Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL PENELITIAN AGRIBISNIS

STRATEGI MENANAM BAYAM (Amaranthus) SECARA HIDROPONIK


DI NAGARI TALANG KECAMATAN GUNUNG TALANG KABUPATEN
SOLOK

OLEH

ARDEVI SHINTA MARYAM 19101155310250


MUHAMMAD RAFI DAVIDRA 19101155310272
NIA NATALIA 19101155310274

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

JURUSAN MANAJEMEN

UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA YPTK

PADANG
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang berpotensi untuk

dikembangkannya tanaman sayur-sayuran yang sangat diperlukan tubuh

dan bermanfaat guna memenuhi kebutuhan hidup manusia. Seiring

perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan, kesadaran masyarakat

akan kesehatan terutama asupan gizi dari konsumsi sayuran semakin

meningkat. Data statistik pada tahun 2012 memperlihatkan konsumsi

produk hortikultura di Indonesia, yakni konsumsi buah-buahan sebesar

34,55 kg/kapita/tahun, sedangkan konsumsi sayuram sebesar 40,35

kg/kapita/tahun. Artinya konsumsi sayuran lebih tinggi dibandingkan

dengan buah-buahan.

Salah satu sayuran yang bergizi tinggi adalah bayam.bayam

merupakan sayuran yang digemari oleh semua lapisan masyarakat. Daun

bayam dapat dibuat berbagai sayur mayur, bahkan disajikan sebagai

hidangan makanan pelengkap makanan. Di beberapa negara berkembang

bayam dijadikan sumber protein nabati karena memiliki fungsi ganda,

yakni pemenuhan kebutuhan gizi dan juga pelayanan kesehatan

masyarakat, sehingga permintaan konsumen akan bayam sangat tinggi.

Dikarenakan konsumsi akan bayam dan sayuran sangat tinggi

,tentu lahan pertanian untuk menanam bayam juga sangat dibutuhkan.

Lahan pertanian di Indonesia semakin sempit akibat beralihnya fungsi


lahan pertanian menjadi daerah perindustrian, pemukiman, perkebunan,

dan eksploitasi alam berlebihan lainnya sehingga budidaya hidroponik

dianggap tepat untuk memanfaatkan lahan yang tersedia secara efisien dan

sebaik-baiknya (Prihmantoro dan Indriani, 1999:122). Hidroponik adalah

suatu teknologi budidaya tanaman dalam larutan nutrisi dengan atau tanpa

media buatan (pasir, kerikil, rockwool, perlite, peatmoss, coir, atau

sawdust) untuk menunjang mekanik. Selain untuk meminimalisasi dampak

karena keterbatasan iklim, hidroponik juga dapat mengatasi luas tanah

yang sempit, kondisi tanah kritis, hama dan penyakit yang tak terkendali,

keterbatasan jumlah air irigasi, bisa ditanggulangi dengan sistem

hidroponik (Wibowo dan Asriyanti, 2013:159-167).

Hidroponik merupakan sebuah peluang usaha yang masih terbuka

lebar. Masih banyak pasar sayuran hidroponik yang belum tergarap, masih

banyak perkebunan baru untuk memenuhi permintaan sayuran hidroponik

ini. salah satu sayuran yang dapat memggunakan metode hidroponik yaitu

sayuran bayam. Pengembangan sayuran hidroponik khususnya bayam

dimulai dengan masuknya teknologi tersebut di Indonesia dan mulai

diterapkan oleh beberapa perusahaan yang bergerak di bidang pertanian

khususnya para produsen sayuran yang pada akhirnya dipasarkan lalu

dikenal dan dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Namun sayangnya

usaha tani bayam dengan sistem hidroponik masih dipegang oleh

pengusaha besar saja, karena bisnis bayam hidroponik cukup

membutuhkan biaya yang lumayan besar.


Tetapi hal tersebut dapat dilakukan dengan modal dan keyakinan

yang kuat untuk menghasilkan sayuran bayam dengan metode hidroponik

yang baik dan bisa dipasarkan kepada masyarakat. Tentu setiap melakukan

produksi pastinya akan ada resiko seperti, resiko produksi, resiko pasar,

dan resiko keuangan yang akan mempengaruhi keberhasilan dan

keuntungan yang diterima dalam usaha bayam hidroponik.

Usaha tani bayam hidroponik memang tidaklah mudah. Cara untuk

mendeteksi dan memperbaiki risiko yang bertujuan untuk meminimalisir

risiko yang akan terjadi pada berbagai aspek dalam usaha tani. Usaha tani

sayuran hidroponik belum terlalu banyak diminati oleh masyarakat,

bahkan banyak yang belum mengetahui apa itu hidroponik yang bisa

dijadikan sebagai mata pencaharian tambahan bagi masyarakat petani

konvensional. Propek dari usaha tani sayuran hidroponik terbuka sangat

lebar disamping dapat meningkatkan pendapatan.

1.2 Indentifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang penelitan, maka dapat

dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana strategi menanam sayuran bayam menggunakan

hidroponik?

2. Bagaimana strategi pemasaran sayuran bayam hidroponik?

3. Bagaimana cara menanggulangi risiko-risiko yang ditimbulkan

dari menanam sayuran hidroponik?


1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, dapat diuraikan tujuan

penelitian, yaitu sebagai berikut:

1. Untuk menjelaskan bagaimana stretegi dalam menanam

sayuran bayam menggunakan teknik hidroponik.

2. Untuk menjelaskan strategi pemasaran sayuran hidroponik.

3. Untuk menjelaskan strategi guna mengendalikan resiko yang

ditimbulkan dari menanam sayuran bayam hidroponik.

1.4 Manfaat Penelitian

1.Bermanfaat bagi masyarakat sebagai masukan dan informasi

tentang menanam sayur bayam hidroponik.

2.Bermanfaat bagi masyarakat bagaimana strategi dalam

memasarkan sayuran bayam hidroponik.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Profil Bayam

Bayam merupakan tanaman sayuran yang dikenal dengan nama ilmiah

Amaranthus sp. Kata “amaranth” dalam bahasa Yunani yang berarti

“everlasting” (abadi). Tanaman bayam berasal dari daerah Amerika tropik yang

pada awalnya dikenal sebagai tanaman hias. Dalam perkembangan selanjutya

tanaman bayam dipromosikan sebagai bahan pangan sumber protein, terutama

untuk negara-negara berkembang. Didusa tanaman budaya masuk ke Indonesia

pada abad XIX ketika lalu lintas perdagangan luar negeri masuk ke wailayah

Indonesia.

Bayam digemari masyarakat karena nilai gizinya tinggi terutama karoten,

askorbin, kapur, besi dan folasin. Rasanya enak, lunak dan dapat melancarkan
pencernaan dan mudah ditanam serta cepat menghasilkan. Bayam banyak

mengandung vitamin dan garam-garam mineral penting yang diperlukan tubuh.

Bayam bisa tumbuh sepanjang tahun, baik di daratan rendah maupun tinggi.

2.1.2 Klasifikasi Bayam

Klasifikasi ilmiah tanaman bayam menurut wikipedia adalah sebagai

berikut:

Kingdom: Plantae (Tumbuhan)

Sub divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi: Magnoliopsida (Tumbuhan berbunga)

Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua)

Ordo: Caryophyllales

Famili: Amaranthus L.

Spesies: A. Hybridus

Jenis bayam budidaya dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:

1. Bayam cabut atayu bayam sekul. Ciri ciri bayam cabut adalah memiliki

batang berwarna kemerah-merahan atau hijau keputih-putihan, dan

memiliki bunga yang keluar dari ketiak cabang. Bayam cabut yang

batangnya merah disebut bayam merah, sedangkan yang batangnya hijau

disebut bayam hijau.


2. Bayam petik, bayam skop atau bayam kakap. Ciri-ciri bayam ini adalah

memiliki daun lebar-lebar, yang dibedakan atas 2 spesies yaitu:

 A. Hybdridus caudatus L, memiliki daun agak panjang

dengan ujung runcing, berwarna hijau kemerah-merahan

atau merah tua, dan bunganya tersusun dalam rangkaian

panjang terkumpul pada ujung batang.

 A hybridus paniculatus L mempunyai dasar daun yang

lebar sekali, berwarna hijau, rangkaian bunga panjang

secraa teratur dan besar-besar pada ketiak daun.

2.1.3 Manfaat Bayam

Bayam sebagai sayurab berserat tinggi sangat dianjurkan untuk penderita

kanker usus besar, penderita kanker usus besar, penderita kencing manis,

kolesterol, dan menurunkan berat badan. Bayam mengandung protein, lemak,

karbohidrat, kalium, zat besi, amarantin, rutin, purin, dan vitamin A, B, dan C.

Gizi dan manfaat bayam, yaitu: indeks glikemik rendah, kaya vitamin dan

mineral, menjaga kesehatan kulit, menjafa ketahanan tubuh, menjaga kestabilan

tekanan darah, mengatasi anmia dan sebagai obat alami.

2.1.4. Tanaman Hidroponik

Berdasarkan sejarah, tanaman hidroponik bsia dibilang sudah ada sejak

ribuan tahun yang lalu. Babylon merupakan negara di Mesopotamia kuno, pada

masa kekaisaran Babilonia, di kota tersebut terdapat sebuah taman yang dikenal

dengan sebutan taman gantung yang dibuat kira-kira tahun 600 SM.
Istilah hidroponik lahir sekitar tahun 1936 yang dikemukakan oleh W.A

Satchell. Hidroponik atau istilah asingnya hydroponics,berasal dari bahasa latin

(Greek), yaitu hydro yang berarti air dan kata phonos yang berarti kerja, sehingga

hidroponik dimaksud sebagai air yang berkerja. Jadi, hidroponik berarti suatu

pekerjaan pengelolaan air sbegai media tanam dan mengambi usnur hara mineral

yang dibutuhkan dari larutan nutrisi yang dilarutkan dalam air (Siti

Istiqomah,2007).

Menurut Pinus Lingga (2006) teknologi hidroponik merupakan cara

bercocok tanam yang hemat lahan, karena dapat dilakukan di perkarangan lahan

yang semput terutama bagi masyarakat perkotaan. Media tanam hidroponik harus

memenuhi persyaratan sebagai berikut:

 Dapat menyerap dan menghantar air

 Tidak mempengaruhi pH air

 Tidak berubah warna

 Tidak mudah lapuk atau busuk

2.1.4.1. Kelebihan dan kekurangan bertanam secara hidroponik

Sistem hidroponik tidak akan merusak tanah karena sistem hidroponik

sama sekali tidak menggunakan tanah, dan penggunaan nutrisi disesuaikan dengan

kebutuhan tanaman dalam budidaya hidroponik. Bila dapat dikelola dengan baik,

sangat kecil efek residu pupuk yang berbahaya di lingkungan kita. Hasil pertanian

hidroponik juga masuk dalam kategori sehat dan enak karena dengan nutrisi yang
sangat terkontrol sesuai jenis tanamannya, membuat tanaman dapat tumbuh

dengan optimal dan mendapatkan apa yang dibutuhkannya dengan tepat, sehingga

menghasilkan tekstur dan rasa yang renyah. Disamping itu, kandungan gizi dalam

produk hidroponik sngat baik karena nutrisi yang diberikan kepada tanaman dapat

dikontrol sesuai kebutuhan dan tidak berlebihan.

Kelebihan bertanamn secraa hidroponik yaitu, dapat dilakukan diruang

atau tempat yang terbatas,tanaman tumbuh lebih cepat,lebih mudah mengontrol

tanaman dar hama dan penyakit, produksi tanaman lebih tinggi dibandingkan

menggunakan media tanam tanah biasa, efisiensi dalamteknis perawatan dan

perlatan yang digunakan, dan kualitas bayam yang dihasilkan lebih bagus dan

tidak kotor. Sedangkan kekurangan bertanam menggunakan hidroponik yaitu,

biaya yang dibutuhkan relatif mahal dibandingkan cara bercocok tanam biasa,

seperti alat-alat penunjang tenaga kerja, pemupukan, dan pemeliharaan.

2.1.4.2 Metode penanaman sayuran hidroponik

Metode penanaman yang dilakukan dengan metode NFT (Nutrient Film

Technique) merupakan metode budidaya dnegan meletakkan akar tanaman pada

lapisan air yang dangkal. Air tersebut bersikluasi dan mengandung nutrisi sesuai

kenutuhan tanaman. Perakaran bisa berkembang di dalam larutan nutrisi karena di

sekeliling perakaran terdapat selapis larutan nutrisi. Maksimal tinggi larutan 3

mm, sehingga kebutuhan air nutrisi dan oksigen dapat terpenuhi


Hidroponik NFT

Untuk membuat selapis nutrisi, dibutuhkan syarat-syarat sebagai berikut:

 Kemiringan talang tempat mengalirnya larutan nutrisi ke bawah harus

benar-benar seragam.

 Kecepatan aliran yang masuk tidak boleh terlalu cepat, disesuaikan

dengan kemiringan talang.

Terdapat satu sistem hidroponik yang mirip dengan sistem NFT, hanya

saja dalam sistem ini nutrien diberikan dengan cara disemprotkan. Sistem ini

dikenal dengan nama sistem aeroponik. Aeroponik dapat diartikan bercocok

tanam di udara. Pada sistem ini, akar tanaman yang tumbuh ditegakkan pada

media seperti styrofoam atau pipa paralon dan pemberian nutrisi dengan cara

disemprotkan dengan menggunakan pompa bertekanan tinggi.


2.1.5. Rancangan Anggaran Biaya

Berikut rancangan anggaran biaya yang dikeluarkan untuk menanam

sayuran bayam menggunakan hidroponik, sebagai berikut:

Alat dan bahan Biaya


1. Bibit Bayam Rp. 15.000
2. Ember Bekas -
3. Bakul Plastik Rp.15.000
4. Tissue Rp.10.000
5. Nutrisi Hidroponik Rp. 20.000
Jumlah Rp. 60.000

DAFTAR PUSTAKA

Dinas Pertanian Tanaman Pangan.2014. Pengembangan Buah-buahan Sumatera


Barat. Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat. Padang
Firdaus, M. 2012. Manajemen Agribisnis, Jakarta : Bumi Aksara

Kotler, P. 2000. Manajemen Pemasaran. Prenhallindo: Jakarta.

Aprilia, Nyayu Resti, Munandar Munandar, and Mery Hasmeda. Pertumbuhan


Dan Hasil Tanaman Bayam (Amaranthus Sp) Pada Berbagai Komposisi Nutrisi
Alternatif Pengganti Ab Mix Dengan Sistem Hidroponik Deep Flow Technique.
Diss. Sriwijaya University, 2021.

Rohman, Fathor. Respon Pertumbuhan Beberapa Varietas Tanaman Bayam


(Amarathus Sp) Terhadap Konsentrasi Nutrisi Pada Sistem Hidroponik. Diss.
Universitas Muhammadiyah Jember, 2020.

Anda mungkin juga menyukai