Anda di halaman 1dari 14

ACARA II

LAPORAN PRAKTIKUM KESUBURAN DAN KESAHATAN TANAH

“Peranan Pupuk Mejemuk Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kemangi (Ocimum


basilicum L.) pada Dua Jenis Media”

Dosen Pengampu: Ir. Inkorena G. S. Sukartono, M.Agr. Sukartono


Ir. Wayan Rawiniwati, M. Si.

Disusun oleh:

Nama : Yuliza Harani

NPM : 205001516030

Kelas : B

PROGRAM STUDI ARGOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS NASIONAL

JAKARTA

2022
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Tanaman sayur-sayuran saat ini mulai menjadi salah satu ikon dalam kiat
hidup sehat selain buah-buahan. Tanaman sayursayuran mulai disukai oleh banyak
orang untuk hidup sehat, karena tanaman sayursayuran mengandung banyak vitamin
dan nutrisi bagi tubuh. Kebutuhan akan hidup sehat ini menjadikan sayur-sayuran
produk pertanian banyak dibudidayakan. Tanaman kemangi merupakan salah satu
sayuran dan menjadi bahan makanan yang disukai banyak orang. Dengan kebutuhan
ini kemangi mulai di jadikan salah satu produk pertanian yang dibudidayakan.
Penelitian tentang manfaat tanaman kemangi dilakukan oleh banyak orang karena
kandungan yang terdapat pada tanaman kemangi dengan vitamin dan nutrisinya
sangat bermanfaat untuk tubuh manusia.
Pertumbuhan tanaman selalu di pengaruhi oleh tanah yang merupakan
media pertumbuhan tanaman. Apabila tanah tidak memenuhi kualifikasi sebagai
tempat pertumbuhan yang baik maka hasilnya adalah produksi yang rendah. Untuk
mendapatkan produksi daun kemangi yang tinggi proses pembudidayaan harus
dilakukan dengan baik. Unsur hara merupakan salah satu faktor yang menunjang
pertumbuhan dan perkembangan tanaman kemangi sehingga menghasilkan produksi
yang optimal. Kebutuhan tanaman akan unsur hara dapat dipenuhi dengan
pemupukan, dimana pemupukan bertujuan untuk memperbaiki kesuburan tanah
hingga pertumbuhan tanaman lebih baik. Pemupukan juga berarti menambah unsur
hara yang ada di dalam tanah untuk dapat diserap oleh tanaman.
Aplikasi pupuk ke tanah dimaksudkan untuk meningkatkan ketersediaan
hara dalam tanah, sehingga diharapkan akar tanaman dapat menyerap lebih banyak
hara dari dalam tanah. Bahan pupuk yang diaplikasikan ke tanah akan mengalami
serangkaian reaksi fisik, kimia dan biologi; sehingga unsur hara yang dikandungnya
secara bertahap akan dilepaskan ke tanah dalam bentuk yang tersedia bagi akar
tanaman atau dapat diserap oleh akar tanaman. Perlu diketahui bahwa perilaku hara
pupuk dalam tanah sangat beragam, tergantung pada jenis hara dan karakteristik
tanah.
Tanaman kemangi (Ocimun Scantum L.) merupakan salah satu sayuran
dan menjadi bahan makanan yang disukai banyak orang. Kemangi memiliki potensi
dan mulai di jadikan salah satu produk pertanian yang dibudidayakan. Kemangi
mengandung minyak atsiri, asam askorbat, asam kafeat, iskulin, histidin,
magnesium, beta karoten, dan betasitosterol (Putriyanti, 2009). Adapun penanaman
kemangi dapat dilakukan secara sistem pertanian vertikal. Sistem pertanian
vertikultur adalah sistem budidaya pertanian yang dilakukan secara vertikal atau
bertingkat. Sistem budidaya pertanian menggunakan teknologi vertikultur secara
vertikal atau bertingkat ini merupakan sistim budidaya yang sangat sesuai dan
direkomendasikan untuk daerah perkotaan dengan lahan pekarangan yang terbatas
atau sempit.
Media tanam berfungsi sebagai tempat melekatnya akar, juga sebagai
penyedia hara bagi tanaman. Campuran beberapa bahan untuk media tanam harus
menghasilkan struktur yang sesuai karena setiap jenis media mempunyai pengaruh
yang berbeda bagi tanaman. Media tanam dapat diperbaiki dengan pemberian bahan
organik seperti kompos, pupuk kandang atau bahan organik lain. Tanah yang
berstruktur remah sangat baik untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman,
karena di dalamnya mengandung bahan organik yang merupakan sumber
ketersediaan hara bagi tanaman. Selain media tanam yang baik, pemupukan juga
perlu dilakukan untuk meningkatkan kesediaan hara bagi tanaman.
Pasir merupakan salah satu media alternatif pengganti tanah, hal ini
disebabkan beberapa tekstur fisik dalam jenis tanah tertentu memang tersusun oleh
pasir, oleh sebab itu banyak tanaman baik tanaman hias maupun produksi yang
sesuai dengan media ini. Kelebihan dari media ini adalah kemampuan airase dan
drainase yang baik, pasir mampu menyerap banyak air namun mudah juga untuk
kering. Pasir akan lebih cocok jika dijadikan media tambahan, bukan sebagai media
tunggal, karena akan sangat merepotkan untuk mengatur nutrisi dan air jika pasir
dijadikan media tunggal.
Kascing adalah kotoran cacing tanah yang merupakan pupuk organik yang
sangat baik, karena unsur hara yang dikandung langsung dapat tersedia bagi
tanaman sehingga kualitas kascing jauh lebih baik dibandingkan pupuk organik
lainnya. Pupuk kascing mengandung unsur hara seperti N, P, K, Ca, Mg, S, Fe dan
unsur lainnya yang dibutuhkan oleh tanaman. Penelitian ini dilakukan untuk
mengkaji dan mengetahui pengaruh komposisi media tanam terhadap pertumbuhan
pada sistem penanaman vertikultur.
1.2. Tujuan Praktikum

1. Untuk mempelajari pengaruh jenis media terhadap pertumbuhan tanaman Kemangi


2. Untuk mempelajari peranan pupuk anorganik pada pertumbuhan tanaman Kemangi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Kemangi (Ocimum basilicum L.) merupakan tanaman herba indigenous


yang dapat dimanfaatkan sebagai sayuran, obat tradisional, bahan baku kosmetik,
parfum, dan campuran bahan makanan, sehingga produk kemangi organik lebih
dibutuhkan. Selain itu, kebutuhan akan tanaman sehat dengan tingkat kontaminasi
bahan kimia rendah atau nol juga mendorong peningkataan budidaya pangan secara
organik. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi peran dan pengaruh pupuk
organik pada pertumbuhan dan produksi tanaman kemangi pada budidayanya secara
organik.
Sayuran indigenous dapat menjadi pilihan utama bagi upaya peningkatan
gizi masyarakat. Komoditas ini memiliki keunggulan antara lain: nilai gizi yang
tinggi, harga yang murah dan dapat tumbuh di pekarangan. Sayuran indigenous
meliputi sayuran lokal asli daerah atau ekosistem tertentu atau introduksi dari
wilayah geografi lain yang telah beradaptasi di daerah tersebut. Sementara itu
hingga kini perhatian semua pihak terhadap pengembangan sayuran indigenous di
Indonesia masih belum optimal dan terabaikan. Kandungan flavonoid yang
berkorelasi positif dengan kandungan antioksidan sayuran daun indigenous cukup
tinggi. Diantara sayuran indigenous yang mempunyai prospek baik dikembangkan
adalah kemangi. Kemangi biasa dimakan segar berupa lalapan dan sebagai bumbu
penyedap masakan. Selain itu kemangi dimanfaatkan sebagai bahan obat-obatan
karena mengandung minyak esensial. Kemangi populer di negara-negara maju dan
telah dibudidayakan secara besarbesaran untuk keperluan kuliner, bahan baku
kosmetik, parfum, dan campuran bahan makanan.
Ekstrak daun kemangi digunakan sebagai stimulan dan karminatif (agen
yang mencegah dan mengurangi perut kembung atau flatulen), untuk mengobati
muntah, batuk, disentri kronis dan diare. Kandungan senyawa bioaktif daun kemangi
dapat membantu mengoptimalkan kesehatan dan mengurangi resiko penyakit kronis
seperti kanker, jantung koroner, stroke dan Alzheimer. Salah satu faktor yang
menentukan produktivitas kemangi adalah ketersediaan hara, antara lain kalium.
Kalium terlibat menjaga tekanan turgor sel, mengendalikan proses buka-tutup
stomata, mengatur ketersediaan CO2 dan kegiatan fotosintesis. Disamping itu unsur
ini berperan dalam sistem enzim, ketahanan tanaman, sintesis protein dan
pengaturan pH. Di lain pihak untuk menghasilkan produk yang aman dari cemaran
bahan kimia penggunaan pupuk organik cair seperti urin sapi dapat menjadi pilihan.
Bahan organik dalam biourine mampu memperbaiki sifat fisika, kimia dan biologi
tanah. Urine sapi mengandung auksin yang terdiri atas auksin-a (auxentriollic acid),
auksin-b dan auksin lain (hetero auksin) berupa IAA (Indol Acetic Acid). Pemberian
urine sapi untuk tanaman memiliki kendala yaitu kandungan hara yang rendah,
sehingga harus diberikan dalam jumlah banyak, selain itu memiliki bau yang
menyengat.
Jenis sayuran indigenous yang banyak dibudidayakan adalah sayuran daun
tahunan. Hal ini disebabkan karena sayuran tersebut mudah dibudidayakan dan
panen yang dilakukan dapat lebih dari satu kali. Beberapa sayuran daun tahunan
yang sering dikonsumsi adalah kemangi dan kenikir. Kemangi (Ocimum
americanum L.) dan kenikir (Cosmos caudatus Kunth) adalah tanaman perdu yang
banyak ditanam di pekarangan. Kedua tanaman ini memiliki kandungan gizi yang
cukup baik seperti kandungan protein sekitar 3% dari berat kering, vitamin, mineral
dan serat serta memiliki khasiat obat. Sayuran daun merupakan salah satu sayuran
yang dikonsumsi saat berada pada fase vegetative.
Tidak semua hara yang terdapat di tanah tersedia bagi tanaman.
Ketidaktersediaan hara terjadi pada kondisi tanah tertentu namun dapat diatasi salah
satunya dengan cara memanfaatkan mikroorganisme lokal untuk membantu
mentransformasi hara dalam tanah menjadi bentuk yang dapat digunakan tanaman.
Mikroorganisme lokal dalam tanah umumnya sedikit sehingga proses transformasi
berjalan dengan lambat. Penambahan mikroorganisme lokal dapat dilakukan dengan
memberikan pupuk cair hayati. Pupuk nitrogen dan mikroorganisme dalam tanah
penting bagi pertumbuhan sayuran daun, oleh karena itu perlu dilakukan penelitian
untuk mengetahui pengaruh dan mendapatkan dosis nitrogen dan mikroorganisme
lokal terhadap pertumbuhan dan produktivitas dua sayuran daun indigenous tersebut.
BAB III
METODE PELAKSANAAN

3.1. Waktu Pelaksanaan


Kamis, 7 April 2022

3.2. Alat dan Bahan


Alat : Ayakan, timbangan, timbangan digital, sekop, cangkul, polybag,
sendok, karung, ember, meteran, alat tulis dll.
Bahan : Benih kacang tanah, pupuk urea, SP-36, KCl.

3.3. Cara Kerja


1. Siapkan tanah dan dikering anginkan, kemudian ayak dan masukkan dalam
polibag berukuran diameter 15 cm sebanyak 4 kg
2. Siapkan campuran media arang sekam, pasir malang dan tanah dengan
perbandingan 1 : 1 : 1 atas dasar volume
3. Siapkan pupuk dengan 3 perlakuan yang sudah ditetapkan yaitu : 200 kg/ha urea,
100 kg/ha SP 36, 120 kg KCl, kedua tanpa penambahan pupuk, ketiga dosis urea
100 kg/ha, SP 36 50 kg/ha dan KCl 60 kg/ha, percobaan diulang 3 kali
4. Hitung kebutuhan pupuk, setelah itu pupuk ditimbang kemudian dimasukkan ke
dalam media yang telah disiapkan dengan cara menaburkan dan mencampur ke
dalam media secara perlahan agar merata
5. Lakukan penanaman benih pada media yang telah disiapkan
6. Lakukan pemeliharaan seperti penyiraman bila diperlukan setiap dua hari sekali
untuk menjaga kelembaban media dan untuk menghindari kekeringan.
7. Pengendalian gulma dengan cara menyiangi tanaman secara manual yaitu
mencabut rumput-rumput yang tumbuh.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

Tinggi Tanaman
Perlakuan Ulangan Minggu ke-
1 2 3 4 Total Rata-rata
P1 3,4 cm 7,5 cm 10,9 cm 5,45 cm
M1 P2 3,4 cm 6 cm 9,4 cm 4,7 cm
P3 3,2 cm 3,6 cm 6,8 cm 3,4 cm

M2 P1 3 cm 3,4 cm 6,4 cm 3,2 cm


P2 3,1 cm 4,5 cm 7,6 cm 3,8 cm
P3 3,4 cm 5,3 cm 8,7 cm 4,35 cm

M3 P1 2,5 cm 4,5 cm 7 cm 3,5 cm


P2 3,7 cm 4,2 cm 7,9 cm 3,95 cm
P3 3,6 cm 4,2 cm 7,8 cm 3,9 cm

M4 P1 4,4 cm 7 cm 11,4 cm 5,7 cm


P2 3,4 cm 5 cm 8,4 cm 4,2 cm
P3 4,7 cm 7,2 cm 11,9 cm 5,95 cm

Jumlah Daun
Perlakuan Ulangan Minggu ke-
1 2 3 4 Total Rata-rata
P1 4 4 8 4
M1 P2 4 6 10 5
P3 4 4 8 4
M2 P1 4 4 8 4
P2 4 4 8 4
P3 4 6 10 5

M3 P1 2 4 6 3
P2 2 4 6 3
P3 2 4 6 3

M4 P1 4 6 10 5
P2 4 6 10 5
P3 2 4 6 3

Jumlah Cabang
Perlakuan Ulangan Minggu ke-
1 2 3 4 Total Rata-rata
P1 3 3 6 3
M1 P2 3 3 6 3
P3 3 3 6 3

M2 P1 4 4 8 4
P2 4 4 8 4
P3 4 4 8 4

M3 P1 2 4 6 3
P2 2 4 6 3
P3 2 4 6 3

M4 P1 2 4 6 3
P2 2 4 6 3
P3 2 4 6 3

4.2. Pembahasan

Tanaman kemangi merupakan tanaman yang tergolong tanaman sayuran


yang sangat membutuhkan unsur nitrogen dalam pertumbuhan. Nitrogen
merupakan unsur yang sangat penting dalam pertumbuhan awal tanaman.
Tanaman dalam proses pertumbuhan membutuhkan hara yang cukup sehingga
proses fisiologis dalam tubuh tanaman dapat berlangsung dengan baik. Hara yang
digunakan tanaman dapat bersumber dari dalam tanah itu sendiri atau dalam
bentuk pupuk yang diberikan dalam tanah.
Pada hasil pengamatan yang dilakukan, dapat diketahui bahwa Tanaman
Kemangi pada minggu pertama ke minggu kedua tumbuh dengan baik. Jumlah
Cabang dan Daun bertambah Pada minggu berikutnya. Hasil pengamatan
menunjukkan bahwa perlakuan pupuk 1 sampai dengan pupuk 3 menghasilkan
tanaman kemangi yang sehat. Tanaman akan tumbuh baik jika unsur yang
dibutuhkan tanaman terpenuhi. Berdasarkan hasil penelitian, telah dilakukan dapat
meningkatkan pertumbuhan tanaman kemangi pada sistem vertikultur dapat
disarankan menggunakan kombinasi media tanam tanah, pupuk kascing dan pasir.
Tujuan dari pemupukan adalah untuk menambah kandungan unsur hara
dalam tanah, untuk menaikkan jumlah hara yang diambil tanah apakah hara
tersebut dijadikan pupuk atau yang telah ada dalam tanah. Tanah yang digunakan
dalam penelitian ini menunjukkan bahwa tanah tersebut adalah tanah dengan
kandungan hara yang sangat rendah. Tanah yang demikian sangat membutuhkan
unsur tambahan dalam bentuk pupuk. Tanaman kemangi merupakan tanaman
sayuran yang hasil produksinya adalah daundaun yang harus dipenuhi kebutuhan
haranya terutama adalah dari unsur nitrogen. Apabila kurang maka bagian-bagian
vegetatif seperti cabang dan tinggi tanaman tidak akan dapat dipacu. Selain itu
unsur nitrogen sifatnya mudah menguap dan mudah tercuci oleh air sehingga
dalam penambahannya yakni dengan pemupukan perlu dipertimbangkan interval
pemberian pupuk pada tanaman kemangi.
Pertumbuhan tanaman dalam hal ini jumlah cabang sangat ditentukan oleh
jumlah hara tersedia dalam tanah. Tanaman pada pertumbuhan awal (vegetatif)
sangat membutuhkan unsur hara dalam pembentukan jaringan. Nitrogen berfungsi
mempercepat pertumbuhan vegetatif tanaman dan sebagai bahan pembentuk
protein. Protein yang dibentuk kemudian digunakan untuk pembentukan
protoplasma dalam selsel tanaman sehingga terjadi pembelahan sel. Hal ini
selanjutnya berpengaruh pada penambahan jumlah cabang. Unsur hara yang cukup
dan seimbang akan mendukung pertumbuhan vegetatif tanaman, baik batang,
cabang maupun daun. Unsur P dan K sangat dibutuhkan untuk pembentukan
protein, karbohidrat, dan perkembangan akar tanaman. Akar tanaman yang
berkembang baik mengakibatkan penyerapan hara dan air berlangsung baik yang
akhirnya berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman. Demikian pula unsur N dan
P dapat di peroleh dari bahan organik sehingga bahan organik menjadi
penyumbang dalam pertumbuhan tanaman apabila di berikan sebagai pupuk.
BAB V
KESIMPULAN

Tanaman kemangi merupakan salah satu sayuran dan menjadi bahan


makanan yang disukai banyak orang. Dengan kebutuhan ini kemangi mulai di
jadikan salah satu produk pertanian yang dibudidayakan. Penelitian tentang
manfaat tanaman kemangi dilakukan oleh banyak orang karena kandungan yang
terdapat pada tanaman kemangi dengan vitamin dan nutrisinya sangat bermanfaat
untuk tubuh manusia. Pertumbuhan tanaman selalu di pengaruhi oleh tanah yang
merupakan media pertumbuhan tanaman. Apabila tanah tidak memenuhi
kualifikasi sebagai tempat pertumbuhan yang baik maka hasilnya adalah produksi
yang rendah. Untuk mendapatkan produksi daun kemangi yang tinggi proses
pembudidayaan harus dilakukan dengan baik.
Komposisi media tanam berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, berat
segar tanaman diatas tanah, total berat segar tanaman, berat kering tanaman diatas
tanah, total berat kering tanaman, kadar C-organik dan populasi mikroorganisme.
Komposisi media tanam yang terbaik untuk pertumbuhan tanaman kemangi
(Ocimum sanctum L.) pada sistem vertikultur ditunjukkan pada perlakuan dengan
kompoisisi tanah, pupuk kascing dan pasir.
Pemberian pupuk organik dan anorganik memberikan respon terhadap
pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah cabang dan bobot segar tanaman kemangi.
Walaupun uji secara statistika tidak ada pengaruh nyata tetapi ada kecenderungan
peningkatan terhadap tinggi tanaman dan bobot segar tanaman pada perlakuan
pemberian pupuk organik dan pupuk anorganik. Unsur hara makro nitrogen
memberikan pengaruh yang baik pada tanah yang ditanami kemangi sehingga
dapat meningkatkan produksi daun kemangi dilihat dari hasil tinggi tanaman,
jumlah cabang dan bobot segar tanaman.
DAFTAR PUSTAKA

Cahyani, N.M.E. 2017. Daun kemangi (ocinum cannum) sebagai alternatif


pembuatan handsanitizier. KEMAS 9 (2) : 136-142 .

Damayanti, D.O., T. Handoyo dan Slameto. 2018. Pengaruh ammonium (NH4+)


dan nitrat (NO3-) terhadap pertumbuhan dan kandungan minyak atsiri
tanaman kemangi (Ocimum basilicum) dengan sistem hidroponik.
Agritrop 16(1) : 163-175

Faradila, R., B. Khopsoh dan A. Lidiyawati. 2020. Aplikasi dekok daun kemangi
(Ocimum basilicum L) sebagai bahan aktif untuk mencegah kejadian
mastitis subklinis pada sapi perah. Journal of Tropical Animal Production
21(2) : 253-258

Fitra, Y. 2018. Pengaruh konsentrasi POC Nasa dan pupuk kandang terhadap
pertumbuhan serta produksi tanaman cabai merah (Capsicum annum L.).
Skripsi pada Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas
Teuku Umar Meulaboh Aceh Barat. Tidak Diterbitkan
LAMPIRAN

Proses Pupuk dimasukan kedalam pot

Penanaman Bibit Kemangi

Proses Penanaman dan Penyiraman Tanaman Kemangi

Proses Pengukuran Tanaman Kemangi

Anda mungkin juga menyukai