Perbaikan Lahan
REKAYASA GEOLOGI Bryan Brama Ramadhana ST., M. Min.
Res
LEANING TOWER OF PISA/ TORRE PENDENTE DI PISA 2
TEKNIK PERBAIKAN TANAH
Tujuan secara umum
3
Concept of Construction over Soft Soils
TEKNIK PERBAIKAN TANAH YANG UMUM DIGUNAKAN
Perbaikan secara mekanis
• Pemberian gaya mekanis dari luar untuk sementara misalnya pemadatan
Perbaikan secara hidrolis
• Pengurangan tekanan air pori misalnya preloading; dewatering, pemompaan, sumur,
parit, dan vertical drains
Perbaikan secara fisik & kimiawi
• Pemberian campuran bahan kimia, grouting, perubahan suhu
Dengan inklusi & pengekangan
• Geosintetis, angkur, dll.
Penggunaan bahan ringan
• EPS dll.
5
KRITERIA PEMILIHAN METODE
6
Contoh Kasus
Mitigasi untuk kasus Amblesan
• Densification
• Grouting/Mixing
Ground Failure
Liquefaction
Niigata, Japan
Niigata, Japan
Ground Failure
Liquefaction
Densification
Dynamic compaction
Soil Improvement
Densification
Gravel inserted as
vibroflot is
Vibroflotation extracted
Soil Improvement
Grouting/Mixing
PERBAIKAN SECARA MEKANIS
Strategi
• Spesifikasi kondisi pemadatan (kadar air, density, tebal lapisan)
• Pemilitan peralatan pemadatan (roller, vibro compactor,
tamping)
• Metode pemadatan (jumlah lintasan , pola tamping)
• Kontrol kualitas (jenis dan jumlah pengujian)
14
METODE PERBAIKAN TANAH SECARA MEKANIS
Pemadatan Dangkal:
1. Roller (mesin Penggilas)
- Smooth wheel roller, cocok untuk meratakan permukaan tanah dasar
dgn tekanan rendah
- Pneumatic Tire Roller, dapat digunakan pd pemadatan dgn tekanan dan
“kneading” (remasan)
- Sheep foot roller, cocok untuk lempung dan tanah berlanau
2. Rammer, dengan menjatuhkan pemberat
3. Vibrator, roller yang digetarkan
- Vibrator roller, cocok utk tanah berbutir
- Smooth drum vibrator, cocok untuk tanah granuler yang sedikit
mengandung lempung atau lanau
- Vibrator pneumatic, cocok untuk tanah granuler yg lebih tebal
15
DEEP RAMMING TECHNIQUES
Pemadatan Dalam
Precompression
Peledakan
Dynamic Compaction
Vibroflotation
Compaction Grouting
Vibroflotation
Ada 2 metode, Wet Method dan dry method
Prinsip kerja Wet method:
a. Alat diturunkan kedalam tanah sambil disemprot dengan air
bertekanan tinggi
b. Semprotan air mengakibatkan kondisi “cair” pada tanah shg
memungkinkan unit penggetar untuk masuk lebih dalam.
c. Material berbutir dituangkan dari atas lubang. Air dialirkan dari
atas sehingga dapat membawa material ke dasar lubang.
d. Unit penggetar kemudian diangkat secara bertahap
Untuk dry method air diganti dengan udara
17
STONE COLUMNS
VIBRO FLOATATION TECHNIQUE
SAND COMPACTION PILES
KARAKTERISTIK TANAH YANG DIPADATKAN
Kuat Geser : Untuk mencapai kuat geser yang lebih besar, maka
pemadatan perlu dilakukan pada dry of optimum.
22
PERBAIKAN SECARA FISIKA & KIMIAWI
Prinsip dasar
Mengubah komposisi fisik dan kimiawi tanah dengan
menambahkan admixture sehingga terjadi peningkatan kepadatan
dan kohesi serta modulus kekakuan tanah terhadap pembebanan
23
PRINSIP KERJA
Penggunaan Admixtrure
Dilakukan pada tanah permukaan (misalnya timbunan jalan raya,
oprit jembatan, lantai gudang, open storage, perkuatan lereng,
mengurangi erosi dll.
Deep mixing dilakukan dengan membuat kolom kolom dalam
tanah yang diisi dengan admixture
Perbaikan dengan Grouting
Grouting adalah menyintikkan suatu bahan kimia pada suatu
lokasi dalam tanah yang merupakan perlemahan. Umumnya
grouting digunakan pada daerah terbatas (pada sebaian dari
struktur) untuk memperkuat (lihat gambar)
Metode Thermal
Groung freezing merupakan metode yang cocok untuk semua jenis
tanah namun jarang digunakan karena mahal
24
BAHAN YANG DIGUNAKAN
Semen & kapur memberikan hasil yang paling baik karena reksi
yang terjadi adalah hidrasi dan penggumpalan untuk jangka
pendek serta sementasi dan karbonasi pada jangka panjang.
Namun stabilisasi dengan kapur terbukti meberikan durabilitas
yang lebih rendah dari pada pemakaian semen
Fly ash dan Abu sekam padi juga digunakan, namun reaksi/ikatan
kimiawi dengan tanah lemah, sehingga peningkatan kekuatan
hanya didapatkan dari pengisian pori-pori tanah karena ukuran
partikelnya yang kecil dan ringan. Pengisian pori-pori ini berakibat
peningkatan kerapatan dan kuat geser tanah.
25
Beberapa contoh stabilisasi tanah dengan admixtures
26
SAND DRAINS
A column of 20-30cm dia is augured into the ground
to be surcharged and consolidated.
The column is then filled with sand and connected to
a free draining of granular layer.
SAND DRAINS
PERBAIKAN DENGAN REINFORCEMENT
(INKLUSI & PENGEKANGAN)
Prinsip Kerja
Tanah hanya memiliki kekuatan terhadap tekanan
Kuat geser tanah didapat dari gesekan antar butiran tanah akibat beban
vertikal/normal
Pada saat butiran tanah saling bergerak untuk memobisasi kekuatannya, terjadi
deformasi elastik dan deformasi geser tanah yang dapat dilihat sebagai regangan
(baik tekan maupun tarik).
Bila pada tanah dipasang perkuatan, maka gesekan antar tanah dan perkuatan
akan menimbulkan ikatan diantara keduanya dan berfungsi menahan tarikan yang
terjadi dalam tanah
30
PRINSIP KERJA PERBAIKAN TANAH DENGAN INKLUSI
31
BAHAN DAN APLIKASI
32
33
TANAH BERMASALAH (DIFFICULT SOIL)
Tanah lempung lunak (soft clay) didefinisikan sebagai tanah lempung yang
memiliki
kuat geser undrained, Cu < 0.25 kg/cm2 , atau
perkiraan nilai SPT, N < 5 blows/ft, atau
nilai perlawanan konus qc < 15 kg/cm2
PERMASALAHAN GEOTEKNIK DAN PENANGANAN
PERMASALAHAN
Muka air banjir relatif tinggi
Daya dukung sangat rendah
Kompresibilitas tinggi
Konsolidasi terjadi dalam waktu lama
JENIS
Fibrous Peat (berserat) bersifat nonplastis dan konsolidasi sekunder dominan (teori Terzaghi tidak
berlaku)
Amorphous Peat (Tak berserat, Lempung organik) bersofat plastis, dan perilaku pemampatan
seperti pada tanah lempunglunak (Metode Terzaghi berlaku)
Parameter penting
Specific Garavity (Gs), Kadar air (w)
Kandungan abu, kandungan organik, kandungan serat
Parameter konsolidasi (tergantung jenis)
Klasifikasi
Koefisien tekanan tanah lateral (Ko)
PERMASALAHAN GEOTEKNIK
LANGKAH PENANGANAN
Tentukan jenis tanah berdasarkan serat
Tentukan metode prediksi pemampatan di lapangan
Tentukan metode stabilisasi
METODE STABILISASI
Penggunaan Material ringan
Timbunan dengan perkuatan geotekstil
Preloading
Preloading + geotekstil
Vibrofloating dan snad drain (bukan PVD)
Pemasangan cerucuk, dolken, minipile
HAL YANG PERLU DIHINDARI BERKAITAN DENGAN STABILISASI TANAH GAMBUT
Tanah ekspansif adalah tanah yang memiliki sifat kembang susut yang besar
dan perilakunya sangat dipengaruhi oleh air
IDENTIFIKASI DAN KLASIFIKASI TANAH EKSPANSIF
• Berdasarkan kandungan mineralnya: Montmorillonite
dan bentonite merupakan mineral tanah ekspansif
PERMASALAHAN
Retak pada lantai dan dinding basement bangunan
Retak memanjang pada perkerasan jalan
Stabilitas dalam arah lateral
Kembang susut terjadi terus menerus
Potensi likuifaksi dari suatu lapisan tanah dapat ditentukan dari kombinasi
sifat-sifat tanah, faktor lingkungan dan karakteristik gempa.
POTENSI LIKUIFAKSI
Silt, tanah tak jenuh, tanah loess, tanah timbunan yang dipadatkan pada
kondisi dry of optimum
IDENTIFIKASI TANAH COLLAPSIBLE
PERMASALAHAN
Penurunan yang besar (excessive settlement)
Penurunan yang berbeda (differentian settlement)
Peneurunan terjadi secara tiba-tiba
LANGKAH PENANGANAN
Pengamatan yang teliti pada kondisi tanah
Memampatkan atau menjenuhkan tanah sebelum kegiatan konstruksi
Hindarkan pengaruh air
Pondasi tiang
Stabilisasi Kimia (kapur, semen, fly ash, ASP, dll)