Anda di halaman 1dari 9

MEKANIKA TANAH 2

PRESENTASI BY : KELOMPOK 3
-Ayu Inriani Ome
-Bernadeta T.R Bulugeon
-Christan E.Lapaan
-Agustin J.D Temaluru
-Carolince D. Giri
-Paskah I.Pigawahi
-Adrian Natonis
-Noldi A.Widu Hau
-Aliyandris G. Riti
1. Definisi macam stabilitas tanah

Secara garis besar, jika ditinjau dari mekanisme global yang terjadi pada tindakan stabilisasi tanah, maka klasifikasi
tindakan stabilisasi tanah dapat dibedakan atas dua macam, yakni :
a) Perbaikan tanah (soil improvement)
adalah suatu jenis stabilisasi tanah yang dimaksudkan untuk memperbaiki dan/atau mempertahankan kemampuan dan
kinerja tanah sesuai syarat teknis yang dibutuhkan, dengan menggunakan bahan additive (kimiawi), pencampuran tanah
(re-gradation), pengeringan tanah (dewatering) atau melalui penyaluran energi statis/dinamis ke dalam lapisan tanah
(fisik).
b) Perkuatan tanah (soil reinforcement)
stabilisasi tanah yang dimaksudkan untuk memperbaiki dan/atau mempertahankan kemampuan dan kinerja tanah sesuai
syarat teknis yang dibutuhkan, dengan memberikan material sisipan ke dalam lapisan tanah tersebut.
Dari kedua pengklasifikasian di atas, terlihat korelasi antara
keduanya, bahwa:
1) Perbaikan tanah (soil improvement), relevan dengan stabilisasi kimia dan stabilisasi fisik.

2) Perkuatan tanah (soil reinforcement), relevan dengan stabilisasi mekanis.

Namun apabila ditinjau dari proses yang terjadi dalam pelaksanaan stabilisasi tanah, maka stabilisasi tanah dapat
dibedakan atas tiga jenis, yakni : Stabilisasi Kimia ; Stabilisasi Fisik ; dan Stabilisasi Mekanis
Stabilisasi Kimia Stabilisasi Fisik

yaitu menambahkan bahan kimia tertentu dengan yaitu mengenakan enersi dari beban dinamis atau beban
material tanah, sehingga terjadi reaksi kimia antara statis ke dalam lapisan tanah, sehingga terjadi
tanah dengan bahan pencampurnya, yang akan dekomposisi baru dalam massa tanah, yang akan
menghasilkan material baru yang memiliki sifat teknis memperbaiki karakteristik lapisan tanah sesuaia dengan
yang lebih baik. tujuan yang ingin dicapai.

Stabilisasi Mekanis
yaitu stabilisasi dengan memasukkan material sisipan ke dalam lapisan
tanah sehingga mampu meningkatkan karakteristik teknis dalam massa
tanah sesuai dengan tujuan tindakan stabilisasi yang ingin dicapai.
Karena keberadaan material sisipan ke dalam lapisan tanah inilah,
sehingga stabilisasi mekanis diistilah sebagai “perkuatan tanah (soil
reinforcement). Contohnya stabilisasi dengan metal strip,vertical
drain
2. Dasar - dasar perkuatan tanah

Tanah perkuatan, adalah lapisan tanah yang telah diberikan material sisipan yang mampu membentuk suatu sistem
yang dapat bekerja sebagai satu kesatuan, sehingga kemampuan dari system tersebut menjadi jauh lebih besar atau
lebih optimal dari pada kemampuan awal dari lapisan tanah tersebut Secara garis besar perkuatan tanah dapat
diklasifikasikan berdasarkan tujuan utama dari tindakan perkuatan,
yakni :
1. Perkuatan tanah dasar (bearing capacity reinforcement).

2. Perkuatan dinding penahan (retaining wall reinforcement)


3. Stabilitas Tanah Secara Kimiawi

Jenis tanah yang lebih banyak diperbaiki melalui metode kimiawi biasanya adalah jenis tanah
berbutir halus (fine soil), namun tidak jarang perbaikan tanah dengan metode kimia terhadap
tanah berbutir kasar (granuler soil), seperti perbaikan sifat permeabilitas tanah berpasir yang
digunakan pada bangunan yang membutuhkan sifat yang lebih kedap air. Untuk memperkecil
permeabilitas pada tanah berpasir, bisanya dilakukan dengan penerapan soil-cement. Penurunan
permeabilitas tanah berpasir dapat pula menggunakan bahan kimia lain yang mampu mengikat
partikel tanah secara kimiawi, dengan mekanisme reaksi pembekuan (fluculated reaction).
Minerologi Lempung. Pengaruh Air Pada Tanah Lempung
pada partikel lempung selalu terdapat muatan listrik
Menurut Kerr ((1959), di bumi ini terdapat
negatif, sebagai akibat dari perpecahan susunan yang
sekitar 15 macam mineral tanah lempung, dan
berjalan kontinu. Untuk mengimbangi muatan negative
diantara yang dominan terdapat di alam antara tersebut, maka partikel lempung akan menarik ion positif
lain : montmorillonite, kaolinite, dan illite. (kation) dari senyawa garam yang ada di dalam pori-pori
tanah.

.
Susunan Partikel Pada Tanah Granuler
Karakteristik tanah granuler yang digambarkan oleh distribusi ukuran
butiran, susunan, serta kerapatan butiran, akan sangat mempengaruhi
berbagai parameter tanah seperti angka pori, porisitas, berat volume, kohesi,
dan sudut geser dalam tanah. Oleh karena itu di alam, biasa ditemukan tanah
granuler dalam konsistensi padat (dense), longgar (loose), atau bahkan
dalam bentuk sarang lebah (honeycomb),Mekanisme Reaksi Kimia Pada
Lempung.
4.Perbaikan Tanah Lempung Dengan Larutan kimia
a)Perbaikan Dengan Larutan Sodium Klorida (NaCl)
Aplikasi teknis bahan natrium klorida lainnya adalah untuk garam pemecah es (de-
icing salt) pada permukaan jalan raya pada musim salju. Disamping itu natrium
klorida juga dapat digunakan sebagai bahan stabilizer pada tanah yang lunak.
b)Perbaikan Dengan Garam Magnesium (MgCl2)
Menurut Scholen (1992), bahwa Ketika amonium klorida ditambahkan ke tanah
ekspansif, bahan tersebut akan menghilangkan air terionisasi dan menarik kisi-kisi
itu bersama-sama, namun ion amonium mengurangi kapilaritas dalam tanah, sehingga
membuat pencampuran di dalam tanah yang lebih menyeluruh.
Sekian dan Terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai