Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN

“MANAJEMEN LALU LINTAS”

Nama Anggota Kelompok 5:

1. Marselino B. Boling (1923715919)


2. Natalia W. Lebo (1923715921)
3. Reynaldi R. Loe (1923715923)
4. Rivaldo Y. Mudak (1923715925)
5. Vanden Henukh (1923715926)
6. Yandri R. Lily (1923715927)
7. Yonas A. Fallo (1923715928)

PRODI TEKNIK PERANCANGAN JALAN DAN JEMBATAN


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI KUPANG
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan laporan ini guna memenuhi tugas kelompok untuk
mata kuliah Manajemen Lalu Lintas .

Kami menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu,
kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari
berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga laporan ini dapat memberi manfaat bagi
pembaca.

Kupang , Mei 2022

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kelancaran transportasi tidak terlepas dari kondisi lalu lintas pada lokasi
setempat. Lalu lintas yang dimaksud adalah gerak pindah manusia dengan atau tanpa
alat penggerak dari satu tempat ke tempat yang lain dengan menggunakan jalan
sebagai ruang gerak. Lalu lintas yang aman, tertib, lancar dan efisien sangat kita
dambakan, karena dengan hal tersebut segala aktifitas dalam masyarakat akan lebih
terjamin.
Permasalahan lalu lintas berkembang sejalan dengan perkembangan
masyarakat yang meliputi beberapa hal antara lain:
1. Pertambahan penduduk.
2. Peningkatan taraf hidup masyarakat yang memungkinkan bertambahnya
kendaraan bermotor di jalan.
3. Pertambahan angkutan sebagai akibat meningkatnya mobilitas manusia
maupun barang.
4. Keterbatasan prasarana dan peralatan lalu lintas dibandingkan dengan
kemajuan dan perkembangan masyarakat.
Akibat ketidakseimbangan seperti diatas, maka timbul persoalan-persoalan
baru dalam bidang lalu lintas. Persoalan tersebut akan makin rumit dengan kurangnya
disiplin serta sopan santun dan ketaatan dari para pemakai jalan terhadap rambu-
rambu lalu lintas dan peraturan lain yang ada. Untuk itu pengetahuan tentang lalu
lintas sangat penting untuk diketahui.
1.2 Rumusan Masalah
Mengidentifikasi hubungan rambu, marka dan fasilitas pejalan kaki dan
manajemen lalu lintas sepanjang jalan Timor Raya, Oesapa.
1.3 Tujuan
Laporan ini dibuat untuk dapat mengetahui hubungan rambu, marka dan
fasilitas pejalan kaki dan manajemen lalu lintas sepanjang jalan Timor Raya, Oesapa.
BAB II
PENMBAHASAN
2.1 Pengertian
Pengertian lalu lintas, menurut Djajoesman (1976:50) bahwa secara harfiah
lalu lintas diartikan sebagai gerak (bolak balik) manusia atau barang dari satu tempat
ke tempat lainnya dengan menggunakan sarana jalan umum. Sedangkan menurut
Poerwadarminta dalam kamus umum bahasa Indonesia (1993:55) menyatakan bahwa
lalu lintas adalah berjalan bolak balik, hilir mudik dan perihal perjalanan di jalan dan
sebagainya serta berhubungan antara sebuah tempat dengan tempat lainnya. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa lalu lintas adalah gerak/pindahnya manusia, hewan, atau
barang dari satu tempat ke tempat lain di jalan dengan menggunakan alat gerak.
Alat gerak yang dapat digunakan untuk berpindah dari satu tempat ke tempat
yang lain, itu yang sering disebut sebagai kendaraan. Di samping itu, kendaraan
terbagi menjadi 2 jenis yaitu kendaraan bermotor dan kendaraan tidak bermotor.
Kendaraan bermotor yaitu kendaraan yang menggunkan mesin untuk bisa berjalan.
Contohnya sepeda motor, mobil, dan lain-lain. Sedangkan kendaraan tidak bermotor
yaitu kendaraan yang tidak menggunakan mesin untuk bisa bergarak tetapi dengan
cara menggunakan tenaga manusia atau hewan. Misalnya andong, becak, dan lain-
lain.
2.2 Rambu Lalu lintas
Rambu-rambu lalu lintas adalah satu alat perlengkapan jalan dalam bentuk
tertentu yang memuat lambang, huruf, angka, kalimat ataupun perpaduan di
antaranya, yang digunakan untuk memberikan peringatan, larangan, perintah dan
petunjuk bagi pemakai jalan. Sehingga mengerti rambu-rambu lalu lintas sangatlah
berguna. Karena dengan rambu-rambu lalu lintas pemakai jalan dapat mengerti situasi
jalan yang mereka lewati. Sehingga kecelakaan pada lalu lintas tidak akan terjadi.
Banyak orang terutama kalangan pelajar tidak mau mempelajari tentang rambu-rambu
lalu lintas yang ada. Gambar rambu-rambu lalu lintas dapat dilihat pada Gambar 2.1
di bawah ini.
Gambar 2. 1 Rambu Lalu Lintas
Sumber: (PT. Baktiya Utama Indonesia, 2018)
2.3 Marka Jalan
Marka jalan yang artinya suatu tanda yang berada di permukaan jalan atau di
atas jalan yang meliputi peralatan/tanda garis membujur, melintang, garis serong,
serta lambang lainnya yang berfungsi untuk mengarahkan arus lalu lintas yang
membatasi daerah kepentingan lalu lintas. Marka itu dapat berwarna putih atau
kuning. Marka dapat memberi isyarat apakah kita diperbolehkan medahului pemakai
jalan yang ada di depan kita atau tidak. Kalau kita tidak memahaminya, maka
keselamatan kita terancam. Itulah yang sering disebut dengan kecelakaan. Gambar
marka jalan dapat dilihat pada Gambar 2.2 di bawah ini.
Gambar 2. 2 Marka Jalan
Sumber: (Lifeblogid, 2018)
2.4 Kecelakaan Lalu Lintas
Kecelakaan lalu lintas adalah suatu peristiwa di jalan yang tidak disangka-
sangka dan tidak sengaja melibatkan kendaraan dengan atau tanpa pemakai jalan
lainnya,mengakibatkan korban manusia atau korban harta benda (pasal 93 peraturan
pemerintah nomor 43 tahun 1999). Oleh karena itu, kecelakaan tidak bisa kita hindari
tetapi kita bisa mencegahnya. Tetapi untuk mencegahnya membutuhkan kesadaran
dari setiap masing-masing pemakai jalan. Sehingga budaya tertib lalu lintas di jalan
sangatlah dibutuhkan. Karena dengan budaya tersebut dapat mengurangi tingkat
kecelakaan yang terjadi, dimana dari tahun ke tahun tingkat kecelakaan semakin
meningkat.
Sedangkan menurut Djajoesman (1976:67) menyatakan bahwa kecelakaan
adalah kejadian yang tidak disengaja atau tidak disangka-sangka dengan akibat
kematian, luka-luka atau kerusakan benda-benda. Oleh karena itu berhati-hati di jalan
sangatlah penting. Kalau tidak maka keselamatan kita yang terancam. Pemerintah
menetapkan beberapa kebijakan yang mengatur tentang berlalu lintas. Seperti halnya
mengenai kelengkapan yang harus dipenuhi oleh pemakai jalan. Itu semua memiliki
tujuan, contohya pemakai jalan harus memakai helm untuk keselamatan kepala,
menyalakan lampu utama pada kondisi tertentu untuk memberi tahu adanya pemakai
jalan, mesin yang masih orisinil karena kualitas mesin tersebut sudah diuji
kelayakannya, dan kebijakan lainnya.
2.5 Survey
Survei adalah pemeriksaan atau penelitian secara komprehensif. Survei yang
dilakukan dalam melakukan penelitian biasanya dilakukan dengan menyebarkan
kuesioner atau wawancara, dengan tujuan untuk mengetahui: siapa mereka, apa yang
mereka pikir, rasakan, atau kecenderungan suatu tindakan. Survei lazim dilakukan
dalam penelitian kuantitatif maupun kualitatif.
Kami melakukan survey pada permasalahan pelanggaran rambu lalu lintas dan
marka jalan dengan objek survey adalah Jl. H.R. Soebrantas, Kecamatan Tampan,
kota Pekanbaru, Riau. Survey dilakukan pada pukul 08.00 sampai 09.30 WIB, ruas
jalan yang kami survey dari RSJ Tampan sampai ke simpang Tiga Tabek Gadang.
Hasil survey yang kami dapatkan dapat dilihat di bawah ini.
1. Rambu – rambu lalu lintas di Jl. Timor Raya, Oesapa
No Gambar Keterangan
1. Rambu persimpangan kanan

2. Rambu perintah menyebrang


3. Rambu petunjuk terdapat gereja

4. Rambu perintah hati-hati

5. Rambu perintah kurangi kecepatan

6. Rambu tempat pemberhentian bus


7. Rambu persimpangan kanan

8. Rambu jalur evakuasi.

9. Rambu larangan dilarang berhenti.

10 Rambu larangan dilarang parkir.


.
11 Rambu petunjuk arah.
.

12 Rambu tanda lampu lalu lintas.


.

13 Rambu penunjuk arah.


.

14 Rambu lalu lintas persimpangan tiga tipe


. Y.
15 Rambu tanda persimpangan, jalan, sudut.
.

2. Marka jalan dan fasilitas umum di Jl. Timor Raya, Oesapa


No Gambar Keterangan
1. Marka melintang tempat penyebrangan
pejalan kaki.

2. Marka membujur garis putus-putus


pembatas jalur untuk memberi
peringatan aka nada marka membujur
yang berupa garis utuh di depan.

3. Marka pembatas median.


3. Trotoar sebagai fasilitas bagi pejalan
kaki agar dapat memperlancar lalu lintas
jalan raya karena tidak terpengaruh oleh
lalu lintas pejalan kaki.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sekarang masih banyak orang yang masih belum tahu seberapa penting
penerapan etika dan kepatuhan terhadap aturan aturan yang berlaku. Dalam berlalu
lintas, kita harus memiliki etika dan selalu berpedoman pada aturan yang ada.
Mematuhi rambu rambu lalu lintas yang bertujuan mengatur lalu lintas pun tidak
kalah pentingnya. Tidak hanya menyelamatkan diri sendiri dan orang lain, tetapi juga
menjaga keamanan berrlalu lintas lainnya.
Oleh karena itu, dengan adanya rambu-rambu lalu lintas, marka jalan dan
fasilitas pejalan kaki sangat berguna dalam mencapai tujuan manajemen lalu lintas
yang merupakan serangkaian usaha dan kegiatan yang meliputi perencanaan,
pengadaan, pemasangan, pengaturan, dan pemeliharaan fasilitas perlengkapan jalan
dalam rangka mewujudkan, mendukung dan memelihara keamanan, keselamatan,
ketertiban, dan kelancaran lalu lintas.
3.2 Saran
Perlu adanya ketegasan oleh pihak polisi lalu lintas pada pengendara jalan
yang melanggar karena dapat mengakibatkan bahaya pada dirinya sendiri ataupun
pejalan kaki.

Anda mungkin juga menyukai