Anda di halaman 1dari 9

1.

Permeation Grouting
Judul : Pengaruh Permeation Grouting Menggunakan Campuran
Semen dan Bentonit Pada Tanah Pasir
PenuliS : P. Dayakar, K. Venkat Raman, Dr.KVB Raju (2012)
Penjelasan umum :
Grouting adalah proses perbaikan tanah yang dicapai dengan injeksi bahan
seperti cairan yang mampu membentuk gel dan mengikat partikel
tanah. Grouting bisa menjadi permeation grouting, compaction grouting atau
rekahan hidrolik. Teknik permeation grouting umumnya digunakan untuk
mengurangi permeabilitas dan mengontrol aliran air tanah, tetapi juga dapat
digunakan untuk memperkuat tanah. Perbaikan tanah dilakukan pada tanah
berpasir, dimana untuk meningkatkan daya dukung tanah dengan bahan
campuran grouting yang digunakan berupa semen dan natrium bentonit
Metode pelaksanaan :
Pada jurnal ini penulis melakukan uji eksperimen untuk perbaiakn tanah
terhadap tanah pasir dengan bahan grouting yang digunakan berupa semen
ditambahkan dengan natrium bentonite. Langkah pengujian:
a. Mempersiapkan sampel dan bahan yang digunakan unruk pengujian
seperti air, semen, natrium bentonite, dan tanah yang akan diperbaiki.
b. Mencampurkan tiap-tiap bahan yang digunakan berdasarkan proporsi
yang telah ditentukan
c. Sampel dimasukkan kedalam tangki dengan ukurran 20 cm x 20 cm
d. Sampel yang telah di grout disimpan dalam kondisi lembab selama 3 hari,
efesiensi grouting tergantung pada penetrasi semen dan natrium bentinite
yang melalui pori-pori pasir.
e. Pasir grout yang telah di peram selama 3 hari, kemudian dilanjutkan
dengan pengujian Triaxial uji beban pelat. Dengan luas 5 cm x 5 cm dan
tebal 4 mm gunanya untuk mengetahui daya dukung tanah yang telah di
grouting.
Kesimpulan:
Efisiensi grouting tergantung pada penentrasi dari semen dan natrium
bentonite yang melalui pori-pori pasir. Dari tes pembebanan pelat, dimana
rasio natrium menurun namun hasil uji pembebanan meningkat selama 7 hari
pemeraman (keadaan tanah longgar).

2. Jet Grouting
Judul : Perbaikan tanah lempung laut dengan metode jet grouting
Penulis : Yanny Fbry Fitriani Sofyan (
Studi kasus : Pembangunan ruang bawah tanah Singapore Post Centre
Penjelasan umum:
Jet-grouting sebagai metode perbaikan tanah banyak dipilih dalam praktik
teknik sipil saat ini. Jet grouting didasarkan pada injeksi dengan tekanan
tinggi yaittu dengam memasukkan bahan campuran bahan semen dan bahan
additive kedalam lapisan tanah yang mengalami penurunan dan perlu
diperbaiki Metode perbaikan tanah dengan jet grouting biasanya diperlukan
untuk meningkatkan kekuatan dan karakteristik deformasi tanah lunak
sebelum dimulainya penggalian, dan untuk mengurangi pergerakan tanah
tersebut.. Pada pembangunan ruang bawah tanah untuk 14 lantai Singapore
Post Centre melibatkan penggalian dalam untuk menguatkan tanah lempung
lautyang lunak. Kedalaman penggalian 912,2 m, dengan lebar 87104 m dan
panjang 241 m. ketebalan gabungan dari lapisan tanah lunak berkisar 10-25
m. lokasi ini dekat dengan stasiun MRT.
Metode pelaksanaan :
Urutan konstruksi dari kolom jet grouting sebagai berikut:
1. Pembangunan panel dinding diafragma dengan tebal 0,8 m
2. Intalasi instrument monitoring
3. Pembangunan kolom jet grouting dengan pengerjaan dua kolom/hari
4. Pembangunan dinding sisi barat, sisi utara, selatan
Sistem tabung tiga, yang digunakan untuk proyek ini, mengikis tanah oleh
aksi independen dari jet air, diselimuti oleh udara untuk mencapai efisiensi
maksimum, dan grout disuntikkan melalui lubang terpisah di bawah jet
erosif. Sistem tabung tiga diadopsi untuk proyek ini karena fleksibilitas
dan karena itu memungkinkan kolom tanah grouting relatif besar yang
akan dibentuk.
3. Dynamic Compaction
Judul : Kelembaban optimum pada tanah dengan metode
pemadatan dinamis
Penulis : Kyle M. Rollis, Stan J.Joregensen, dan Todd (1998)
Studi kasus :Dasar Pegunungan Wasatch di Nefi, Utah
Dynamic compaction merupakan metode perbaikan tanah dengan
menjatuhkan beban dari suatu ketinggian ke permukaan yang dipadatkan.
Permukaan yang dipadatkan akan mengalami perubahan kepadatan yang
relative. Metode ini biasanya digunakan untuk mencegah terjadinya
liquifaksi, mencegah terjadinya penurunan, dan untuk memperbaiki daya
dukung tanah. Kondisi tanah pada dasar pegunungan tersebut berupa kerikil
berpasir, dengan lapisan kerikil berlumpur dengan kedalaman 0,6-1-8 m di
bawah permukaan tanah. Dengan jenis tanah yang demikian perlu dilakukan
perbaikan karena karena dampak yang akan ditimbulkan jika tidak diperbaiki
yaitu menyebabkan kerusakan pada struktur jalan raya.
Metode pelaksanaan :
a. Prosedur pemadatan dilakukan dengan kapasitas krane 60 ton, tamper
dengan berat 5 ton, berdiameter 1,3 m dan ringgi 1,3 m.
b. Tamper dijatuhkan 7 kali disetiap titik uji dari ketinggian 24,3 m
c. Interval waktu 1,5 menit, penumbukan dihentikan hingga mencapai tingkat
kepadatan atau kekerasan lapisan tanah yang direncanakan.
d. Memonitoring tanah dengan bantuan SPT,CPT dan piezometer
e. Setelah tahap tamper/pemadatan maka dilakukan pengukuran yang mana
untuk mengetahui variasi tiap kedalaman dapat digunakan settlement plate

4. Compaction Grouting
Judul : Teknik Grouting Untuk Kondisi Geologis Yang Tidak
Menguntungkan Pada Terowongan Bawah Laut Xiang’an
Di Tiongkok
Penulis : Dingli Zhang, Qian Fang, dan Haicheng Lou (2014)
Studi kasus : Terowongan Bawah Laut Xiang’an
Penjelasan umum:
Grouting sangatlah penting dalam rekayasa terowongan. Metode pemadatan
dengan grouting dapat digunakan tergantung pada kondisi geologi lokal yang
diberikan proyek. Kondisi geologis terowongan bawah laut agak sulit oleh
karena itu terowongan bawah laut sangat terpengaruh oleh ketidakpastian
geologis dan lebih berisiko daripada proyek konstruksi lainnya. Adapun studi
tentang terowongan bawah laut Xiang'an di Xiamen, Cina dimana selama
konstruksi, nilai yang berbeda dari batuan lapuk adalah ditemui. Masing-
masing terowongan berfungsi sebagai rute lalu lintas 1 arah 3 lajur.Teknik
grouting digunakan untuk mengatasi ini kondisi geologi yang tidak
menguntungkan.
Metode pelaksanaan:
Tahap pertama yaitu pengisian ulang grouting dan permeation grouting Pipa
grouting diisi dengan natrium. Tahap kedua yaitu pemadata grouting
Campuran grouting disuntikkan terus menerus hingga mencapai luas yang
akan diperbaiki. Evaluasi efek grouting berfungsi meningkatkan kekentalan
air, kekuatan dan stabilitas tanah disekitarnya. Sebanyak 22 lubang bor,
lubang bor terutama digunakan untuk menentukan aliran air setelah grouting.
Semen grouting digunakan untuk memperkuat dan menyegel batu, dan
permeabilitas lebih lanjut dikurangi dengan injeksi Marithan. Teknik
penguatan ini secara signifikan mengurangi permeabilitas, memperkuat tanah
dan menjamin stabilitas penggalian.

5. Stone column
Judul :Perbaikan   Tanah   Gambut   Dengan   Metoda   Kolom

Konfigurasi Segitiga dari campuran fly ash dan bottom ash.
Penulis : Imam Hanafi (2017)
Studi kasus : Provinsi Riau
Penjelasan umum :
Stone column merupakan upaya penggalian yang dilakukan untuk mengganti
sebagian tanah yang akan digunakan sebagai dasar konstruksi dengan kolom
vertikal yang dipadatkan. Di Provinsi Riau jenis tanah yang akan diperbaiki
berupa tanah gambut. Pada perbaikan tanah dengan metode stone column
material yang digunakan berupa batu besar atau kerikil sesuai dengan
spesifikasi tanah yang akan diperbaiki. Namun pada sebuah percobaan
material pengganti dari batu besar atau kerikil berupa fly ash dan bottom ash
batu bara. Untuk mengetahui apakah nilai daya dukung tanah gambut tersebut
meningkat apabila menggunakan metode stone coumn dan bahan yang
berberda. Hal yang harus diperhatikan untuk perencanaan stone column yaitu:
Metode pelaksanaan:
Metode pelaksanaan dari perbaikan tanah dengan metode stone column
sebagai berikut:
a. Persiapan benda uji
1. Mengukur dan memotong pipa PVC sesuai dengan kolom yang
diaktifkan dan kemudian pipa dibelah secara vertikal
2. Menghitung fly ash dan bottom ash yang diperlukan untuk membuat
sampel kolom dan volume air yang dibutuhkan
3. Mengeringkan sampel abu batubara sampai kering total dalam oven
4. Memberi minyak pada bagian dalam pipa dan kemudian pipa disatukan
kembali menggunakan perekat lakban
5. Menimbang dan mencampurkan fly ash dan bottom ash sesuai
perhitungan
6. Mencampurkan air kedalam campuran yang telah tersedia secara
merata
7. Membagi sampel yang telah diaduk menjadi tiga bagian, kemudian
sampel dimasukkan ke dalam pipa dan apisannya dipadatkan
8. Membuka kembali pipa dan sampel yang telah siap diperam selama
satu hari
b. Metode uji pembebanan
1. Persiapan tanah gambut didalam bak uji, tanah dalam  uji, tanah dalam

kondisi jenuh dan tanah didiamkan sealam satu hari

2. melakukan   uji vane   shear pada   tanah   gambut   sebelum   kolom

dimasukkan. Nilai vane shear dipastikan dalam keadaan tanah lunak
3. Kolom ditanam dengan pola segitiga dengan jarak sesuai variasi yang

telah ditentukan

4. Meletakkan pelat atas kolom yang telah ditanam

5. Masukkan   alat hidrolik   jack dan dial  ukur diatas   pelat,   berikan

pembebanan dengan dongkrak hidrolik per 20 psi

Kesimpulan :
Dari pengujian dapat disimpulkan untuk mengetahui nilai daya dukung tanah
gambut yang diperbaiki dengan metode stone column diperoleh bahwa
semakin besar diameter dan semakin kecil spasi antar kolom maka niai daya
dukung tanah akan semakin besar.

6. Soil preloading
Judul : Desain PVD Untuk Proyek Reklamasi Lahan Tepi Pantai
Penulis : A. Arurrajah dan H. Nikraz (2006)
Studi kasus : Proyek Reklamasi Lahan Tepi Pantai Timur Changi di
Singapura
Penjelasan umum :
Proyek Reklamasi Timur Changi di Singapura melakukan reklamasi tanah di
tepi pantai. Sebagian area tepi pantai dilapisi dengan tanah lempung yang
tebal. Dengan metode konsolidasi diharapkan mampu memperbaiki struktur
tanah yang gunanya dapat dimanfaatkan dimasa yang akan datang dimana
akan digunakan untuk pembangunan Bandara Internasional Changi, terdiri
landasan pacu, turn off, dan fasilitas lainnya. Kondisi tanah pada area tersebut
terdiri dari 2 jenis tanah, yaitu tanah lempung dan tanah liat.
Metode pelaksanaan:
Dengan kondisi tanah yang lunak metode yang digunakan dan yang paling
sederhana adalah Preloading, namun Preloading umumnya memberikan
tingkat konsolidasi rata-rata dari perbaikan yang homogen di seluruh lapisan
tanah Tanah liat laut biasanya dengan ketebalan 10 m. Alternatif untuk
Preloading adalah untuk meningkatkan tanah lunak dengan PVD ditambah
dengan Preloading. Untuk memantau kinerja perbaikan tanah, maka dipasang
instrument geoteknik untuk memantau tingkat konsolidasi, baik itu
penurunan, indicator penurunan kedalaman dipasang di bagian atas setipa
sublapisan.

Kesimpulan :
Penggunaan Pre-pebricated Vertical Drain (PVD) dan Preloading dianggap
sebagai metode yang paling layak, dan digunakan dalam proyek reklamasi
tepi pantai. Tujuan dari teknik ini adalah untuk mempercepat laju konsolidasi
dan perbaikan pada suatu area. Pekerjaan perbaikan tanah dilakukan
sedemikian rupa dengan cara tertentu derajat konsolidasi primer adalah
tercapai dalam jangka waktu yang diinginkan dengan memperbaiki tanah
sistem drainase. Penggunaan utama PVD adalah untuk mempercepat
konsolidasi untuk sangat mengurangi durasi kontrak. proses pemadatan yang
disebabkan oleh tanggul yang dibangun di atas lunak tanah. Ini akan
memastikan bahwa konstruksi akhir dapat diselesaiakn dalam jangka waktu
yang cepat dalam suatu penyelesaian konstruksi. Preloading meningkatkan
efektivitas tanah dan mengurangi kompresibilitas tanah lemah (kurang baik)
dan meningkatkan kekuatan tanah lunak in situ.

7. Vibro compaction
Judul : Proyek Pearl Jumeira, Studi Kasus Reklamasi Tanah di
Dubai, UEA
Penulis :
Studi kasus : Reklamasi Tanah Tepi Pantai Jumeira Di Teluk Arab
Penjelasan umum:
Vibro Compaction adalah teknik perbaikan tanah tempat tanah dipadatkan,
getaran yang dihasilkan dari peralatan yang disebut vibroflot. Karena
besarnya getaran kurang dari yang lain metode perbaikan tanah getaran,
teknik ini lebih mudah diaplikasikan namun pada jenis tanah tertentu. Palm
Jumeira adalah sekelompok pulau buatan yang telah direklamasi di lepas
pantai Dubai, UEA. Bentuk reklamasi terdiri dari batang pohon, mahkota
dengan 17 daun, tiga pulau sabit di sekitarnya membentuk pemecah
gelombang sepanjang 11 km dan dua pulau kecil identik yang berbentuk logo
pengembang proyek di sisi bagasi. Secara keseluruhan, 94 juta m 3 pasir dan 7
juta m3 batu telah digunakan dalam proyek ini. Pasir Calcareous dikeruk dari
Teluk Persia menggunakan trailing suction hopper kapal keruk. Bila
memungkinkan, gerbong itu habis melalui pintu besar yang terletak di bagian
bawah dari lambung kapal, tetapi ketika airnya dangkal, kapal keruk itu
menyemprotkan pasir dan campuran air ke dalamnya.
Metode pelaksanaan :
a. Pra-reklamasi (penyelidikan geoteknis)
Investigasi geoteknis pra-reklamasi dilakukan pada proyek Pearl Jumeira
adalah terutama investigasi lepas pantai dan terdiri atas 14 titik pengujian.
b. Urutan konstruksi proyek dan pekerjaan peningkatan
Lingkup pekerjan meliputi, pengerukan/reklamasi, perbaikan tanah,
leveling, pemadatan, dan penempatan revetmenr batu.
Perbaikan tanah : Perbaikan tanah menggunakan teknik pemadatan,
pemadatan vibro dan deep, kemudian diikuti oleh permukaan pemadatan
dan leveling.
c. Investigasi geoteknis sebelum peingkatan tanah (pra-kompaksi)
Investigasi terdiri dari 18 titik pengeboran, untuk pengisisan material isian
granular dengan kedalaman 10 m – 15 m.
d. Investigasi geoteknis setelah peningkatan tanah (pasca-kompaksi)
Untuk meningkatkan kekuatan dan kompresibilitas tanah dilakukan
perbaikan atau pemadatan dengan dua (2) fase:
1. Pemadatan vibro dilakukan dengan menggunakan vibrator E55.Urutan
ekstraksi dibatasi hingga 1,0 m dengan waktu pemadatan 40 detik per
meter.
2. Pemadatan permukaan dilakukan sesuai dengan jumlah minimal 12
menggunakan jenis roller dengan berat 12 ton.
Pasca-pemadatan dilakukan tes pembebanan menggunakan pelat 1,5 m ×
1,5 m dan tekanan maksimum 300 kN/m2 , pasca-pemadatan uji penetrasi
kerucut dilakukan di setiap 50 m x 50 m di seluruh lokasi proyek setelah
pemadatan.CPTU yang dilakukan setelah pemadatan relevan, karena
evaluasi pasca perbaikan pada dasarnya berdasarkan hasil tes CPTU pasca

pemadatan.

e. Konsep desain geoteknis dan membangun layout zona

Layout zona merupakan pembagian dari area yang akan dibangun diatas

area yang telah direklamasi. Pada Pearl Jumeira terbagi atas 5 zona dengan

fungsi dari bangunan yang berbeda­beda.

f. Perhitungan kapasitas dukung yang diijinkan 

Untuk   mengetahui   apakah   area   yang   teah   di   perbaiki   memenuhi   syarat

maka   perlu   menganalisis   kapasitas   daya   dukung   dari   tanah   tersebut.

Apakah memenuji daya dukung yang diijinkan

Kesimpulan :
Pearl Jumeira dibangun di Dubai diatas lahan pasir reklamasi dengan
kedalaman laut antara 10 m sampai 15 m. Perbaikan tanah dilakukan dengan
menggunakan Vibro atau pemadatan dalam diikuti oleh pemadatan
permukaan. Desain perbaikan tanah dilakukan untuk meningkatkan kekakuan
bahan pengisi, mengurangi penyelesaian jangka panjang dan pendek, dan
meminimalkan risiko pencairan yang baru-baru ini secara hidrolik
menempatkan bahan berpasir.

Anda mungkin juga menyukai