Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tanah dasar merupakan bagian penting dari pekerjaan
konstruksi karena tanah ini mendukung seluruh konstruksi yang berada
diatasnya. Pembangunan konstruksi tidak selalu berada diatas tanah
dasar yang relatif baik, ada kemungkinan berada diatas tanah yang
kurang baik. Akibatnya tanah tersebut tidak dapat digunakan sebagai
lapisan dasar.

Stabilisasi tanah adalah alternatif yang dapat diambil untuk


memperbaiki sifat-sifat tanah yang ada. Pada prinsipnya stabilisasi
tanah merupakan suatu penyusunan kembali butir-butir tanah agar
lebih rapat dan saling mengunci. Tanah dibuat stabil agar jika ada
beban yang lewat,tidak terjadi penurunan (settlement). Tanah dasar
minimal harus bisa dilewati kendaraan proyek.Stabilisasi tanah adalah
usaha untuk meningkatkan stabilitas dan kapasitas daya dukung tanah.

Menurut Bowles (1984) apabila tanah yang terdapat di lapangan


bersifat sangat lepas atau sangat mudah tertekan, atau apabila
mempunyai indeks konsistensi yang tidak sesuai, permeabilitas yang
terlalu tinggi, atau sifat lain yang tidak diinginkan sehingga tidak
sesuai untuk suatu proyek  pembangunan, maka tanah tersebut harus
distabilisasikan. Untuk itu perlu dilakukan Stabilisasi dan Perbaikan
Tanah agar tanah bisa digunakan untuk membangun.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Stabilisasi dan Perbaikan Tanah?
2. Apa tujuan dari Stabilisasi dan Perbaikan Tanah?
3. Apa saja metode Stabilisasi dan Perbaikan Tanah?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Stabilisasi
dan Perbaikan Tanah.
2. Untuk mengetahui tujuan dilakukannya Stabilisasi dan
Perbaikan Tanah.
3. Untuk mengetahui metode-metode yang digunkan dalam
pelaksanaan Stabilisasi dan Perbaikan Tanah.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. STABILISASI DAN PERBAIKAN TANAH

A.1 PENGERTIAN

https://stabilisasitanah.files.wordpress.com/2015/05/geogrid-
slider-02.jpg (diakses tanggal 17 Oktober 2017)

Stabilisasi dan Perbaikan Tanah secara umum merupakan


suatu proses untuk memperbaiki sifat-sifat tanah dengan
menambahkan sesuatu pada tanah tersebut, agar dapat menaikkan
kekuatan tanah dan mempertahankan kekuatan geser. Tujuan dari
stabilisasi tanah adalah untuk mengikat dan menyatukan agregat
material yang ada sehingga membentuk struktur jalan atau pondasi
jalan yang padat. Adapun sifat tanah yang telah diperbaiki tersebut
dapat meliputi : kestabilan volume, kekuatan atau daya dukung,
permeabilitas, dan kekekalan atau keawetan.

A.2 TUJUAN
Tujuan Stabilisasi dan perbaikan tanah adalah untuk
mendapatkan tanah dasar yang stabil pada semua kondisi. Usaha
stabilisasi dilakukan hanya seperlunya saja, tidak menguntungkan
secara ekonomis melainkan untuk membuat sesuatu bagian
konstruksi yang lebih kuat dari yang diperlukan.

3
B. METODE STABILISASI DAN PERBAIKAN
TANAH

B.1 STABILISASI MEKANIS


 Definisi stabilisasi mekanis adalah tanah yang telah
distabilisasikan secara mekanis, yang telah berhasil dibuat memiliki
daya dukung tanah tertentu terhadap deformasi olehmuatan,
disebabkan karena adanya kait mengait ( interlock ) dan geseran antar
butir tanah serta daya ikat antar butir oleh bagian tanah yang halus
atau tanah liat. Beberapa usaha penambahankekuatan atau daya
dukung tanah dengan stablisasi mekanis seperti mengganti jenis
tanaheksisting, mengatur gradasi tanah atau melakukan pemadatan
(compaction). Berikut adalah beberapa metode Stabilisasi dan
Perbaikan Tanah secara mekanis.

B.1.1 PERBAIKAN GRADASI BUTIRAN

Perbaikan dilakukan dengan menambahkan butiran tertentu


sehingga dicapai gradasi butiran yang sesuai dengan spesifikasi (well
graded). Sebelum penambahan, dilakukan pengambilan sampel tanah
dasar untuk diteliti gradasi butirannya, bila ditemukan pada butiran
tertentu kurang baik, maka dilakukan penambahan butiran pada butiran
tersebut. Perbaikan ini penting mengingat bahwa setiap jenis gradasi
memiliki fungsi yang berbeda, yang saling melengkapi satu sama lain.
Fungsi dari butir butir yang termasuk fraksi kasar (tertahan di atas
saringan no 4) adalah sebagai kerangka dari lapisan konstruksi dan
meneruskan pengaruh gaya-gaya muatan kepada lapisan di bawahnya.
Mengingat fungsinya yang demikian, maka butir-butir kasar ini harus
cukup keras dan tidak lapuk oleh rendaman air yang mungkin tertahan
di dalam massa lapisan untuk waktu yang lama, makin butir butir ini
berbentuk bersegi, makin besar kestabilan masa yang dapat

4
dicapai.Butir-butir yang termasuk fraksi halus (lewat saringan no 40),
khususnya yang lewat saringan no 200 berfungsi sebagai pengisi
ruangan kosong yang terjadi oleh bentuk dari butir- butir fraksi kasar
tadi. Dengan terisinya ruang ruang kosong tadi (air voids), maka massa
menjadi stabil. Dan juga butir-butir halus ini mempunyai kemampuan
untuk mengikat butir-butir kasar dengan sifat kohesifnya. Untuk tanah
yang berbutir lebih kecil dari saringan no 40 (yangterpengaruh oleh
kadar air) dengan fungsi pengisi rongga-rongga kosong dan bahan
pengikat,tidak boleh diberikan terlalau banyak. Untuk ayakan yang
melewati saringan no 200 tidak bolehmelebihi dua per tiga dari seluruh
bagian yang melewati saringan no 4.

B.1.2 STABILISASI DENGAN PEMADATAN

Untuk mengantisipasi tanah terutama bersifat ekspansif


(kembang susut) yang mengikuti kdar airnya maka diperlukan
pemadatan (compaction)
karena hal ini mempengaruhi dayadukung tanah. Pada musim kemarau
yang sangat panas, kita sering dapat memperhatikan adanyacelah-celah
memanjang pada konstruksi jalan raya yang disebabkan oleh gejala
susut dari tanah liat yang diakibatkan oleh menurunnya kadar air dari
masssa tanah itu. Gejala ini diperbesar olehadanya semak belukar yang
akar-akarnya menghisap air dari dalam tanah untuk kemudiandiuapkan
melalui daun-daunan. Gejala susut oleh berkurangnya kadar air minimal
ini terlihatterutama pada tanah-tanah yang kurang kepadatannya.
Adapun untuk melakukan stabilisasi tanah dengan cara pemadatan
diperlukan peralatan yang berfungsi untuk memadatkan tanah tersebut.
Berikut adalah alat-alat pemadatan yang dapat digunakan memiliki jenis
yang berbeda untuk keperluan tipe pemadatan yang berbeda:

5
1. Smooth steel roller (penggilas dengan permukaan
halus)

a. Three wheel roller

http://www.comparefactory.com/single-or-double-smooth-
drum-rollers/ (diakses tanggal 18 oktober 2017)

b. Tandem roller

http://s7d2.scene7.com/is/image/Caterpillar/CM20161129-
29572-37224?$cc-g$ (diakses tanggal 18 oktober 2017)

2. Pneumatic tired roller

http://img.directindustry.com/i
mages_di/photo-g/40114-7971470.jpg (diakses tanggal 18
oktober 2017)

6
3. Sheep foot type roller (penggilas dengan kaki
kambing)

http://s7d2.scene7.com/is/image/Caterpillar/C626063?$cc-g$
(diakses tanggal 18 oktober 2017)

4. Vibratory roller (penggilas getar)

https://4.imimg.com/data4/CP/CI/MY-32723654/tandem-
vibratory-roller-250x250.jpg (diakses tanggal 18 oktober 2017)

5. Vibratory plate compactor (alat pemadat getaran)

 
https://i.ebayimg.com/00/s/ODAwWDY5Mg==/z/Nx8AAOSwu
x5YJo10/$_58.JPG (diakses tanggal 18 oktober 2017)

7
6. Mesh Grid roller (penggilas dengan roda bertapak
anyaman)

http://www.alatberat.com/blog/wp-
content/uploads/2014/04/Mesh-grid-rollers-Alat-Berat-Blog.jpg
(diakses tanggal 18 oktober 2017)
7. Segmented roller

https://images.hdsupplysolutions.com/image/upload/d_no_imag
e.gif,f_auto,fl_lossy,h_350,q_auto,w_350/834895_WebOnly_La
rge_JPG_JPG.jpg (diakses tanggal 18 oktober 2017)

Tiap alat memiliki spesifikasi tersendiri yang harus diperhatikan


dan dipertimbangkan berdasarkan medan yang akan dihadapi alat
pemadatan (jenis tanah)
 
 Untuk tanah plastis dan kohesif, dapat digunakan sheep foot roller
karena jenis tapaknyayang cocok dan pneumatic tired roller karena
cukup berat dibandingkan alat pemadatanlainnya.

 Untuk tanah pasir atau kerikil berpasir, dapat digunakan vibratory


roller dan pneumaticroller sehingga butiran pasir dapa bergerak
memadat, mengisi rongga yang kosong.

8
 Untuk tanah pasir bercampur lempung, dapat digunakan segmented
roller.

 Untuk jalan aspal, dapat digunakan smooth steel roller

B.1.3 PENGGANTIAN TANAH ASLI

Bila kondisi eksisting tanah di lapangan sangat buruk dan tidak


memungkinkan untuk dilakukan stabilisasi dengan cara perbaikan gradasi
tanah, pemadatan, ataupun kimiawi karenaalas an ekonomis ataupun
kemudahan pengerjaan, maka tanah eksisting dapat diganti dengantanah
baru yang diambil dari tempat lain sehingga daya dukungnya mampu
mencapai spesifikasiyang diinginkan dengan biaya dan waktu pengerjaan
yang relatif efisien.

9
https://html2-f.scribdassets.com/6j6uda9czkjcrcc/images/6-
c00dacfc85.jpg (diakses tanggal 18 oktober 2017)

B.2 STABILISASI KIMIAWI

Stabilisasi tanah secara kimiawi adalah penambahan bahan


stabilisasi yang dapat mengubah sifat-sifat kurang menguntungkan
dari tanah. Biasanya digunakan untuk tanah yang berbutir halus.
Bahan yang digunakan untuk stabilisasi tanah disebut stabilizing
agents karena setelah didakan pencampuran menyebabkan
terjadinya stabilisasi. Untuk masih dapat memanfaatkan tanah-
tanah kohesif setempat sebanyak mungkin secara ekonomis,
makadipergunakan stabi lizing agents, karena proses kerjanya dan
sifat pengaruh yang ditimbulkan kepada bahan yang distabilkan
menyebabkan stabilisasi dengan menggunakan bahan campuran
ini. Di dalam usaha stabilisasi tanah ini, kita mengenal banyak
jenis stabilizing agent.Diantara sekian banyak  stabilizing agents,
yaitu air sendiri di dalam jumlah yang tepat dan tanah liat dalam
jumlah proporsional. Untuk menahan air diperlukan stabilizing
agents (garam laut )pada air tersebut yang sifatnya hidroskopis
dapat mengikat air dalam jangka waktu yang lama.Adapun
stabilizing agents untuk tanah liat antara lain adalah kapur pasang
( hydrated l ime), Portland cement  (PC ) , bitumen, dan lain lain.
Stabilizing agents yang disebutkan tadi merupakan bahan-bahan

10
yang menghasilkan produk yang baik sesuai dengan tujuan
penstabilan tanah yang bersangkutan, derajat peningkatan mutu
yang dikehendaki dan mudah dikerjakan. Pada umumnya,
stabilisasi kmiawi adalah jenis usaha yang cukup mahal dan
memerlukan ketelitiandan kecermatan bekerja yang tinggi.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dapat disimpulkan proses stabilisasi sangatlah dibutuhkan dalam


mengatasi keadaan tanah yang kurang baik, terlebih jika di atas tanah
tersebut akan dilakukan pembangunan. Sebagaimana diejaskan bahwa
proses stabilisasi sangatlah penting terutama untuk menjaga
keseimbangan unsur tanah agar padat dan dapat dimanfaatkan untuk
pembangunan yang baik dan layak. Dan proses stabilisassi ini harus
diperkirakan secara matang dan benar agar segala aspek yang terkait
dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan sehingga memperoleh
hasil yang memuaskan dan harus mengikuti segala tahap-tahap yang
telah ditentukan sesuai dengan prosedurnya.

11
B. SARAN

Dengan dibuatnya laporan ini saya berharap pembaca


mengetahui dan memahami maksud,tujuan dan metode-metode yang
digunakan dalam proses Stabilisasi dan Perbaikan Tanah mengingat
pentingnya hal tersebut dalam proses pembangunan dan saya juga
berharap laporan ini dapat menjadi bahan referensi atau pelajaran
khusunya bagi mahasiswa atau profesi yang bergelut di bidang
Teknik Sipil. Saya juga merasa bahwa laporan ini jauh dari kata
sempurna, saya ucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya
apabila terdapat kesalahan dan tak lupa juga saya meminta
koreksi,saran dan kritik yang membangun demi kebaikan bersama.

DAFTAR PUSTAKA

BUILDING CONSTRUCTION HANDBOOK 10TH


EDITION (ROY CHUDLEY & ROGER GREENO)
https://id.scribd.com/doc/30078554/Stabilisasi-Tanah-
Dasar#
http://bestananda.blogspot.co.id/2014/02/stabilisasi-
tanah.html
http://vem-pait92.blogspot.co.id/2013/11/makalah-
stabilisasi-tanah.html
https://stabilisasitanah.wordpress.com

12

Anda mungkin juga menyukai