TANAH
Stabilisasi tanah dapat dibedakan atas dua macam, yakni :
I. Pemadatan Dangkal:
1. Roller (mesin Penggilas)
- Smooth wheel roller,
cocok untuk meratakan permukaan tanah dasar dgn tekanan
rendah
- Pneumatic Tire Roller, dapat digunakan pd pemadatan dgn
tekanan dan “kneading” (remasan)
- Sheep foot roller, cocok untuk lempung dan tanah berlanau
2. Hammer, dengan menjatuhkan pemberat
3. Vibrator, roller yang digetarkan
- Vibrator roller, cocok utk tanah berbutir
- Smooth drum vibrator, cocok untuk tanah granuler yang sedikit
mengandung lempung atau lanau
- Vibrator pneumatic, cocok untuk tanah granuler yg lebih tebal
II. Pemadatan Dalam
1. Precompression
2. Peledakan
3. Dynamic Compaction
4. Vibroflotation
5. Compaction Grouting
Vibroflotation
Ada 2 metode, Wet Method dan dry method
Prinsip kerja Wet method:
a. Alat diturunkan kedalam tanah sambil disemprot dengan air bertekanan tinggi
b. Semprotan air mengakibatkan kondisi “cair” pada tanah shg memungkinkan
unit penggetar untuk masuk lebih dalam.
c. Material berbutir dituangkan dari atas lubang. Air dialirkan dari atas sehingga
dapat membawa material ke dasar lubang.
d. Unit penggetar kemudian diangkat secara bertahap
Untuk dry method air diganti dengan udara
PERBAIKAN SECARA HIDRAULIK
Preloading
Mempercepat penurunan dengan cara menambahkan beban sebelum
pelaksanaan konstruksi dengan tujuan untuk menaikkan kuat geser
tanah
Drainase Vertikal
Mempercepat proses Konsolidasi (primer) dengan cara
memperpendek aliran air keluar dari pori-pori tanah
Dewatering
Mempercepat penurunan dengan cara menurunkan muka air tanah
(ingat prinsip bouyancy dimana penurunan muka air tanah =
peningkatan beban) dengan tujuan menaikkan kuat geser tanah
Metode Elektrokinetik
Mengurangi kadar air sehingga kuat geser meningkat dan
kompresibilitas menurun seiring dengan berkurangnya volume pori
tanah
METODE PRELOADING