Anda di halaman 1dari 14

PENGAMATAN TERNAK

NAMA : STEFANUS VENICREATOR TEDA

JURUSAN : PETERNAKAN

SEMESTER :I

SEKOLAH TINGGI PERTANIAN FLORES-BAJAWA

2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, karena-
Nya kami dapat menyelesaikan laporan pengamatan ternak. Laporan ini dibuat guna untuk
memenuhi penilaian mata kuliah Pengantar Ilmu Peternakan.

Kami juga berterima kasih kepada pihak – pihak yang telah membantu kami dalam
proses pembuatan laporan ini. Kami menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan
baik dari segi infomasi – informasi, teori, susunan kalimat maupun teknik penyajian mengingat
kurangnya pengalaman serta pengetahuan kami.. Untuk itu penyusun berharap adanya kritik dan
saran yang dapat membangun demi kesempurnaan laporan ini.

Akhir kata kami berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak maupun
semua kalangan.

Bajawa, September 2021

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Peternakan merupakan salah satu dari lima subsektor pertanian. Peternakan adalah
kegiatan memelihara hewan ternak untuk dibudidayakan dan mendapatkan keuntungan
dari kegiatan tersebut (Muhammad Rasyaf. 2002). Subsektor peternakan memegang
peranan penting sebagai salah satu sumber pertumbuhan, khususnya bagi sektor pertanian
dan umumnya bagi perekonomian Indonesia. Subsektor peternakan sebagai bagian yang
tidak terpisahkan dari pembangunan sektor pertanian diutamakan untuk memenuhi
pangan dan gizi melalui usaha pembinaan daerah-daerah produksi yang telah ada serta
pembangunan daerah-daerah baru.
Subsektor peternakan terbagi menjadi ternak besar dan ternak kecil, yang
termasuk kedalam kelompok ternak besar yaitu sapi (perah/potong), kerbau, dan kuda,
sedangkan ternak kecil terdiri dari kambing, domba, kelinci, dan babi serta ternak unggas
(ayam, itik, dan burung puyuh). Subsektor peternakan memiliki nilai strategis khususnya
dalam pemenuhan protein hewani bagi masyarakat yang dapat diperoleh dari komoditas
utamanya seperti daging, telur dan susu yang sangat berperan dalam rangka pemenuhan
kecukupan gizi dan pangan masyarakat.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa tujuan seseorang beternak?
2. Bagaimana cara menentukan bibit yang baik?
3. Apa jenis pakan yang digunakan?
4. Bagaimana cara untuk menjaga kesehatan ternak?
5. Kondisi kandang
6. Apa rencana pemanfaatan ternak?
7. Apa kendala yang dihadapi peternak?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui tujuan seseorang beternak.
2. Untuk mengetahui cara menentukan bibit yang baik.
3. Untuk mengetahui jenis pakan yang digunakan.
4. Untuk mengetahui cara menjaga kesehatan ternak
5. Kondisi kandang
6. Untuk mengetahui rencana pemanfaatan ternak.
7. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi peternak.
1.4 Informasi Umum
Waktu : Selasa, 21 September 2021
Lokasi : Kampung Wogo, Desa Ratogesa , Kec. Golewa, Kab. Ngada.
Nama Peternak : Bapak Lambertus Langa
Jenis Ternak : Babi

BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Tujuan Peternakan
Permasalahan ekonomi di masa sekarang merupakan salah satu masalah bagi
sebaian besar masyarakat sehingga mendorong minat seseorang untuk
mendapatkan penghasilan. Terlebih di masa pandemi ini tingkat
pengangguran meningkat sehingga banyak masyarakat terlebih khusus
masyarakat Ngada yang umumnya bekerja sebagai petani sekaligus peternak
berusaha mendapatkan penghasilan dari profesi tersebut.
Melalui wawancara yang dilakukan pada Bapak Lambertus Langa, dimana
Beliau mengakui bahwa pekerjaan yang dilakukan sebagai seorang peternak
babi ini cukup menguntungkan dimana perekonomian kelurga dapat stabil
dimasa pandemi ini. Ternak babi juga menjadi salah satu jawaban masalah
perekonomian bagi masyarakat Ngada khususnya dikarenakan oleh budaya
Ngada itu sendiri, dimana babi merupakan hewan yang umumnya
disembelih pada hampir semua acara adat. Hal ini dimanfaatkan oleh
peternak untuk menambah penghasilan.

2.2 Cara Menentukan Bibit Yang Baik.


Dalam dunia peternakan bibit merupakan salah satu faktor penting. Hal ini
dikarenakan dengan adanya bibit yang baik dapat menghasilkan babi dengan
kualitas baik. Hal ini membuat para peternak berusaha untuk dapat
menghasilkan bibit yang baik agar dalam proses penggemukan hingga pada
saat panen dapat menghasilkan babi yang memiliki harga jual tinggi
sehingga dapat menguntungkan peternak babi.
Bibit babi yang baik memiliki ciri sebagai berikut ;
 Babi yang sehat : letak putting simetris dan jumlak 12 buah kiri dan
kanan ,ambing yang besar dengan saluran darah terlihat jelas,tubuh
yang padat dan kompak,kaki yang tegap dan kokoh,tubuh yang
panjang dari babi babi seumuran.
 Anak babi yang akan diternakan sebaiknya dari induk yang sering
menghasilkan anak banyak atau biasanya mempunyai anak lebih dari
5 dalam satu kelahiran serta menjaga sampai lepas susu,maupun
pejantan yang mempunyai kemampuan kawin dan menghasilkan anak
lebih dari 5 ekor.
2.3 Jenis pakan yang digunakan
Pakan yang diberikan adalah dedak padi,jagung,talas,pisang dan ampas
tahu.pakan diberikan 2 kali sehari yaitu pagi dan sore, pakan untuk 1 ekor babi
sebanyak 1 ember.pemberian pakan pada babi dalam jumlah banyak belum
tentu jaminan babi akan berkembang dengan baik,seperti yang
diharapkan,apabila kwalitas pakan yang diberikan tidak memenuhi syarat gizi
babi . Pakan yang diberikan pada babi dapat dikelompokan menjadi dua
kelompok yaitu pakan berbentuk pellet dan tepung, sedangkan bila dilihat dari
cara pemberian yang sering digunakan dapat digolongkan menjadi dua yaitu
pakan basah dan kering.Selain pakan peternak juga rutin memberikan obat
caring minimal sebulan sekali

2.4 Cara menjaga kesehatan ternak

Permasalahan lain yang ada adalah berbagai jenis penyakit yang menyerang
ternak babi, hal ini tidak begitu mengganggu,dikarenakan sudah dapat ditangani
dengan cara memberikan obat sesuai dengan jenis penyakit yang
menyerang.Penyakir yang biasanya menyerang adalah diare,gatal gatal (kudis)
dan terengan engah.Menjaga kesehatan ternak juga dapat dilakukan dengan cara
menjaga kebersihan ternak dan kandang,mempunyai penampung kotoran babi
yang jauh dari kandang dan sistem pengairan yang baik.Babi yang mati
biasanya di bakar dan dikubur.

2.5 kondisi kandang


Kandang mempunyai peranan penting dalam peternakan babi,sebab kondisi
kandang ikut menentukan hasil yang dapat dicapai.Kandang babi harus dibuat
berdasarkan rancangan yang masak yang disesuaikan dengan fungsi dan segi
segi biologis babi,serta pengarusnya pada segi profesional peternakan.
Jenis kandang yang digunakan bapak Lambertus adalah kandang
tunggal,jumlah kandang 9 ,ukuran kandang; kandang indukan panjang 2 meter
lebar 2 meter ,kandang penggemukan panjang 1.5 meter lebar 1.5 meter.

2.6 Pemanfaatan ternak


Selain digunakan untuk konsumsi pribadi ,ternak juga mempunyai manfaat lain
yaitu meningkatkan penghasilan keluarga,serta dapat dijadikan pekerjaan
sampingan.Beternak juga membuka lowongan pekerjaan bagi orang
lain .ternak juga menghasilkan kotoran yang dapat dijadikan pupuk kompos
dan teknologi biogas.Untuk meminimalisasi pengeluaran pemeliharaan secara
intensif di samping membutuhkan biaya pakan yang sangat tinggi peternak
diharapkan dapat menyusun manajemen pengeluaran secara baik agar td\idak
terjadi kegagalan usaha(kerugian)

2.7 Kendala yang dihadapi


Ada beberapa kendala yang dihadapi oleh peternak antara lain ;
 Masalah penyakit
Wabah penyakit virus afrika yang melanda kawasan Ngada
beberapa waktu lalu,mengkhawatirkan sebagian besar
peternak.Tidak adanya pencegahan dini pada ternak membuat
sebagian besar peternak merugi .Para peternak meminta bantuan
kepada pemerintah setempat untuk mengattasi permasalahan ini.
 Modal
Dalam beternak rencana pengembangan sangat diperlukan untuk
meningkatkan usah dan pendapatan.Namun ada satu kendala yang
sangat sulit yaitu Modal.Keterbatasan modal membuat sebagian
besar peternak mengurungkan niat mereka untuk meningkatkan
usaha dan ini yang membuat usaha mereka tetap menjadi peternak
kecil.
 Sarana prasarana
Sarana prasarana merupakan faktor pendukung lain yang sangat
dibutuhkan .Kekurangan sarana prasarana seperti alat alat
kandang,air,transportasi membuat usaha mereka tidak berkembang
 Pemasaran
Tujuan utama beternak adalah menghasilkan keuntungan,itu dapat
terjadi jika ternak mereka terjual. Namun sesuai realitanya
pemasaran sering kali menjadi penghambat usaha.Di daerah
Ngada kebutuhan babi tergantung adat jadi mereka membutuhkan
babi hanya pada saat acara adat berlangsung sehingga babi babi
menjadi menumpuk dan membuat peternak memeliharanya
melebihi waktu perencanaan yang mere buat.Ini menyebabkan
rasio keuntungan semakin kecil.
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Peternakan merupakan salah satu dari lima subsektor pertanian. Peternakan adalah
kegiatan memelihara hewan ternak untuk dibudidayakan dan mendapatkan keuntungan
dari kegiatan tersebut .Dalam beternak ada beberapa faktor pendukung seperti Tujuan
beternak,bibit,pakan,kondisi kandang,pemanfaatan dan dapat mengatasi masalah atau
kendala yg dihadapi.
3.2. Saran
Karena pengetahuan beternak babi sudah baik diharapkan adanya bantuan pemerintah
melalui dinas peternakan untuk memberikan penyuluhan peternakan agar peternak
memahami cara pemeliharaan ternak yang baik dan benar.

3.3.
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai