Anda di halaman 1dari 15

Comparison

01 02 03 04
Saturn

Venus

Jupiter

Pluto
05
Autspit’z sign
Autspit’z sign
Tujuan memeriksa psoriasis

Teknik pada lesi skuama digoreskan dengan benda tajam lalu


dilepaskan lapisan demi lapis beberapa menit kemudian timbul
tanda auspitz

Interpretasi: positif jika terdapat bintik-bintik perdarahan di


atas eritem
06
Tetesan Lilin
Tetesan Lilin
1 Tujuan memeriksa psoriasis

Teknik pada skuama yang tebal


berlapis-lapis digores dengan tepi 2
kaca objek glass/dengan kuku
Interpretasi terdapat garis putih
3 seperti goresan pada tetesan lilin

Keterangan terjadi karena skuama 4


tersebut patah shingga dimasuki udara
07
Pewarnaan Gram
Pewarnaan Gram
Bakteri Gram positif memiliki
Indikasi pewarnaan Gram lapisan peptidoglikan yang tebal
adalah untuk memperoleh (20-80 nm), sehingga akan
karakteristik dan klasifikasi mengambil kompleks stain-
bakteri. Pewarnaan Gram mordant primer dan akan
penting untuk identifikasi bakteri tampak biru atau ungu di bawah
mikroskop.

Teknik pewarnaan Gram dimulai


Bakteri Gram negatif memiliki
dari pengambilan spesimen
lapisan peptidoglikan yang tipis
(1-3 nm) dan persentase ikatan
silang yang rendah diikuti
Persiapan apusan, pewarnaan dengan lapisan membran luar
Gram, dan pemeriksaan slide di yang tipis (7-8 nm), sehingga
bawah mikroskop. tidak mengikat kompleks stain-
mordant dan akan tampak
merah di bawah mikroskop.
08
Fungal culture
examination
Pemeriksaan Kultur mengidentifikasi organisme mana
yang bertanggung jawab atas infeksi:

• Untuk mengetahui sumber infeksi mis. hewan


tertentu
• Untuk memilih perawatan yang paling cocok.
• Menumbuhkan jamur dalam kultur dapat memakan
waktu beberapa minggu, diinkubasi pada 25–30ºC.
• Spesimen diinokulasi ke dalam media seperti agar
dekstrosa Sabouraud yang mengandung
sikloheksimida dan kloramfenikol. Sikloheksimida
ditinggalkan jika cetakan memerlukan identifikasi.
Kultur negatif dapat muncul karena :
● Kondisi tersebut bukan karena infeksi jamur.

● Spesimen tidak dikumpulkan dengan benar.

● Ada penundaan sebelum spesimen mencapai laboratorium.

● Prosedur laboratorium tidak benar.

● Organisme tumbuh sangat lambat.


09
Pemeriksaan Asto
Pemeriksaan Asto
Hasil ASTO positif menunjukkan bahwa dugaan adanya hubungan PG
dengan infeksi streptokokus beta hemolitikus, sehingga kemungkinan
faktor pencetus PG pada kasus ini ialah karena infeksi

Prosedur kerja

A. Pra analitik B. Analitik


1. Metode Kualitatif
1. Prinsip : - • Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan-Dikeluarkan kit reagen dan serum
2. Persiapan sampel : Tidak
pada suhu kamar
memerlukan persiapan khusus • Dibuat pengenceran serum 1:20-Diambil 1 tetes control positif dan diletakkan
3. Persiapan sampel : Serum
pada lingakaran pertama-Diambil 1 tetes control negatif dan diletakkan pada
pasien, tidak hemolisis
lingakaran kedua-Diambil sampel serum 50 ul dengan mikropipet di tuang pada
4. Alat dan bahan : -Reagen asto-
lingkaran ketiga-Ditambahkan 1 tetes reagent ASTO pada masing-masing
Kontrol positif-Kontrol negatif-
lingkaran-Dicampur sampai rata menggunakan pipet-Diputar kartu selama 2
Batang pengaduk-Slide
menit-Diamati terbentuknya aglutinasi dibandingkan dengan control negatif
Prosedur kerja
B. Analitik C. Pasca analitik
2. Metode Kualitatif
1. Positif : terbentuk aglutinasi pada
• Diatur 5 tabung dan diberi label (1:2, 1:4, 1:8, 1:16, dst)
slide sampel
• Digunakan NaCl fisiologis untuk seri pengenceran
2. Negatif : tidak terbentuk aglutinasi
• Dilanjutkan perngenceran hingga hasil akhir dapat diperole
pada slide sampe
• Dimasukkan masing-masing 1tetes kontrol negatif dan positif didalam slide.
• Diabaca hasil dalam jangka 3 menit.
09
Koebner Test
Fenomena Koebner (juga dikenal dengan
isomorphic response) merupakan trauma yang
dapat menyebabkan timbulnya lesi psoriasis pada
kulit yang sebelumnya tidak terdapat lesi. Reaksi
Koebner biasanya muncul setelah 14 hari
pascatrauma, dan ini didapatkan pada 25% pasien
psoriasis. Fenomena Koebner tidak spesifik untuk
psoriasis, namun sangat membantu menegakkan
diagnosis

Anda mungkin juga menyukai