Anda di halaman 1dari 23

Pemadatan Tanah

Dosen Pengampu : Roza Mildawati, ST., MT.

OLEH
KELOMPOK 5

Handreansyah (223110440)
Ikmadia Sopian Harahap
(223110605)
Apa itu Pemadatan Tanah?

Pemadatan tanah adalah proses dimana tekanan


diterapkan ke tanah agar rongga udara dalam tanah
berkurang sehingga kerapatan tanah bertambah
satu sama lain.

Proses ini penting dalam proyek konstruksi, seperti


pembangunan jalan raya maupun bangunan. Hal
ini untuk memastikan stabilitas dan kekuatan
struktur yang akan dibangun di atasnya agar dapat
berdiri kokoh.
Konsep Pemadatan

1. 2.

Menambah berat volume kering Melakukan usaha secara mekanik


dengan beban dinamis sehingga agar butiran tanah merapat.Volume
butiran tanah akan merapat dan tanah akan berkurang yang
diakibatkan volume pori berkurang
mengurangi rongga udara namun volume butir tidak
(volume pori mengecil). berubah.Hal ini bisa dilakukan
dengan cara menggilas atau
menumbuk.
Tujuan Pemadatan

01. Memperbaiki kuat geser tanah yaitu


menaikan nilai kohesi (c) dan sudut
geser dalam ( θ).

02. Mengurangi kompresibilitas yaitu


mengurangi penurunan oleh beban.
04. Mengurangi perubahan volume
tanah akibat perubahan kadar air.

03. Menurunkan Permeabilitas (k).

05. Mengurangi sifat kembang susut


tanah (pada tanah lempung
ekspansif).
Faktor Penentuan dalam Pemdatan Tanah

Pemilihan Bahan Timbunan

Pemilihan material yang


digunakan sesuai dengan
kebutuhan dan persyaratan
Teknik Pemadatan

Meliputi jumlah lapisan,


jumlah lintasan, dan nilai γd
optimum yang didapatkan
Pemilihan Jenis Mesin
Pemadat

Pemilihan jenis mesin


pemadat sesuai dengan jenis
tanah yg akan dipadatkan
Dampak Tanah yang Tidak Stabil pada
Konstruksi

Basement Crack, merupakan kondisi dimana struktur basemen pada sebuah


gedung dapat runtuh akibat kepadatan tanah yang tidak rata pada satu sisi,
sehingga dapat menyebabkan keretakan pada kontruksi bawah bangunan

Foundation Erosion, merupakan kondisi dari sebuah pondasi bangunan yang


patah karna terjadi keruntuhan tanah pada bagian bawah pondasi

Slab Crack, merupakan kondisi dari sebuah kontruksi jalan yang patah akibat
kepadatan tanah yang tidak rata sehingga kurangnya daya topang dari bagian
bawah dari jalan.
Dampak Tanah yang Tidak Stabil pada
Konstruksi

Erruption Under Abutments, kondisi penurunan pada bagian abutmen


jembatan akibat penurunan tanah yang dapat membuat kontruksi jembatan di
atasnya menjadi tidak seimbang.

Pipe Leakage, kondisi dimana terjadi penurunan tanah pada konstruksi pipa
tanam yang dapat membuat pipa tanam tersebut rentan terhadap pengaruh dari
luar dan tidak adanya daya topang pada bagian bawah pipa yang akan membuat
pipa tersebut dapat patah.
Pemadatan Tanah pada Konstruksi

Pemadatan Jalan Raya Pemadatan Landasan Pemadatan Tanggul Sungai


Bandara

Pemadatan Daerah Pemadatan Tubuh Pemadatan Bangunan


Reklamasi Bendungan Gedung
Sifat – Sifat Tanah
Tanah Berkohesi Jenis Lanau
Tanah Berbutir
(Silt)
(Granular)
1.Kuat Geser tanah (τ) cenderung tinggi. 1.Kuat Geser tanah (τ) cukup tinggi.
2.Perubahan volume tanah setelah 2.Perubahan volume tanah setelah
dipadatkan cukup kecil. dipadatkan cukup besar.
3.Permeabilitas (k) tanah cukup tinggi. 3.Permeabilitas (k) tanah cukup rendah.
4.Pelaksanaan pemadatan cenderung 4.Sulit dilakukan pemadatan dalam
mudah. kondisi basah.
Tanah Berkohesi Jenis
Lempung (Clay)
1.Tanah lempung sulit dipadatkan dengan baik pada waktu
sangat basah / jenuh
2.Mempunyai sifat kohesi yang tinggi namun sudut geser
dalam sangat rendah.
3.Air sulit mengalir keluar dari pori-pori tanah karna
permeabilitas tanah sangat rendah.
Uji Pemadatan Tanah di Laboratorium
Uji Pemadatan Tanah atau Proctor Standard adalah metode
laboratorium untuk menentukan eksperimental kadar air yang optimal
dimana suatu jenis tanah tertentu akan menjadi paling padat dan
mencapai kepadatan kering maksimum.

Teori Pemadatan Tanah ini pertama kali dikembangkan oleh


R.R. Proctor (1933).

Dinamakan Uji Pemadatan Proctor dilakukan untuk


mendapatkan kurva pemadatan yang mencerminkan hubungan antara
Berat Jenis Kering (γd) dan Kadar Air Optimum (W opt)

Ada 2 jenis uji pemadatan proctor, yaitu:


- Proctor Standar
- Proctor Modified

Perbedaan antara kedua jenis proctor tersebut ada pada berat alat
penumbuk dan tinggi jatuh tumbukan.
Langkah-langkah melakukan Pengujian Proctor di
Laboratorium
1. Timbang cetakan yang kosong 14. Lepaskan kerahnya
2. Hitung tinggi dan diameter cetakan 15. Pangkas permukaan tanah yang berlebih
3. Pindahkan tanah ke dalam wadah 16. Timbang cetakan tanpa kerah
4. Hitung jumlah air yang ditambahkan ke 17. Keluarkan sampel tanah dari cetakan
tanah
5. Semprotkan air yang telah dihitung ke tanah 18. Potong sampel menjadi lebih kecil dengan pisau
6. Kencangkan kerah pada cetakan 19. Timbang berat setiap potongan sampel, dan
7. Masukkan sebagian tanah ke dalam cetakan pemadatan masukkan ke dalam kaleng berisi air lalu
ditimbang
20. Masukkan kaleng dalam oven selama 24 jam
8. Letakkan cetakan pada permukaan yang rata dan
keras
9. Padatkan cetakan dengan Palu Proctor 21. Setelah 24 jam, catat berat kering tanah. Kita
juga dapat menhitung berat satuan kering dan
10. Skarifikasi / menggoreskan permukaan tanah kadar air spesimen
agar lapisan kedua dapat merekat dgn baik
11. Isi cetakan sesuai dengan jumlah lapisan yang disyaratkan
12. Kencangkan kerah pada cetakan
13. Padatkan kembali cetakan dengan Palu Proctor
Uji Pemadatan Lapangan / Sandcone
Test Sandcone pada tanah dilakukan untuk menentukan kepadatan di
tempat dari lapisan tanah atau perkerasan yang telah dipadatkan. Alat
yang diuraikan disini hanya terbatas untuk tanah yang mengandung
butiran kasar tidak lebih dari 5 cm. Kepadatan Lapangan adalah berat
kering persatuan isi.

Peralatan yang digunakan untuk Test Sand Cone :

1. Botol Uji untuk tempat pasir dengan isi sekitar 4 liter;


2. Corong kalibrasi pasir diameter 16,51 cm;
3. Plat untuk corong pasir berukuran 30,48 cm x 30,48 cm dengan
lubang bergaris tengah 16,51 cm;
4. Peralatan kecil yaitu palu, sendok, kuas, pahat dan peralatan untuk
mencari kadar air
5. Satu buah timbangan dengan kapasitas 20 kg
6 .Pasir yang bersih keras, kering dan bisa mengalir bebas tidak
mengandung bahan pengikat dan bergradasi lewat saringan 3/4 inch
Langkah-langkah melakukan Pengujian Sandcone
1.Isi pasir otawa ke dalam botol uji sampai penuh
2.Kemudian timbang botol uji yang sudah terisi penuh pasir otawa
3.Pasang plat pembatas di lokasi yang akan diuji kepadatan
4.Gali agregat dilokasi yang sudah dipasang plat pembatas sedalam lebih kurang 5 cm s/d 10 cm
5.Ambil agregat bekas galian sampai bersih dan letakan di dalam lodong kaleng
6.Timbang agregat + lodong
7.Saring agregat tadi dengan saringan 3/4 inch
8.Timbang agregat yang tersisa dalam saringan
9.Ambil agregat yang lolos saringan untuk sampel dan dibawa ke laborat secukupnya
10.Masukan botol uji ke dalam lubang yang telah digali dengan posisi corong berada dibawah
11.Buka kran botol uji dan biarkan pasir otawa sampai terisi penuh kedalam lubang
12.Setelah terisi penuh tutup kran kemudian botol uji ditimbang13.Tutup lubang bekas galian dengan
agregat yang tersisa
Percobaan Pemadatan Tanah di Laboratorium

Hasil Data dari Percobaan Proctor

Ters Proctor Tes Proctor


Standard (ASTM Modified (ASTM
D698) D1557) Alat Proctor yang digunakan
pada pengujian Pemadatan
Berat Hammer 24.5 N (5.5 lb) 44.5 N (10lb)
Tanah
Tinggi Jatuh 305 mm (12 in) 457 mm(18 in)
Hammer
Jumlah Layer 3 5
Jumlah Pukulan Per 25 25
Lapis
Volume Mold 0.0009422 m (1/30 ft3) 1/13 ft
Energi Kompaksi 595 Kj/m3 (12400) 2698 Kj/m3 (56250
(CE) lb.ft/ft3)
Tanah (-) Saringan No.4
Rumus Pemadatan
Rumus mencari Berat Volume Kering

Rumus mencari Berat Volume Kering


Dengan,
= Berat Volume Kering (Dry Density)
= Berat Volume Tanah Basah Dengan,
W = Kadar Air = Berat Volume Kering (Dry Density)
Ws = Berat Butiran
maksimum (MDD, Maximum Dry Density) V = Volume Tetap
akan tercapai pada saat kadar air optimum
(OMC, Optimum Moisture Content) *Bila Berat Butiran (Ws) dan Volume Total (V)
tetap, maka juga tetap.
*Berat Volume Kering bergantung pada jenis
tanah, kadar air, dan usaha yang dilakukan
oleh alat penumbuk. Karakteristik dari suatu
tanah dapat dinilai melalui pengujian yang
disebut dengan Uji Proctor
Contoh Soal
1. Dilakukan uji batas susut pada suatu tanah dimana mineral lempung yang paling dominan dikandungnya adalah
Illite. Hasil pengujian yang didapat adalah :

m1 = 44,6 gr Vi = 16,2 cm3


m2 = 32,8 gr Vf = 10,8 cm3

Hitunglah batas susut tanah tersebut !

Penyelesaian :

SL = [ ] x100 - [ ] x100

Dengan memasukkan data uji dalam persamaan, didapat :

SL = [ ] x100 - [ ] x100
SL = 35,97 – 16,46
SL = 19,5
Contoh Soal
2. Suatu contoh tanah asli mempunyai isi = 100 cm3 dengan berat = 200 gram. Setelah dikeringkan didalam oven selama 24 jam, beratnya
berkurang menjadi = 160 gram. Apabila berat spesifik G= 2,68. Diminta untuk mengitung :

a. Kadar Air
b. Angka Pori
c. Derajat Kejenuhan Tanah tsb

Jawaban:
a. Berat Tanah Asli Ws = 200 gram
Berat Tanah Kering Wd = 160 gram
Berat Air Ww = Ws-Wd = 200-160 = 40 gram
Kadar Air w =
w = = 0,25 atau 0,25 x 100% = 25%

b. ϒ = = = 2,00 gr/cm3
ϒd = = = 1,60 gr/cm3
ϒd = = = 1,60 gr/cm3
e = -1 =-1 = 0,675 gr/cm3

c. Sr = = = 0,993 atau 99,3%


Alat – alat yang digunakan untuk Pemadatan Tanah
1. Tamping Roller
Alat berat ini berfungsi untuk meratakan permukaan tanah, bukan untuk memadatkan batuan keras dan
tajam. Biasanya digunakan pada penggilasan akhir. Tandem roller memiliki dua tipe yaitu, two Axel tandem
roller yang memiliki berat 8-14 ton. Kemudian Three Axel tandem roller yang digunakan untuk menambah
kepadatan.

2. Bulldozer
Alat ini digunakan untuk membantu mendorong dan meratakan tanah yang diturunkan dari truk. Selain itu
bisa juga menghancurkan gumpalan tanah agar proses pemadatan berjalan lancar.

3. Sheep Foot Roller


Fungsi alat berat yang satu ini adalah untuk memadatkan tanah lempung atau pasir dan kerikil. Terdiri dari
drum baja berongga dilapisi dengan kaki baja tegak lurus dengan las. Setiap bagian rodanya memiliki lebar
dan keliling yang bervariasi. Umumnya terdiri dari satu atau lebih roda.
Alat – alat yang digunakan untuk Pemadatan Tanah
4. Vibration Roller
Merupakan versi lain dari tandem roller. Alat berat ini memiliki efisiensi pemadatan yang sangat baik.
Sistem pendorong dan sistem pengemudi dioperasikan oleh tekanan hidrostatik agar menjamin penanganan
yang mudah.

5. Three Wheel Roller


Dikenal dengan sebutan Macadam Roller digunakan untuk memadatkan material yang berbutir kasar.
Beratnya sekitar 6-12 ton. Bagian roda silinder yang kosong diisi dengan zat cair (minyak atau air), bisa juga
diisi dengan pasir.

6. Pneaumatic Tire Roller


Pneumatic Tyred Rollers (PTR) memiliki fungsi utama sebagai alat pemadatan lapisan base course, binder
course, dan permukaan pada jalan aspal. Selain itu, alat ini juga dapat digunakan untuk pemadatan tanah
dasar, tanah campur kapur dan semen. PTR juga andal digunakan untuk mengikat campuran aspal guna
mendapatkan efek sealing pada lapisan permukaannya.
Alat – alat Manual yang digunakan untuk Pemadatan
1. Stamper Kuda
Tanah
Alat ini dinamakan stamper kuda karena bekerja melompat-lompat layaknya kuda. Namun bukan berarti
lompatannya tinggi, maksudnya alat ini memang memadatkan tanah dengan cara melompat. Kekuatan yang
bisa dihasilkan terbilang besar untuk bisa memadatkan tanah sekaligus bahan lainnya yang digunakan
ketika membangun jalan

2. Stamper Kodok
Stamper kodok atau yang juga dikenal sebagai "vibrator beton" adalah sebuah alat atau mesin yang digunakan dalam
industri konstruksi untuk menekan beton dalam rangka supaya kepadatan dan kekuatannya memenuhi standar
kualitas. Alat ini bekerja dengan cara menghasilkan getaran yang kuat pada beton basah sehingga partikel-partikel
beton bergerak dan saling menempel erat

3. Mesin Giling
Mesin giling merupakan sebuah alat atau mesin yang digunakan untuk memadatkan tanah dalam rangka persiapan
sebelum proses pembangunan struktur bangunan dimulai. Mesin ini bekerja dengan cara menekan dan menggiling
tanah menggunakan roda giling yang berputar dengan kecepatan tinggi sehingga partikel-partikel tanah yang longgar
dapat saling menempel untuk menghasilkan permukaan tanah yang padat.
Kegunaan Alat Pemadat Tanah Sesuai Jenis Tanah
yang Dipadatkan
Jenis Alat Jenis Pemadatan Keterangan

Tamping Roller Tanah lempung berpasir Untuk memadatkan tanah dengan


kedalaman 15-25 cm
Pneaumatic Tired Roller Aspal Panas(Hotmix Asphalt), Tanah Untuk pemadatan tanah dapat
yang bebas dari benda tajam memadatkan dengan kedalaman 10-
20 cm
Three Wheeled Roller Asphalt -

Tandem Roller Pekerjaan Finishing untuk Tidak dapat digunakan untuk


permukaan memadatkan batuan keras dan tajam
Smooth Wheel Roller Memadatkan material seperti Kedalaman tanah yang dapat
Pasir,Kerikil, dan Batuan Split, serta dipadatkan sekitar 10-20 cm
untuk Pemadatan Tanah
Vibrating Compactor Pemadatan Aspal Pemadatan aspal dengan kedalaman
7,5-15 cm
DAFTAR PUSTAKA

Mahardika, Andrew Ghea dan M. Fakhri Pratama.2020.PENGUJIAN


PEMADATAN TANAH METODE STANDARD PROCTOR DENGAN
ALAT UJI PEMADAT STANDARD.Bandung:Sekolah Tinggi Teknologi
Mandala Bandung

Susilowati, Fifin dkk.Studi Eksperimental Pengujian Pemadatan Tanah Di


Gunungkidul Dengan Metode Standard
Proctor.Yogyakarta:Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

https://arparts.id/jenis-alat-berat-untuk-pemadatan/
Thank You!

Anda mungkin juga menyukai