Kelas : IX Bb
No absen : 03
HIDROPONIK
•PENGERTIAN
Hidroponik adalah merupakan teknik budidaya tanaman jenis sayuran dan buah tanpa
menggunakan media tanam berupa tanah.Teknik penanaman hidroponik merupakan teknik bercocok
tanam yang ramah lingkungan. Sayuran yang ditanam dengan hidroponik lebih sehat serta aman
dikonsumsi.Teknik menanam hidroponik tidak dapat diterapkan untuk semua jenis tanaman. Hanya
beberapa saja yang cocok dan mampu tumbuh subur dengan hasil yang memuaskan. Teknik menanam
hidroponik sendiri sangat cocok diterapkan bagi yang memiliki lahan terbatas.
Teknik penanaman hidroponik ini menggunakan media pasir, kerikil, sekam padi, arang dan bahan-
bahan yang sudah disterilkan.
Teknik penanaman hidroponik yang satu ini menggunakan larutan hara mikro dan makro.
Dimana penanaman tanaman dilakukan dengan pada sebuah media dan larutan tersebut diletakkan
dibagian dasar. Tujuannya yaitu agar akar tanaman dapat menyerap dan menyentuh larutan yang kaya
akan nutrisi tersebut.
Teknik penanaman hidroponik ini dilakukan pada selokan yang sempit dan panjang. Media tanamnya
dapat dibuat dari lempengan logam yang tipis dan juga anti karat, Selanjutnya selokan akan diberi nutrisi
pada airnya untuk diserap tumbuhan yang ditanam. Lama-kelamaan akan muncul lapisan tipis yang
disebut film disekitar daerah akar tanaman. Fungsi film tersebut yaitu sebagai makanan tanaman
hidroponik tersebut.
Untuk media tanamnya yaitu menggunakan media tanam dengan kelembaban serta unsur hara
yang cukup. Tidak hanya itu saja, media tanam yang terbaik untuk teknik penanaman hidroponik ini
memiliki drainase yang bagus.
Dengan begitu terbebas dari zat-zat yang beracun atau berbahaya bagi tanaman.
2.Air
Air adalah unsur paling penting untuk tanaman hidroponik untuk mendukung pertumbuhannya.
Kualitas tanaman dan hasil panen tanaman hidroponik sangat bergantung pada unsur yang satu ini.
3.Unsur Hara
Unsur hara merupakan unsur yang tidak kalah penting dalam tumbuh kembang tanaman hidroponik.
Tanaman hidroponik memerlukan nutrisi yang cukup agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
4.Oksigen
Unsur lain dalam penanaman hidroponik yang perlu diperhatikan yaitu kadar oksigennya. Hindari
sebaik mungkin agar kadar oksigen pada tanaman hidroponik rendah.
1.Pembibitan
Sangat disarankan untuk menggunakan bibit hibrida supaya mutu buah/sayur yang dihasilkan cukup
optomal
2.penyemaian
Penyemeaian sistem hidroponik bisa menggunakan bak dari kayu atau plastik. Bak tersebut berisi
campuran pasir yang sudah diayak halus, sekam bakar, kompos dan pupuk kandang dengan
perbandingan 1:1:1:1. Semua bahan tersebut dicampur rata dan dimasukkan ke dalam bak dengan
ketinggian sekitar 7cm. Masukkan biji tanaman dengan jarak 1×1,5 cm. Tutup tisue/karung/kain yang
telah dibasahi supaya kondisi tetap lembab. Lakukan penyiraman hanya pada saat media tanam mulai
kelihatan kering. Buka penutup setelah biji berubah menjadi kecambah. Pindahkan ke tempat
penanaman yang lebih besar bila pada bibit telah tumbuh minimal 2 lembar daun.
Syarat media tanam untuk hidroponik adalah mampu menyerap dan menghantarkan air, tidak
mudah busuk, tidak mempengaruhi pH, steril, dll. Media tanam yang bisa digunakan dapat berupa
gambut, sabut kelapa, sekam bakar, rockwool (serabut bebatuan). Kemudian isi kantung plastik, polibag,
pot plastik, karung plastik, atau bantalan plastik dengan media tanam yang sudah disiapkan. Pembuatan
green house. bercocok tanam secara hidroponik mutlak membutuhkan green house. Green house bisa
dibuat dari rangka besi, rangka bambu, atau rangka kayu. Green house ini bisa digunakan untuk
menyimpan tanaman kita pada saat tahap persemaian ataupun pada saat sudah dipindah ke media
tanam yang lebih besar
4.Pupuk
Karena media tanam pada sistem hidroponik hanya berfungsi sebagai pegangan akar dan perantara
larutan nutrisi, untuk mencukupi kebutuhan unsur hara makro dan mikro perlu pemupukan dalam
bentuk larutan yang disiramkan ke media tanam
Kebutuhan pupuk pada sistem hidroponik sama dengan kebutuhan pupuk pada penanaman sistem
konvensional.
5.Perawatan tanaman
Perawatan pada sistem hidropinik pada dasarnya tidak berbeda jauh dengan perawatan pada
penanaman sistem konvensional seperti pemangkasan, pembersihan gulma, penyemprotan pupuk daun
Teknik Hidroponik banyak digunakan dalam skala kecil sebagai hobi oleh masyarakat Indonesia.
Namun, untuk usaha komersial tentu harus diperhatikan jenis tanaman yang menghasilkan nilai
ekonomis tinggi, karena tidak semua tanaman terlebih lagi untuk sayuran dapat menghasilkan nilai
ekonomis yang tinggi. Berikut adalah beberapa tanaman yang menghasilkan nilai ekonomis tinggi :
1.Paprika
Paprika adalah tumbuhan penghasil buah yang berasa manis dan sedikit pedas dari suku terong-
terongan atau Solanaceae. Buahnya yang berwarna hijau, kuning, merah, atau ungu sering digunakan
sebagai campuran salad dan bisa ditumis dengan sayuran lainya
2..Melon
Melon adalah nama buah sekaligus tanaman yang menghasilkannya yang termasuk dalam suku labu-
labuan atau Cucurbitaceae. Buahnya biasanya dimakan segar sebagai buah meja atau diiris-iris sebagai
campuran es buah. Bagian yang dimakan adalah daging buah.
3.Tomat
Tomat adalah tumbuhan yang pertama kali ditemukan di Amerika Selatan, nasih berkerabat dengan
terung, kentang dan paprika.Tomat termasuk buah karena strukturnya mempunyai daging dan biji yang
aman apabila tertelan.
4.Selada
Selada atau daun sla adalah tumbuhan sayur yang biasa ditanam di daerah beriklim sedang maupun
daerah tropika. Kegunaan utama adalah sebagai salad. Selada digunakan dalam berbagai hidangan,
termasuk sup, sandwich, dan bahkan bisa dipanggang
5.Semangka
Semangka adalah tanaman merambat yang berasal dari daerah setengah gurun di Afrika bagian
selatan. Tanaman ini masih sekerabat dengan labu-labuan, melon dan ketimun. Semangka biasa dipanen
buahnya untuk dimakan segar atau dibuat jus. Biji semangka yang dikeringkan dan disangrai juga dapat
dimakan isinya sebagai kuaci
Kendala pengusahaan skala besar : persaingan dengan produk sejenis dari pertanian tradisional yang
harganya lebih murah.
kelebihan :
2.Tanaman tumbuh lebih cepat dan penggunaan pupuk bisa lebih hemat
4.Produksi tanaman lebih tinggi dibanding dengan menggunakan media tanam tanah biasa
Kekurangan :
2.Pada kultur substrat, kapisitas memegang air media substrat lebih kecil dari pada media tanah
sehingga akan menyebabkan pelayuan tanaman yang cepat dan stres yang serius.