Disusun oleh:
NPM : 205001516025
Kelas : B
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS NASIONAL
JAKARTA
2022
BAB I
PENDAHULUAN
Tanaman sayur-sayuran saat ini mulai menjadi salah satu ikon dalam kiat
hidup sehat selain buah-buahan. Tanaman sayursayuran mulai disukai oleh banyak
orang untuk hidup sehat, karena tanaman sayursayuran mengandung banyak vitamin
dan nutrisi bagi tubuh. Kebutuhan akan hidup sehat ini menjadikan sayur-sayuran
produk pertanian banyak dibudidayakan. Tanaman kemangi merupakan salah satu
sayuran dan menjadi bahan makanan yang disukai banyak orang. Dengan kebutuhan
ini kemangi mulai di jadikan salah satu produk pertanian yang dibudidayakan.
Penelitian tentang manfaat tanaman kemangi dilakukan oleh banyak orang karena
kandungan yang terdapat pada tanaman kemangi dengan vitamin dan nutrisinya
sangat bermanfaat untuk tubuh manusia.
Pertumbuhan tanaman selalu di pengaruhi oleh tanah yang merupakan
media pertumbuhan tanaman. Apabila tanah tidak memenuhi kualifikasi sebagai
tempat pertumbuhan yang baik maka hasilnya adalah produksi yang rendah. Untuk
mendapatkan produksi daun kemangi yang tinggi proses pembudidayaan harus
dilakukan dengan baik. Unsur hara merupakan salah satu faktor yang menunjang
pertumbuhan dan perkembangan tanaman kemangi sehingga menghasilkan produksi
yang optimal. Kebutuhan tanaman akan unsur hara dapat dipenuhi dengan
pemupukan, dimana pemupukan bertujuan untuk memperbaiki kesuburan tanah
hingga pertumbuhan tanaman lebih baik. Pemupukan juga berarti menambah unsur
hara yang ada di dalam tanah untuk dapat diserap oleh tanaman.
Aplikasi pupuk ke tanah dimaksudkan untuk meningkatkan ketersediaan
hara dalam tanah, sehingga diharapkan akar tanaman dapat menyerap lebih banyak
hara dari dalam tanah. Bahan pupuk yang diaplikasikan ke tanah akan mengalami
serangkaian reaksi fisik, kimia dan biologi; sehingga unsur hara yang dikandungnya
secara bertahap akan dilepaskan ke tanah dalam bentuk yang tersedia bagi akar
tanaman atau dapat diserap oleh akar tanaman. Perlu diketahui bahwa perilaku hara
pupuk dalam tanah sangat beragam, tergantung pada jenis hara dan karakteristik
tanah.
Tanaman kemangi (Ocimun Scantum L.) merupakan salah satu sayuran
dan menjadi bahan makanan yang disukai banyak orang. Kemangi memiliki potensi
dan mulai di jadikan salah satu produk pertanian yang dibudidayakan. Kemangi
mengandung minyak atsiri, asam askorbat, asam kafeat, iskulin, histidin, magnesium,
beta karoten, dan betasitosterol (Putriyanti, 2009). Adapun penanaman kemangi dapat
dilakukan secara sistem pertanian vertikal. Sistem pertanian vertikultur adalah sistem
budidaya pertanian yang dilakukan secara vertikal atau bertingkat. Sistem budidaya
pertanian menggunakan teknologi vertikultur secara vertikal atau bertingkat ini
merupakan sistim budidaya yang sangat sesuai dan direkomendasikan untuk daerah
perkotaan dengan lahan pekarangan yang terbatas atau sempit.
Media tanam berfungsi sebagai tempat melekatnya akar, juga sebagai
penyedia hara bagi tanaman. Campuran beberapa bahan untuk media tanam harus
menghasilkan struktur yang sesuai karena setiap jenis media mempunyai pengaruh
yang berbeda bagi tanaman. Media tanam dapat diperbaiki dengan pemberian bahan
organik seperti kompos, pupuk kandang atau bahan organik lain. Tanah yang
berstruktur remah sangat baik untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman,
karena di dalamnya mengandung bahan organik yang merupakan sumber ketersediaan
hara bagi tanaman. Selain media tanam yang baik, pemupukan juga perlu dilakukan
untuk meningkatkan kesediaan hara bagi tanaman.
Pasir merupakan salah satu media alternatif pengganti tanah, hal ini
disebabkan beberapa tekstur fisik dalam jenis tanah tertentu memang tersusun oleh
pasir, oleh sebab itu banyak tanaman baik tanaman hias maupun produksi yang sesuai
dengan media ini. Kelebihan dari media ini adalah kemampuan airase dan drainase
yang baik, pasir mampu menyerap banyak air namun mudah juga untuk kering. Pasir
akan lebih cocok jika dijadikan media tambahan, bukan sebagai media tunggal, karena
akan sangat merepotkan untuk mengatur nutrisi dan air jika pasir dijadikan media
tunggal.
Kascing adalah kotoran cacing tanah yang merupakan pupuk organik yang
sangat baik, karena unsur hara yang dikandung langsung dapat tersedia bagi tanaman
sehingga kualitas kascing jauh lebih baik dibandingkan pupuk organik lainnya. Pupuk
kascing mengandung unsur hara seperti N, P, K, Ca, Mg, S, Fe dan unsur lainnya yang
dibutuhkan oleh tanaman. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji dan mengetahui
pengaruh komposisi media tanam terhadap pertumbuhan pada sistem penanaman
vertikultur.
1.2. Tujuan Praktikum
4.1. Hasil
Tinggi Tanaman
Perlakuan Ulangan Minggu ke-
1 2 3 4 Total Rata-rata
P1 3,4 cm 7,5 cm 10,9 cm 5,45 cm
M1 P2 3,4 cm 6 cm 9,4 cm 4,7 cm
P3 3,2 cm 3,6 cm 6,8 cm 3,4 cm
Jumlah Daun
Perlakuan Ulangan Minggu ke-
1 2 3 4 Total Rata-rata
P1 4 4 8 4
M1 P2 4 6 10 5
P3 4 4 8 4
M2 P1 4 4 8 4
P2 4 4 8 4
P3 4 6 10 5
M3 P1 2 4 6 3
P2 2 4 6 3
P3 2 4 6 3
M4 P1 4 6 10 5
P2 4 6 10 5
P3 2 4 6 3
Jumlah Cabang
Perlakuan Ulangan Minggu ke-
1 2 3 4 Total Rata-rata
P1 3 3 6 3
M1 P2 3 3 6 3
P3 3 3 6 3
M2 P1 4 4 8 4
P2 4 4 8 4
P3 4 4 8 4
M3 P1 2 4 6 3
P2 2 4 6 3
P3 2 4 6 3
M4 P1 2 4 6 3
P2 2 4 6 3
P3 2 4 6 3
4.2. Pembahasan
Hasil analisis tanah yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada
Lampiran 2. Dari hasil analisis tanah diketahui bahwa tanah yang digunakan dalam
penelitian ini mempunyai kandungan unsur hara yang rendah. Tanah yang demikian
bila digunakan untuk kegiatan produksi pertanian perlu dilakukan penambahan
unsur hara agar tanaman dapat bertumbuh dengan baik sehingga produksi tanaman
meningkat. Kandungan hara dalam tanah rendah diakibatkan oleh penggunaan
lahan. Teknik penggunaan lahan yang dilakukan adalah dengan tumpang sari.
Foth, H. D., and B. G., Ellis. 1997. Soil Fertility. 2nd, Boca Raton: Lewis Publisher.
Lukiwati, D. R., dan Trimulatsih, R. 1995. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Terjemahan Nurdin et al. :