Anda di halaman 1dari 18

PERBAIKAN DAN PERKUATAN

TANAH
OLEH :

MARSELINO B. BOLING (1923715919)

NATALIA W. LEBO (1923715921)

REYNALDY R. LOE (1923715923)

RIVALDO Y. MUDAK (1923715925)

VANDEN HENUKH (1923715926)

YANDRI R. LILY (1923715927)

YONAS A. FALLO (1923715928)


Perbaikan dan perkuatan tanah merupakan usaha yang dilakukan dengan tujuan untuk
meningkatkan kualitas karakteristik tanah, utamanya parameter kuat geser tanah yang akan
mendukung sebuah struktur sehingga mampu menahan beban struktur yang akan dibangun
dengan deformasi yang diizinkan. Secara garis besar perbaikan dan perkuatan tanah
dimaksudkan untuk:
1. Menaikkan daya dukung & kuat geser 
2. Menaikkan modulus 
3. Mengurangi kompressibilitas 
4. Mengontrol stabilitas volume (shringking & swelling) 
5. Mengurangi kerentanan terhadap liquifaksi 
6. Memperbaiki kualitas material untuk bahan konstruksi 
7. Memperkecil pengaruh lingkungan
PERBAIKAN TANAH
Perbaikan tanah (soil
improvement); adalah suatu jenis
stabilisasi tanah yang dimaksudkan
untuk memperbaiki dan/atau
mempertahankan kemampuan dan
kinerja tanah sesuai syarat teknis
yang dibutuhkan, dengan
menggunakan bahan additive
(kimiawi), pencampuran tanah (re-
gradation), pengeringan tanah
(dewatering) atau melalui
penyaluran energi statis/dinamis ke
dalam lapisan tanah (fisik).
Tujuan Dan Sasaran Tindakan Perbaikan
Tanah
Adapun sasaran dari masing-masing jenis perbaikan
Tujuan umum dari perbaikan tanah adalah tanah tersebut, dapat diuraikan sebagai berikut :
untuk :
1. Perbaikan tanah dengan semen (soil cement)
1. Meningkatkan daya dukung tanah.
2. Meningkatkan kuat geser tanah. 2. Perbaikan tanah dengan kapur (soil lime)
3. Memperkecil kompresibilitas dan penurunan
3. Perbaikan tanah dengan abu (soil ash)
tanah.
4. Memperkecil permeabilitas tanah (kasus : 4. Perbaikan tanah dengan larutan kimia (solvent stabilization)
tanggul)
5. Memperbesar permeabilitas tanah (kasus : 5. Perbaikan tanah dengan pemadatan
dewatering dan sand lense).
6. Perbaikan tanah dengan konsolidasi
6. Memperkecil potensi kembang-susut pada
tanah (swelling potential). 7. Perbaikan tanah dengan teknik pengeringan (dewatering)
7. Menjamin kelestarian dan keberlanjutan
sumberdaya alam dan lingkungan. 8. Perbaikan tanah dengan penggantian tanah (replacement)

9. Perbaikan tanah dengan permeation resin


Prinsip Dasar Perbaikan Tanah
Teknik perbaikan tanah memiliki prinsip dasar bahwa kapasitas tanah yang kurang
baik (dalam berbagai aspek), dapat diperbaiki melalui peningkatan sifat-sifat
(properties) dari pada tanah, sesuai dengan tujuan perbaikan yang diinginkan.
Jika yang diinginkan adalah peningkatan daya dukung dan kuat geser tanah, maka
beberapa parameter tanah perlu diperbaiki, seperti berat volume tanah (),
kohesi tanah (c), sudut geser dalam tanah (), dan tekanan pori dalam tanah (u).
Demikian pula jika yang ingin adalah mendapatkan lapisan tanah yang kedap air
(tanggul), dapat dicapai dengan memperkecil koefisien permeabilitas tanah (k).
Tetapi sebaliknya yang diperlukan adalah lapisan tanah dengan kapasitas infiltrasi
yang besar, maka koefisien permeabilitas tanah (k) harus diperbesar. Teknik
memperbesar koefisien permeabilitas tanah dapat dilakukan dengan urugan pasir
pada permukaan (sand lense), atau pencampuran pasir melalui teknik injeksi
(grouting) ke dalam lapisan tanah dalam (sand mix). Tindakan sand mix dapat juga
dilakukan untuk memperkecil kompresibilitas tanah, sehingga dapat memperkecil
penurunan (settlement) pada lapisan tanah yang menerima beban aksial.
Jenis Perbaikan
Tanah
Perbaikan tanah dengan semen (soil cement)

Perbaikan tanah dengan kapur (soil lime)

Perbaikan tanah dengan abu (soil ash)

Perbaikan tanah dengan larutan kimia (solvent stabilization)

Perbaikan tanah dengan pemadatan

Perbaikan tanah dengan konsolidasi

Perbaikan tanah dengan teknik pengeringan (dewatering)

Perbaikan tanah dengan penggantian tanah (replacement)

Perbaikan tanah dengan permeation resin


Pemilihan Jenis Perbaikan
Tanah
Faktor yang perlu dipertimbangkan di dalam memilih jenis dan tipe perbaikan
tanah yang akan diterapkan dalam setiap tindakan perbaikan tanah, antara lain :
1. Jenis dan karaktersitik tanah, termasuk sifat-sifat kimia dan fisik, termasuk
minerologi tanah yang akan diperbaiki.
2. Jenis dan karakteristik konstruksi yang akan dibangun, terutama beban
konstruksi.
3. Parameter tanah yang perlu diperbaiki, sesuai kebutuhan konstruksi.
4. Kedalaman lapisan tanah yang akan diperbaiki.
5. Sifat kimia dan sifat fisik dari bahan stabilizer yang akan digunakan.
6. Harga bahan stabilizer yang akan digunakan, terutama dikaitkan dengan
efisiensi biaya perbaikan.
7. Ketersediaan bahan dan peralatan di lokasi perbaikan tanah.
8. Kondisi lingkungan di sekitarnya (existing environmental)
TEKNIK PERBAIKAN
TANAH
1 Perbaikan Secara Mekanis 3 Perbaikan Secara Fisik &
Kimiawi

2 Perbaikan Secara Hidrolis 4 Dengan Inklusi &


Pengekangan
Perbaikan Secara Mekanis

Karakteristik Tanah yang Dipadatkan


Pemadatan Dalam :
Pemadatan Dangkal: 1. Peledakan = Pemadatan tanah cara • Kuat Geser : Untuk mencapai kuat geser
1. Roller (mesin Penggilas) ledakan (Blasting) adalah cara yang yang lebih besar, maka pemadatan
• Smooth wheel roller, cocok untuk ekonomis untuk pemadatan lapisan pasir
renggang yang cukup tebal. perlu dilakukan pada dry of optimum.
meratakan permukaan tanah dasar
2. Dynamic Compaction = dengan cara
dan tekanan rendah menjatuhkan beban ketanah dengan cara • Kompresibilitas : pada stress level yang
• Pneumatic Tire Roller, dapat berulang-ulang. Pounder /beban yang kecil tanah lempung yang dipadatkan
digunakan pd pemadatan dgn dijatuhkan pada ketinggian yang sudah pada kondisi wet of optimum akan lebih
kneading (remasan)\ ditetapkan akan memberikan impact kompresibel. Sebaliknya pada level
• Sheep foot roller, cocok untuk energy (energy benturan). Hal ini dapat stress yang lebih tinggi terjadi
meningkatkan kepadatan tanah lunak.
lempung dan tanah berlanau sebaliknya.
2. Compaction Grouting. Grouting
2. Rammer =merupakan suatu metode atau teknik
3. Vibrator, roller yang digetarkan yang dilakukan untuk memperbaiki • Swelling : tanah yang dikompaksi
• Vibrator roller, cocok utk tanah keadaan bawah tanah dengan cara dry of optimum akan mengalami
memasukkan bahan yang masih dalam
berbutir keadaan cair, dengan cara tekanan, swell lebih besar dibandingkan
• Smooth drum vibrator, cocok untuk sehingga bahan tersebut akan mengisi jika dipadatkan pada wet of
tanah granuler yang sedikit semua retakan dan lubang yang ada di optimum.
mengandung lempung atau lanau bawah permukaan tanah, kemudian setelah
• Vibrator pneumatic, cocok untuk beberapa saat bahan tersebut akan
mengeras, dan menjadi satu kesatuan • Permeabilitas : permeabilitas tanah
tanah granuler yg lebih tebal. dengan tanah yang ada sehingga kestabilan akan lebih besar jika dipadatkan
suatu permukaan tanah akan tetap terjaga. pada kondisi dry of optimum.
Perbaikan Secara Hidrolis

Perbaikan tanah secara hidrolis dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
 Preloading (awal pembebanan)
 Vertical drain (drainase vertikal)
Preloading merupakan suatu metode perbaikan tanah dengan cara
menempatkan timbunan pada lokasi yang akan distabilisasi dengan berat
sekurang-kurangnya sama dengan berat struktur. Biasanya waktu konsolidasi
yang dibutuhkan memakan waktu yang lama meski dengan menggunakan beban
tambahan yang besar, sehingga teknik preloading dan vertical drain mungkin
kurang cocok untuk jadwal konstuksi yang mepet.
Prinsip Kerja Bahan yang Digunakan

• Penggunaan Admixtrure  Semen dan kapur memberikan hasil yang


 Dilakukan pada tanah paling baik karena reaksi yang terjadi
permukaan (misalnya adalah hidrasi dan penggumpalan untuk
timbunan jalan raya, oprit jangka pendek serta sementasi dan
jembatan, lantai gudang, open karbonasi pada jangka panjang. Namun
storage, perkuatan lereng,
mengurangi erosi dll. stabilisasi dengan kapur terbukti
 Deep mixing dilakukan meberikan durabilitas yang lebih rendah
dengan membuat kolom kolom dari pada pemakaian semen
dalam tanah yang diisi dengan
admixture
 Fly ash dan abu sekam padi juga
• Perbaikan dengan Grouting digunakan, namun reaksi/ikatan kimiawi
 Grouting adalah menyintikkan dengan tanah lemah, sehingga peningkatan
suatu bahan kimia pada suatu kekuatan hanya didapatkan dari pengisian
lokasi dalam tanah yang pori-pori tanah karena ukuran partikelnya
merupakan perlemahan. yang kecil dan ringan. Pengisian pori-pori
ini berakibat peningkatan kerapatan dan
• Metode Thermal kuat geser tanah.
 Ground freezing merupakan
metode yang cocok untuk semua  Bahan lain yang juga pernah digunakan
adalah Terak baja, bitumen dan Tar serta
jenis beberapa macam bahan kimia lainnya,
tanah namun jarang digunakan
karena mahal
Perbaikan Dengan Reinforcement (Inklusi dan
Pengekangan)
Prinsip Kerja : Bahan dan Aplikasi
 Tanah hanya memiliki kekuatan terhadap
Bahan yang digunakan:
tekanan
 Kuat geser tanah didapat dari gesekan Perkuatan insitu dengan : soil nailings dan angkur
antar butiran tanah akibat beban ( baja, beton dan geosintetis).
vertikal/normal
 Pada saat butiran tanah saling bergerak untuk Aplikasi umumnya untuk perkuatan lereng dan
memobisasi kekuatannya, terjadi deformasi tembok penahan tanah.
elastik dan deformasi geser tanah yang
dapat dilihat sebagai regangan (baik
tekan maupun tarik).
 Bila pada tanah dipasang perkuatan, maka
gesekan antar tanadan perkuatan akan
menimbulkan ikatan diantara keduanya
dan berfungsi menahan tarikan yang terjadi
dalam tanah
PERKUATAN TANAH
Perkuatan tanah (soil
reinforcement) ; adalah suatu
jenis stabilisasi tanah yang
dimaksudkan untuk
memperbaiki dan/atau
mempertahankan kemampuan
dan kinerja tanah sesuai syarat
teknis yang dibutuhkan, dengan
memberikan material sisipan
ke dalam lapisan tanah
tersebut.
Secara umum tujuan perkuatan tanah
adalahsebagai berikut:
1. Menaikkan daya dukung dan kuat geser.
2. Menaikan modulus.
3. Mengurangi kompresibilitas.
4. Mengontrol stabilitas volume dalam
mengembang dan menyusut.
5. Mengurangi kerentanan terhadap
likuifaksi.
6. Memperbaiki material untuk bahan
konstruksi.
7. Memperkecil pengaruh lingkungan.
Analogi Piston dan Pegas
Konsep penguatan lebih mudah dipahami dengan menggunakan analogi piston dan pegas seperti yang dijelaskan
oleh Terzaghi dan Peck (1948).

Dalam analogi di atas, pegas dianggap sebagai bahan padat tanah dan air di mana tanah di tanah mengisi rongga-
rongga. Katup mengontrol laju aliran air di tanah.

Singkatnya, penguatan tanah adalah proses bertahap mentransfer beban dari air ke material padat, dan pada saat
yang sama mengurangi tekanan pori dan meningkatkan tegangan efektif.
Jenis Geotekstil yang Sering Digunakan Pada Proyek Penguatan Tanah

 Geotekstil Woven
Geotextil woven tahan terhadap sinar UV dan mempunyai kekuatan tarik yang lebih baik dibandingkan geotekstil non
woven. Oleh karena itu, cocok diaplikasikan sebagai stabilisasi tanah lunak atau tanah rawa agar tidak mudah mengalami
penurunan. Material yang digunakan pada geotekstil woven sebenarnya berbeda-beda tergantung pada tujuan dari
konstruksinya.
 Geotekstil Woven Multifilament Yarn
Penggunaannya lebih dikhususkan untuk yang memerlukan ketahanan serta daya serap air tinggi. Tingkat ketahanan
kekuatannya bisa mencapai 200 kn/m. Jadi, Anda tinggal menentukan akan menggunakan jenis biaxial atau uniaxial yang
sesuai dengan kebutuhan.
 Geotekstil Non Woven
Dari segi bahan masih sama menggunakan polypropylene atau ada juga yang menggunakan polyester. Biasanya, geotekstil
non woven berfungsi untuk penyaring. Sehingga sering digunakan pada proyek drainase bawah tanah. Karena memiliki
sifat permeabel yang membuat partikel tanah pada aliran air dapat tertahan.
 Geotekstil Non Woven Continuous Filament
Non woven continuous filament memiliki kekuatan serta ketahanan lebih dari non woven standar. Menggunakan serat
yang panjang sehingga terbilang lebih kuat. Biasanya digunakan dalam penguatan yang memang membutuhkan kekuatan
tarik tinggi. Dengan mengenal jenis geotekstil non woven continuous filament ini tidak cocok jika digunakan pada kondisi
tanah yang berlumpur atau lunak.
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai