Anda di halaman 1dari 4

1

Perbaikan Tanah Menggunakan Metode


Explosive Compaction
Rifatul Ummah, Fauzan Umar Faruq, Fahmi Nurulil Amri Yunus
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia
e-mail: rifatulummah55@gmail.com, fauzanuf@gmail.com, fahminurulil@gmail.com

AbstrakExplosive Compaction atau blast densification


merupakan metode yang digunakan dalam proses perbaikan
tanah. Metode ini menggunakan ledakan energi tinggi untuk
meningkatan daya dukung tanah dan mempercepat terjadinya
konsolidasi, energi yang dihasilkan dari 1 Kg TNT sama dengan
energi dari 5 ton tamper jatuh bebas dari ketingian 100 m. Cara
kerja metode ini adalah dengan meletakkan bahan peledak pada
lubang-lubang yang telah direncankan. Pada metode ini nilai
kerapatan tanah meningkat setelah peledakan terjadi yang di
tandai dengan terjadinya immediet settlement, namun terdapat
keanehan yaitu nilai SPT turun lebih rendah diabanding sebelum
ledakan dan akan meningkat seiring berjalannya waktu.
Keberhasilan perbaikan tanah menggunakan metode ini
dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya: masa dan bentuk
peledak, lokasi peledakan, jangka waktu peledakan.

Kata KunciExplosive Compaction, Energi, Ledakan, SPT Gambar 1.1 Explosive compaction with surface charges

I. Deskripsi Umum
XPLOSIVE compaction merupakan salah satu metode
E yang digunakan untuk perbaikan lapisan tanah di bawah
struktur dan dibawah air. Oleh karena itu sangat cocok
untuk daerah pelabuhan, pulau-pulau reklamasi, pemecah
gelombang dll.
Metode ini menggunakan ledakan energi tinggi untuk
meningkatkan daya dukung tanah di sekitarnya. Energi yang Gambar 1.2 Explosive compaction with hidden charges
dihasilkan oleh ledakan 1 kg TNT adalah sama dengan energi
dari 5 ton tamper jatuh bebas dari ketinggian 100 m. Metode
ini dilakukan dengan menempatkan muatan peledak di dalam
lubang bor pada kedalaman tertentu kemudian meledakkan
muatan tersebut.
Jenis lapisan tanah untuk perbaikan dengan Explosive
Compaction :
- saturated loose granular soils (gravel,sand)
- soft fine-grained soils (silt)
Dalam metode explosive compaction, energi diperoleh Gambar 1.3 Underwater explosive compaction
dari bahan peledak kecil yang dipasang di bawah tanah atau
diatas tanah. Massa beban dan pengaturannya dirancang Cara kerja metode ini yaitu dengan meletakkan peledak
dengan hati-hati untuk kodisi tanah yang diberikan untuk di lubang-lubang yang telah dibor sebelumnya pada kedalaman
memenuhi tuntutan yang diharapkan. Jenis-jenis explosive yang dibutuhkan untuk pemadatan. Peledakan akan efektif
compaction disajikan pada gambar 1.1, gambar 1.2 dan ketika peledakan berada pada zona tanah dengan kedalaman
gambar 1.3. berkisar antara 10-20 meter dengan spesifik bahan peledak
me,sp = (10-35) g/cm3. Jarak antar lubang bor berkisar r = (5-
10) meter, yang dipengaruhi oleh ukuran muatan peledak,
derajat kejenuhan (Sr) dan kepadatan tanah (Gohl WB,659).
2

Untuk tanah jenuh berkohesi, ledakan menyebabkan Pada Metode Explosive Compaction, nilai kerapatan
peningkatan tekanan air pori dalam tanah ditandai dengan tanah meningkat setelah peledakan ditandai dengan
keluarnya air tanah dari lubang bor. Setelah waktu yang relatif immediately settlement. Namun, terdapat keanehan yang tidak
singkat 3 minggu, tekanan air pori akan menghilang dan bisa dimengerti dimana setelah peledakan ketika density
akan terbentuk massa tanah baru dengan rasio kepadatan yang meningkat tetapi niai SPT menurun atau lebih rendah dari
lebih tinggi. sebelum ledakan. Nilai SPT akan meningkat seiring
Untuk tanah dengan kohesi rendah dan tanah organik berjalannya waktu. Berikut beberapa grafik hasil penelitian
dalam kondisi jenuh, ledakan menyebabkan terbentuknya sand SPT pada beberapa jenis tanah sebelum dan setelah peledakan
columns pada lubang bor akibat ledakan terjadi (gambar 1.4) :
dan juga terjadi likuifaksi. Kolom yang dihasilkan memiliki
diameter yang berkisar antara 0,6-2,0 meter, tergantung pada
massa muatan peledak. Posisi lubang peledakan dan terjadinya
ledakan perlu dicocokkan untuk memastikan air yang keluar
berasal dari kolom yang terbentuk sebelumnya. Keluarnya air
secara intensif dari kolom pasir yang terbentuk sebelumnya
merupakan bukti keefektifan metode explosive compaction.

Gambar 1.5 Perbandingan hasil penetration test sebelum


dan setelah Explosive Compation (a) Quebec SM3 Dam
(alluvial fine-coarse sand): (b) Coldwater Creek (silty
sand and gravel); (c) Molikpaq Amauligak (dredged
medium-fine sand)
Gambar 1.4 Skema dari Peningkatan Daya Dukung Tanah
Lunak Menggunakan Metode Explosive Compaction. II. Metode Pelaksanaan
(a) Penempatan muatan peledak (b) peledakan dan lubang
hasil ledakan (c) masuknya pasir ke dalam lubang (d) Proses pelaksanaan pemadatan tanah menggunakan
pembentukan sand pile dan kawah di permukaan tanah. metode explosive compaction ini dimulai dengan :
1. Pembersihan Lapangan
Keberhasilan pemadatan menggunakan metode ini Pembersihan Lapangan merupakan pembersihan lahan
dipengaruhi oleh beberapa kondisi. Kondisi yang menjamin yang harus dilaksanakan agar lahan menjadi lebih
berhasilnya pemadatan diantaranya : jelas/clear tanpa adanya halangan vegetative atau
1. Lapisan tanah dalam kondisi jenuh penuh. sampah-sampah.
2. Volume gas harus kurang dari 1% dari total porositas 2. Pembentukan Lantai Kerja
tanah Lantai kerja tidak kurang dari 1,5 meter untuk operasi
3. Massa dan jumlah peledakan harus direncanakan peralatan konstruksi dan untuk pembentukan lubang-
sedemikian rupa sehingga tidak terjadi ledakan yang lubang bor di tanah. Lantai kerja yang berupa pasir
berlebihan dan penyebaran massa tanah dari lubang nantinya juga akan mengisi lubang yang dibuat oleh
bor dapat dicegah.
ledakan. Selain itu juga dapat menjadikan lokasi proyek
Hasil pemadatan dengan metode explosive compaction menjadi tempat yang memiliki elevasi yang sama atau
dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut, yaitu : rata.
a. Massa dan bentuk peledakan tunggal 3. Identifikasi Pemilihan Lokasi Lubang untuk Dinamit
b. Jumlah ledakan yang meledak pada waktu yang sama Instrumen
c. Jumlah total peledakan yang meledak pada satu 4. Pengeboran Lubang Vertikal Sampai Kedalaman yang
serangkaian ledakan Direncanakan
d. Jumlah seri ledakan ( paling sering menggunakan
empat sampai enam seri)
e. Rencana lokasi peledakan dan kedalaman ledakan
f. Jeda antar ledakan
3

- Tidak efektif untuk diterapkan di atas muka air tanah


(muka air tanah rendah).
- Memunculkan substansi yang bersifat toksik
(CO2,NO2, dan CO) sehingga membuat PH air tanah
turun
Metode Explosion Compaction ini juga memiliki beberapa
kelebohan diantaranya
- Dapat meningkatkan daya dukung tanah sampai
Gambar 2.1 Pengeboran Vertikal
10.000.000 m3 per bulan
5. Pengecekan kedalaman lubang bor, memerdalam
- Kedalaman tanah yang ingin ditingkatkan daya
lubang bor ke lapisan dasar bila perlu, dan juga
dukungnya tidak terbatas
observasi makroskopik (warna tanah dan kekasaran - Konsolidasi yang terjadi lebih cepat dari metode lain
butir tanah) dari penggalian tanah. - Biaya lebih murah dibandingkan dengan metode lain
6. Pengecekan Kelangsungan lubang bor dengan - Meningkatkan kualitas tanah (kekakuan, kekuatan, dan
menurunkan tiang dan mengukur penetrasi kemampuan tanah menahan likuifaksi).
7. Pemasagan Pipa Pelindung pada lubang yang sudah di
bor IV. STUDI KASUS
8. Pemasangan instrumen geoteknik (Piezometer,
inclinometer, settlement concrete) 4.1. Deskripsi Proyek
9. Menyambug detonator dengan bahan peledak Studi kasus ini menjelaskan desain dan implementasi dari
10. Pemasangan bahan peledak ke lubang bor sesuai kombinasi blast densification dan dynamic Compaction untuk
rencana. Lalu lubang peledak ditutup agar tidak meningkatkan pondasi tanah dasar untuk tailinig dam di
melontar benda benda berbahaya Ontario, Canada. Berdasarkan hasil investigasi geoteknik
diketahui bahwa pondasi dari bendungan akan terletak diatas
limbah pertambangan. Oleh karena itu akan rentan terhadap
liquifaksi pada desain gempa untuk wilayah dan tipe fasilitas.
Bendungan ini terletak di properti Inco mining yang
sudah ada, dari hasil investigasi permukaan tanah
teridentifikasi bahwa existing tailing dam dibangun di atas
Gambar 2.2 Pemasangan Bahan Peledak discontinuous bedrock ridges untuk meminimalisir volume
11. Mengulangi langkah langkah ini untuk masing masing dari material yang dibutuhkan untuk sel bendungan, dan
lubang bor. memaksimalkan volum gudang.
12. Sebelum peledakan, dibunyikan alarm 3 kali sebagai
sinyal untuk meledakan
13. Saat akan diledakan dibunyikan alarm 1kali lagi
sebagai tanda untuk meledakan.
14. Setelah dirasa aman, dibuyikan satu kali lagi alarm.
15. Air akan keluar dari lubang bor dan dialirkan ke
tempat pembuangan air

Gambar 4.1 Potongan Melintang Lokasi Proyek

Disain bendungan direncanakan dengan asumsi besaran


gempa sebesar 6.5 magnitude dan terjadi dengan jarak 20 Km
Gambar 2.3 Air Keluar dari Lubang Bor dari lokasi dan menghasilkan percepatan puncak batuan dasar
sebesar 0.6 g. Dari parameter diatas, analisis potensi liquifaksi
16. Monitoring instrumen geoteknik. dari limbah tambang yang menjadi dasar dari pondasi
bendungan teridentifikasi bahwa tailing akan berliquifaksi
III. Kelebihan dan Kekurangan selama disain gempa, sehingga berpotensi menyebabkan
kegagalan bendugan. Sebagai konsekuensinya tanah limbah
Kekurangan dari metode ini yaitu : tambang dibawah ponadasi harus dipadatkan untuk mencegah
- Tidak memungkinkan untuk diaplikasikan pada area liquifaksi.
yang disekitarnya terdapat bangunan. Ada beberapa metode pemadatan yang cocok utuk lokasi
ini. Mengingat ketebalan dari limbah tambang, dari
4

persyaratan kinerja dipilih pemadatan menggunakan metode Sepanjang pekerjaan pemadatan, tes CPT dilakukan
blast densification dan dynamic compaction karena dianggap untuk menilai efektifitas usaha pemadatan dan untuk
paling ekonomis. Blast Densification dianggap solusi paling mengkonfirmasi bahwa tailing yang di padatkan sudah cukup
tepat untuk kedalaman yang cukup dalam, dan digunakan untukspesifikasi kontrak. Pengujian dilakukan pada setiap
dynamic compaction untuk zona yang dangkal. panel, dan hasil CPT dalam setiap panel bervariasi tergantung
pada metode perbaikan yang digunkan.
4.2. Kondisi Tanah
Dalam proyek bendungan ini dilakukan investigasi
geoteknik dengan 16 lubang bor, 55 titik Cone Penetration
Test (CPT), dan 5 tes kerucut dinamis sepanjang 3.050 m.
berdasarkan hasil investigasi geoteknik area projek
dibagi menjadi 4 zona, setiap zona memiliki variasi dalam hal
karakteristik geotenik assessment stabilitas seismik dan desain
kenaikan bendungan.

Gambar 4.4 Persyaratan CPT setelah Explosive


Compaction
4.4. Kesimpulan
Penggunaan Blast Densification atau Explosive
Compaction sebagai metode perbaikan tanah dasar untuk
tailing membutuhkan pemahaman yang rici tentang
Gambar 4.2 Pembagian zona pemadatan pengendapan alami pada tailing dan kondisi air tanahyang
berada di sekitar area desain ledakan. Melalui penggunaan
4.3. Pelaksanaan Konstruksi investigasi CPT dan interpretasi terhadap blast densification
Blast Densification digunakan pada area dimana dapat didesain dengan persyaratan dari metode perbaikan
ketebalan limbah lebih besar dari 12m. Dalam persiapan tersebut. Dalam studi kasus ini menggambarkan desain dan
peledakan, dipasang PVC berdiameter 6 inch ke dalam tanah konstruksi blast densification. Selain itu juga dijelaskan
sampai jarak 3m dari tanah keras dengan menggunakan tantangan sertapelaksanaan proyek yang diadopsi untuk
kombinasi pra-augering dan modified wick-drain installation melaksanakan pemadatan pada tailing agar sukses sehingga
rig. Bahan peledak dimasukkan kedalam pipa PVC dengan bendungan dapat dibangun diatasnya.
kedalaman tertentu. Blast densification dilakukan pada 2 area
dengan jarak grid 7 m, pada pengetesan peledakan asli REFERENSI
digunakan pola tumpang tindih. [1]
Bogdanova, Elena. 2012 Soil i.mprovement by the method
Jumlah muatan dalam lubang bor direncanakan of microblastin. Lappeenranta
berdasarkan total kedalaman tailing yang akan dilakukan [2]
Brian W. Wilson, P.Eng., Regional Leader - Western
perbaikan. Pada kasus ini kedalaman tailing yang akan
diperbaiki sedalam 12 meter, pemasangan dilakukan setiap 3 Canada, GAIA Contractors, Burnaby. BLAST
m sebesar 2 kg, sehingga dibutuhkan muatan sebanyak 4 seri DENSIFICATION OF FINE TAILINGS. BC, Canada
[3]
dalam satu section. Gohl, W. B., Jefferies, M. G., Howie, J. A. & Diggle, D.
Setelah masing-masing meledak, aliran air dan fine- 2000. Explosive compaction: design, implementation and
tailing terjadi secara signifikan. Aliran biasanya terjadi effectiveness. Canada
beberapa menit setelah ledakan, volume puncak aliran terjadi [4]
www.youtube.com/Controlled blasting for construction,
sekitar 15 menit setelah ledakan dan terus berjalan selama
diakses tanggal 30 Oktober 2015
sekitar satu jam. Settlement pada permukaan akan selesai [5]
www.youtube.com/ Ground Improvement Trials_
selama 1 sampai 2 jam setelah ledakan dan berlanjut untuk
Controlled Blasting, diakses tanggal 30 Oktober 2015
beberapa waktu.

Gambar 4.3 Air Tanah Keluar dai lubang Bor

Anda mungkin juga menyukai