1
Teknik perbaikan tanah yang umum digunakan
2
KRITERIA PEMILIHAN METODE
3
PERBAIKAN SECARA MEKANIS
Strategi
• Spesifikasi kondisi pemadatan (kadar air, density, tebal lapisan)
• Pemilitan peralatan pemadatan (roller, vibro compactor,
tamping)
• Metode pemadatan (jumlah lintasan , pola tamping)
• Kontrol kualitas (jenis dan jumlah pengujian)
4
METODE PERBAIKAN TANAH SECARA MEKANIS
Pemadatan Dangkal:
1. Roller (mesin Penggilas)
- Smooth wheel roller, cocok untuk meratakan permukaan tanah dasar
dgn tekanan rendah
- Pneumatic Tire Roller, dapat digunakan pd pemadatan dgn tekanan
dan
“kneading” (remasan)
- Sheep foot roller, cocok untuk lempung dan tanah berlanau
2. Rammer, dengan menjatuhkan pemberat
3. Vibrator, roller yang digetarkan
- Vibrator roller, cocok utk tanah berbutir
- Smooth drum vibrator, cocok untuk tanah granuler yang sedikit
mengandung lempung atau lanau
- Vibrator pneumatic, cocok untuk tanah granuler yg lebih tebal
5
–Pemadatan Dalam
» Precompression
» Peledakan
» Dynamic Compaction
» Vibroflotation
» Compaction Grouting
Vibroflotation
Ada 2 metode, Wet Method dan dry method
Prinsip kerja Wet method:
a. Alat diturunkan kedalam tanah sambil disemprot dengan air
bertekanan tinggi
b. Semprotan air mengakibatkan kondisi “cair” pada tanah shg
memungkinkan unit penggetar untuk masuk lebih dalam.
c. Material berbutir dituangkan dari atas lubang. Air dialirkan dari
atas sehingga dapat membawa material ke dasar lubang.
d. Unit penggetar kemudian diangkat secara bertahap
Untuk dry method air diganti dengan udara
6
KARAKTERISTIK TANAH YANG DIPADATKAN
• Kuat Geser : Untuk mencapai kuat geser yang lebih besar, maka
pemadatan perlu dilakukan pada dry of optimum.
7
KONTROL KUALITAS
8
PERBAIKAN SECARA HIDRAULIK
9
TUJUAN DAN PRINSIP KERJA
Preloading
Mempercepat penurunan dengan cara menambahkan beban
sebelum pelaksanaan konstruksi dengan tujuan untuk menaikkan
kuat geser tanah
Drainase Vertikal
Mempercepat proses Konsolidasi (primer) dengan cara
memperpendek aliran air keluar dari pori-pori tanah
Dewatering
Mempercepat penurunan dengan cara menurunkan muka air tanah
(ingat prinsip bouyancy dimana penurunan muka air tanah =
peningkatan beban) dengan tujuan menaikkan kuat geser tanah
Metode Elektrokinetik
Mengurangi kadar air sehingga kuat geser meningkat dan
kompresibilitas menurun seiring dengan berkurangnya volume
pori tanah
10
METODE PRELOADING
11
Perbaikan tanah dengan preloading dan
kombinasi preloading + drainase vertikal
12
Jarak masing-masing Drainase Vertikal
drainase vertikal harus
ditentukan berdasarkan
waktu dan derajat
Lapisan lempung
konsolidasi yang
lunak
direncanakan
13
Kenaikan parameter kekuatan geser tanah (c) setelah konsolidasi, dapat diperkirakan
dari hasil test triaksial CU:
Untuk menghitung insitu undrained shear strength, harga consolidation pressure, 3’ ,
merupakan harga confining pressure yang diambil sebagai tegangan efektif rata-rata.
1 2K 0
3 ' v '
3
1 ' 2Ctotal tan( 45 / 2) 3 ' tan 2 (45 / 2)
14
STABILISASI ELEKTROKINETIK
Pemberian potensial listrik pada tanah jenuh air sehingga terjadi
aliran air ke katoda. Aliran air ini setara dengan proses
konsolidasi yang menyebabkan menurunnya kadar air
sehingga kuat geser meningkat dan kompressibilitas menurun.
Efek samping dari proses ini adalah perubahan komposisi psiko-
kimia dari tanah yang ,mempunyai pengaruh baik bagi
peningkatan kuat geser.
15
PERBAIKAN SECARA FISIKA & KIMIAWI
Prinsip dasar
Mengubah komposisi fisik dan kimiawi tanah dengan
menambahkan admixture sehingga terjadi peningkatan
kepadatan dan kohesi serta modulus kekakuan tanah terhadap
pembebanan
16
PRINSIP KERJA
Penggunaan Admixtrure
Dilakukan pada tanah permukaan (misalnya timbunan jalan raya,
oprit jembatan, lantai gudang, open storage, perkuatan lereng,
mengurangi erosi dll.
Deep mixing dilakukan dengan membuat kolom kolom dalam
tanah yang diisi dengan admixture
Perbaikan dengan Grouting
Grouting adalah menyintikkan suatu bahan kimia pada suatu
lokasi dalam tanah yang merupakan perlemahan. Umumnya
grouting digunakan pada daerah terbatas (pada sebaian dari
struktur) untuk memperkuat (lihat gambar)
Metode Thermal
Groung freezing merupakan metode yang cocok untuk semua jenis
tanah namun jarang digunakan karena mahal
17
BAHAN YANG DIGUNAKAN
Semen & kapur memberikan hasil yang paling baik karena reksi
yang terjadi adalah hidrasi dan penggumpalan untuk jangka
pendek serta sementasi dan karbonasi pada jangka panjang.
Namun stabilisasi dengan kapur terbukti meberikan durabilitas
yang lebih rendah dari pada pemakaian semen
Fly ash dan Abu sekam padi juga digunakan, namun reaksi/ikatan
kimiawi dengan tanah lemah, sehingga peningkatan kekuatan
hanya didapatkan dari pengisian pori-pori tanah karena ukuran
partikelnya yang kecil dan ringan. Pengisian pori-pori ini berakibat
peningkatan kerapatan dan kuat geser tanah.
18
Beberapa contoh stabilisasi tanah dengan admixtures
19
Kurva kenaikan strength dan density akibat campuran cement/lime
20
Perbaikan tanah dengan Grouting
21
PERBAIKAN DENGAN REINFORCEMENT
(INKLUSI & PENGEKANGAN)
Prinsip Kerja
Tanah hanya memiliki kekuatan terhadap tekanan
Kuat geser tanah didapat dari gesekan antar butiran tanah akibat
beban vertikal/normal
Pada saat butiran tanah saling bergerak untuk memobisasi
kekuatannya, terjadi deformasi elastik dan deformasi geser tanah
yang dapat dilihat sebagai regangan (baik tekan maupun tarik).
Bila pada tanah dipasang perkuatan, maka gesekan antar tanah dan
perkuatan akan menimbulkan ikatan diantara keduanya dan
berfungsi menahan tarikan yang terjadi dalam tanah
22
PRINSIP KERJA PERBAIKAN TANAH DENGAN INKLUSI
24
25
PERBAIKAN DENGAN BAHAN RINGAN
Prinsip dasar
Mengurangi beban timbunan (backfill) dengan menggunakan bahan yang
sangat ringan (0.02 gr/cm3), tahan air, dan ramah lingkungan.
Spesifikasi bahan
• Kuat tekan
• Densitas
• Geometri (pemasangan harus saling mengunci untuk mencegah
lulusnya air.
26
Pemakaian EPS Block
• EPS diletakkan pada kondisi drainase yang baik sesuai dengan prinsip Hukum
Archimedes. Muka air tanah diharuskan berada di atas elevasi dasar dari EPS. Lalu
kekuatan daya apung memainkan peranan penting dalam rancangan ini. Bagian atasnya
adalah aplikasi dari faktor keamanan yang melawan pengaruh daya angkat yang
mungkin teriadi pada material ini. Selain itu terdapat pula faktor keamanan dalam
system drainase. Bila semua ini dilaksanakan, maka, efektifitas kerja dan keamanan dari
struktur jembatan dapat dicapai.
• EPS Block diletakkan pada lapisan pasir yang dipadatkan dengan ketinggian 100-150
mm. Keakuratan ketinggiannya kurang lebih 10 mm melebibi setiap panjang 3 meter.
• EPS Block ditimbun menjadi beberapa lapisan dengan susunan seperti pada. susunan
batu bata dengan perubahan arah dari satu lapisan ke lapisan berikutnya sesuai dengan
perjanjian dan perhitungan tertentu. Hal ini bertujuan untuk menghindari pergeseran
berkelanjutan pada konstruksi.
• Koefisien gesekan, , antara batas perternuan antar block, diambil 0,5. Hal ini untuk
melindungi kecenderungan darl pergerakan dari pergerakan yang lambat antar
masing-masing lapisan. Untuk meyakinkan tidak ada gerakan yang berupa pergeseran
dan peluncuran pada masing-masing lapisan dari material, dapat digunakan paku atau
dengan memasang pasak yang digandakan dengan jarak 1, 5 m di tengah-tengah pada
tiap sisinya.
27
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
28
29
30