Anda di halaman 1dari 15

TEORI PERBAIKAN TANAH

oleh
Kurnia Tri Widodo NIM 132510024
Rahayu Mulianti NIM 152510026

Program Studi Teknik Sipil


Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Purworejo
2018
BAB I PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Secara geografis negara Indonesia terletak
di daerah tropis dimana pada saat musim
penghujan akan terjadi curah hujan yang
cukup tinggi dan pada saat musim kemarau
akan terjadi cuaca yang panas. Perubahan
cuaca tersebut mengakibatkan terjadinya
siklus pembasahan dan pengeringan secara
berulang-berulang sehingga tanah akan
mengalami pembahasan volume akibat
RUMUSAN MASALAH
Untuk mencoba menjelaskan mengenai
prinsip dasar perbaikan tanah, jenis
perbaikan tanah, tujuan tindakan perbaikan
tanah, dan pemilihan jenis perbaikan tanah.
TUJUAN
1. Untuk menambah wawasan bagi para
rekayasawan (engineer) dalam menerapkan
teori perbaikan tanah.
2. Untuk mengetahui tentang teori perbaikan
tanah, seperti: prinsip dasar perbaikan
tanah, jenis perbaikan tanah, tujuan
tindakan perbaikan tanah, dan pemilihan
BAB II PEMBAHASAN
A. PRINSIP DASAR PERBAIKAN TANAH
Teknik perbaikan tanah memiliki prinsip bahwa kapasitas
tanah yang kurang baik dapat diperbaiki melalui
peningkatan sifat-sifat tanah sesuai dengan tujuan
perbaikan yang diinginkan. Misal jika yang diinginkan
adalah peningkatan daya dukung dan kuat geser, maka
beberapa parameter yang perlu diperbaiki adalah berat
volume tanah, kohesi tanah, sudut geser dalam tanah
dan tekanan pori dalam tanah.
Teknik perbaikan tanah secara umum terbagi atas 2
(dua) kelompok, yaitu teknik perbaikan tanah secara fisik
dan teknik perbaikan tanah secara kimiawi. Dimana
teknik perbaikan secara fisik merupakan teknik yang
dilakukan dengan cara pemadatan, mencampur tanah
dengan bahan granuler (butir kasar). Sedangkan secara
kimiawi merupakan teknik perbaikan dengan bahan
kimia (secara kimiawi seperti mencampur tanah dengan
B. JENIS PERBAIKAN TANAH
Perbaikan Secara Mekanis/Energi
1. Metode Gilasan
yaitu, perbaikan tanah dengan gilasan diutamakan untuk
tanah yang berkohesif (melekat satu dengan yang lain).
Cara kerjanya adalah butiran tanah ditekan secara
langsung sehingga orientasinya berubah dan memaksa
rongga udara dalam tanah berkurang.
2. Metode Tumbukan
Caranya adalah dengan menjatuhkan beban seberat 3
sampai 20 ton dari ketinggian 4 sampai 20 m. Cara
tumbukan ini juga disebut tipe kompaksi. Perbaikan tanah
dengan tumbukan dilakukan secara dinamis untuk lapisan
permukaan dan lapisan dalam tanah. Untuk beban berat
dapat dibuat dari baja atau beton bertulang yang di katrol
dengan mekanisme khusus sehingga mampu bekerja
efisien dan cepat.
3. Metode Getaran
Pada prinsipnya akan mendorong udara dan
air tanah serta rongga tanah akan mampat
dan rongga tersebut akan mengecil atau
bahkan hilang. Proses pemampatan tanah
juga merubah orientasi butir menjadi
tersusun.
Perbaikan Dengan Cara Perkuatan
1. Pemasangan Vertical Drain
Tanah lempung lunak jenuh adalah tanah dengan rongga
kapiler yang sangat kecil sehingga proses konsolidasi saat
tanah dibebani memerlukan waktu cukup lama, sehingga
untuk mengeluarkan air dari tanah secara cepat adalah
dengan membuat vertical drain pada radius tertentu
sehingga air yang terkandung dalam tanah akan
termobilisasi keluar melalui vertical drain yang telah
terpasang.

Jalan Tol Pemalang – Batang – Jawa Tengah


2. Menggunakan Cerucuk Bambu
Prinsip kerjanya adalah sebelum dilakukan penimbunan
terlebih dahulu memasang bantalan baik yang terbuat dari
bambu (cerucuk) atau dari kayu gelondongan (corduroy),
sehingga saat tanah dihampar tidak bercampur dengan
tanah asli dibawahnya dan tanah timbunan tersebut
membentuk satu kesatuan yang mengapung diatas tanah
aslinya semacam ponton yang mengapung diatas air.
3. Menggunakan Tiang Pancang
Tiang pancang adalah beton prategang yang
digunakan untuk pondasi dalam, tiang pancang
sangat efektif digunakan pada tanah jenis tanah yang
lunak.
4. Metode Perbaikan Dengan Geosintetik
Metode perbaikan dengan cara ini adalah metode perbaikan
tanah dengan menggunakan material buatan berupa polimer
sintesis jenis-jenisnya. Beberapa jenis material tersebut
antara lain : geotextile, geomembranes, geogrids, geonets,
geofoam, geopipe, geocomposites, geosynthetic clay liners.
C. TUJUAN TINDAKAN PERBAIKAN TANAH

• Untuk meningkatkan daya dukung tanah;


• Untuk meningkatkan kuat geser tanah;
• Untuk memperkecil kompresibilitas dan
penurunan tanah;
• Untuk memperkecil permeabilitas tanah (kasus :
tanggul);
• Untuk memperbesar permeabilitas tanah;
• Untuk memperkecil potensi kembang-susut
pada tanah;
• Untuk menjamin kelestarian dan keberlanjutan
sumber daya alam dan lingkungan.
D. PEMILIHAN JENIS PERBAIKAN TANAH
Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan di dalam
memilih jenis dan tipe perbaikan tanah yang akan
diterapkan dalam setiap tindakan perbaikan tanah, antara
lain:
 Jenis dan karakteristik tanah, termasuk sifat-sifat kimia
dan fisik, termasuk minerologi tanah yang akan
diperbaiki;
 Jenis dan karakteristik konstruksi yang akan di bangun,
terutama beban konstruksi;
 Parameter tanah yang perlu diperbaiki sesuai kebutuhan
konstruksi;
 Kedalaman lapisan tanah yang akan diperbaiki;
 Sifat kimia dan fisik dari bahan stabilizer yang akan
digunakan;
 Harga bahan stabilizer yang akan digunakan, terutama
dikaitkan dengan efisiensi biaya perbaikan;
 Ketersediaan bahan dan peralatan di lokasi perbaikan
Berdasarkan beberapa pertimbangan di atas, maka para
rekayasawan (engineer) dapat memilih jenis dan tipe
perbaikan tanah yang akan dipilihnya, dan yang paling
penting pula dilakukan adalah analisis dampak kegiatan
perbaikan tanah terhadap lingkungan baik biotik maupun
abiotik serta rencana penanggulangan dampak yang timbul
akibat kegiatan perbaikan tanah tersebut.
SEKIAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai