Anda di halaman 1dari 11

Cara Berkebun Hidroponik

Sederhana & Praktis


Apa itu Berkebun Hidroponik?

Sumber Foto: Frensx Via Shutterstock

Seperti yang diketahui, hidroponik merupakan salah satu cara bertanam


yang menggunakan air sebagai medianya sehingga tidak memerlukan tanah
atau lahan yang luas. Sederhananya, hidroponik adalah metode budidaya
tanaman dengan menggunakan air sebagai pengganti tanah yang diperkaya
dengan nutrisi. Hal ini membuat persoalan nutrisi, pengendalian hama, dan
pencahayaan lebih mudah dikelola.

Salah satu nilai tambah dari hidroponik adalah tidak memerlukan pemakaian
herbisida dan pestisida beracun sehingga lebih ramah lingkungan dan
sayuran yang dihasilkan pun akan lebih sehat. Bertanam dengan hidroponik
akan menghasilkan tanaman berkualitas baik dan bebas kimia.

Sebagai informasi, semua perlengkapan untuk berkebun dengan metode


hidroponik ini banyak dijual, bisa secara online atau datang langsung ke toko
alat-alat pertanian. Kamu bisa menggunakan metode hidroponik untuk
menanam aneka sayuran, seperti: kangkung, sawi, cabe, bawang merah,
hingga seledri.

Kelebihan Berkebun Hidroponik

Setelah memahami penjelasan terkait hidroponik, kamu juga perlu


memahami terkait kelebihan dari metode hidroponik. Apalagi saat ini
metode hidroponik banyak dipandang sebelah mata, sehingga penting untuk
mencermati apa saja kelebihan yang bisa didapat dari metode hidroponik
satu ini.

1. Tidak membutuhkan media tanah. Hal ini membuat area berkebun


menjadi semakin bersih karena tidak menggunakan tanah sama sekali.
2. Pertumbuhan tanaman terlihat lebih cepat. Sebab nutrisi yang
dibutuhkan oleh tanaman akan terserap secara lebih baik mengingat
media yang digunakan berbentuk cair bukan padat.
3. Tidak perlu melakukan penyiraman tanaman seperti berkebun pada
umumnya. Sebab, media yang digunakan sudah memakai air.
4. Tenaga yang dibutuhkan juga sedikit. Sebab, tidak perlu melakukan
pengolahan lahan, penanaman serta memanen. Metodenya lebih
praktis dan juga efisien.
5. Proses memanen tanaman nantinya akan akan lebih mudah apabila
dibandingkan dengan metode berkebun yang menggunakan tanah.
6. Hasil panen dari metode hidroponik juga cenderung lebih banyak.
Kelebihan hidroponik yang satu ini tak banyak yang mengetahui
sehingga banyak orang-orang yang masih meragukannya.
7. Menanam menggunakan metode hidroponik pastinya akan lebih
menghemat tempat. Kita tidak memerlukan lahan hingga beberapa
hektar untuk berkebun. Justru metode hidroponik lebih cocok untuk
dilakukan di lahan sempit bahkan di daerah perkotaan.
8. Buah serta sayur yang dihasilkan dari metode hidroponik nantinya
lebih steril karena bebas dari pestisida ataupun herbisida berbahaya.
Hal ini tentu jauh lebih menguntungkan dibandingkan dengan sayur
dan buah yang ditanam di lahan perkebunan yang masih
menggunakan pestisida.
9. Kemungkinan tanaman terserang hama serta penyakit akan lebih kecil.
10. Metode berkebun menggunakan hidroponik tidak akan
tergantung cuaca. Kamu bisa tetap berkebun kapanpun meski cuaca
sedang panas ataupun dingin.
11. Kelebihan hidroponik yang terakhir adalah penggunaan pupuk
dalam metode ini menjadi lebih hemat serta efisien.
Kekurangan Berkebun Hidroponik

Selain kelebihan, ada juga kekurangan saat berkebun menggunakan metode


hidroponik. Kamu juga perlu mengetahui kekurangan dari metode
hidroponik ini. Hal ini dikarenakan agar tidak hanya terlena dengan
kelebihan yang disebutkan di atas namun juga bersiap menghadapi
kekurangan-kekurangan di bawah ini.

1. Kekurangan hidroponik yang pertama yakni metode ini cenderung


membutuhkan modal yang besar. Hidroponik sangat cocok apabila
kita hendak melakukan budidaya tanaman dalam skala besar, sehingga
modal besar yang dikeluarkan juga akan kembali dengan lebih cepat.
2. Dikarenakan metode hidroponik masih terbilang jarang dilakukan,
perangkat untuk pemeliharaan metode hidroponik juga terbilang
langka. Alat tertentu masih sulit untuk ditemukan dan didapatkan,
terutama juga karena masih sedikitnya ahli hidroponik yang ada di
Indonesia. Hal ini membuat kamu kesulitan pada saat membutuhkan
perawatan peralatan tertentu.
3. kekurangan hidroponik yang lainnya adalah metode berkebun dengan
hidroponik ini membutuhkan ketelitian ekstra. Sebab dalam berkebun
dengan metode hidroponik, kita harus benar-benar memperhatikan
serta mengontrol nutrisi yang diberikan pada tumbuhan, termasuk di
antaranya adalah kadar keasaman pH. Jika kamu tidak memiliki latar
belakang pertanian, akan terbilang sulit untuk berkebun menggunakan
metode hidroponik.
4. kekurangan hidroponik selanjutnya, investasi yang dibutuhkan untuk
bercocok tanam secara hidroponik juga terbilang tinggi. Hal ini
terutama untuk membeli peralatan, perlengkapan serta biaya
pemeliharaan.
5. Terakhir, hidroponik juga membutuhkan keterampilan khusus di
bidangnya. Kamu juga dituntut untuk memiliki kreativitas tinggi dalam
membuat aneka peralatan hidroponik sendiri agar tidak perlu membeli
yang harganya cukup mahal.

Cara Berkebun Hidroponik Sederhana di Rumah

Salah satu kelebihan cara berkebun dengan metode hidroponik adalah


mengurangi risiko atau masalah budidaya yang berhubungan dengan tanah
seperti gangguan serangga, jamur, dan bakteri yang hidup di tanah. Metode
ini juga lebih mudah dalam pemeliharaan seperti tidak perlu melibatkan
proses penyiangan dan pengolahan tanah. Kemudian proses budidaya
dilakukan dalam kondisi lebih bersih tanpa menggunakan pupuk kotoran
hewan.
Hal ini yang membuat cara menanam hidroponik sederhana menjadi populer
diterapkan di rumah-rumah penduduk yang minim lahan. Berikut adalah cara
menanam hidroponik yang dapat diterapkan di rumah.

Cara Berkebun Hidroponik dengan Sistem NFT

Metode berkebun dengan hidroponik memiliki banyak kelebihan. Meski


terbilang baru namun ada cara menanam hidroponik sederhana. Cara
menanam hidroponik sederhana ini tentunya bisa dilakukan dilingkungan
sekitar kita termasuk di rumah. Salah satunya adalah dengan sistem
Hidroponik Nutrient Film Technique (NFT). Sistem ini merupakan metode
hidroponik yang menggunakan teknis aliran tipis. Dalam artian, hidroponik
ini hanya menggunakan aliran air (nutrien) sebagai medianya.

Keunggulan dari sistem hidroponik NFT diantaranya adalah air yang


diperlukan tidak terlalu banyak, kadar oksigen terlarut dalam larutan hara
cukup tinggi, air sebagai media mudah didapatkan dengan harga yang murah
atau bahkan gratis, pH larutan mudah diatur dan tangan sehingga dapat
disangga dengan talang.

Hidroponik NFT biasanya cocok digunakan untuk sayuran berumur pendek,


seperti pakcoy, caisim, lettuce, kailan, bayam, dan kangkung. Tomat, dan
paprika. Ada juga mentimun yang dibudidayakan dengan sistem NFT tetapi
satu bed hanya diisi 2-3 baris talang agar tanaman dapat tumbuh melebar.

Sebagai penyangga tanaman, hidroponik NFT mengguanakan tali yang diikat


pada kawat di bagian atas greenhouse. Perlu diingat bahwa bobot biomassa
sayuran buah yang sedang berproduksi kurang lebih 3-5kg/tanaman.
Biasanya, biomassa yang melebihi 5 kg dapat mengakibatkan kawat yang
direntangkan ke atas melengkung. Talang pun juga bisa melengkung
sehingga aliran larutan hara tidak akan normal lagi.

Sebagai pengganti tali kasur, kamu bisa menggunakan belahan bambu


setinggi 3 m yang ditancapkan di sisi setiap tanaman. Belahan bambu ini
digunakan sebagai rambatan ke atas. Kemudian, bobot biomassa tanaman
akan bertumpu pada tanah melalui bambu. Talang tidak terbebani biomassa
sehingga tetap rata dan tidak melengkung.

Cara membuat instalasi hidroponik sederhana dengan sistem NFT ini juga
tak rumit. Untuk menanam sayuran dengan sistem ini, berikut langkah-
langkahnya:

Pembuatan Kerangka Hidroponik NFT


 Buatlah kerangka konstruksi terbuat dari aluminium atau kayu
 Tinggi kayu dikurangi 5cm setiap meternya sehingga talang yang
diletakkan di atasnya akan mempunyai kemiringan 5%.
 Selanjutnya, pasang talang hujan paralon terbuat dari PVC berbentuk
U dengan panjang 4m, tinggi 12cm, lebar dasarnya 11cm dan
berbentuk rata.
 Kedua ujung talang diberi tutup yang terbuat dari PVC juga.
 Kemudian, tutup pada talang bagian atas di beri lubang untuk selang
PE ukuran 8mm sebagai inlet atau masuknya kucuran larutan ke dalam
talang. Jangan lupa tutup pada ujungnya diberi lubang untuk selang
PE ukuran 13mm sebagai outlet atau keluarnya kelebihan larutan.
 Selang PE disambung dengan paralon yang bermuara di kolam tandon.
 Terakhir, di dalam kolam ada pompa submersible atau pompa celup
yang memompakan kembali larutan ke inlet talang sebagai kerja
resirkulasi atau daur ulang aliran. Dengan kemiringan 5% debit larutan
hara yang masuk melalui inlet ke dalam talang 1,5L per menit dan
larutan akan mengalir ke ujung bawah. Untuk tebal aliran hanya 3-
4mm sehingga disebut film (lapisan tipis). Dengan besar debit
tersebut, tanaman diujung bawah tetap akan mendapatkan aliran
larutan sehingga pertumbuhan tanaman di sepanjang talang akan
sama.

Penanaman

 Proses menanam dimulai dengan meletakkan anak semai ke tengah


paralon.
 Apabila anak semai tidak menyentuh larutan nutrisi, maka gelar
guntingan kertas koran selebar dasar talang dan sepanjang talang.
Kertas koran di sini berfungsi sebagai sumbu pengantar larutan ke
akar anak semai.
 Sebagai penyangga tanaman, gunakan styrofoam dengan ukuran
panjang 100cm, lebar 11cm, dan tebal 1,5cm.
 Agar styrofoam tidak berada di dasar talang, diberi penyangga berupa
batu split. Batu split bisa berukuran 2-3cm yang diletakkan secara zig
zag di dasar talang dengan jarak sekitar 25cm. Dengan ukuran batu
split tersebut berarti ada rongga udara setebal 2-3 cm antara dasar
talang dengan helaian styrofoam.
 Batu split berukuran 2-3 cm yang digunakan untuk menopang helaian
styrofoam dapat diperbesar menjadi 3-4cm untuk sayuran kailan.
Kailan mempunyai hipokotil atau pangkal batang yang panjang sekali.
 Potongan styrofoam yang ditumpangkan pada batu split diberi lubang
tanam berdiameter 1,5cm seetiap 15cm.
 Pada lubang styrofoam tersebut ditancapkan anak semai dengan atau
tanpa dibungkus dengan busa.
 Pada sayuran buah dan buah hidroponik, perlu diberi penyangga
bambu agar berat buah tidak membuat paralon melengkung. Hal ini
terhindar ari macetnya aliran nutrisi di dalam paralon.

Cara Berkebun Hidroponik Sistem Wick

Selain NFT, salah satu cara berkebun hidroponik adalah dengan wick system
atau sistem sumbu. Sistem Wick merupakan cara tanam hidroponik dengan
sistem pasif. Komponen sistemnya antara lain wadah penampung nutrisi, net
pot, wadah net pot, dan sumbu atau kain.

Di sisi lain, sistem wick adalah sistem hidroponik yang paling sederhana.
Wick sendiri dalam bahasa Indonesia artinya sumbu. Sistem berkebun ini
bisa memanfaatkan botol bekas air mineral sebagai tempat menanamnya.
Sumbu yang digunakan biasanya adalah kain flanel atau jenis bahan lain
yang mudah menyerap air. Sementara itu, larutan nutrisi ditempatkan pada
wadah berupa bak plastik atau botol plastik. Sehingga, akar tidak langsung
bersentuhan dengan nutrisi tetapi melalui perantara sumbu dan kain.

Tanaman yang cocok menggunakan hidroponik sistem ini biasanya sayuran


daun, seperti kangkung, bayam, selada, dan seledri. Untuk media tanam,
cocoknya adalah rockwool dan busa. Keunggulan dari sistem wick ini adalah
sederhana, murah, dan mudah dibuat. Jadi cocok untuk pemula sebagai
media belajar hidroponik.

Selain itu bisa dibuat dengan bahan-bahan bekas seperti botol plastik, serta
tidak perlu menyiram tanaman setiap hari. Buat kamu yang masih pemula
tentu bisa mencobanya. Hanya saja, sistem ini juga punya kelemahan.
Sistem dijalankan secara manual, jadi harus ada pengadukan larutan nutrisi
secara berkala, agar nutrisi tidak mengendap di dasar wadah. Setelah
tanaman besar dan tentunya butuh pasokan air lebih banyak dari daya serap
sumbu, sebab tanaman hidroponik dapat mengalami kekurangan air dan
nutrisi. Jadi jangan sampai kekurangan melengkapi airnya.

Berikut ini cara berkebun hidroponik dengan sistem wick yang cukup
sederhana. Kamu bisa menerapkannya di rumah.

 Bahan dan Alat untuk Membuat Hidroponik Sistem Wick

1. Botol bekas minuman ukuran 600ml


2. Gunting, pisau, atau cutter
3. Sumbu, kain bekas, atau kain flanel sebagai pengalir nutrisi (wick
system)
4. Bibit tanaman yang sudah dikembangkan di media rockwool
5. Air
6. Nutrisi pupuk A & B (berbentuk cair atau bubuk). Anda bisa
menemukannya di toko khusus tanaman atau pertanian. Sesuaikan
jenis nutrisi dengan tanaman yang Anda pilih (sayur atau buah).
7. Paku

Untuk bibit tanaman, kamu bisa dengan mudah mendapatkannya di toko-


toko khusus pertanian atau secara online. Catatang penting, sebelum
dipindahkan ke media tanam hidroponik yang akan dibuat, kembangkan dulu
bibit tersebut dengan menggunakan rockwool. Rockwool juga merupakan
media tanam namun hanya cocok sebagai tempat penyemaian bibit hingga
tumbuh menjadi benih.

 Cara Menanam Hidroponik Sederhana Sistem Wick

1. Potong botol minuman bekas menjadi dua dengan menggunakan


cutter, pisau, atau gunting. Pastikan ukuran botol bagian bawah lebih
besar daripada ukuran bagian atas.
2. Tuangkan air ke dalam bagian botol bawah lalu masukkan pupuk
nutrisi A & B sesuai takaran. Perbandingannya, masing-masing 5 ml
untuk setiap liter air. Sisihkan.
3. Lubangi permukaan pada bagian leher botol dengan menggunakan
paku kecil di beberapa titik. Lubangi juga bagian penutup botol
sebagai jalur masuk sumbu nantinya.
4. Masukkan sumbu, kain bekas, atau kain flannel ke dalam celah
penutup botol yang akan dibuat. Pastikan sumbu cukup panjang di
kedua sisi agar dapat menyerap air yang akan dituangkan dan juga
mengenai bagian benih tanaman. Lalu letakkan dengan posisi terbalik
ke dalam botol yang telah berisikan air.
5. Masukkan benih yang masih tertanam pada rockwool ke dalam bagian
botol yang telah dibalik.
6. Pastikan benih terkena dengan bagian sumbu yang sudah terbasahi
dengan larutan nutrisi dan air. Anda juga bisa menggunakan media
tanam seperti sekam bakar, batu bara merah yang telah dihancurkan,
serta spon untuk menjaga bentuk tanamanan agar tiduk mudah patah.
7. Letakkan botol di area yang ramah sinar matahari namun tidak rawan
terkena hujan agar benih tumbuh dengan baik.
8. Lakukan proses tersebut untuk membuat media tanam lainnya.
Cara Berkebun Hidroponik dengan Botol Bekas

Sumber Foto: Ginanjar Rah Widodo Via Shutterstock

Berkebun dengan metode hidroponik memang sudah menjadi cara berkebun


yang populer. Cukup dengan perantara air dan tempat yang tidak terlalu
luas, cara menanam hidroponik sederhana dengan botol bekas pastinya
tidak akan membuat orang kerepotan.

Dengan menerapkan cara menanam hidroponik dengan botol bekas, maka


kamu bisa memberikan manfaat juga kepada lingkungan. Berikut cara
mudah menanam hidroponik dengan botol bekas.

 Siapkan botol bekas

Pertama, siapkan botol bekas. Lalu, potong botol tersebut menjadi dua.
Tempatkan bagian tutup botol ke dalam bagian bawah botol. Posisi tutup
botol akan tampak terbalik.

Botol bagian atas akan menjadi tempat media tanam sedangkan botol di
bagian bawah menjadi tempat air yang bernutrisi atau berisi zat hara.

 Hubungkan kedua bagian botol

Hubungkan kedua bagian botol dengan menggunakan kain. Kain yang


digunakan bisa berupa sumbu kompor. Jika tidak memiliki sumbu kompor,
kamu juga bisa menggunakan kaus kaki yang tidak terpakai atau kain flanel
yang dipotong seukuran sumbu kompor.

Berikan lubang pada bagian tutup botol yang cukup untuk dilewati kain
sehingga kain dapat menjuntai kebagian bawah botol. Perlu diketahui, kain
berfungsi untuk menghubungkan nutrisi air dengan media tanam.

 Mengisi air berzat hara

Setelah semua sistem dapat beroperasi, selanjutnya tuangkan air berzat hara
pada bagian bawah botol sebelum batas menyentuh tutup botol yang
terbalik. Air berzat hara merupakan air bernutrisi tinggi yang mengandung
mineral yang dibutuhkan tanaman untuk berfotosintesis.

 Siapkan media tanam

Siapkan media tanam pada botol yang terbalik. Isilah dengan bibit tanaman
atau sayuran. Media tanam hidroponik dapat berupa sekam bakar, rockwool,
atau cocopeat.

 Ganti air berzat hara secara rutin

Air berzat hara lama-kelamaan akan terus menyusut perlahan karena


digunakan oleh tumbuhan. Setelah air menipis ganti dengan air yang baru.
Tempatkan pula media tanam dengan lokasi yang sesuai tergantung
kebutuhan akan matahari. Beberapa tanaman membutuhkan lebih banyak
sinar matahari, sedangkan yang lainnya hanya perlu sedikit sinar matahari.
Jangan lupa untuk memberi perhatian kepada tanaman dan tambahkan
pupuk kompos agar semakin cepat panen.

Manfaat Berkebun Hidroponik

Berkebun dan bertanam sayuran dengan metode hidroponik memang cocok


untuk manusia modern yang hidup dalam segala keterbatasannya. Manfaat
yang bisa didapat dari metode ini pun juga banyak. Berikut ini beberapa di
antaranya.

1. Berkebun Hidroponik Menghemat Lahan

Menanam sayur atau berkebun dengan metode hidroponik tidak perlu


pusing soal lahan luas. Bahkan jika kamu tidak memiliki halaman rumah pun
teknik berkebun ini tetap bisa diterapkan. Sebab, berkebun dengan
hidroponik menggunakan kultur air atau kultur pasir sebagai media
penanaman. Kamu juga bisa meletakkannya di sudut rumah.
2. Menghindari Penggunaan Pestisida

Seperti yang diketahui, budidaya tanaman dengan cara konvensional sangat


jarang yang tidak memakai pestisida. Namun dengan memakai metode
hidroponik, pemilik tanaman dapat mengurangi penggunaan pestisida
tersebut.

3. Menghasilkan Kualitas Tanaman yang Baik

Selain efisien secara waktu, produk buah dan sayuran yang dihasilkan dari
sistem hidroponik juga akan tumbuh lebih subur sehingga kualitas nutrisi
yang terkandung juga lebih terjaga.

Kamu juga tak perlu repot melakukan pencucian berulang kali sebab sayuran
hidroponik pastinya sudah bebas dari tanah sehingga lebih bersih dan
higienis untuk konsumsi.

4. Tanaman Menjadi Lebih Cepat Tumbuh

Dengan adanya sistem irigasi air yang langsung mengedarkan nutrisi ke


tanaman, proses pertumbuhan pun lebih cepat dibanding media
konvensional. Tidak hanya itu, semakin pendeknya durasi penanaman
hingga panen, keuntungan yang didapatkan oleh pembudidaya otomatis
akan meningkat tajam.

5. Hasil Panen Lebih Besar

Sistem hidroponik juga menghasilkan panen dengan ukuran hingga 75%


lebih besar dibanding produk yang ditanam secara konvensional. Bukan
hanya kaya nutrisi, sayuran hidroponik juga lebih sehat karena bebas dari
zat-zat kimia yang kerap digunakan untuk melindungi tanaman dari hama.

6. Membuat Rumah Lebih Asri

Berkebun dengan cara metode hidroponik juga bermanfaat untuk


lingkungan. Selain terlihat lebih asri, sayur-sayuran ini juga bisa
memproduksi oksigen. Rumah pun terasa lebih asri dan sejuk.

Dalam perkembangannya, cara menanam hidroponik sederhana ini mulai


diminati banyak orang. Sebagian dari mereka adalah orang-orang yang ingin
menghabiskan waktunya untuk hal yang bermanfaat. Selain memberikan
keuntungan terkait persediaan sayur hasil berkebun sendiri, kegiatan ini juga
memberikan dampak positif lainnya seperti rumah terlihat lebih segar dan
asri. Namun, ada satu hal penting yang perlu diketahui, apalagi jika kamu
memiliki usaha di bidang hidroponik ini. Dalam bercocok tanam, tentunya
ada beberapa risiko kerugian yang terjadi, terutama bagi para pebisnis. Bisa
jadi adanya kegagalan saat musim panen yang cukup merugikan.

Kerugian yang dialami terkadang tak sedikit dan tentunya ada biaya-biaya
lain yang perlu dikeluarkan. Untuk mengatasi hal tersebut, kamu tentu
meminimalisir risiko keuangan akibat gagal panen dengan memiliki asuransi
pertanian. Asuransi ini akan menanggung segala risiko kerugian yang dialami
terlebih lagi di bidang pertanian.

Anda mungkin juga menyukai