Anda di halaman 1dari 8

➤ MANAJEMEN AGRIBISNIS

➤ KOMODITI BAWANG MERAH

RESKY AINUN FEBIANTI ( G021181055 )


RISKA NURISRA HUSAIN ( G021181351 )
CHERY MATIRA TANGKEALLO ( G021181378 )
LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan negara agraris dengan luas lahan yang sangat luas dan
keanekaragaman hayati yang sangat beragam. Di negara agraris seperti indonesia, pertanian
mempunyai kotribusi penting baik terhadap perekonomian maupun terhadap pemenuhan
kebutuhan pokok masyarakat apalagi dengan bertambahnya jumlah penduduk yang berarti
kebutuhan pangan semakin meningkat. Indonesia terletak di daerah tropis yang memiliki
berbagai tipe iklim, sehingga memungkinkan mengembangkan berbagai jenis hortikultura.
Bawang merah (Alium ascolonicum) merupakan tanaman semusim dan salah satu
komoditas sayuran bernilai ekonomi tinggi yang banyk dibutuhkan dalam kehidupan sehari-
hari dan memberikan kesejahteraan kepada petani.Selain di pakai sebagai bahan makanan
masakan ini juga di gunakan sebagai bahan obat untuk penyakit tertentu maka bawang merah
dikenal sebagai tanaman rempah dan obat (Wibowo,2008)
Pengembangan agribisnis hortikultura mempunyai keunggulan dibandingkan komoditas
pertanian lainnya. Pertama dalam satuan lahan yang kecil dapat memberikan keuntungan
yang besar kedua dapat memberikan pemdapatan yang tinggi petani merupakan pelaku proses
produksi tanaman.
PENGEMBANGAN HORTIKULTURA PERLU TERUS
DILAKSANAKAN MENGINGAT:
➤ Potensi lahan dan keragaman hayati yang memungkinkan pengembangan sayuran.
➤ Potensi permintaan sejalan dengan jumlah penduduk dan peningkatan
kesejahteraan konsomsi perkapita sayuran masih rendah ( 37 kg/ kapita/ tahun
dibandingkan standar FAO sebesar 73 kg/ kapita/ tahun).
➤ Peluang ekspor sayuran tinggi .
➤ Peran sayuran sebagai sumber pertumbuhan sumber pendapatan dan lapangan kerja
masyarakat.
GAMBARAN UMUM
KOMODITI BAWANG MERAH
bawang merah merupakan salah satu komoditi yang
termasuk kedalam umbian tanah dan juga tanaman
yang memiliki pengakaran serabut di bagian pangal
umbi. Secara umumnya tanaman bawang merah ini
merupakan salah satu tanaman yang memiliki
kandungan senyawa yang sangat tinggi sehingga di
zaman dahulu hingga skarang banayk orang
menggunakan sebagai bahan herbal dan juga
tradisional untuk menyembuhkan berbagai penyakit
serta menyehatkan kesehatan tubuh.
Tanaman bawang merah ini di duga berasal dari asia
tenggara yang menyebar luas ke berbagai wilayah dan
juga tempat lainnya .
KASUS USAHATANI KOMODITI BAWANG MERAH
Profil usaha tani bawang merah terutaman dicirikan oleh 80% petani kecil dengan
luas lahan usaha < 0,5 ha. Berbagai varietas bawang merah yang diusahakan petani
diantaranya adalah kuning (ripeng,berawa,sidapurna,dan table), Bangkok warso,Bima
timor, Bima sawo, Bima brees, Engkel, Bangkok,Pihilippines dan Thailand. Sementara
itu, varieras bawling merah yang lebih disukai petani untuk ditanama pada musim
kemarau adalah varietas philippines (impor). Puncak panen bawang merah di
indonesia terjadi hampir selama 6-7 bulan tiap tahun, dan terkonsentrasi antara bulan
juni-desember-januari, sedangkan bulan kosong panen tejadi pada bulan februari-mei
dan november. Berdasarkan pengamatan tersebut, musim tanam puncak diperkirakan
terjadi pada bulan april-oktober .
Beberapa komponen teknologi budidaya tanaman bawang merah yang telah
dihasilkan oleh lembaga penelitiaan antara lain:
a. Tiga varietas unggul bawang merah yang sudah lepas, yaitu varietas kramat-1,
kramat-2 dan kuning.
b. Budidaya bawang merah di lahan kering maupun lahan sawah, secara monokultur
atau tumpang sari/ gilir.
c. Komponen PHT - budidaya tanaman sehat, pengendalian secara fisik/ mekanik;
pemasangan perangkap; pengamatan secara rutin; dan penggunaan pestisida
berdasarkan ambang pengendalian.
d. Bentuk olahan tepung dan bubuk.
subsistem agribisnis pada komoditi bawang merah

1. subsistem pengadaan dan penyaluran sarana produksi teknologi dan pengembangan


sumberdaya manusia , pembuatan pengadaan dan penyaliuran sarana produksi pertanian.
Sarana produksi pertanian ini di peroleh petani dengan sistem pembelian atau dengan
bantuan bentuk kemitraan.
2. subsistem produksi dalam usahatani, kegiatan pada subsistem ini meliputi pemelihan
benih bawang merah, penyiapan lahan, penanaman, pemeliharaan tanaman dan panen.
3. subsistem pengolahan hasil panen, penanganan lepas panen bawang merah pada tingkat
petani pada umumnya baru sampai pada pengeringan bawang merah dan pengupasan
kuliat luar hal ini karena petani belum memiliki teknologi dan biaya yang cukup untuk
melakukan pengolahan lanjutan.
4. subsistem pemasaran hasil, pola pemasaran bawang merah melalui jalur pemasaran yang
beragam, diantaranya bagi petani yang tidak melakukan kemitraan usaha dengan
perusahaan mitra biasanya pemasaran bawang merah melalui pedangang pengumpul baik
yang memfungsikan kelompok taniatau koprasi maupun yang tidak ada pula yang
langsung menjualnya ke pabrik.
tujuan pengembangan agribisnis bawang merah mencangkup :

"
a. menyediakan benih varietes unggul bawang merah kualitas impor
sebagai salah satu upaya subtitusi ( pengurangan ketergantungan
terhadap pasokan impor ).
b. meningkatkan produksi bawang merah rata-rata 5.24 pertahun
selama priode 2005-2010.
c. mengembangkan industri bawang merah dalam rangka menjaga
kontinuitas pasokan benih bermutu.
d. mengembangkan diverfikasi produk bawang merah dalam upaya
peningkatan nilai tambah.
TERIMA KASIH

SEMOGA PERTANYAANMU TAK SESUSAH MENEBAK HATIMU;)

Anda mungkin juga menyukai