Anda di halaman 1dari 30

BAB II

TEKNIK PERBAIKAN TANAH


Tujuan secara umum

• Menaikkan Daya dukung & Kuat Geser


• Menaikkan Modulus
• Mengurangi Kompressibilitas
• Mengontrol stabilitas volume (shringking & swelling)
• Mengurangi kerentanan terhadap liquifaksi
• Memperbaiki kualitas material untuk bahan konstruksi
• Memperkecil pengaruh lingkungan

1
Teknik perbaikan tanah yang umum digunakan

 Perbaikan secara mekanis


• Pemberian gaya mekanis dari luar untuk sementara
misalnya pemadatan
 Perbaikan secara hidrolis
• Pengurangan tekanan air pori misalnya preloading;
dewatering, pemompaan, sumur, parit, dan vertical
drains
 Perbaikan secara fisik & kimiawi
• Pemberian campuran bahan kimia, grouting,
perubahan suhu
 Dengan inklusi & pengekangan
• Geosintetis, angkur, dll.
 Penggunaan bahan ringan
• EPS dll.

2
KRITERIA PEMILIHAN METODE

• Jenis & Tingkat Perbaikan yang diinginkan


• Jenis & struktur tanah, serta kondisi aliran air tanah
• Biaya
• Ketersediaan peralatan & materia
• Waktu konstruksi
• Kemungkinan kerusakan struktur disekitarnya
• Ketahanan material yang digunakan

3
PERBAIKAN SECARA MEKANIS

Tujuan secara umum


• Menaikkan Daya dukung & Kuat Geser
• Mengurangi Kompressibilitas
• Mengurangi permeabilitas
• Mengontrol stabilitas volume (shringking & swelling)
• Mengurangi kerentanan terhadap liquifaksi
• Memperpanjang durabilitas

Strategi
• Spesifikasi kondisi pemadatan (kadar air, density, tebal lapisan)
• Pemilitan peralatan pemadatan (roller, vibro compactor,
tamping)
• Metode pemadatan (jumlah lintasan , pola tamping)
• Kontrol kualitas (jenis dan jumlah pengujian)

4
METODE PERBAIKAN TANAH SECARA MEKANIS

Pemadatan Dangkal:
1. Roller (mesin Penggilas)
- Smooth wheel roller, cocok untuk meratakan permukaan tanah dasar
dgn tekanan rendah
- Pneumatic Tire Roller, dapat digunakan pd pemadatan dgn tekanan
dan
“kneading” (remasan)
- Sheep foot roller, cocok untuk lempung dan tanah berlanau
2. Rammer, dengan menjatuhkan pemberat
3. Vibrator, roller yang digetarkan
- Vibrator roller, cocok utk tanah berbutir
- Smooth drum vibrator, cocok untuk tanah granuler yang sedikit
mengandung lempung atau lanau
- Vibrator pneumatic, cocok untuk tanah granuler yg lebih tebal

5
–Pemadatan Dalam
» Precompression
» Peledakan
» Dynamic Compaction
» Vibroflotation
» Compaction Grouting

 Vibroflotation
Ada 2 metode, Wet Method dan dry method
Prinsip kerja Wet method:
a. Alat diturunkan kedalam tanah sambil disemprot dengan air
bertekanan tinggi
b. Semprotan air mengakibatkan kondisi “cair” pada tanah shg
memungkinkan unit penggetar untuk masuk lebih dalam.
c. Material berbutir dituangkan dari atas lubang. Air dialirkan dari
atas sehingga dapat membawa material ke dasar lubang.
d. Unit penggetar kemudian diangkat secara bertahap
Untuk dry method air diganti dengan udara
6
KARAKTERISTIK TANAH YANG DIPADATKAN

• Kuat Geser : Untuk mencapai kuat geser yang lebih besar, maka
pemadatan perlu dilakukan pada dry of optimum.

• Kompresibilitas : pada stress level yang kecil tanah lempung


yang dipadatkan pada kondisi wet of optimum akan lebih
kompresibel. Sebaliknya pada level stress yang lebih tinggi
terjadi sebaliknya.

• Swelling : tanah yang dikompaksi dry of optimum akan


mengalami swell lebih besar dibandingkan jika dipadatkan pada
wet of optimum.

• Permeabilitas : permeabilitas tanah akan lebih besar jika


dipadatkan pada kondisi dry of optimum.

7
KONTROL KUALITAS

• Pemadatan Dangkal: Density & kadar air dengan sand cone,


Nuclear Density Test, Rubber Ballon, Dynamic Cone
Penetration, Cone Penetrometer, Plate Bearing

• Pemadatan Dalam: DCPT, SPT, PMT, DMT, Shear wave


velocity (Down hole)

8
PERBAIKAN SECARA HIDRAULIK

Metode yang digunakan

• Preloading tanpa drainase vertikal


• Preloading dengan drainase vertikal
• Dewatering
• Metode elektrokinetik

9
TUJUAN DAN PRINSIP KERJA

Preloading
 Mempercepat penurunan dengan cara menambahkan beban
sebelum pelaksanaan konstruksi dengan tujuan untuk menaikkan
kuat geser tanah
Drainase Vertikal
 Mempercepat proses Konsolidasi (primer) dengan cara
memperpendek aliran air keluar dari pori-pori tanah
Dewatering
 Mempercepat penurunan dengan cara menurunkan muka air tanah
(ingat prinsip bouyancy dimana penurunan muka air tanah =
peningkatan beban) dengan tujuan menaikkan kuat geser tanah
Metode Elektrokinetik
 Mengurangi kadar air sehingga kuat geser meningkat dan
kompresibilitas menurun seiring dengan berkurangnya volume
pori tanah

10
METODE PRELOADING

Prinsip Kerja Preloading


Memberikan beban (surcharge) sebelum pekerjaan konstruksi
Surcharge dihilangkan setelah -- misalnya - tercapai 90%
konsolidasi
Beban konstruksi akan menimbulkan penurunan yang relatif kecil
Kuat geser meningkat sebanding dengan besarnya preloading (Uji
TX CU)

Prinsip Kerja Drainase Vertikal


Drainase vertikal mempercepat penurunan tapi tidak mengurangi
penurunan akhir

11
Perbaikan tanah dengan preloading dan
kombinasi preloading + drainase vertikal

12
Jarak masing-masing Drainase Vertikal
drainase vertikal harus
ditentukan berdasarkan
waktu dan derajat
Lapisan lempung
konsolidasi yang
lunak
direncanakan

Model Instalasi Drainase Vertikal dan pembebanan bertahap

Jarak drainase vertikal

Tampak atas pola-pola pemasangan Drainase Vertikal


(a) Pola bujursangkar re0,564 S; (b) Pola segitiga dengan re0,525 S

13
Kenaikan parameter kekuatan geser tanah (c) setelah konsolidasi, dapat diperkirakan
dari hasil test triaksial CU:

Untuk menghitung insitu undrained shear strength, harga consolidation pressure, 3’ ,
merupakan harga confining pressure yang diambil sebagai tegangan efektif rata-rata.
 1  2K 0 
 3 '   v ' 
 3 
 1 '  2Ctotal tan( 45   / 2)   3 ' tan 2 (45   / 2)

Nilai Undrained Shear Strength diperoleh dengan formula berikut:


Cu  ( 1 ' 3 ' ) / 2

14
STABILISASI ELEKTROKINETIK
Pemberian potensial listrik pada tanah jenuh air sehingga terjadi
aliran air ke katoda. Aliran air ini setara dengan proses
konsolidasi yang menyebabkan menurunnya kadar air
sehingga kuat geser meningkat dan kompressibilitas menurun.
Efek samping dari proses ini adalah perubahan komposisi psiko-
kimia dari tanah yang ,mempunyai pengaruh baik bagi
peningkatan kuat geser.

15
PERBAIKAN SECARA FISIKA & KIMIAWI

Prinsip dasar
Mengubah komposisi fisik dan kimiawi tanah dengan
menambahkan admixture sehingga terjadi peningkatan
kepadatan dan kohesi serta modulus kekakuan tanah terhadap
pembebanan

Jenis Perbaikan yang dilakukan


 Penambahan Admixture (di permukaan dan pada kedalaman
tertentu
 Penggunaan Grouting
 Metode Thermal (Heating & Freezing)

16
PRINSIP KERJA

Penggunaan Admixtrure
 Dilakukan pada tanah permukaan (misalnya timbunan jalan raya,
oprit jembatan, lantai gudang, open storage, perkuatan lereng,
mengurangi erosi dll.
 Deep mixing dilakukan dengan membuat kolom kolom dalam
tanah yang diisi dengan admixture
Perbaikan dengan Grouting
 Grouting adalah menyintikkan suatu bahan kimia pada suatu
lokasi dalam tanah yang merupakan perlemahan. Umumnya
grouting digunakan pada daerah terbatas (pada sebaian dari
struktur) untuk memperkuat (lihat gambar)
Metode Thermal
 Groung freezing merupakan metode yang cocok untuk semua jenis
tanah namun jarang digunakan karena mahal

17
BAHAN YANG DIGUNAKAN

 Semen & kapur memberikan hasil yang paling baik karena reksi
yang terjadi adalah hidrasi dan penggumpalan untuk jangka
pendek serta sementasi dan karbonasi pada jangka panjang.
Namun stabilisasi dengan kapur terbukti meberikan durabilitas
yang lebih rendah dari pada pemakaian semen

 Fly ash dan Abu sekam padi juga digunakan, namun reaksi/ikatan
kimiawi dengan tanah lemah, sehingga peningkatan kekuatan
hanya didapatkan dari pengisian pori-pori tanah karena ukuran
partikelnya yang kecil dan ringan. Pengisian pori-pori ini berakibat
peningkatan kerapatan dan kuat geser tanah.

 Bahan lain yang juga pernah digunakan adalah Terak baja,


bitumen dan Tar serta beberapa macam bahan kimia lainnya,

18
Beberapa contoh stabilisasi tanah dengan admixtures

19
Kurva kenaikan strength dan density akibat campuran cement/lime
20
Perbaikan tanah dengan Grouting

21
PERBAIKAN DENGAN REINFORCEMENT
(INKLUSI & PENGEKANGAN)

Prinsip Kerja
 Tanah hanya memiliki kekuatan terhadap tekanan
 Kuat geser tanah didapat dari gesekan antar butiran tanah akibat
beban vertikal/normal
 Pada saat butiran tanah saling bergerak untuk memobisasi
kekuatannya, terjadi deformasi elastik dan deformasi geser tanah
yang dapat dilihat sebagai regangan (baik tekan maupun tarik).
 Bila pada tanah dipasang perkuatan, maka gesekan antar tanah dan
perkuatan akan menimbulkan ikatan diantara keduanya dan
berfungsi menahan tarikan yang terjadi dalam tanah

22
PRINSIP KERJA PERBAIKAN TANAH DENGAN INKLUSI

Komposit material yang dibentuk oleh reinforcement dan tanah


butiran yang berinteraksi melalui gaya gesekan yang terjadi pada
kedua material akibat gravitasi dan memberikan tahanan tarik
kepada tanah untuk menahan beban-beban yang bekerja (gaya luar
+ gaya gravitasi)

Inklusi berfungsi meningkatkan permeabilitas,


menaikkan kuat geser, menurunkan
kompresibilitas

Syarat : Inklusi tidak mengandung bahan kimia yang korosif


atau sebaliknya tanah juga tidak korosif
23
BAHAN DAN APLIKASI

Bahan yang digunakan


– Fiber
– Metal strips
– Meshes
– Fabrics
– Perkuatan insitu dengan: soil nailings dan angkur (baja, beton,
geosintetis)

Aplikasi umumnya untuk perkuatan lereng dan tembok


penahan tanah

24
25
PERBAIKAN DENGAN BAHAN RINGAN

Prinsip dasar
Mengurangi beban timbunan (backfill) dengan menggunakan bahan yang
sangat ringan (0.02 gr/cm3), tahan air, dan ramah lingkungan.

Spesifikasi bahan
• Kuat tekan
• Densitas
• Geometri (pemasangan harus saling mengunci untuk mencegah
lulusnya air.

26
Pemakaian EPS Block
• EPS diletakkan pada kondisi drainase yang baik sesuai dengan prinsip Hukum
Archimedes. Muka air tanah diharuskan berada di atas elevasi dasar dari EPS. Lalu
kekuatan daya apung memainkan peranan penting dalam rancangan ini. Bagian atasnya
adalah aplikasi dari faktor keamanan yang melawan pengaruh daya angkat yang
mungkin teriadi pada material ini. Selain itu terdapat pula faktor keamanan dalam
system drainase. Bila semua ini dilaksanakan, maka, efektifitas kerja dan keamanan dari
struktur jembatan dapat dicapai.
• EPS Block diletakkan pada lapisan pasir yang dipadatkan dengan ketinggian 100-150
mm. Keakuratan ketinggiannya kurang lebih 10 mm melebibi setiap panjang 3 meter.
• EPS Block ditimbun menjadi beberapa lapisan dengan susunan seperti pada. susunan
batu bata dengan perubahan arah dari satu lapisan ke lapisan berikutnya sesuai dengan
perjanjian dan perhitungan tertentu. Hal ini bertujuan untuk menghindari pergeseran
berkelanjutan pada konstruksi.
• Koefisien gesekan, , antara batas perternuan antar block, diambil 0,5. Hal ini untuk
melindungi kecenderungan darl pergerakan dari pergerakan yang lambat antar
masing-masing lapisan. Untuk meyakinkan tidak ada gerakan yang berupa pergeseran
dan peluncuran pada masing-masing lapisan dari material, dapat digunakan paku atau
dengan memasang pasak yang digandakan dengan jarak 1, 5 m di tengah-tengah pada
tiap sisinya.

27
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

28
29
30

Anda mungkin juga menyukai