Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIKUM

KLIMATOLOGI DASAR

PENYEMAIAN BENIH BAWANG MERAH DAN BENIH


PAKCOY

OLEH:
HEPPY RUTHMAIDA HUTAURUK
NIM. 2206113409
AGROTEKNOLOGI – C

JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2023
LEMBAR PENGESAHAN
PENYEMAIAN BENIH BAWANG MERAH DAN BENIH
PAKCOY
Pekanbaru, Selasa 10 Oktober 2023

HEPPY RUTHMAIDA HUTAURUK


2206113409

MENGETAHUI

ASISTEN I ASISTEN II

MUTHIYA WILANDA NAFADHILAH ASTRIANI


AMALIA DITYA
1806110326 1806111818

ASISTEN III ASISTEN IV

AGUSTRA LEONARDI
SIPAHUTAR MAULANA ISHAK
1906155290 1906156205

ASISTEN V ASISTEN VI

EVELYN CINDY SINAGA YUSRI WANDI


1906111677 1906124467
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Budidaya tanaman merupakan kegiatan yang melibatkan penanaman dan

perawatan tanaman dengan tujuan baik komersial maupun konsumsi pribadi.

Proses ini melibatkan serangkaian langkah, termasuk pemilihan varietas tanaman

yang sesuai, persiapan lahan, penanaman bibit atau benih, pemeliharaan, dan

akhirnya, proses panen. Pertanian modern memanfaatkan teknologi dan

pengetahuan ilmiah untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam

budidaya tanaman. Aspek penting seperti penyiraman, pemupukan, pengendalian

hama dan penyakit, serta manajemen sumber daya tanah dan air sangat penting

dalam mencapai keberhasilan dalam budidaya tanaman. Tujuan utama dari

budidaya tanaman adalah menghasilkan hasil panen yang berkualitas, yang dapat

digunakan untuk memenuhi kebutuhan pangan, pakan ternak, atau sebagai bahan

baku dalam industri, serta berkontribusi pada ketahanan pangan dan pertumbuhan

ekonomi.

Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan salah satu komoditas

tanaman hortikultura yang banyak dikonsumsi manusia sebagai campuran bumbu

masak setelah cabe. Selain sebagai campuran bumbu masak, bawang merah juga

dijual dalam bentuk olahan sepert ekstrak bawang merah, bubuk, minyak atsiri,

bawang goreng bahkan sebagai bahan obat untuk menurunkan kadar kolesterol,

gula darah, mencegah penggumpalan darah, menurunkan tekanan darah serta

memperlancar aliran darah. Sebagai komoditas hortikultura yang banyak

dikonsumsi masyarakat, potensi pengembangan bawang merah masih terbuka


lebar tidak saja untuk kebutuhan dalam negeri tetapi juga luar negeri (Suriani,

2012).

Tanaman bawang merah merupakan tanaman fungsional yang bernilai

ekonomi tinggi dan mempunyai peluang pasar untuk dikembangkan sebagai usaha

agribisnis dengan prospek yang cukup menjanjikan. Manfaat tanaman bawang

merah untuk kesehatan tidak diragukan lagi. Bawang merah sangat sangat kaya

akan kandungan yang dibutuhkaan oleh tubuh manusia, seperti serat, vitamin C,

kalium dan asam folat. Sebagai obat tradisional bawang merah ampuh mengatasi

sakit maag, kolesterol, diabetes melitus, masalah pernafasan dan sebagai bumbu

utama dalam setiap masakan.

Budidaya pakcoy dalam sistem hidroponik adalah metode modern

yang semakin populer di dunia pertanian. Dalam metode ini, tanaman

pakcoy tidak ditanam di tanah seperti biasanya, melainkan ditanam

dalam media seperti serat kelapa, rockwool, atau bahkan air murni

yang diperkaya dengan larutan nutrisi yang mengandung semua nutrisi

yang dibutuhkan oleh tanaman. Proses budidaya dimulai dengan

persiapan bibit pakcoy yang sehat dan berkualitas.

Salah satu keuntungan utama dari budidaya pakcoy dalam

hidroponik adalah pertumbuhannya yang lebih cepat dibandingkan

dengan metode tradisional di tanah. Penggunaan larutan nutrisi yang

terkontrol membantu mengurangi risiko serangan hama dan penyakit

serta menghasilkan hasil panen yang lebih baik. Selain itu, metode
hidroponik juga lebih efisien dalam penggunaan air karena air dapat

didaur ulang dalam sistem. Dengan demikian, budidaya pakcoy dalam

hidroponik merupakan cara yang efisien dan berkelanjutan untuk

menghasilkan sayuran hijau berkualitas tinggi sepanjang tahun, yang

sangat menarik bagi para petani yang mencari metode pertanian

modern dan efisien.

Penyemaian adalah tahap kunci dalam budidaya tanaman yang

memainkan peran penting dalam menentukan keberhasilan seluruh

siklus pertumbuhan. Pada tahap ini, benih atau bibit ditanam dalam

media yang sesuai, menciptakan dasar yang kuat bagi pertumbuhan

tanaman. Penyemaian memungkinkan pemilihan varietas tanaman

yang tepat, yang dapat memengaruhi hasil panen dan adaptasi

tanaman terhadap lingkungan tertentu. Penyemaian juga memberikan

kontrol awal terhadap faktor lingkungan seperti suhu, kelembaban,

dan cahaya, yang berkontribusi pada pertumbuhan yang optimal dan

mengurangi risiko serangan hama dan penyakit. Dengan demikian,

penyemaian adalah fondasi penting dalam budidaya tanaman yang

berdampak besar pada hasil panen dan kesuksesan keseluruhan dalam

pertanian. Oleh karena itu, kegiatan praktikum ini fokus pada

penyemaian bawang merah dan penyemaian pakcoy dalam sistem

hidroponik.
1.2. Tujuan

Kegiatan praktikum ini bertujuan untuk mengetahui cara melakukan

penyemaian pada tanaman bawang merah dan tanaman pakcot di sistem

hidroponik. Karena sebelum melakukan penanaman perlu dilakukannya kegiatan

penyemaian benih agar tumbuh menjadi bibit.

1.3 Manfaat

Manfaat dilakukannya praktikum ini adalah mampu dan memahami cara-cara

penyemaian benih bawang merah, memahami dan mampu membuat media tanam

rockwoll sebagai tempat penyemaian benih pakcoy, serta mampu membuat sistem

budidaya hidroponik

.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penyemaian Tanaman Bawang Merah

Tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan komoditi

hortikultura yang termasuk jenis sayuran rempah. Sayuran rempah ini banyak

digunakan sebagai pelengkap bumbu masakan untuk menambah cita rasa

makanan. Selain itu tanaman bawang merah dapat digunakan sebagai bahan obat

tradisional (Basuki,2009).

Konsumsi rata-rata bawang merah per kapita untuk tahun 2011-2012

berkisar antara 2,36 kg/tahun dan 2,74 kg/tahun. Perkembangan luas panen,

produksi, dan produktivitas bawang merah tahun 2010-2017. Meningkatkan mutu

dan hasil bawang merah beberapa kendala perlu diperhatikan antara lain

penyediaan hara bagi tanaman melalui pemupukan. Pemupukan adalah

pengaplikasian bahan atau unsur–unsur kimia organik maupun anorganik yang

ditujukan untuk memperbaiki kondisi kimia tanah untuk memenuhi kebutuhan

unsur hara bagi tanaman sehingga dapat meningkatkan produktivitas tanaman

(Ahmad, 2009).

Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan jenis tanaman

hortikultura yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi sehingga sejak lama petani

mengusahakannya secara intensif. Selain itu bawang merah juga memiliki banyak

manfaat yaitu sebagai bumbu dapur, penyedap rasa pada makanan dan juga dapat

digunakan sebagai obat-obatan. Selain itu bawang merah juga dapat dijual dalam

bentuk olahan seperti ekstrak bawang merah serta bawang goreng (Waluyo dan

Sinaga, 2015).
Budidaya bawang merah diawali dengan proses penyemaian. Penyemaian

dilakukan dengan cara di tabur diatas media semai yang berasal dari campuran

pupuk kandang, arang sekam dan tanah ayakan dengan perbandingan 1:2:1 lalu di

tutup Kembali dengan ketinggian 2 cm dengan tanah ayakan lebar media semai

yaitu 1x2 m, kemudian media semai ditutup dengan menggunakan atap paranet

pada ketinggian 180 cm, untuk menghindari terpaan hujan dan radiasi matahari

secara langsung. Umur persemaian yaitu 40 hari (Wahyudi dan Hasnelly, 2022).

Perbanyakan bawang merah dilakukan dengan menggunakan umbi

sebagai bibit dan biji bawang merah. Kualitas bibit bawang merah sangat

menentukan hasil produksi bawang merah. Kriteria umbi yang baik untuk bibit

bawang merah harus berasal dari tanaman yang berumur cukup tua yaitu berumur

70-80 hari setelah tanam, dengan ukuran 5-10 gram, diameter 1,5-1,8 cm. Umbi

bibit tersebut harus sehat, tidak mengandung bibit penyakit dan hama. Pada ujung

umbi bibit bawang merah dilakukan pemotongan sekitas 1/5 panjang umbi untuk

mempercepat pertumbuhan tunas. Pemotongan ujung umbi sangat penting agar

umbi tumbuh merata serta cepat tumbuhnya, karena ujung umbi bersifat

mempercepat tumbuhnya tunas (Legowo, 2019).

2.2 Penyemaian tanaman pakcoy

Saat ini, pakcoy (Brassica rapa L.) telah menjadi salah satu sayuran yang

sangat diminati di Indonesia, selain sawi hijau dan selada. Pakcoy sering

digunakan dalam berbagai olahan makanan karena memiliki daun yang tebal dan

memberikan tekstur yang renyah saat dikonsumsi (Herwibowo dan Budiana,

2014). Produksi sawi, termasuk pakcoy, terus meningkat setiap tahun di


Indonesia. Pada tahun 2015, produksinya mencapai 600.188 ton, tahun 2016

sebanyak 601.198 ton, tahun 2017 mencapai 627.598 ton, tahun 2018 mencapai

635.982 ton, dan pada tahun 2019 mencapai 652.723 ton (Direktorat Jenderal

Hortikultura, 2020). Hal ini menunjukkan bahwa permintaan akan sawi, termasuk

pakcoy, terus meningkat.

Pakcoy dapat ditanam di pekarangan rumah atau di lahan sawah dan

tegalan. Seperti yang dikemukakan oleh Irianto (2021), tanaman akan tumbuh

dengan baik di mana pun asalkan nutrisi yang diperlukan, termasuk nutrisi yang

dibutuhkan oleh pakcoy, selalu tercukupi. Nutrisi tersebut biasanya berasal dari

tanah dan air, yang berfungsi sebagai penopang dan sumber nutrisi yang dapat

diserap oleh tanaman. Inilah dasar dari sistem hidroponik, di mana nutrisi untuk

tanaman dipenuhi dengan cermat.

Keterbatasan lahan untuk pertanian, terutama di perkotaan, bisa diatasi

dengan menggunakan sistem hidroponik. Sistem hidroponik memiliki sejumlah

keunggulan, seperti: 1) memanfaatkan lahan yang sempit karena tidak

memerlukan lahan yang luas, 2) fleksibilitas dalam penempatan tanaman, seperti

di atap rumah, di dinding, atau di halaman rumah, 3) meningkatkan estetika

pekarangan, 4) mempercepat proses panen, 5) perawatannya lebih mudah, dan 6)

tanpa mengikuti musim (Wulandari, 2020).

Hidroponik adalah metode pertanian tanpa tanah dan menjadi alternatif

yang bagus untuk pertanian di lahan terbatas atau bahkan tanpa lahan. Selain air

sebagai media pertumbuhan, berbagai media lain dapat digunakan, seperti pasir,

cocopeat, arang sekam, kerikil, sabut kelapa, zat silikat, dan lainnya (Kurnia,

2018). Salah satu metode hidroponik yang sederhana adalah metode sumbu
(wick), di mana sumbu digunakan untuk mengalirkan nutrisi ke tanaman. Sistem

ini bekerja pasif karena tidak ada pergerakan mekanis pada media, sehingga tidak

memerlukan listrik. Air dan nutrisi diberikan secara berkala, sehingga pemupukan

dan penyiraman dapat dikendalikan dengan mudah (Prihantoro dan Indriani,

1999).

Pakcoy adalah salah satu jenis sayuran yang banyak diproduksi dengan

menggunakan sistem hidroponik. Tanaman ini memiliki prospek yang sangat

menjanjikan karena permintaan pasar yang tinggi dan harga yang menguntungkan

dibandingkan dengan jenis sawi lainnya. Penanaman pakchoi dengan metode

NFT (Nutrient film technique) telah terbukti memberikan hasil yang lebih baik

daripada metode DFT (Deep Flow Technique) (Sesanti et al., 2016). Proses

penyemaian benih pakcoy dilakukan pada media rockwool berukuran 2,5 x 2,5 x

2,5 cm. Rockwool yang telah dibasahi dengan air disusun dalam wadah dan diberi

lubang. Benih yang telah disiapkan ditanam dalam lubang tersebut. Setiap pagi,

benih disiram dengan air dan ditempatkan di area yang terkena sinar matahari

langsung. Pemberian nutrisi diberikan setelah daun tumbuh, dan bibit yang siap

untuk dipindahkan biasanya berumur 7-14 hari (Madusari et al., 2020).


BAB III

METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari selasa 03 Oktober 2023 pada pukul

15.00 – 16.40 WIB. Adapun tempat pelaksanaan praktikum ini berlokasi di UPT

kebun percobaan fakultas pertanian universitas riau.

3.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah cangkul, parang,

penggaris, gembor, pisau cutter, rockwoll dan baskom.

Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah benih bawang

merah, benih pakcoy dan air.

3.3 Metode Pelaksana

3.3.1 Penyemaian Bawang Merah

1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.

2. Dibuat larikan sepanjang 50 cm-1 m dengan kedalaman 2-3 cm.

3. Disebarkan benih bawang merah disepanjang larikan

4. Di tutup larikan dengan menggunakan tanah secara tipis dan tidak perlu

di padatkan

3.3.2 Penyemaian Pakcoy

1. Disiapkan alat dan bahan yang akan di gunakan.

2. Diukur rockwoll dengan 3 cm X 3 cm sebanyak 15 buah.

3. Di potong rockwolln dengan pisau cutter ,usahakan potongan tidak

memutus bagian bawah

4. Di lubangi bagian tengah rockwoll dengan kedalaman 1 cm


5. Di masukan benih ke lubang tanam

6. Di simpan rockwoll ke dalam baskom dan di siram secara perlahan.


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

4.2 Pembahasan

4.2.1 Penyemaian bawang merah

Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan tanaman yang

termasuk dalam keluarga liliceae, berasal dari Asia Tenggara, dan sering

digunakan sebagai penyedap dalam masakan. Selain itu, bawang merah

juga mengandung nutrisi dan enzim yang bermanfaat bagi kesehatan

manusia. Minyak atsiri yang terdapat dalam bawang merah memiliki

berbagai kegunaan, seperti dalam produk kecantikan, perawatan tubuh,

meredakan demam, perawatan rambut, dan sebagai bahan untuk pijat dan

terapi. Komponen aktif dalam minyak atsiri bawang merah termasuk

Sikloaliin, Metilaliin, Kaemferol, Kuersetin, dan Floroglusin. Bawang

merah memiliki potensi pasar yang baik dan dianggap sebagai salah satu

komoditas unggulan nasional, terutama karena banyak digunakan dalam

bumbu masakan sehari-hari oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Hal

ini berdampak pada aspek makroekonomi dan tingkat inflasi (Mulat,

2015).

Budidaya bawang merah diawali dengan proses penyemaian.

Penyemaian dilakukan dengan cara di tabur diatas media semai yang

berasal dari campuran pupuk kandang, arang sekam dan tanah ayakan

dengan perbandingan 1:2:1 lalu di tutup Kembali dengan ketinggian 2 cm


dengan tanah ayakan lebar media semai yaitu 1x2 m, kemudian media

semai ditutup dengan menggunakan atap paranet pada ketinggian 180 cm,

untuk menghindari terpaan hujan dan radiasi matahari secara langsung.

Umur persemaian yaitu 40 hari (Wahyudi dan Hasnelly, 2022).

Selama beberapa minggu setelah penyemaian, umbi benih akan mulai

tumbuh menjadi bibit yang lebih besar dengan tunas yang kuat. Ketika bibit

sudah mencapai ukuran yang cukup besar dan memiliki setidaknya 4-6 daun,

mereka siap untuk dipindahkan ke lahan pertanian utama. Proses ini biasanya

dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak akar dan tunas. Dengan melakukan

penyemaian bawang merah dengan benar, petani dapat memastikan bahwa

mereka memiliki bibit yang sehat dan kuat untuk ditanam di lahan pertanian,

yang akan berkontribusi pada hasil panen yang baik di masa depan.

Pemilihan umbi bibit pada bawang merah berasal dari tanaman

yang memiliki umur 70-80 hari setelah tanam. Umbi yang digunakan

sebagai bibit berukuran sedang yaitu (5-10 g). Umbi bibit yang baik

memiliki ciri-ciri umbinya segar dan sehat, bernas (padat, tidak keriput),

dan memiliki warnna yang cerah. Selain itu, Umbi bibit yang baik bagi

benih bawang merah yaitu telah disimpan selama 2-4 bulan sejak panen

dan tunasnya sudah sampai ke ujung umbi (Sutarya & Grubben, 2000).

4.2.2 Penyemaian Pakcoy

Hidroponik adalah salah satu sistem budidaya yang tidak

memerlukan lahan yang luas. Budidaya hidroponik dilakukan dengan

memanfaatkan air sebagai media tanam dan larutan nutrisi sebagai nutrisi

bagi pertumbuhan tanaman. Banyak manfaat yang dapat diperoleh dengan

sistem berkebun hidroponik. Diantaranya, produksi tanaman lebih tinggi,


lebih terjamin dari hama dan penyakit, tanaman tumbuh lebih cepat dan

pemakaian pupuk lebih hemat, bila ada tanaman yang mati bisa lebih

mudah diganti dengan tanaman baru, dan tanaman memberikan hasil yang

berkelanjutan (Tusi, 2016).

Pakcoy merupakan salah satu varietas sayuran hijau yang sering ditanam

dalam sistem hidroponik. Dalam budidaya hidroponik, pertumbuhan pakcoy tidak

melibatkan tanah sebagai media tumbuhnya; sebaliknya, tanaman ini tumbuh

dalam larutan nutrisi yang langsung diserap oleh akar-akarnya. Prosesnya dimulai

dengan menempatkan bibit pakcoy ke dalam wadah atau sistem hidroponik yang

telah dipersiapkan, seperti NFT (Nutrient Film Technique) atau DWC (Deep

Water Culture). Larutan nutrisi ini mengandung semua unsur hara yang diperlukan

untuk pertumbuhan tanaman, termasuk nitrogen, fosfor, dan kalium.

Penyemaian pakcoy menggunakan metode hidroponik adalah

pendekatan modern yang sedang populer dalam pertanian perkotaan dan

budidaya sayuran. Dalam metode ini, biji pakcoy ditanam pada media

hidroponik seperti rockwool atau perlite, tanpa menggunakan tanah

sebagai media. Media ini memberikan dukungan yang optimal untuk

perkembangan akar tanaman dan memungkinkan penyerapan nutrisi dari

larutan hidroponik dengan efisien.

Dengan pengendalian yang cermat terhadap faktor lingkungan

seperti suhu, cahaya, dan kualitas larutan nutrisi, penyemaian pakcoy

dalam sistem hidroponik dapat menghasilkan pertumbuhan yang cepat dan

menghasilkan sayuran berkualitas tinggi. Selain itu, metode hidroponik

juga memiliki keunggulan dalam penggunaan air yang lebih efisien dan
mengurangi risiko kontaminasi tanaman oleh patogen yang biasanya

berasal dari tanah. Dengan perawatan yang tepat, penyemaian pakcoy

dengan metode hidroponik dapat memberikan hasil panen yang konsisten

dan berkualitas tinggi. Ini merupakan solusi yang menarik bagi mereka

yang ingin menanam sayuran segar di lingkungan yang terbatas atau dalam

ruang tertutup.

Sebelum ditanam dalam sistem hidroponik, benih pakcoy pertama-

tama disemaikan pada media rockwool yang diletakkan di atas baki.

Rockwool kemudian dipotong menjadi kubus dengan ukuran 2,5×2,5×2,5

cm. Untuk menjaga kelembaban selama proses penyemaian benih pakcoy,

perawatan dilakukan dengan menyiram benih tersebut dua kali sehari.

Tujuan dari langkah ini adalah untuk menjaga agar benih yang sedang

tumbuh tetap segar dan tidak mengalami kekeringan atau pembusukan.

Sebelum benih ditanam, pipa paralon yang akan digunakan harus disiram

dengan air dan dilengkapi dengan netpot sebagai tempat penempatan

rockwool dan bibit yang telah disemai sebelumnya.

Salah satu keunggulan utama dalam budidaya pakcoy melalui

sistem hidroponik adalah pertumbuhannya yang lebih cepat jika

dibandingkan dengan metode konvensional di tanah. Selain itu,

kemampuan untuk mengontrol nutrisi dan lingkungan tanaman dengan

lebih baik mengurangi risiko serangan hama dan penyakit. Pertumbuhan

pakcoy dalam sistem hidroponik juga memerlukan jumlah air yang lebih

sedikit dibandingkan dengan pertanian konvensional, karena larutan nutrisi

dapat didaur ulang. Hal ini menjadikan metode hidroponik sangat efisien
dalam penggunaan sumber daya dan berpotensi menghasilkan panen yang

lebih besar dan dengan kualitas yang lebih baik. Melalui budidaya

hidroponik, pakcoy dapat ditanam sepanjang tahun, memberikan pasokan

sayuran yang segar dan sehat bagi para petani dan konsumen.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Penyemaian adalah tahap yang kritis dalam budidaya bawang merah dan

pakcoy dalam sistem hidroponik dengan banyak manfaat yang signifikan. Dalam

budidaya bawang merah, penyemaian memberikan kendali awal terhadap

perkembangan benih bawang merah. Proses penyemaian memungkinkan

pemilihan benih yang berkualitas tinggi dan memastikan bahwa akar tanaman

tumbuh dengan kuat. Ini menjadi sangat penting karena bawang merah

memerlukan sistem akar yang baik untuk menghasilkan umbi yang berkualitas.

Selanjutnya, dalam budidaya pakcoy hidroponik, penyemaian menjadi dasar

pertumbuhan tanaman yang efisien dan produktif. Benih pakcoy yang ditanam

dengan benar pada media hidroponik seperti rockwool akan memiliki akses yang

optimal ke nutrisi dan air. Hal ini mendukung pertumbuhan yang cepat dan hasil

panen yang lebih besar dalam waktu yang lebih singkat.

5.2 Saran

Saran yang dapat diberikan ialah praktikkan lebih kodusif dalam

melakukan praktikum, yaitu agar lebih memperhatikan, dan memahami apa yang

diajarkan oleh asisten praktikum agar nantinya praktikan dapat tahu bagaimana

caranya melakukan persemaian dengan baik dan benar.


DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, K. 2009. Pupuk dan Pemupukan Tanaman Bawang Merah.Erlangga.

Jakarta.

Basuki, R.S. 2009. Analisis Tingkat Preferensi Petani Brebes Terhadap

Karakteristik Hasil dan Kualitas Bawang Merah Varietas Lokal Asal

Dataran Medium Dan Tinggi.J. Hort. 19(4): 475−482.

Direktorat Jenderal Hortikultura, 2020. Produksi Sayuran di Indonesia, Tahun

2015 – 2019.

Herwibowo K dan Budiana, N.S., 2014. Hidroponik Sayuran untuk Hobi dan

Bisnis. Penebar Swadya. Jakarta.

Irianto, H., 2021.Analisis Tekno-Ekonomi Sayuran Hidroponik Skala Rumah

Tangga. Laporan Penelitian Mandiri. Institut Teknologi Indonesia.

Tangerang.

Kurnia. E., 2018. Sistem Hidroponik Wick Organik Menggunakan Limbah Ampas

Tahu Terhadap Respon Pertumbuhan Tanaman Pakchoy (Brassica

chinensis L.). Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. Universitas Islam

Negeri Raden Intan. Lampung.

Legowo, R. 2019. Rancang bangun paper pot transplanter portable bawang merah

(Allium ascalonicum L). Jurnal Agrokompleks,1(3): 45-87.

Madusari, S., Astutik, D., dan Sutopo, A. 2020. Inisiasi teknologi hidroponik

untuk mewujudkan ketahanan pangan masyarakat pesantren. Jurnal

Pengabdian Masyarakat Teknis .2 (2), 45-52.

Mulat, T. 2015. Membuat dan Memanfaatkan Kascing Pupuk Organik

Berkualitas. Agromedia. Jakarta.


Sesanti, R.N. & Sismanto. 2016. Pertumbuhan dan Hasi Pakchoi (Brassica rapa

L.) Pada Dua Sistem Hidroponik dan Empat Jenis Nutrisi. Jurnal Inovasi

dan Pembangunan – Kelitbangan. 4(1):54-79.

Sesanti, R.N. & Sismanto. 2016. Pertumbuhan dan hasil pakchoi (Brassica rapa

L.) pada dua sistem hidroponik dan empat jenis nutrisi. Jurnal Inovasi dan

Pembangunan – Kelitbangan. 4(1):54-79.

Sutarya, R dan G. Grubben. 2000. Pedoman Bertanam Sayuran Dataran Rendah.

Prosea Indonesia-Balai Panel. Lembang.

Tusi A. 2016. Teknik Hidroponik: Seri Teknologi Hidroponik.

Inspirationbuch.Yogyakarta.

Wahyudi, AI, & Hasnelly, H. (2022). Pengaruh pemberian kompos tkks dan pupuk

n, p, k terhadap pertumbuhan dan hasil varietas sanren bawang merah

(Allium ascalonicum L.). Jurnal Agro Sains. 7 (2): 165-183.

Waluyo,N dan R.Sinaga. 2015. Budidaya Bawang Putih, Bawang Merah, Bawang

Bombay. Balai Penelitian Tanaman Sayuran. Bandung.

Wulandari, T.2020. Pertumbuhan Tanaman Pakcoy (Brassica rapa L.) Secara

Hidrovertikultur dan Wick System Menggunakan POC. Skripsi. Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakar

Anda mungkin juga menyukai