AMINULLAH, ST.
NPM : 19.13.36.003
Nama : Aminullah, S.T.
NPM : 19.13.36.003
Magister Teknik
Pada umumnya lapisan tanah lunak adalah lempung atau lanau yang
mempunyai nilai percobaan penetrasi stadar (Nspt=4) atau tanah
organis seperti gambut (peat) yang mempunyai kadar air alami (natural
water content) yang sangat tinggi dan juga tanah pasir lepas yang
mempunyai nilai n = 10. Adapun metoda stabilisasi lapisan tanah dasar
yang lunak :
B. LAPISAN DANGKAL
a. Dengan pemadatan
Pemadatan adalah merupakan metoda dasar untuk stabilisasi tanah.
Penerapan dengan metoda-metoda lainpun tanpa terkecuali selalu
diikuti dengan metoda pemadatan.
Tujuan pemadatan tanah pada umumnya untuk :
- Menaikkan kekuatan daya dukung tanah
- Meperkecil pemampatan (compressibility)
- Memperkecil daya rembes air
- Percobaan dilaboratorium
- Percobaan dilapangan
Jika beban sementara melebihi beban akhir konstruksi maka kelebihan beban
tersebut mengacu kepada beban tambahan (surcharge), dimana dengan
menggunakan beban tambahan sementara (surcharge) yang melebihi beban
kerja, tanah akan berada pada kondisi overconsolidated dan secondary
compression untuk tanah overconsolidated akan jauh lebih kecil daripada
tanah dengan normally consolidated. Hal ini akan menguntungkan
perencanaan tanah selanjutnya (Chu et all., 2004).
Dari grafik di atas, dapat dilihat settlement yang terjadi akibat adanya beban
tambahan (surcharge) lebih besar daripada beban rencana (design load) pada
selang waktu yang sama. Selain dengan menggunakan teknik preloading dan
menggunakan beban tambahan sementara (surcharge), peningkatan mutu
tanah dapat juga dilakukan dengan menggunakan vertical drains, selain itu
waktu konsolidasi pun juga semakin singkat sebab aliran drainase yang
terjadi bukan hanya ke arah vertikal tapi juga ke arah horizontal. Drain-drain
vertikal tersebut dapat diisi dengan dengan pasir atau bahan lain yang
memiliki permeabilitas besar. Untuk saat ini pengembangannya pun sudah
beragam, ada juga yang menggunakan prefabricated vertical drain, berupa
bahan geotekstil atau bahan sintetis sejenisnya.
Pembuatan drainase pasir dengan metode ini digunakan secara luas karena
biayanya relatif murah, hanya saja metode seperti ini dapat merusak struktur
tanah atau bahkan mengurangi kuat geser tanah.
Metode dengan semprotan air (jetted) akan memakan waktu yang cukup lama
khususnya untuk menembus lapisan berbutir kasar. Kedalam untuk drainase
tipe ini umumnya kecil dari 30 m.
Istilah lain yang biasanya digunakan untuk tipe ini yaitu prefabricated vertical
drain (PVD), umumnya berbentuk pita (band-shaped) dengan sebuah inti
plastik beralur yang dibungkus dengan selubung filterterbuat dari kertas atau
atau susunan platik tak beranyam (non woven plastic fabric). Ukuran yang
biasa digunakan yaitu lebar 10 cm dan tebal 0.4 cm. Biasanya gangguan yang
disebabkan oleh penggunaan sistem drainase dengan PVD ini lebih kecil
dibanding dengan sistem drainase pasir konvensional.
Alat yang biasanya digunakan untuk membuat lubang drainase dengan PVD
ini bernama 'stitcher', seperti yang dapat dilihat dibawah ini.
Pondasi tiang pancang (pile foundation) adalah bagian dari struktur yang
digunakan untuk menerima dan mentransfer (menyalurkan) beban dari
struktur atas ke tanah penunjang yang terletak pada kedalaman tertentu.
Bahan utama dari tiang adalah kayu, baja (steel), dan beton. Tiang pancang
yang terbuat dari bahan ini adalah dipukul, dibor atau di dongkrak ke dalam
tanah dan dihubungkan dengan pile cap (poer).
2. Untuk menahan gaya desakan keatas, gaya guling, seperti untuk telapak
ruangan bawah tanah dibawah bidang batas air jenuh atau untuk
menopang kaki-kaki menara terhadap guling.
Berdasar pemasangannya :
Kelebihan :
Kekurangan :
• Tiang pondasi bore pile merupakan jenis pondasi dalam yang masih satu
tipe dengan tiang pancang, yang membedakannya adalah cara
pemasangan dan pembuatan.
• Cara pembuatan bore pile dengan cara dibuat lubang terlebih dahulu,
dianjutkan dengan pengeboran tanah lalu dimasukkan besi tulangan
yang kemudian ditambah dengan adukan beton atau pengecoran
setempat.
1. Bore kering
2. Bore Basah
Kelebihan :
Kekurangan :
DEWATERING
Pengertian Umum
1. Open Pumping
Pada metode dewatering open pumping ini air tanah dibiarkan mengalir
ke dalam lubang galian, kemudia dipompa keluar melalui sumur /
selokan penampung di dasar galian.
2. Predrainage
3. Cut Off
Pada metode dewatering cut off ini aliran air tanah dipotong dengan
beberapa cara, yaitu dengan menggunakan:
Pengertian Geotextile
Fungsi :
A. Kondisi tanah dasar normal, CBR > 3% & dapat dipadatkan secara
mekanis, kondisi normal inilah yang sering diasumsikan oleh desainer.
ALAT BERAT
Kondisi lahan proyek kadang-kadang masih merupakan lahan asli yang harus
dipersiapkan sebelum lahan tersebut mulai diolah. Jika pada lahan masih
terdapat semak atau pepohonan maka pembukaan lahan dapat dilakukan
dengan menggunakan dozer. Untuk pengangkatan lapisan tanah paling atas
dapat digunakan scraper. Sedangkan untuk pembentukan permukaan supaya
rata selain dozer dapat digunakan juga motor grader.
Crane termasuk di dalam kategori alat pengangkut material, karena alat ini
dapat mengangkut material secara vertical dan kemudian memindahkannya
secara horizontal pada jarak jangkau yang relatif kecil. Untuk pengangkutan
material lepas (loose material) dengan jarak tempuh yang relatif jauh, alat
yang digunakan dapat berupa belt, truck dan wagon. Alat-alat ini memerlukan
alat lain yang membantu memuat material ke dalamnya.
• Loader
• Dozer
Alat penggali
• Dragline
• front shovel
• Backhoe
• Clamshell
Alat Pemadat
Jika pada suatu lahan dilakukan penimbunan maka pada lahan tersebut
perlu dilakukan pemadatan. Pemadatan juga dilakukan untuk pembuatan
jalan, baik untuk jalan tanah dan jalan dengan perkerasan lentur maupun
perkerasan kaku. Yang termasuk sebagai alat pemadat adalah tamping roller,
pneumatictiredroller, tandem roller, dan lain-lain.
Alat ini dipakai untuk mengubah batuan dan mineral alam menjadi suatu
bentuk dan ukuran yang diinginkan. Hasil dari alat ini misalnya adalah
batuan bergradasi, semen, beton, dan aspal. Yang termasuk didalam alat ini
BAHAN KIMIA
Jenis-jenis semen
1. Semen Portland
2. Water proofed cement
3. Semen Putih
4. High Alumina Cement
5. Semen Anti Bakteri
6. Oil Well Cement (OWC)
7. Semen Campur
Water proofed cement adalah campuran yang homogen antara semen Portland
dengan “Water proofing agent”, dalam jumlah yang kecil seperti : Calcium,
Aluminium, atau logam stearat lainnya.Semen ini banyak dipakai untuk
konstruksi beton yang berfungsi menahan tekanan hidrostatis, misalnya
tangki penyimpanan cairan kimia.
Semen putih dibuat umtuk tujuan dekoratif, bukan untuk tujuan konstruktif.
Pembuatan semen ini membutuhkan persyaratan bahan baku dan proses
Makalah Perbaikan dan Stabilisasi Tanah 21
pembuatan yang khusus, seperti misalnya bahan mentahnya mengandung
oksida besi dan oksida manganese yang sangat rendah (dibawah 1 %).
• Rafractory Concrette
• Heat resistance concrete
• Corrosion resistance concrete
Semen anti bakteri adalah campuran yang homogen antara semen Portland
dengan “anti bacterial agent” seperti germicide. Bahan tersebut ditambahkan
pada semen Portland untuk “Self Desinfectant” beton terhadap serangan
bakteri dan jamur yang tumbuh. Sedangkan sifat-sifat kimia dan fisiknya
hampir sama dengan semen Portland tipe I. Penggunaan semen anti bakteri
antara lain :
1. Kamar mandi
2. Kolam-kolam
4. Keramik
Oil well cement adalah semen Portland semen yang dicampur dengan bahan
retarder khusus seperti asam borat, casein, lignin, gula atau organic hidroxid
acid. Fungsi dari retarder disini adalah untuk mengurangi kecepatan
pengerasan semen, sehingga adukan dapat dipompakan kedalam sumur
minyak atau gas. Pada kedalaman 1800 sampai dengan 4900 meter tekanan
dan suhu didasar sumur minyak atau adalah tinggi. Karena pengentalan dan
pengerasan semen itu dipercepat oleh kenaikan temperature dan tekanan,
Makalah Perbaikan dan Stabilisasi Tanah 22
maka semen yang mengental dan mengeras secara normal tidak dapat
digunakan pada pengeboran sumur yang dalam. Semen ini masih dibedakan
lagi menjadi beberapa kelas sesuai dengan API Spesification 10 1986, yaitu :
4. Semen Mosonry
Kalau pada Portland Pozzolan Cement (Semen Portland Pozzolan) aditif yang
digunakan hanya 1 jenis maka pada Portland Composite Cement ini aditif
yang digunakan lebih dari 1 jenis atau 2 jenis maka semen ini dikelompokkan
pada TERNARY CEMENT.