Anda di halaman 1dari 65

Bagian 1.

Sayuran Hidroponik
Semakin Populer
asih banyak supermarket membutuhkan pasokan sayuran
hidroponik. Kebutuhan kafe, restoran, dan hotel berbintang
akan sayuran segar ini pun terus meningkat. Ini sejalan dengan
tren mengonsumsi sayuran sebagai gaya hidup yang sehat.

Sayuran hidroponik diyakini lebih berasa enak,renyah, dan segar. Selain itu,
lebih sehat karena bebas pestisida.

A. Peluang Pasar Hidroponik


1. Pasar terbuka
Pasar sayuran ekslusif hingga kini belum tergarap sehingga peluang
pasarnya masih terbuka lebar. Sayuran ini dibutuhkan oleh swalayan
restoran, kafe, dan hotel di kota-kota besar. Mereka merupakan pasar
potensial yang menyerap sayuran hidroponik. Belum lagi peluang ekspor
sayuran hidroponik ke luar negeri.

2. Memenuhi standar

Hidroponik Sayuran Untuk Bisnis

Page 1

Pasar swalayan membutuhkan sayuran hidropnik. Bahkan, mereka terus


kekurangan dengan meningkatnya permintaan. Untuk memasok ke pasar
swalayan, sayuran harus memenuhi syarat, antara lain berukuran seragam,
bebas kerusakan, dan segar. Syarat untuk kafe bisa lebih konsumen
fleksibel. Biasanya mereka tidak mematok bentuk sayuran. Asalkan
kondisinya utuh, warna solid tanpa bekas terbakar, tidak ada lubang bekas
hama atau penyakit, rasanya netral krispi, renyah, dan tahan lama.
3. Yang diminta konsumen
Syarat yang ditentukan dan restoran memang cukup beralasan. Konsumen
memang meminta sayuran hidroponik berasa netral,minimal tidak ada rasa
saat dibuat salad. Itulah sebabnya, ketika dibuat salad, sayuran
dicampurkan dengan minyak zaitun, vinegar, merica, dan garam untuk
memperkuat citarasa.
4. Gaya hidup sehat
Sayuran hidroponik jauh lebih menyehatkan karena bebas residu pestisida.
Dengan kesadaran hidup sehat serta daya beli konsumen semakin
meningkat dan harga terjangkau, tidak heran jika sayuran hidroponik
semakin tumbuh dan berkembang saat pasar terbuka, usaha ini pasti
membentang luas.
B. Usaha yang
1. Perhitungan

menguntungkan

Tingginya permintaan sayuran mendorong munculnya pekebun baru. Secara


perhitungan, kebun seluas 1.000 m2 dapat dipanen 80-100 Kg per hari dengan
harga Rp 40.000, pekebun bisa mengantongi Rp 60 juta/bulan. Padahal, biaya
untuk memproduksi sayuran sekitar Rp 25.000 per Kg. Cukup menggiurkan
bukan?
2. Harga tinggi
Permintaan produk hidroponik terkait erat dengan peningkatan kesadaran hidup
sehat di masyarakat. Di samping itu, daya beli dan tingkat harga juga

Hidroponik Sayuran Untuk Bisnis

Page 2

berpengaruh terhadap perluasan pasar. Harga sayuran hidroponik bisa menjadi


salah satu faktor penentu permintaan sayuran hidroponik. Itulah sebabnya
sayuran hidroponik mengambil pasar menengah dengan harga yang relatif
terjangkau konsumen.
3. Kerjasama

Selain dari kebun sendiri, pekebun dapat bermitra atau menjalin kerja sama
dengan

pekebun

lain

(usaha

plasma).

Jalinan

kerjasamanya

berupa

penyediaan benih, pupuk nutrisi, perakitan unit, dan pemasaran. Dari plasma ini
diharapkan dapat memenuhi permintaan sayuran yang semakin menigkat.
4. Rintangan
Begitu mudahkah mengebunkan sayuran hidroponik? Ternyata banyak aral
rintangan menghadang pkebun sejak di kebun sampai

dipasar, terutama

pekebun hidroponik secara terbuka, tana atap alias tidak menggunakan


greenhouse. Itu berarti pekebun harus menghadapi cuaca, seperti hujan.
Demikian juga ketika musim kemarau dengan cuaca yang ekstrim bisa merusak
kualitas sayuran.

Hidroponik Sayuran Untuk Bisnis

Page 3

5. Pemilihan komoditas
Pekebun hidroponikharus menyisiati dengan pemilihan komoditas yang
berbedadengan sayuran konvensional. Contohnya, endive, selada kering hijau,
selada keriting merah,lollo rossa, butterhead, christine, packcoy, monde, dan
romaine

yang

jarang

dibudidayakan

oleh

petani

konvensional.

Jika

menanamkan sayuran biasa, seperti bayam atau kangkung, pekebun harus


menyasar pasar kelas atas karena konsumen kelas atas tidak sekadar membeli
sayuran, tetapi membeli kepercayaan dan jaminan kualitas.
6. Asyiknya berhidroponik
Perawatan lebih praktis dan gangguan hama lebih terkontrol
Pemakaian pupuk lebih efisien
Tanaman yang mati lebih mudah diganti dengan tanaman yang baru
Tanaman tumbuh lebih pesat dan keadaannya yang tidak kotor dan

rusak
Hasil produksi lebih kontinu dan lebih tinggi dibandingkan dengan

penanaman secara konvensional di tanah


Harga jual produk hidroponik lebih tinggi daripada produk non

hidroponik
Tidak ada risiko kebanjiran, erosi, kekeringan atau ketergantungan

pada kondisi alam


Berkebun secara hidroponik dapat dilakukan pada lahan atau ruang
yang terbatas, misalnya di atap, dapur, halaman, atau garasi.

7. Bisnis perkotaan
Hidroponik atau bercocok tanam tanpa tanah memberi keuntungan yang
lebih besar, terutama bagi penduduk perkotaan yang memiliki lahan sempit
atau gersang. Cara ini memberi nilai tambah dalam menciptakan

Hidroponik Sayuran Untuk Bisnis

Page 4

penghijauan di tempat-tempat yang tidak memungkinkan lagi ditanam


pohon dengan media tanah.
Arti hidroponik
Hidroponik berasal dari bahasa Yunani, yaitu hydro yang berarti air dan
ponos yang artinya daya. Hidroponik dikenal sebagai soilless culture atau
budidaya tanaman tanpa tanah. Istilah hidroponik digunakan untuk menjelaskan
tentang cara bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai media tanamnya.
Dikalangan umum, istilah ini dikenal sebagai bercocok tanam tanpa tanah . Hal
ini termasuk juga bercocok tanam di dalam pot atau wadah lainnya yang
menggunakan air atau bahan porous lainnya, seperti pecahan genting, passir kali,
kerikil, dan gabus putih/ styrofoam

C. Inovasi Tiada Henti


1. Taman gantung
Konon, bertanam secara hidroponik telah ada sejak ribuan tahun silam,
contohnya taman gantung di Balbilonia dan taman terapung di Cina.
Adapun pengenalan pupuknya, manusia zaman dahulu di Mesir, India, dan
Cina sudah menggunakan larutan pupuk organis untuk memupuk sayuran
dalam bedengan pasir di tepi sungai.
2. Makin berkembang

Hidroponik Sayuran Untuk Bisnis

Page 5

Ketika ahli patologis tanaman menggunakan nutrien khusus untuk


media tanam, muncullah istilah nutri culture . Setelah itu, bermunculan
istilah water culture, solution culture, dan gravel bed culture untuk
menyebutkan hasil percobaan mereka yang menanam sesuatu tanpa
menggunakan tanah sebagai medianya.

Munculnya Istilah hidroponik


Pada tahun 1936 muncul istilah hidroponik yang diberikan
untuk hasil penelitian yang dilakukan oleh Dr. WF. Gericke, seorang
agronomis dari Universitas Californis, Amerika Serikat.
Penelitiannya berupa tanaman tomat setinggi 3 meter yang penuh
buah dan ditanam dalam bak berisi mineral hasil uji cobanya.Sejak
itulah, istilah hidroponik berkembang.
Gericke pun menjadi headline di surat kabar. Bahkan, dia
sempat dinobatkan menjadi orang berjasa abad ke-20. Hidroponik
tidak lagi sebatas skala penelitian saja. Dengan teknik yang
sederhana, hidroponik dapat diterapkan oleh siapa saja, termasuk
ibu rumah tangga.

Hidroponik Sayuran Untuk Bisnis

Page 6

3. Terus berinovasi
Perkembangan hidroponik terus dilakukan oleh para peneliti di berbagai
belahan bumi. Jepang yang tandus gencar mengembangkan hidroponik
setelah Perang Dunia II sebagai langkah untuk menghasilkan bahan
makanan, termasuk sayuran. Muncullah berbagai inovasi-inovasi tentang
pengembangan hidroponik, dimulai dengan penemuan NFT oleh Alah
Cooper dari Inggris pada tahun 1960-1970. Selanjtnya, penemuan irigasi
tetes oleh peneliti di Universitas Cornel, Amerika Serikat tahun 1965,
kemudian hidroponik sistem aeroponik tahun 1966. Tahun 1970 ditemukan
rockwool sebagai media tanam yang dipakai hingga kini.
Kini peralatan hidroponik dengan komputerisasi, automatisasi, dan
perangkat lain mulai populer di seluruh dunia. Bahkan, peralatan hidroponik
untuk rumah tangga mulai dipopulerkan ke berbagai belahan dunia,
termasuk Indonesia. Hidroponik tidak lagi sekedar bisnis yang menjanjikan,
tetapi juga menyenangkan.
4. Pupuk hidroponik organik
Biasanya pupuk hidroponik dibuat dari nutrisi anorganik. Namun, ternyata
pupuk hidroponik dapat dibuat dari organik cair. Alternatif pupuk ini

diharapkan untuk menyiasati tingginya biaya pupuk.


Bahan baku pupuk organik adalag beragam bahan organik, seperti limbah
sayuran dan buah. Bahan itu diolah menjadi pupuk dalam waktu 3-4 hari.
Untuk mendapatkan 1 liter pupuk cair, dibutuhkan bahan baku sebanyak 3

kg.
Pupuk organik yang dihasilkan tersebut mengandung 16 unsur hara makro
dan mikro. Pupuk juga mengandung senyawa organik, seperti serat,
karbohidrat, protein, lemak, asam amino, hormon tumbuh, dan vitamin. pH
pupuk sekitar 5,8-6,8 karena tidak memiliki NPK tinggi, pupuk organik perlu
ditambahkan 2% NPK.

Hidroponik Sayuran Untuk Bisnis

Page 7

D. Mengapa Harus Bertanam Secara Hidroponik?


1. Alternatif pertanian lahan terbatas
Hidroponik muncul sebagai alternatif pertanian pada lahan terbatas,
terutama diperkotaan. Sistem ini memungkinkansayuran ditanam di daerah
yang kurang subur atau daerah sempit yang padat penduduknya. Selain
itu, hidroponik dapat diusahakan sepanjang tahun tanpa mengenal musim
sehingga harga jual hasil panen relatif stanil. Pemeliharannya pun mudah
karena tempat budidaya lebih bersih, media tanam steril. Tidak hanya itu,
pengembangan hidroponik mempunyai prospek yang cerah, baik untuk
mengisi kebutuhan dalam negeri maupun merebut peluang ekspor.
2. Ramah lingkungan
Hidroponik ramah lingkungan karena tidak memerlukan pemakaian
herbisida dan pestisida beracun sehingga lebih ramah lingkungan dan
sayuran yang dihasilkan pun akan lebih sehat. Bertanam dengan
hidroponik akan menghasilkan sayuran berkualitas baik dan bebas residu
kimia, yang pastinya sehat buat seluruh keluarga.

Hidroponik Sayuran Untuk Bisnis

Page 8

Hidroponik

tidak

membutuhkan

air

sebanyak

berkebun

secara

konvensional. Hal ini karena hidroponik tidak memerlukan penyiraman


sama sekali. Air hanya digunakan untuk penghantar nutrisi bagi tanaman
(sirkulasi).
3. Tanaman lebih cepat tumbuh
Laju pertumbuhan tanaman hidroponik bisa mencapai 50% lebih cepat
dibandingkan tanaman yang ditanam di tanah pada kondisi yang sama.
Penyebabnya, tanaman hidroponik langsung mendapatkan makanan dari
air yang kaya nutrisi (nutrisi dan pH terkontrol). Kondisi ini juga membuat
tanaman tidak perlu akar besar untuk mencari nutrisi. Dengan demikian,
energiu yang diperlukan untuk pertumbuhan akar lebih sedikit dan sisa
energi bisa disalurkan ke bagian lain dari tanaman. Tanaman hidroponik
yang dihasilkan pun tumbuh sehat, kuat, dan bersih.
4. Untuk memulai
Hidroponik adalah hobi yang menyenangkan dan memuaskan yang
bersifat menantang dan bermanfaat. Untuk memulai usaha, di perlukan
pemilihan sistem hidroponik yang akan digunakan,

nutrisi pupuk, media

tanam hidroponik (mungkin tergantung sistem hidroponik), sumber cahaya


(alami atau buatan), waktu , dan tanaman.
5. Cara bertaman
Apakah hidroponik sama dengan cara bertanam pada umumnya ? pada
dasarnya cara bertanamnya sama, tetapi pada sistem hidroponik tidak
menggunakan tanah sebagai media tanam. Dengan hidroponik bisa
melakukan penyiraman dan pemupukan secara bersama sehingga bisa
memudahkan pekerjaan dan tepat sasaran. Pada hidroponik, media yang di
gunakan adalah air. Sedangkan media padatan seperti sekam, zeolite,
hidroton, pasir, dan cocopeat, berfungsi sebagai penunjang akar tanaman,
bukan sebagai media nutrisi.

Hidroponik Sayuran Untuk Bisnis

Page 9

Kelebihan berhidroponik

Produksi tanaman per satuan luas lebih banyak.


Tanaman tubuhan lebih cepat.
Pemakaian pupuk lebih hemat.
Pemakain air lebih efisien.
Tenaga kerja yang di perlukan lebih sedikit.
Lingkungan kerja lebih bersih.
Kontrol air ,hara dan ph lebih teliti.
Masalah hama dan penyakit tanaman dapat di kurangi.
Dapat menanam di lokasi yang tidak mukin / sulit di tananami, seperti di
lingkungan tanah yang miskin hara dan berbatu atau di garisi (dalam
ruang lain) dengan tambahan lampu.

kelemahan hidroponik

Ketersediaan dan pemeliharaan perangkat hodroponik agak sulit.


Memerlukan keterampilan kusus untuk meramu nutrisi pupuk.
Investasi awal yang relatif lebih besar.

6. Lokasi penanaman

Hidroponik Sayuran Untuk Bisnis

Page 10

Di mana bisa menanam tanaman dengan cara hidroponik ? bisa di tanam di


mana saja, seperti di dalam ruangan, di rumah kaca (green house), dan di
halaman terbuka. Setriap tanaman dapat tumbuh dengan sistem hidroponik.
Jika tersedia cukup sinar matahari/cahaya, oksigen dan air, hanya perlu
menyediakan nutrisi, media untuk tumbuh, dan benih untuk bertanam
hidroponik.
7. perlu disiapkan

Tentukan tanaman yang akan di tanam.


Pilih sistem yang akan digunakan.

Bagian 2

Hidroponik : Teknik Budidaya Sayuran


Tanpa Tanah

idroponik merupakan metode berbudidaya secara bersih dan


aman. Prinsipnya,

sistem hidroponik tidak melibatkan media

tumbuh, tetapi merendam akar dalam larutan nutrisi yang di


anginanginkan. Sebagaian besar nutrisi tanaman di pasok oleh

nutrisi pupuk, bukan oleh media tempat tanaman tumbuh. Ada beberapa pilihan
sistem berkebun secara hidroponik. Dengan memilih yang tepat akan menjadi
kunci sukses berbudaya hidroponiik.
A . Prinsip Kerja Hidroponik
1 . Prinsip dasar
Ada dua metode budidaya cara hidroponik, yaitu hidroponik subtrat dan
hidroponik non subtrat. Hidroponik substrat tidak mengunakan air sebagai
media, tetapi memakai media padatan yang dapat menyerap atau menyediakan
nutrisi, air, dan oksigen.
Hidroponik non substrat merupakan metode budidaya dengan meletakan akar
tanaman pada air yang tersirkulasi, baik berupa aliran air, di semprotkan, atau

Hidroponik Sayuran Untuk Bisnis

Page 11

air menetap. Air ini mengandung nutrisi yang di butuhkan untuk pertumbuhan
tanaman. Perakaran berkembang di dalam larutan nutrisi.
Tidak seperti tanaman yang menyimpan nutrisi, media tumbuh yang di gunakan
dalam sistem hidroponik memiliki pengaruh yang kecil pada nutrisi tanaman.
Akibatny, satusatunya sumber nutrisi adalah nutrisi. Oleh karna itu, nutrisi
pupuk harus selalu di kontrol agar sesuai dengan yang di butuhkan
pertumbuhan tanaman.

3. ketersediaan nutrisi dan oksigen


Dalam sistem konvensional dengan media substrat, jumlah oksigen di
perkarakan menjadi tidak memadai pada kondisi air berlebihan. Sedangkan
sistem non substrat dapat di atur sesuai kebutuhan tanaman.
4 . Sistem Hidroponik

Sistem hidroponik aktif / dinamis . larutan di buar bergerak


bersirkulasidengan menggunakan pompa. Contohnya, DFT (Deep Flow
Technique) NFT (Nutrient film Technique), water culture, dan aeroponik.

Hidroponik Sayuran Untuk Bisnis

Page 12

Kelebihan

Akibat larutan yang bersirkulasi, larutan menjadi kaya akan oksigen


terlarut dengan sedirinya.

Kekurangan

Investasi awal relatif lebih mahal dan set up sistem lebih rumit.
Sistem hidroponik pasif/setatis bergantung pada kapilaritas dari media
tumbuh. contohnya, wicks system (sumbu) dan floating hydroponic (rakit
apung).

Kelebihan

Dalam sistem pasif , larutan kaya nutrisi di serap oleh media dan di
teruskan ke akar tanaman. sistem ini cukup baik untuk sayuran daun,
tidak di rekomendasi untuk tanaman buah dan berukuran besar.

Kekurangan

Ketidak mampuan untuk mendukung pertumbuhan terbaik tanaman


karen tidak memberikan oksigen yang cukup melalui akar untuk.
Untuk lebih optimal, bisa di bantu dengan airasi gelembung udara
dengan menggunakan aerator seperti pada aquarium ikan hias.

5. Aliran listrik
Penggunaan listrik untuk beberapa teknik hidroponik mutlak. Apabila listrik mati,
sayuran bisa layu dalam beberapa jam, terutama yang memakai sistem
aeroponik dan NFT. Oleh karena itu, pekebunan perlu menyediakan genset
untuk menganti sipasi listrik padam.
6. Pengen dalian penyakit
Pada hidroponik sistem NFT, penyebaran penyakit sangat cepat oleh karna itu,
di perlukan pengontrolan intensif, terutamma di musim ujan. Jika di temukan
penyakit, sayuran segera di buang agar tidak menjalar ke yang lain. Begitu juga
air nutrisi harus di ganti dengan yang baru.

Hidroponik Sayuran Untuk Bisnis

Page 13

7. Tanpa green house


Green house membuat sayuran hidroponik aman dan nyaman . Biaya
pembuatannya relatif mahal. Namun, pekebun juga bisa

menerapkan

hidroponik terbuka atau tanpa green house walaupun agak berat dalam
pemeliharaan nya, terutama pengendalian hama dan penyakit yang harus
superintensif karen sayuran tidak terlindung apapun.

B. Pilihan Metode Hidroponik


1. Sistem NFT (Nutrient Film Technique)
NFT di kembangkan pertama kali oleh Dr. A. J Cooper di

Glasshouse

Croops Research institute, littlehampton, inggris pada akhir tahun 1960an dan
berkembang pada awal 1970an secara komersial. Sistem ini adalah tehnik
pemberian nutrisi melalui aliran yang sangat dangkal. Air yang mengandung
semua nutrisi terlarut tersebut di berikan secara terus menerus selama 24 jam.
Idealnya kedalaman aliran sirkulasi dalam sistem ini harus tipis, seperti kata film
yang berarti lapisan tipis atau air lebih sedikit.
Kelebihan

Tanaman mendapat suplai aiar, oksigen, dan nutrisi secara terus-

menerus.
Lebih menghemat air dan nutrisi.
Mempermudah perawatan karena tidak perlu melakukan penyiraman.
Biaya yang di perlukan relatif murah.

Kekurangan

Jika salah satu tanaman terserang penyakit, satu talaang tanaman


akan terserang juga. Bahkan, semua tanaman yang dalam satu alur

bisa tertular.
Metode ini sangat bergantung pada listrik. Jika tidak ada aliran listrik,
sistem ini tidak bisa bekerja dengan baik.

Hidroponik Sayuran Untuk Bisnis

Page 14

2. NFT sistem terbuka


Umunya metode hidroponik NFT di lakukan dengan green house. Namun,
ada pula yang tridak memakai green house. Secara prinsip sama, metode
hidroponik sederhan yang bekerja mengalirkan air, oksigen, dan nutrisi secara
terus menerus dengan ketebalan arus sekitar 3 mm. Tanaman di sanggah
dengan sedemikan rupa sehingga akar tanaman menyentuh nutrisi yang di
berikan. Rat talang di buat miring dengan salah satu sisi lebih tinggi dari sisi
lainnya, yaitu sebesar 25% dari panjang alat agar arus dapat mengalir dengan
lancar dengan kecepatan debit air 12 liter permenit.
Kelebihan

Menghemat biaya karena tidak memakai green haose.


Tanaman mendapat suplai air, oksigen dan nutrisi secara terus

menerus.
Lebih mengheat air dan nutrisi.
Mempermudah perawatan karena tidak perlu melakuakan penyiraman.
Biaya yang di pelukan relatif murah.

Kekurangan

Lebih rentan hama dan penyakit. jika salahh satu tanaman terserang
penyakit, satu fraka talang tanaman akan terserang juga. Semua

tanaman yang dalam satu alat bisa tertular.


Metode ini sangat bergantung pada listrik. Jika tidak ada aliran listrik
sistem ini tdiak bisa bekerja dengan baik.

Hidroponik Sayuran Untuk Bisnis

Page 15

3. sistem fertigasi (fertilizer+drib irigation)


sistem fertigasi merpakan sistem yang paling bnyak di gunakan di dunia
pertanian sistem ini merupakan pengembangan dari drib irigation (irigasi tetes),
tanaman di siram dengan cara meneteskan air. Modifikasinya pada sistem
fertigasi, yaitu tanaman tidak hanya di berikan pengairan berupa tetesan air,
tetapi air yang di teteskan juga telah di campurdengan nutrisi.
Dengan teknik fertigasi, biaya tenaga kerja utuk pemupukan dapat
dikurangi dengan pupuk bersama dengan penyiraman. Keuntungan lain adalah
peningkatan efisiensi penggunaan unsur hara karena pupuk di berikan dalam
jumlah sedikit, tetapi kontinyu; serta mengarungi kehilangan unsur hara
(kususnya nitrogen) akibat pencucian (bleacing) dan denitrifikasi (kehilangan
nitrogen akibat perubahan menjadi gas).

Keelebihan

Pemberiqn nutrisi sesuai dengan ukuran dan umur tanaman.


Menjamin kebersihan dan menghindari penyakit.
Mengatasi masalah tanah.
Meningkatkan hasil pendapatan.
Kualitas hasil pertanian yang lebih baik.
Penggunaan nutrisi yang pupuk yang tepat.
Hasil yang lebih banyak.

Hidroponik Sayuran Untuk Bisnis

Page 16

Kekurangan

Modal awal yang relatif tinggi.


Pengetahuan yang mendalam perihal tanaman.
Pengurusan kebun yang berkelanjutan.
Keusakan sistem pengaruh terhadap penghasilan.

4. Wick system
Sistem wick dikenal dengan sistem sumbu merupakan metode dalam
bertanam secara hidroponik sederhana. Teknik ini memanfaatkan gaya
kapilaritas pada sumbu untuk mengantarkan air dan nutrisi ke akar tanaman
sehingga akar dapat menyerap unsur usur hara yang di sediakan. Metode
ini sangat mudah karena pembuatannya tidak membutuhkan peralatan yang
bnyak.
Sistem ini dapat menggunakan berbagai media tanam, misalnya perlite
vermiculite, kerikil pasir, sekam bakar, dan serat /serbuk kulit buah kelapa
media tanam akan teus menerus basah oleh air dan nutrisi yang di berikan di
sekitaran akar tanaman.

Kelebihan

Tanaman mendapat supali air dan nutrisi secara terusmenerus.


Biaya alat murah.
Mempermudah perawtan karena tidak perlu melakukan penyiraman.
Tidak tergantung aliran listrik.

Kekurangan

Air dan nutrisi yang diberikan tidak akan dapat kembali lagi sehingga
lebih boros.

Hidroponik Sayuran Untuk Bisnis

Page 17

Banyak air yang di berikan akan sedikit susah di atur.

5. Aeroponik
Aeroponik pertama kali di kembangkakan oleh Dr. Franco massantini di
University of pia, Italia. Teknik ini merupakan sistem hidroponik yang
mengunakan teknologi tinggi. Seperti pada sistem pada sistem NFT, media
tanamnya udara. Akarakar menggantung di udara di kabutkan oleh larutan air
nutrisi.
Pengabutan ini biasanya di lakukan oleh nozzel setiap beberapa menit sekali.
Karena akarakar terespos di udara seperti pada sistem NFT, akar akar bisa
cepat mengering jika pengaturan pengabutan tergagu. Air dan nutrisi yang telah
di semprotkan akan masuk kembali ke bak penampungan untuk di semprotkan
kembali. Interval waktu pompa 1 jam dengan waktu hidup 15menit/250 ml.

Kelebihan

Tanaman dapat pasokan air, oksigen, dan nutrisi secar berkala.


Lebih menghemat air dan nutrisi.
Tanaman lebih mudah menyerap nutrisi karena berukuran kecil.

Kekurangan

Investasi mahal
Sangat tergantung pada listrik.

Hidroponik Sayuran Untuk Bisnis

Page 18

6. Floating hydroponic
Metode ini di kembangkan petama kali oleh jensen (1980) di arizona dan
massantini (1976) di italia. Floating hidroponic system (FHS) merupakan
budidaya sayuran dengan cara menanamkan sayur pada lubang styrofoam yang
mengapung di atas permukaan laruta nutrisi dalam suatu bak penampung atau
kolam sehingga akarnya terapung atau terendam dalam larutan nutrisi.
Pada sistem ini, larutan nutrisi tidak disirkulasikan, tetapi di biarkan pada
bak penampung dan dapat di gunakan lagi dengan cara mengontrol kepekatan
larutan dalam jangka waktu tertentu. Hal ini perlu dilakukan karena akan terjadi
pengkristalan dan pengendapan nutrisi di dasar kolam dalam jangka waktu yang
cukup lama sehingga dapat menggagu pertumbuhan sayuran. Sistem ini dapat
di gunakan untuk derah yang sumber energi yang terbatas karena energi yang
di butuhkan tidak terlalu tergantung pada energi listrik.
Kelebihan

Tanaman mendapatkan suplaiair dan nutrisi secara terusmenerus.


Lebih menghemat air dan nutrisi.
Mempermudah perawatan karena tidak perlu melakukan penyiraman.
Membutuhkan biaya yangcukup murah.

Kekurangan

Oksigen akan susahdi di dapatkan oleh tanaman tanpa bantuan alat

(airston).
Akar tanaman akan lebih rentan terjadi pembusukan.

Hidroponik Sayuran Untuk Bisnis

Page 19

Bagian 3.

Membangun Kebun Hidroponik Tanpa Atap


Tempat tumbuh dan berkembang sayuran perlu disiapkan. Suhu,
kelembapan, cahaya, dan sirkulasi udara adalah faktor yang harus
dipertimbangkan. Sumber air yang ada dilokasi budidaya juga perlu
diperhatikan. Rekayasa lingkungan melalui pemasangan sprinkle (mesin
pengabut) menjadi salah satu jalan keluar jika cuaca terlalu terik, terutama
jika tanpa greenhouse. Selain itu, aspek lokasi ditinjau dari kedekatan lokais
budidaya dengan pasar untuk menekan biaya produksi.

A. Pertimbangan Penting
1. Lokasi yang sehat
Sebelum membangun kebun hidroponik sebaiknya ditentukan lokais
terlebih dahulu. Lokasi menjadi sangant penting diperhatikan karena sangat
berdampak pada pertumbuhan sayuran yang akan dipelihara. Lokasi yang akan
dipilih sebaiknya jauh dari pencemaran udara, seperti jalan raya atau pabrik.
Selain itu, lokasi atau lingkungan sebaiknya tenang sehingga karyawan bekerja
dengan nyaman.
2. Akses pasar
Pertimbangan lain yang juga penting diperhatikan adalah akses kebun.
Sebaiknya lokasi kebun tidak terlalu jauh dengan pusat sarana produksi dan
pemasaran. Idealnya 10-20 km atau 1-2 jam perjalanan dengan memakai
kendaraan.

Kemudahan

transportasi

dan

jalan

yang

mulus

menjadi

pertimbangan lain. Meskipun sayuran bisa disimpan di chiller (ruang pendingin)


yang mampu bertahan lama, beberapa restoran menghendaki sayuran yang
masih segar. Sayuran yang masih segar tentu saja jauh lebih nikmat
dibandingkan dengan yang sudah disimpan di ruang pendingin.
3. Mendapat izin

Hidroponik Sayuran Untuk Bisnis

Page 20

Setelah lokasi diperoleh, pekebun perlu mendapatkan izin dari pemerintah


setempat tentang status tanah yang akan digunakan. Areal budidaya hidroponik
membutuhkan waktu investasi yang lama, bisa sekitar 5-10 tahun. Jangan
sampai belum jatuh tempo, muncul permasalahan, misalnya status tanah dan
peruntukan tanah. Hal itu harus diketahui jika kebun yang akan dikelola untuk
budidaya hidroponik dalam bentuk kerja sama, kontrak, atau sewa, kecuali
tanah milik sendiri.
4. Keamanan
Demi keamanan lokasi budidaya hidroponik, kebun dipagari tembok atau
seng. Bangunan kantor berada di belakang agar karyawan bisa mengontrol
kebun. Keluar-masuk orang melalui pagar yang dapat dibuka dan ditutup. Hal
ini untuk menjaga masuknya binatang ke kebun, misalnya ayam, anjing, kucing,
atau binatang lain.
5. Kenyamanan
Dalam skala besar, perlu dibangun pos keamanan di depan dan di setiap
sudut pagar. Gudang pupuk sebaiknya berada dekat dengan kebun agar mudah
dalam pengangkutan. Sementara itu, bangunan untuk tempat tinggal karyawan
agak terpisah dengan gudang penyimpanan pupuk agar bau yang ditimbulkan
dari pupuk tidak tercium secara langsung karyawan atau keluarga karyawan.

B. Parameter Lingkungan
1. Ketinggian tempat
Penanaman sayuran dengan sistem hidroponik tanpa atap dapat dilakukan di
dataran rendah dengan ketinggian 0-300 m dpl. Untuk mengetahui ketinggian
tempat dengan menggunakan altimeter. Ketinggian tempat itu berpengaruh
terhadap kecepatan pertumbuhan dan perkembangan daun. Pertumbuhan daun
lebih cepat lantaran sinar matahari lebih banyak tersedia sehingga proses
fotosintesis dilakukan lebih lama. Hasilnya, cadangan energi lebih banyak
sehingga pertumbuhan daun lebih cepat. Adapun di dataran sedang dengan

Hidroponik Sayuran Untuk Bisnis

Page 21

ketinggian 300-500 m dpl, pertumbuhan daun agak melambat karena sinar


matahari tidak sebanyak di dataran rendah.
2. Suhu
Suhu ideal diperlukan untuk menunjang pertumbuhan sayuran. Didataran
rendah, suhu 27-300 C pada malam hari. Penyerapan beberapa unsur hara oleh
akar memang dipengaruhi oleh suhu, seperti fosfor. Jika suhu rendah,
kemungkinan

besar

muncul

gejala

kekurangan

unsur

fosfor

akibat

terhambatnya proses penyerapan oleh akar.


Suhu sangant mempengaruhi proses kimiawi dalam tubuh sayuran. Proses
tersebut melibatkan peran enzim, garam, dan membran sel yang akan bekerja
secara optimal pada suhu ideal. Di atas atau dibawah suhu ideal, proses
kimiawi berlangsung lambat atau bahkan terhenti sama sekali dalam perbedaan
yang ekstrim. Pada kasus itu, tanaman menjadi stres dan pertumbuhan lambat.
3. Kelembapan
Kelembapan udara yang ideal untuk penanaman sayuran dengan sistem
hidroponik tanpa atap, yaitu 70-75 %. Jika kelembapan kurang, kondisi terlalu
kering sehingga sayuran akan mengering. Sebaliknya, jika kelembapan terlalu
tinggi , cendawan mudah tumbuh subur di media. Untuk mengetahui tingkat
kelembapan,

kebun

dilengkapi

alat

ukur

kelembapan

yang

disebut

higrometer .
Kehadiran higrometer sangat penting, terutama didaerah dengan curah
hujan tinggi, hujan yang disertai angin dengan turbulensinya akan
mengekibatkan

tampias

dan

menaikkan

kelembapan.

Pada

kisaran

kelembapan 70-75 %, sayuran tetap segar dan tumbuh baik. Jika kelembapan
tinggi, penguapan sayuran akan berkurang sekali. Pdahal, penguapan akan
meningkatkan daya isap sayuran pada air dan nutrisi. Kelembapan udara
yang terlalu rendah berakibat sayuran layu. Akibatnya , sayuran akan mati jika
titik layu permanen terlampaui.
4. Sinar matahari

Hidroponik Sayuran Untuk Bisnis

Page 22

Untuk proses fotosintesis, sayuran membutuhkan sinar matahari sekitar 810 jam setiap harinya. Sinar matahari sangat mempengaruhi proses kimiawi
yang terjadi di dalam tubuh sayuran. Oleh karena itu, lokasi penanaman
sebaiknya berada secara terbuka, tidak terhalangi oleh pepohonan atau
banguna yang tinggi.
Meskipun bukan aturan baku, sebaiknya posisi susunan rak talang
menghadap ke utara-selatan atau sisi panjang menghadap ke timur-barat.
Posisi ini dimaksudkan agar sayuran mendapatkan sinar matahari dalam jumlah
cukup pada pagi dan sore hari.
5. Sirkulasi udara
Sirkulasi udara sering diabaikan dan dianggap tidak bermasalah. Padahal ,
sirkulasi udara yang baik membuat lingkungan lebih segar. Jika kelembapan
baik, CO2 cukup tersedia di sekitar kebun,. Hal itu membuat sayuran lebih aktif
menyerap nutrisi. Lancarnya peredaran nutrisi berpengaruh dalam fotosintesis.
Jika makanan tersedia di daun, prodses perubahan nutrisi menjadi energi bagi
sayuran pun lancar. Jika perputaran udara tidak bagus , kelembapan akan
rendah atau tinggi. Kelembapan yang terlalu rendah menyebabkan daun
menjadi cokelat atau busuk.
Tanaman menyerap nutrisi ketika molekul air dalam bernapas daun, ( yaiut
menguap ). Sirkulasi udara yang lebih baik membantu tingkat transpirasi yang
tinggi, yang di terjemahkan ke dalam tingkat yang lebih besar dari serapan
hara. Ingat, sirkulasi udara berarti perubahan , bukan hanya bertiup sekitar
ruang.
C. Pentingnya Air
1. Kebutuhan air
Lokasi untuk budidaya sayuran secara hidroponik sebaiknya mempunyai
sumber air yang tidak kering sepanjang tahun. Debit sumber air bisa diperlukan
tergantung luas areal

penanaman.

Untuk kebun

seluas 1.000

m2 ,

membutuhkan minimal 300 liter air setiap hari. Jumlah itu hanya untuk

Hidroponik Sayuran Untuk Bisnis

Page 23

mencukupi krbutuhan sayuran, belum termasuk kebutuhan sehari-hari para


karyawan.
2. Kualitas air
Larutan nutrisi hidroponik terdiri atas mineral didalam air dan nutrisi dari
pupuk. Pemilihan pupuk dan konsentrasinya dalam larutan nutrisi sangat
tergantung pada kualitas pada air. Oleh karena itu, pengujian air sebelum
memutuskan formula sangat penting. Mineral, seperti kalsium, magnesium,
sulfur, boron, mangan, besi, dan seng mungkin ada dalam sumber air. Elemenelemen

ini

harus

diperhitungkan

ketika

menyesuiakan

larutan

nutrisi

hidroponik . Air mungkin mengandung konsentrasi tinggi mineral yang tidak


diinginkan seperti natrium, klorida, atau fluorida. Mineral tersebut tidak cocok
untuk hidroponik.
3. Kriteria air yang cocok
Umumnya air yang dapat diminum bisa digunakan untuk hidroponik.
Sebelum dicampur nutirisi, air sebaiknya di reverse osmosis (RO)
sehingga mineral-mineral yang tidak dibutuhkan tanaman hilang.
4. Jenis air
Air hujan, air hujan dapat dipakai karena kandugnan TDS-nya rendah.

Namun, jangan lupa mengukur pH-nya karena biasanya cnderung asam.


Air ledeng/PAM, umumnya air PAM mengandung klorin berlebih akibat dari
proses menjernihkan dan mematikan mikroba di instalasi penjernihan . Air
sebaiknya di endapkan terlebih dahulu selama lima jam sebelum

digunakan agar kandungan klorinnya hilang.


Air mineral, air mineral dapat diminum, tetapi biasanya dihindari. Selain
kurang ekonomis, air mineral mengandung mineral yang bisa saja menjadi
berlebihan bagi tanaman setelah di campur dengan nutrisi hidroponik.

D. Perencanaan Konstruksi
1. Sesuai Kebutuhan

Hidroponik Sayuran Untuk Bisnis

Page 24

Rencana pembangunan kebun harus dipersiapkan dengan baik sebab


berkaitan dengan rencana produksi yang berkesinambungan. Konstruksi
kebun diilih sesuai dengan kebutuhan sayuran, baik luasan atau
jumlahnya. Kebun di bangun dengan urutan umur dan jumlah sayuran
sesuai kontinuitas produksi yang direncanakan. Idealnya, setiap rak
ditempati sayuran yang umur dan ukurannya sama. Dengan cara itu,
kesehatan

serta

pertumbuhan

sayuran

mudah

dikontrol

dan

pertumbuhannya pun optimal.

2. Jumlah meja rak


Jika jumlah rak yang akan dibangun cukup banyak, sebaiknya di atur
jaraknya. Panjang rak 4 m. Jarak antarmeja 1 m agar tidak tampak padat
dan sirkulasi udara berjalan dengan baik. Selain itu , jarak tersebut
memberikan kenyamanan para karyawan ketika melakukan aktivitasnya,
seperti menanam, mengontrol, dan memanen sayuran. Untuk meja rak
berukuran besar, sebaiknya disekat-sekat dan setiap sekat dihuni sayuran
yang berumur dan berukuran sama.
3. Tahap demi tahap
Dalam membangun kebun, pertimbangan jumlah atau skala usaha perlu
dipikirkan dengan baik. Jangan sampai aktivitas karyawan sudah berjalan
ternyata masih ada pembangunan lainnya. Jika rancangan kebun sudah
siap, pembangunan dilakukan setahap demi setahap. Pengerjaan dimulai
dari yang paling ujung, mulai dari pemasangan kaki meja, lalu meja rak.
Begitu selesai, lanjutkan ke meja rak berukutnya. Setelah itu, barulah
memasang instalasi pipa distribusi dan tiang serta jaringan sprinkle. Tahap
akhir adalah pemasangan selang plastik yang menghubungkan pipa
distribusi denga rak talang.
4. Rak talang

Hidroponik Sayuran Untuk Bisnis

Page 25

Prinsipnya rak terbuat dari talang air merupakan tempat tinggal sayuran.
Oleh karenanya, rak ini harus bisa mendatangkan manfaat bagi
penghuninya, misalnya sayuran mampu hidup nyaman dan berkembang
biak dengan aman. Agar memperoleh manfaat yang sesuai dengan
kebutuhan sayuran, diperlukan pengetahuan tentang mendesain jaringan
hidroponik. Ada bebrapa pegangan yang perlu diketahui pekebun dalam
pembangunan jaringan hidroponik sebagai berikut.

Jaringan hidroponik harus memberikan kenyamanan bagi sayuran


Jaringan hidroponik harus memberikan jaminan kesehatan bagi

sayuran
Jaringan hidroponik harus memberikan manfaat dan tidak merepotkan

karyawan kebun
Jaringan hidroponik yang dibangun harus memenuhi syarat ekonomis.

5. Serba terkontrol
Berkebun sayuran dengan sistem hidroponik tidak sama dengan cara
budidaya konvensional di tanah. Sayuran membutuhkan sejumlah sarana
yang harus dipenuhi, terutama dalam pasokan nutrisi. Jika sarana itu tidak
dipenuhi, sayuran tidak tumbuh optimal. Hal ini jelas akan merugikan
pekebun jika ternyata hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan target.
Misalnya pertumbuhan sayuran seharusnya bisa di panen 40 hari, ternyata
harus dipanen 50 hari, seperti cara konvensional.
6. Pertimbangan
Dasar-dasar pembangunan jaringan hidroponik sebagai berikut.
Secara umum sayuran merupakan tanaman air. Kesenangannya pada air
menyebabkan sayuran bisa dipelihara dengan media air. Untuk itu ,
konstruksi rak harus didesain sedemikian rupa agar air mengalir menurut
elevasi- dari tinggi ke rendah.
7. Masa pemeliharaan
Pemeliharaan sayuran dilakukan secara intensif. Masa pemeliharaan
sayuran dibagi dalam tiga tahap, yaitu pembibitan (umur 1-14 hari),
pembesaran pertama/ remaja (umur 14-28 hari), dan masa pembesaran

Hidroponik Sayuran Untuk Bisnis

Page 26

kedua/ produksi sampai panen (umur 28-42 hari). Berdasarkan hal itu,
tetntu rak dibuat berbeda karena proses pemeliharaannya pun berbeda.
Sayuran bibit membutuhkan perawatan ekstra dibandingkan dengan
sayuran remaja.
E. Greenhouse Pembibitan
1. Greenhouse sayuran
Teknologi ini dapat diterapkan

pada

usaha

hidroponik

sayuran.

Pengembangan sauran dengan menggunakan teknologi greenhouse


menjadi semakin penting jika di kaitkan dengan upaya daya saing produk
agribisnis nasional secara berkelanjutan untuk memenuhi tuntutan pasar
global.
2. Rak talang
Rak talang terbuat dari talang panjang 4 m dan lebar 15 cm. Dibagian
ujung ditutup dengan penutup talang. Penutup talang bagian atas berupa
potongan salah satu sisi yang diberi lubang jarak antarlubang, yaitu 20 cm
(pembesaran), 10 cm ( umur remaja), dan 5 cm (bibit). Satu meja terdapat
4 baris talang dengan jarak antartalang 5 cm.
3. Pipa distribusi
Pipa distribusi terbuat dari pipa paralon 1,5 inchi dipasang dibagian bawah
talang, melekat dengan kaki meja pada salah satu ujung agar menempel
erat di kaki meja, paralon diikat empat tali plastik di sepanjang pipa
distribusi.
4. Selang plastik
Selang plastik berukuran 3 mm dan berwarna bening atau hitam. Panjang
selang sekitar 20 cm. Salah satu ujung dimasukkan ke dalam pipa
distribusi, sedangkan ujung lain di masukkan ke penutup talang, setiap
talang terdapat dua selang plastik.

5. Kran aliran

Hidroponik Sayuran Untuk Bisnis

Page 27

Setiap pipa distribusi dipasang di kran yang berfungsi sebagai pembuka


atau penutup aliran air nutrisi. Kran diputar ke kanan/bawah (tuas kran
sejajar dengan pipa paralon) untuk membuka aliran sehingga air nutrisi
mengalir ke talang.
6. Lantai
Lantai dasar dari tanah yang ditanami rumput. Pertumbuhan rumput dijaga
dengan cara memangkasnya secara berkala. Adanya rumput ini dapat di
fungsikan

sebagai

tempat

berkumpul

serangga

sehingga

tidak

menggerogoti sayuran. Sementara itu, tanah dapat menyerap sinar


matahari sehingga mengurangi evaporasi-penguapan air nutrisi yang
mengalir di rak talang.
7. Sprinkle
Di kebun, sistem pengabutan bisa dipasang sendiri. Risiko air menetes
setelah kran ditutup pun bisa dicegah melalui pemasangan prevetor. Jadi ,
begitu aliran berhenti, tidak ada tetesan air sedikit pun yang jatuh
mengenai sayuran.
8. Pembuangan air
Di dalam sistem distribusi air nutrisi, terdapat saluran pembuangan. Pipa
tersebut terbuat dari talang yang terletak berdekatan dengan pipa paralon
2,5 inchi yang mengalirkan air nutrisi ke bak tangki . ketika hujan turun,
sistem distribusi air nutrisi di matikan dengan cara menutup kran agar tidak
ada aliran air nutrisi ke rak talang. Yang ada kucuran air hujan di rak talang
yang mengalir ke pipa pembuangan. Dengan membuka kran, air hujan
keluar

menuju

saluran

pembungan.

Begitu

hujan

reda,

sistem

pendistribusian air nutrisi dibuka kembali dengan memutar kran,


sedangkan kran bagian pipa pembuangan di tutup.
H. Mendesain jaringan
1. Sistem kerja irigasi

Hidroponik Sayuran Untuk Bisnis

Page 28

Memakai sistem fertigation-fertilizer and irigation system. Maksudnya,


penyiraman dan pemupukan budidaya sayuran dengan teknik hidroponik
dilakukan

secara

bersamaan.

Penyiraman

danpemupukan

sangat

menentukan pertumbuhan, produktivitas, dan kualitas tanaman. Teknis


penyiraman dan pemupukan dapat dilakukan dengan menggunakan sistem
irigasi. Teknis fertigasinya tergantung dari jenis tanaman dan media yang
digunakan dalam budidaya sayuran.
2. Tangki bak
Terbuat dari plastik atau galvanil dengan ukuran tergantung populasi
tanaman. Tangki penampung 500 liter dapat digunakan untuk mengaliri
kebun seluas 500 m2 . tangki dipendam di dalam tanah. Didalam tangki
terdapat pompa HP.
3. Peralatan fertigasi
Satu alat yang penting untuk fertigasi adalah alat distribusi penyiraman dan
pemupukan.
Spesifikasi alat distribusi fertigasi:
Head unit pompa 1 HP dengan kapasitas area 1.000 m 2
Dudukan head unit, rangka besi ukuran 100 cm x 120 cm x 20 cm
Water tank plastik kapasitas 500 liter
Driplibe irigasi, sistem mist irigasi sistem, system PRV
Discfilter, balvalve instalation paralon panel kontrol.
Ozonizer, alat untuk membubuh kuman
pH meter, pengukur pH air
EC tester, pengukur ion kation dan anion dalam larutan nutrisi.
6. Pompa
Pompa mendorong larutan nutrisi masuk menuju ke pipa distribusi yang
terbuat dari pipa paralon 1,5 inchi . Air nutrisi didistribusikan dari pipa
distribusi melalui selang plastik menuju rak talang. Air mengalir sesuai
gravitasi di rak talang menuju bak penampung yang akhirnya air masuk ke
tangki kembali. Idealnya, pompa dapat mengalirkan air dengan debit 1-2
liter/ menit.

Hidroponik Sayuran Untuk Bisnis

Page 29

Agar efisien
Fertigasi sukses terdi atas informasi tentang desain, operasi, dan pengelolaan.
Fertigasi memudahkanpekebun untuk menetapkan nutrisi, sepanjang musim.
Setiap nutrisi dalam bentuk larutan tersedia untuk diserap tanaman setelah
aplikasi. Hak tersebut memungkinkan kontrol lebih besar atas pekebun terhap
ketersediaan nurtisi untuk sayuran. : Faktor ini dapatmenyebabkan penggunaan
pupuk lebih efisien. Nutrisidapat diterapkan secara harian mingguan, atau
periodik tergantung rencana pengelolaan keseluruhan unsr hara bagi sayuran.
Ketika nutrisi yang diterapkan belum di butuhkan, pekebun dapat mengurangi
hilangnya nutrisi dari zona akar.
I. Masalah Seputar Penanaman
1. Listrik 24 jam
Tanaman membutuhkan waktu istirahat 7-8 jam dari 24jam sehari. Selama
istirahat, tanaman tidak menyerap unsur hara. Namun, kelembapan media
harus tetap terjaga agar perakaran tidak mengalami kekeringan yang
menyebabkan tanaman layu karena rusak perakaran. Jika dibiarkan terlalu
lama, tentunya akan tidak baik, bahkan kemungkinan tanaman' pun mati.
Jadi, saat malam aliran pompa tetap perlu dijalankan. Aliran air nutrisi
mengandalkan pompa listrik. Jika listrik mati, aliran nutrisi pun terhenti.
Untuk mengatasinya, dapat menyediakan genset yang dapat digunakan
saat listrik mati. Alternatif lain, gunakan rockwool yang dipotong 2,5 cm x
2,5 cm >< 3 cm. Air nutrisi yang tersisa di rockwool dapat membuat sayuran
bertahan 2-3 jam ketika pompa mati.
2. Daun rusak
Suhu rendah pada saat hujan dapat menyebabkan kelembapan tinggi yang
dapat mengakibatkan tumbuhnya cendawan. Masalah ini dapat diatasi
dengan menutup atau memberi naungan plastik.
3. Konsentrasi larutan
Hujan mengubah konsentrasi larutan nutrisi. Air hujan mengandung asam.
Jika air hujan masuk ke tangki, pekebun harus membuang semua larutan

Hidroponik Sayuran Untuk Bisnis

Page 30

dan membuat larutan yang baru. Jika tidak, kandungan nutrisi tidak
mencukupi kebutuhan sayuran untuk tumbuh dan berkembang. Oleh
karena itu, pasanglah kran penutup aliran air hujan di saluran pembuangan.
Saat hujan turun, kran ini dibuka sehingga air hujan terbuang keluar,
sedangkan pipa yang mengalirkan larutan nutrisi ke bak tangki ditutup.
4. Debit air
Budi daya hidroponik mensyaratkan debit air yang tepat. Idealnya, debit air
1-2 liter/menit. Untuk itu, gunakan pompa dengan kekuatan 3/4 HP atau
sekitar 500 watt untuk areal tanaman seluas 270 m2.
5. Lumut di selang plastik
Cara termudah untuk membersihkan lumut adalah merendam selang plastik
ke dalam air panas, lalu menambahkan satu sendok makan pemutih per
galon sebagai pembersih. Selanjutnya, jalankan seperti biasanya (setelah
perendaman)

jika

menggunakan

sistem

NFT.

Hal

tersebutiuntuk

membersihkan lumut yang tumbuh didalam selang yang sulit dijamah. Cara
lainnya, rendam selang plastik dalam larutan pemutih, lalu bilas secara
menyeluruh, keringkan, dan simpan untuk pemakaian berikutnya.
Nutrisi Hidroponik
Tidak menjadi soal apakah hidroponik berskala hobi atau bisnis, di rumah atau
di kebun. Yang perlu dipahami adalah pemberian nutrisi untuk sayuran. Tanpa
asupan nutrisi, sayuran tidak akan tumbuh dan berkembang. Ini berbeda
dengan sayuran yang ditanam di lahan yang secara alami menyediakan unsurunsur hara yang dibutuhkan sayuran.
A. Pupuk Hidroponik
1. Media tumbuh
Media tanaman berguna penopang akar untuk tumbuh. Dalam sistem
hidroponik NFi, media tanamnya bukanlah tanah, tetapi lubang tanam.
Pupuk diberikan kepada sayuran untuk tumbuh dan berkembang. Dalam

Hidroponik Sayuran Untuk Bisnis

Page 31

hidroponik, istilah pupuk disebut nutrisi. Perlu perhitungan yang cermat


jumlah dari masing-masing unsur hara sesuai dengan kebutuhan tanaman.
Hal ini bukan sesuatu yang mudah. Namun, pekebun tidak harus susah
dengan semua hitungan itu karena bisa menggunakan nutrisi siap pakai.
2. Nutrisi lengkap
Nutrisi hidroponik adalah pupuk hidroponik lengkap yang mengandung
semua unsur hara makro dan mikro yang diperlukan tanaman hidroponik.
Pupuk tersebut diformulasi secara khusus, sesuai jenis dan fase
pertumbuhan tanaman. Nutrisi hidroponik terdiri atas unsur makro dan
mikro yang berbentuk garamgaram mineral yang larut 100% pada air.
3. Bentuk larutan
Pupuk hidroponik harus larut sempurna. Hindari bahan baku yang memiliki
daya larut rendah. Apabila berdaya larut rendah dimasukkan ke dalam air,
akan muncul endapan berupa butiran yang dapat tersedot pompa, lalu
masuk melalui selang dan terdistribusi ke talang.Endapan ini dapat
menumpuk di selang sehingga menghambat aliran air. Akibatnya, sayuran
terancam mati.
4. Bahan baku
Hidroponik sistem NFT membutuhkan pupuk dengan daya larut yang baik
agar tidak ada endapan yang muncul jika dimasukkan ke dalam air. Bahanbahan itu dibeli di toko kimia, bukan dibeli di toko saprotan. Di toko kimia,
bahanbahan pupuk dijual dalam bentuk cair. Bahan berbentuk kristal,
semisal pupuk SP-36 yang dapat dibeli toko saprotan dapat menyebabkan
butiran.
5. Unsur-unsur penting
Ada 12 jenis bahan kimia yang biasa dipakai. Semuanya mengandung
unsur yang berguna bagi sayuran. Dari 12 unsur tersebut, ada enam unsur
utama, yaitu nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K), magnesium (Mg). kalsium
(Ca), dan sulfur (S). Karena jumlahnya banyak, unsur utama disebut unsur
makro. Sementara itu, unsur-unsur lain disebut unsur mikro karena

Hidroponik Sayuran Untuk Bisnis

Page 32

dibutuhkan dalam jumlah sedikit Unsur-unsur itu antara lain boron (Bo),
cuprum (Cu), besi (Fe), mangan (Mn), seng (Zn), dan molibden (Mo).
6. Komposisi
Istilah unsur makro dan unsur mikro ini merujuk pada komposisinyajurnlah,
dan dosis yang diberikan untuk sayuran. Unsur makro harus ebih banyak
karena memang dibutuhkan ;ayuran dalam jumlah banyak. Jumlah unsur
nikro cenderung sedikit. Meski demikian, nasing-masing unsur tersebut
memegang seranan penting dalam pertumbuhan ayuran. Oleh karena itu,
manfaat dan gejala kekurangannya perlu dipahami untuk menekan siko
kegagalan.

B. Manfaat dan Kegunaan


1. Unsur makro
a. Nitrogen (N)
Manfaat: termasuk unsur makro yang sangat dibutuhkan untuk
membentuk sel-sel berukuran besar, seperti daun lebar dan padat.
Menyintesis asam amino dalam pembentukan protein, klorofil, dan
enzim. Di dalam jaringan sel daun dan perkembangan batang sehingga
pertumbuhan tanaman cepat sekali dan rasa renyah saat dimakan.
Kekurangan: ditandai daun yang semula hijau tua berubah terang,
kemudian kekuningan dan akhirnya rontok. Tanaman kerdil daun
berwarna hijau muda kekuningan, lalu mengering.
Kelebihan: warna daun hijau tua mengarah kelabu dengan tajuk tidak
terlalu rimbun dan kurang berkembang.
b. Fosfor (P)
Manfaat: termasuk unsur makro yang berperan membentuk perakaran.
Di persemaian bertujuan untuk membentuk perakaran yang bagus
sehingga daya serap nutrisi meningkat dan tanaman tumbuh cepat.

Hidroponik Sayuran Untuk Bisnis

Page 33

Kekurangan: ditandai daun hijau menjadi hijau tua atau kelabu,


perkembangan akar tidak bagus, dan tulan daun berwarna hijau gelap.
Warna daun tua, tepi daun, cabang serta batang berwarna ungu yang
lambat laun berwarna menguning.
Kelebihan: tidak ada gejala yang nyata.
c. Kalium (K)
Manfaat: termasuk unsur makro yang berperan sebagai aktifator dalam
proses fotosintesis. Kebutuhanya berubah dari rendah menjadi tinggi
sejalan dengan pertambahan umurnya. Mengatur unsur-unsur mineral
yang diburuhkan tanaman.
Kekurangan: daun paling bawah tampak mengering atau terdapat
bercak-bercak hangus. Daun mengerut/ kering, terutama, daun tua lalu
mati.
Kelebihan: tidak ada gejala yang nyata.
d. Kalsium (Ca)
Manfaat: unsur makro yang dibutuhkan sayuran secara kontinu,
berperan dalam aktivitas beberapa enzim, mengatur pergerakan air di
dalam tubuh tanaman, dan sangat penting untuk pertumbuhan sel.
Merangsang pertumbuhan bulu-bulu akar, mengeraskan batang, dan
berperan dalam pembentukan biji.
Kekurangan: bercak klorosis cokelat atau hitam di ujung dan diikuti
matinya titik tumbuh. Proses munculnya gejala sangat lambat sehingga
tidak mudah terdeteksi. Gejala yang pertama kali busuk ujung (blossom
end rot). Tepi daun klorosis dan lambat laun menjalar ke batang dan
perakaran tidak sempurna.
Kelebihan:tidak menunjukkan gejala nyata.
e. Magnesium (Mg)
Manfaat: sangat dominan pada klorofil sehingga ketersediaannya
mempengaruhi kualitas proses fotosintesis. Menjadi aktivator beberapa
enzim yang berperan dalam transportasi energi di dalam tanaman.

Hidroponik Sayuran Untuk Bisnis

Page 34

Berperan dalam pembentukan klorofil, karbohidrat, lemak, dan


minyakminyak.
Kekurangan: akan menurunkan kualitas klorofil sehingga dapat
berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Ditandai
dengan bercak-bercak kuning pada daun tua, tetapi urat-urat daun
tetap hijau. Apabila daun diterawang ke sinar, bercak itu semakin jelas.
Jika gejala ini sudah menjalar ke daun, berarti tingkat kekurangannya
sudah parah. Daun tanpak pucat dan kering serta terdapat bercak-

f.

bercak kecokelatan pada daun.


Kelebihan: tidak menunjukan gejala nyata.
Sulfur (S)
Manfaat: bekerja sama dengan beberapa asam amino dan protein
untuk pertumbuhan. Sulfur berperan sebagai penyeimbang unsur lain
dan dalam pembentukan bintil-bintil akar dan anakan.
Kekurangan: tidak ada ciri khusus kekurangan sulfur. Biasanya yang
terjadi daun menjadi kuning, seperti terbakar, terutama daun muda.
Kekurangan sulfur dapat menghambat pertumbuhan. Warna daun hijau
muda dan tidak merata. agak keputihan, berubah kuning kehirjauan.

Tanaman tumbuh lambat. kerdil. batang pendek, dan kurus.


Kelebihan: tidak berbahaya bagi tanaman.
2. Unsur mikro
a. Boron (B)
Manfaat: berperan dalam pembelahan sel titik tumbuh sehingga bisa
memacu pertumbuhan tanaman serta berperan dalam transpor
karbohidrat di dalam floem. Meningkatkan mutu tanaman dan
membantu perkembangan bagian tanaman yang tumbuh aktif.
Kekurangan: ditandai bercak cokelat kehitaman, seperti terbakar di
ujung daun. Titik tumbuh menjadi mati. Batang pecah, daun mengering
dan lurus, ujungnya kecokelatan, daun baru muncul kerdil, kuncupkuncup mati, dan berwarna hitam.
Kelebihan: menyebabkan ujung daun kuning, lalu diikuti nekrosis di
tempat tersebut.

Hidroponik Sayuran Untuk Bisnis

Page 35

b. Besi (Fe)
Manfaat: diperlukan unruk sintesis klorofil, pembawa elektron pada
proses fotosintesis dan respirasi sekaligus menjadi aktivator beberapa
enzim. Diperlukan untuk sintesis klorofil, pembentukan protein, klorofil,
dan enzim.
Kekurangan: ditandai dengan munculnya klorosis atau daun muda
menguning. Daun muda tampak hampir putih karena minimumya unsur
klorofil. Daun muda berwarna kekuningan, Ialu berguguran, mati mulai
dari pucuk.
Kelebihan: hanya menimbulkan bercak-bercak nekrosis di daun.
c. Mangan (Mn)
Manfaat: sebagai aktivator beberapa enzim untuk sintesis asam lemak
yang berperan dalam pembentukan DNA dan enzim lain. Mendukung
daya serap nitrogen dari tanaman.
Kekurangan: berupa klorosis pada daun muda atau tua. Pertumbuhan
tanaman lambat sehingga tampak kerdil
Kelebihan: menyebabkan pertumbuhan lambat
d. Fembaga (CU)
Manfaat: sebagai pembawa elektron dan aktivator beberapa enzim dan
berperan dalam proses fotosintesis. Mendorong terbentuknya hijau
daun dan bahan utama dalam pembentukan enzim.
Kekurangan: menyebabkan daun muda berwarna hijau gelap. Daun
tua timbul klorosis. Tanaman menjadi kerdil. Ujung daun tumbuh tidak
merata, dan sering ditemukan layu, terkadang klorosis.
Kelebihan:

menyebabkan

kerusakan

akar

dan

pertumbuhan

terhambat.
e. Seng (Zn)
Manfaat: merupakan

aktivator

enzim

dan

diperlukan

untuk

pembentukan hormon lAA-zat yang mengatur pertumbuhan tanaman.


Berguna dalam pembentukan hormon tumbuh.

Hidroponik Sayuran Untuk Bisnis

Page 36

Kekurangan: menyebabkan jarak antartunas pendek serta ukuran


tanaman mengerut dan kecil. Terdapat bercak kekuningan pada daun,
daun pun berlubang, mengering, lalu mati.
Kelebihan: menyebabkan klorosis, mirip gejala kekurangan besi.
f.

Molibdenum (Mo)
Manfaat: sebagai pembawa elektron untuk mengubah nitrat menjadi
enzim dan diperlukan untuk fiksasi nitrogen. Mengikat nitrogen dari
udara bebas.
Kekurangan: muncul klorosis pada daun tua, kemudian menjalar ke
daun muda.
Kelebihan: daun berubah menjadi keriput dan akar tanaman mati.

C. Membuat Campuran Pupuk


1. Membuat sendiri
Pupuk hidroponik

berbeda

dengan

pupuk

konvensional

yang

diaplikasikan di lahan. Pupuk konvensional berbentuk kristal yang tidak


larut sempurna dengan air. Butiran endapan dapat menyumbat selangsaluran nutrisi pupuk ke dalam sistem hidroponik.
Pupuk untuk hidroponik harus larut sempurna di dalam air. Pupuk
hidroponik yang sudah jadi dan siap pakai jarang dijual di pasaran. Karena
kebutuhannya secara terus-menerus, pekebun biasanya meramu pupuk
sendiri.
2. Syarat pupuk
a. Bahan baku pupuk dibeli di toko kimia, bukan toko saprotan.
b. Pilih bahan yang termasuk technical grade, bukan fertilizer grade.
Fertilizer grade memiliki daya larut rendah dan bisa menimbulkan
c.

endapan.
Jangan membeli pro analisis (PA) karena harganya mahal sekali.

Hidroponik Sayuran Untuk Bisnis

Page 37

Persentase Kandungan Unsur dalam Pupuk


Unsur dan Ion Dalam
Larutan
Nitrogen (N)
NO3- (Nitrat)

NH4+ (amonium)

Fosfor (P)
PO42-

Kalium (K)
K+

Kalsium (Ca)
Ca2+

Magnesium (Mg)
Mg2+
Sulfur (S)
SO42-

Boron (Bo)
BO33Tembaga (Cu)

Rumus Kimia

NH4NO3
Ca(NO3)24H20

Persentase
Kandungan

HNO3
KNO3
NH4NO3
NH4H2PO4
(NH4)2HPO
(NH4)2SO4

N 17, 5%
N nitrat 14,5%,
amonium 1%, Ca 19 %
N 22%
N 14% K 39%
N 17,5%
N 12%, P 27%
N 11%, P23,5%
N 21%, S 24%

NH4H2PO4
(NH4)2HPO4
KH2HPO4
K2HHPO4
H3PO4

P 27% N12%
P 23,5% N 14%
P 23% K 30%
P 18% K 22%
P 32%

KCI
KNO3
KH2PO4
K2HPO4
K2SO4

K 50%
K 39% N 14%
K 30% P 23%
K 22% P 18%
K 42% S 17%

CaCl
Ca(N03)2
CaSO4

Ca 36%
Ca 19% N nitrat 14,5%
amonium 1%
Ca 29% S 23%

MgSO47H2O

Mg 10% S 14%

(NH4)2SO4
CaSO4
MgSO47H2O
K2SO4

S 24% N 21%
S 23% Ca 29%
S 14% Mg10%
S 17% K 24%

H2BO3

B 16%

Hidroponik Sayuran Untuk Bisnis

Page 38

Cu2+
Besi (Fe)
Fe
Mangan (Mn)
Mn+
Seng (Zn)
Zn2+
Molibdenum (Mo)
Mo2+

CuSO45H2O

Cu 25%

FeEDTA

Fe-12%

MnSO44H2O

Mn 23%

ZnSO47H20

Zn 22%

(NH4)6M07O24H2O

Mo 8%

3. Perhitungan konsentrasi
Sebuah bahan kimia, misal KNO3 (kalium nitrat) dilarutkan dalam air, itulah
yang disebut zat terlarut, sedangkan air sebagai pelarut. Jumlah zat terlarut
dibandingkan dengan pelarut disebut konsentrasi larutan atau dikenal
dengan , istilah partper mil/ion (ppm) dengan satuan mg/l.
1 ppm = 1 miligram/liter = 1 gram/1000 liter
4. Pembuatan larutan siap pakai
Membuat larutan A dan B. Larutan A terdiri atas kalsium nitrat dan Fe EDTA
Larutan B berupa campuran unsur yang tersisa. Pemisahan ini perlu
karena dalam larutan A ada kalsium, sedangkan dalam larutan B
mengandung stilfat dan fosfat. Jika kalsium bertemu dengan sulfat dalam
keadaan pekat, akan terbentuk gips (butiran) kalsium sulfat yang
mengendap dan tidak ,;f'dajpat diserap oleh akar. Dalam kondisi pekat,
kalsium bergabung dengan fosfat akan membentuk endapan. Ini pun
menyebabkan akar tidak mampu megiyei'apnya. Namun, ketiga unsur
tersebut

dapat

digabungkan

tanpa

menimbulkan

endapanjika

pencampurannya dalam keadaan encer. Itulah sebabnya membuat larutan


A dan larutan B.
5. Cara membuat larutan A dan B

Hidroponik Sayuran Untuk Bisnis

Page 39

a.

Siapkan dua ember, masing-masing berkapasitas 20 liter. Siapkan


pulapengaduk dari pipa paralon agar tidak terjadi kontaminasi

b.
c.

unsur-unsur kimia.
Masukan air sebanyak 5 liter kedalam masing-masing ember.
Masukan larutan A yang berwarna biru (berisi kalsium dan Fe
EDTA) ke dalam salah satu ember, kemudian aduk hingga

d.

tercampur merata.
Masukan larutan B yang berwarna orange kedalam ember lainya
aduk hingga tercampur merata.

6. Konsentrasi larutan pupuk


Jika ingin membuat larutan sebanyak 1.000 liter, tuangkan larutan pekat A
dan larutan pekat B masing-masing 5 liter, kemudian aduk. Campuran
kedua larutan tersebut pun siap digunakan, EC yang didapatkan 2,3. Untuk
sayuran, encerkan 2,5 liter larutan pekat A dan 2,5 liter larutan pekat B
dalam 1.000 liter air sehingga mendapatkan EC 1,2 untuk fase vegetatif.
Untuk fase generatif dengan mengencerkan 5 liter pekat A dan 5 liter pekat
B dalam 1.000 liter air. Angka EC sangat penting dalam budi daya secara
hidroponik karena dengan angka itulah produktivitas sayuran bisa dipacu.
Untuk sayuran daun, gunakan EC 1,5-2,5. EC yang terlampau tinggi dapat
menyebabkan

tip

burn.

Solusinya,

EC

diturunkan

dengan

cara

menambahkan air. Idealnya EC 1-1,3.

D. Penyesuaian pH
1. Apakah pH itu? .
Angka pH adalah ukuran keasaman atau kebasaan suatu larutan. Secara
khusus, pH adalah ukuran + ion hidronium H3O. Hal ini didasarkan pada

Hidroponik Sayuran Untuk Bisnis

Page 40

skala logaritmik dari 0 sampai 14. Air mumi memiliki pH 7,0. Jika pH kurang
dari 7, air tersebut bersifat asam. Jika pH lebih besar dari 7, air bersifat
basa/alkalis.
2. Angka pH terbaik
Parameter pH ini sangat penting karena mempengaruhi ketersediaan dan
penyerapan beberapa unsur atom 16 yang diperlukan untuk pertumbuhan
tanaman. Penyerapan maksimum elemen ini ditemukan pada pembacaan
pH 5,5 sampai 6,5. Ketika pH turun di bawah kisaran ini, banyak unsur
makro (N, P, K, dll) memiliki ketersediaan yang kurang dan penyerapan
nutrisi mikro dapat mencapai tingkat beracun. Adapun rentang pH ideal
untuk tanaman hidroponik 5,5-6,5.
3. Mengubah pH
Angka pH disesuaikan dengan menggunakan asam untuk menurunkan
(down) atau alkali untuk meningkatkan (up). Jika pH lebih dari 6,5,
keasaman harus diturunkan dengan menggunakan asam sulfat (H3PO4)
sebesar 10%. Sementara itu, jika pH kurang dari 6,0, keasaman harus
dinaikan dengan menggunakan larutan KOH sebesar 10%.
4. Mengecek pH
Untuk mengecek pH dengan menggunakan pH meter dilakukan pada pagi,
siang, dan malam hari. Ketika pertama kali memulai budi daya, itu adalah
ide yang baik untuk mengukur pH air setiap hari. Ukur air, kemudian
tambahkan nutrisi. Dalam waktu satu jam, periksa pH dan sesuaikan aturan
yang dikehendaki. Ulangi proses ini sampai pH stabil. Umumnya pH tetap
dalam kisaran yang diinginkan untuk waktu yang cukup lama, kemudian
dengan cepat naik atau turun secara ekstrem.
5. Apakah itu EC?
EC (electro conductivity) atau daya hantar listrik. Pengukuran yang
dilakukan menggunakan metode electrical conductivity dengan dua buah
probe yang dihubungkan ke larutan yang akan diukur, kemudian dengan
rangkaian pemprosesan sinyal diharapkan bisa mengeluarkan output yang
menunjukkan besar konduktivitas larutan.

Hidroponik Sayuran Untuk Bisnis

Page 41

6. Electro conductivity (EC)


EC menggambarkan konsentrasi unsur hara yang terlarut dalam nutrien.
Setiap unsur hara mempunyai muatan listrik (kation ke anoda dan anion ke
katoda).
Tanaman kecil 1 mS/cm l mmho 10 CF.
Tanaman medium 1,5 mS/cm.
Tanaman besar 2 mS/cm.
Tanaman fase generatif 2,5-35 mS/cm. Konsentrasi > 3,5 akan

phitotoxic.
Penanaman dan Pemeliharaan

Penanaman dan Pemeliharaan


Dalam budi daya sayuran secara hidroponik, dibutuhkan pemilihan jenis
Dsayuran yang tepat agar mendapatkan sayuran berkelas dan harga tinggi.
Untuk itu, dibutuhkan juga cara penanaman dan pemeliharaan yang baik dan
benar untuk menghasilkan sayuran yang berkualitas.
A. Benih Bermutu
1. Kualitas benih
Pemilihan benih sangat penting sebagai tolak ukur produktivitas budi daya
sayuran secara hidroponik. Hal ini bisa dimengerti karena produktivitas
tanaman tergantung keunggulan jenis benihnya. Dengan varietas yang
unggul dan sesuai dengan permintaan pasar, diharapkan pekebun dapat
berproduksi dengan optimal tanpa kesulitan tarhadap pemasarannya.
Selain itu, pemilihan atasjenis sayuran yang akan ditanam harus dipikirkan
terhadap pemasaran produk yang akan dihasilkan, terutama usaha skala
besar.
2. Benih hibrida
Benih bermutu menjadi langkah awal dari budi daya sayuran secara
hidroponik. Ada beberapa jenis benih, yaitu benih hibrida, benih lokal, atau
benih seleksi lokal yang masih bisa dipakai. Untuk budi daya hidroponik,
sebaiknya memilih benih hibrida. Hindarkan pemakaian benih lokal karena

Hidroponik Sayuran Untuk Bisnis

Page 42

daya tumbuhnya kecil, pertumbuhan tidak seragam, dan produktivitas


rendah. Pekebun biasanya membeli benih dari luar negeri.
Awas benih palsu!
Jangan sampai tertipu dengan benih bagus, tetapi hasilnya tidak bagus.
Itu benih-benih asli, tetapi palsu. Benih seperti ini sering kali ditemukan beredar
di pasaran. Ciri benih unggul terlihat dari penampakan fisik yang lebih bersih
dari kotoran, lebih mengilap, terang, dan ukurannya normal. Kadar air tidak '
ada (kering) dan tidak cacat.
Agaknya tidak ada pedagang benih yang mengizinkan pembeli
membuka kemasan benih. Yang bisa dilihat hanyalah kemasannya. Agar tidak
tertipu, benih yang bagus dapat didapatkan di distributor yang terpercaya. Pilih
benih berlabel dengan nama varietas yangjelas, mencantumkan nama dan
alamat produsen, dan informasi karakter sayuran tersebut serta masa
kadaluarsanya.
3. Ragam media
Rockwool. Dibuat dari batu apung yang dipanaskan dan dibentuk serat
serta wafer dengan spesifikasi khusus tanaman sayuran maupun
tanaman hias. Awal mulanya, bahan ini digunakan sebafai pelengkap
kontruksi pabrik, industri, kantor, dan

sebagainya. Pertamakali

rockwool diciptakan pada abad 1800an dan dikenal dengan nama


isolasi mineral wool, bahkan isolasi batu wool. Rockwool memiliki
kemampuan menahan air dan udara dalam jumlah banyak baik untuk

mendukung perkembangan akar tanaman.


Hidroton. Merupakan produk dari tanah liat yang diproses melalui
pemanasan dengan suhu tinggi lebih dari 1.0000 C. Produk ini sangat
populer di kalangan petani hidroponik di Jerman. Hidroton memiliki poripori kecil, seperti spons, sangat baik dalam masalah kelebihan air untuk

Hidroponik Sayuran Untuk Bisnis

Page 43

mencegah overwaterr'ng. Hidroton sangat inert atau tidak memiliki

kandungan hara.
Zeolit. Zeolit dibedakan menjadi dua jenis, yaitu zeolit sintesis dan
ze'olit alam. Zeolit sintesis adalah jenis material yang dibuat dengan
rekayasa ilmiah melalui tahapan-tahapan prosedur yang cukup rumit
dengan menggunakan bahan alumina, silika, dan fosfat serta bahan
tambahan yang lain. Zeolit alam merupakan jenis mineral zeolit yang

diperoleh langsung dari alam.


Arang sekam. Sekam padi memiliki kemampuan untuk menyerap dan
menyimpan air sebagai cadangan makanan. Arang sekam padi biasa
digunakan sebagai pupuk dan bahan baku briket arang. Sekam yang
digunakan bisa diperoleh di tempat penggilingan padi. Arang sekam
juga bisa digunakan sebagai campuran pupuk dan media tanam di

persemaian.
Cocopeat. Cocopeat blok (serbuk sabut kelapa) yang merupakan
serbuk sisa pengolahan penguraian sabut kelapa yang dicetak
berbentuk

kubus

memiliki

nilai

ekonomi

yang

cukup

tinggi.

Pengolahannya cukup sederhana, tetapi dapat mengangkat harga


cocopeat. Cocopeat blok sering dimanfaatkan oleh perusahaan
pembuat karbon baterai atau sebagai media tanam. Penggunaan
cocopeat selama ini didalam negeri banyak digunakan sebagai media
tanam pengganti tanah atau sebagai campuran pembuatan pupuk

organik.
Kerikil/pasir. Kerikil memiliki pori-pori makro lebih banyak daripada
pasir. Kerikil sering digunakan sebagai media untuk budi daya tanaman
secara hidrOponik. Penggunaan media ini akan membantu peredaran
larutan unsur hara dan udara serta tidak menekan pertumbuhan akar.
Namun, kerikil memiliki kemampuan mengikat air yang relatif rendah
sehingga mudah basah dan cepat kering jika penyiraman tidak
dilakukan secara rutin.

Hidroponik Sayuran Untuk Bisnis

Page 44

Pecahan genteng atau batu bata. Pecahan batu bata juga dapat
dijadikan alternatif sebagai media tanam. Seperti halnya bahan
anorganik lainnya, media jenis ini juga berfungsi untuk melekatkan akar.
Sebaiknya, ukuran batu-bata yang akan digunakan sebagai media
tanam dibuat kecil, seperti kerikil dengan ukuran sekitar 2-3 cm.
Semakin kecil ukurannya, kemampuan daya serap batu bata terhadap
air maupun unsur hara akan semakin baik. Selain itu, ukuran yang
semakin kecil juga akan membuat sirkulasi udara dan kelembapan di

sekitar akartanaman berlangsung lebih baik.


Hidrogel. Gel atau hidrogel adalah kristal-kristal polimer yang sering
digunakan

sebagai

media

tanam

bagi

tanaman

hidroponik.

Penggunaan media jenis ini sangat praktis dan efisien karena tidak
perlu mengganti dengan yang baru, menyiram, atau memupuk. Selain
itu, media tanam ini memiliki keanekaragaman warna sehingga
pemilihannya dapat disesuaikan dengan selera dan warna tanaman.
Hal tersebut akan menciptakan keindahan dan keasrian tanaman yang

diletakkan di ruang tamu atau ruang kerja.


Perlite dan vermikulit. Vermikulit merupakan media tanam yang memiliki
kemampuan kapasitas tukar kation yang tinggi, terutama dalam
keadaan padat dan pada saat basah. Vermikulit dapat menurunkan
berat jenis dan meningkatkan daya serap airjika digunakan sebagai
campuran media tanam. Vermikulitjuga dapat menurunkan berat jenis
dan meningkatkan daya absorpsi air sehingga bisa dengan mudah
diserap oleh akar tanaman.

B. Tahapan Penyemaian Dengan Media Rockwool


1. Siapkan rookwool. Potong rockwool berukuran 10 cm x 15 cm x 7,5 cm
atau sesuai kebutuhan.
2. Buat lubang pada rookwool dengan alat pelubang. Ukuran lubang
disesuaikan dengan besar benihyang akan di semai, kira-kira sedalam

Hidroponik Sayuran Untuk Bisnis

Page 45

1 cm. Jarak antara lubang 2 cm secara bergari. Dengan ukuran


tersebut diperoleh lubang tanam sebanyak 30 buah.
3. Masukan benih pada lubang tanam yang telah dibuat di rockwool.
4. Setelah semua lubang terisi benih, letakkan roockwool dalam rak talang
pembibitan

di

greenhouse.

Sebaiknya

bibit

diletakkan

tempat

teduh/tanpa sinar matahari.


5. Setelah 1-3 hari cek benih sayuran setiap hari jika sudah ada yang
bertunas, dapat di pindah ketempat yang agak terkena sinar matahari.
6. Usahakan pengenalan sinar matahari tidak terlambat supaya tidak
terjadi etiolasi pada bibit yang sudah di semai.
7. Selama proses semai gunakan hanya air nutrisi.
C. Tahapan Pemindahan Sayuran
1. Bibit tumbuh dengan baik. Jika jumlah daun 4-5 lembar (umur 10-14
hari) bibit siap untuk di pindahkan.
2. Pisahkan bibit satu persatu. Caranya potong rockwool dengan pisau.
Upayakan pemotongan rockwool searah serat supaya terbentuk kubus
yang rapi.
3. Pindahkan bibit ini ke rak talan untuk sayuran remaja jarak antar lubang
tanam 10 cm.
4. Setelah 14-28 hari, tanaman remaja ini bisa mulai di pindah ke rak
talang dewasa, jarak antar lubang tanam 20 cm.
5. Selama proses pembesaran hanya dapat menggunakan air nutrisi.
Sayuran dapat dipanen ketika berumur 40-45 hari.
D. Masalah Seputar Penanaman
1. Pengalaman
Banyak masalah yang muncul ketika kebun hidroponik berjalan. Berat
ringannya

masalah

jangan

mengubah

menjadi

pesimis,

terlebih

mengatakan jika teknik budi daya secara hidroponik itu sulit. Yakinlahjika
ada kesulitan, pasti ada solusinya. Oleh karena itu, dibutuhkan ketelitian,
kesabaran, dan keterampilan selama mengelola kebunnya. Dari persoalan
itu, pekebun dapat memperoleh cara yang tepat untuk menangani
persoalan tersebut.

Hidroponik Sayuran Untuk Bisnis

Page 46

2. Tetap tenang
Ketika mendapat masalah, tetaplah tenang dan jangan gegabah. Pelajari
dahulu apa yang menjadi penyebabnya. Dengan begitu, akan diperoleh
cara yang tepat untuk mengatasinya. Penanganan yang salah terhadap
gangguan yang muncul membawa akibat yang buruk terhadap sayuran
hidroponik.
3. Deteksi dini
Pekebun hidroponik sering dihadapkan pada masalah yang berkaitan
dengan kekurangan nutrisi, di antaranya tip bum dan blossom end rot.
Keduanya bukan disebabkan oleh hama dan penyakit, tetapi oleh faktor
kelainan

fisiologis.

Oleh

karena

itu,

kenali

tanda-tandanya

untuk

mendapatkan penanganan yang tepat.


E. Perlu Perhatian
1. Kondisi lingkungan
- Apakah sayuran mendapat sinar matahari dengan cukup?
- Apakah sayuran terlalu banyak mendapat sinar matahari?
- Apakah sayuran mendapat sirkulasi udara yang baik?
- Apakah kondisi udara di sekitar kotor?
2. Peralatan
- Apakah drainase lebih cepat atau lambat?
- Apakah isi tangki terlalu rendah dari volume yang ditentukan sehingga
pompa tidak mampu mengalirkannya?
- Apakah pH air sesuai dengan yang dibutuhkan sayuran?
3. Etiolasi
Apa itu etiolasi? Etiolasi dapat dikatakan sayuran tumbuh kurus, tinggi, dan
langsing. Pertumbuhan tanaman tersebut tidak seimbang, yaitu batang
memanjang dan sulit menghasilkan daun. Etiolasi terjadi karena hormon
auksin yang dengan cepat bekerja atau tumbuh di dalam gelap tanpa
terkena sinar matahari. Akibatnya, pertumbuhan bibit hanya batang
memanjang dan tidak bisa menghasilkan daun. Jika dibiarkan, bibit akan
lemas dan cepat mati. Inilah awal kesalahan yang biasa dibuat oleh para

Hidroponik Sayuran Untuk Bisnis

Page 47

pei'nula saat menyemai, terutama di musim hujan. Jadi, untuk menghindari


terjadinya etiolasi, segera kenalkan dengan cahaya saat bibit mulai sprout
atau pecah. Jika tidak ada matahari, solusinya memberi lampu khusus
growing light. Jangan tunggu bibit menjadi kecambah. Jika sudah seperti
ini, sebaiknya buang saja dan semai lagi menggunakan rockwool bekasnya.
4. Masalah cuaca
Tanpa greenhouse, jika cuaca terlalu panas, sayuran terasa pahit sehingga
pasar menolak. Untuk mengatasinya, memasang jaring peneduh 60%
sehingga sinar matahari hanya bisa masuk sebesar 4000. Jika cuaca
mendung, pertumbuhan melambat. Akibatnya, panen bisa melambat satu
hari. Ketersediaan sarana produksi, seperti nutrisi A + B mix dan bibit yang
didatangkan dari mancanegara.
5. Tip burn
Gejala:
Tip burn baru terlihat jika bagian luar krop dibuka atau dikupas. Gejalanya
ditandai oleh bercak kecokelatan di pangkal daun. Kelainan ini diyakini
karena adanya defisiensi lokal dari unsur kalium, biasanya pada bagian
pinggir daun. Di tempat itu mula-mula terlihat warna cokelat dan
berkembang menjadi nekrosis, tanda jaringannya mati.
Cara mengatasi:
-

Mengatur pemberian nutrisi.


Menurunkan EC.
Menaikkanjumlah kalsium.
Mengurangi pemakaian nitrogen.
Menutup krop.

Hama dan Penyakit


Hama dan penyakit memegang peranan penting dalam budi daya
hidroponik sayuran. Ini perlu diantisipasi lebih awal dengan pengamatan rutin,
seperti halnya pengecekan pH dan EC Upaya pengendalian superketat dapat

Hidroponik Sayuran Untuk Bisnis

Page 48

dilakukan dengan cara manual, menanam tanaman atraktan, atau pemakaian


biopestisida.
A. Upaya Pengendalian
1. Belum jaminan
Berkebun sayuran dengan cara hidroponik belum menjamin sayuran bebas
dan tanpa risiko kematian akibat serangan hama dan penyakit. Hama
berukuran besar dapat dijumpai di kebun, apalagi yang tidak ditutupi oleh
net atau screen (tanpa atap dan naungan). Serangga kecil dan cendawan
tetap saja mengintai masuk ke dalam kebun. Mereka menyusup lewat
peralatan, baju karyawan, atau terbawa angin.
2. Mutu turun
Hama dan penyakit dapat merugikan pekebun karena menurunkan mutu
dan produksi sayuran. Hama merupakan binatang yang merusak sayuran
yang keberadaannya'dapat dilihat oleh mata. Sementara itu, penyakit
merupakan

keadaan

sayuran

yang

terganggu

pertumbuhannya,penyebabnya bukan binatang yang mudah tampak oleh


mata. Penyebabnya berupa bakteri, virus, cendawan, atau gangguan
fisiologis.
3. Monitoring
Pengendalian sejak dini merupakan kunci sukses menanggulangi masalah
hama dan penyakit. Oleh karena itu, dibutuhkan monitoring harian untuk
mendeteksi kehadirannya. Dengan deteksi dini, biaya pestisida dapat
ditekan serendah mungkin. Naman, melakukan deteksi ini membutuhkan
pengetahuan dan pengalaman yang memadai tentang gejala-gejala
serangan hama dan penyakit karena kadang serangannya hampir sama
dengan defisiensi hara.
4. Bijaksana pemakaian pestisida
Sebagian

pekebun

memang

tidak

bisa

menghindarkan-pemakaian

pestisida. Namun, penggunaannya harus bijaksana. Butiran semprotan


pestisida sebaiknya dengan nozzel yang menghasilkan butiran kecil

Hidroponik Sayuran Untuk Bisnis

Page 49

(lembut) dengan pancaran kerucut karena penetrasinya ke dalam jaringan


daun atau hama. Butiran semprotan terlalu besar akan tertinggal di
permukaan daun jika terkena sinar matahari. Penyemprotan yang terlalu
basah tampak terlihat permukaan daun tampak basah.

5. Aturan penyemprotan
Jika mau menyemprot pestisida, sebaiknya menggunakan pestisida
berbahan aktif berbeda secara berselang-seling. Tujuannya agar hama dan
penyakit itu tidak kebal. Jika intensitas serangan hama dan penyakit
rendah, tidak perlu disemprot dengan pestisida, cukup ditanggulangi
dengan manual, misalnya mengambil hama dengan pinset.
6. Nutri'si mencegah penyakit
Mengendalikan hama dan penyakit di kebun hidroponik sayuran dapat
dilakukan dengan berbagai cara. Misalnya, memilih pupuk nitrogen bentuk
nitrat membuat sel tanaman lebih padat sehingga hama dan penyakit sulit
menyerang. Cendawan dapat ditanggulangi dengan mengatur nutrisi,
dengan

menaikkan

nitrat

atau

menurunkan

amonium.

Dengan

meningkatkan nutrisi ini, jaringan sei padat dan rapat yang menghambat
tumbuhnya miselium.
7. Media vektor
Pengendalian lingkungan menjadi salah satu strategi menghindari hama
dan penyakit. Misalnya, membiarkan rumput di bawah rak talang sehingga
hama dan penyakit tidak mengenali tanaman inang berupa tanaman pokok.
Cara lain dengan tidak membiarkan tanaman berbunga yang mengundang
kupu-kupu atau menanam tanaman atraktan yang dapat menjadi
"perangkap" serangga. Serangga tidak akan masuk ke kebun jika ditanami
kemangi. Bahkan, hasil sampingnya, kemangi dijual sebagai nilai tambah.
Atau menghindarkan lokasi kebun berdekatan dengan tanaman berbunga.

Hidroponik Sayuran Untuk Bisnis

Page 50

B. Pestisida Nabati
1. Apa itu pestisida nabati?
Adalah pestisida yang bahan baku pembuatannya diambil dari berbagai
tanaman dan hewan. Toksitasnya rendah terhadap hewan dan relatif lebih
aman pada manusia (lethal dosage (LD) >50 Oral). Memiliki spektrum
pengendalian yang luas (racun lambung dan saraf) dan bersifat selektif
Bahan ini dapat diandalkan untuk mengatasi organisme perusak tanaman
(OPT) yang telah kebal pada pestisida kimia. Fitotoksitasnya rendah, yaitu
tidak meracuni dan merusak tanaman.
Kelebihan penggunaan pestisida nabati
-

mengalami degradasi/penguraian yang cepat oleh sinar matahari.


memiliki efek/pengaruh yang cepat, yaitu menghentikan nafsu makan
serangga walaupun jarang menyebapkan kematian.

Kelemahan penggunaan pestisida nabati


-

Cepat terurai dan aplikasinya harus lebih sering.


Daya racunya rendah (tidak mematikan serangga/memiliki efek lambat).
Kapasitas produksinya masih rendah dan belum dilakukan dalam
jumlah masal (bahkan tanaman untuk pestisida nabati belum banyak

dibudidayakan secara khusus).


Ketersediaanya di toko pertanian masih terbatas.

2. Biopestisida
Biopestisida adalah penggunaan pestisida dengan bahan baku utama
mikroorganisme, misalnya bakteri, virus, dan cendawan. Berbeda dengan
hama yang merugikan pekebun, pasukan biopestisida ini bertugas
menyerang hama tertentu. Hama yang terkena semprotan biopestisida ini
akan

terhambat

perkembangannya,

bahkan

pemakaiannya membutuhkan lingkungan khusus.

Hidroponik Sayuran Untuk Bisnis

Page 51

bisa

mati.

Namun,

C. Serangan Hama
1. Ulat perusak daun/ulat krop
Penyebab: Crocidolomia binotalis
Gejala: daun bagaikan teranyam, terlihat jelas bekas gigitan yang
membuat daun berlubang. Kerusakan dimulai dari permukaan daun
sebelah bawah. Serangan berat biasanya terlihat tulang daun saja.
2. Ulat tritip
Penyebab: PIutella maculipennis
Gejala: bekas gigitan di daun tampak kerancang putih. Jika
diperhatikan, ternyata kerancang tersebut adalah kulit ari daun yang
tersisa setelah dagingnya dimakan ulat. Selanjutnya, daun menjadi
berlubang.
3. Siput
Penyebab: Agriolimax sp.
Gejala: daun banyak berlubang, tetapi tidak merata. Sering pula
dijumpai alur-alur bekas lendir pada sayuran. Serangan hama ini
relatifjarang.
4. Ulat
Penyebab: Thepa javanica
Gejala: daun banyak berlubang dan bergerombol.
5. Ulat tanah
Penyebab: Agraris ipsilon
Gejala: bagian pangkal batang yang terserang akan terpotong hingga
roboh, bahkan mati.

D. Serangan Penyakit
1. Akar bengkak
Penyebab: cendawan PLasmodiophora brassricae War.
Gejala: akar yang terinfeksi mengalami pembengkakan pada pangkal
batang. Penyebaran melalui air, peralatan, dan bibit tanaman.

Hidroponik Sayuran Untuk Bisnis

Page 52

2. Bercak daun Penyebab: Alternaria brassicae


Gejala: daun terdapat bercak-bercak berbentuk bulatan konsentris kecil
berwarna kelabu gelap yang meluas hingga menjadi bercak bulat.
Penyakit ini lebih banyak terdapat pada daun-daun tua.
3. Busuk basah (soft rot)
Penyebab: Erwinia carotovora
Gejala: terjadi bercak basah dan lunak, bercak membesar, dan
membusuk. Jaringan yang membusuk berbau khas. Serangan dapat
terjadi di tempat penyimpanan dan pengangkutan. Serangan dapat
ditanggulangi dengan pemanenan secara hati-hati.
4. Embun upas (downy mildew)
Penyebab: Perenspora parasitica
Gejala: timbul di pembibitan. Permukaan atas daun terlihat adanya
jaringan di antara tulang-tulang daun yang menguning, mirip dengan
kekurangan unsur hara. Bagian yang menguning berubah menjadi
kecokelatan. Apabila daun dibalik, permukaan terdapat kapang abuabu.
5. Rebah semai (dumping off)
Penyebab: cendawan Rhizoctonia solani
Gejala: umumnya menyerang bibit. Serangannya ditandai bibit menjadi
busuk sebelum tumbuh, bibit yang sudah tumbuh terlihat pangkalnya
mendadak busuk sehingga roboh, bibit tumbuh, tetapi kerdil. Adapun
serangan pada tanaman dewasa menyebabkan akar busuk.
6. Busuk daun (bottom rot)
Penyebab: Pellicularia flamentosa
Gejala: terdapat bercak basah tidak beraturan di batang dan daun. Jika
dibiarkan, seluruh tanaman menjadi busuk. Penanggulangannya
dengan mengaturjarak tanam agar kelembapan berkurang dan lakukan
pergiliran jenis sayuran lain untuk memutuskan daur hidupnya.
7. Virus mozaik

Hidroponik Sayuran Untuk Bisnis

Page 53

Penyebab: mamor lettuce atau Iactuca virus Gejala: sayuran menjadi


kerdil dan daun tampak keriting tidak beraturan. Penanggulangannya
dengan menggunakan bibit bebas virus.
Panen dan Pengemasan
Sayuran hidroponik harus mempunyai kualitas bagus. Mutu ini
terbentuk dari segala aspek, mulai dari lokasi yang mendukung, pemilihan bibit
berkualitas, penanaman yang baik, pemberian nutrisi yang tepat, dan
pemeliharan yang prima. Tidak ketinggalan aspek panen dan pengemasan
yang perlu diperhatikan secara cermat sehingga kualitas sayuran sesuai
dengan permintaan pasar dan disukai konsumen.
A. Standar Kualitas
1. Syarat konsumsi
Sayuran hidroponik dapat dibuat beragam menu makanan, salah satunya
salad. Untuk membuat menu tersebut, dibutuhkan. sayuran yang bebas dari
kerusakan, berwarna cerah, dan segar. ltu syarat standar sayuran
hidroponik yang diminta pasar. Sayuran yang rusak, seperti terbakar dan
berlubang segera diapkir.
2. Umur panen
Penen tua. Sayuran yang dipanen terlalu tua akan menjadi keras dan tidak
enak dikonsumsi. Panen muda. Apabila dipanen mudaL kuantitas produksi
akan lebih sedikit dan harga jual pun rendah karena kurang memenuhi
standar perdagangan.
3. Tahan simpan
Proses penyimpanan dan pengiriman dapat merusak cita rasa. Padahal,
sayuran harus berasa lebih renyah dan harus tahan hingga empat hari
tanpa mengalami perubahan penampilan atau rasa. Untuk itu, diperlukan
penanganan hasil panen yang tepat agar sayuran tetap baik mutunya
hingga di tangan konsumen.
4. Bebas hama

Hidroponik Sayuran Untuk Bisnis

Page 54

Syarat lain, produk sayuran untuk dijual di gerai dan pasar modern mutlak
berpenampilan bagus, bebas kerusakan bekas serangan hama, penyakit,
kerusakan teknis, ukuran seragam, segar, berwarna cerah, dan renyah.
Standar Kualitas Sayuran
Jenis Sayuran

Warna

Endive

Hijau

Selada
keriting hijau
Selada
keriting merah

Hijau cerah
Merah

Umur Panen
40-45 hari
40-45 hari

Keriting

40-45 hari

Hijau tua

Membulat dan
permukaan kasar

40-45 hari

Merah di ujung dan


hijau dibagian
tengah

Lebar dan keriting

40-45 hari

Romaine
Lollo rossa

Bentuk Daun
Bertulang tegas
dan keriting
Lebar dan
bergelombang

Monde
Packcoy

Merah tua
Hijau

Mirip daun oak


dan memanjang
Oval dan lebar

40-45 hari
40-45 hari

5. Ciri sayuran sehat


Sayuran tumbuh subur, daun tegap, tebal, warna cerah, serta jumlah daun
banyak dan rimbun. Tajuk bulat atau roset-tumbuh seimbang dan
proporsional, tidak ada bagian yang kosong. Sayuran yang tumbuh subur,
fotosintesis berjalan lancar, dan didukung oleh banyak daun umumnya
berasa renyah.
B. Mempertahankan Kualitas
1. Pengawasan ketat

Hidroponik Sayuran Untuk Bisnis

Page 55

Untuk menghasilkan sayuran hidroponik yang diminta pasar, pekebun harus


mempersiapkan sejak awal. Pengawasan secara ketat proses budi daya
sejak pemilihan benih hingga pascapanen. Benih dibeli dari perusahaan
terpercaya. Benih juga harus lolos uji tanam di lahannya.
2. Waktu panen
Waktu panen yang terbaik pada pagi hari karena saat itu turgor sel masih
tinggi sehingga sayuran akan lebih segar. Aktivitas panen dan pengemasan
dilakukan pukul 0300-0400 agar sayuran masih segar saat sampai di lokasi
tujuan. Pekerja menyortir sayuran yang rusak dan mengemas yang bagus.
Sayuran harus dikirim ke konsumen maksimal pukul 06.00.
a. Bersihkan akar dari sisa-sisa rockwool . di bawah kucuran kran air
bersih. Pencucian jangan terlalu lama, lalu kibas-kibaskan agar air yang
masih menempel di daun berkurang. Pencucian juga bermanfaat
sebagai tindakan precooling-penurunan suhu sayuran setelah panen.
b. Masukan sayuran kedalam plastik sesuaikan jumlah sayuran dengan
c.

ukuran plastik.
Akar tidak perlu dipotong. Gulung akar hingga membentuk bulatan,
kemudian ikat dengan selotif/karet gelang. Sayuran yang masih ada
akarnya mengesankan kepada konsumen bahwa sayuran tersebut

bermutu baik dan ditanam scara terawat.


d. Timbang bobotnya. Beri label (jika perlu).
e. Letakkan kemasan secara berdiri di kotak kardus/styrofoam
f. Hasil panen siap diantar ke gerai atau restoran.
6. Sortasi kualitas
Sortasi bertujuan untuk memilih atau memisahkan sayuran yang baik
dengan yang kurang baik. Sayuran yang terlihat "cacat, daun-daun terkena
penyakit, rusak, atau abnormal dipisahkan untuk diapkir. Sayuran yang
bagus di-grading sesuai dengan permintaan pasar. Kriteria sortasi dapat

Hidroponik Sayuran Untuk Bisnis

Page 56

dilihat dari persentase batang atau daun yang rusak, kerusakan maksimal
10% dari seluruh bagian.
7. Sorotasi ukuran
Sayuran dapat disorotasi berdasarkan ukuran, misalnya bobot. Sayuran
yang berukuran sama dikelompokkan menjadi satu, kemudian dikemass
dengan plastik pengemas.
8. Sortasi jenis
Dalam sekali panen, kemungkinan ada beberapa jenis sayuran yang
dipanen sekaligus. Pemanenan dilakukan secara bertahap, satu jenis.
Misalnya panen selada dahulu, baru dilanjutkan dengan packcoy, dan
seterusnya. Kecuali jika mempunyai beberapa karyawan yang bisa
memanen sayuran itu sekaligus. Sayuran yang sudah dipanen diletakkan di
ruang pencucian sebelum ditimbang dan dikemas. Di tahap ini, pencucian
dan pengemasan dilakukan secara bergiliran.
C. Tetap Segar Dan Lebih Menarik
1. Menjaga Kualitas
Karena mudah rusakjika terkena gesekan, pengemasan sayuran harus
dilakukan dengan hati-hati. Tujuan pengemasan untuk memudahkan
pengiriman, menjaga dari kerusakan, dan membuat penampilan lebih
menarik. Untuk pasar supermarket, sayuran diikat di bagian pangkal
dengan isolasi atau plastik pita film yang tipis dan transparan.
2. Pengangkutan
Kotak kardus atau styrofoam berisi sayuran segera dikirim ke gerai atau
restoran. Sebaiknya menggunakan mobil berpendingin untuk menjaga
kesegaran sayuran hingga tempat tujuan. Jika tidak, upayakan sirkulasi
udara di dalam mobil berjalan dengan baik. Hindari sayuran itu terkena
sinar matahari langsung yang dapat melayukan daunnya.
3. Penyimpanan

Hidroponik Sayuran Untuk Bisnis

Page 57

Sayuran akan lebih tahan apabila disimpan pada ruangan berpendingin


yang bersuhu rendah. Tujuannya untuk menekan proses pernapasan,
penguapan, atau mikroba perusak. Jika produksi berlebih dan tidak
langsung dikirim ke konsumen dalam 1-2 hari, sayuran dapat disimpan
terlebih dahulu.
4. Etalase
Di gerai atau supermarket, sayuran hidroponik dimasukkan ke dalam
chi/leralat berpendingin yang diatur hingga suhu 50 C untuk menjaga
kesegarannya. Sayuran ditata di rak-rak chiller menurut jenisnya. Setiap
jenis sayuran diberi label bobot dan harga sehingga memudahkan
konsumen memilihnya. Sayuran yang disimpan dengan baik dapat tahan
hingga 3-4 minggu.
5. Jalan menuju sehat
Sayuran dapat dibuat aneka masakan, seperti salad, jus, sayur, atau tumis.
Terlebih bagi mereka yang vegetarian-makan makanan selain daging atau
raw food-makan makanan mentah dan segar, sayuran sudah menjadi
bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan mereka sehari-hari. Apa
pun pilihan sayuran dan olahannya, yang jelas mengonsumsi sayuran
hidroponik dapat menyehatkan tubuh.
D. Rantai Perdagangan
1. Tata niaga
Merupakan salah satu cabang aspek pemasaran yang menekankan cara
suatu produksi sampai ke tangan konsumen. Tata niaga dapat dikatakan
efisien jika mampu menyampaikan hasil produksi ke konsumen dengan
biaya yang semurah-murahnya dan mampu mengadakan pembagian
keuntungan yang adil dari keseluruhan harga yang dibayar konsumen
kepada semua pihak yang ikut serta di dalam kegiatan produksi atau
penjualan.

Hidroponik Sayuran Untuk Bisnis

Page 58

2. Produk mudah rusak


Sayuran merupakan komoditas dengan masa kesegaran yang relatif
pendek.

Masalah

pengangkutan,

pengemasan,

penyimpanan,

dan

pemasaran perlu mendapat perhatian. Jika tidak, sayuran mudah rusak dan
tidak laku dijual, atau harga rendah sehingga dapat mengakibatkan
kerugian.
3. Sistem Ddistribusi
Pekebun
Pekebun sebagai produsen sayuran merupakan orang yang langsung
berhubungan dengan proses produksi. Kualitas sayuran yang menentukan
tinggi rendahnya harga merupakan tanggung jawab pekebun. Adapun
pemilihan jalur tata niaga sangat menentukan kelancaran pemasarannya.
Pedagang perantara
Untuk menyalurkan semua hasil panen kepada konsumen, diperlukan
pedagang perantara, antara lain pedagang pengumpul, pedagang besar,
atau pedagang pengecer, di samping ada sebagian dipasarkan kepada
supermarket. Pedagang perantara berperan dalam tata niaga sayuran.
Peran pedagang perantara ini sangat penting mengingat tidak semua
informasi ' pasar diketahui oleh pekebun.
Konsumen
Setelah sayuran sampai pada tingkat konsumen, ada yang langsung
mengonsumsinya sendiri, Ada pula yang melakukan pengolahan terlebih
dahulu, kemudian dijual lagi ke konsumen lain, misalnya usaha katering
atau rumah makan.
Supermarket
Di antara pedagang perantara terjadi transaksi-transaksi sebelum atau
sampai ke tangan konsumen. Transaksi tersebut terjadi pada berbagai jenis
pasar, seperti pasar swalayan, hotel, restoran, atau pengelola katering.
Ketika ekspor
Peluang ekspor masih terbuka. Eksportir bisa menggunakan jasa pedagang
. pengumpul atau memproduksi sendiri. Namun, hal ini jarang dilakukan.

Hidroponik Sayuran Untuk Bisnis

Page 59

Eksportir biasanya sudah menjalin kerja sama dengan pekebun yang sudah
terbina dengan baik Dengan begitu, produksi dan kualitas sayuran lebih
terjamin. Hanya-sayuran yang bermutu bagus saja yang dapat diekspor.

E. Masalah Seputar Pemasaran


1. Sistem pembayaran
Pekebun biasanya menjual sayuran secara tunai. Namun, ada pula yang
menjual sayuran dengan sistem tidak tunai atau konsinyasi (titip jual),
tergantung kesepakatan bersama antara pekebun dengan supermarket
Selain sistem pembayaran, disepakati tentang sayuran yang tidak terjual
atau rusak.
Bangunan
Bangunan semi

Rp

50.000.000

Rp

2.500.000

Rp
Rp

10.000.000
62.500.000

Rp

10.560.000

1 Buah

Rp

2.000.000

kapasitas 700

1 Buah

Rp

3.000.000

liter
Ozonizer

1 Buah

Rp

1.000.000

permanen 25 m2
Pemasangan
listrik 2.200 watt
Pagar
Sub total
Instalasi ground
tank
Pompa air jet
pump
Tangki air
kapasitas 1.500
liter
Tangki air

Hidroponik Sayuran Untuk Bisnis

Page 60

EC meter
Ph meter
Jaringan Utilitas
Pemasangan

1 Buah
1 Buah

Rp
Rp
Rp

900.000
500.000
1.000.000

Rp

2.000.000

Rp

22.460.000

1 Buah

Rp

2.700.000

10 Buah

Rp

27.000.000

20 Buah

Rp

54.000.000

Rp

83.700.000

Rp

1.000.000

Rp
Rp

100.00
1.100.000

instalasi
Sub total
Instalasi meja
rak
Meja pembibitan
Meja tanam
remaja
Meja tanam
dewasa
Sub total
Peralatan
Keranjang
plastik
Timbangan meja
Sub total
Total biaya
investasi

Rp Rp

169.760.000

2. Pasokan benih dan nutrisi.


Di saat permintaan tinggi, kebutuhan sayuran melonjak Demi memenuhi
permintaan, pekebun biasanya memanen seluruh sayuran. Akibatnya, ta
ang kosong karena kontinuitas terhambat. Oleh karena itu, perlu
mengantis'pa'nya, termasuk menyediakan stok benih, nutrisi pupuk, dan
media tanam (rockwool).

Hitung Untung-Rugi
Dalam sebuah bisnis, keuntungan mutlak didapatkan oleh pekebun
hidroponik Oleh karena itu, pekebun harus berhitung besarnya modal yang

Hidroponik Sayuran Untuk Bisnis

Page 61

dikeluarkan, mulai dari biaya investasi yang meliputi bangunan, instalasi tangki,
instalasi meja rak, peralatan sampai biaya produksi, baik biaya tetap maupun
biaya variabel. Dari perhitungan tersebut didapat keuntungan yang merupakan
selisih penjualan dan biaya produksi.
1. Biaya Investasi
2. Biaya Produksi Pendapatan
Biaya tetap
Sewa lahan 500 m2
Transpor
Supervisor
Asisen
Listrik dan air
Penyusutan

1 orang
2 orang
Subtotal

Biaya variabel
Benih
Roockwool
Nutrisi pupuk
Kemasan
Subtotal
Total biaya produksi

Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp

5.000.000
1.625.000
2.500.000
3.000.000
750.000
2.829.333
15.704.333

Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp

3.600.000
1.440.000
1.152.000
1.440.000
7.632.000
23.336.333

Pendapatan
Panen 760 kg @Rp 40.000,00

Rp 30.400.000

Keuntungan
Pendapatan-Biaya produksi

Rp 7.063.667

Asumsi
-

Hidroponik tanpa naungan (greenhouse).


Luas lahan 500 m2 berisi 20 meja produksi (tanaman dewasa), ro meja
tanaman remaja. dan meja pembibitan. Satu meja produksi sepanjang 4 m

Hidroponik Sayuran Untuk Bisnis

Page 62

memiliki 40 lubang. Setiap l meja pembesaran menghasilkan 160 tanaman


-

per dua minggu. Populasi tanaman setiap bulan 14.400 tanaman.


Lama budidaya 40-45 hari.
Bobot sayuran 125 g/tanaman. Misalnya, untuk mendapatkan 1 kg selada,

dibutuhkan delapan tanaman.


Panen dilakukan setiap hari selama 26 hari/bulan, kecuali hari Minggu.
Produks: mencapai 760 kg,/bulan (jumlah itu sudah dikurangi kerusakan

sebesar 5% dari total produksi)


Harga jual Rp40.000.00/ kg dan penyusutan selama lima tahun.
Penyusutan selama lima tahun

Hidroponik Sayuran Untuk Bisnis

Page 63

DAFTAR PUSTAK A
Buku :
Hartus, Tony. 2002. Berkebun Hidroponik Secara Murah. Jakarta. Penebar
Swadaya
Haryanto, Eko. 2006. Sawi dan Selada. Jakarta : Penebar Swadaya
Iingga Pnus. 2009. Hidroponik Bercocok Tanam Tanpa Tanah (edisi Revisi).
Jakarta. Penebar Swadaya
Sutiyoso, Yos. Ir. 2003. Meramu Pupuk Hidroponik. Jakarta : Penebar Swdaya
Tim Penulis. PS, 1992. Pascapanen Sayur. Jakarta : Penebar Swadaya
Penebar Swadaya.
Majalah :
Anonim, Hidroponik Hobi & Bisnis, Trbus, 529. Januari 2013
Anonim, Kriteria Sayur Juara, Trubus, 530. Januari 2014
Aonim, Peluang Pasar Hidpronik, Trbus, 530 Januari 2014
Anonim. Teknik Tanam Tanpa Tanah, Trubus. 529. Januari 2013

Hidroponik Sayuran Untuk Bisnis

Page 64

Penulis
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Tri Budi Leksono


Theo Hardiansyah
Tri Kuncorowati
Erik Apriyanto
Ganda Surya Nugroho
Tri Bagus Purnairawan
Megasurya Mentari
Putu Arsana

Hidroponik Sayuran Untuk Bisnis

14210031
15210033
14210032
14210006
16210001P
14210019

Page 65

Anda mungkin juga menyukai