Anda di halaman 1dari 18

PEMBAHASAN

Desa keban merupakan desa yang memiliki potensi besar dalam bidang
perkebunan dan juga pertanian. Namun masih banyak kendala yang perlu di bantu oleh
pemerintah maupun juga masyarakat desa. Oleh sebab itu perangkat desa membentuk
organisasi yang berjumlah 10 orang yang di namakan dengan organisasi hidroponik(Green
house ny Famileya Garden) yang di bentuk pada 29 desember 2022 dan di lanjutkan
kembali pada 6 maret 2023. Anggota terdiri dari delapan perempuan dan dua laki- laki.
Yang dijadikan bisnis utama dalam organsasi Green house ny Famileya Garden
adalah selada dan juga pakcoy, tujuan dari di bentuknya organisasi tersebut adalah untuk
Menciptakan lapangan pekerjaan bagi kelompok tersebut karena menggunakan sistem
hidroponik ini kelompok mendapatkan keberhasilan tanaman untuk tumbuh dan
berproduksi lebih terjamin, perawatan lebih praktis dan gangguan hama lebih terkontrol,
pemakaian pupuk lebih hemat (efisien), tanaman yang mati lebih mudah diganti dengan
tanaman yang baru serta untuk menambah wawasan masyarakat dan kelompok untuk
bertanam hidroponik.
Media tanam yang digunakan bukan tanah sehingga keadaan sayuran lebih bersih,
tidak menggunakan pestisida, lebih mudah memberi komposisi nutrisi atau makanan bagi
sayuran yang tepat, dan nilai. Selada dan pakcoy dikemas masih dalam bentuk karungan
dan belum di pack kecil – kecil. Proses untuk tanaman hidroponik ini masih bantu oleh
perangkat desa salah satunya adalah sekretaris desa. Selada dan pakcoy ini merupakan
bentuk usaha yang tidak di jajahkan untuk masyarakat umum dan hanya di jajahkan untuk
masyarakat sekitar desa keban agung saja. Adapun biaya dalam pembuatan tanaman
hidroponik ini sebesar Rp 50.000.000 dan merupakan dana yang di peroleh dari desa
keban agung.

3.1 Pengertian Tanaman Hidroponik


Menanam jadi salah satu kegiatan yang banyak dilakukan baik di pekarangan
rumah ataupun sebagai usaha dalam skala usaha besar. Namun, terbatasnya lahan yang
dimiliki terkadang jadi salah satu kendala yang dihadapi sebagian orang ketika ingin
memulai usaha pertanian. Budidaya secara hidroponik bisa menjadi alternatif pilihan
untuk memulai kegiatan pertanian yang terkendala dengan terbatasnya lahan.
Hidroponik merupakan cara menanam yang tidak menggunakan tanah sebagai media
tanam, namun memanfaatkan air dan media tanam berupa benda padat seperti cocopeat,
spons dan sebagainya. Penanaman dengan hidroponik biasanya dilakukan untuk
beberapa jenis sayuran daun dan buah seperti bayam, kangkung, selada, pakcoy, sawi,
tomat, cabai. Selain sayuran, tanaman buah seperti melon dan stroberi juga dapat
ditanam dengan cara hidroponik. Namun saat ini, hidroponik memang lebih banyak
dipakai untuk menanam sayuran terutama sayuran daun.
Kegunaan menanam dengan hidroponik antara lain tidak membutuhkan lahan yang luas
sehingga bisa jadi solusi bagi yang memiliki lahan terbatas namun ingin tetap menanam
sekaligus menjadikannya usaha. Selain itu hidroponik juga tidak menggunakan tanah
sebagai media tanam, jadi daerah dengan kondisi tanah yang kurang baik tetap dapat
bertanam sayuran.
Pembibitan menjadi tahap awal dalam produksi hidroponik. Pembibitan menjadi faktor
yang sangat berpengaruh dalam penanaman karena bibit yang baik dapat tumbuh
dengan optimal pada media hidroponik. Bibit akan dipindah tanam setelah berumur 3
sampai 4 minggu atau ketika memiliki 3 sampai 4 daun. Setelah pembibitan, tanaman
akan dipindah ke wadah tanam baru dengan media tanam berikutnya untuk ditanam
sampai masa panen. Beberapa wadah tanam yang biasa digunakan adalah pipa, talang
air dan pot. Jenis-jenis hidroponik yang sering digunakan yaitu sistem sumbu, rakit
apung, NFT, sistem irigasi tetes, sistem aeroponik.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menanam secara hidroponik antara lain:

3.11 Media Tanam

Menanam hidroponik tidak menggunakan tanah, sehingga media tanam menjadi hal
yang penting untuk diperhatikan dalam proses penanaman karena sangat berbeda
dengan budidaya secara konvensional. Media tanam ini berguna untuk menjaga
tanaman agar dapat berdiri tegak. Penggunaan media tanam sangat berpengaruh pada
hasil yang ditanam. Media tanam harus mampu menyerap dan menyimpan air dengan
baik sehingga tanaman mendapatkan cukup nutrisi selama ditanam. Media tanam juga
harus bebas hama dan tidak mudah kering di suhu yang berbeda.
Beberapa jenis media tanam yang sering digunakan untuk menanam secara hidroponik
diantaranya arang sekam (media tanam ini cukup populer bagi petani hidroponik karena
relatif murah dan media lebih steril, biasanya media ini digunakan untuk menanam
tomat, paprika dan mentimun), cocopeat/sabut kelapa (media ini mampu menyerap air
cukup tinggi, penggunaannya perlu dicampur arang sekam dengan perbandingan 50:50
untuk meningkatkan pasokan oksigen), rockwool (media tanam ini mungkin masih
cukup asing bagi beberapa orang, secara singkat media rockwool terbuat dari batu, kaca
dan keramik yang dipanaskan dengan suhu tinggi kemudian digabungkan membentuk
serat yang biasanya berbentuk kotak. Keunggulan rockwool yaitu bisa dijadikan
sebagai media semai dan media tanam. Rockwool dapat menahan air dan udara dalam
jumlah yang banyak, sehingga sangat berguna untuk pertumbuhan akar dan menyerap
nutrisi.

3.12 Nutrisi Tanaman

Nutrisi sangat mempengaruhi kualitas tanaman dan hasil panen yang dihasilkan, Hal
dasar yang penting dari budidaya secara hidroponik adalah kandungan hara di dalam air
berupa larutan yang diberikan secara berkala sebagai nutrisi.
Unsur Hara atau nutrisi akan tersedia bagi tanaman pada pH 5.5 – 7.5, namun kondisi
terbaik ada di pH 6.5, karena pada kondisi ini unsur hara dalam keadaan tersedia bagi
tanaman
3.13 Air

Hidroponik memanfaatkan air sebagai kebutuhan utama yang menunjang pertumbuhan


tanaman. Namun, kebutuhan air pada hidroponik lebih sedikit daripada kebutuhan air
pada budidaya dengan tanah. Hidroponik menggunakan air yang lebih efisien, jadi
cocok diterapkan pada daerah yang memiliki pasokan air yang terbatas. Mineral yang
terkandung dalam air harus stabil, karena mineral yang terlalu tinggi tidak cocok untuk
media tumbuh tanaman hidroponik. Mineral yang terlalu tinggi bisa menghambat
kemampuan akar tanaman dalam menyerap nutrisi yang dibutuhkan bagi tanaman.
Kadar mineral yang baik adalah kisaran 0-50 ppm, karena mineral yang rendah akan
membuat nutrisi lebih maksimal. PH air yang baik untuk tanaman hidroponik adalah
kisaran 5,5 – 6,5, jika PH air diluar itu maka dapat menghambat kemampuan akar
dalam menyerap nutrisi.
Menanam dengan hidroponik tidak hanya dapat dijadikan sebagai hobi dan mengisi
waktu luang di rumah, namun juga sebagai peluang untuk melakukan bisnis. Tanaman
yang ditanam dengan cara hidroponik biasanya memiliki waktu panen yang lebih cepat
dengan hasil yang cukup banyak dengan jumlah lahan yang lebih sedikit jika
dibandingkan oleh bertani dengan konvensional.
Hasil tanam dengan cara hidroponik memiliki harga jual yang relatif lebih tinggi di
pasaran jika dibandingkan dengan hasil tanam dengan cara konvensional. Tanaman
hidroponik dapat dijual di supermarket, hotel, restoran, dapat juga secara online melalui
media sosial dan aplikasi penyedia jasa jual sayuran. Tanaman hidroponik lebih tahan
hama sehingga jarang menggunakan pestisida (meminimalisir kontaminasi dari
pestisida). Kualitas sayuran hidroponik dinilai lebih baik sehingga banyak yang
memiliki anggapan kalau kandungan nutrisi pada hasil tanamnya lebih terjaga.
3.2 Jenis – Jenis Tanaman Hidroponik Yang Di Gunakan Masyarakat Desa Keban
Agung
3.21 Pakcoy
Tanaman pakcoy (Brassica rapa chinensis L.) merupakan tanaman jenis sayur-
sayuran yang termasuk keluarga Brassicaceae. Tanaman pakcoy berasal dari Tiongkok
(Cina) dan Asia Timur. Tanaman pakcoy telah dibudidayakan setelah abad ke-5 secara
luas di Cina Selatan dan Cina Pusat serta Taiwan. Sayuran ini merupakan introduksi
baru di Jepang dan masih sefamili dengan Chinesse vegetable. Saat ini pakcoy
dikembangkan secara luas di Filipina, Malaysia, Indonesia dan Thailand. Tanaman
pakcoy masuk ke Indonesia diperkirakan pada abad ke XIV. Pusat penyebaran pakcoy
antara lain di Cipanas, Lembang, Pengalengan, Malang, dan Tosari, terutama daerah
yang memiliki ketinggian diatas 1000 meter di atas permukaan laut (Abidin, 2015).
Sayuran bagi masyarakat Indonesia tidak bisa ditinggalkan dalam kehidupan
sehari-hari karena manfaatnya yang begitu banyak. Tanaman pakcoy dikonsumsi karena
memiliki kandungan gizi sebagai sumber vitamin A, B1, B2, B3, C, kalori, protein,
lemak, karbohidrat, serat, kalsium, fosfor dan besi. Tanaman pakcoy bermanfaat untuk
kesehatan karena dapat mencegah kanker, hipertensi, penyakit jantung, sistem
pencernaan dan mencegah anemia bagi ibu hamil (Suhardianto dan Purnama, 2011).
Permintaan pakcoy semakin meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk
di Indonesia. Permintaan yang tinggi harus diimbangi oleh produksi dalam negeri.
Namun kebutuhan pakcoy berbanding terbalik dengan hasil produksinya di lapangan
(Sutarya, 2015).

Dilihat dari rata-rata produksi di Indonesia sayuran ini masih cukup rendah yaitu
20 ton/ha, dibandingkan negara-negara di Cina 40 ton/ha, Filipina 25 ton/ha, Taiwan 30
ton/ha. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara pada
tahun 2017 produksi sayuran pakcoy menurun dari 76.367 ton pada tahun 2015 menjadi
64.820 ton pada tahun 2016. Penurunan produksi tersebut diikuti dengan penurunan luas
lahan panen dari 6.415 ha pada tahun 2015 menjadi 5.383 ha pada tahun 2016. Pada
akhirnya berdampak pada penurunan produktivitas tanaman pakcoy akibat lahan
pertanian yang menyempit, sehingga kebutuhan masyarakat akan bahan pangan semakin
berkurang.
Pada saat ini, luas lahan pertanian di Indonesia terus semakin menurun karena
adanya alih fungsi penggunaan lahan. Semakin menyempitnya luas lahan ini, maka telah
dikembangkan teknologi sistem budidaya tanaman menggunakan lahan sempit dan tetap
menghasilkan produksi sesuai kebutuhan masyarakat. Salah satu metode yang
digunakan sekarang ini adalah budidaya tanaman dengan menggunakan media non tanah
yang disebut hidroponik (Junia dan Sarido, 2017).
Hidroponik merupakan salah satu sistem budidaya tanaman tanpa menggunakan
media tanah, melainkan dengan menggunakan media air sebagai pengganti tanah. Sistem
hidroponik memiliki berbagai macam tipe, salah satunya sistem wick atau sistem sumbu.
Sistem hidroponik tidak memiliki interaksi antara media dan jenis tanaman sayur, namun
ukuran media secara signifikan mempengaruhi pertumbuhan dan hasil tanaman yang
ditanam secara hidroponik dengan sistem sumbu (Marlina, 2015). Menurut Fajriani, dkk
(2017), hidroponik sistem sumbu merupakan budidaya tanaman tanpa menggunakan
media tanah, dimana nutrisi akan sampai ke akar tanaman tanpa menggunakan pompa,
sehingga hidroponik sistem sumbu dikenal sebagai sistem hidroponik yang ekonomis.
Tanaman pakcoy sama seperti tanaman sayuran lainnya tidak akan berproduksi secara
maksimal jika unsur hara yang dibutuhkan tidak cukup tersedia selama pertumbuhannya
(Irwan, dkk., 2014).
Pupuk organik cair (POC) adalah pupuk organik yang tersedia dalam bentuk cair,
di dalamnya terkandung unsur hara berbentuk larutan, sehingga sangat mudah diserap
tanaman. Pengggunaan pupuk organik cair (POC) sebagai sumber nutrisi pada budidaya
sayuran secara hidroponik perlu menjadi perhatian besar untuk menekan penggunaaan
pupuk anorganik. Sumber bahan baku pupuk organik cair tersedia dalam bentuk limbah,
baik limbah rumah tangga, pasar pertanian, maupun limbah organik jenis lain (I
Nyoman, dkk., 2011). Salah satu bahan baku pupuk organik cair yang bisa digunakan
sebagai nutrisi untuk tanaman hidroponik adalah buah pepaya. Buah pepaya
mengandung unsur hara C-organik 1,27 %, Nitrogen N total 0,14 %, Posfor 0,02 %,
Kalium 0,023 % dan Magnesium 0,319 %. Kandungan tersebut sangat baik untuk
pertumbuhan dan perkembangan mikroorganisme dan tanaman (Susanto, dkk., 2012).
Pupuk organik cair memiliki unsur hara yang lengkap jika dibandingkan pupuk
anorganik, tetapi tersedia dalam jumlah yang sedikit. Oleh karena itu, penggunaan pupuk
anorganik perlu juga digunakan sebagai nutrisi hidroponik untuk melengkapi kebutuhan
unsur hara tanaman. Pupuk AB mix merupakan salah satu pupuk anorganik yang
mengandung nutrisi atau unsur hara essensial yang diperlukan tanaman, dari 16 unsur
tersebut 6 di antaranya diperlukan dalam jumlah banyak (makro) yaitu N, P, K, Ca, Mg,
S, dan 10 unsur diperlukan dalam jumlah sedikit (mikro) yaitu Fe, Mn, Bo, Cu, Zn, Mo,
Cl, Si, Na, Co (Agustina, 2004). Pemakaian pupuk anorganik selain memiliki dampak
positif juga memiliki dampak negatif. Dampak negatif yang sering dijumpai adalah
keracunan dan rusaknya ekologi setempat, selain itu harga beli pupuk anorganik dari
tahun ke tahun semakin mahal, selain itu dosis yang digunakan juga harus ditingkatkan
(Handayani, dkk., 2015). Oleh karena itu, untuk menekan jumlah penggunaan pupuk
anorganik yang berlebihan maka dilakukan kombinasi antara pupuk organik dengan
pupuk anorganik.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
tentang pengaruh pemberian pupuk organik cair buah pepaya dan pupuk AB mix
terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman pakcoy (Brassica rapa chinensis L.) pada
hidroponik sistem sumbu.

1. Morfologi Tanaman Pakcoy (Brassica rapa chinensis L.)

Pakcoy memiliki sistem perakaran tunggang dengan cabang akar berbentuk bulat
panjang yang menyebar ke semua arah pada kedalaman antara 30- 50 cm (Setyaningrum
dan Saparinto, 2011). Tanaman ini memiliki batang yang sangat pendek dan beruas-ruas,
sehingga hampir tidak kelihatan.Batang ini berfungsi sebagai pembentuk dan penopang
daun. Daun pakcoy bertangkai, berbentuk oval, berwarna hijau tua, dan mengkilat, tidak
membentuk kepala, tumbuh agak tegak atau setengah mendatar, tersusun dalam spiral
rapat, melekat pada batang yang tertekan Tangkai daunnya lebar dan kokoh, tulang daun
dan daunnya mirip dengan sawi hijau, namun daunnya lebih tebal dibandingkan
dengan sawi hijau. Tanaman pakcoy memiliki buah dengan bentuk bulat, memiliki
warna keputihan hingga kehijauan dan dalam satu buah memiliki 2-8 biji. Biji tanaman
pakcoy berbentuk bulat dan kecil berwarna coklat hingga kehitaman, memiliki
permukaan licin, mengkilap, keras dan juga sedikit berlendir. Bunga tanaman pakcoy
memiliki bentuk memanjang dan memiliki banyak cabang. Tanaman pakcoy memiliki
bunga dari empat kelopak daun, empat mahkota bunga yang memiliki warna kuning
pucat, empat helai benang sari dan satu buah putik yang berongga dua. Sedangkan dalam
proses penyerbukan tanaman ini dilakukan secara alami dengan bantuan angin dan
binatang kecil sekitar (Haryanto dkk., 2006).

2. Syarat Tumbuh

Tanaman pakcoy dapat tumbuh baik di tempat dengan udara panas maupun
udara dingin sehingga dapat dibudidayakan di daerah dataran rendah maupun dataran
tinggi. Daerah dengan ketinggian antara 5–1200 meter di atas permukaan laut dapat
ditanami pakcoy, walaupun demikian budidaya pakcoy lebih banyak dilakukan di
dataran menengah dengan ketinggian antara 100-500 meter di atas permukaan laut.
Tanaman pakcoy menghendaki tanah yang remah, banyak mengandung humus, serta
memiliki drainase baik karena tidak menghendaki adanya genangan air (Haryanto, dkk.,
2006). Pertumbuhan pakcoy yang baik membutuhkan suhu udara yang berkisar antara
19ºC-21ºC. Kelembaban udara yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman pakcoy berkisar
antara 80%-90%. Apabila lebih dari 90% berpengaruh buruk terhadap pertumbuhan
tanaman. Kelembaban yang tidak sesuai dengan dikehendaki tanaman, menyebabkan
stomata tertutup sehingga penyerapan CO2 terganggu.Tanaman pakcoy dapat ditanam
sepanjang musim, curah hujan yang sesuai untuk budidaya tanaman pakcoy adalah 200
mm/bulan (Cahyono, 2003).

3. Manfaat Tanaman Pakcoy

Tanaman pakcoy termasuk tanaman sayuran yang banyak disukai orang karena
mengandung kalori, protein, lemak, karbohidrat, serat, Ca, P, Fe, Vitamin A, Vitamin B,
dan Vitamin C. Kandungan atau komposisi mineral tanaman pakcoy dapat dilihat pada
tabel 1.
Tabel 1. Kandungan Gizi per 100 gram Pakcoy

N Komposisi Jumlah
o.
1 Kalori 22 k
.
2 Protein 2,30 g
.
3 Lemak 0,30 g
.
4 Karbohidrat 4,00 g
.
5 Serat 1,20g
.
6 Kalsium 220,50 mg
.
7 Fosfor 38,40 mg
.
8 Besi 2,90 mg
.
9 Vitamin A 969,00 SI
.
1 Vitamin B1 0,09 mg
0.
1 Vitamin B2 0,10 mg
1.
1 Vitamin B3 0,70 mg
2.
1 Vitamin C 102,00 mg
3.
Sumber :Food and Nutrition Research Center cit. Suhardianto dan Purnama (2011)
Manfaat pakcoy pada kesehatan manusia adalah pakcoy dapat menghilangkan
rasa gatal di tenggorokan pada penderita batuk, penyembuh penyakit kepala, bahan
pembersih darah, memperbaiki fungsi ginjal, serta memperbaiki dan memperlancar
pencernaan, bijinya dimanfaatkan sebagai minya serta pelezat makanan(Fahrudin,
2009).

Persemaian

Persemaian benih pakcoy dilakukan pada media rockwoll. Media rockwoll


dipotong berukuran 3 cm x 3 cm dengan menggunakan gergaji besi. Rockwoll yang telah
dipotong kemudian diletakkan pada bak perkecambahan. Setelah itu, disiram
menggunakan air tanpa membuat adanya genangan air. Dibuat lobang pada media
rockwoll dengan menggunakan tusuk gigi, diusahakan rockwoll jangan dilobangi terlalu
dalam. Benih pakcoy kemudian diambil menggunakan pinset dan ditanam di dalam
media rockwoll yang telah dilobangi tadi. Bak perkecambahan ditata dan disimpan lalu
ditempatkan pada tempat yang tidak terkena hujan namun terkena sinar matahari. Setelah
9 hari setelah semai (HSS) bibit dapat dipindah tanamkan ke instalasi hidroponik. Ciri-
cirinya adalah bibit tanaman pakcoy sudah memiliki 4-5 helai daun.

3.2 Selada

Selada (Lactuca sativa) merupakan sayuran daun yang tergolong ke dalam genus
Lactuca. Selada ini termasuk tanaman semusim yang memiliki berbagai bentuk,
khususnya bentuk daun. Tanaman ini banyak dibudidayakan petani terutama di daerah
dataran tinggi atau sekitar pegunungan.

Budidaya selada hidroponik merupakan cara baru dalam teknik penanaman yang
dilakukan tanpa media tanah. Teknik ini pada dasarnya hanya memanfaatkan air sebagai
media tumbuh tanaman. Sistem Hidroponik menggunakan air lebih efisien, sehingga
cocok diterapkan pada daerah yang memiliki pasokan air terbatas. Jika dibandingkan
dengan penanaman secara konvensional, hidroponik lebih dapat memberi keuntungan
seperti pemanfaatan lahan sempit, pemeliharaan tanaman yang tergolong mudah dan hasil
panen higienis sehingga sayuran yang dipanen lebih bersih dan sehat.

3.21 Penyiapan Larutan Nutrisi

Nutrisi yang paling sering dipakai dalam hidroponik adalah nutrisi A dan nutrisi B karena
nutrisi ini memiliki kandungan unsur hara yang beragam.
Cara Untuk budidaya hidroponik adalah :

1. nutrisi A dilarutkan dalam 5 liter air,


2. nutrisi B juga dilarutkan dalam 5 liter air.
3. Selanjutnya masing-masing nutrisi A dan B diambil 5 ml lalu dilarutkan dalam 1
liter air. Larutan inilah yang digunakan sebagai nutrisi langsung untuk tanaman.

Kemudian Siapkan alat dan Bahannya terlebih dahulu:

a. Gergaji Besi
b. Sprayer/Penyemprot air
c. Pinset
d. Rockwool
e. Benih Selada Hijau
f. Sistem Hidroponik (Wick Sederhana)

cara pembenihan dan penanaman tanaman selada

1. Rendam benih menggunakan air biasa selama 12-24 Jam


2. Setelah 12-24 Jam, benih akan sprout seperti pada gambar di bawah ini.
3. Siapkan media tanam, potong rockwool setebal 2,5 cm. Iris memanjang
sedalam kurang lebih 1 cm menjadi 3 bagian dan iris melintang menjadi 6
bagian sedalam 1 cm. Lihat gambar di bawah ini untuk detailnya.
4. Lubangi setiap kotak rockwool menggunakan tusuk gigi atau dengan pinset.
5. Taruh benih ke dalam lubang dengan posisi kecambah di bawah (1 lubang diisi
1 benih)
6. Setelah semua lubang terisi, basahi rockwool menggunakan sprayer/semprotan
dengan kekuatan air yang lembut. Taruh semaian di tempat terbuka yang
cukup sinar matahari.
7. Pada tahap ini adalah tahap perawatan semai, jaga rockwool agar tetap lembab
(tidak terlalu basah dan tidak terlalu kering)
8. Setelah berumur 12 atau sesudah berdaun 4, waktunya untuk dipindah ke
sistem hidroponik (pindah tanam)
9. Pisahkan/potong rockwool berdasarkan irisan yang dibuat pada step awal.
Apabila susah untuk memisahkan rockwool, maka bisa menggunakan cutter
untuk memotong rockwool sampe terpisah. Taruh potongan rockwool ke
dalam netpot yang sudah dikasih flanel (sumbu)
10. Letakkan netpot ke dalam sistem hidroponik, kali ini kita menggunakan Mini
Rakit apung atau ada yang menyebutnya sistem WICK.
11. Pada tahap ini, kepekatan nutrisinya adalah 600 ppm.
12. Tahap selanjutnya adalah pembesaran. Yang perlu diperhatikan pada tahap-
tahap ini adalah kepekatan nutrisi harus dijaga tetap stabil dan jangan sampai
kekeringan atau kehabisan air nutrisi.
13. Setelah selada umur 10 HST, kepekatan nutrisi dinaikkan menjadi 800 ppm
14. Kepekatan nutrisi dinaikan lagi menjadi 1.000 ppm apabila sudah memasuki
umur 15 HST.
15. Setelah memasuki umur 20 HST, naikkan kepekatan nutrisi menjadi 1200
ppm. Usahakan bak air nutrisi tetap bersih, apabila sudah ada kotoran atau
keruh, ganti dengan air nutrisi yang baru. Hal ini sangat penting dilakukan
karena akan berpengaruh terhadap penyerapan nutrisi oleh akar dan akan
menentukan pertumbuhan tanaman.

3.22 Panen

Panen dapat dilakukan saat tanaman berumur sekitar 40 sampai 45 hari setelah
semai, pemanenan dilakukan dengan cara dipotong maupun dicabut sampai akarnya,
setelah itu bagian akar selada dicuci sampai bersih dan membuang daun yang rusak. Harus
diketahui bahwa selada daun keriting ini tidak tahan panas dan penguapan, oleh karena itu
penyimpanan terhadap sayuran ini harus lebih diperhatikan.
Dokumentasi 6 maret 2023

Anda mungkin juga menyukai