenis rumput
gajah kepada warga sekitar.
Wisata ini memanfaatkan usaha agro sebagai objek wisata dengan
tujuan untuk memperluas pengetahuan, pengalaman, dan rekreasi.
Dimana usaha agro yang biasa dimanfaatkan bisa berupa usaha di bidang
pertanian, peternakan, perkebunan, perhutanan, maupun perikanan.
Peternakan ini mengombinasikan teknologi termutakhir dalam
industri perkembangbiakan, MOET (Multiple Ovulation Embryo
Transfer) dan Genetic Screening. Teknologi tersebut memberikan tingkat
kehamilan yang lebih tinggi dari donor pilihan (sperma dan telur) yang
memberikan keturunan dengan kualitas tertinggi. Lokasi ini sudah
diperhitungan dalam pengembangan sapi wagyu dengan program bayi
tabung.
19
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Sesuai penelitian, Moosa Edufarm dapat memproduksi susu dan produk
susu seperti keju dan yogurt. Selain itu, pembenahan dalam manajemen
peternakan dan pemanfaatan teknologi modern dapat meningkatkan
produktivitas dan kualitas susu, yang dapat menghasilkan pendapatan yang
lebih tinggi untuk peternak.
Moosa juga memiliki peterrnakan kelinci dan kebun stroberi yang
dikombinasikan dengan baik untuk dijadikan wisata edukasi yang bermanfaat
dalam meningkatkan perekonomian masyarakat Solok Sumatra Barat.
4.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian maka penulis menyarankan sebagai berikut:
1. Pemerintah dan Moosa Edufarm dapat bekerja sama dalam mempromosikan
produk susu berkualitas tinggi yang dihasilkan oleh peternak yang bekerja
sama dengan Moosa Edufarm. Ini dapat melibatkan strategi pemasaran,
seperti label khusus atau sertifikasi kualitas, untuk meningkatkan daya tarik
produk tersebut di pasar lokal maupun internasional.
2. Pemerintah dapat mendorong penerapan praktik peternakan berkelanjutan
Moosa Edufarm. Ini mencakup efisiensi penggunaan sumber daya, dan
kelestarian kualitas hewan, yang pada akhirnya dapat meningkatkan
produktivitas dan keberlanjutan peternakan.
Dengan ditulisnya makalah ini penulis ingin menyelesaikan tugas akhir
sekolah dan penulis berharap makalah ini dapat memberikan sebuah
informasi, menambah wawasan pembaca dengan dalam mengenai makalah
yang berjudul Perkembangan Budidaya Sapi Perah dalam Meningkatkan
Perekonomian Masyarakat Solok Sumatra Barat.
20
DAFTAR PUSTAKA
21
LAMPIRAN
22
Lampiran 5 Pulau Angso Duo
23
Lampiran 9 Kelok 9
24
Lampiran 11 Foto Bersama 2
25