Anda di halaman 1dari 4

TUGAS MANAJEMEN PEMASARAN PERTANIAN

Nama : Anggi Rahman Nurdi


NIM : 18254212029
Prodi : Pengelolaan Agribisnis

Kajian Pemasaran Produk Sayur Hidroponik

1. Karakteristik Produk Sayur Hidroponik


Identifikasi karakteristik produk sayur hidroponik berdasarkan sifat produk pertanian
menurut Anindita (2017) :
a. Produk pertanian gampang rusak (perishable) oleh sebab itu produk pertanian harus
secepatnya
dikonsumsi atau diolah serta membutuhkan pengawetan.
b. Dalam melakukan aktivitas penjualan maupun pembelian produk pertanian,penjual
dan pembeli dihadapkan pada berbagai tinggkat”grade” barang, sehingga terdapat
perbedaan penempatan harga pada masing-masing grade tetapi secara umum produk
pertanian dapat dikatakan homogen.
c. Produk pertanian banyak memakan tempat dikaitkan dengan nilainya dibandingkan
produk-produk non-pertanian, sehingga berpengaruh terhadap fasilitas-fasilitas
pemasaran yang harus disediakan oleh lembaga-lembaga pemasaran. apabila sewa
ruangan atau pengepakan produk pertanian lebih mahal dapat memungkinkan
lembaga pemasaran dapat berpindah usaha pada komoditi nlainnya.
d. Produk pertanian memerlukan proses pengolahan lebih lanjutnya.
e. Rasio biaya tetap dan rasio biaya variabel secara langsung berpengaruh terhadap
respon penawaran produsen,yaitu mengenai slope dan posisi kurva penawaran pasar.
oleh karena itu karakteristik pemasaran pertanian harus dipertimbangkan sebagai
disiplin ilmu.
f. Menempati ruang yng besar tapi nilainya rendah (bulky), maka akan membutuhkan
Perawatan dan penyimpanan yg baik, Pengangkutan harus cepat dan Pengepakan yng
benar
Rosliani (2005) menyatakan ada beberapa karakteriitik produk sayur hidroponik,
diantaranya :
a. Merupakan tanaman semusim.
Tanaman semusim adalah tanaman yang jika usia produktifnya telah selesai bisa
di cabut untuk kemudian ditanami lagi bibit baru. Tumbuhan yang di tanam dengan
hidroponik biasanya adalah tumbuhan semusim sehingga nanti bisa dirotasi dan
diganti dengan jenis tumbuhan yang lainnya.
b. Memiliki usia yang pendek.
Usia tumbuhan hidroponik biasanya paling lama 6 bulan bahkan banyak yang
kurang dari itu. Hal ini tentu saja berhubungan dengan jumlah nutrisi yang dapat
diberikan kepada tanaman dengan dibandingkan dengan usia produktifnya.
c. Pohonnya tidak terlalu besar.
Media tanam hidroponik biasanya dalam bentuk wadah yang ukurannya tidak
besar dan hanya mampu menampung maksimal bobot tertentu. Apabila buah yang
dibudidaya beratnya melebihi kemampuan topang wadah maka pertumbuhan tanaman
tidak akan maksimal.

Adapula Syarat jenis sayuran yang dapat ditanam dalam metode hidroponik menurut
Tulniza, dkk (2017) adalah ukurannya tidak besar atau termasuk tumbuhan berbatang
lunak yang tidak berupa pohon-pohonan sehingga hidroponik masih bisa menyangganya.
Hal lain yang diperlukan adalah memeperhatikan jangka waktu panen. Tanaman yang
bisa ditanam dengan sistem ini sebaiknya memiliki waktu panen sebentar atau hanya
dalam hitungan bulan.

Berdasarkan ciri-ciri tersebut, jenis-jenis sayuran yang bisa ditanam secara


hidroponik adalah

a. Sayuran yang berbuah, berupa tomat, cabai, timun, maupun terong.


b. Sayuran dedaunan
Sayuran dedaunan adalah sayur yang dipanen daunnya. Contoh dari sayuran
dedaunan adalah bayam, selada, kangkung, sawi, pokcoy, kemangi dan lain-lain.
c. Sayuran batang, seperti kailan, seledri, bawang daun,
d. Sayuran bunga meliputi brokoli, kembang kol, dan lain-lain.
a. Permasalahan Pemasaran Produk Sayur Hidroponik
a. Rendahnya kesadaran masyarakat akan sayur hidroponik sebagai bahan pangan
Pemenuhan sayuran bagi konsumen akan memiliki perspektif yang berbeda,
dimana sebagian konsumen menganggap bahwa sayuran hidroponik adalah
kebutuhan dan sebagian lagi menilai bahwa sayuran hidroponik tersebut adalah
hanyalah sebuah keinginan semata. Sadar bahwa ini adalah produk pangan dengan
spesifikasi khusus, belum menjadi produk pangan yang utama bagi masyarakat, masih
rendahnya kesadaran masyarakat untuk hidup sehat (Hakimah, 2019)
b. Kurangnya pengetahuan konsumen akan sayur hidroponik
Dalam bisnis hidroponik permasalahan yang sering dihadapi adalah
menyampaikan nilai produk, bahwa sayuran hidroponik merupakan produk pangan
yang memiliki berbagai keunggulan, sehingga meskipun terkategori dalam kelompok
pangan tetapi memiliki peminat tersendiri (Hakimah, 2019)
c. Kualitas produk yang mudah menurun
Umam (2020) mengungkapkan Pemasaran tetap menjadi kendala pada sayuran
hidroponik ,karna kesegaran harus tetap terjaga ,maka sulit untuk masuk pasar
tradisional, jadi untuk sekala besar tetap akan sulit.
d. Orientasi pemasaran sayur hidroponik yang berbeda dengan produk sayur lainnya
Pemasaran produk hidroponik tidak bisa langsung dipasarkan seperti sayuran
sayuran pada umumnya yang dipasarkan di pasar tradisional. Tidak pula dipasarkan
dilapak-lapak terbuka. Hal ini dikarenakan sebelum dipasarkan dan menunggu proses
distribusi, sayuran hidroponik disimpan dalam suhu ruang terlebih dahulu. Produk
hidroponik sayuran ini biasanya dipasarkan ke supermarket dan hotel. Jalur
pemasaran hidroponik dimulai dari petani hidroponik, kemudian dijual ke perantara
atau distributor seperti market dan terakhir dibeli oleh konsumen (Binur, 2019).
Contoh kasusnya yaitu terjadi pada CV. Puri Hidroponik dan juga Felaza Hidroponik
di kota jambi. Karena memang kenyataannya pemasaran sayur hidronik memang
tergolong sulit, dan juga minat konsumen untuk membeli sayur hidroponik kurang karena
harganya mahal.
DAFTAR PUSTAKA

Anindita, R. 2017. Pemasaran Produk Pertanian. Yogyakarta : ANDI.

Binur, R. 2019. Strategi Pemasaran Sayuran Hidroponik pada Felaza Hidroponik dalam
menghadapi Revolusi Industri 4.0 di Kota Jambi. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam. Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifudin. Jambi

Hakimah, E, N. 2019. Konsep Pemasaran untuk Usaha Barau Hidroponik Titik Tanam
Minimum. Jurnal Ekonika. Volume 4 (1) : 47-62.

Rosliani. 2009. Budidaya Tanaman Sayuran dengan Sistem Hidroponik. Bogor : Balai Penelitian
Tanaman Sayuran.

Tulniza. 2017. Penerapan Sistem Hidroponik dalam Budidaya Sayuran. Jakarta : Rineka Cipta

Umam, A. 2020. Analisis Strategi Pemasaran Sayuran Hidroponik Terhadap Pengembangan


Usaha Hidroponik Pada CV. Puri Hidroponik. Skripsi. Fakultas EKonomi dan Bisnis Islam.
Jurusan ekonomi syariah. Universitas islam negeri sultan thaha saifuddin. Jambi

Anda mungkin juga menyukai