Anda di halaman 1dari 7

DISTRIBUTION AND MARKETING OF RED ONION

Nama Kelompok:

1. Jasmine Muntafiah Salim (220321100012)

2. Andini Dhamayanti (220321100048)

3. Rania Luthfianita Miarso (220321100088)

4. Adetia Dwi Firmansyah (220321100100)

Bawang merah merupakan salah satu komoditas yang mempunyai arti yang sangat
penting bagi masyarakat baik dilihat dari nilai ekonomisnya yang tinggi dan dari nilai
gizinya. Bawang merah (allium ascalonium, shallot) umumnya digunakan untuk bumbu
makanan sebagai penambah cita rasa masakan, selain digunakan sebagai bumbu untuk
pelengkap masakan, bawang merah juga bisa dimanfaatkan sebagai obat tradisional seperti
meringankan vertigo, bisul, batuk, susah tidur. Bawang merah umumnya memiliki kandungan
gizi dan senyawa aktif yang berfungsi preventif yang diperoleh Ketika dikomsumsi sebagai
bumbu masakan dan berfungsi kuratif saat dimanfaatkan menjadi obat herbal.

Tanaman bawang merah diperkirakan berasal dari kawasan Asia, kemudian menyebar
ke seluruh dunia.Dengan pengembangan dan pembudidayaan yang serius, bawang merah
telah menjadi salah satu tanaman komersial di berbagai negara di dunia ( Goulart, 1995;
Jaelani, 2007). Di Indonesia, daerah penghasil bawang merah utama adalah Cirebon, Brebes,
Tegal, Pekalongan, Solo, dan Wates (Yogyakarta) (Kuswardhani, 2016).

Pembahasan

 Saluran Distribusi Bawang Merah


Distribusi merupakan kegiatan ekonomi yang menjembatani produksi dan konsumsi
sehingga barang dapat tersalurkan dari produsen sampai ke tangan konsumen. Masing-
masing sektor perekonomian tentu memiliki pola distribusi tersendiri yang mencirikan
bagaimana jalur kegiatan di sektor-sektor tersebut berjalan. Untuk sektor perdagangan,
distribusi di sektor penyumbang produk domestik bruto terbesar ketiga ini menunjukkan
perjalanan suatu komoditas mulai dari produsen hingga konsumen dapat menikmati
komoditas tersebut, termasuk peran dari mediator-mediator yang terlibat di dalamnya.

Rantai distribusi ini mempunyai peranan penting dalam perekonomian masyarakat,


karena dapat memberikan nilai tambah bagi setiap pelaku perdagangan. Jika rantai distribusi
dapat terwujud secara efisien, maka pergerakan suatu komoditas dari produsen ke konsumen
akan ditempuh dengan biaya yang paling murah. Hal ini dapat berdampak pada pembagian
nilai tambah yang adil pada keseluruhan lembaga distribusi yang terlibat diiringi dengan
tendensi harga yang terjangkau oleh konsumen.

Permasalahan rantai distribusi tersebut harus diperhatikan khususnya pada komoditas


kebutuhan pokok seperti komoditas bahan makanan. Bawang merah merupakan salah satu
komoditas sayuran yang cukup penting bagi masyarakat Indonesia. Pasalnya, komoditas ini
termasuk komoditas nonsubstitusi yang hampir selalu dibutuhkan sebagai bumbu masakan
oleh masyarakat Indonesia. Dari sisi ekonomi, bawang merah juga termasuk komoditas
dengan nilai ekonomis yang cukup tinggi yang tercermin dari kontribusinya dalam
perkembangan inflasi Indonesia.

Data BPS mencatat pada 2012 komoditasini menyumbangkan nilai inflasi sekitar 0,10
dari 1,31 inflasi yang terjadi pada bahan makanan (sekitar 7,63 persen). Satu tahun
berikutnya, nilai inflasi nasional bawang merah merangkak naik menjadi 0,38 dari 2,75
inflasi yang terjadi pada keseluruhan bahan makanan (13,82 persen). Di samping itu,
kebutuhan akan salah satu sumber fosfor dan juga vitamin C ini idealnya juga akan terus
meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk.

Meskipun memiliki potensi produksi yang cukup memadai, saat ini diduga Indonesia
sedang mengalami masalah pada distribusi bawang merah. Dugaan ini didasarkan dari adanya
disparitas harga yang cukup tinggi antara harga di tingkat produsen dengan harga di tingkat
konsumen, terutama di kota-kota besar. Salah satu faktor penyebabnya adalah plot tanam
yang hanya fokus pada beberapa daerah dan belum dikembangkannya daerah produksi baru.
Kondisi tersebut tentu secara alamiah akan berdampak pada meningkatnya biaya distribusi
atau transportasi, sehingga marjin distribusi pun turut meningkat.

Marjin distribusi merupakan salah satu indikator efisiensi pada sistem distribusi.
Peningkatan marjin distribusi tersebut mengindikasikan bahwa distribusi komoditas semakin
tidak efisien. Disatu sisi, tata niaga yang belum terorganisir dengan optimal juga menjadi
pemicu melonjaknya harga bawang merah di level konsumen dibandingkan harga yang
diperoleh dari petani.

1. Tahapan Proses Distribusi Bawang Merah


 Budidaya
Memulai budidaya bawang merah harus dilakukan dengan sungguh-sungguh. Meski terbilang
cukup mudah, juga harus mempersiapkan segala kebutuhannya dengan baik. Nah, untuk bisa
memulai budidaya berikut adalah langkah-langkah yang bisa di ikuti:

 Siapkan lahan tanam bawang merah


 Menanam bibit bawang merah
 Melakukan pemupukan
 Penyiraman tanaman
 Perawatan lanjutan
 Proses panen dan pascapanen
 Pengumpulan dan Penjemuran
Setelah dipanen, umbi dijemur di atas bedengan bekas tanam. untuk memudahkan
proses penjemuran, bawang merah diikat setiap 3-5 kg. daun Bawang merah yang
sudah diikat direbahkan hingga menutupi umbi. Penjemuran dilakukan dengan posisi
umbi di bawah, tertutup daun yang direbahkan.Bawang merah ditutup dengan plastik
pada sore hari. lama penjemuran sekitar 3-5 hari, tergantung keadaan cuaca, hingga
daun bawang merah benar-benar kering. Bawang merah bisa dipasarkan setelah
dibersihkan dan dipotong daun dan akarnya.
 Pengolahan Produksi
Tahap awal sebelum produksi, pada tahap ini mungkin merupakan tahap pencarian
bahan baku. Selanjutnya pada proses produksi terbagi pada tiga tahapan. Yang mana pada
tahap 1 terdapat tahapan pengupasan setelah dikupas bawang di bersihkan atau dicuci, setelah
dilakukan penyucian bawang tersebut dilakukan pengeringan pertama (penirisan air).
Selanjutnya pada tahap 2 terdapat tahap penggorengan, setelah digoreng dilakukan
pengadukan, kemudian pengeringan kedua serta pemotongan. Tahap ketiga yaitu pengeringan
ketiga serta pengemasan setelah itu bawang goreng sudah siap untuk di distribusikan.

 Distribusi
Setelah di produksi produk bawang goreng ini sudah siap untuk di distribusikan.
Terdapat dua saluran distribusi yang pertama produsen langsung ke konsumen yang mana
proses ini disebut distribusi langsung. Kemudian pada saluran distribusi kedua terdapat
saluran produsen ke pedagang pengecer kemudian ke konsumen, distribusi ini disebut dengan
distribusi tidak langsung atau melalui perantara.

 Tahapan Distribusi Lain nya


 Alur Distribusi
1. Petani

Petani merupakan produsen bawang merah

2. Pedagang Penebas

Pedagang penebas ini biasanya melakukan pemanenan

3. Pedagang Pengumpul

Pedagang pengumpul ini yang membeli hasil panen petani

4. Pedagang Besar

Pedagang besar ini biasanya yang membeli dari beberapa pedagang pengumpul yang
skalanya lebih banyak

5. Pedagang Pengecer

Pedagang pengecer biasanya membeli dari pedagang besar agar mendapatkan harga
yang lebih murah

6. Konsumen

Membeli bawang merah dari pedagang pengecer untuk dikonsumsi

 Macam-macam Saluran Distribusi

Petani – Pedagang penebas – Pedagang pengecer – Konsumen

Petani – Pedagang penebas – Pedagang luar daerah – Konsumen

Petani – Pedagang pengumpul – Industri rumah tangga – Konsumen

Petani – Pedagang pengumpul – Pedagang pengecer – Konsumen

Petani – Pedagang luar daerah – Konsumen


Petani – Pedagang besar – Pedagang pengecer – Konsumen

Petani – Industri rumah tangga – Konsumen

Strategi pemasaran:
1. Menentukan target pasar
Produsen melihat terebih dahulu target pasar, dijual dalam bentuk produk bawang
merah seperti apa yang dibutuhkan oleh pasar apakah bawang merah mentah sebelum
di olah, atau bawang merah yang sudah berbentuk olahan seperti bawang goreng,
bawang merah bubuk, minyak bawang merah.
2. Menentukan harga
Produsen bawang merah harus pintar dalam melihat peluang harga yang ditetapkan
pada hasil produk yang ditawarkan, salah satunya juga dengan pintar dalam melihat
para pesaing, mengatahui kelemahan dari pesaing agar harga yang ditetapkan sesuai
dengan target konsumen.
3. Menentukan tempat
Produsen bawang merah harus dapat menentukan lokasi yang tepat dimana konsumen
dapat membeli produk yang dibutuhkan. Selain lokasi fisik seperti pasar dan
supermarket, dapat juga dijual secara online melalui media sosial, marketplace,
website, dan lain lain.
4. Promosi
Promosi dapat dilakukan untuk memengaruhi dan menginformasikan kepada target
konsumen agar tertarik membeli produk yang dijual. Promosi bawang merah bisa
dilakukan dengan pemberian diskon, memberikan informasi tentang manfaat dari
produk yang dijual atau tentang kualitas dari produk. Promosi ini dapat disebarkan
melalui pembagian brosur, media sosial, dan lain sebagainya.

Media pemasaran:
1. Media Brosur
Media brosur ini untuk menginformasikan dan agar mampu meyakinkan konsumen
akan produk bawang merah yang dijual.
2. Melalui Pasar
Pemasaran langsung melalui pasar dengan menentukan dan mengidentifikasi pasar
akan kebutuhan dari konsumen.
3. Melalui supermarket
Pemasaran melalui supermarket juga melihat dan mengidentifikasi target penjualan.
4. Media Internet
Menjual bawang merah melalui market place, pada media ini membuka peluang
penjualan permintaan bawang merah, dan dapat membuka peluang menjalin kerja
sama dengan pemasok bawang merah.

Produk bawang merah :


A. Produk mentah
Produk mentah bawang merah ini banyak dijumpai pada pemasaran secara langsung
melalui pasar, supermarket, dan juga dapat dijumpai melalui pemasaran online seperti
whatsapp, shopee, Tokopedia dll. Harga jual per kg bawang merah ini berkisar 27-28
ribu.
B. Produk turunan
1 Bawang goreng
2 Bawang merah bubuk
3 Minyak bawang merah
Olahan – olahan dari turunan bawang merah tersebut dapat menambah nilai jual dari
bawang merah mentah. Produk turunan tersebut dapat dijumpai pada pemasaran
secara langsung maupun secara online. Produk turunan ini dijual dengan harga
bermacam macam, seperti bawang goreng per 250 gramnya di jual dengan harga
25.000dan seterusnya tergantung merk, kualitas, dan cara penyajian produk. Bawang
merah bubuk dijual dengan harga 90.000 per kg, minyak bawang merah 140 ml dijual
dengan harga 15.000.

Kesimpulan
Bawang merah merupakan salah satu komoditas yang mempunyai arti yang sangat
penting bagi masyarakat baik dilihat dari nilai ekonomisnya yang tinggi dan dari nilai
gizinya. Pembahasan Saluran Distribusi Bawang Merah Distribusi merupakan kegiatan
ekonomi yang menjembatani produksi dan konsumsi sehingga barang dapat tersalurkan dari
produsen sampai ke tangan konsumen. Hal ini dapat berdampak pada pembagian nilai tambah
yang adil pada keseluruhan lembaga distribusi yang terlibat diiringi dengan tendensi harga
yang terjangkau oleh konsumen. Dari sisi ekonomi, bawang merah juga termasuk komoditas
dengan nilai ekonomis yang cukup tinggi yang tercermin dari kontribusinya dalam
perkembangan inflasi Indonesia. Menentukan target pasar Produsen melihat terebih dahulu
target pasar, dijual dalam bentuk produk bawang merah seperti apa yang dibutuhkan oleh
pasar apakah bawang merah mentah sebelum di olah, atau bawang merah yang sudah
berbentuk olahan seperti bawang goreng, bawang merah bubuk, minyak bawang merah.2.
Menentukan harga Produsen bawang merah harus pintar dalam melihat peluang harga yang
ditetapkan pada hasil produk yang ditawarkan, salah satunya juga dengan pintar dalam
melihat para pesaing, mengatahui kelemahan dari pesaing agar harga yang ditetapkan sesuai
dengan target konsumen.3. Menentukan tempat Produsen bawang merah harus dapat
menentukan lokasi yang tepat dimana konsumen dapat membeli produk yang dibutuhkan.
Promosi bawang merah bisa dilakukan dengan pemberian diskon, memberikan informasi
tentang manfaat dari produk yang dijual atau tentang kualitas dari produk. Media Brosur
Media brosur ini untuk menginformasikan dan agar mampu meyakinkan konsumen akan
produk bawang merah yang dijual.2. Produk mentah Produk mentah bawang merah ini
banyak dijumpai pada pemasaran secara langsung melalui pasar, supermarket, dan juga dapat
dijumpai melalui pemasaran online seperti whatsapp, shopee, Tokopedia dll.

Anda mungkin juga menyukai