DOSEN PENGAMPU:
YAY U S R I W A H Y U N I , S T. , M . M T.
Semua konstruksi dan bangunan
Teknik Sipil pasti berdiri di atas tanah,
tanah merupakan material yang sangat
mempengaruhi kinerja konstruksi
bangunan sipil.
Perbaikan tanah (soil improvement) ; adalah suatu jenis stabilisasi tanah yang
dimaksudkan untuk memperbaiki dan/atau mempertahankan kemampuan dan
kinerja tanah sesuai syarat teknis yang dibutuhkan, dengan menggunakan
bahan additive (kimiawi), pencampuran tanah (re-gradation), pengeringan
tanah (dewatering) atau melalui penyaluran energi statis/dinamis ke dalam
lapisan tanah (fisik).
Perkuatan tanah (soil reinforcement) ; adalah suatu jenis stabilisasi tanah yang
dimaksudkan untuk memperbaiki dan/atau mempertahankan kemampuan dan
kinerja tanah sesuai syarat teknis yang dibutuhkan, dengan memberikan
material sisipan ke dalam lapisan tanah tersebut.
Namun apabila ditinjau dari proses yang terjadi dalam pelaksanaan
stabilisasi tanah, maka stabilisasi tanah dapat dibedakan
atas tiga jenis, yakni :
Stabilisasi Fisik ; yaitu mengenakan enersi dari beban dinamis atau beban
statis ke dalam lapisan tanah, sehingga terjadi dekomposisi baru dalam massa
tanah, yang akan memperbaiki karakteristik lapisan tanah sesuaia dengan
tujuan yang ingin dicapai.
Stabilisasi Mekanis ; yaitu stabilisasi dengan memasukkan material sisipan ke
dalam lapisan tanah sehingga mampu meningkatkan karakteristik teknis dalam
massa tanah sesuai dengan tujuan tindakan stabilisasi yang ingin dicapai. Karena
keberadaan material sisipan ke dalam lapisan tanah inilah, sehingga stabilisasi
mekanis diistilah sebagai “perkuatan tanah (soil reinforcement). Contohnya
stabilisasi dengan metal strip, geotextile, geomembrane, geogrid, vertical drain,
dan lain sebagainya.
PERKUATAN TANAH
2) Perbaikan tanah dengan kapur (soil lime) ; yaitu perbaikan tanah dengan menggunakan
kapur sebagai bahan pencampur tanah yang lemah. Cara ini merupakan metode paling
tua yang dikenal sejak zaman Romawi Kuno, ketika desakan mobilisasi alat perang dan
personil militer mereka semakin tinggi seiring dengan perkembangan ekspansi
kekuasaan pada zaman itu.
3) Perbaikan tanah dengan abu (soil ash) ; yaitu perbaikan tanah dengan menggunakan
bahan abu sebagai pencampur, dapat berasal dari abu batu, abu terbang, abu sekam,
dan lain sebagainya.
4. Perbaikan tanah dengan larutan kimia (solvent stabilization); yang mana berbagai
bahan kimia yang biasa digunakan untuk meningkatkan parameter tanah, seperti
larutan soda kaustik (NaOH), larutan asam sulfat (H2SO4), dan berbagai larutan lain.
Cairan pencampur yang sekarang banyak digunakan cukup bervarisi, yang mana
beberapa pabrikan telah mengembangkan berbagai jenis cairan additive sebagai bahan
stabilizer untuk perbaikan tanah.
6. Perbaikan tanah dengan permeation resin ; yaitu pengaliran bahan perekat (resin) yang
memiliki viskositas rendah ke dalam pori-pori tanah tanpa menggusur atau mengubah
struktur tanah. Karakteristik tanah akan dimodifikasi oleh aliran perekat resin yang
akan menjadi busa atau gel.
7. Perbaikan tanah dengan teknik pengeringan (dewatering) ; yaitu upaya peningkatan
bearing capacity tanah melalui proses pengeringan tanah, sehingga kadar air tanah
menurun, dan meningkatkan tegangan efektif di dalam tanah. Metode ini banyak
menggunakan teknik saluran pasir vertikal (sand drain), yang dibuat sedemikian rupa,
sehingga air di dalam tanah dapat mengalir ke luar dari massa tanah.
9. Perbaikan tanah dengan konsolidasi ; yaitu pemberian beban statis secara langsung di
atas lapisan tanah (static load), sehingga tanah akan terkompresi sebelum pelaksanaan
konstruksi dilakukan. Pemberian beban awal semacam ini disebut preloading, dengan
beban yang biasanya diambil lebih besar dari beban konstruksi yang akan bekerja.
Metode konsolidasi pada dasarnya memiliki tujuan yang sama dengan metode
pemadatan, namun bentuk bebannya yang berbeda, dan metode konsolidasi
membutuhkan waktu proses yang lebih lama.
Ditinjau dari 1) Perbaikan tanah dengan bubuk
jenis bahan (powder stabilization).
pencampur 2) Perbaikan tanah dengan larutan
METODE
(additive) (solvent stabilization).
KIMIA
Ditinjau dari
1) Perbaikan tanah dengan metode
cara
pengadukan (mixing method)
pencampuran
2) Perbaikan tanah dengan metode
penyuntikan (grouting method).
Perbaikan tanah dengan semen (soil cement) ; Perbaikan tanah dengan kapur (soil lime) ; Sasarannya
Sasarannya adalah untuk memperbesar sudut geser adalah untuk meningkatkan kohesi tanah (c), sudut
dalam tanah (); berat volume tanah (), kohesi tanah geser dalam tanah (), berat volume tanah (),
(c), sekaligus juga memperkecil tekanan pori tanah (u) sekaligus memperkecil tekanan pori tanah (u),
1) Jenis dan karaktersitik tanah, termasuk sifat-sifat kimia dan fisik, termasuk
minerologi tanah yang akan diperbaiki.
2) Jenis dan karakteristik konstruksi yang akan dibangun, terutama beban
konstruksi.
3) Parameter tanah yang perlu diperbaiki, sesuai kebutuhan konstruksi.
4) Kedalaman lapisan tanah yang akan diperbaiki.
5) Sifat kimia dan sifat fisik dari bahan stabilizer yang akan digunakan.
6) Harga bahan stabilizer yang akan digunakan, terutama dikaitkan dengan
efisiensi biaya perbaikan.
7) Ketersediaan bahan dan peralatan di lokasi perbaikan tanah.
8) Kondisi lingkungan di sekitarnya (existing environmental).
Thank
You...