Sayuran Hidroponik
Semakin Populer
asih banyak supermarket membutuhkan pasokan sayuran
hidroponik. Kebutuhan kafe, restoran, dan hotel berbintang
akan sayuran segar ini pun terus meningkat. Ini sejalan dengan
tren mengonsumsi sayuran sebagai gaya hidup yang sehat.
Sayuran hidroponik diyakini lebih berasa enak,renyah, dan segar. Selain itu,
lebih sehat karena bebas pestisida.
2. Memenuhi standar
Page 1
menguntungkan
Page 2
Selain dari kebun sendiri, pekebun dapat bermitra atau menjalin kerja sama
dengan
pekebun
lain
(usaha
plasma).
Jalinan
kerjasamanya
berupa
penyediaan benih, pupuk nutrisi, perakitan unit, dan pemasaran. Dari plasma ini
diharapkan dapat memenuhi permintaan sayuran yang semakin menigkat.
4. Rintangan
Begitu mudahkah mengebunkan sayuran hidroponik? Ternyata banyak aral
rintangan menghadang pkebun sejak di kebun sampai
dipasar, terutama
Page 3
5. Pemilihan komoditas
Pekebun hidroponikharus menyisiati dengan pemilihan komoditas yang
berbedadengan sayuran konvensional. Contohnya, endive, selada kering hijau,
selada keriting merah,lollo rossa, butterhead, christine, packcoy, monde, dan
romaine
yang
jarang
dibudidayakan
oleh
petani
konvensional.
Jika
rusak
Hasil produksi lebih kontinu dan lebih tinggi dibandingkan dengan
hidroponik
Tidak ada risiko kebanjiran, erosi, kekeringan atau ketergantungan
7. Bisnis perkotaan
Hidroponik atau bercocok tanam tanpa tanah memberi keuntungan yang
lebih besar, terutama bagi penduduk perkotaan yang memiliki lahan sempit
atau gersang. Cara ini memberi nilai tambah dalam menciptakan
Page 4
Page 5
Page 6
3. Terus berinovasi
Perkembangan hidroponik terus dilakukan oleh para peneliti di berbagai
belahan bumi. Jepang yang tandus gencar mengembangkan hidroponik
setelah Perang Dunia II sebagai langkah untuk menghasilkan bahan
makanan, termasuk sayuran. Muncullah berbagai inovasi-inovasi tentang
pengembangan hidroponik, dimulai dengan penemuan NFT oleh Alah
Cooper dari Inggris pada tahun 1960-1970. Selanjtnya, penemuan irigasi
tetes oleh peneliti di Universitas Cornel, Amerika Serikat tahun 1965,
kemudian hidroponik sistem aeroponik tahun 1966. Tahun 1970 ditemukan
rockwool sebagai media tanam yang dipakai hingga kini.
Kini peralatan hidroponik dengan komputerisasi, automatisasi, dan
perangkat lain mulai populer di seluruh dunia. Bahkan, peralatan hidroponik
untuk rumah tangga mulai dipopulerkan ke berbagai belahan dunia,
termasuk Indonesia. Hidroponik tidak lagi sekedar bisnis yang menjanjikan,
tetapi juga menyenangkan.
4. Pupuk hidroponik organik
Biasanya pupuk hidroponik dibuat dari nutrisi anorganik. Namun, ternyata
pupuk hidroponik dapat dibuat dari organik cair. Alternatif pupuk ini
kg.
Pupuk organik yang dihasilkan tersebut mengandung 16 unsur hara makro
dan mikro. Pupuk juga mengandung senyawa organik, seperti serat,
karbohidrat, protein, lemak, asam amino, hormon tumbuh, dan vitamin. pH
pupuk sekitar 5,8-6,8 karena tidak memiliki NPK tinggi, pupuk organik perlu
ditambahkan 2% NPK.
Page 7
Page 8
Hidroponik
tidak
membutuhkan
air
sebanyak
berkebun
secara
Page 9
Kelebihan berhidroponik
kelemahan hidroponik
6. Lokasi penanaman
Page 10
Bagian 2
nutrisi pupuk, bukan oleh media tempat tanaman tumbuh. Ada beberapa pilihan
sistem berkebun secara hidroponik. Dengan memilih yang tepat akan menjadi
kunci sukses berbudaya hidroponiik.
A . Prinsip Kerja Hidroponik
1 . Prinsip dasar
Ada dua metode budidaya cara hidroponik, yaitu hidroponik subtrat dan
hidroponik non subtrat. Hidroponik substrat tidak mengunakan air sebagai
media, tetapi memakai media padatan yang dapat menyerap atau menyediakan
nutrisi, air, dan oksigen.
Hidroponik non substrat merupakan metode budidaya dengan meletakan akar
tanaman pada air yang tersirkulasi, baik berupa aliran air, di semprotkan, atau
Page 11
air menetap. Air ini mengandung nutrisi yang di butuhkan untuk pertumbuhan
tanaman. Perakaran berkembang di dalam larutan nutrisi.
Tidak seperti tanaman yang menyimpan nutrisi, media tumbuh yang di gunakan
dalam sistem hidroponik memiliki pengaruh yang kecil pada nutrisi tanaman.
Akibatny, satusatunya sumber nutrisi adalah nutrisi. Oleh karna itu, nutrisi
pupuk harus selalu di kontrol agar sesuai dengan yang di butuhkan
pertumbuhan tanaman.
Page 12
Kelebihan
Kekurangan
Investasi awal relatif lebih mahal dan set up sistem lebih rumit.
Sistem hidroponik pasif/setatis bergantung pada kapilaritas dari media
tumbuh. contohnya, wicks system (sumbu) dan floating hydroponic (rakit
apung).
Kelebihan
Dalam sistem pasif , larutan kaya nutrisi di serap oleh media dan di
teruskan ke akar tanaman. sistem ini cukup baik untuk sayuran daun,
tidak di rekomendasi untuk tanaman buah dan berukuran besar.
Kekurangan
5. Aliran listrik
Penggunaan listrik untuk beberapa teknik hidroponik mutlak. Apabila listrik mati,
sayuran bisa layu dalam beberapa jam, terutama yang memakai sistem
aeroponik dan NFT. Oleh karena itu, pekebunan perlu menyediakan genset
untuk menganti sipasi listrik padam.
6. Pengen dalian penyakit
Pada hidroponik sistem NFT, penyebaran penyakit sangat cepat oleh karna itu,
di perlukan pengontrolan intensif, terutamma di musim ujan. Jika di temukan
penyakit, sayuran segera di buang agar tidak menjalar ke yang lain. Begitu juga
air nutrisi harus di ganti dengan yang baru.
Page 13
menerapkan
hidroponik terbuka atau tanpa green house walaupun agak berat dalam
pemeliharaan nya, terutama pengendalian hama dan penyakit yang harus
superintensif karen sayuran tidak terlindung apapun.
Glasshouse
Croops Research institute, littlehampton, inggris pada akhir tahun 1960an dan
berkembang pada awal 1970an secara komersial. Sistem ini adalah tehnik
pemberian nutrisi melalui aliran yang sangat dangkal. Air yang mengandung
semua nutrisi terlarut tersebut di berikan secara terus menerus selama 24 jam.
Idealnya kedalaman aliran sirkulasi dalam sistem ini harus tipis, seperti kata film
yang berarti lapisan tipis atau air lebih sedikit.
Kelebihan
menerus.
Lebih menghemat air dan nutrisi.
Mempermudah perawatan karena tidak perlu melakukan penyiraman.
Biaya yang di perlukan relatif murah.
Kekurangan
bisa tertular.
Metode ini sangat bergantung pada listrik. Jika tidak ada aliran listrik,
sistem ini tidak bisa bekerja dengan baik.
Page 14
menerus.
Lebih mengheat air dan nutrisi.
Mempermudah perawatan karena tidak perlu melakuakan penyiraman.
Biaya yang di pelukan relatif murah.
Kekurangan
Lebih rentan hama dan penyakit. jika salahh satu tanaman terserang
penyakit, satu fraka talang tanaman akan terserang juga. Semua
Page 15
Keelebihan
Page 16
Kekurangan
4. Wick system
Sistem wick dikenal dengan sistem sumbu merupakan metode dalam
bertanam secara hidroponik sederhana. Teknik ini memanfaatkan gaya
kapilaritas pada sumbu untuk mengantarkan air dan nutrisi ke akar tanaman
sehingga akar dapat menyerap unsur usur hara yang di sediakan. Metode
ini sangat mudah karena pembuatannya tidak membutuhkan peralatan yang
bnyak.
Sistem ini dapat menggunakan berbagai media tanam, misalnya perlite
vermiculite, kerikil pasir, sekam bakar, dan serat /serbuk kulit buah kelapa
media tanam akan teus menerus basah oleh air dan nutrisi yang di berikan di
sekitaran akar tanaman.
Kelebihan
Kekurangan
Air dan nutrisi yang diberikan tidak akan dapat kembali lagi sehingga
lebih boros.
Page 17
5. Aeroponik
Aeroponik pertama kali di kembangkakan oleh Dr. Franco massantini di
University of pia, Italia. Teknik ini merupakan sistem hidroponik yang
mengunakan teknologi tinggi. Seperti pada sistem pada sistem NFT, media
tanamnya udara. Akarakar menggantung di udara di kabutkan oleh larutan air
nutrisi.
Pengabutan ini biasanya di lakukan oleh nozzel setiap beberapa menit sekali.
Karena akarakar terespos di udara seperti pada sistem NFT, akar akar bisa
cepat mengering jika pengaturan pengabutan tergagu. Air dan nutrisi yang telah
di semprotkan akan masuk kembali ke bak penampungan untuk di semprotkan
kembali. Interval waktu pompa 1 jam dengan waktu hidup 15menit/250 ml.
Kelebihan
Kekurangan
Investasi mahal
Sangat tergantung pada listrik.
Page 18
6. Floating hydroponic
Metode ini di kembangkan petama kali oleh jensen (1980) di arizona dan
massantini (1976) di italia. Floating hidroponic system (FHS) merupakan
budidaya sayuran dengan cara menanamkan sayur pada lubang styrofoam yang
mengapung di atas permukaan laruta nutrisi dalam suatu bak penampung atau
kolam sehingga akarnya terapung atau terendam dalam larutan nutrisi.
Pada sistem ini, larutan nutrisi tidak disirkulasikan, tetapi di biarkan pada
bak penampung dan dapat di gunakan lagi dengan cara mengontrol kepekatan
larutan dalam jangka waktu tertentu. Hal ini perlu dilakukan karena akan terjadi
pengkristalan dan pengendapan nutrisi di dasar kolam dalam jangka waktu yang
cukup lama sehingga dapat menggagu pertumbuhan sayuran. Sistem ini dapat
di gunakan untuk derah yang sumber energi yang terbatas karena energi yang
di butuhkan tidak terlalu tergantung pada energi listrik.
Kelebihan
Kekurangan
(airston).
Akar tanaman akan lebih rentan terjadi pembusukan.
Page 19
Bagian 3.
A. Pertimbangan Penting
1. Lokasi yang sehat
Sebelum membangun kebun hidroponik sebaiknya ditentukan lokais
terlebih dahulu. Lokasi menjadi sangant penting diperhatikan karena sangat
berdampak pada pertumbuhan sayuran yang akan dipelihara. Lokasi yang akan
dipilih sebaiknya jauh dari pencemaran udara, seperti jalan raya atau pabrik.
Selain itu, lokasi atau lingkungan sebaiknya tenang sehingga karyawan bekerja
dengan nyaman.
2. Akses pasar
Pertimbangan lain yang juga penting diperhatikan adalah akses kebun.
Sebaiknya lokasi kebun tidak terlalu jauh dengan pusat sarana produksi dan
pemasaran. Idealnya 10-20 km atau 1-2 jam perjalanan dengan memakai
kendaraan.
Kemudahan
transportasi
dan
jalan
yang
mulus
menjadi
Page 20
B. Parameter Lingkungan
1. Ketinggian tempat
Penanaman sayuran dengan sistem hidroponik tanpa atap dapat dilakukan di
dataran rendah dengan ketinggian 0-300 m dpl. Untuk mengetahui ketinggian
tempat dengan menggunakan altimeter. Ketinggian tempat itu berpengaruh
terhadap kecepatan pertumbuhan dan perkembangan daun. Pertumbuhan daun
lebih cepat lantaran sinar matahari lebih banyak tersedia sehingga proses
fotosintesis dilakukan lebih lama. Hasilnya, cadangan energi lebih banyak
sehingga pertumbuhan daun lebih cepat. Adapun di dataran sedang dengan
Page 21
besar
muncul
gejala
kekurangan
unsur
fosfor
akibat
kebun
dilengkapi
alat
ukur
kelembapan
yang
disebut
higrometer .
Kehadiran higrometer sangat penting, terutama didaerah dengan curah
hujan tinggi, hujan yang disertai angin dengan turbulensinya akan
mengekibatkan
tampias
dan
menaikkan
kelembapan.
Pada
kisaran
kelembapan 70-75 %, sayuran tetap segar dan tumbuh baik. Jika kelembapan
tinggi, penguapan sayuran akan berkurang sekali. Pdahal, penguapan akan
meningkatkan daya isap sayuran pada air dan nutrisi. Kelembapan udara
yang terlalu rendah berakibat sayuran layu. Akibatnya , sayuran akan mati jika
titik layu permanen terlampaui.
4. Sinar matahari
Page 22
Untuk proses fotosintesis, sayuran membutuhkan sinar matahari sekitar 810 jam setiap harinya. Sinar matahari sangat mempengaruhi proses kimiawi
yang terjadi di dalam tubuh sayuran. Oleh karena itu, lokasi penanaman
sebaiknya berada secara terbuka, tidak terhalangi oleh pepohonan atau
banguna yang tinggi.
Meskipun bukan aturan baku, sebaiknya posisi susunan rak talang
menghadap ke utara-selatan atau sisi panjang menghadap ke timur-barat.
Posisi ini dimaksudkan agar sayuran mendapatkan sinar matahari dalam jumlah
cukup pada pagi dan sore hari.
5. Sirkulasi udara
Sirkulasi udara sering diabaikan dan dianggap tidak bermasalah. Padahal ,
sirkulasi udara yang baik membuat lingkungan lebih segar. Jika kelembapan
baik, CO2 cukup tersedia di sekitar kebun,. Hal itu membuat sayuran lebih aktif
menyerap nutrisi. Lancarnya peredaran nutrisi berpengaruh dalam fotosintesis.
Jika makanan tersedia di daun, prodses perubahan nutrisi menjadi energi bagi
sayuran pun lancar. Jika perputaran udara tidak bagus , kelembapan akan
rendah atau tinggi. Kelembapan yang terlalu rendah menyebabkan daun
menjadi cokelat atau busuk.
Tanaman menyerap nutrisi ketika molekul air dalam bernapas daun, ( yaiut
menguap ). Sirkulasi udara yang lebih baik membantu tingkat transpirasi yang
tinggi, yang di terjemahkan ke dalam tingkat yang lebih besar dari serapan
hara. Ingat, sirkulasi udara berarti perubahan , bukan hanya bertiup sekitar
ruang.
C. Pentingnya Air
1. Kebutuhan air
Lokasi untuk budidaya sayuran secara hidroponik sebaiknya mempunyai
sumber air yang tidak kering sepanjang tahun. Debit sumber air bisa diperlukan
tergantung luas areal
penanaman.
Untuk kebun
seluas 1.000
m2 ,
membutuhkan minimal 300 liter air setiap hari. Jumlah itu hanya untuk
Page 23
ini
harus
diperhitungkan
ketika
menyesuiakan
larutan
nutrisi
D. Perencanaan Konstruksi
1. Sesuai Kebutuhan
Page 24
serta
pertumbuhan
sayuran
mudah
dikontrol
dan
Page 25
Prinsipnya rak terbuat dari talang air merupakan tempat tinggal sayuran.
Oleh karenanya, rak ini harus bisa mendatangkan manfaat bagi
penghuninya, misalnya sayuran mampu hidup nyaman dan berkembang
biak dengan aman. Agar memperoleh manfaat yang sesuai dengan
kebutuhan sayuran, diperlukan pengetahuan tentang mendesain jaringan
hidroponik. Ada bebrapa pegangan yang perlu diketahui pekebun dalam
pembangunan jaringan hidroponik sebagai berikut.
sayuran
Jaringan hidroponik harus memberikan manfaat dan tidak merepotkan
karyawan kebun
Jaringan hidroponik yang dibangun harus memenuhi syarat ekonomis.
5. Serba terkontrol
Berkebun sayuran dengan sistem hidroponik tidak sama dengan cara
budidaya konvensional di tanah. Sayuran membutuhkan sejumlah sarana
yang harus dipenuhi, terutama dalam pasokan nutrisi. Jika sarana itu tidak
dipenuhi, sayuran tidak tumbuh optimal. Hal ini jelas akan merugikan
pekebun jika ternyata hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan target.
Misalnya pertumbuhan sayuran seharusnya bisa di panen 40 hari, ternyata
harus dipanen 50 hari, seperti cara konvensional.
6. Pertimbangan
Dasar-dasar pembangunan jaringan hidroponik sebagai berikut.
Secara umum sayuran merupakan tanaman air. Kesenangannya pada air
menyebabkan sayuran bisa dipelihara dengan media air. Untuk itu ,
konstruksi rak harus didesain sedemikian rupa agar air mengalir menurut
elevasi- dari tinggi ke rendah.
7. Masa pemeliharaan
Pemeliharaan sayuran dilakukan secara intensif. Masa pemeliharaan
sayuran dibagi dalam tiga tahap, yaitu pembibitan (umur 1-14 hari),
pembesaran pertama/ remaja (umur 14-28 hari), dan masa pembesaran
Page 26
kedua/ produksi sampai panen (umur 28-42 hari). Berdasarkan hal itu,
tetntu rak dibuat berbeda karena proses pemeliharaannya pun berbeda.
Sayuran bibit membutuhkan perawatan ekstra dibandingkan dengan
sayuran remaja.
E. Greenhouse Pembibitan
1. Greenhouse sayuran
Teknologi ini dapat diterapkan
pada
usaha
hidroponik
sayuran.
5. Kran aliran
Page 27
sebagai
tempat
berkumpul
serangga
sehingga
tidak
menuju
saluran
pembungan.
Begitu
hujan
reda,
sistem
Page 28
secara
bersamaan.
Penyiraman
danpemupukan
sangat
Page 29
Agar efisien
Fertigasi sukses terdi atas informasi tentang desain, operasi, dan pengelolaan.
Fertigasi memudahkanpekebun untuk menetapkan nutrisi, sepanjang musim.
Setiap nutrisi dalam bentuk larutan tersedia untuk diserap tanaman setelah
aplikasi. Hak tersebut memungkinkan kontrol lebih besar atas pekebun terhap
ketersediaan nurtisi untuk sayuran. : Faktor ini dapatmenyebabkan penggunaan
pupuk lebih efisien. Nutrisidapat diterapkan secara harian mingguan, atau
periodik tergantung rencana pengelolaan keseluruhan unsr hara bagi sayuran.
Ketika nutrisi yang diterapkan belum di butuhkan, pekebun dapat mengurangi
hilangnya nutrisi dari zona akar.
I. Masalah Seputar Penanaman
1. Listrik 24 jam
Tanaman membutuhkan waktu istirahat 7-8 jam dari 24jam sehari. Selama
istirahat, tanaman tidak menyerap unsur hara. Namun, kelembapan media
harus tetap terjaga agar perakaran tidak mengalami kekeringan yang
menyebabkan tanaman layu karena rusak perakaran. Jika dibiarkan terlalu
lama, tentunya akan tidak baik, bahkan kemungkinan tanaman' pun mati.
Jadi, saat malam aliran pompa tetap perlu dijalankan. Aliran air nutrisi
mengandalkan pompa listrik. Jika listrik mati, aliran nutrisi pun terhenti.
Untuk mengatasinya, dapat menyediakan genset yang dapat digunakan
saat listrik mati. Alternatif lain, gunakan rockwool yang dipotong 2,5 cm x
2,5 cm >< 3 cm. Air nutrisi yang tersisa di rockwool dapat membuat sayuran
bertahan 2-3 jam ketika pompa mati.
2. Daun rusak
Suhu rendah pada saat hujan dapat menyebabkan kelembapan tinggi yang
dapat mengakibatkan tumbuhnya cendawan. Masalah ini dapat diatasi
dengan menutup atau memberi naungan plastik.
3. Konsentrasi larutan
Hujan mengubah konsentrasi larutan nutrisi. Air hujan mengandung asam.
Jika air hujan masuk ke tangki, pekebun harus membuang semua larutan
Page 30
dan membuat larutan yang baru. Jika tidak, kandungan nutrisi tidak
mencukupi kebutuhan sayuran untuk tumbuh dan berkembang. Oleh
karena itu, pasanglah kran penutup aliran air hujan di saluran pembuangan.
Saat hujan turun, kran ini dibuka sehingga air hujan terbuang keluar,
sedangkan pipa yang mengalirkan larutan nutrisi ke bak tangki ditutup.
4. Debit air
Budi daya hidroponik mensyaratkan debit air yang tepat. Idealnya, debit air
1-2 liter/menit. Untuk itu, gunakan pompa dengan kekuatan 3/4 HP atau
sekitar 500 watt untuk areal tanaman seluas 270 m2.
5. Lumut di selang plastik
Cara termudah untuk membersihkan lumut adalah merendam selang plastik
ke dalam air panas, lalu menambahkan satu sendok makan pemutih per
galon sebagai pembersih. Selanjutnya, jalankan seperti biasanya (setelah
perendaman)
jika
menggunakan
sistem
NFT.
Hal
tersebutiuntuk
membersihkan lumut yang tumbuh didalam selang yang sulit dijamah. Cara
lainnya, rendam selang plastik dalam larutan pemutih, lalu bilas secara
menyeluruh, keringkan, dan simpan untuk pemakaian berikutnya.
Nutrisi Hidroponik
Tidak menjadi soal apakah hidroponik berskala hobi atau bisnis, di rumah atau
di kebun. Yang perlu dipahami adalah pemberian nutrisi untuk sayuran. Tanpa
asupan nutrisi, sayuran tidak akan tumbuh dan berkembang. Ini berbeda
dengan sayuran yang ditanam di lahan yang secara alami menyediakan unsurunsur hara yang dibutuhkan sayuran.
A. Pupuk Hidroponik
1. Media tumbuh
Media tanaman berguna penopang akar untuk tumbuh. Dalam sistem
hidroponik NFi, media tanamnya bukanlah tanah, tetapi lubang tanam.
Pupuk diberikan kepada sayuran untuk tumbuh dan berkembang. Dalam
Page 31
Page 32
dibutuhkan dalam jumlah sedikit Unsur-unsur itu antara lain boron (Bo),
cuprum (Cu), besi (Fe), mangan (Mn), seng (Zn), dan molibden (Mo).
6. Komposisi
Istilah unsur makro dan unsur mikro ini merujuk pada komposisinyajurnlah,
dan dosis yang diberikan untuk sayuran. Unsur makro harus ebih banyak
karena memang dibutuhkan ;ayuran dalam jumlah banyak. Jumlah unsur
nikro cenderung sedikit. Meski demikian, nasing-masing unsur tersebut
memegang seranan penting dalam pertumbuhan ayuran. Oleh karena itu,
manfaat dan gejala kekurangannya perlu dipahami untuk menekan siko
kegagalan.
Page 33
Page 34
f.
Page 35
b. Besi (Fe)
Manfaat: diperlukan unruk sintesis klorofil, pembawa elektron pada
proses fotosintesis dan respirasi sekaligus menjadi aktivator beberapa
enzim. Diperlukan untuk sintesis klorofil, pembentukan protein, klorofil,
dan enzim.
Kekurangan: ditandai dengan munculnya klorosis atau daun muda
menguning. Daun muda tampak hampir putih karena minimumya unsur
klorofil. Daun muda berwarna kekuningan, Ialu berguguran, mati mulai
dari pucuk.
Kelebihan: hanya menimbulkan bercak-bercak nekrosis di daun.
c. Mangan (Mn)
Manfaat: sebagai aktivator beberapa enzim untuk sintesis asam lemak
yang berperan dalam pembentukan DNA dan enzim lain. Mendukung
daya serap nitrogen dari tanaman.
Kekurangan: berupa klorosis pada daun muda atau tua. Pertumbuhan
tanaman lambat sehingga tampak kerdil
Kelebihan: menyebabkan pertumbuhan lambat
d. Fembaga (CU)
Manfaat: sebagai pembawa elektron dan aktivator beberapa enzim dan
berperan dalam proses fotosintesis. Mendorong terbentuknya hijau
daun dan bahan utama dalam pembentukan enzim.
Kekurangan: menyebabkan daun muda berwarna hijau gelap. Daun
tua timbul klorosis. Tanaman menjadi kerdil. Ujung daun tumbuh tidak
merata, dan sering ditemukan layu, terkadang klorosis.
Kelebihan:
menyebabkan
kerusakan
akar
dan
pertumbuhan
terhambat.
e. Seng (Zn)
Manfaat: merupakan
aktivator
enzim
dan
diperlukan
untuk
Page 36
Molibdenum (Mo)
Manfaat: sebagai pembawa elektron untuk mengubah nitrat menjadi
enzim dan diperlukan untuk fiksasi nitrogen. Mengikat nitrogen dari
udara bebas.
Kekurangan: muncul klorosis pada daun tua, kemudian menjalar ke
daun muda.
Kelebihan: daun berubah menjadi keriput dan akar tanaman mati.
berbeda
dengan
pupuk
konvensional
yang
endapan.
Jangan membeli pro analisis (PA) karena harganya mahal sekali.
Page 37
NH4+ (amonium)
Fosfor (P)
PO42-
Kalium (K)
K+
Kalsium (Ca)
Ca2+
Magnesium (Mg)
Mg2+
Sulfur (S)
SO42-
Boron (Bo)
BO33Tembaga (Cu)
Rumus Kimia
NH4NO3
Ca(NO3)24H20
Persentase
Kandungan
HNO3
KNO3
NH4NO3
NH4H2PO4
(NH4)2HPO
(NH4)2SO4
N 17, 5%
N nitrat 14,5%,
amonium 1%, Ca 19 %
N 22%
N 14% K 39%
N 17,5%
N 12%, P 27%
N 11%, P23,5%
N 21%, S 24%
NH4H2PO4
(NH4)2HPO4
KH2HPO4
K2HHPO4
H3PO4
P 27% N12%
P 23,5% N 14%
P 23% K 30%
P 18% K 22%
P 32%
KCI
KNO3
KH2PO4
K2HPO4
K2SO4
K 50%
K 39% N 14%
K 30% P 23%
K 22% P 18%
K 42% S 17%
CaCl
Ca(N03)2
CaSO4
Ca 36%
Ca 19% N nitrat 14,5%
amonium 1%
Ca 29% S 23%
MgSO47H2O
Mg 10% S 14%
(NH4)2SO4
CaSO4
MgSO47H2O
K2SO4
S 24% N 21%
S 23% Ca 29%
S 14% Mg10%
S 17% K 24%
H2BO3
B 16%
Page 38
Cu2+
Besi (Fe)
Fe
Mangan (Mn)
Mn+
Seng (Zn)
Zn2+
Molibdenum (Mo)
Mo2+
CuSO45H2O
Cu 25%
FeEDTA
Fe-12%
MnSO44H2O
Mn 23%
ZnSO47H20
Zn 22%
(NH4)6M07O24H2O
Mo 8%
3. Perhitungan konsentrasi
Sebuah bahan kimia, misal KNO3 (kalium nitrat) dilarutkan dalam air, itulah
yang disebut zat terlarut, sedangkan air sebagai pelarut. Jumlah zat terlarut
dibandingkan dengan pelarut disebut konsentrasi larutan atau dikenal
dengan , istilah partper mil/ion (ppm) dengan satuan mg/l.
1 ppm = 1 miligram/liter = 1 gram/1000 liter
4. Pembuatan larutan siap pakai
Membuat larutan A dan B. Larutan A terdiri atas kalsium nitrat dan Fe EDTA
Larutan B berupa campuran unsur yang tersisa. Pemisahan ini perlu
karena dalam larutan A ada kalsium, sedangkan dalam larutan B
mengandung stilfat dan fosfat. Jika kalsium bertemu dengan sulfat dalam
keadaan pekat, akan terbentuk gips (butiran) kalsium sulfat yang
mengendap dan tidak ,;f'dajpat diserap oleh akar. Dalam kondisi pekat,
kalsium bergabung dengan fosfat akan membentuk endapan. Ini pun
menyebabkan akar tidak mampu megiyei'apnya. Namun, ketiga unsur
tersebut
dapat
digabungkan
tanpa
menimbulkan
endapanjika
Page 39
a.
b.
c.
unsur-unsur kimia.
Masukan air sebanyak 5 liter kedalam masing-masing ember.
Masukan larutan A yang berwarna biru (berisi kalsium dan Fe
EDTA) ke dalam salah satu ember, kemudian aduk hingga
d.
tercampur merata.
Masukan larutan B yang berwarna orange kedalam ember lainya
aduk hingga tercampur merata.
tip
burn.
Solusinya,
EC
diturunkan
dengan
cara
D. Penyesuaian pH
1. Apakah pH itu? .
Angka pH adalah ukuran keasaman atau kebasaan suatu larutan. Secara
khusus, pH adalah ukuran + ion hidronium H3O. Hal ini didasarkan pada
Page 40
skala logaritmik dari 0 sampai 14. Air mumi memiliki pH 7,0. Jika pH kurang
dari 7, air tersebut bersifat asam. Jika pH lebih besar dari 7, air bersifat
basa/alkalis.
2. Angka pH terbaik
Parameter pH ini sangat penting karena mempengaruhi ketersediaan dan
penyerapan beberapa unsur atom 16 yang diperlukan untuk pertumbuhan
tanaman. Penyerapan maksimum elemen ini ditemukan pada pembacaan
pH 5,5 sampai 6,5. Ketika pH turun di bawah kisaran ini, banyak unsur
makro (N, P, K, dll) memiliki ketersediaan yang kurang dan penyerapan
nutrisi mikro dapat mencapai tingkat beracun. Adapun rentang pH ideal
untuk tanaman hidroponik 5,5-6,5.
3. Mengubah pH
Angka pH disesuaikan dengan menggunakan asam untuk menurunkan
(down) atau alkali untuk meningkatkan (up). Jika pH lebih dari 6,5,
keasaman harus diturunkan dengan menggunakan asam sulfat (H3PO4)
sebesar 10%. Sementara itu, jika pH kurang dari 6,0, keasaman harus
dinaikan dengan menggunakan larutan KOH sebesar 10%.
4. Mengecek pH
Untuk mengecek pH dengan menggunakan pH meter dilakukan pada pagi,
siang, dan malam hari. Ketika pertama kali memulai budi daya, itu adalah
ide yang baik untuk mengukur pH air setiap hari. Ukur air, kemudian
tambahkan nutrisi. Dalam waktu satu jam, periksa pH dan sesuaikan aturan
yang dikehendaki. Ulangi proses ini sampai pH stabil. Umumnya pH tetap
dalam kisaran yang diinginkan untuk waktu yang cukup lama, kemudian
dengan cepat naik atau turun secara ekstrem.
5. Apakah itu EC?
EC (electro conductivity) atau daya hantar listrik. Pengukuran yang
dilakukan menggunakan metode electrical conductivity dengan dua buah
probe yang dihubungkan ke larutan yang akan diukur, kemudian dengan
rangkaian pemprosesan sinyal diharapkan bisa mengeluarkan output yang
menunjukkan besar konduktivitas larutan.
Page 41
phitotoxic.
Penanaman dan Pemeliharaan
Page 42
sebagainya. Pertamakali
Page 43
kandungan hara.
Zeolit. Zeolit dibedakan menjadi dua jenis, yaitu zeolit sintesis dan
ze'olit alam. Zeolit sintesis adalah jenis material yang dibuat dengan
rekayasa ilmiah melalui tahapan-tahapan prosedur yang cukup rumit
dengan menggunakan bahan alumina, silika, dan fosfat serta bahan
tambahan yang lain. Zeolit alam merupakan jenis mineral zeolit yang
persemaian.
Cocopeat. Cocopeat blok (serbuk sabut kelapa) yang merupakan
serbuk sisa pengolahan penguraian sabut kelapa yang dicetak
berbentuk
kubus
memiliki
nilai
ekonomi
yang
cukup
tinggi.
organik.
Kerikil/pasir. Kerikil memiliki pori-pori makro lebih banyak daripada
pasir. Kerikil sering digunakan sebagai media untuk budi daya tanaman
secara hidrOponik. Penggunaan media ini akan membantu peredaran
larutan unsur hara dan udara serta tidak menekan pertumbuhan akar.
Namun, kerikil memiliki kemampuan mengikat air yang relatif rendah
sehingga mudah basah dan cepat kering jika penyiraman tidak
dilakukan secara rutin.
Page 44
Pecahan genteng atau batu bata. Pecahan batu bata juga dapat
dijadikan alternatif sebagai media tanam. Seperti halnya bahan
anorganik lainnya, media jenis ini juga berfungsi untuk melekatkan akar.
Sebaiknya, ukuran batu-bata yang akan digunakan sebagai media
tanam dibuat kecil, seperti kerikil dengan ukuran sekitar 2-3 cm.
Semakin kecil ukurannya, kemampuan daya serap batu bata terhadap
air maupun unsur hara akan semakin baik. Selain itu, ukuran yang
semakin kecil juga akan membuat sirkulasi udara dan kelembapan di
sebagai
media
tanam
bagi
tanaman
hidroponik.
Penggunaan media jenis ini sangat praktis dan efisien karena tidak
perlu mengganti dengan yang baru, menyiram, atau memupuk. Selain
itu, media tanam ini memiliki keanekaragaman warna sehingga
pemilihannya dapat disesuaikan dengan selera dan warna tanaman.
Hal tersebut akan menciptakan keindahan dan keasrian tanaman yang
Page 45
di
greenhouse.
Sebaiknya
bibit
diletakkan
tempat
masalah
jangan
mengubah
menjadi
pesimis,
terlebih
mengatakan jika teknik budi daya secara hidroponik itu sulit. Yakinlahjika
ada kesulitan, pasti ada solusinya. Oleh karena itu, dibutuhkan ketelitian,
kesabaran, dan keterampilan selama mengelola kebunnya. Dari persoalan
itu, pekebun dapat memperoleh cara yang tepat untuk menangani
persoalan tersebut.
Page 46
2. Tetap tenang
Ketika mendapat masalah, tetaplah tenang dan jangan gegabah. Pelajari
dahulu apa yang menjadi penyebabnya. Dengan begitu, akan diperoleh
cara yang tepat untuk mengatasinya. Penanganan yang salah terhadap
gangguan yang muncul membawa akibat yang buruk terhadap sayuran
hidroponik.
3. Deteksi dini
Pekebun hidroponik sering dihadapkan pada masalah yang berkaitan
dengan kekurangan nutrisi, di antaranya tip bum dan blossom end rot.
Keduanya bukan disebabkan oleh hama dan penyakit, tetapi oleh faktor
kelainan
fisiologis.
Oleh
karena
itu,
kenali
tanda-tandanya
untuk
Page 47
Page 48
keadaan
sayuran
yang
terganggu
pekebun
memang
tidak
bisa
menghindarkan-pemakaian
Page 49
5. Aturan penyemprotan
Jika mau menyemprot pestisida, sebaiknya menggunakan pestisida
berbahan aktif berbeda secara berselang-seling. Tujuannya agar hama dan
penyakit itu tidak kebal. Jika intensitas serangan hama dan penyakit
rendah, tidak perlu disemprot dengan pestisida, cukup ditanggulangi
dengan manual, misalnya mengambil hama dengan pinset.
6. Nutri'si mencegah penyakit
Mengendalikan hama dan penyakit di kebun hidroponik sayuran dapat
dilakukan dengan berbagai cara. Misalnya, memilih pupuk nitrogen bentuk
nitrat membuat sel tanaman lebih padat sehingga hama dan penyakit sulit
menyerang. Cendawan dapat ditanggulangi dengan mengatur nutrisi,
dengan
menaikkan
nitrat
atau
menurunkan
amonium.
Dengan
meningkatkan nutrisi ini, jaringan sei padat dan rapat yang menghambat
tumbuhnya miselium.
7. Media vektor
Pengendalian lingkungan menjadi salah satu strategi menghindari hama
dan penyakit. Misalnya, membiarkan rumput di bawah rak talang sehingga
hama dan penyakit tidak mengenali tanaman inang berupa tanaman pokok.
Cara lain dengan tidak membiarkan tanaman berbunga yang mengundang
kupu-kupu atau menanam tanaman atraktan yang dapat menjadi
"perangkap" serangga. Serangga tidak akan masuk ke kebun jika ditanami
kemangi. Bahkan, hasil sampingnya, kemangi dijual sebagai nilai tambah.
Atau menghindarkan lokasi kebun berdekatan dengan tanaman berbunga.
Page 50
B. Pestisida Nabati
1. Apa itu pestisida nabati?
Adalah pestisida yang bahan baku pembuatannya diambil dari berbagai
tanaman dan hewan. Toksitasnya rendah terhadap hewan dan relatif lebih
aman pada manusia (lethal dosage (LD) >50 Oral). Memiliki spektrum
pengendalian yang luas (racun lambung dan saraf) dan bersifat selektif
Bahan ini dapat diandalkan untuk mengatasi organisme perusak tanaman
(OPT) yang telah kebal pada pestisida kimia. Fitotoksitasnya rendah, yaitu
tidak meracuni dan merusak tanaman.
Kelebihan penggunaan pestisida nabati
-
2. Biopestisida
Biopestisida adalah penggunaan pestisida dengan bahan baku utama
mikroorganisme, misalnya bakteri, virus, dan cendawan. Berbeda dengan
hama yang merugikan pekebun, pasukan biopestisida ini bertugas
menyerang hama tertentu. Hama yang terkena semprotan biopestisida ini
akan
terhambat
perkembangannya,
bahkan
Page 51
bisa
mati.
Namun,
C. Serangan Hama
1. Ulat perusak daun/ulat krop
Penyebab: Crocidolomia binotalis
Gejala: daun bagaikan teranyam, terlihat jelas bekas gigitan yang
membuat daun berlubang. Kerusakan dimulai dari permukaan daun
sebelah bawah. Serangan berat biasanya terlihat tulang daun saja.
2. Ulat tritip
Penyebab: PIutella maculipennis
Gejala: bekas gigitan di daun tampak kerancang putih. Jika
diperhatikan, ternyata kerancang tersebut adalah kulit ari daun yang
tersisa setelah dagingnya dimakan ulat. Selanjutnya, daun menjadi
berlubang.
3. Siput
Penyebab: Agriolimax sp.
Gejala: daun banyak berlubang, tetapi tidak merata. Sering pula
dijumpai alur-alur bekas lendir pada sayuran. Serangan hama ini
relatifjarang.
4. Ulat
Penyebab: Thepa javanica
Gejala: daun banyak berlubang dan bergerombol.
5. Ulat tanah
Penyebab: Agraris ipsilon
Gejala: bagian pangkal batang yang terserang akan terpotong hingga
roboh, bahkan mati.
D. Serangan Penyakit
1. Akar bengkak
Penyebab: cendawan PLasmodiophora brassricae War.
Gejala: akar yang terinfeksi mengalami pembengkakan pada pangkal
batang. Penyebaran melalui air, peralatan, dan bibit tanaman.
Page 52
Page 53
Page 54
Syarat lain, produk sayuran untuk dijual di gerai dan pasar modern mutlak
berpenampilan bagus, bebas kerusakan bekas serangan hama, penyakit,
kerusakan teknis, ukuran seragam, segar, berwarna cerah, dan renyah.
Standar Kualitas Sayuran
Jenis Sayuran
Warna
Endive
Hijau
Selada
keriting hijau
Selada
keriting merah
Hijau cerah
Merah
Umur Panen
40-45 hari
40-45 hari
Keriting
40-45 hari
Hijau tua
Membulat dan
permukaan kasar
40-45 hari
40-45 hari
Romaine
Lollo rossa
Bentuk Daun
Bertulang tegas
dan keriting
Lebar dan
bergelombang
Monde
Packcoy
Merah tua
Hijau
40-45 hari
40-45 hari
Page 55
ukuran plastik.
Akar tidak perlu dipotong. Gulung akar hingga membentuk bulatan,
kemudian ikat dengan selotif/karet gelang. Sayuran yang masih ada
akarnya mengesankan kepada konsumen bahwa sayuran tersebut
Page 56
dilihat dari persentase batang atau daun yang rusak, kerusakan maksimal
10% dari seluruh bagian.
7. Sorotasi ukuran
Sayuran dapat disorotasi berdasarkan ukuran, misalnya bobot. Sayuran
yang berukuran sama dikelompokkan menjadi satu, kemudian dikemass
dengan plastik pengemas.
8. Sortasi jenis
Dalam sekali panen, kemungkinan ada beberapa jenis sayuran yang
dipanen sekaligus. Pemanenan dilakukan secara bertahap, satu jenis.
Misalnya panen selada dahulu, baru dilanjutkan dengan packcoy, dan
seterusnya. Kecuali jika mempunyai beberapa karyawan yang bisa
memanen sayuran itu sekaligus. Sayuran yang sudah dipanen diletakkan di
ruang pencucian sebelum ditimbang dan dikemas. Di tahap ini, pencucian
dan pengemasan dilakukan secara bergiliran.
C. Tetap Segar Dan Lebih Menarik
1. Menjaga Kualitas
Karena mudah rusakjika terkena gesekan, pengemasan sayuran harus
dilakukan dengan hati-hati. Tujuan pengemasan untuk memudahkan
pengiriman, menjaga dari kerusakan, dan membuat penampilan lebih
menarik. Untuk pasar supermarket, sayuran diikat di bagian pangkal
dengan isolasi atau plastik pita film yang tipis dan transparan.
2. Pengangkutan
Kotak kardus atau styrofoam berisi sayuran segera dikirim ke gerai atau
restoran. Sebaiknya menggunakan mobil berpendingin untuk menjaga
kesegaran sayuran hingga tempat tujuan. Jika tidak, upayakan sirkulasi
udara di dalam mobil berjalan dengan baik. Hindari sayuran itu terkena
sinar matahari langsung yang dapat melayukan daunnya.
3. Penyimpanan
Page 57
Page 58
Masalah
pengangkutan,
pengemasan,
penyimpanan,
dan
pemasaran perlu mendapat perhatian. Jika tidak, sayuran mudah rusak dan
tidak laku dijual, atau harga rendah sehingga dapat mengakibatkan
kerugian.
3. Sistem Ddistribusi
Pekebun
Pekebun sebagai produsen sayuran merupakan orang yang langsung
berhubungan dengan proses produksi. Kualitas sayuran yang menentukan
tinggi rendahnya harga merupakan tanggung jawab pekebun. Adapun
pemilihan jalur tata niaga sangat menentukan kelancaran pemasarannya.
Pedagang perantara
Untuk menyalurkan semua hasil panen kepada konsumen, diperlukan
pedagang perantara, antara lain pedagang pengumpul, pedagang besar,
atau pedagang pengecer, di samping ada sebagian dipasarkan kepada
supermarket. Pedagang perantara berperan dalam tata niaga sayuran.
Peran pedagang perantara ini sangat penting mengingat tidak semua
informasi ' pasar diketahui oleh pekebun.
Konsumen
Setelah sayuran sampai pada tingkat konsumen, ada yang langsung
mengonsumsinya sendiri, Ada pula yang melakukan pengolahan terlebih
dahulu, kemudian dijual lagi ke konsumen lain, misalnya usaha katering
atau rumah makan.
Supermarket
Di antara pedagang perantara terjadi transaksi-transaksi sebelum atau
sampai ke tangan konsumen. Transaksi tersebut terjadi pada berbagai jenis
pasar, seperti pasar swalayan, hotel, restoran, atau pengelola katering.
Ketika ekspor
Peluang ekspor masih terbuka. Eksportir bisa menggunakan jasa pedagang
. pengumpul atau memproduksi sendiri. Namun, hal ini jarang dilakukan.
Page 59
Eksportir biasanya sudah menjalin kerja sama dengan pekebun yang sudah
terbina dengan baik Dengan begitu, produksi dan kualitas sayuran lebih
terjamin. Hanya-sayuran yang bermutu bagus saja yang dapat diekspor.
Rp
50.000.000
Rp
2.500.000
Rp
Rp
10.000.000
62.500.000
Rp
10.560.000
1 Buah
Rp
2.000.000
kapasitas 700
1 Buah
Rp
3.000.000
liter
Ozonizer
1 Buah
Rp
1.000.000
permanen 25 m2
Pemasangan
listrik 2.200 watt
Pagar
Sub total
Instalasi ground
tank
Pompa air jet
pump
Tangki air
kapasitas 1.500
liter
Tangki air
Page 60
EC meter
Ph meter
Jaringan Utilitas
Pemasangan
1 Buah
1 Buah
Rp
Rp
Rp
900.000
500.000
1.000.000
Rp
2.000.000
Rp
22.460.000
1 Buah
Rp
2.700.000
10 Buah
Rp
27.000.000
20 Buah
Rp
54.000.000
Rp
83.700.000
Rp
1.000.000
Rp
Rp
100.00
1.100.000
instalasi
Sub total
Instalasi meja
rak
Meja pembibitan
Meja tanam
remaja
Meja tanam
dewasa
Sub total
Peralatan
Keranjang
plastik
Timbangan meja
Sub total
Total biaya
investasi
Rp Rp
169.760.000
Hitung Untung-Rugi
Dalam sebuah bisnis, keuntungan mutlak didapatkan oleh pekebun
hidroponik Oleh karena itu, pekebun harus berhitung besarnya modal yang
Page 61
dikeluarkan, mulai dari biaya investasi yang meliputi bangunan, instalasi tangki,
instalasi meja rak, peralatan sampai biaya produksi, baik biaya tetap maupun
biaya variabel. Dari perhitungan tersebut didapat keuntungan yang merupakan
selisih penjualan dan biaya produksi.
1. Biaya Investasi
2. Biaya Produksi Pendapatan
Biaya tetap
Sewa lahan 500 m2
Transpor
Supervisor
Asisen
Listrik dan air
Penyusutan
1 orang
2 orang
Subtotal
Biaya variabel
Benih
Roockwool
Nutrisi pupuk
Kemasan
Subtotal
Total biaya produksi
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
5.000.000
1.625.000
2.500.000
3.000.000
750.000
2.829.333
15.704.333
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
3.600.000
1.440.000
1.152.000
1.440.000
7.632.000
23.336.333
Pendapatan
Panen 760 kg @Rp 40.000,00
Rp 30.400.000
Keuntungan
Pendapatan-Biaya produksi
Rp 7.063.667
Asumsi
-
Page 62
Page 63
DAFTAR PUSTAK A
Buku :
Hartus, Tony. 2002. Berkebun Hidroponik Secara Murah. Jakarta. Penebar
Swadaya
Haryanto, Eko. 2006. Sawi dan Selada. Jakarta : Penebar Swadaya
Iingga Pnus. 2009. Hidroponik Bercocok Tanam Tanpa Tanah (edisi Revisi).
Jakarta. Penebar Swadaya
Sutiyoso, Yos. Ir. 2003. Meramu Pupuk Hidroponik. Jakarta : Penebar Swdaya
Tim Penulis. PS, 1992. Pascapanen Sayur. Jakarta : Penebar Swadaya
Penebar Swadaya.
Majalah :
Anonim, Hidroponik Hobi & Bisnis, Trbus, 529. Januari 2013
Anonim, Kriteria Sayur Juara, Trubus, 530. Januari 2014
Aonim, Peluang Pasar Hidpronik, Trbus, 530 Januari 2014
Anonim. Teknik Tanam Tanpa Tanah, Trubus. 529. Januari 2013
Page 64
Penulis
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
14210031
15210033
14210032
14210006
16210001P
14210019
Page 65