Anda di halaman 1dari 22

METODE PERBAIKAN TANAH

DOSEN PENGAMPU:
YAY U S R I W A H Y U N I , S T. , M . M T.
Semua konstruksi dan bangunan
Teknik Sipil pasti berdiri di atas tanah,
tanah merupakan material yang sangat
mempengaruhi kinerja konstruksi
bangunan sipil.

Perbaikan tanah merupakan usaha meningkatkan kapasitas


tanah yang rendah/lemah, karena tanah yang berada pada
suatu daerah selalu memiliki karaktersitik yang berbeda
dengan tanah di daerah yang lainnya.
STABILISASI TANAH

Lambe (1962), mendefinisikan stabilisasi tanah sebagai perubahan dari


setiap properti tanah untuk memperbaiki kinerja tekniknya (soil
stabilization as "the alteration of any property of a soil to improve its
engineering performance"). Dalam pengertian ini Lambe memaknai sifat-
sifat tanah (soil property) mencakup sifat mikroskopis dan makroskopis dari
massa tanah.

Ingles & Metcalf (1972), mengatakan bahwa perubahan sifat tanah


untuk memenuhi persyaratan teknik tertentu, dikenal sebagai stabilisasi
tanah.
Pengertian lebih luas dari Stabilisasi Tanah adalah
“suatu metode rekayasa tanah yang bertujuan untuk
meningkatkan dan/atau mempertahankan
sifat-sifat tertentu pada tanah
agar selalu memenuhi syarat teknis yang dibutuhkan”.

Dalam hal ini berbagai syarat teknis yang dibutuhkan dalam


mengoptimalkan kinerja konstruksi, antara lain ;
kapasitas daya dukung tanah, kuat geser tanah, penurunan (settlement),
permeabilitas tanah, dan lain sebagainya, yang mana syarat teknis tersebut
selalu dikaitkan dengan jenis dan fungsi konstruksi yang akan dibangun/dibuat.
Secara garis besar, jika ditinjau dari mekanisme global yang terjadi
pada tindakan stabilisasi tanah, maka klasifikasi tindakan
stabilisasi tanah dapat dibedakan atas dua macam, yakni :

 Perbaikan tanah (soil improvement) ; adalah suatu jenis stabilisasi tanah yang
dimaksudkan untuk memperbaiki dan/atau mempertahankan kemampuan dan
kinerja tanah sesuai syarat teknis yang dibutuhkan, dengan menggunakan
bahan additive (kimiawi), pencampuran tanah (re-gradation), pengeringan
tanah (dewatering) atau melalui penyaluran energi statis/dinamis ke dalam
lapisan tanah (fisik).

 Perkuatan tanah (soil reinforcement) ; adalah suatu jenis stabilisasi tanah yang
dimaksudkan untuk memperbaiki dan/atau mempertahankan kemampuan dan
kinerja tanah sesuai syarat teknis yang dibutuhkan, dengan memberikan
material sisipan ke dalam lapisan tanah tersebut.
Namun apabila ditinjau dari proses yang terjadi dalam pelaksanaan
stabilisasi tanah, maka stabilisasi tanah dapat dibedakan
atas tiga jenis, yakni :

 Stabilisasi Kimia ; yaitu menambahkan bahan kimia tertentu dengan material


tanah, sehingga terjadi reaksi kimia antara tanah dengan bahan
pencampurnya, yang akan menghasilkan material baru yang memiliki sifat
teknis yang lebih baik.

 Stabilisasi Fisik ; yaitu mengenakan enersi dari beban dinamis atau beban
statis ke dalam lapisan tanah, sehingga terjadi dekomposisi baru dalam massa
tanah, yang akan memperbaiki karakteristik lapisan tanah sesuaia dengan
tujuan yang ingin dicapai.
 Stabilisasi Mekanis ; yaitu stabilisasi dengan memasukkan material sisipan ke
dalam lapisan tanah sehingga mampu meningkatkan karakteristik teknis dalam
massa tanah sesuai dengan tujuan tindakan stabilisasi yang ingin dicapai. Karena
keberadaan material sisipan ke dalam lapisan tanah inilah, sehingga stabilisasi
mekanis diistilah sebagai “perkuatan tanah (soil reinforcement). Contohnya
stabilisasi dengan metal strip, geotextile, geomembrane, geogrid, vertical drain,
dan lain sebagainya.
PERKUATAN TANAH

Material lapisan tanah yang terbentuk dari hasil tindakan perkuatan


tanah disebut Tanah Perkuatan (reinforced earth).
Tanah perkuatan adalah lapisan tanah yang telah diberikan
material sisipan yang mampu membentuk suatu sistem yang dapat
bekerja sebagai satu kesatuan, sehingga kemampuan dari sistem
tersebut menjadi jauh lebih besar atau lebih optimal
dari pada kemampuan awal dari lapisan tanah tersebut.
Secara garis besar perkuatan tanah
dapat diklasifikasikan berdasarkan
tujuan utama dari tindakan perkuatan,
yakni :

 Perkuatan tanah dasar (bearing capacity


reinforcement).
 Perkuatan dinding penahan (retaining wall
reinforcement)
PERBAIKAN TANAH

Tujuan umum dari perbaikan tanah adalah untuk :


1. Meningkatkan daya dukung tanah.
2. Meningkatkan kuat geser tanah.
3. Memperkecil kompresibilitas dan penurunan tanah.
4. Memperkecil permeabilitas tanah (kasus : tanggul)
5. Memperbesar permeabilitas tanah (kasus : dewatering dan
sand lense).
6. Memperkecil potensi kembang-susut pada tanah (swelling
potential).
7. Menjamin kelestarian dan keberlanjutan sumberdaya alam dan
lingkungan.
 Jenis perbaikan tanah yang telah dikembangkan selama ini,
antara lain :
1) Perbaikan tanah dengan semen (soil cement) ; yaitu perbaikan tanah dengan
menggunakan bahan semen sebagai pencampur.

2) Perbaikan tanah dengan kapur (soil lime) ; yaitu perbaikan tanah dengan menggunakan
kapur sebagai bahan pencampur tanah yang lemah. Cara ini merupakan metode paling
tua yang dikenal sejak zaman Romawi Kuno, ketika desakan mobilisasi alat perang dan
personil militer mereka semakin tinggi seiring dengan perkembangan ekspansi
kekuasaan pada zaman itu.

3) Perbaikan tanah dengan abu (soil ash) ; yaitu perbaikan tanah dengan menggunakan
bahan abu sebagai pencampur, dapat berasal dari abu batu, abu terbang, abu sekam,
dan lain sebagainya.
4. Perbaikan tanah dengan larutan kimia (solvent stabilization); yang mana berbagai
bahan kimia yang biasa digunakan untuk meningkatkan parameter tanah, seperti
larutan soda kaustik (NaOH), larutan asam sulfat (H2SO4), dan berbagai larutan lain.
Cairan pencampur yang sekarang banyak digunakan cukup bervarisi, yang mana
beberapa pabrikan telah mengembangkan berbagai jenis cairan additive sebagai bahan
stabilizer untuk perbaikan tanah.

5. Perbaikan tanah dengan pemadatan ; yaitu penyaluran enersi tumbukan dan/atau


vibrasi (dynamic load) secara langsung ke lapisan tanah yang kurang padat (gembur).
Metode ini dimaksudkan untuk memperbaiki parameter tanah yang berhubungan
dengan daya dukung, kuat geser, penurunan, dan permeabilitas tanah.

6. Perbaikan tanah dengan permeation resin ; yaitu pengaliran bahan perekat (resin) yang
memiliki viskositas rendah ke dalam pori-pori tanah tanpa menggusur atau mengubah
struktur tanah. Karakteristik tanah akan dimodifikasi oleh aliran perekat resin yang
akan menjadi busa atau gel.
7. Perbaikan tanah dengan teknik pengeringan (dewatering) ; yaitu upaya peningkatan
bearing capacity tanah melalui proses pengeringan tanah, sehingga kadar air tanah
menurun, dan meningkatkan tegangan efektif di dalam tanah. Metode ini banyak
menggunakan teknik saluran pasir vertikal (sand drain), yang dibuat sedemikian rupa,
sehingga air di dalam tanah dapat mengalir ke luar dari massa tanah.

8. Perbaikan tanah dengan penggantian tanah (replacement) ; yaitu perbaikan gradasi


dengan cara menambah tanah pada fraksi tertentu yang dianggap kurang baik, sehingga
tercapai gradasi yang rapat dan memiliki parameter yang lebih baik.

9. Perbaikan tanah dengan konsolidasi ; yaitu pemberian beban statis secara langsung di
atas lapisan tanah (static load), sehingga tanah akan terkompresi sebelum pelaksanaan
konstruksi dilakukan. Pemberian beban awal semacam ini disebut preloading, dengan
beban yang biasanya diambil lebih besar dari beban konstruksi yang akan bekerja.
Metode konsolidasi pada dasarnya memiliki tujuan yang sama dengan metode
pemadatan, namun bentuk bebannya yang berbeda, dan metode konsolidasi
membutuhkan waktu proses yang lebih lama.
Ditinjau dari 1) Perbaikan tanah dengan bubuk
jenis bahan (powder stabilization).
pencampur 2) Perbaikan tanah dengan larutan
METODE
(additive) (solvent stabilization).
KIMIA

Ditinjau dari 1) Perbaikan tanah dengan semen


jenis material (soil cement).
bubuk (powder) 2) Perbaikan tanah dengan kapur (soil lime).
KLASIFIKASI 3) Perbaikan tanah dengan abu (soil ash).
PERBAIKAN
TANAH

Ditinjau dari
1) Perbaikan tanah dengan metode
cara
pengadukan (mixing method)
pencampuran
2) Perbaikan tanah dengan metode
penyuntikan (grouting method).

a) Pemadatan tanah (compaction),


b) Konsolidasi tanah (consolidation or preloading),
METODE Aspek metode c) Pengeringan tanah (dewatering),
FISIKA pelaksanaan d) Penggantian tanah (replacement),
e) Perekatan partikel tanah (permeation resin),
dan lain-lain.
Sasaran dari masing-masing jenis perbaikan tanah

Perbaikan tanah dengan semen (soil cement) ; Perbaikan tanah dengan kapur (soil lime) ; Sasarannya
Sasarannya adalah untuk memperbesar sudut geser adalah untuk meningkatkan kohesi tanah (c), sudut
dalam tanah (); berat volume tanah (), kohesi tanah geser dalam tanah (), berat volume tanah (),
(c), sekaligus juga memperkecil tekanan pori tanah (u) sekaligus memperkecil tekanan pori tanah (u),

Perbaikan tanah dengan teknik dewatering atau


Perbaikan tanah dengan abu (soil ash) ; Sasaran pengeringan tanah ; Sasaran utamanya adalah untuk
utamanya adalah meningkatkan kohesi tanah (c), sudut menurunkan kadar air tanah (w), sehingga tekanan air
geser dalam tanah (), berat volume tanah (), pori (u) akan menurun drastis, dan tegangan efektif
sekaligus memperkecil tekanan pori tanah (u), (eff)

Perbaikan tanah dengan bahan kimia (chemical


stabilization); Sasaran utamanya adalah untuk
peningkatan kerapatan relatif (Dr), kepadatan relatif
(Rc), berat volume (), sudut geser dalam (). Juga bisa
untuk sasaran menurunkan angka pori (e), porositas
(n), permeabilitas (k), kompresibilitas (Cc), kadar air
(w), tekanan pori (u), dan sebagainya.
Sasaran dari masing-masing jenis perbaikan tanah

Perbaikan tanah dengan re-gradation Sasaran


Perbaikan tanah dengan pemadatan ; sasaran
utama dalam perbaikan tanah dengan metode
utamanya adalah untuk meningkatkan kerapatan
regradasi, utamanya adalah untuk menurunkan
relatif (Dr), kepadatan relatif (Rc), berat volume
potensi kembang-susut (swelling), dan
(), dan sudut geser dalam tanah (). Dan
kompresibilitas tanah. Namun metode ini juga
sekaligus memperkecil angka pori (e), porositas
bisa dilakukan untuk meningkatkan kerapatan
(n) dan permeabilitas (k), dan kompresibiltas (Cc)
relatif (Dr), kepadatan relatif (Rc), berat volume
dari pada lapisan tanah.
(), dan sudut geser dalam tanah ().

Perbaikan tanah dengan konsolidasi ; sasaran


utamanya sama dengan sistem pemadatan yaitu Perbaikan tanah dengan permeation resin
untuk meningkatkan kerapatan relatif (Dr), ; sasaran utama dalam perbaikan tanah
kepadatan relatif (Rc), berat volume (), dan dengan metode permeasi resin, utamanya
sudut geser dalam tanah (). Dan sekaligus adalah untuk meningkatkan kohesi (c), dan
memperkecil angka pori (e), porositas (n) dan sekaligus menurunkan permeabilitas
permeabilitas (k), dan kompresibiltas (Cc) dari tanah (k). Namun metode ini juga bisa
pada lapisan tanah. dilakukan untuk meningkatkan nilai
parameter tanah seperti berat volume (),
dan sudut geser dalam tanah ().
 Faktor yang perlu dipertimbangkan di dalam memilih jenis dan tipe perbaikan
tanah yang akan diterapkan dalam setiap tindakan perbaikan tanah, antara lain :

1) Jenis dan karaktersitik tanah, termasuk sifat-sifat kimia dan fisik, termasuk
minerologi tanah yang akan diperbaiki.
2) Jenis dan karakteristik konstruksi yang akan dibangun, terutama beban
konstruksi.
3) Parameter tanah yang perlu diperbaiki, sesuai kebutuhan konstruksi.
4) Kedalaman lapisan tanah yang akan diperbaiki.
5) Sifat kimia dan sifat fisik dari bahan stabilizer yang akan digunakan.
6) Harga bahan stabilizer yang akan digunakan, terutama dikaitkan dengan
efisiensi biaya perbaikan.
7) Ketersediaan bahan dan peralatan di lokasi perbaikan tanah.
8) Kondisi lingkungan di sekitarnya (existing environmental).
Thank
You...

Anda mungkin juga menyukai