Anda di halaman 1dari 5

USAHA FARMPONICS

(Usaha Pertanian Dengan Media Hidroponik)

Disusun Kelompok 5
Nama Anggota:

1. Rian Nur Budiman (20809334012)

2. Taufiq Bagas Saputra (20809334018)

3. Hendri Hermawan (20809334173)

4. Diah Ayu Amalia Diningsih (20809334143)

A. Deskripsi Usaha

Farmponics merupakan usaha dibidang pertanian untuk memaksimalkan potensi kemampuan


sumber daya alam di lingkungan sekitar dengan memanfaatkan lahan kosong yang hanya di
tanami ketika musim penghujan. Hal ini dilakukan karena daerah gunungkidul sebagian besar
sangat tandus ketika musim kemarau, sehingga hampir keseluruhan aktivitas pertanian seperti
padi dan sayuran tidak ada. Pada kesempatan tersebut merupakan peluang besar untuk
mengembangkan pertanian dengan menggunakan hidroponik. Adapun hidroponik adalah suatu
metode dalam budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan media tanah
dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan hara nutrisi bagi tanaman. Kebutuhan air
pada hidroponik lebih sedikit daripada kebutuhan air pada budidaya dengan tanah.
B. Alasan Mendirikan Usaha
1. Cukup Mudah dan Praktis.
Menanam dengan hidroponik akan lebih mudah dan praktis. Petani tidak perlu cacing atau
sejenisnya untuk menggemburkan tanah. Namun, agar dapat mendapatkan hasil yang lebih
memuaskan tetap dibutuhkan dasar ilmu mengenai hidroponik.
2. Hemat Lahan.
Dibanding dengan menanam biasanya yang membutuhkan lahan tanah yang luas, lain
halnya dengan hidroponik yang bisa dimulai dari dalam rumah sekalipun. Karena
hidroponik dapat tumbuh pada instalasi pipa
3. Bebas Hama.
Bertanam hidroponik seperti sayur maupun buah, tidak mudah terserang hama dan
penyakit. Terutama sayur akan tumbuh lebih sehat dan bersih. Hal ini disebabkan menanam
dengan hidroponik tidak menggunakan pestisida.
4. Hasil Panen Banyak.
Dengan lahan yang minim, menanam hidroponik jika ditekuni akan menghasilkan panen
yang cukup banyak. Alasan logis mengapa panen hidroponik bisa lebih banyak, yakni
instalasi hidroponik yang dapat dilakukan secara bertingkat. Hal ini membuat lahan lebih
banyak menampung kuantitas tanaman.
5. Lebih mudah terhindar dari erosi maupun kekeringan.
Tanaman yang dibudidayakan dengan hidroponik lebih mudah terhindar dari erosi maupun
kekeringan. Memungkinkan pula mananam di lokasi yang sulit ditanami seperti di
lingkungan tanah miskin hara dan berbatu.
6. Tanamannya bisa dipanen kapan saja dan bisa tumbuh lebih cepat, jika diawasi dan
dikelola dengan tepat.
Sistem hidroponik memungkinkan untuk menanam tanaman yang diinginkan dan dipanen
kapan saja, meskipun bukan musim tanaman tersebut.

Kekurangan:

Dari berbagai pengertian di atas dapat sedikit gambaran tentang cara kerja bercocok tanam
sistem ini, dan tentunya ada beberapa hal yang bisa memberatkan kita dan bisa juga kita anggap
sebagai kekurangannya, misalnya:

1. Membutuhkan modal yang besar terlebih apabila anda akan melakukannya dalam skala
yang besar, untuk mempersiakan dan membeli alat dan bahan yang diperlukan.
2. Peralatan dan perawatannya masih jarang, kita ketahui sendiri di Indonesia hidroponik
masih jarang ditemui, tentu saja penyedia alat-alat khusus yang dibutuhkan untuk bercocok
tanam hidroponik masih sedikit yang menjualnya. Mungkin kalau anda bertem[at tinggal
di kota besar kekurangan ini sudah tidak berarti karena mudah dalam mencari alat dan
bahan.
3. Memerlukan kecermatan yang lebih : Hal ini disebabkan, anda harus betul-betul
mengawasi nutrisi yang diberikan sampai taraf kesamaan PH tanaman tersebut.
4. Investasinya lumayan mahal diawal, mungkin karena kita harus membeli pipa paralon, baja
ringan, dan juga penyediaan sistem indoor yang sangat mahal.
5. Pembuatan media tanam hidroponik cukup sulit karena membutuhkan pengalaman atau
perangkat yang digunakan masih belum populer dikalangan masyarakat.
6. Membutuhkan ketelitian ekstra dalam pengatruran suhu temperatur, ph air dan nutrisi yang
dibutuhkan tanaman hidroponik
7. Membutuhkan ketrampilan dan kreatifitas tersendiri untuk merancang instalasinya.
Apabila tidak memiliki ketrampilan bisa saja sedikit-sedikit kita keluarkan biaya untuk
pembuatan/perawatan instalasinya sehingga biaya modal awal semakin membengkak.
8. Saat menanam dan merawat tanaman kadar air dan nutrisi kita harus menjaga dengan baik,
apabila kurang atau mungkin kelebihan bisa berdampak buruk bagi tanaman.

Dalam artikel Arven, S.H., dkk. yang berjudul “Perbandingan Tanaman yang Dibudidayakan
Secara Hidroponik dan Non Hidroponik” mangatakan bahwa budidaya tanaman dengan
metode hidroponik lebih menguntungkan dan juga meningkatkan hasil panen dengan
pemberian nutrisi yang tepat. Dengan metode hidroponik dapat meningkatkan kuantitas
pertanian.

Usaha ini akan membantu petani yang masih bertani dengan metode tadah hujan dan masih
merasa bahwa hasil panennya tidak sesuai dengan biaya-biaya yang telah mereka keluarkan
selama proses pertanian. Pada wilayah Gunungkidul, anatara tanah sawah dan tanah tegal lebih
menguntungkan tanah sawah karena dekat dengan mata air. Pada sawah tegal petani mengalami
kesulitan air karena lingkungan sekitar yang tidak dekat dengan mata air sehingga kuantitas
dan kualitas yang dihasilkan dari 2 tanah tersebut berbeda.

Penyusun memilih usaha ini karena pertanian hidroponik akan membantu petani meningkatkan
kualitas hasil tani sehingga mengurangi terjadinya penyulaman bibit yang mati, rusak, atau
tidak sehat. Dalam hal ini penyusun menggunakan contoh tanaman kacang, padi, wortel, dan
seledri. Tanaman ini sedikit berbeda dalam hal perawatan, seperti kacang yang tidak
membutuhkan banyak air sedangkan padi, wortel, dan seledri membutuhkan air yang cukup.
Tanaman yang akan
dikembangkan

Semisal:

Kacang Padi Wortel Seledri

Media

Hidroponik Tanah

Padi: Padi:
Dalam 1 tahun bisa panen 2 -3x Dalam 1 tahun hanya bisa panen 1x,
karena lebih membutuhkan air saat memasuki musim hujan.

Kacang: Kacang:
Dalam 1 tahun bisa panen 2-3x 1 tahun bisa panen 1x saat memasuki
dikarenakan tanaman tersebut tidak musim kemarau dikarenakan tanaman
membutuhkan air yang banyak tersebut tidak membutuhkan air yang
banyak.

DAFTAR PUSTAKA

Arven, S.H., Farma, S. A., & Fevria, R. (2021). Perbandingan Tanaman yang Dibudidayakan
Secara Hidroponik dan Non Hidroponik. In Prosiding Seminar Nasional Biologi (Vol. 1, No 1,
pp. 574-578).

https://koransulindo.com/tanaman-hidroponik-sebagai-peluang-usaha-pertanian/ Diakses pada


1 Oktober 2022 Pukul 20.00 WIB

https://www.teknikkita.com/2020/08/kelebihan-dan-kekurangan-hidroponik.html Diakses
pada 2 Oktober 2022 Pukul 16.00 WIB

Anda mungkin juga menyukai